SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
46
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
47
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Persoalan pengangguran di Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari
seberapa besar peran pendidikan dalam mencetak lulusan yang umumnya lebih
cenderung diarahkan untuk menjadi pencari kerja daripada menciptakan lapangan
kerja. Padahal ketimpangan antara ketersedian lapangan kerja dengan pencari
kerja sangat tidak seimbang.
Oleh karenanya untuk mengatasi persoalan pengangguran perlu ada suatu
kurikulum tambahan mengenai kewirausahaan dalam dunia pendidikan,
khususnya pada pendidikan setingkat sekolah menengah atas, kejuruan maupun
Aliyah karena pada pendidikan tingkat inilah orientasi anak didik sudah pada
dunia kerja. Melalui konsep kurikulum kewirausahaan ini diharapkan anak didik
dapat memiliki bekal keterampilan soft skill dan hard skill berwirausaha dengan
cara memasukkan muatan kewirausahaan baik secara substansi nilai-nilai
kewirausahaan maupun aplikasinya pada setiap proses pembelajaran.
Secara garis besar Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini
membahas tentang empat esensi yang akan menjadi acuan para peserta, yaitu
peluang usaha produk barang/jasa; prosedur pengujian kesesuaian; fungsi produk
barang/jasa; serta kesesuaian hasil produk dengan rancangan.
Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar (4 KB) dan seluruhnya
diberi alokasi waktu 32 jam pelajaran (JP), di mana masing masing kegiatan
belajar terdiri atas 8 JP. Empat kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan
sebagai berikut:
1) Kegiatan Belajar 1 : Peluang Usaha Produk Barang/Jasa
2) Kegiatan Belajar 2 : Prosedur Pengujian Kesesuaian
48
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3) Kegiatan Belajar 3 : Fungsi Produk Barang/Jasa
4) Kegiatan Belajar 4 : Kesesuaian Hasil Produk dengan Rancangan
Kegiatan belajar dalam modul ini akan dimulai dengan pemahaman
terhadap peserta mengenai peluang usaha. Peluang usaha harus diperkenalkan
kepada peserta, sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pembentukan sikap
wirausaha kepada siswa-siswinya. Selain tentang peluang usaha, peserta juga
akan dibekali mengenai perilaku wirausaha dan konsep tentang kegagalan dan
keberhasilan seorang wirausaha.
Kegiatan belajar selanjutnya adalah prosedur pengujian kesesuaian. Pada
kegiatan ini diharapkan peserta akan memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dalam mengenal kelayakan produk barang/jasa dan prosedur
pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa.
Kegiatan belajar berikutnya akan memberikan wawasan kepada peserta
tentang fungsi produk barang/jasa. Diharapkan peserta dapat mengenali dan
menerapkan prinsip-prinsip kemasan produk yang tepat, sehingga dapat
menerapkanya kepada siswa-siswinya.
Sementara itu, bagian akhir modul ini akan mengarahkan peserta untuk
memahami cara menentukan kesesuaian hasil produk dengan rancangan. Melalui
koompetensi ini diharapkan peserta dapat menyusun dan mengevaluasi produk
barang/jasa yang telah dirancangnya.
2. Relevansi
Kewirausahaan memiliki potensi yang besar untuk menjadi system yang
dapat menanggulangi pengangguran dan persoalan keterhambatan dalam
pembangunan lainnya. Dengan demikian, menjadi sangat relevan bagi pemerintah
untuk memasukkan Kewirausahaan dalam kurikulum pembelajarannya.
Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan urgensi dunia pendidikan untuk
menyiapkan pebelajar yang memiliki komepetsn iekwirausahaan dapat terlihat
dalam modul ini yangmembahas tentang: 1) pengetahuan mengenai peluang
usaha; 2) dasar-dasar pengelolaan bisnis baik berupa produk maupun jasa; 3)
kemampuan mengetahui strategi bersaing; 4) mengelola modal, baik modal
49
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
berbentuk materi maupun nonmateri; 5) menganalisis fungsi produk barang/jasa;
dan 6) menentukan kesesuaian hasil produk dengan rancangan.
Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya bagi
siapa saja yang bekerja dalam bisnis maupun yang bergelut di bidang lain yang
membutuhkan sikap wirausaha. Dengan demikian, kehadiran modul ini
memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola produk kreatif dan
kewirausahaan.
3. Petunjuk Belajar
Sebelum mempelajari modul ini peserta PPG Dalam Jabatan harus
memiliki kemampuan awal atau penguasaan tentang berbagai pengetahuan dasar
kewirausahaan secara umum dan telah dapat memahami esensi pembelajaran
kewirausahaan, yang bukan sekedar menciptakan pebisnis-pebisnis baru,
melainkan sebagai upaya menanamkan karakter wirausaha yang
tangguh.Beberapa hal yang harus dikuasai dengan tuntas sebelum mempelajari
modul ini seperti materi prinsip-prinsip kewirausahaan, manajemen sumber daya
manusia, konsep pemasaran, prinsip akuntansi sederhana dan pembukuan.
Adapun langkah-langkah atau petunjuk belajar dari modul ini sebagai berikut:
Peserta:
1. Bacalah setiap materi dalam modul ini dengan cermat dan pahami dengan
baikdaftar pertanyaan pada ā€œcek kemampuanā€ sebagai pengukur yang harus
dikuasai dalam modul ini.
2. Diskusikan dengan sesama peserta apa yang telah Anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi
yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakan kepada
instruktur sampai betul-betul Anda sudah paham .
3. Bila proses memahami materi Anda menemui kesulitan,diskusikan dengan
teman-teman Anda atau konsultasikan dengan instruktur.
4. Kerjakan tugas-tugas, baik secara individu ataupun kelompok dengan jujur
dan teliti serta bertanggungjawab.
50
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
5. Peserta tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila
belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya.
6. Untuk kegiatan praktek diharapkan peserta selalu membacadan memahami
teori yang mendukung materi praktek.
7. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktek, termasuk tentang
keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat praktek.
8. Setelah semua bahan ajar untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas
dipelajari, maka ajukan uji kompetensi.
Instruktur:
1. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, cara
pembelajaran, cara penilaian, alat yang digunakan dan waktuyang
dibutuhkan.
2. Berilah bimbingan kepada peserta bila mereka mendapatkankesulitan
3. Monitor dan catat kemajuan peserta dan berikan feedback atas pencapaian
pembelajaran peserta didik.
4. Selama proses pembelajaran tetaplah berada di dalamkelas/tempat belajar.
5. Untuk kegiatan praktek, gunakan sarana dan alat-alat yangdisesuaikan dengan
modul, dapat dilakukan di kelas, tetapi jauh lebih baik jika
menggunakanlaboratorium kantor untukkegiatan tersebut.
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Menganalisis dan menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk
barang/jasa
2. Pokok-Pokok Materi
a. Proses penciptaan dan pengujian produk barang/jasa
b. Hakikat kelayakan produk barang/jasa
c. Prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
51
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3. Uraian Materi
Setelah memahami sikap dan perilaku seorang wirausaha, serta faktor
keberhasilan dan kegagalan seorang wirausaha sebagai pengantar dasar dalam
mengidentifikasi dan meraih peluang usaha produk barang/jasa, maka selanjutnya
kita akan lebih jauh mengenal dan menentukan tentang prosedur pengujian
kesesuaian.
a. Mencipta dan Menguji Produk Barang/Jasa
Sebelumnya perlu diketahui, bahwa yang dikatakan produk sebenarnya
ada dua yaitu berupa barang dan berupa jasa. Pengertian barang adalah hasil dari
suatu kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia serta ada
jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau
digunakan, misalnya produk makanan dan minuman (kuliner), alat-alat
perkantoran, busana, dan lain-lain. Sedangkan pengertian jasa adalah hasil dari
suatu kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-sifat baik fisik maupun kimia
serta tidak ada jarak waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi atau
digunakan, misalnya jasa pelayanan seorang Dokter, jasa pelayanann seorang
Perawat, jasa pelayanan seorang penjual kue, jasa arsiparis, jasa desain grafis, dan
lain-lain. Jadi pengertian produk adalah hasil dari proses produksi yang semula
berupa bahan mentah menjadi produk jadi yang siap untuk dijual atau dipakai dan
memiliki nilai tambah secara ekonomis. Untuk produk yang berupa barang dapat
diraba secara fisik, tetapi jasa hanya dapat dirasakan dan tidak dapat diraba secara
fisik.
Produk dapat dibedakan dari beberapa tinjauan, yaitu:
1) Tinjauan bentuk produk
Di tinjau dari bentuknya, produk dibedakan menjadi produk jadi dan
produk setengah jadi. Produk jadi adalah produk yang telah selesai
diproses dan siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan. Produk setengah
jadi adalah produk yang masih memerlukan proses lebih lanjut untuk
dapat siap dikonsumsi atau dijual, contohnya benang, adonan roti, kayu
olahan, dan sebagainya.
52
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2) Tinjauan proses produk
Ditinjau dari prosesnya, produk dibedakan produk masa dan produk
pesanan.Produk masa adalah produk yang dibuat secara terus-menerus dan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar, jumlah produk relative
banyak. Misalnya komputer, televisi, sepeda motor, handphone, dan lain-
lain. Produk pesanan adalah produk yang dibuat secara terputus-putus dan
bertujuan untuk memenuhi pesanan pelanggan dan jumlah produk terbatas
sesuai pesanan.Misalnya cetak brosur, undangan pengantin, batu bata,
perumahan, roti ulang tahun, dan-lain-lain.
a. Konsep desain/prototype, dan kemasan
1) Desain/Prototype produk
Desain produk adalah sebagai alat manajemen sebagai alat
manjemen untuk menerjemahkan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rancangan yang nyata
yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Desain
produk tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Beberapa proses
harus dilalui untuk sampai pada upaya mewujudkan gagasan dalam
produk nyata. Tahapan dalam desain produk adalah:
a. Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam
produk dan jasa yang dibutuhkan
b. Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sudah ada
c. Mengembangkan barang dan jasa baru
d. Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan
e. Merumuskan target biaya
f. Menyusun dan melakukan uji pada propotype
g. Mendokumentasikan spesifikasi barang dan jasa yang dihasilkan.
Tujuan desain barang dan jasa tujuan utamanya dalah kepuasan
konsumen. Fokus kedua setelah kepuasan konsumen adalah fungsi
barang atau jasa, biaya atau keuntungan, kualitas, penampilan,
53
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
kemudahan produksi untuk merakit, kemudahan untuk pemeliharaan
dan pelayanan.
Desain untuk operasional mengambil tanggung jawab mendesain
barang dan jasa yang ada pada organisasi.Dalam mendisain barang dan
jasa perusahaan harus melihat pada berbagai batasan dan ketentuan
yang ada dalam masyarakat dan ketetapan pemerintah. Perusahaan
harus memperhatian lingkungan, etika dan hukum. Berbagai ketentuan
hukum tentang barang dan jasa telah ditetapkan oleh pemerintah
ataupun lembaga masyarakat seperti lembaga konsumen Indonesia.
Contoh ketetapan pemerintah adalah SNI dan SII. SNI biasanya
digunakan sebagai standar acuan mutu produk barang. Beberapa produk
yag diekspor juga harus memenui ketentuan tambahan yang biasanya
diminta oleh importir. Seperti produk gula kristal dari daerah
Banyumas yang dieksport ke Eropa, Jepang dan Amerika. Par
apengrajin ini harus memiliki sertifikasi untuk pengolahan produk dan
standar mutu yang diadakan langsung oleh importir.
Termasuk dalam lingkungan hukum adalah aturan tentang
pertanggungjawaban produsen atas kesalahan dan kerugian yang
ditimbulkan karena kegagalan produk. Di Indonesia tuntutan
masyarakat terhadap tangungjawab produsen relatif sedikit. Hal ini
mungkin karena kesadaran mereka akan hak konsumen masih rendah.
Biasanya lembaga konsumen sebagai lembaga swadaya masyarakat
yang akan melakukan penuntutan terhadap kesalahan produk. Untuk
produk jasa informasi lembaga penyiaran menjadi lembaga yang sangat
melindungi konsumen dari tayangan yang dinilai kurang
bertanggungjawab.
Perancangan pruduk juga harus memperhatikan lingkungan alam.
Kepedulian perusahaan akan kelestarian lingkungan yang ditunjukkan
dengan rancangan produk ramah lingkungan mulai banyak
dimunculkan di akhir abad 20 ini. Perancangan produk lemari es yang
tidak lagi mengkonsumsi freon merupakan terobosan produk ranah
54
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
lingkungan. Seiring dengan peningatan kesadaran masyarakat atas
kelestarian lingkungan hidup, perusahaan yang tidak mendesain
produknya tanpa memperhatikan unsur kepedulian lingkungan ini akan
ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan. Desain ramah lingkungan
tidak hanya pada inti produk akan tetapi dapat dimulai dari kemasan
berbahan ramah lingkungan yang bisa didaur ulang.
Beberapa diskusi tentang desain produk juga berlaku untuk desain
jasa. Hal ini karena fakta bahwa barang dan jasa sering ada dalam satu
kombinasi. Sebagai contoh, saat ganti oli untuk mobil melibatkan
layanan (menguras minyak lama dan meletakkan di minyak baru) dan
barang (minyak baru). Dalam beberapa kasus, apa yang pelanggan
terima adalah pelayanan murni, seperti dalam mendapatkan potongan
rambut atau pemangkasan rumput.
Sebagian besar kasus melibatkan beberapa kombinasi barang dan
jasa meski dengan proporsi pelayanan yang mungkin relatif rendah,
seperti halnya di bidang manufaktur. Manufaktur penekanannya
adalah pada produksi barang, tetapi bahkan di bidang manufaktur, ada
layanan seperti perbaikan mesin, pelatihan karyawan, inspeksi
keselamatan, dan sebagainya. Karena barang dan jasa begitu terikat,
manajer harus memiliki pengetahuan yang baik agar dapat mengelola
aktivitas secara efektif.
Tabel 2.1.
Perbedaan Perancangan Barang Dengan Perancangan Jasa
Produk Jasa
tangible intangible
diproduksi dan dinikmati dalam
waktu yang tidak bersamaan
diproduksi dan dinikmati dalam
waktu yang bersamaan
dapat disimpan tidak dapat disimpan
Tidak adanya kontak langsung
dengan konsumen
adanya kontak langsung dengan
konsumen
55
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
memiliki tingkat hambatan yang
tinggi/kompetitif bagi
pendapatang baru untuk memasuki
pasar atau keluar dari pasar
memiliki tingkat hambatan yang
rendah bagi pendapatang baru
untuk memasuki pasar atau keluar
dari pasar
Lokasi tidak terlalu penting Lokasi sangat penting, dengan
kenyamanan sebagai faktor
utanma yang harus
dipertimbangkan
2) Kemasan produk
Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, perwadahan atau
pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu
sehingga produk yang ada didalamnya bisa tertampung dan terlindungi.
Menurut kotler, Packaging merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk.
Kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk
yang ada didalamnya. Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk
mengawetkan atau memperpanjang umur dari produk-produk pangan
atau makanan yang terdapat didalamnya.
Fungsi dari kemasan, yaitu:
a) Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dan sebagainya)
b) Kemudahan menggunakan produk.
c) Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
d) Daya tarik (artistic, warna, desain)
e) Identitas (berkesan kokoh, lembut, atau mewah)
f) Distribusi (mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan)
g) Informasi (informasi isi, pemakaian, kualitas)
h) Pengembangan (kemajuan teknologi, daur ulang)
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan
keunikan atau ciri khas dari produk. Salah satunya yaitu kemasan
produk yang mempunyai peranan penting dalam penjualan.D imana
56
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
kemasan bukan hanya sebagai pembungkus, tetapi juga bisa dijadikan
sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan informai
kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Untuk itu dalam
membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan
konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang
menarik.
Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya
memiliki fungsi melindungi dan membungkus produk. Persaingan
produk yang semakin ketat dipasar mengharuskan produsen untuk
berpikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan
daya tarik kepada konsumen melaui aspek artistik, warna, bentuk,
grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli
yang membeli secara sadar akan tertarik pada suatu produk karena
alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang
membeli karena impulse buying.Gara-gara menariknya desain, atau
bentuk bentuk kemasan suatu produk.Sehingga kemasan menjadi sangat
efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk.
Melalui kemasan produk, image produk juga dapat dibentuk
misalnya sebagai produk yang kokoh, awet, mewah, atau tahan lama.
Sehingga konsumen akan memilih suatu produk karena sesuai syarat
yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak
dan terjaga kualitasnya. Konsumen seringkali membeli suatu produk
tidak untuk segera dikonsumsi tetapi untuk persediaan, sehingga ia
membutuhkan produk yang terlindungi secara baik isinya, dari
kerusakan, berkurangnya isi, dan pengaruh cuaca. Dari sisi distribusi,
kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan
produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani, dan disalurkan secara
lebih baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan
didesain tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan
dari suatu tempat ketempat lainnya.
57
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
b. Langkah-langkah membuat desain/ prototype
Terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
desain/prototype, yaitu:
1) Deskripsi desain
Dalam mendeskripsi desain memiliki beberapa tahapan yang perlu
diperhatikan, yakni:
a) Buat desain dengan cepat.
b) Sediakan banyak fleksibilitas untuk perbedaan desain-desain.
c) Buat desain dengan murah.
d) Kembangkan respon feedback yang baik.
2) Simulasikan sebuah desain dengan biaya rendah.
Dalam pembuatan prototype terdapat masalah pengguna tidak dapat
mengevaluasi sebuah desain hingga aplikasi program tersebut dibuat.
Tetapi,Sesudah pembuatan aplikasi program, perubahan terhadap sebuah
desain merupakan hal yang sulit dilakukan. Solusi dari permasalahan
tersebut mensimulasikan sebuah desain tetapi dengan biaya yang
terjangkau.
3) Dimensi prototype
a) Penggambaran
(1)Bagaimana model dapat dilukiskan atau digambarkan ?
(2)Dapatkah semua digambarkan dengan tekstur atau dapat dengan
visual dan diagram
b) Ruang Lingkup
Apakah masih dapat berhubungan (mock-up) atau apakah masih dapat
memasukkan beberapa komponen perhitungan ?
c) Menjalankan
Apakah masih dapat berhubungan (mock-up) atau apakah masih dapat
memasukkan beberapa komponen perhitungan ?
d) Pengembangan
Apakah yang harus ditingkatkan untuk produksi di waktu yang akan
datang ?
58
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
a) Revolusioner : Membuat yang lama tidak lagi sama.
b) Evolusioner : Mencari perubahan model sebelumnya.
4) Metode-metode rapid prototype
a) Non komputer. Metode ini dilakukan diawal proses.
b) Berbasis komputer. Awalnya dilakukan di akhir proses.
c. Membuat desain/prototype produk barang/ jasa
Dalam membuat desain/prototype terdapat dua metode yang digunakan
yakni metode non komputer dan berbasis komputer. Uraiannya adalah
sebagai berikut:
1) Metode Non-Komputer
Metode ini bertujuan untuk mengekspresikan (deskripsi) ide desain dan
mendapatkan opini yang cepat dan murah pada sistem. Tahapan yang
perlu diperhatikan dalam penggnaan metode non komputer adalah
sebagai berikut:
a) Deskripsi Design
(1) Dapat menyederhanakan penggambaran textur dari sebuah desain
sistem. Kelemahannya adalah terlalu jauh dari tujuan sistem,dan
tidak bisa melakukan penggambaran visual aspek dari interface
dengan baik
(2) Sket, Model skala utuh
(a) Penulisan dasar ā€œdrawingsā€ dari interface.
(b) Baik untuk pengilhaman.
(c) Terfokus pada orang-orang yang berada pada gagasan desain
tingkat tinggi.
(d) Tidak terlalu baik untuk menguraikan alur dan detail.
(e) Cepat dan murah ļƒ  sangat membantu umpan balik.
b) Gambaran Cerita
Simulasi pensil dan kertas atau panduan dari tampilan sistem dan
kegunaannya.
59
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
(1) Menggunakan urutan dari diagram-diagram atau gambar-gambar
(2) Menunjukkan tampilan utama Cepat dan mudah
Contoh :
Gambar 2.1. Diagram/gambar
Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
c) Skenario
Kegunaan hipotesis atau situasi fiksi:
(1) Biasanya melibatkan beberapa orang, peristiwa, situasi, dan
lingkungan
(2) Menyediakan konteks operasi
(3) Lebih banyak dalam bentuk cerita, tapi juga dapat berupa sketsa
atau bahkan video
d) Teknik-Teknik Lain (Tutorial dan Buku Petunjuk)
(1) Boleh jadi dituliskan di awal untuk menjelaskan fungsinya.
(2) Membuat perencana lebih mempertegas mengenai keputusan-
keputusannya
(3) Ditulis di atas kertas adalah lebih bermakna
2) Berbasis Komputer
Tahap awal yang dilakukan dalam metode berbasis komputer adalah
simulasi dari fungsi sistem.
b) Biasanya hanya beberapa fitur-fitur atau aspek-aspek.
c) Dapat fokus dalam beberapa detail.
d) Umumnya menarik.
60
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
e) Bahaya : kebanyakan user enggan untuk memberikan kesan perubahan
dalam sekali waktu, user lebih melihat keadaan model sebenarnya.
Beberapa istilah dalam prototype menggunakan metode berbasis
komputer adalah sebagai berikut:
(1) Prototipe Horizontal
Sangat luas, melakukan atau menunjukkan interface yang banyak,
tetapi tidak mendalam.
(2) Prototipe Vertikal
Memiliki lebih sedikit fitur atau aspek dari interface yang
disimulasikan, tetapi dilakukan secara mendetail
(3) Prototipe Cepat
(4) Prototipe Lambat
(5) Prototipe Ketepatan Rendah
(6) Prototipe Ketepatan Tinggi
Adapun bentuk dari kegunaan program dalam prototype adalah sebagai
berikut:
(1) Program Menggambar. Contoh : Photoshop, CorelDraw
(2) Simulasi tulisan / pertunjukkan slide. Contoh : Power point,
Hypercard, Macromedia Director, HTML.
(3) Pembangun Interface. Contoh : Visual Basic, Delphi, UIMX
Dalam menggunakan program di atas peralatan (tools) prototype yang
dibutuhkan adalah:
1) Program Menggambar / Melukis
a) Menggambarkan setiap layer, indah untuk dilihat.
b) Prototipe horizontal, tipis.
c) Adobe Photoshop
61
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Gambar 2.2. Meletekan storyboard
2) Script Simulasi / Slide Show
a) Letakan storyboard, tampilan dengan transisi animasi diantaranya.
b) Dapat memberikan pemakai script yang sangat spesifik untuk
diikuti.
c) Sering disebut prototyipingchauffeured.
d) Macromedia Director.
Gambar 2.3 Pembuatan Kode
Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
62
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Design
UI Controls
Control
3) Interface Builders (Pembangun Interface)
Tools atau alat-alat untuk mendisain windows (jendela), control , dll
dari sebuah interface
a) Setelah membuat dan menguji mode-mode, yang baik untuk
menampilkan tampilan
b) Membuat sebuah kode dimana fungsi back-end dapat ditambahkan
selama pembuatan program.
Gambar 2.4
Kelebihan tools ini adalah sebagai berikut:
a) Mudah untuk mengembangkan dan memodifikasi screens
b) Mendukung tipe dari interface yang anda kembangkan
c) Mendukung beragam I/O device
Pembangunan interface
Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
63
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
d) Mudah untuk me-link screen dan memodifikasi link
e) Memperbolehkan pemanggilan eksternal prosedur dan program
f) Memperbolehkan pengimporan text, grafik, dan media lainnya
g) Mudah untuk dipelajari dan digunakan
h) Dukungan yang bagus dari vendor
4) Permodelan
cepat
kurang tepat
bagan, maket
Skenario
rancangan tepat
slide show
simulasi
sistem permodelan sangat tepat
lambat
Gambar 2.5
Teknik Permodelan
Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
64
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
a) Teknik permodelan
Wizard of oz ā€“ seorang mensimulasikan dan mengontrol sistem
dari balik layar
(1) Digunakan tampilan maket dan berinteraksi dengan pemakai.
(2) Baik untuk mensimulasikan sistem yang sulit dibuat
d. Tahapan pembuatan prototype dan kemasan produk barang/jasa
1) Tahapan prototype
Sebelum mendesain produk barang atau jasa ada beberapa tahapan
yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut:
a) Pendefenisian produk
Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan
dengan kebutuhan dan perilaku konsumen ke dalam bentuk
perancangan termasuk aspek hukum yang melibatkan keamanan
dan perlindungan terhadap konsumen.
b) Working Model
Dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara
keseluruhan dan dibuat pada skala yang sepelunya saja untuk
membuktikan konsep dari pembuatan produk, dan menemukan
hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat.
Working model juga dibangun untuk menguji parameter
fungsional dan membantu perancangan prototype rekayasa.
c) Prototipe rekayasa (engineering prototype)
Dibuat seperti halnya working model, namun mengalami
perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari
working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis
tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau
untuk dilanjutkan pada tahap produksi. Prototype rekayasa ini
dibuat untuk keperluan pengujian kinerja opersioanal dan
kebutuhan rancangan system produksi.
65
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
d) Prototipe produksi (production prototype)
Bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk
menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada
skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan
daya tahan produk dan partnya.
e) Qualifield production item
Dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan
diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk
memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun
peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya
untuk diuji-cobakan kepada umum.Untuk mematangkan produk
yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu
memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang
terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan
dan kerusakan (wearā€“andā€“tear), pelanggaran, siklus breakeven
dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan
program pemasaran.
f) Model
Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan
dibangun (lookā€“likeā€“models). Secara jelas menggambarkan
bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang
akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun
lingkungan user
Gambar 2.6. Kemasan Sariwangi
Sumber:https://edugrafisdesain.wordpr
ess.com
66
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2) Tahapan Desain kemasan
Agar kemasan terlihat menarik harus dirancang dan dibuat sebaik
mungkin, dalam merancang atau merencanakan pembuatan suatu
kemasan sebaiknya kita memperhatikan hal-hal seperti berikut ini:
a) Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya
Maksudnya adalah dalam menentukan bahan pengemas kita
harus mempertimbangkan produk yang kita miliki. Jika produk
kita berbentuk cairan seperti jus atau sirup, kita bisa memilih
bahan pengemas seperti botol atau gelas plastic. Jika produk kita
berupa makanan kering seperti kripik, kerupuk, atau yang
lainnya kita bisa menggunakan plastik transparan dan lain
sebagainya. Plastik dapat digunakan sebagai kemasan primer
sekaligus dengan labelnya, juga bisa dimasukkan kedalam
kemasan lain seperti dus kertas sebagai kemasan sekunder.
b) Ukuran kemasan dan ketebalan bahan kemasan
Ukuran kemasan berkaitan dengan banyak sedikitnya isi yang
diinginkan, sedangkan ketebalan berkaitan dengan keawetan
dari produk yang ada didalamnya. Jika produknya sangat ringan
seperti kerupuk sebaiknya kemasan dibuat dalam relative besar.
c) Bentuk kemasan
Agar kemasan menarik bentuk pengmas bisa dirancang dalam
bentuk yang unik tergantung dari kreativitas
perancangnya.Misalnya kemasan dus kertas bisa dibuat seperti
tabung, kubus, balok, trapezium atau bentuk-bentuk lainnya.
d) Keamanan Bahan Kemasan
Jenis kemasan yang digunakan serta bagaimana cara mengemas
produk harus baik dan benar agar produk yang dikemas aman,
tidak mengandung bahan yang berbahaya, dan kebersihannya
tetap terjaga sehingga tidak merusak kualitas produk.
Packaging produk yang baik, akan memberikan info produk
secara baik kepada konsumennya. Selain meningkatkan
67
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
kepercayaan, ini juga dapat menjadi jaminan kepada konsumen
tentang keamanan bahan produk yang digunakan. Dari sisi
ā€œfood safetyā€ kemasan makanan bukan sekedar bungkus tetapi
juga sebagai pelindung agar makanan aman dikonsumsi.
Kemasan pada makanan juga mempunyai fungsi kesehatan,
pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan
informasi. Namun tidak semua kemasan makanan aman bagi
makanan yang dikemasnya. Kemasan yang paling sering kita
jumpai saat ini adalah plastik dan Styrofoam.
e. Pengertian biaya produksi
Biaya merupakan jantung tiap keputusan perusahaan. Perusahaan harus
memberikan perhatian yang penuh terhadap biaya, karena setiap sen
biaya akan mengurangi laba perusahaan. Jadi, dikatakan biaya
perusahaan dalam hal ini adalah sesuatu yang dikorbankan melakukan
sesuatu. Tentu biaya tersebut dikeluarkan dengan sesuai tujuan. Jika
dikatakan biaya perusahaan, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang
dikorbankan perusahaan untuk memperoleh sesuatu. Jika disebut biaya
produksi. Jadi biaya produksi adalah segala sesuatu yang dikorbankan
dalam melakukan kegiatan produksi. Kegiatan produksi merupakan
segala kegiatan yang bertujuan menambah faedah sesuatu barang atau
menciptakan barang atau jasa yang baru. Terdapat empat unsur pokok
yang terkandung dalam pengertian biaya diatas adalah:
1) Merupakan sebuah pengorbanan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan tenaga kerja, modal, dan lahan
2) Untuk tujuan tertentu, bahwa pengorbanan yang kita perhintungkan
sebagai biaya itu adalah pengorbanan yang memiliki tujuan tertentu
misalnya untuk memproduksi barang A saat pengorbanan itu tidak
dapat dihindarkan lagi.
68
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3) Dinyatakan dalam satuan uang, bahwa setiap pengorbanan harus
dinilai dengan uang termasuk pengorbanan yang tidak dalam bentuk
uang,misalnya biaya penyusutan gedung.
4) Pengorbanan tersebut termasuk yang sudah terjadi dan yang akan
terjadi, jadi harus diperhitungkan sebagai biaya.
f. Jenis-Jenis Biaya Produksi
Dari defenisi biaya kita bisa melihat bahwa, dalam satu proses produksi,
akan banyak sekali komponen biaya yang harus diperhitungkan, karena
konsep biaya berbicara tentang semua pengorbanan. Untuk
mempermudah analisis kita dapat mengelompokkan biaya menjadi biaya
variabel, tetap, total, marjinal, dan rata-rata.
1) Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus
dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya
output yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabel, dan
sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin
sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan
untuk memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf bagian
produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar.
Perbandingan antara biaya variabel dan jumlah produksi barang
menimbulkan tiga corak, biaya variabel yang bervariasi adalah:
a) Biaya proporsional, kenaikan biaya variabel yang dikeluarkan
sama dengan jumah produksi.
b) Biaya progresif, kenaikan biaya variabel lebih tinggi dibanding
jumlah produksi.
c) Biaya Degresif, kenaikan biaya variabel lebih kecil
dibandingkan dengan jumlah produksi.
2) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya teatap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses
produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang
69
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
diproduksi. Biaya ini biasanya terdiri dari pembayaran kontrak atas
bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa peralatan, gaji
pegawai tetap, dan sebagainya.
Biaya-biaya ini harus
tetap dikeluarkan
meskipun perusahaan
menambah produksi,
mengurangi produksi
atau bahkan tidak
berproduksi sama
sekali karena tidak
terpengaruh oleh
jumlah produksi.
Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung,
sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat
seperti garis lurus mendatar.
3) Biaya Total
Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk
menghasilkan barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan
biaya tetap dengan biaya variabel, atau:
TC=FC + VC
Dengan
TC=Total Cost (biaya total)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya variabel)
4) Biaya Marjinal
Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu
ekonomi.Biaya marjinal menunjukkan tambahan biaya yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output.
Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit televise,
Gambar 2.7. Sewa alat berat termasuk biaya
yang harus ada dalam proses produksi
Sumber: http://www.alatberat.com
70
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
dengan biaya total Rp.100.000.000.- Jika biaya total produksi 101
unit televisi adalah Rp. 101.000.000,-, Biaya marjinal produksi
televise adalah Rp. 1.000.000.- Untuk 1 unit tambahan.
5) Biaya Rata-rata (Avrage Cost)
Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila
dibandingkan dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita
akan mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian
atau sebaliknya.
a) Biaya total rata-rata (average total cost)
Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang
diproduksi atau:
ATC =
TC
Q
Dengan :
ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata)
TC = Total Cost (Biaya total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
b) Biaya tetap rata-rata ( average fixed cost)
Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah
biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya
tetap rata-rata diperoleh dengan membagi total jumlah biaya
tetap dengan total jumlah produksi atau:
AFC =
TFC
Q
Dengan:
AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rat-rata)
TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin
sedikit proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut.
71
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Dengan kata lain, semakin banyak barang yang diproduksi,
semakin kecil biaya tetap rata-ratanya.
c) Biaya variabel rata-rata (average variable cost)
Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC)
adalah biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya
varabel rat-rata diperoleh dengan membagi total biaya variabel
dengan total jumlah produksi atau:
š“š‘‰š¶ =
š‘‡š‘‰š¶
š‘„
Dengan:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
g. Menghitung biaya produksi
Setelah kita memahami berbagai teori dari biaya dan karakteristiknya
maka kan semakin jelas jika kita mengaplikasikannya.
Contoh perhitungan biaya produksi:
Untuk membuat 10 kursi diperlukan biaya berikut:
Biaya variabel:
5 balok kayu @Rp.80.000,- Rp. 400.000,-
4 papan tebal @Rp.150.000,- Rp. 600.000,-
Biaya tetap:
Biaya tetap yang diperhitungkan Rp. 200.000,-
Jumlah biaya Rp.1.200.000,-
Harga per unit kursi = Rp. 1.200.000,- : 10 = Rp. 120.000,-
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah jumlah pengeluaran dan
beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak
72
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan
tempat di mana barang itu ā€Ædapat dijual atau digunakan. Berikut ini
contoh perhitungan HPP.
Contoh Perhitungan HPP Perusahaan Dagang
Harga Pokok Penjualan
UD. Bersama
Per 31 Maret 2017
Persediaan barang dagang (Awal) 15.000.000
Pembelian 75.000.000
Beban Angkut Pembelian 1.000.000
Total Pembelian 76.000.000
Retur Pembelian dan PH 1.500.000
Potongan Pembelian 2.500.000
Total Potongan Pembelian 4.000.000
Total Pembelian Bersih 72.000.000
Barang Tersedia untuk Dijual 87.000.000
Persediaan Barang Dagangan (akhir) (12.500.000)
Harga Pokok Penjualan 74.500.000
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa harga pokok penjualan
pada tanggal 31 Maret 2017 dari UD. Bersama mencapai Rp
74.500.000.
h. Hakikat Kelayakan
Uji kelayakan produk yang bertujuan agar diperoleh gambaran
solusi suatu proyek yang diterapkan dan dikembangkan sehingga
dapat mengantisipasi kegagalan. Melakukan kelayakan diharapkan
73
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
solusi yang diusulkan terhadap suatu proyek yang dikembangkan
dapat tercapai. Kasmir & Jakfar (2012: 6) menyebutkan bahwa
kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk
menentukan apakah usaha yang akan dijalankan memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan
dikeluarkan.
Alam Santosa (2010) mendefinisikan bahwa studi kelayakan
sebagai penelitian mengenai dapat tidaknya sebuah proyek dapat
dilaksankan dengan keberhasilan ketercapaian tujuan. Studi
kelayakan adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu
proyek/usaha dilaksanakan dengan berhasil. Proyek yang diteliti
dapat berbentuk pembangunan ataupun proyek sederhana. Semakin
besar proyek yang akan di jalankan semakin luas dampak yang
terjadi. Dalam studi kelayakan, langkah pertama yang perlu
ditentukan adalah sejauh mana aspek- aspek yang mempengaruhi
usaha akan diteliti dan aspek apa saja yang akan diteliti. Masing-
masing aspek tersebut perlu dianalisa sehingga mempunyai
gambaran kelayakan masing-masing aspek (Husnan dan Suwarsono,
2008).
Menurut Sutrisno (1982: 75) bahwa Studi kelayakan (Feasibility
study) adalah suatu studi atau pengkajian apakah suatu usulan
proyek/gagasan usaha. Apabila dilaksanakan dapat berjalan dan
berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak. Sementara itu,
Yacob Ibrahim (1998: 1) mengemukaan bahwa studi kelayakan
adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek yang
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,
apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek
yang direncanakan.
74
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Menurut Nitisemito dan Burhan (2009: 13) bahwa terdapat lima
tujuan dilakukannya studi kelayakan sebelum suatu usaha atau
proyek dijalankan, yaitu sebagai berikut:
a. Menghindari Resiko
Tujuannya adalah mengatasi risiko kerugian dimasa yang akan
datang, karena dimasa yang akan datang ada semacam kondisi
ketidak pastian. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah
untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko
yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
b. Memudahkan Perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan risiko-risiko apa yang terjadi
dimasa yang akan datang, maka dengan mudah dapat
merencanakan sebuah proyek atau usaha yang akan dilakuan.
c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Rencana yang telah disusun mempermudah dalam melaksanakan
suatu proyek atau usaha karena menjadi acuan atau pedoman
dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat dilakukan secara
sistematis dan tepat sasaran.
d. Memudahkan Pengawasan
Pengawasan pekerjaan dipermudah dengan adanya pelaksanaan
pekerjaan yang sesuai dengan rencana usaha yang telah disusun.
e. Memudahkan Pengendalian
Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana akan
mempermudah dalam pengendalian karena dalam rencana usaha
telah terdaftar hal-hal yang akan dilaksanakan, jadi apabila
terjadi penyimpangan pelaksanaan maka akan mudah terdeteksi
dengan baik.
Peningkatan kualitas terhadap produk-produk yang telah dikembangkan dan
permintaan pasar merupakan beberapa hal yang memotivasi dilaksanakan studi
75
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
kelayakan (Alam Santosa, 2010). Menilai sebuah model pembelajaran berbasis
proyek yang telah diterapkan dan dikembangkan akan mendapatkan gambaran
kelemahan dan kelebihan produk dari segi perspektif guru.
Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek
pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting
dipakai dan sebelum tim pengembangan yang besar dibentuk. Perencanaan
produk merupakan suatu kegiatan yang mempertimbangkan portofolio suatu
proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian apa
dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu. Rencana produk
mengidentifikasi portofolio produk-produk yang dikembangkan oleh organisasi
dan waktu pengenalannya ke pasar. Rencana produk secara teratur diperbarui
agar mencerminkan adanya perubahan dalam lingkungan persaingan, teknologi,
dan informasi keberhasilan produk yang sudah ada. Rencana produk
dikembangkan dengan memprediksi sasaran perusahaan, kemampuan, batasan,
dan lingkungan persaingan. Memutuskan perencanaan produk melibatkan
manajemen senior organisasi dan memakan waktu bertahun-tahun atau
beberapa waktu dari setiap tahun.
Dalam merancang konsep produk, hal ā€“ hal yang perlu diperhatikan antara
lain :
1. Bahan baku
a. Bahan baku meupakan bahan utama penyusun hasil olahan berupa hasil
pertanian, peternakan & perikanan sehingga menghasilkan produk baru.
b. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih bahan baku antara
lain :
1) Spesifikasi & beberapa sifat bahan baku. Kualitas bahan baku akan
mempengaruhi mutu produk itu sendiri, bila memenuhi syarat yang
telah ditetapkan.
2) Ketetapan jumlah. Pabrik yg telah jalan sudah tahu berapa produksi
tiap hari, berdasar pasar atau pesanan. Untuk persediaan bergantung
76
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
pada kondisi bahan baku.
3) Variasi musiman. Variasi bahan mentah perlu dipahami dan untuk
perancangan harus tersedia angka yang menggambarkan variasi tiap
bahan (tabel atau grafik).
4) Teknik menguasai variasi bahan baku, misalnya: tata tanam
disesuaikan dengan umur ekonomis tanaman.
5) Kompetisi penggunaan bahan baku. Untuk menentukan jumlah yang
tersedia perlu data yang terpercaya, berapa jumlah yang diperlukan
dan variasi jumlah yang digunakan.
2. Proses perencanaan produk
a.Dalam proses perencanaan produk, kita harus memperhatikan aspek-aspek
demi tercapainya tujuan proyek tersebut. Aspek-aspek tersebut antara lain :
1) Mengidentifikasi Peluang. Ide untuk produk baru dapat berasal dari
pemasaran dan penjualan personil, penelitian dan organisasi
pengembangan teknologi, tim pengembangan produk saat ini, dan
manufaktur dan organisasi operasi.
2) Evaluasi dan Memprioritaskan Proyek
a) Kompetitif strategi, yang meliputi: (1) Teknologi dan biaya
kepemimpinan, (2) Fokus pada pelanggan dan (3) Tiruan
b) Segmentasi Pasar
c) Teknologi Lintasan
d) Produk Landasan Perencanaan
e) Mengevaluasi Peluang Produk Baru
f) Menyeimbangkan Portofolio
3) Evaluasi Peluang Produk Baru
a) Ukuran pasar (unit/tahun x harga),
b) Tingkat pertumbuhan pasar (% / tahun),
c) Intensitas persaingan (jumlah dan kekuatan pesaing),
77
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
d) Kedalaman pengetahuan terhadap pasar yang ada,
e) Kedalaman pengetahuan terhadap teknologi yang ada,
f) Kesesuaian dgn produk lain dari perusahaan,
g) Kesesuaian dgn kemampuan perusahaan,
h) Potensi untuk mendapatkan paten, atau rahasia perdagangan,
i) Eksistensi produk unggulan perusahaan
4) Perencanaan Pra Proyek Lengkap
a) Laporan misi yang meliputi : penjelasan singkat tentang produk,
kunci tujuan bisnis, target pasar untuk produk, dan asumsi serta
kendala yang membimbing upaya pengembangan
b) Asumsi dan kendala tentang pabrik, layanan, dan lingkungan
c) Staffing dan aktivitas perencanaan lain
d) Pernyataan misi yang meliputi deskripsi produk, kunci tujuan bisnis,
pasar primer, pasar sekunder, asumsi dan kendala, serta stakeholder
e) Mengalokasikan sumber dan waktu rencana
(1) Alokasi sumber daya
(2) Proyek waktu (waktu pengenalan produk, teknologi
kesiapan, pasar kesiapan, dan kompetisi)
(3) Produk rencana
f) Refleksikan pada hasil dan proses, dengan tujuan:
(1) Untuk mendukung strategi bersaing dari perusahaan
(2) Untuk mengatasi peluang saat penting yang dihadapi perusahaan
(3) Kecukupan total sumber daya untuk mengejar strategi bersaing
perusahaan
(4) Meningkatkan proses perencanaan produk
(5) Konsistensi elemen dari pernyataan misi
78
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Tahapan proses pengembangan produk baru :
Menurut Cooper, R. ada 15 pelajaran untuk suksesnya program produk baru
yaitu:
a. Produknya unik dan unggul.
Artinya, produknya ā€œberbedaā€, memberi manfaat unik, dan berasio nilai
tinggi untuk konsumen.
b. Sangat berorientasi pasar.
Dipengaruhi oleh pengetahuan tentang keadaan pasar (market driven)
dan proses pengembangan produk baru berfokus pada konsumen.
c. Berwawasan pasar internasional.
Dengan melihat pada keadaan internasional maka disain produk,
pengembangannya, dan target pemasarannnya, akan menghadirkan
inovasi produk yang terdepan.
d. Lebih banyak melakukan persiapan sebelum produk dikembangkan.
Gambar 2.8 Tahapan Proses Pengembangan Produk
Sumber: http://rizkylrs.lecture.ub.ac.id/files/2017/05/materi-
2-konsep-produk.pdf
79
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
e. Perumusan dengan tajam definisi / konsep produk pada awal dari proses.
f. Pelansiran produk yang dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan
dengan baik. Rencana pemasaran yang mapan untuk pelansiran produk
adalah inti dari keberhasilan.
g. Struktur, disain dan iklim organisasi yang tepat.
h. Dukungan manajemen puncak tidak menjamin sukses, walaupun
bermanfaat.
i. Adanya sinergi sangat penting, proyek yang ā€œasingā€ cenderung gagal.
j. Produk yang ditujukan ke pasar yang menarik akan berjalan lebih baik.
Daya tarik pasar adalah kriteria utama dalam seleksi produk.
k. Suksesnya produk baru dapat diduga. Profil produk yang unggul dapat
dipakai sebagai kriteria seleksi produk baru.
l. Suksesnya produk baru dapat dikendalikan. Perlu lebih ditekankan
adanya kebutuhan untuk kelengkapan, konsekuen, dan kualitas dalam
pelaksanaan.
m. Sumberdaya dan sarana harus tersedia.
n. Kecepatan adalah segala-galanya, namun harus tanpa mengorbankan
kualitas dalam pelaksanaannya.
o. Perusahaan yang menjalankan pengembangan produk baru secara
bertahap dan menggunakan konsep pengembangan produk dengan
pedoman permainannya secara disiplin, akan lebih berhasil.
3. Prosedur Pengujian Kesesuaian Fungsi Produk Barang/Jasa
Pengujian produk atau pengujian konsep produk merupakan suatu kegiatan
yang ada di dalam salah satu tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi
dan di pasarkan, produk baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik
dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk
ini perusahaan akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan.
80
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
a. Arti dan Tujuan Pengujian Produk
Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalam
pengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan,
produk baruterlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok
konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk, perusahaan
atau suatu usaha akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan
yang baik dan cerah.
Produk atau konsep produk dapat disajikan secara simbolik maupun fisik.
Konsumen dimintai pendapatannya tentang produk tersebut dengan atribut dan
keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau konsep produk harus mencakup
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti ?
2. Apakah manfaat dari produk tersebut bagi anda ?
3. Apakah anda melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk lain dari
pesaing ?
4. Apakah anda menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang
sejenis?
5. Apakah anda bersedia membeli produk ?
6. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ?
7. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ?
8. Perbaikan apakah yang anda usulkan atau kebutuhan anda ?
Dengan melakukan kegiatan pengujian produk, perusahaan atau suatu
usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih produk terbaik
yang diminati konsumen . Metode seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai
macam produk, baik barang maupun jasa . Banyak perusahaan atau usaha merasa
puas apabila sudah mendapatkan gagasan atau ide produk dan tidak mematangkan
gagasan tersebut menjadi konsep untuk diuji . Apabila produk tsb belum diuji
maka produk tersebut akan mengalami kesulitan ketika memasuki pasaran, jadi
hal tersebut bisa dihindari dengan adanya pengujian produk .
Pengembangan konsep merupakan cara yang efektif dan jika telah
dilakukan dengan benar maka anda bisa menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan
81
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
miliaran rupiah . Anda juga akan terhindar dari langkah awal yang salah,
postioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah
.Ini bukan sekedar masalah jaminan, tetapi lebih penting dari itu, sebagai panduan
anda untuk melewati seluruh proses pengembangan, dari mulai konsep awal
sampai suksesnya peluncuran produk baru .
Pengujian terhadap konsep (concep testing) adalah upaya untuk
memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum
meluncurkan ke pasar. Proses biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen)
terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.
Sebuah pendekatan efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah
pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke
dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan
tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan
untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai
manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan
juga harga
1. Produk unggulan tidaklah cukup
Orang hanya bersedia berpindah ke produk baru ketika melihat
adanya keuntungan yang signifikan. Dalam berbagai pengalaman,
biasanya lebih dari 30-50%. Orang harus mempercayai bahwa produk baru
tersebut lebih berharga dari pada uang, waktu dan kenyamanan yang
dimiliki saat ini. Anda harus meyakinkan orang bahwa pada akhirnya
mereka akan melakukan perbaikan besar atas apa yang dimiliki sekarang,
perlu perubahan dari apa yang telah mereka miliki, ada cara yang relatif
sederhana untuk membuktikan keunggulannya, bahwa ia akan menepati
janjinya, ditambah berbagai isu-isu lainnya. Perbaikan yang setengah-
setengah jarang berhasil untuk menggantikan pemimpin besar.
82
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2. Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang
produk anda
Produk yang paling sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh orang
yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, yang digunakan
untuk berbagai tujuan, dalam konteks yang berbeda, dengan harapan yang
berbeda pula . Jadi anda tidak bisa mengembangkan produk hanya di atas
kertas, karena produk itu ada di dunia nyata, tetapi dalam realitas psikologis,
yaitu dunia seperti yang dirasakan oleh orang-orang, seperti yang disaring
melalui keyakinan dan emosi mereka. Anda harus menggerakan orang,
bukan produk.
3. Bangunlah Laboratorium pemasaran Anda
Laboratorium yang dimaksud adalah tempat yang paling efektif untuk
mencoba produk baru. Belum ada laboratorium yang lebih baik untuk
menguji produk baru dibanding dengan diskusi kelompok terarah (focus
group discussion). Dalam diskusi kelompok tersebut, orang-orang akan
termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang
berpengalaman dapat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati
mereka. Di sana, semua yang dikatakan itu penting, juga sama pentingnya
dengan bagaimana mereka mengatakan itu, apa yang ada di balik perkataan
