SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
STUDI KASUS
MANAJEMEN SUPPLY
OBAT
PENDAHULUAN
Pengelolaan obat merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang
sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan secara keseluruhan,
karena ketidakefisienan dan ketidaklancaran pengelolaan obat akan memberi
dampak negatif terhadap rumah sakit, baik secara medik, sosial maupun secara
ekonomi.
Instalasi farmasi rumah sakit adalah unit di rumah sakit yang bertugas dan
bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan semua aspek yang berkaitan
dengan obat/perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan di rumah sakit
2
Siregar, C.J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
DASAR HUKUM
UU RI No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 15 ayat 3 menyebutkan
bahwa pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di
Rumah Sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 068/Menkes/Per/I/2010
Bab II Pasal 5, Instalasi Farmasi Rumah Sakit berkewajiban mengelola obat rumah
sakit secara berdaya guna dan berhasil guna serta membuat prosedur
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pemantauan obat
yang digunakan rumah sakit
3
KASUS
Sebuah Rumah Sakit (RS) Swasta kelas C dengan jumlah tempat tidur 70 buah, BOR 75% dan pasien
rawat jalan per hari 150 pasien. Tingkat keterjaringan resep 80%. RS ini memiliki IFRS, dengan 2
Apoteker dan 5 tenaga teknis kefarmasian. Pengelolaan obat di IFRS ini sudah dilakukan analisis,
yang hasilnya sebagai berikut:
1. Tahap Seleksi: kesesuaian item obat dengan DOEN 11,46%
2.Tahap Pengadaan:
a) Persentasi dana yang tersedia untuk pengadaan obat 75,37%,
b) Anggaran obat untuk seluruh anggaran RS 30,38%,
c) Jumlah item obat yang dipakai dibandingkan yang direncanakan 102,91%.
d) Frekuensi pengadaan obat 9,25 kali dalam setahun, dianalisis dengan EOQ 12,57 kali.
e) Frekuensi kesalahan faktur/ketidakcocokan faktur 0,36%.
f) Rata-rata tertundanya pembayaran 6 hari
4
KASUS
3.Tahap Distribusi:
a) Kecocokan antara obat dan kartu stok 43,71%
b) ITOR (InventoryTurn Over Ratio) 13,76 kali/tahun
c) Nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak 0,25%
d) Persentasi obat yang mati 3,13%
4.Tahap Penggunaan:
a) Rata-rata waktu untuk melayani resep 24,15 menit (racikan) dan 19,54 (non racikan)
b) Persentasi resep obat dengan generik 12,06%
c) Presentasi obat yang tidak dilayani 2,0% untuk rawat inap, rawat jalan 1,22%
d) Jumlah item obat per lembar resep untuk rawat inap dan 4,3 item untuk rawat jalan.
e) Persentase kesesuaian dengan formularium RS 86,6%
5
KASUS
Dari uraian hasil analisis pengelolaan obat di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Jelaskan permasalahan pengelolaan obat di IFRS di atas!
2. Upaya apa yang harus dilakukan IFRS untuk meningkatkan keterjaringan pasien?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja IFRS di atas?
4. Bagaimana pengendalian obat yang harus diterapkan di IFRS?
5. Bagaimana kinerja pengelolaan obat pada masing-masing tahap IFRS di atas?
6. Bagaimana upaya perbaikan yang akan anda lakukan untuk IFRS di atas?
6
PEMBAHASAN
1. Permasalahan pengelolaan obat di IFRS tersebut adalah:
- Kesesuaian item obat dengan DOEN 11,46% berarti banyak obat-obat esensial yang
tidak disediakan oleh IFRS tersebut, padahal DOEN merupakan acuan dalam
membuat formularium RS.
- Persentase dana yang tersedia untuk pengadaan obat 75,37% sehingga pengadaan
obat belum optimal.
- Item obat yang dipakai lebih besar dari yang direncanakan artinya banyak obat yang
di luar formularium diresepkan sehingga jumlah item obat menjadi lebih banyak.
7
PEMBAHASAN
- Adanya masalah penggunaan dana, ditunjukkan dengan tertundanya pembayaran yang rata-rata
6 hari.
- Frekuensi pengadaan obat 9,25 kali dalam setahun, dianalisis dengan EOQ 12,57 kali berarti ada
dua kemungkinan, kemungkinan pertama IFRS tersebut melakukan order dalam jumlah banyak
sehingga persediaan yang seharusnya diorder 12 kali tetapi diorder dalam 9 kali sehingga
meningkatkan biaya inventory, kemungkinan kedua adalah terjadi keterlambatan order, harusnya
sudah order sebanyak 12 kali masih order sebanyak 9 kali sehingga kemungkinan banyaknya obat
yang tidak tersedia besar.
8
PEMBAHASAN
- Kecocokan antara obat dan kartu stok 43,71%, berarti banyak pemasukan maupun pengeluaran
obat yang tidak tercatat, sehingga kemungkinan obat hilang besar. Di samping itu,
ketidakcocokan antara obat dan kartu stok dapat mempengaruhi pengadaan yang akan berakibat
pada terjadinya kekosongan atau menumpuknya obat tertentu. Terlihat dari jumlah obat yang
kadaluarsa 0,25% dan obat yang mati 3,13%
- Persentase kesesuaian dengan formularium RS 86,6%, seharusnya kesesuaian resep dengan
formularium adalah 100%. Ketidak sesuaian dengan formularium akan berhubungan dengan
masalah ketersediaan obat dan penggunaan obat yang tersedia. Ketika peresepan tidak sesuai
formularium kemungkinan obat yang diresepkan tidak tersedia di IFRS, di lain pihak obat yang
tersedia di IFRS tidak diresepkan sehingga terjadi penumpukan obat tertentu atau bahkan obat
mati yang pada akhirnya meningkatkan jumlah obat yang kadaluarsa.
9
PEMBAHASAN
2. Upaya yang harus dilakukan IFRS untuk meningkatkan keterjaringan pasien
- Menerapkan sistem pelayanan satu pintu
- Menerapkan e-prescribing
- Lokasi IFRS mendekati pelayanan medik seperti Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap
3. Faktor yang mempengaruhi kinerja IFRS:
- Ketersediaan dana untuk pengadaan obat.
- Letak lokasi IFRS di RS tersebut apakah mendekati pusat pelayanan medik sehingga mudah terjangkau oleh
pasien.
- Sumber Daya Manusia, apakah jumlah apoteker dan tenaga teknis kefarmasian lain cukup untuk melayani
seluruh pasien sehingga tidak over load, apakah mereka merasakan kepuasan kerja.
- Sistem Informasi Manajemen (SIM), dengan adanya SIM masalah pengelolaan obat berkaitan dengan
ketersediaan obat, stok, obat kadaluarsa, dan obat mati dapat segera diketahui sehingga dapat segera diatasi
atau diminimalkan.

