Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Daftar Kasus Investasi Bodong & Tips aman-investasi
1.
2. • Kasus ini mencuat pada Maret 2007. Perusahaan
menjual produk kontrak index futures yang belakangan
diketahui sebagai money game. Perusahaan berhasil
menghimpun dana Rp2,1 triliun dari 3.400 nasabah yang
terbuai tingkat return 2 – 4 persen per bulan dalam
jangka waktu 3 – 6 bulan.
• Padahal, perusahaan ini dari awal sudah melanggar
aturan. Operasi yang dilakukan tidak sesuai dengan
perijinannya. Ijin yang dikantongi adalah SIUP dari
Disperindag DKI Jakarta April 2006 untuk usaha
perdagangan hasil pertambangan (batu bara, batu
granit), alat mekanikal/elektrikal, dan jasa konsultasi
manajemen bisnis.
3. • Perusahaan menjadi reseller produk keuangan
perusahaan Jerman, Dressel Investment Ltd
yang ternyata produk fiktif. Ada dua produk
yang ditawarkan, yakni Strategic Portfolio
Management Scheme (Sportmans) yang
menawarkan bunga 2 persen per bulan dengan
investasi US$5.000 (±Rp50 juta) dan Global
Markets Portfolio (GMP) yang menawarkan
bunga 7 persen per 3 bulan dengan investasi
US$10.000. Tercatat ada sekitar 10 ribu
nasabah yang bergabung.
4. • Kasus ini mencuat pada Mei 2012. Investor ditawari untuk
berinvestasi dalam produksi sarden dengan iming-iming
keuntungan 10 persen dari modal awal yang akan diberikan
sejak minggu ke-2 hingga ke-52. Investor juga akan
mendapat bonus tambahan yang langsung diterima dalam
bentuk tunai dan cek jika berhasil menarik investor baru.
• Dalam 3 bulan sejak didirikan, aksi berbaju skema Ponzi ini
langsung kolaps. Selama aksinya, kurang lebih 21 ribu
nasabah terjaring dengan total dana terhimpun Rp390 miliar.
• Tak ada produk kalengan ikan Sarden bermerek KIKU saat
seluruh jaringan kantor PT Gradasi Anak Negeri digeledah
polisi. Memang tak ada. Sarden hanyalah produk fiktif untuk
menarik investor.
5. • Aksi ini mencuat pada April 2008. Aksi dilakukan
dengan kedok program pelunasan kredit
kendaraan bermotor. Nasabah diwajibkan
membayar uang pendaftaran Rp700.000 dan
mengajak 2 orang lainnya. Perusahaan
menjanjikan subsidi Rp 500.000 setiap bulan
selama 26 bulan berturut-turut kepada nasabah
sebagai bantuan kredit motor, bahkan menjanjikan
subsidi Rp 9 juta pada bulan ke-9.
• Total dana yang berhasil dihimpun mencapai
Rp28 miliar. Kurang lebih 40 ribu nasabah telah
tertipu, yang mayoritas masyarakat kelas bawah.
6. • Kasus ini mencuat pada Februari 2013. Ini adalah investasi
bodong terkait emas. Perusahaan berjanji untuk membeli
kembali investasi emas nasabah pada harga pembelian
yang telah disepakati, yakni harga nasabah saat pertama
kali beli. Masa kontrak 6 bulan. Nasabah dijanjikan
mendapat cash back 1,5 persen – 2 persen per bulan
selama masa kontrak.
• Raihan kolaps, tak mampu membayar cash back, dan
resmi ditutup pemiliknya per Januari 2013. Dana investasi
emas masyarakat yang berhasil dijaring Raihan Jewellery
sangat fantastis, Rp13,2 triliun dari penjualan 2,2 ton emas.
7. • Modusnya adalah investasi online Forex (Foreign
exchange). Pelaku merekrut nasabah melalui
website “Pandawa Investasi” dengan alamat situs
http://pandawainvestasi.com/. Nasabah dijanjikan
tingkat keuntungan sebesar 50 persen, 70
persen, 100 persen, dan 300 persen tergantung
dari nilai investasi yang ditradingkan. Skema
yang digunakan adalah model piramida.
• Aksi penipuan sudah berlangsung sejak
November 2012 sampai dengan Mei 2013 dan
berhasil meraup dana hingga Rp40 miliar.