mereka, dan termasuk juga apa yang tidak mereka katakan.
b. Tahapan Pengujian Produk
Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi
menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon
pelanggan untuk produk baru sebelum diperkenalkan di pasar . Pengujian konsep
membantu kita menguji keberhasilan produk baru .
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara
umum, meliputi :
1. Membuat prototype produk terlebih dahulu
2. Evaluasi prototype
3. Lalu memberikan tester kepada pasar
83
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
4. Evaluasi tester dan pasar
5. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi
6. Produksi massal
7. Evaluasi produksi massal
Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah dianalisa
kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat diterima, maka konsep tersebut
dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang. Dalam hal
ini, ada tigalangkah yang perlu dilakukan, di antaranya :
1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan:
a) Harus dipandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut
pokok seperti produk sebelumnya.
b) Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang
normal
c) Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia .
2. Pengujian Fungsional: pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut
benar-benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen.
3. Pengujian Konsumen: mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana
tanggapan konsumen.
Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, langkah
selanjutnya adalah pengujian pasar. Pengujian pasar ini merupakan proses di
mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata.
Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman
dengan pemasran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji
produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar
dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik.
1. Manfaat Pengujian Pasar
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
a. Untuk membuat peramalan penjualan masa datang yang lebih dipercaya.
b. Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran.
84
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
c. Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari
perhatian pada tahap pembuatan produk.
Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan
jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan
komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar . Adapun
keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap
komersialisasi, meliputi kapan memperhatikannya, ke mana saja wilayah
pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.
2. Tahapan Proses Pengujian Produk Baru
Pengujian produk baru bertujuan memberikan penilaian yang lebih rinci
tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir
yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam
program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar.
Secara umum, ada 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu
sebagai:
a. Technical Testing (Pengujian Teknis)
Hal ini dilakukan dengan cara membuat prototype yang merupakan
approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototype
dapat menghasilkansejumlah informasi penting tentang product shelf life (usia
panjang produk), tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian
atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan
penggantian dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis
informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk.
Contohnya, estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan
biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang
signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan
dan sebagainya.
b. Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam
rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara
85
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
umum ada utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu konsumen
menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka
diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
preferensi serta kepuasan. Selanjutnya meleksanakan ā€œblind testā€ yang
sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam
alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada
dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat
pokok, yaitu sebagai berikut :
1) Uji Preferensi Aktual dan Uji Teknis bisa memberikan dasar klaim yang
obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin
menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan
spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.
2) Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan
pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus
pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun
perancangan ulang produk baru.
3) Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oelh semua
elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa
skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide
produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap
pengembangan produk baru selanjutnya.
4) Uji Preverensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik
terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.
c. Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Yaitu Prosedur Riset Pemasaran dibuat untuk memberikan gambaran yang
murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru .
Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR,
ASSESSOR, DAN LITMUS.
d. Test Markets ( Pengujian Pasar )
Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah
pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana
86
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
produk itu nantinya akan dijual. Metode Pokok Untuk Menguji Pasar Produk
Konsumen, adalah sebagai berikut:
1. Sales Wave Research. Dalam metode tersebut, konsumen yang pada
awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi produk
tersebut atau produk pesaing, dengan harga lebih murah.
2. Simulated Test Marketing. Metode ini memerlukan 30 sampai 40
pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat
lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka,
berhubungan dengan awarenes dan prefernsi mereka terhadap berbagai
merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang untuk
menyaksikan iklan singkat, termasuk di dalamnya yang sudah terkenal
ataupun yang masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut
disisipkan iklan produk baru. Konsumen akan diberi sejumlah uang, lalu
diminta untuk datang ke sebuah toko khusus di mana mereka bisa
membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan.
3. Controlled Test Marketing. Metode ini memungkinkan perusahaan
menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku
pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara
langsung.
4. Test Market. Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk
baru dalam situasi sama yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran
produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan beker jasama
dengan perusahan riset dalam menentukan kota dimana perusahaan
nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia menjual
perusahaan. Biaya yang nantinya dibutuhkan bergantung pada jumlah
kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusaahaan.
c. Metode Pengajuan Produk
Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk. Hal ini
memang mudah dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran,
terutama bagi orang-orang yang terlibat dengan produk. Anda tidak bisa hanya
87
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk dan mengharapkan orang untuk
bereaksi secara realistis. Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa unsur persuasi
yang terkait. Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan
terjual dengan sendirinya. Anda harus melihat produk dari sudut pandang
pelanggan. Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru, oleh karenanya
diperlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan.
Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik
membentuk ulang dan mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk.
Sebelum produk dperkenalkan di pasar, hal itu akan menguji keberhasilan produk.
Hal ini membantu mengembangkan titik yang menyatakan kualitas produk, posisi
dan khalayak yang ditargetkan. Studi mengenai reaksi terhadap produk
membantu kita mencakup banyak hal seperti suka, alasan untuk membeli dan
banyak hal lagi. Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka
juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan. Pengujian
konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan.
Pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya memprediksi
keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar.
Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan
yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.
Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan
prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang,
pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk,
mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, serta
mendapat pemahaman lebih baik mengenai berbagai segmen pasar.
Sementara, produk bisnis juga mendapatka manfaat dari uji pasar, dimana
pengujiannya bervariasi bergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang
mahal memakai tekhnologi baru pada umumnya menjalani pengujian ALPHA dan
BETA. Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta
meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila
hasil pengujian ALPHA baik, perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan
88
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen potensial agar dapat
melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri.
Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujianterhadap konsep
adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap
ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan
tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan
untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai
manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan,infomasi produk, distribusi dan
juga harga.
Secara umum terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah
produk:
1. Meminta Konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu
tertentu, kemudian meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan
terkait deskripsi produk serta kepuasan mereka.
2. Melaksanakan Blind Test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan
sedemikian rupa berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa
mengetahui merek atau produsennya .
Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru
dalam pameran dagang. Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan
distributor atau dealer. Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana
perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada
wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang terbatas dengan dukungan
katalog, promosi dan sebagainya. Melalui cara demikian, manajemen akan dapat
mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh
serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan
komersialisasi produk yang bersangkutan.
Pengembangan produk baru bukan suatu proses trial and error, tetapi
suatu suatu proses yang harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh riset yang
mumpuni. Tentunya proses ini juga memerlukan dukungan dan komitmen dari
para pemimpin puncak serta ketersediaan sumberdaya.
89
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Mungkin anda masih ingat mengenai produk Tara Nasiku keluaran
Unilever? Merek ini merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa? Tara
Nasiku kurang bisa diterima oleh pasar. Kualitas yang tidak sejalan dengan
gencarnya promosi ditengarai menjadi salah satu sumber kekecewaan konsumen.
Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi instant dari Garudafood. Sukseskah ?
Yang jelas produk tersebut sulit ditemui. Kedua produk tsb disebut-sebut sebagai
produk yang gagal di pasaran.
Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99%.
Oleh karena itu, sebenarnya terdapat banyak resiko dalam sebuah pengembangan
dan pengajuan produk baru, di antaranya :
a. Risiko R & D
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak
atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang . Biasanya resiko ini banyak
dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan
perusahaan makanan/minuman .
b. Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran . hal ini
terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar
yang menjadi sasaran.
Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk
baru? Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran. Dibalik kesuksesan
suatu produk terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan
konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana produk anda dapat
mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik.
Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah
sebagai berikut:
1. Market Understanding (pemahaman pasar ), misalnya dengan riset
kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta
perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen
membeliproduk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu
produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi . Metode riset yang
90
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan
kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh
informasi ini.
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam :
a. Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk,
pekerjaan dan gaya hidup.
b. Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan
sebelumnya.
c. Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen .
2. Ketika melakukan pendekatan Category Assesment Research, Anda
meneliti perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk
dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek
berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan
pemenuhan kebutuhan mereka.
3. Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasi target
pasar. Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang
lebih besar dibandingkan yang lainnya. Segmentasi juga membantu
dalam membuat positioning produk yang tepat.
Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh
melalui riset kualitatif, category assessment dan kebutuhan konsumen
yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko pemasaran
Dalam sebuah kehidupan yang berorientasi pada pasar, kualitas produk
barang/jasa ditentukan oleh penilaian pelanggan. Hal ini dikarenakan
pelangganlah yang menjadi target tujuan sebuah produk barang/jasa diproduksi
atau diciptakan. Kualitas dapat didefinisikan secara beragam, berbeda, dan
bervariasi. Definisi yang paling awam dari kualitas biasanya menggambarkan
karakteristik langsung atau nilai yang melekat pada suatu produk seperti kinerja
(performance), keandalan (reliability), kemudahan dalam penggunaan (easy of
use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Sedangkan definisi kualitas yang
91
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
bersifat strategik dimaknai sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).
Dalam Quality vocabulary, kualitas didefinisikan sebagi totalitas dari
karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan
sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau kesesuaian terhadap
kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements).
Ada beberapa elemen yang dapat menjadi indikator sebuah produk
dikatakan berkualitas, yaitu
a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang
lain).
d. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
e. Manajemen kualitas adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen
keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu
perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan
dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang
manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan
management kualitas.
Kualitas merupakan elemen yang penting, ada tiga alasan kualitas itu
penting, yaitu:
a. Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan,
kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
b. Kehandalan Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang
merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang
92
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya:
Consumer Product Safety Act.
c. Keterlibatan global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan
yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan
kualitas, desain, dan harganya secara global.
Berikut adalah langkah-langkah dalam perencanaan mutu atau
kualitas, yaitu :
a. Identifikasi persyaratan mutu:
1) Menentukan kebijakan, standar dan peraturan
2) Fokus terhadap stakeholder
3) Melakukan Review terkait dengan pernyataan ruang lingkup dan deskripsi
produk
b. Mengidentifikasi prosedur penjaminan mutu:
Pencegahan pemeriksaan yang berlebih
c. Mengidentifikasi prosedur quality control:
1) Mengajak semua orang untk berpartisipasi dalam menjaga kualitas
2) Project Manager bertanggung jawab atas Kualitas
d. Mengembangkan rencana pengelolaan mutu:
1) Mengembangkan proses secara iteratif
2) Membuat daftar periksa
Menurut Mullins, Walker, Larreche, dan Boyd (2005, p422) di dalam
Kotler dan Amrstrong (2006), apabila perusahaan ingin mempertahankan
keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus dapat mengerti aspekā€“
aspek dimensi yang digunakan oleh konsumen atau pelanggan untuk membedakan
produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas
produk tersebut dari:
1) Kinerja (Performance), Kinerja produk merupakan dimensi paling dasar
dari produk tersebut. Konsumen atau pelanggan akan kecewa jika kinerja
produk tersebut tidak dapat memenuhi harapan mereka.
93
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2) Daya tahan (Durability), Dimensi kualitas produk yang menunjukkan
berapa lama atau umur produk bersangkutan bertahan sebelum produk
tersebut harus diganti. Dengan semakin besar frekuensi pemakaian
konsumen terhadap produk tersebut, maka semakin besar pula daya tahan
produk.
3) Kesesuaian (Conformance), Dimensi kualitas produk yang sejauh mana
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi
tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk
tersebut.
4) Fitur (Features), Karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihanā€“pilihan produk dan pengembangannya. Sehingga akan
menambah keterkaitan konsumen atau pelanggan terhadap produk
tersebut.
5) Reliabilitas (Reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin
kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat
diandalkan. Dimensi kualitas produk ini penting karena berhubungan
dengan kepuasan konsumen.
6) Estetika (Aesthetics), Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif
mengenai nilaiā€“nilai estetika yang berkaitan dengan penilaian pribadi dan
preferensi dari setiap individu atau konsumen. Dapat berupa penampilan
produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk, atau
daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya, bentuk fisik mobil
yang menarik, model atau bentuk desain yang artistik, warna, dan
sebagainya.
7) Kesan kualitas (Perceived quality), Merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat
kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi
atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk
didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan negara asal.
94
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
4. Forum Diskusi
Materi tentang prosedur pengujian kesesuaian produk barang/jasa telah And
abaca, saatnya mendiskusikan tentang 2 kasus di bawah ini:
a. Reski telah memilih kuliner sebagai jenis wirausaha yang akan
dikembangkannya. Kemudahan memperoleh singkong dan potensi kripik
singkong di daerahnya menjadikan Reski focus untuk menggarap kripik
singkong. Apa saja tahapan yang harus dilakukan oleh Reski untuk
membuat prototype kripiknya agar dapat laku di pasaran?
b. Apa saja prosedur yang harus dilakukan oleh Reski agar ia dapat menguji
kesesuaian prosedur produk kripiknya dengan standar prosedur yang ada?
C. PENUTUP
1. Rangkuman
a. Desain produk adalah sebagai alat manajemen sebagai alat manjemen
untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang
dilakukan sebelum menjadi rancangan yang nyata yang akan diproduksi
dan dijual dengan menghasilkan laba. Desain produk tidak dapat dilakukan
dalam waktu singkat.
b. Kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk
c. Tahapan dalam desain produk yaitu, Menterjemahkan keinginan dan
kebutuhan konsumen kedalam produk dan jasa yang dibutuhkan,
Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sidah ada, Mengembangkan
barang dan jasa baru, Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan,
Merumuskan target biaya, Menyusun dan melakukan uji pada propotype,
Mendokumentasikan spesifikasi barang dan jasa yang dihasilkan.
d. dalam mebuat desain/prototype menggunakan dua metode yakni metode
non komputer dan berbasis komputer.
e. Tahapan desain/prototype adalah pendefenisian produk, working model,
prototype produksi, qualifield production item, dan model.
95
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
f. Tahapan dalam membuat desain kemasan harus memperhatikan beberapa
hal, yakni: kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya, ukuran
kemasan dan ketebalan bahan kemasan, bentuk kemasan.
g. biaya produksi adalah segala sesuatu yang dikorbankan dalam melakukan
kegiatan produksi.
h. Ada tiga jenis biaya produksi adalah biaya variabel, biaya total, biaya
tetap, biaya marjinal, dan biaya rata-rata.
2. Tes Formatif
1. Perhatikan kegiatan berikut ā€œ Pelayanan seorang Dokter, pelayanan seorang
Perawat, pelayanan seorang penjual kueā€. Hal tersebut merupakan bagian dari
ā€¦
a. Barang
b. Jasa
c. Fisik
d. Kimiawi
e. Pelayanan
2. Perhatikan hasil jenis barang berikut ā€œ Benang, adonan roti, kayu olahan dan
sebagainya. Produk tersebut merupakan ā€¦.
a. Produk jadi
b. Produk massal
c. Produk setengah jadi
d. Produk subsitusi
e. Produk komplementer
3. Perhatikan produk dibawah ini
1. Computer
2. Televise
3. Sepeda motor
4. Handphone
5. Pesawat
96
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
6. Kereta Api
Yang merupakan produk massa adalah ..
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 3,4,5,6
d. 1,3,5,6
e. 2,4,5,6
4. Berikut adalah contoh produk
1. Handphone
2. Computer
3. cetak brosur
4. Undangan pengantin
5. Batu bata
6. Perumahan
7. Roti ulang tahun
Dari contoh produk diatas yang merupakan produk terputus-putus adalah
ā€¦ā€¦ā€¦
a. 1,2,3,4,5
b. 2,3,4,5,6
c. 3,4,5,6,7
d. 1,3,5,6,7
e. 2,4,5,6,7
5. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam desain produk, kecuali ā€¦.
a. Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam produk dan
jasa yang dibutuhkan
b. Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sudah ada
c. Mengembangkan barang dan jasa baru
d. Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan
e. Melakukan pengemasan barang
6. Berikut adalah Fokus kepuasan konsumen dalam desain barang dan jasa,
kecuali ā€¦
97
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
a. Fungsi barang atau jasa, biaya atau keuntungan,
b. Kualitas dan penampilan
c. Kemudahan produksi untuk merakit
d. Kemudahan untuk pemasaran
e. kemudahan untuk pemeliharaan dan pelayanan.
7. Contoh ketetapan pemerintah dalam hal ketentuan hukum tentang barang dan
jasa yang telah ditetapkan oleh pemerintah ataupun lembaga masyarakat
seperti lembaga konsumen Indonesia adalah ā€¦.
a. SNI dan SIT
b. SNI dan SIP
c. SNI dan SII
d. SNI dan SIU
e. SNI dan SIR
8. Di Indonesia tuntutan masyarakat terhadap tangungjawab produsen relatif
sedikit. Hal ini mungkin karena ā€¦
a. Kesadaran mereka akan hak konsumen masih rendah
b. Terlalu banyaknya korupsi disegala lini
c. LSM yang tidak dipercaya
d. Tidak tersedianya lembaga untuk menyalurkan aspirasi
e. Masyarakat pada umumnya sudah puas terhadap hasil produksi
9. Berikut adalah beberapa Fungsi dari kemasan, kecuali ..
a. Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dan sebagainya)
b. Menjadikan harga barang mahal
c. Kemudahan menggunakan produk.
d. Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
e. Daya tarik (artistic, warna, desain
10. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Mudah disusun,
2. Mudah dihitung
3. Mudah ditangani
4. Mudah disalurkan secara lebih baik dan cepat
98
Kegiatan Belajar 2
Prosedur Pengujian Keseuaian
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
5. Mudah dijual
6. Mudah ditemukan
Yang merupkan keuntungan dari sisi distribusi untuk kemasan barang adalah
ā€¦
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 3,4,5,6
d. 2,4,5,6
e. 1,3,5,6
3. Daftar Pustaka
Agungsr.staff.gunadarma.ac.id
Alam. 2013. Pengantar Ekonomi dan Bisnis untuk SMK/MAK Kelas X.
Jakarta.Erlangga.
Alam Santosa. 2010. Studi Kelayakan (Feasibility Study): Pendahuluan.
Persentasi.
Dharmawati,, Made. 2016. Kewirausahaan. Jakarta. Rajawali Pers.
Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, kasus, dan solusi. Bandung.
Alfabeta.
Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelas XII. Jakarta.
Erlangga.
http://budiandhisnotes.blogspot.com/2019/03/bab-7-pengujian-produk.html
https://repository.widyatama.ac.id
http://www.firebrandtraining.co.uk/learn/pmp/course-material/project-
quality-management/plan-quality-management
Husnan, Suaddan Suwarsono. 2008. Studi Kelayakan Proyek. Edisi
Keempat, UPP AMPYKPN, Yogyakarta.
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Indonesia: PT.
Indeks Kelompok Gramedia.
Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan. Yogyakarta. Nuha
Medika.
TT. 2004. Tahapan prototipe. Jakarta. Republika
www.adasatu.com
www.scrib.com