10
PEMBAHASAN
4. Pengendalian obat yang harus diterapkan di IFRS
- Ketersediaan obat dalam jumlah cukup
- Inventory, jangan sampai berlebih
- Tidak ada obat kadaluarsa
- Tidak ada obat mati
11
12
13
14
15
16
KESIMPULAN
1. Membentuk PFT untuk menyusun formularium dan fungsi PFT didalam memilih obat
yang memenuhi standar efficacy, safety serta berbagai kriteria dalam seleksi obat.
Selain itu pemberdayaan PFT dalam rangka evaluasi dan monitoring terhadap
pengelolaan dan penggunaan obat.
2. Perlu adanya SIM berbasis di dalam mengawasi dan menjamin kualitas obat dan kondisi
stock sehingga terhindar dari kerusakan, kehilangan, kekurangan dan kelebihan. SIM
juga dapat berguna untuk menyediakan jumlah persediaan, data persediaan sehingga
dapat memberikan masukan berbasis data kepada manajemen untuk melibatkan IFRS
dalam proses pengadaan sehingga proses pengadaan obat menjadi bagian integral.
17
KESIMPULAN
3. Rumah Sakit harus merealisasikan anggaran pengadaan obat sesuai
dengan perencanaan agar ketersediaan obat dapat berjalan optimal.
4. Menggunakan data sisa persediaan tahun lalu dan data penggunaan
periode yang lalu sebagai dasar perencanaan.
5. Pemantauan dan pengawasan terhadap stock setiap bulan agar dapat
diketahui adanya obat yang merupakan stock mati dan obat-obat yang
mendekati tanggal kadaluwarsa.
6. Melakukan perencanaan obat dengan selektif yang mengacu pada
prinsip efektif, aman, ekonomis dan rasional dan diadakan koreksi
dengan metode ABCVEN. Akan lebih baik jika dapat dikombinasi
dengan menggunakan data 10 penyakit teratas di dalam proses seleksi
dan perencanaan.
7. Mengadakan/mengikutsertakan tenaga instalasi farmasi di dalam
kegiatan pelatihan mengenai inventory control management.
18
KESIMPULAN
8. Melakukan kebijakan sistem penerapan satu pintu disertai dengan sarana dan
prasarana serta SDM yang menunjang serta mengevaluasi dan melakukan sistem
perencanaan dan pengadaan obat dengan selektif disesuaikan dengan kebutuhan
rumah sakit serta mengacu pada prinsip efektif, aman, ekonomis dan rasional.
9. Melakukan koordinasi rutin kepada supplier atau distributor dan bekerjasama dengan
beberapa apotek di luar rumah sakit di dalam penyediaan obat-obatan cito. Pemilihan
supplier harus dilakukan secara selektif (pabrikan, distributor) yang memenuhi aspek
mutu produk yang terjamin, aspek legal dan harga yang sesuai.
10. Peran PIO dalam memberikan informasi obat sehingga peresepan obat lebih rasional,
efektif dan efisien.
11. Menetapkan SOP dan waktu pengadaan dengan berbagai kondisi (pembelian langsung,
kontrak, dan tender).
19
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI., 2002, Pedoman Supervisi Dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 8-15
Depkes RI., 2010, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Kementrian
Kesehatan RI., Jakarta.
Depkes, 2009, Undang - Undang No. 44 tentang Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.
Fakhriadi, A., Marchaban, Pudjaningsih, D., 2011, Analisis Pengelolaan Obat
Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung Tahun
2006, 2007 Dan 2008, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Vol. 1 No.
2 / Juni 2011, Fakultas Farmasi UGM,Yogyakarta.
20
DAFTAR PUSTAKA
Lilihata R.N., 2011, Analisis Manajemen Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Tesis). Jogjakarta : Fakultas Farmasi.
Universitas Gadjah Mada
Siregar, C.J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Siregar,C.J.P., dan Amalia, L., 2003, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
WHO, 1993., How to Investigate Drug Use in Health Facillities, Selected Drug Use Indicator,
Action Program on Essential Drug,WHO, Geneve
21

