1. Dr. Yeffry Handoko Putra
Anggota APTIKOM Jawa Barat
Seminar APTIKOM dan Bisa AI
2.
3. Masalah Life Cycle di Industri IT
(Kompetensi Lulusan vs Kompetensi Kerja)
• Terdapat keilmuan yang
sering dipakai di Industri
tidak diperoleh di
perkuliahan (Kok Bisa?)
• Terdapat habit/kebiasaan di
Industri yang tidak
dibiasakan di perkuliahan
• Tedapat standar /
normal/normative yang
tidak diajarkan dan
dibiasakan/dirutinkan di
bangku kuliah
Perancangan Per fasa
(Data, Sofware, Teknologi)
Pengujian / assessment rutin
Pemeliharaan (Performance and
Maintenance)
Simulasi Dampak (Change
Management) terhadap Pelanggaran
Regulasi, Economic, Social,
Lingkungan
Simulasi Pertumbuhan (IT Landscape)
Sistem/Data/alokasi infrastruktur
Magang, Kerjasama
dengan vendor
(Industri)
Permendikbud No 3 Tahun
2020 tentang SN DIKTI: PT
wajib memberikan hak
bagi mahasiswa untuk
secara sukarela
Mengambil sks di luar PT
(2 sem) dan di luar prodi
(1 sks)
Bukan Masalah
Kurikulum !!
Tapi kebiasan hidup
akademik
4. Revitalisasi 21st Century Skills Untuk Dosen
dan Mahasiswa
(David Hayes: 2018,Brock University, Ontario, Canada)
Learning Skills Literacy Skills Life Skills
1. Critical Thinking
2. Creativity
3. Collaboration
4. Communication
5. Information
literacy
6. Media literacy
7. Technology
literacy
8. Flexibility
9. Leadership
10. Initiative
11. Productivity
12. Social skills
Membutuhkan
Teman,
Pemandu, Idola
dan tempat
bermain yang
tepat (Industry
Engagement)
8. Adakah Pemborosan dan “Limbah” pada Industri
IT? (Dampak pada lingkungan Internal)
• Infrastruktur yang redudance, kurang spek, “tertidur”, kelebihan spek, tidak ada
perancangan pertumbuhan infrastruktur/penyimpanan/teknologi
• Sistem Informasi yang sudah tidak layak pakai tetapi tetap dipaksakan dengan efisiensi
rendah
• Sistem Informasi yang tidak terintegrasi, terlalu banyak data entri, Silo tidak bisa diakses
• Sistem yang tidak sesuai tujuan bisnis (tidak ada evaluasi fungsional dan teknikal
ISO/IEC 25010)
• Tidak ada pengujian sistem, simulasi beban, aksesbilitas
• Sistem terlalu canggih, sehingga membutuhkan SDM yang sangat terlatih
• Waktu layanan yang tidak sesuai SLA
• Modul program yang tidak terpakai lagi karena dibuat sporadic tanpa
blueprint/perancanaan
• Retensi data, updating dan backup data yang tidak diperhatikan
• Sistem dengan proteksi kurang, rentan dan banyak bug
• Sistem tidak standar lainnya: Kurang otomatisasi pada sistem : pengecekan Segregretion
of Duti, pencegahan Fraud, tidak punya perancangan life cycle dan pengembangan,
10. Standar Life cycle pada Industri IT
ISO/IEC/IEEE 12207:2017
International Standard - Systems and
software engineering -- Software life
cycle processes
14764-2006 - ISO/IEC/IEEE
International Standard for Software
Engineering - Software Life Cycle
Processes - Maintenance
ISO/IEC/IEEE 15288-2015 -
International Standard - Systems and
software engineering System life
cycle processes
16326-2009 - ISO/IEC/IEEE
International Standard - Systems
and Software Engineering--Life
Cycle Processes--Project
Management
42020-2019 - ISO/IEC/IEEE
International Standard - Software,
systems and enterprise --
Architecture processes
Enterprise ArchitectureSoftware
Environment and Social
(external Impact)
42030-2019 - ISO/IEC/IEEE
International Standard - Software,
systems and enterprise --
Architecture evaluation framework
ISO/IEC/IEEE 15289:2019 Systems
and software engineering — Content
of life-cycle information items
(documentation)
ISO 9001:2000 covers quality,
customer satisfaction, reduction
of waste and
customer complaints,
standardization of work processes
and communication improvement
as well as an increase in market
share.