More Related Content

What's hot

2 presentasi produk tefa
2 presentasi produk tefa2 presentasi produk tefa
2 presentasi produk tefadani wardani
Ā 
My Internship Reflection(Latihan Industri)
My Internship Reflection(Latihan Industri)My Internship Reflection(Latihan Industri)
My Internship Reflection(Latihan Industri)DoLce MiEra
Ā 
Panduan menulis report akhir
Panduan menulis report akhirPanduan menulis report akhir
Panduan menulis report akhirIkhwan_Fakrudin
Ā 
Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)
Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)
Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)Rizalshah Zulkifli
Ā 
Report latihan industri
Report latihan industriReport latihan industri
Report latihan industriIkhwan_Fakrudin
Ā 
MADA internship report
MADA internship reportMADA internship report
MADA internship reportDhom Nawhki
Ā 
Laporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk Industri
Laporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk IndustriLaporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk Industri
Laporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk IndustriMLee Official
Ā 
Dedikasi
DedikasiDedikasi
Dedikasiazmitm135
Ā 
report latihan industri politeknik ( Bab 1 )
report latihan industri politeknik ( Bab 1 )report latihan industri politeknik ( Bab 1 )
report latihan industri politeknik ( Bab 1 )Ikhwan_Fakrudin
Ā 
Tujuan latihan industri
Tujuan latihan industriTujuan latihan industri
Tujuan latihan industriWan Asyura
Ā 
Laporan Akhir Latihan Industri
Laporan Akhir Latihan IndustriLaporan Akhir Latihan Industri
Laporan Akhir Latihan IndustriKizizikachi Izzat
Ā 
Report
ReportReport
ReportANIARI
Ā 
KOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGANKOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGANcik Ena
Ā 
Garis panduan latihan industri pelajar
Garis panduan latihan industri pelajarGaris panduan latihan industri pelajar
Garis panduan latihan industri pelajarmonazemis
Ā 
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanPelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanpadlah1984
Ā 
Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...
Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...
Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...Ahmad Shauqi
Ā 
Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Kanaidi ken
Ā 
Kesimpulan Report Latihan Industri
Kesimpulan Report Latihan IndustriKesimpulan Report Latihan Industri
Kesimpulan Report Latihan Industricik Ena
Ā 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.8-_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.8-_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.8-_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.8-_finalCecep Subagja
Ā 