More Related Content

What's hot

PPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptxPPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptxdyana55
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanairavalinsha
 
Alur pelayanan di apotek
Alur pelayanan di apotekAlur pelayanan di apotek
Alur pelayanan di apotekWahyu Mudhofar
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rserna yanti
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2dinasintia
 
Contoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formulariumContoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formulariumKaraengRewaMatt
 
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursorPer kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursorUlfah Hanum
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1dinasintia
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmasemaviaza
 
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanPeran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanSugiyantiyanti2
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptiseko_apt
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obatsaninuraeni
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Sri Suratini
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Ulfah Hanum
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalErie Gusnellyanti
 

What's hot (20)

PPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptxPPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptx
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaan
 
Alur pelayanan di apotek
Alur pelayanan di apotekAlur pelayanan di apotek
Alur pelayanan di apotek
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 2
 
Contoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formulariumContoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formularium
 
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursorPer kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
 
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanPeran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 
Obat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan TinggiObat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan Tinggi
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
 

Similar to Supply Obat.ppt

394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptxarinkurnia2
 
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptxDaffaniaEveleen
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxrullyfebri
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfAriestaPerwitasari
 
PPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxPPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxromawaode
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdfLindaIndriani6
 
PPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptx
PPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptxPPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptx
PPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptxMIqbal650540
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatDika Trisya
 
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..BellaLuna38
 
1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpoipung purwanto
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxingriddevicarissa
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarNurul Vanny
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obatBabangPattimura
 
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptxFormularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptxAchmadMaqbul1
 
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdfcipta73
 
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptxMANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptxbudiikhsan4
 

Similar to Supply Obat.ppt (20)

394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
 
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
394072456-MATERI-10-INDIKATOR-PENGELOLAAN-OBAT-DI-RS-pptx.pptx
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
 
Skripsi kak mila new
Skripsi kak mila newSkripsi kak mila new
Skripsi kak mila new
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
 
PPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxPPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptx
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
 
PPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptx
PPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptxPPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptx
PPT KEBIJAKAN FARMASI (2).pptx
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
 
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
 
1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
 
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptxFormularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
 
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
 
Manajemen persediaan farmasi rs
Manajemen persediaan farmasi rsManajemen persediaan farmasi rs
Manajemen persediaan farmasi rs
 
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptxMANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Supply Obat.ppt