ISO 14000:2015 -Environment
Management, include aspects of
quality and the environment,
mitigating the emission of effluents,
reducing the environmental impact
by improving
customer satisfaction
ISO 2600:2010 –Social
Responsibility. The standard
considers that the enterprise has
responsibility for the impacts of its
decisions and activities on society
and the environment.
Project Management
13. Substitution Resource:
- Human Resources
- Capital
- Technology / Platform
- Modul
- Project
- Material
- Manufacture
- Outsourcing
- “Data”
Business Sustainability
ISO 22301
Corporate
Social
Responsib
ility
3P
(People,
Planet,
Profit)
Eco
Efficiency
Cost-
benefit
Analysis
Environ
mental
Risk
Assessm
ent
14. LCIA = Life Cycle Impact Assessment
LCI = Life Cycle Inventory
Life Cycle Assessment Methodology And New Issue
Alternative
Assessment
Method
Multi – Criteria
Decision
Analysis
LCSA Steps
Multi Regional
Input-Output
Analysis
New Issue for IT
Industry
LCA Methodology:
ISO 14040:2006 and
ISO 14044:2006.ISO 14042ISO 14041 ISO 14043
15. Management Change pada Perusahaan
Integration
Responsiveness and
Effectiveness
Sustainability
• TOGAF
• PERA (Purdue Enterprise Architecture
Framework)
• CIMOSA (Open system Architecture for
computer integrated manufacture)
• ARIS (Architecture for Information System)
• GERAM (Generalized Enterprise Reference
Architecture Model)
• Agile
• Lean
• Scrum
• Kanban
• Business Process Integration
• Enterprise Information
Integration
• Enterprise Application
Integration
Enterprise Engineering
Change Management
20. Contoh Aktivitas LCSA
• Perhitungan Waktu Layanan Optimal /
Standar SLA
• Studi Kelayakan (Risk Analysis ISO 31000
and Business Continuity ISO 22301)
• Simulasi Dampak
• Simulasi kehilangan sumber daya
• Evolusi Modular Front to Back end
• Green Computing
• Chaos to order/Silo to integration/zero to
hero
• Multi Perspective Change Management
• People-Planet-Profit Oriented
• Perancangan “Immortal Database/System”
• Semi Disruptive
Contribution Analysis
Life Cycle Interpretation
Sensitivity Check
(Allocation and data uncertainty)
Completeness Check
Consistency Check
Data Quality Requirement
Data Quality Requirement
Calculation Environmental Load
Life Cycle Inventory
Aktivitas LCSA berdasarkan ISO 14040
22. Stakeholder LCT mendorong LCT Menghindari
Desainer Analisis yang komprehensif, lengkap dan konsisten
dari semua factor yang berkontribusi pada dampak
produk
Analisis sebagian dari dampak lingkungan,
ekonomi, social yang terkait dengan fasa
tunggal dari siklus hidup produk
Desainer dan
manufaktur
Identifikasi solusi yang meningkatkan kinerja
system keseluruhan, termasuk kinerja dari semua
aktor dalam supply chain
Identifikasi soluisi pada satu permaslahan
lingkungan tetapi menyebabkan masalah
lingkunan lain tak terduga dan menambah
pengeluaran
Staf marketing dan
desainer
Evaluasi perbandingan dari beberapa solusi bisnis
dalam desain, produksi, pembelian, distribusi,
pengguna dan end of life
Ketidakmampuan untuk membandingkan
desain, produk dan strategi alternative
Konsumen dan
pasar
Mengkomunikasikan informasi yang jelas dan
konsisten serta membangun kepedulian
“Awareness” di dalam pasar
Mengkomunikasikan informasi yang salah
dan disoriented di dalam pasar
Seluruh supply
chain dan
community
Meningkatkan seluruh sistem bukan hanya satu
bagian sistem saja
Memindahkan masalah dari satu keadaan
siklus hidup ke yang lain, dari satu area
geografis ke yang lain, dari satu lingkungan
ke lingkungan lain
Local and
international
government
Investasi sumberdaya ekonimi yang mendukung
proyek keberlangsungan lebih banyak
Investasi pemborosan yang dalam tindakan
tidak meningkatkan kinerja lingkungan
secara keseluruhan atau menciptkan
ketidak efisienan baru
23. Terima kasih atas perhatiannya
Dr. Yeffry Handoko Putra
Email:
yeffryhandoko@email.unikom.ac.id