What's hot (19)

2 presentasi produk tefa
2 presentasi produk tefa2 presentasi produk tefa
2 presentasi produk tefa
Ā 
My Internship Reflection(Latihan Industri)
My Internship Reflection(Latihan Industri)My Internship Reflection(Latihan Industri)
My Internship Reflection(Latihan Industri)
Ā 
Panduan menulis report akhir
Panduan menulis report akhirPanduan menulis report akhir
Panduan menulis report akhir
Ā 
Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)
Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)
Laporan Penuh Latihan Industri (Pelajar Politeknik Perdagangan)
Ā 
Report latihan industri
Report latihan industriReport latihan industri
Report latihan industri
Ā 
MADA internship report
MADA internship reportMADA internship report
MADA internship report
Ā 
Laporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk Industri
Laporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk IndustriLaporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk Industri
Laporan Latihan Industri Diploma Rekabentuk Industri
Ā 
Dedikasi
DedikasiDedikasi
Dedikasi
Ā 
report latihan industri politeknik ( Bab 1 )
report latihan industri politeknik ( Bab 1 )report latihan industri politeknik ( Bab 1 )
report latihan industri politeknik ( Bab 1 )
Ā 
Tujuan latihan industri
Tujuan latihan industriTujuan latihan industri
Tujuan latihan industri
Ā 
Laporan Akhir Latihan Industri
Laporan Akhir Latihan IndustriLaporan Akhir Latihan Industri
Laporan Akhir Latihan Industri
Ā 
Report
ReportReport
Report
Ā 
KOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGANKOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGAN
Ā 
Garis panduan latihan industri pelajar
Garis panduan latihan industri pelajarGaris panduan latihan industri pelajar
Garis panduan latihan industri pelajar
Ā 
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanPelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Ā 
Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...
Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...
Contoh Slide Pembentangan Latihan Industri Pelajar Diploma Pemasaran Politekn...
Ā 
Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Ā 
Kesimpulan Report Latihan Industri
Kesimpulan Report Latihan IndustriKesimpulan Report Latihan Industri
Kesimpulan Report Latihan Industri
Ā 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.8-_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.8-_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.8-_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.8-_final
Ā 

Similar to M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian

M6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasaM6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasaYayan Yanuar Rahman
Ā 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaYayan Yanuar Rahman
Ā 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaPPGHybrid2
Ā 
Silabus Training _"Effective APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...
Silabus Training _"Effective  APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...Silabus Training _"Effective  APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...
Silabus Training _"Effective APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...Kanaidi ken
Ā 
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptxssuser83c7ab
Ā 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasanpjj_kemenkes
Ā 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanNarto Wastyowadi
Ā 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas teknikelektronika
Ā 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usahapjj_kemenkes
Ā 
contoh laporan jurusan tkr
contoh laporan jurusan tkrcontoh laporan jurusan tkr
contoh laporan jurusan tkrmjaenudin
Ā 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI  _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI  _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...Kanaidi ken
Ā 
Silabus Pelatihan "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...
Silabus Pelatihan  "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...Silabus Pelatihan  "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...
Silabus Pelatihan "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...Kanaidi ken
Ā 
Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...
Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...
Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...Kanaidi ken
Ā 
KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usahapjj_kemenkes
Ā 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...Kanaidi ken
Ā 
(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...
(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...
(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...Kanaidi ken
Ā 
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSmkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSriIlyensPdsriilyens
Ā 
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...Kanaidi ken
Ā 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1Si Om
Ā 

Similar to M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian (20)

M6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasaM6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
Ā 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
Ā 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
Ā 
Silabus Training _"Effective APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...
Silabus Training _"Effective  APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...Silabus Training _"Effective  APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...
Silabus Training _"Effective APQP (Advance Product Quality Planning) and PPA...
Ā 
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
Ā 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
Ā 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Ā 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
Ā 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
Ā 
Pkl bab 1
Pkl bab 1Pkl bab 1
Pkl bab 1
Ā 
contoh laporan jurusan tkr
contoh laporan jurusan tkrcontoh laporan jurusan tkr
contoh laporan jurusan tkr
Ā 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI  _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI  _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI _Pelatihan "Peranan INTERNAL AUDIT dalam Peng...
Ā 
Silabus Pelatihan "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...
Silabus Pelatihan  "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...Silabus Pelatihan  "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...
Silabus Pelatihan "Metode dan Teknik Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kel...
Ā 
Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...
Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...
Rencana Pelatihan _"Effective PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)" di ...
Ā 
KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usaha
Ā 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"SPARE PART Inventory & Warehousing ...
Ā 
(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...
(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...
(2022) Silabus Training_The Accurate "Strategy for Creating NEW PRODUCT and P...
Ā 
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerinSmkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Smkn8 semarang buku_pedoman_dan_panduan_prakerin
Ā 
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT di E...
Ā 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
Ā 

More from Yayan Yanuar Rahman

More from Yayan Yanuar Rahman (20)

Presentasi desi penilaian
Presentasi desi   penilaianPresentasi desi   penilaian
Presentasi desi penilaian
Ā 
03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)
03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)
03 Pendekatan pendidikan karakter masa belajar dari rumah (bdr)
Ā 
02 Strategi Implementasi PNK
02 Strategi Implementasi PNK02 Strategi Implementasi PNK
02 Strategi Implementasi PNK
Ā 
Ppt 01 PNK
Ppt 01 PNKPpt 01 PNK
Ppt 01 PNK
Ā 
Ppt modul 4 pjj tk
Ppt modul 4 pjj tkPpt modul 4 pjj tk
Ppt modul 4 pjj tk
Ā 
Materi, media, dan sumber pjj
Materi, media, dan sumber pjjMateri, media, dan sumber pjj
Materi, media, dan sumber pjj
Ā 
Ppt modul 2 pjj
Ppt modul 2 pjjPpt modul 2 pjj
Ppt modul 2 pjj
Ā 
Perencanaan pjj
Perencanaan pjjPerencanaan pjj
Perencanaan pjj
Ā 
Ppt m2 kb 1_kearsipan
Ppt m2 kb 1_kearsipanPpt m2 kb 1_kearsipan
Ppt m2 kb 1_kearsipan
Ā 
Ppt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsip
Ppt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsipPpt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsip
Ppt m2 kb 4_evaluasi pengelolaan arsip
Ā 
Ppt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipan
Ppt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipanPpt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipan
Ppt m2 kb 3_prosedur penggunaan peralatan kearsipan
Ā 
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipanPpt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ā 
Ppt m1 kb 2_struktur organisasi
Ppt m1 kb 2_struktur organisasiPpt m1 kb 2_struktur organisasi
Ppt m1 kb 2_struktur organisasi
Ā 
Ppt m1 kb 1_administrasi umum
Ppt m1 kb 1_administrasi umumPpt m1 kb 1_administrasi umum
Ppt m1 kb 1_administrasi umum
Ā 
Ppt m1 kb 4_adm. keuangan
Ppt m1 kb 4_adm. keuanganPpt m1 kb 4_adm. keuangan
Ppt m1 kb 4_adm. keuangan
Ā 
Ppt m1~3
Ppt m1~3Ppt m1~3
Ppt m1~3
Ā 
modul 6 kb 2 kuliner
modul 6 kb 2 kulinermodul 6 kb 2 kuliner
modul 6 kb 2 kuliner
Ā 
modul 6 kb 1 kuliner
modul 6 kb 1 kulinermodul 6 kb 1 kuliner
modul 6 kb 1 kuliner
Ā 
modul 6 kb 4 kuliner
modul 6 kb 4 kulinermodul 6 kb 4 kuliner
modul 6 kb 4 kuliner
Ā 
modul 6 kb 3 kuliner
modul 6 kb 3 kulinermodul 6 kb 3 kuliner
modul 6 kb 3 kuliner
Ā 

Recently uploaded

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Ā 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
Ā 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
Ā 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
Ā 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Ā 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Ā 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Ā 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
Ā 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
Ā 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
Ā 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Ā 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
Ā 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
Ā 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Ā 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
Ā 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Ā 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Ā 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
Ā 

Recently uploaded (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Ā 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
Ā 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
Ā 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Ā 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Ā 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Ā 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Ā 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Ā 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
Ā 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
Ā 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Ā 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Ā 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
Ā 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Ā 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Ā 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Ā 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Ā 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Ā 