  • 2. PENDAHULUAN Pengelolaan obat merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan secara keseluruhan, karena ketidakefisienan dan ketidaklancaran pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit, baik secara medik, sosial maupun secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah unit di rumah sakit yang bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan semua aspek yang berkaitan dengan obat/perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan di rumah sakit 2 Siregar, C.J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
  • 3. DASAR HUKUM UU RI No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 15 ayat 3 menyebutkan bahwa pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 068/Menkes/Per/I/2010 Bab II Pasal 5, Instalasi Farmasi Rumah Sakit berkewajiban mengelola obat rumah sakit secara berdaya guna dan berhasil guna serta membuat prosedur perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pemantauan obat yang digunakan rumah sakit 3
  • 4. KASUS Sebuah Rumah Sakit (RS) Swasta kelas C dengan jumlah tempat tidur 70 buah, BOR 75% dan pasien rawat jalan per hari 150 pasien. Tingkat keterjaringan resep 80%. RS ini memiliki IFRS, dengan 2 Apoteker dan 5 tenaga teknis kefarmasian. Pengelolaan obat di IFRS ini sudah dilakukan analisis, yang hasilnya sebagai berikut: 1. Tahap Seleksi: kesesuaian item obat dengan DOEN 11,46% 2.Tahap Pengadaan: a) Persentasi dana yang tersedia untuk pengadaan obat 75,37%, b) Anggaran obat untuk seluruh anggaran RS 30,38%, c) Jumlah item obat yang dipakai dibandingkan yang direncanakan 102,91%. d) Frekuensi pengadaan obat 9,25 kali dalam setahun, dianalisis dengan EOQ 12,57 kali. e) Frekuensi kesalahan faktur/ketidakcocokan faktur 0,36%. f) Rata-rata tertundanya pembayaran 6 hari 4
  • 5. KASUS 3.Tahap Distribusi: a) Kecocokan antara obat dan kartu stok 43,71% b) ITOR (InventoryTurn Over Ratio) 13,76 kali/tahun c) Nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak 0,25% d) Persentasi obat yang mati 3,13% 4.Tahap Penggunaan: a) Rata-rata waktu untuk melayani resep 24,15 menit (racikan) dan 19,54 (non racikan) b) Persentasi resep obat dengan generik 12,06% c) Presentasi obat yang tidak dilayani 2,0% untuk rawat inap, rawat jalan 1,22% d) Jumlah item obat per lembar resep untuk rawat inap dan 4,3 item untuk rawat jalan. e) Persentase kesesuaian dengan formularium RS 86,6% 5
  • 6. KASUS Dari uraian hasil analisis pengelolaan obat di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini: 1. Jelaskan permasalahan pengelolaan obat di IFRS di atas! 2. Upaya apa yang harus dilakukan IFRS untuk meningkatkan keterjaringan pasien? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja IFRS di atas? 4. Bagaimana pengendalian obat yang harus diterapkan di IFRS? 5. Bagaimana kinerja pengelolaan obat pada masing-masing tahap IFRS di atas? 6. Bagaimana upaya perbaikan yang akan anda lakukan untuk IFRS di atas? 6
  • 7. PEMBAHASAN 1. Permasalahan pengelolaan obat di IFRS tersebut adalah: - Kesesuaian item obat dengan DOEN 11,46% berarti banyak obat-obat esensial yang tidak disediakan oleh IFRS tersebut, padahal DOEN merupakan acuan dalam membuat formularium RS. - Persentase dana yang tersedia untuk pengadaan obat 75,37% sehingga pengadaan obat belum optimal. - Item obat yang dipakai lebih besar dari yang direncanakan artinya banyak obat yang di luar formularium diresepkan sehingga jumlah item obat menjadi lebih banyak. 7
  • 8. PEMBAHASAN - Adanya masalah penggunaan dana, ditunjukkan dengan tertundanya pembayaran yang rata-rata 6 hari. - Frekuensi pengadaan obat 9,25 kali dalam setahun, dianalisis dengan EOQ 12,57 kali berarti ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama IFRS tersebut melakukan order dalam jumlah banyak sehingga persediaan yang seharusnya diorder 12 kali tetapi diorder dalam 9 kali sehingga meningkatkan biaya inventory, kemungkinan kedua adalah terjadi keterlambatan order, harusnya sudah order sebanyak 12 kali masih order sebanyak 9 kali sehingga kemungkinan banyaknya obat yang tidak tersedia besar. 8