M6 kb2 prosedur pengujian kesesuaian

  • 1. 46 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
  • 2. 47 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran A. PENDAHULUAN 1. Deskripsi Singkat Persoalan pengangguran di Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari seberapa besar peran pendidikan dalam mencetak lulusan yang umumnya lebih cenderung diarahkan untuk menjadi pencari kerja daripada menciptakan lapangan kerja. Padahal ketimpangan antara ketersedian lapangan kerja dengan pencari kerja sangat tidak seimbang. Oleh karenanya untuk mengatasi persoalan pengangguran perlu ada suatu kurikulum tambahan mengenai kewirausahaan dalam dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan setingkat sekolah menengah atas, kejuruan maupun Aliyah karena pada pendidikan tingkat inilah orientasi anak didik sudah pada dunia kerja. Melalui konsep kurikulum kewirausahaan ini diharapkan anak didik dapat memiliki bekal keterampilan soft skill dan hard skill berwirausaha dengan cara memasukkan muatan kewirausahaan baik secara substansi nilai-nilai kewirausahaan maupun aplikasinya pada setiap proses pembelajaran. Secara garis besar Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini membahas tentang empat esensi yang akan menjadi acuan para peserta, yaitu peluang usaha produk barang/jasa; prosedur pengujian kesesuaian; fungsi produk barang/jasa; serta kesesuaian hasil produk dengan rancangan. Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar (4 KB) dan seluruhnya diberi alokasi waktu 32 jam pelajaran (JP), di mana masing masing kegiatan belajar terdiri atas 8 JP. Empat kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut: 1) Kegiatan Belajar 1 : Peluang Usaha Produk Barang/Jasa 2) Kegiatan Belajar 2 : Prosedur Pengujian Kesesuaian
  • 3. 48 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3) Kegiatan Belajar 3 : Fungsi Produk Barang/Jasa 4) Kegiatan Belajar 4 : Kesesuaian Hasil Produk dengan Rancangan Kegiatan belajar dalam modul ini akan dimulai dengan pemahaman terhadap peserta mengenai peluang usaha. Peluang usaha harus diperkenalkan kepada peserta, sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pembentukan sikap wirausaha kepada siswa-siswinya. Selain tentang peluang usaha, peserta juga akan dibekali mengenai perilaku wirausaha dan konsep tentang kegagalan dan keberhasilan seorang wirausaha. Kegiatan belajar selanjutnya adalah prosedur pengujian kesesuaian. Pada kegiatan ini diharapkan peserta akan memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam mengenal kelayakan produk barang/jasa dan prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa. Kegiatan belajar berikutnya akan memberikan wawasan kepada peserta tentang fungsi produk barang/jasa. Diharapkan peserta dapat mengenali dan menerapkan prinsip-prinsip kemasan produk yang tepat, sehingga dapat menerapkanya kepada siswa-siswinya. Sementara itu, bagian akhir modul ini akan mengarahkan peserta untuk memahami cara menentukan kesesuaian hasil produk dengan rancangan. Melalui koompetensi ini diharapkan peserta dapat menyusun dan mengevaluasi produk barang/jasa yang telah dirancangnya. 2. Relevansi Kewirausahaan memiliki potensi yang besar untuk menjadi system yang dapat menanggulangi pengangguran dan persoalan keterhambatan dalam pembangunan lainnya. Dengan demikian, menjadi sangat relevan bagi pemerintah untuk memasukkan Kewirausahaan dalam kurikulum pembelajarannya. Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan urgensi dunia pendidikan untuk menyiapkan pebelajar yang memiliki komepetsn iekwirausahaan dapat terlihat dalam modul ini yangmembahas tentang: 1) pengetahuan mengenai peluang usaha; 2) dasar-dasar pengelolaan bisnis baik berupa produk maupun jasa; 3) kemampuan mengetahui strategi bersaing; 4) mengelola modal, baik modal
  • 4. 49 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran berbentuk materi maupun nonmateri; 5) menganalisis fungsi produk barang/jasa; dan 6) menentukan kesesuaian hasil produk dengan rancangan. Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya bagi siapa saja yang bekerja dalam bisnis maupun yang bergelut di bidang lain yang membutuhkan sikap wirausaha. Dengan demikian, kehadiran modul ini memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola produk kreatif dan kewirausahaan. 3. Petunjuk Belajar Sebelum mempelajari modul ini peserta PPG Dalam Jabatan harus memiliki kemampuan awal atau penguasaan tentang berbagai pengetahuan dasar kewirausahaan secara umum dan telah dapat memahami esensi pembelajaran kewirausahaan, yang bukan sekedar menciptakan pebisnis-pebisnis baru, melainkan sebagai upaya menanamkan karakter wirausaha yang tangguh.Beberapa hal yang harus dikuasai dengan tuntas sebelum mempelajari modul ini seperti materi prinsip-prinsip kewirausahaan, manajemen sumber daya manusia, konsep pemasaran, prinsip akuntansi sederhana dan pembukuan. Adapun langkah-langkah atau petunjuk belajar dari modul ini sebagai berikut: Peserta: 1. Bacalah setiap materi dalam modul ini dengan cermat dan pahami dengan baikdaftar pertanyaan pada ā€œcek kemampuanā€ sebagai pengukur yang harus dikuasai dalam modul ini. 2. Diskusikan dengan sesama peserta apa yang telah Anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakan kepada instruktur sampai betul-betul Anda sudah paham . 3. Bila proses memahami materi Anda menemui kesulitan,diskusikan dengan teman-teman Anda atau konsultasikan dengan instruktur. 4. Kerjakan tugas-tugas, baik secara individu ataupun kelompok dengan jujur dan teliti serta bertanggungjawab.
  • 5. 50 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 5. Peserta tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya. 6. Untuk kegiatan praktek diharapkan peserta selalu membacadan memahami teori yang mendukung materi praktek. 7. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktek, termasuk tentang keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat praktek. 8. Setelah semua bahan ajar untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari, maka ajukan uji kompetensi. Instruktur: 1. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, cara pembelajaran, cara penilaian, alat yang digunakan dan waktuyang dibutuhkan. 2. Berilah bimbingan kepada peserta bila mereka mendapatkankesulitan 3. Monitor dan catat kemajuan peserta dan berikan feedback atas pencapaian pembelajaran peserta didik. 4. Selama proses pembelajaran tetaplah berada di dalamkelas/tempat belajar. 5. Untuk kegiatan praktek, gunakan sarana dan alat-alat yangdisesuaikan dengan modul, dapat dilakukan di kelas, tetapi jauh lebih baik jika menggunakanlaboratorium kantor untukkegiatan tersebut. B. INTI 1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menganalisis dan menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa 2. Pokok-Pokok Materi a. Proses penciptaan dan pengujian produk barang/jasa b. Hakikat kelayakan produk barang/jasa c. Prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
  • 6. 51 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3. Uraian Materi Setelah memahami sikap dan perilaku seorang wirausaha, serta faktor keberhasilan dan kegagalan seorang wirausaha sebagai pengantar dasar dalam mengidentifikasi dan meraih peluang usaha produk barang/jasa, maka selanjutnya kita akan lebih jauh mengenal dan menentukan tentang prosedur pengujian kesesuaian. a. Mencipta dan Menguji Produk Barang/Jasa Sebelumnya perlu diketahui, bahwa yang dikatakan produk sebenarnya ada dua yaitu berupa barang dan berupa jasa. Pengertian barang adalah hasil dari suatu kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan, misalnya produk makanan dan minuman (kuliner), alat-alat perkantoran, busana, dan lain-lain. Sedangkan pengertian jasa adalah hasil dari suatu kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jarak waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi atau digunakan, misalnya jasa pelayanan seorang Dokter, jasa pelayanann seorang Perawat, jasa pelayanan seorang penjual kue, jasa arsiparis, jasa desain grafis, dan lain-lain. Jadi pengertian produk adalah hasil dari proses produksi yang semula berupa bahan mentah menjadi produk jadi yang siap untuk dijual atau dipakai dan memiliki nilai tambah secara ekonomis. Untuk produk yang berupa barang dapat diraba secara fisik, tetapi jasa hanya dapat dirasakan dan tidak dapat diraba secara fisik. Produk dapat dibedakan dari beberapa tinjauan, yaitu: 1) Tinjauan bentuk produk Di tinjau dari bentuknya, produk dibedakan menjadi produk jadi dan produk setengah jadi. Produk jadi adalah produk yang telah selesai diproses dan siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan. Produk setengah jadi adalah produk yang masih memerlukan proses lebih lanjut untuk dapat siap dikonsumsi atau dijual, contohnya benang, adonan roti, kayu olahan, dan sebagainya.
  • 7. 52 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2) Tinjauan proses produk Ditinjau dari prosesnya, produk dibedakan produk masa dan produk pesanan.Produk masa adalah produk yang dibuat secara terus-menerus dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar, jumlah produk relative banyak. Misalnya komputer, televisi, sepeda motor, handphone, dan lain- lain. Produk pesanan adalah produk yang dibuat secara terputus-putus dan bertujuan untuk memenuhi pesanan pelanggan dan jumlah produk terbatas sesuai pesanan.Misalnya cetak brosur, undangan pengantin, batu bata, perumahan, roti ulang tahun, dan-lain-lain. a. Konsep desain/prototype, dan kemasan 1) Desain/Prototype produk Desain produk adalah sebagai alat manajemen sebagai alat manjemen untuk menerjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Desain produk tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Beberapa proses harus dilalui untuk sampai pada upaya mewujudkan gagasan dalam produk nyata. Tahapan dalam desain produk adalah: a. Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam produk dan jasa yang dibutuhkan b. Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sudah ada c. Mengembangkan barang dan jasa baru d. Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan e. Merumuskan target biaya f. Menyusun dan melakukan uji pada propotype g. Mendokumentasikan spesifikasi barang dan jasa yang dihasilkan. Tujuan desain barang dan jasa tujuan utamanya dalah kepuasan konsumen. Fokus kedua setelah kepuasan konsumen adalah fungsi barang atau jasa, biaya atau keuntungan, kualitas, penampilan,
  • 8. 53 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran kemudahan produksi untuk merakit, kemudahan untuk pemeliharaan dan pelayanan. Desain untuk operasional mengambil tanggung jawab mendesain barang dan jasa yang ada pada organisasi.Dalam mendisain barang dan jasa perusahaan harus melihat pada berbagai batasan dan ketentuan yang ada dalam masyarakat dan ketetapan pemerintah. Perusahaan harus memperhatian lingkungan, etika dan hukum. Berbagai ketentuan hukum tentang barang dan jasa telah ditetapkan oleh pemerintah ataupun lembaga masyarakat seperti lembaga konsumen Indonesia. Contoh ketetapan pemerintah adalah SNI dan SII. SNI biasanya digunakan sebagai standar acuan mutu produk barang. Beberapa produk yag diekspor juga harus memenui ketentuan tambahan yang biasanya diminta oleh importir. Seperti produk gula kristal dari daerah Banyumas yang dieksport ke Eropa, Jepang dan Amerika. Par apengrajin ini harus memiliki sertifikasi untuk pengolahan produk dan standar mutu yang diadakan langsung oleh importir. Termasuk dalam lingkungan hukum adalah aturan tentang pertanggungjawaban produsen atas kesalahan dan kerugian yang ditimbulkan karena kegagalan produk. Di Indonesia tuntutan masyarakat terhadap tangungjawab produsen relatif sedikit. Hal ini mungkin karena kesadaran mereka akan hak konsumen masih rendah. Biasanya lembaga konsumen sebagai lembaga swadaya masyarakat yang akan melakukan penuntutan terhadap kesalahan produk. Untuk produk jasa informasi lembaga penyiaran menjadi lembaga yang sangat melindungi konsumen dari tayangan yang dinilai kurang bertanggungjawab. Perancangan pruduk juga harus memperhatikan lingkungan alam. Kepedulian perusahaan akan kelestarian lingkungan yang ditunjukkan dengan rancangan produk ramah lingkungan mulai banyak dimunculkan di akhir abad 20 ini. Perancangan produk lemari es yang tidak lagi mengkonsumsi freon merupakan terobosan produk ranah
  • 9. 54 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran lingkungan. Seiring dengan peningatan kesadaran masyarakat atas kelestarian lingkungan hidup, perusahaan yang tidak mendesain produknya tanpa memperhatikan unsur kepedulian lingkungan ini akan ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan. Desain ramah lingkungan tidak hanya pada inti produk akan tetapi dapat dimulai dari kemasan berbahan ramah lingkungan yang bisa didaur ulang. Beberapa diskusi tentang desain produk juga berlaku untuk desain jasa. Hal ini karena fakta bahwa barang dan jasa sering ada dalam satu kombinasi. Sebagai contoh, saat ganti oli untuk mobil melibatkan layanan (menguras minyak lama dan meletakkan di minyak baru) dan barang (minyak baru). Dalam beberapa kasus, apa yang pelanggan terima adalah pelayanan murni, seperti dalam mendapatkan potongan rambut atau pemangkasan rumput. Sebagian besar kasus melibatkan beberapa kombinasi barang dan jasa meski dengan proporsi pelayanan yang mungkin relatif rendah, seperti halnya di bidang manufaktur. Manufaktur penekanannya adalah pada produksi barang, tetapi bahkan di bidang manufaktur, ada layanan seperti perbaikan mesin, pelatihan karyawan, inspeksi keselamatan, dan sebagainya. Karena barang dan jasa begitu terikat, manajer harus memiliki pengetahuan yang baik agar dapat mengelola aktivitas secara efektif. Tabel 2.1. Perbedaan Perancangan Barang Dengan Perancangan Jasa Produk Jasa tangible intangible diproduksi dan dinikmati dalam waktu yang tidak bersamaan diproduksi dan dinikmati dalam waktu yang bersamaan dapat disimpan tidak dapat disimpan Tidak adanya kontak langsung dengan konsumen adanya kontak langsung dengan konsumen
  • 10. 55 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran memiliki tingkat hambatan yang tinggi/kompetitif bagi pendapatang baru untuk memasuki pasar atau keluar dari pasar memiliki tingkat hambatan yang rendah bagi pendapatang baru untuk memasuki pasar atau keluar dari pasar Lokasi tidak terlalu penting Lokasi sangat penting, dengan kenyamanan sebagai faktor utanma yang harus dipertimbangkan 2) Kemasan produk Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, perwadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada didalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Menurut kotler, Packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada didalamnya. Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat didalamnya. Fungsi dari kemasan, yaitu: a) Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dan sebagainya) b) Kemudahan menggunakan produk. c) Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain) d) Daya tarik (artistic, warna, desain) e) Identitas (berkesan kokoh, lembut, atau mewah) f) Distribusi (mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan) g) Informasi (informasi isi, pemakaian, kualitas) h) Pengembangan (kemajuan teknologi, daur ulang) Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan keunikan atau ciri khas dari produk. Salah satunya yaitu kemasan produk yang mempunyai peranan penting dalam penjualan.D imana
  • 11. 56 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran kemasan bukan hanya sebagai pembungkus, tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan informai kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Untuk itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang menarik. Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang semakin ketat dipasar mengharuskan produsen untuk berpikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melaui aspek artistik, warna, bentuk, grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli yang membeli secara sadar akan tertarik pada suatu produk karena alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena impulse buying.Gara-gara menariknya desain, atau bentuk bentuk kemasan suatu produk.Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk. Melalui kemasan produk, image produk juga dapat dibentuk misalnya sebagai produk yang kokoh, awet, mewah, atau tahan lama. Sehingga konsumen akan memilih suatu produk karena sesuai syarat yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya. Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi tetapi untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara baik isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi, dan pengaruh cuaca. Dari sisi distribusi, kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani, dan disalurkan secara lebih baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan didesain tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat ketempat lainnya.
  • 12. 57 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran b. Langkah-langkah membuat desain/ prototype Terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam desain/prototype, yaitu: 1) Deskripsi desain Dalam mendeskripsi desain memiliki beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, yakni: a) Buat desain dengan cepat. b) Sediakan banyak fleksibilitas untuk perbedaan desain-desain. c) Buat desain dengan murah. d) Kembangkan respon feedback yang baik. 2) Simulasikan sebuah desain dengan biaya rendah. Dalam pembuatan prototype terdapat masalah pengguna tidak dapat mengevaluasi sebuah desain hingga aplikasi program tersebut dibuat. Tetapi,Sesudah pembuatan aplikasi program, perubahan terhadap sebuah desain merupakan hal yang sulit dilakukan. Solusi dari permasalahan tersebut mensimulasikan sebuah desain tetapi dengan biaya yang terjangkau. 3) Dimensi prototype a) Penggambaran (1)Bagaimana model dapat dilukiskan atau digambarkan ? (2)Dapatkah semua digambarkan dengan tekstur atau dapat dengan visual dan diagram b) Ruang Lingkup Apakah masih dapat berhubungan (mock-up) atau apakah masih dapat memasukkan beberapa komponen perhitungan ? c) Menjalankan Apakah masih dapat berhubungan (mock-up) atau apakah masih dapat memasukkan beberapa komponen perhitungan ? d) Pengembangan Apakah yang harus ditingkatkan untuk produksi di waktu yang akan datang ?
  • 13. 58 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran a) Revolusioner : Membuat yang lama tidak lagi sama. b) Evolusioner : Mencari perubahan model sebelumnya. 4) Metode-metode rapid prototype a) Non komputer. Metode ini dilakukan diawal proses. b) Berbasis komputer. Awalnya dilakukan di akhir proses. c. Membuat desain/prototype produk barang/ jasa Dalam membuat desain/prototype terdapat dua metode yang digunakan yakni metode non komputer dan berbasis komputer. Uraiannya adalah sebagai berikut: 1) Metode Non-Komputer Metode ini bertujuan untuk mengekspresikan (deskripsi) ide desain dan mendapatkan opini yang cepat dan murah pada sistem. Tahapan yang perlu diperhatikan dalam penggnaan metode non komputer adalah sebagai berikut: a) Deskripsi Design (1) Dapat menyederhanakan penggambaran textur dari sebuah desain sistem. Kelemahannya adalah terlalu jauh dari tujuan sistem,dan tidak bisa melakukan penggambaran visual aspek dari interface dengan baik (2) Sket, Model skala utuh (a) Penulisan dasar ā€œdrawingsā€ dari interface. (b) Baik untuk pengilhaman. (c) Terfokus pada orang-orang yang berada pada gagasan desain tingkat tinggi. (d) Tidak terlalu baik untuk menguraikan alur dan detail. (e) Cepat dan murah ļƒ  sangat membantu umpan balik. b) Gambaran Cerita Simulasi pensil dan kertas atau panduan dari tampilan sistem dan kegunaannya.
  • 14. 59 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran (1) Menggunakan urutan dari diagram-diagram atau gambar-gambar (2) Menunjukkan tampilan utama Cepat dan mudah Contoh : Gambar 2.1. Diagram/gambar Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id c) Skenario Kegunaan hipotesis atau situasi fiksi: (1) Biasanya melibatkan beberapa orang, peristiwa, situasi, dan lingkungan (2) Menyediakan konteks operasi (3) Lebih banyak dalam bentuk cerita, tapi juga dapat berupa sketsa atau bahkan video d) Teknik-Teknik Lain (Tutorial dan Buku Petunjuk) (1) Boleh jadi dituliskan di awal untuk menjelaskan fungsinya. (2) Membuat perencana lebih mempertegas mengenai keputusan- keputusannya (3) Ditulis di atas kertas adalah lebih bermakna 2) Berbasis Komputer Tahap awal yang dilakukan dalam metode berbasis komputer adalah simulasi dari fungsi sistem. b) Biasanya hanya beberapa fitur-fitur atau aspek-aspek. c) Dapat fokus dalam beberapa detail. d) Umumnya menarik.
  • 15. 60 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran e) Bahaya : kebanyakan user enggan untuk memberikan kesan perubahan dalam sekali waktu, user lebih melihat keadaan model sebenarnya. Beberapa istilah dalam prototype menggunakan metode berbasis komputer adalah sebagai berikut: (1) Prototipe Horizontal Sangat luas, melakukan atau menunjukkan interface yang banyak, tetapi tidak mendalam. (2) Prototipe Vertikal Memiliki lebih sedikit fitur atau aspek dari interface yang disimulasikan, tetapi dilakukan secara mendetail (3) Prototipe Cepat (4) Prototipe Lambat (5) Prototipe Ketepatan Rendah (6) Prototipe Ketepatan Tinggi Adapun bentuk dari kegunaan program dalam prototype adalah sebagai berikut: (1) Program Menggambar. Contoh : Photoshop, CorelDraw (2) Simulasi tulisan / pertunjukkan slide. Contoh : Power point, Hypercard, Macromedia Director, HTML. (3) Pembangun Interface. Contoh : Visual Basic, Delphi, UIMX Dalam menggunakan program di atas peralatan (tools) prototype yang dibutuhkan adalah: 1) Program Menggambar / Melukis a) Menggambarkan setiap layer, indah untuk dilihat. b) Prototipe horizontal, tipis. c) Adobe Photoshop
  • 16. 61 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Gambar 2.2. Meletekan storyboard 2) Script Simulasi / Slide Show a) Letakan storyboard, tampilan dengan transisi animasi diantaranya. b) Dapat memberikan pemakai script yang sangat spesifik untuk diikuti. c) Sering disebut prototyipingchauffeured. d) Macromedia Director. Gambar 2.3 Pembuatan Kode Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
  • 17. 62 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Design UI Controls Control 3) Interface Builders (Pembangun Interface) Tools atau alat-alat untuk mendisain windows (jendela), control , dll dari sebuah interface a) Setelah membuat dan menguji mode-mode, yang baik untuk menampilkan tampilan b) Membuat sebuah kode dimana fungsi back-end dapat ditambahkan selama pembuatan program. Gambar 2.4 Kelebihan tools ini adalah sebagai berikut: a) Mudah untuk mengembangkan dan memodifikasi screens b) Mendukung tipe dari interface yang anda kembangkan c) Mendukung beragam I/O device Pembangunan interface Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
  • 18. 63 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran d) Mudah untuk me-link screen dan memodifikasi link e) Memperbolehkan pemanggilan eksternal prosedur dan program f) Memperbolehkan pengimporan text, grafik, dan media lainnya g) Mudah untuk dipelajari dan digunakan h) Dukungan yang bagus dari vendor 4) Permodelan cepat kurang tepat bagan, maket Skenario rancangan tepat slide show simulasi sistem permodelan sangat tepat lambat Gambar 2.5 Teknik Permodelan Sumber: agungsr.staff.gunadarma.ac.id
  • 19. 64 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran a) Teknik permodelan Wizard of oz ā€“ seorang mensimulasikan dan mengontrol sistem dari balik layar (1) Digunakan tampilan maket dan berinteraksi dengan pemakai. (2) Baik untuk mensimulasikan sistem yang sulit dibuat d. Tahapan pembuatan prototype dan kemasan produk barang/jasa 1) Tahapan prototype Sebelum mendesain produk barang atau jasa ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut: a) Pendefenisian produk Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen ke dalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. b) Working Model Dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang sepelunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk, dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototype rekayasa. c) Prototipe rekayasa (engineering prototype) Dibuat seperti halnya working model, namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau untuk dilanjutkan pada tahap produksi. Prototype rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja opersioanal dan kebutuhan rancangan system produksi.
  • 20. 65 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran d) Prototipe produksi (production prototype) Bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan partnya. e) Qualifield production item Dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wearā€“andā€“tear), pelanggaran, siklus breakeven dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran. f) Model Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (lookā€“likeā€“models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user Gambar 2.6. Kemasan Sariwangi Sumber:https://edugrafisdesain.wordpr ess.com
  • 21. 66 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2) Tahapan Desain kemasan Agar kemasan terlihat menarik harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin, dalam merancang atau merencanakan pembuatan suatu kemasan sebaiknya kita memperhatikan hal-hal seperti berikut ini: a) Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya Maksudnya adalah dalam menentukan bahan pengemas kita harus mempertimbangkan produk yang kita miliki. Jika produk kita berbentuk cairan seperti jus atau sirup, kita bisa memilih bahan pengemas seperti botol atau gelas plastic. Jika produk kita berupa makanan kering seperti kripik, kerupuk, atau yang lainnya kita bisa menggunakan plastik transparan dan lain sebagainya. Plastik dapat digunakan sebagai kemasan primer sekaligus dengan labelnya, juga bisa dimasukkan kedalam kemasan lain seperti dus kertas sebagai kemasan sekunder. b) Ukuran kemasan dan ketebalan bahan kemasan Ukuran kemasan berkaitan dengan banyak sedikitnya isi yang diinginkan, sedangkan ketebalan berkaitan dengan keawetan dari produk yang ada didalamnya. Jika produknya sangat ringan seperti kerupuk sebaiknya kemasan dibuat dalam relative besar. c) Bentuk kemasan Agar kemasan menarik bentuk pengmas bisa dirancang dalam bentuk yang unik tergantung dari kreativitas perancangnya.Misalnya kemasan dus kertas bisa dibuat seperti tabung, kubus, balok, trapezium atau bentuk-bentuk lainnya. d) Keamanan Bahan Kemasan Jenis kemasan yang digunakan serta bagaimana cara mengemas produk harus baik dan benar agar produk yang dikemas aman, tidak mengandung bahan yang berbahaya, dan kebersihannya tetap terjaga sehingga tidak merusak kualitas produk. Packaging produk yang baik, akan memberikan info produk secara baik kepada konsumennya. Selain meningkatkan
  • 22. 67 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran kepercayaan, ini juga dapat menjadi jaminan kepada konsumen tentang keamanan bahan produk yang digunakan. Dari sisi ā€œfood safetyā€ kemasan makanan bukan sekedar bungkus tetapi juga sebagai pelindung agar makanan aman dikonsumsi. Kemasan pada makanan juga mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi. Namun tidak semua kemasan makanan aman bagi makanan yang dikemasnya. Kemasan yang paling sering kita jumpai saat ini adalah plastik dan Styrofoam. e. Pengertian biaya produksi Biaya merupakan jantung tiap keputusan perusahaan. Perusahaan harus memberikan perhatian yang penuh terhadap biaya, karena setiap sen biaya akan mengurangi laba perusahaan. Jadi, dikatakan biaya perusahaan dalam hal ini adalah sesuatu yang dikorbankan melakukan sesuatu. Tentu biaya tersebut dikeluarkan dengan sesuai tujuan. Jika dikatakan biaya perusahaan, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang dikorbankan perusahaan untuk memperoleh sesuatu. Jika disebut biaya produksi. Jadi biaya produksi adalah segala sesuatu yang dikorbankan dalam melakukan kegiatan produksi. Kegiatan produksi merupakan segala kegiatan yang bertujuan menambah faedah sesuatu barang atau menciptakan barang atau jasa yang baru. Terdapat empat unsur pokok yang terkandung dalam pengertian biaya diatas adalah: 1) Merupakan sebuah pengorbanan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tenaga kerja, modal, dan lahan 2) Untuk tujuan tertentu, bahwa pengorbanan yang kita perhintungkan sebagai biaya itu adalah pengorbanan yang memiliki tujuan tertentu misalnya untuk memproduksi barang A saat pengorbanan itu tidak dapat dihindarkan lagi.
  • 23. 68 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3) Dinyatakan dalam satuan uang, bahwa setiap pengorbanan harus dinilai dengan uang termasuk pengorbanan yang tidak dalam bentuk uang,misalnya biaya penyusutan gedung. 4) Pengorbanan tersebut termasuk yang sudah terjadi dan yang akan terjadi, jadi harus diperhitungkan sebagai biaya. f. Jenis-Jenis Biaya Produksi Dari defenisi biaya kita bisa melihat bahwa, dalam satu proses produksi, akan banyak sekali komponen biaya yang harus diperhitungkan, karena konsep biaya berbicara tentang semua pengorbanan. Untuk mempermudah analisis kita dapat mengelompokkan biaya menjadi biaya variabel, tetap, total, marjinal, dan rata-rata. 1) Biaya Variabel (Variabel Cost) Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya output yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabel, dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar. Perbandingan antara biaya variabel dan jumlah produksi barang menimbulkan tiga corak, biaya variabel yang bervariasi adalah: a) Biaya proporsional, kenaikan biaya variabel yang dikeluarkan sama dengan jumah produksi. b) Biaya progresif, kenaikan biaya variabel lebih tinggi dibanding jumlah produksi. c) Biaya Degresif, kenaikan biaya variabel lebih kecil dibandingkan dengan jumlah produksi. 2) Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya teatap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang
  • 24. 69 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran diproduksi. Biaya ini biasanya terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya. Biaya-biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun perusahaan menambah produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali karena tidak terpengaruh oleh jumlah produksi. Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus mendatar. 3) Biaya Total Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel, atau: TC=FC + VC Dengan TC=Total Cost (biaya total) FC = Fixed Cost (biaya tetap) VC = Variabel Cost (biaya variabel) 4) Biaya Marjinal Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi.Biaya marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output. Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit televise, Gambar 2.7. Sewa alat berat termasuk biaya yang harus ada dalam proses produksi Sumber: http://www.alatberat.com
  • 25. 70 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran dengan biaya total Rp.100.000.000.- Jika biaya total produksi 101 unit televisi adalah Rp. 101.000.000,-, Biaya marjinal produksi televise adalah Rp. 1.000.000.- Untuk 1 unit tambahan. 5) Biaya Rata-rata (Avrage Cost) Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya. a) Biaya total rata-rata (average total cost) Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi atau: ATC = TC Q Dengan : ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata) TC = Total Cost (Biaya total) Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi) b) Biaya tetap rata-rata ( average fixed cost) Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya tetap rata-rata diperoleh dengan membagi total jumlah biaya tetap dengan total jumlah produksi atau: AFC = TFC Q Dengan: AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rat-rata) TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap) Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi) Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut.
  • 26. 71 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Dengan kata lain, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap rata-ratanya. c) Biaya variabel rata-rata (average variable cost) Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat-rata diperoleh dengan membagi total biaya variabel dengan total jumlah produksi atau: š“š‘‰š¶ = š‘‡š‘‰š¶ š‘„ Dengan: AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata) TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total) Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi) g. Menghitung biaya produksi Setelah kita memahami berbagai teori dari biaya dan karakteristiknya maka kan semakin jelas jika kita mengaplikasikannya. Contoh perhitungan biaya produksi: Untuk membuat 10 kursi diperlukan biaya berikut: Biaya variabel: 5 balok kayu @Rp.80.000,- Rp. 400.000,- 4 papan tebal @Rp.150.000,- Rp. 600.000,- Biaya tetap: Biaya tetap yang diperhitungkan Rp. 200.000,- Jumlah biaya Rp.1.200.000,- Harga per unit kursi = Rp. 1.200.000,- : 10 = Rp. 120.000,- Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak
  • 27. 72 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang itu ā€Ædapat dijual atau digunakan. Berikut ini contoh perhitungan HPP. Contoh Perhitungan HPP Perusahaan Dagang Harga Pokok Penjualan UD. Bersama Per 31 Maret 2017 Persediaan barang dagang (Awal) 15.000.000 Pembelian 75.000.000 Beban Angkut Pembelian 1.000.000 Total Pembelian 76.000.000 Retur Pembelian dan PH 1.500.000 Potongan Pembelian 2.500.000 Total Potongan Pembelian 4.000.000 Total Pembelian Bersih 72.000.000 Barang Tersedia untuk Dijual 87.000.000 Persediaan Barang Dagangan (akhir) (12.500.000) Harga Pokok Penjualan 74.500.000 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa harga pokok penjualan pada tanggal 31 Maret 2017 dari UD. Bersama mencapai Rp 74.500.000. h. Hakikat Kelayakan Uji kelayakan produk yang bertujuan agar diperoleh gambaran solusi suatu proyek yang diterapkan dan dikembangkan sehingga dapat mengantisipasi kegagalan. Melakukan kelayakan diharapkan
  • 28. 73 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran solusi yang diusulkan terhadap suatu proyek yang dikembangkan dapat tercapai. Kasmir & Jakfar (2012: 6) menyebutkan bahwa kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Alam Santosa (2010) mendefinisikan bahwa studi kelayakan sebagai penelitian mengenai dapat tidaknya sebuah proyek dapat dilaksankan dengan keberhasilan ketercapaian tujuan. Studi kelayakan adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek/usaha dilaksanakan dengan berhasil. Proyek yang diteliti dapat berbentuk pembangunan ataupun proyek sederhana. Semakin besar proyek yang akan di jalankan semakin luas dampak yang terjadi. Dalam studi kelayakan, langkah pertama yang perlu ditentukan adalah sejauh mana aspek- aspek yang mempengaruhi usaha akan diteliti dan aspek apa saja yang akan diteliti. Masing- masing aspek tersebut perlu dianalisa sehingga mempunyai gambaran kelayakan masing-masing aspek (Husnan dan Suwarsono, 2008). Menurut Sutrisno (1982: 75) bahwa Studi kelayakan (Feasibility study) adalah suatu studi atau pengkajian apakah suatu usulan proyek/gagasan usaha. Apabila dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak. Sementara itu, Yacob Ibrahim (1998: 1) mengemukaan bahwa studi kelayakan adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek yang merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan.
  • 29. 74 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Menurut Nitisemito dan Burhan (2009: 13) bahwa terdapat lima tujuan dilakukannya studi kelayakan sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, yaitu sebagai berikut: a. Menghindari Resiko Tujuannya adalah mengatasi risiko kerugian dimasa yang akan datang, karena dimasa yang akan datang ada semacam kondisi ketidak pastian. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. b. Memudahkan Perencanaan Jika kita sudah dapat meramalkan risiko-risiko apa yang terjadi dimasa yang akan datang, maka dengan mudah dapat merencanakan sebuah proyek atau usaha yang akan dilakuan. c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan Rencana yang telah disusun mempermudah dalam melaksanakan suatu proyek atau usaha karena menjadi acuan atau pedoman dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat dilakukan secara sistematis dan tepat sasaran. d. Memudahkan Pengawasan Pengawasan pekerjaan dipermudah dengan adanya pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan rencana usaha yang telah disusun. e. Memudahkan Pengendalian Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana akan mempermudah dalam pengendalian karena dalam rencana usaha telah terdaftar hal-hal yang akan dilaksanakan, jadi apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan maka akan mudah terdeteksi dengan baik. Peningkatan kualitas terhadap produk-produk yang telah dikembangkan dan permintaan pasar merupakan beberapa hal yang memotivasi dilaksanakan studi
  • 30. 75 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran kelayakan (Alam Santosa, 2010). Menilai sebuah model pembelajaran berbasis proyek yang telah diterapkan dan dikembangkan akan mendapatkan gambaran kelemahan dan kelebihan produk dari segi perspektif guru. Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembangan yang besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu kegiatan yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu. Rencana produk mengidentifikasi portofolio produk-produk yang dikembangkan oleh organisasi dan waktu pengenalannya ke pasar. Rencana produk secara teratur diperbarui agar mencerminkan adanya perubahan dalam lingkungan persaingan, teknologi, dan informasi keberhasilan produk yang sudah ada. Rencana produk dikembangkan dengan memprediksi sasaran perusahaan, kemampuan, batasan, dan lingkungan persaingan. Memutuskan perencanaan produk melibatkan manajemen senior organisasi dan memakan waktu bertahun-tahun atau beberapa waktu dari setiap tahun. Dalam merancang konsep produk, hal ā€“ hal yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Bahan baku a. Bahan baku meupakan bahan utama penyusun hasil olahan berupa hasil pertanian, peternakan & perikanan sehingga menghasilkan produk baru. b. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih bahan baku antara lain : 1) Spesifikasi & beberapa sifat bahan baku. Kualitas bahan baku akan mempengaruhi mutu produk itu sendiri, bila memenuhi syarat yang telah ditetapkan. 2) Ketetapan jumlah. Pabrik yg telah jalan sudah tahu berapa produksi tiap hari, berdasar pasar atau pesanan. Untuk persediaan bergantung
  • 31. 76 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran pada kondisi bahan baku. 3) Variasi musiman. Variasi bahan mentah perlu dipahami dan untuk perancangan harus tersedia angka yang menggambarkan variasi tiap bahan (tabel atau grafik). 4) Teknik menguasai variasi bahan baku, misalnya: tata tanam disesuaikan dengan umur ekonomis tanaman. 5) Kompetisi penggunaan bahan baku. Untuk menentukan jumlah yang tersedia perlu data yang terpercaya, berapa jumlah yang diperlukan dan variasi jumlah yang digunakan. 2. Proses perencanaan produk a.Dalam proses perencanaan produk, kita harus memperhatikan aspek-aspek demi tercapainya tujuan proyek tersebut. Aspek-aspek tersebut antara lain : 1) Mengidentifikasi Peluang. Ide untuk produk baru dapat berasal dari pemasaran dan penjualan personil, penelitian dan organisasi pengembangan teknologi, tim pengembangan produk saat ini, dan manufaktur dan organisasi operasi. 2) Evaluasi dan Memprioritaskan Proyek a) Kompetitif strategi, yang meliputi: (1) Teknologi dan biaya kepemimpinan, (2) Fokus pada pelanggan dan (3) Tiruan b) Segmentasi Pasar c) Teknologi Lintasan d) Produk Landasan Perencanaan e) Mengevaluasi Peluang Produk Baru f) Menyeimbangkan Portofolio 3) Evaluasi Peluang Produk Baru a) Ukuran pasar (unit/tahun x harga), b) Tingkat pertumbuhan pasar (% / tahun), c) Intensitas persaingan (jumlah dan kekuatan pesaing),
  • 32. 77 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran d) Kedalaman pengetahuan terhadap pasar yang ada, e) Kedalaman pengetahuan terhadap teknologi yang ada, f) Kesesuaian dgn produk lain dari perusahaan, g) Kesesuaian dgn kemampuan perusahaan, h) Potensi untuk mendapatkan paten, atau rahasia perdagangan, i) Eksistensi produk unggulan perusahaan 4) Perencanaan Pra Proyek Lengkap a) Laporan misi yang meliputi : penjelasan singkat tentang produk, kunci tujuan bisnis, target pasar untuk produk, dan asumsi serta kendala yang membimbing upaya pengembangan b) Asumsi dan kendala tentang pabrik, layanan, dan lingkungan c) Staffing dan aktivitas perencanaan lain d) Pernyataan misi yang meliputi deskripsi produk, kunci tujuan bisnis, pasar primer, pasar sekunder, asumsi dan kendala, serta stakeholder e) Mengalokasikan sumber dan waktu rencana (1) Alokasi sumber daya (2) Proyek waktu (waktu pengenalan produk, teknologi kesiapan, pasar kesiapan, dan kompetisi) (3) Produk rencana f) Refleksikan pada hasil dan proses, dengan tujuan: (1) Untuk mendukung strategi bersaing dari perusahaan (2) Untuk mengatasi peluang saat penting yang dihadapi perusahaan (3) Kecukupan total sumber daya untuk mengejar strategi bersaing perusahaan (4) Meningkatkan proses perencanaan produk (5) Konsistensi elemen dari pernyataan misi
  • 33. 78 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Tahapan proses pengembangan produk baru : Menurut Cooper, R. ada 15 pelajaran untuk suksesnya program produk baru yaitu: a. Produknya unik dan unggul. Artinya, produknya ā€œberbedaā€, memberi manfaat unik, dan berasio nilai tinggi untuk konsumen. b. Sangat berorientasi pasar. Dipengaruhi oleh pengetahuan tentang keadaan pasar (market driven) dan proses pengembangan produk baru berfokus pada konsumen. c. Berwawasan pasar internasional. Dengan melihat pada keadaan internasional maka disain produk, pengembangannya, dan target pemasarannnya, akan menghadirkan inovasi produk yang terdepan. d. Lebih banyak melakukan persiapan sebelum produk dikembangkan. Gambar 2.8 Tahapan Proses Pengembangan Produk Sumber: http://rizkylrs.lecture.ub.ac.id/files/2017/05/materi- 2-konsep-produk.pdf
  • 34. 79 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran e. Perumusan dengan tajam definisi / konsep produk pada awal dari proses. f. Pelansiran produk yang dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan dengan baik. Rencana pemasaran yang mapan untuk pelansiran produk adalah inti dari keberhasilan. g. Struktur, disain dan iklim organisasi yang tepat. h. Dukungan manajemen puncak tidak menjamin sukses, walaupun bermanfaat. i. Adanya sinergi sangat penting, proyek yang ā€œasingā€ cenderung gagal. j. Produk yang ditujukan ke pasar yang menarik akan berjalan lebih baik. Daya tarik pasar adalah kriteria utama dalam seleksi produk. k. Suksesnya produk baru dapat diduga. Profil produk yang unggul dapat dipakai sebagai kriteria seleksi produk baru. l. Suksesnya produk baru dapat dikendalikan. Perlu lebih ditekankan adanya kebutuhan untuk kelengkapan, konsekuen, dan kualitas dalam pelaksanaan. m. Sumberdaya dan sarana harus tersedia. n. Kecepatan adalah segala-galanya, namun harus tanpa mengorbankan kualitas dalam pelaksanaannya. o. Perusahaan yang menjalankan pengembangan produk baru secara bertahap dan menggunakan konsep pengembangan produk dengan pedoman permainannya secara disiplin, akan lebih berhasil. 3. Prosedur Pengujian Kesesuaian Fungsi Produk Barang/Jasa Pengujian produk atau pengujian konsep produk merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan di pasarkan, produk baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk ini perusahaan akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan.
  • 35. 80 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran a. Arti dan Tujuan Pengujian Produk Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baruterlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk, perusahaan atau suatu usaha akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan yang baik dan cerah. Produk atau konsep produk dapat disajikan secara simbolik maupun fisik. Konsumen dimintai pendapatannya tentang produk tersebut dengan atribut dan keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti ? 2. Apakah manfaat dari produk tersebut bagi anda ? 3. Apakah anda melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk lain dari pesaing ? 4. Apakah anda menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang sejenis? 5. Apakah anda bersedia membeli produk ? 6. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ? 7. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ? 8. Perbaikan apakah yang anda usulkan atau kebutuhan anda ? Dengan melakukan kegiatan pengujian produk, perusahaan atau suatu usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih produk terbaik yang diminati konsumen . Metode seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai macam produk, baik barang maupun jasa . Banyak perusahaan atau usaha merasa puas apabila sudah mendapatkan gagasan atau ide produk dan tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi konsep untuk diuji . Apabila produk tsb belum diuji maka produk tersebut akan mengalami kesulitan ketika memasuki pasaran, jadi hal tersebut bisa dihindari dengan adanya pengujian produk . Pengembangan konsep merupakan cara yang efektif dan jika telah dilakukan dengan benar maka anda bisa menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan
  • 36. 81 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran miliaran rupiah . Anda juga akan terhindar dari langkah awal yang salah, postioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah .Ini bukan sekedar masalah jaminan, tetapi lebih penting dari itu, sebagai panduan anda untuk melewati seluruh proses pengembangan, dari mulai konsep awal sampai suksesnya peluncuran produk baru . Pengujian terhadap konsep (concep testing) adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Proses biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut. Sebuah pendekatan efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga 1. Produk unggulan tidaklah cukup Orang hanya bersedia berpindah ke produk baru ketika melihat adanya keuntungan yang signifikan. Dalam berbagai pengalaman, biasanya lebih dari 30-50%. Orang harus mempercayai bahwa produk baru tersebut lebih berharga dari pada uang, waktu dan kenyamanan yang dimiliki saat ini. Anda harus meyakinkan orang bahwa pada akhirnya mereka akan melakukan perbaikan besar atas apa yang dimiliki sekarang, perlu perubahan dari apa yang telah mereka miliki, ada cara yang relatif sederhana untuk membuktikan keunggulannya, bahwa ia akan menepati janjinya, ditambah berbagai isu-isu lainnya. Perbaikan yang setengah- setengah jarang berhasil untuk menggantikan pemimpin besar.
  • 37. 82 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2. Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang produk anda Produk yang paling sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh orang yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, yang digunakan untuk berbagai tujuan, dalam konteks yang berbeda, dengan harapan yang berbeda pula . Jadi anda tidak bisa mengembangkan produk hanya di atas kertas, karena produk itu ada di dunia nyata, tetapi dalam realitas psikologis, yaitu dunia seperti yang dirasakan oleh orang-orang, seperti yang disaring melalui keyakinan dan emosi mereka. Anda harus menggerakan orang, bukan produk. 3. Bangunlah Laboratorium pemasaran Anda Laboratorium yang dimaksud adalah tempat yang paling efektif untuk mencoba produk baru. Belum ada laboratorium yang lebih baik untuk menguji produk baru dibanding dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion). Dalam diskusi kelompok tersebut, orang-orang akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang berpengalaman dapat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka. Di sana, semua yang dikatakan itu penting, juga sama pentingnya dengan bagaimana mereka mengatakan itu, apa yang ada di balik perkataan mereka, dan termasuk juga apa yang tidak mereka katakan. b. Tahapan Pengujian Produk Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan untuk produk baru sebelum diperkenalkan di pasar . Pengujian konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru . Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi : 1. Membuat prototype produk terlebih dahulu 2. Evaluasi prototype 3. Lalu memberikan tester kepada pasar
  • 38. 83 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 4. Evaluasi tester dan pasar 5. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi 6. Produksi massal 7. Evaluasi produksi massal Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah dianalisa kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang. Dalam hal ini, ada tigalangkah yang perlu dilakukan, di antaranya : 1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan: a) Harus dipandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut pokok seperti produk sebelumnya. b) Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal c) Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia . 2. Pengujian Fungsional: pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen. 3. Pengujian Konsumen: mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana tanggapan konsumen. Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, langkah selanjutnya adalah pengujian pasar. Pengujian pasar ini merupakan proses di mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata. Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan pemasran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik. 1. Manfaat Pengujian Pasar Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, diantaranya : a. Untuk membuat peramalan penjualan masa datang yang lebih dipercaya. b. Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran.
  • 39. 84 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran c. Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk. Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar . Adapun keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi, meliputi kapan memperhatikannya, ke mana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya. 2. Tahapan Proses Pengujian Produk Baru Pengujian produk baru bertujuan memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar. Secara umum, ada 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai: a. Technical Testing (Pengujian Teknis) Hal ini dilakukan dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototype dapat menghasilkansejumlah informasi penting tentang product shelf life (usia panjang produk), tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya, estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan dan sebagainya. b. Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan) Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara
  • 40. 85 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran umum ada utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan. Selanjutnya meleksanakan ā€œblind testā€ yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut : 1) Uji Preferensi Aktual dan Uji Teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing. 2) Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru. 3) Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oelh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya. 4) Uji Preverensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk. c. Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi) Yaitu Prosedur Riset Pemasaran dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru . Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, DAN LITMUS. d. Test Markets ( Pengujian Pasar ) Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana
  • 41. 86 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran produk itu nantinya akan dijual. Metode Pokok Untuk Menguji Pasar Produk Konsumen, adalah sebagai berikut: 1. Sales Wave Research. Dalam metode tersebut, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga lebih murah. 2. Simulated Test Marketing. Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awarenes dan prefernsi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk di dalamnya yang sudah terkenal ataupun yang masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru. Konsumen akan diberi sejumlah uang, lalu diminta untuk datang ke sebuah toko khusus di mana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan. 3. Controlled Test Marketing. Metode ini memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. 4. Test Market. Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi sama yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan beker jasama dengan perusahan riset dalam menentukan kota dimana perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia menjual perusahaan. Biaya yang nantinya dibutuhkan bergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusaahaan. c. Metode Pengajuan Produk Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk. Hal ini memang mudah dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran, terutama bagi orang-orang yang terlibat dengan produk. Anda tidak bisa hanya
  • 42. 87 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk dan mengharapkan orang untuk bereaksi secara realistis. Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa unsur persuasi yang terkait. Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya. Anda harus melihat produk dari sudut pandang pelanggan. Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru, oleh karenanya diperlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan. Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk. Sebelum produk dperkenalkan di pasar, hal itu akan menguji keberhasilan produk. Hal ini membantu mengembangkan titik yang menyatakan kualitas produk, posisi dan khalayak yang ditargetkan. Studi mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti suka, alasan untuk membeli dan banyak hal lagi. Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan. Pengujian konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan. Pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut. Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, serta mendapat pemahaman lebih baik mengenai berbagai segmen pasar. Sementara, produk bisnis juga mendapatka manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi bergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal memakai tekhnologi baru pada umumnya menjalani pengujian ALPHA dan BETA. Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian ALPHA baik, perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan
  • 43. 88 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri. Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujianterhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan,infomasi produk, distribusi dan juga harga. Secara umum terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah produk: 1. Meminta Konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan mereka. 2. Melaksanakan Blind Test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya . Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang. Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi dan sebagainya. Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan. Pengembangan produk baru bukan suatu proses trial and error, tetapi suatu suatu proses yang harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh riset yang mumpuni. Tentunya proses ini juga memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin puncak serta ketersediaan sumberdaya.
  • 44. 89 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Mungkin anda masih ingat mengenai produk Tara Nasiku keluaran Unilever? Merek ini merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa? Tara Nasiku kurang bisa diterima oleh pasar. Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi ditengarai menjadi salah satu sumber kekecewaan konsumen. Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi instant dari Garudafood. Sukseskah ? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui. Kedua produk tsb disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran. Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99%. Oleh karena itu, sebenarnya terdapat banyak resiko dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya : a. Risiko R & D Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang . Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman . b. Risiko Pemasaran Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran . hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran. Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru? Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran. Dibalik kesuksesan suatu produk terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik. Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut: 1. Market Understanding (pemahaman pasar ), misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeliproduk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi . Metode riset yang
  • 45. 90 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini. Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam : a. Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup. b. Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya. c. Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen . 2. Ketika melakukan pendekatan Category Assesment Research, Anda meneliti perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhan kebutuhan mereka. 3. Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasi target pasar. Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang lainnya. Segmentasi juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat. Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko pemasaran Dalam sebuah kehidupan yang berorientasi pada pasar, kualitas produk barang/jasa ditentukan oleh penilaian pelanggan. Hal ini dikarenakan pelangganlah yang menjadi target tujuan sebuah produk barang/jasa diproduksi atau diciptakan. Kualitas dapat didefinisikan secara beragam, berbeda, dan bervariasi. Definisi yang paling awam dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung atau nilai yang melekat pada suatu produk seperti kinerja (performance), keandalan (reliability), kemudahan dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Sedangkan definisi kualitas yang
  • 46. 91 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran bersifat strategik dimaknai sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Dalam Quality vocabulary, kualitas didefinisikan sebagi totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau kesesuaian terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements). Ada beberapa elemen yang dapat menjadi indikator sebuah produk dikatakan berkualitas, yaitu a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain). d. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. e. Manajemen kualitas adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Kualitas merupakan elemen yang penting, ada tiga alasan kualitas itu penting, yaitu: a. Reputasi Perusahaan. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya. b. Kehandalan Produk. Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang
  • 47. 92 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act. c. Keterlibatan global. Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global. Berikut adalah langkah-langkah dalam perencanaan mutu atau kualitas, yaitu : a. Identifikasi persyaratan mutu: 1) Menentukan kebijakan, standar dan peraturan 2) Fokus terhadap stakeholder 3) Melakukan Review terkait dengan pernyataan ruang lingkup dan deskripsi produk b. Mengidentifikasi prosedur penjaminan mutu: Pencegahan pemeriksaan yang berlebih c. Mengidentifikasi prosedur quality control: 1) Mengajak semua orang untk berpartisipasi dalam menjaga kualitas 2) Project Manager bertanggung jawab atas Kualitas d. Mengembangkan rencana pengelolaan mutu: 1) Mengembangkan proses secara iteratif 2) Membuat daftar periksa Menurut Mullins, Walker, Larreche, dan Boyd (2005, p422) di dalam Kotler dan Amrstrong (2006), apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus dapat mengerti aspekā€“ aspek dimensi yang digunakan oleh konsumen atau pelanggan untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut dari: 1) Kinerja (Performance), Kinerja produk merupakan dimensi paling dasar dari produk tersebut. Konsumen atau pelanggan akan kecewa jika kinerja produk tersebut tidak dapat memenuhi harapan mereka.
  • 48. 93 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2) Daya tahan (Durability), Dimensi kualitas produk yang menunjukkan berapa lama atau umur produk bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Dengan semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk tersebut, maka semakin besar pula daya tahan produk. 3) Kesesuaian (Conformance), Dimensi kualitas produk yang sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk tersebut. 4) Fitur (Features), Karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihanā€“pilihan produk dan pengembangannya. Sehingga akan menambah keterkaitan konsumen atau pelanggan terhadap produk tersebut. 5) Reliabilitas (Reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. Dimensi kualitas produk ini penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen. 6) Estetika (Aesthetics), Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilaiā€“nilai estetika yang berkaitan dengan penilaian pribadi dan preferensi dari setiap individu atau konsumen. Dapat berupa penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk, atau daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya, bentuk fisik mobil yang menarik, model atau bentuk desain yang artistik, warna, dan sebagainya. 7) Kesan kualitas (Perceived quality), Merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan negara asal.
  • 49. 94 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 4. Forum Diskusi Materi tentang prosedur pengujian kesesuaian produk barang/jasa telah And abaca, saatnya mendiskusikan tentang 2 kasus di bawah ini: a. Reski telah memilih kuliner sebagai jenis wirausaha yang akan dikembangkannya. Kemudahan memperoleh singkong dan potensi kripik singkong di daerahnya menjadikan Reski focus untuk menggarap kripik singkong. Apa saja tahapan yang harus dilakukan oleh Reski untuk membuat prototype kripiknya agar dapat laku di pasaran? b. Apa saja prosedur yang harus dilakukan oleh Reski agar ia dapat menguji kesesuaian prosedur produk kripiknya dengan standar prosedur yang ada? C. PENUTUP 1. Rangkuman a. Desain produk adalah sebagai alat manajemen sebagai alat manjemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Desain produk tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. b. Kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk c. Tahapan dalam desain produk yaitu, Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam produk dan jasa yang dibutuhkan, Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sidah ada, Mengembangkan barang dan jasa baru, Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan, Merumuskan target biaya, Menyusun dan melakukan uji pada propotype, Mendokumentasikan spesifikasi barang dan jasa yang dihasilkan. d. dalam mebuat desain/prototype menggunakan dua metode yakni metode non komputer dan berbasis komputer. e. Tahapan desain/prototype adalah pendefenisian produk, working model, prototype produksi, qualifield production item, dan model.
  • 50. 95 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran f. Tahapan dalam membuat desain kemasan harus memperhatikan beberapa hal, yakni: kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya, ukuran kemasan dan ketebalan bahan kemasan, bentuk kemasan. g. biaya produksi adalah segala sesuatu yang dikorbankan dalam melakukan kegiatan produksi. h. Ada tiga jenis biaya produksi adalah biaya variabel, biaya total, biaya tetap, biaya marjinal, dan biaya rata-rata. 2. Tes Formatif 1. Perhatikan kegiatan berikut ā€œ Pelayanan seorang Dokter, pelayanan seorang Perawat, pelayanan seorang penjual kueā€. Hal tersebut merupakan bagian dari ā€¦ a. Barang b. Jasa c. Fisik d. Kimiawi e. Pelayanan 2. Perhatikan hasil jenis barang berikut ā€œ Benang, adonan roti, kayu olahan dan sebagainya. Produk tersebut merupakan ā€¦. a. Produk jadi b. Produk massal c. Produk setengah jadi d. Produk subsitusi e. Produk komplementer 3. Perhatikan produk dibawah ini 1. Computer 2. Televise 3. Sepeda motor 4. Handphone 5. Pesawat
  • 51. 96 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 6. Kereta Api Yang merupakan produk massa adalah .. a. 1,2,3,4 b. 2,3,4,5 c. 3,4,5,6 d. 1,3,5,6 e. 2,4,5,6 4. Berikut adalah contoh produk 1. Handphone 2. Computer 3. cetak brosur 4. Undangan pengantin 5. Batu bata 6. Perumahan 7. Roti ulang tahun Dari contoh produk diatas yang merupakan produk terputus-putus adalah ā€¦ā€¦ā€¦ a. 1,2,3,4,5 b. 2,3,4,5,6 c. 3,4,5,6,7 d. 1,3,5,6,7 e. 2,4,5,6,7 5. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam desain produk, kecuali ā€¦. a. Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam produk dan jasa yang dibutuhkan b. Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sudah ada c. Mengembangkan barang dan jasa baru d. Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan e. Melakukan pengemasan barang 6. Berikut adalah Fokus kepuasan konsumen dalam desain barang dan jasa, kecuali ā€¦
  • 52. 97 Modul 6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran a. Fungsi barang atau jasa, biaya atau keuntungan, b. Kualitas dan penampilan c. Kemudahan produksi untuk merakit d. Kemudahan untuk pemasaran e. kemudahan untuk pemeliharaan dan pelayanan. 7. Contoh ketetapan pemerintah dalam hal ketentuan hukum tentang barang dan jasa yang telah ditetapkan oleh pemerintah ataupun lembaga masyarakat seperti lembaga konsumen Indonesia adalah ā€¦. a. SNI dan SIT b. SNI dan SIP c. SNI dan SII d. SNI dan SIU e. SNI dan SIR 8. Di Indonesia tuntutan masyarakat terhadap tangungjawab produsen relatif sedikit. Hal ini mungkin karena ā€¦ a. Kesadaran mereka akan hak konsumen masih rendah b. Terlalu banyaknya korupsi disegala lini c. LSM yang tidak dipercaya d. Tidak tersedianya lembaga untuk menyalurkan aspirasi e. Masyarakat pada umumnya sudah puas terhadap hasil produksi 9. Berikut adalah beberapa Fungsi dari kemasan, kecuali .. a. Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dan sebagainya) b. Menjadikan harga barang mahal c. Kemudahan menggunakan produk. d. Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain) e. Daya tarik (artistic, warna, desain 10. Perhatikan pernyataan berikut : 1. Mudah disusun, 2. Mudah dihitung 3. Mudah ditangani 4. Mudah disalurkan secara lebih baik dan cepat
  • 53. 98 Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengujian Keseuaian PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 5. Mudah dijual 6. Mudah ditemukan Yang merupkan keuntungan dari sisi distribusi untuk kemasan barang adalah ā€¦ a. 1,2,3,4 b. 2,3,4,5 c. 3,4,5,6 d. 2,4,5,6 e. 1,3,5,6 3. Daftar Pustaka Agungsr.staff.gunadarma.ac.id Alam. 2013. Pengantar Ekonomi dan Bisnis untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta.Erlangga. Alam Santosa. 2010. Studi Kelayakan (Feasibility Study): Pendahuluan. Persentasi. Dharmawati,, Made. 2016. Kewirausahaan. Jakarta. Rajawali Pers. Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, kasus, dan solusi. Bandung. Alfabeta. Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelas XII. Jakarta. Erlangga. http://budiandhisnotes.blogspot.com/2019/03/bab-7-pengujian-produk.html https://repository.widyatama.ac.id http://www.firebrandtraining.co.uk/learn/pmp/course-material/project- quality-management/plan-quality-management Husnan, Suaddan Suwarsono. 2008. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat, UPP AMPYKPN, Yogyakarta. Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Indonesia: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika. TT. 2004. Tahapan prototipe. Jakarta. Republika www.adasatu.com www.scrib.com