  • 9. PEMBAHASAN - Kecocokan antara obat dan kartu stok 43,71%, berarti banyak pemasukan maupun pengeluaran obat yang tidak tercatat, sehingga kemungkinan obat hilang besar. Di samping itu, ketidakcocokan antara obat dan kartu stok dapat mempengaruhi pengadaan yang akan berakibat pada terjadinya kekosongan atau menumpuknya obat tertentu. Terlihat dari jumlah obat yang kadaluarsa 0,25% dan obat yang mati 3,13% - Persentase kesesuaian dengan formularium RS 86,6%, seharusnya kesesuaian resep dengan formularium adalah 100%. Ketidak sesuaian dengan formularium akan berhubungan dengan masalah ketersediaan obat dan penggunaan obat yang tersedia. Ketika peresepan tidak sesuai formularium kemungkinan obat yang diresepkan tidak tersedia di IFRS, di lain pihak obat yang tersedia di IFRS tidak diresepkan sehingga terjadi penumpukan obat tertentu atau bahkan obat mati yang pada akhirnya meningkatkan jumlah obat yang kadaluarsa. 9
  • 10. PEMBAHASAN 2. Upaya yang harus dilakukan IFRS untuk meningkatkan keterjaringan pasien - Menerapkan sistem pelayanan satu pintu - Menerapkan e-prescribing - Lokasi IFRS mendekati pelayanan medik seperti Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap 3. Faktor yang mempengaruhi kinerja IFRS: - Ketersediaan dana untuk pengadaan obat. - Letak lokasi IFRS di RS tersebut apakah mendekati pusat pelayanan medik sehingga mudah terjangkau oleh pasien. - Sumber Daya Manusia, apakah jumlah apoteker dan tenaga teknis kefarmasian lain cukup untuk melayani seluruh pasien sehingga tidak over load, apakah mereka merasakan kepuasan kerja. - Sistem Informasi Manajemen (SIM), dengan adanya SIM masalah pengelolaan obat berkaitan dengan ketersediaan obat, stok, obat kadaluarsa, dan obat mati dapat segera diketahui sehingga dapat segera diatasi atau diminimalkan.  10
  • 11. PEMBAHASAN 4. Pengendalian obat yang harus diterapkan di IFRS - Ketersediaan obat dalam jumlah cukup - Inventory, jangan sampai berlebih - Tidak ada obat kadaluarsa - Tidak ada obat mati 11
  • 12. 12
  • 13. 13
  • 14. 14
  • 15. 15
  • 16. 16
  • 17. KESIMPULAN 1. Membentuk PFT untuk menyusun formularium dan fungsi PFT didalam memilih obat yang memenuhi standar efficacy, safety serta berbagai kriteria dalam seleksi obat. Selain itu pemberdayaan PFT dalam rangka evaluasi dan monitoring terhadap pengelolaan dan penggunaan obat. 2. Perlu adanya SIM berbasis di dalam mengawasi dan menjamin kualitas obat dan kondisi stock sehingga terhindar dari kerusakan, kehilangan, kekurangan dan kelebihan. SIM juga dapat berguna untuk menyediakan jumlah persediaan, data persediaan sehingga dapat memberikan masukan berbasis data kepada manajemen untuk melibatkan IFRS dalam proses pengadaan sehingga proses pengadaan obat menjadi bagian integral. 17
  • 18. KESIMPULAN 3. Rumah Sakit harus merealisasikan anggaran pengadaan obat sesuai dengan perencanaan agar ketersediaan obat dapat berjalan optimal. 4. Menggunakan data sisa persediaan tahun lalu dan data penggunaan periode yang lalu sebagai dasar perencanaan. 5. Pemantauan dan pengawasan terhadap stock setiap bulan agar dapat diketahui adanya obat yang merupakan stock mati dan obat-obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa. 6. Melakukan perencanaan obat dengan selektif yang mengacu pada prinsip efektif, aman, ekonomis dan rasional dan diadakan koreksi dengan metode ABCVEN. Akan lebih baik jika dapat dikombinasi dengan menggunakan data 10 penyakit teratas di dalam proses seleksi dan perencanaan. 7. Mengadakan/mengikutsertakan tenaga instalasi farmasi di dalam kegiatan pelatihan mengenai inventory control management. 18
  • 19. KESIMPULAN 8. Melakukan kebijakan sistem penerapan satu pintu disertai dengan sarana dan prasarana serta SDM yang menunjang serta mengevaluasi dan melakukan sistem perencanaan dan pengadaan obat dengan selektif disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit serta mengacu pada prinsip efektif, aman, ekonomis dan rasional. 9. Melakukan koordinasi rutin kepada supplier atau distributor dan bekerjasama dengan beberapa apotek di luar rumah sakit di dalam penyediaan obat-obatan cito. Pemilihan supplier harus dilakukan secara selektif (pabrikan, distributor) yang memenuhi aspek mutu produk yang terjamin, aspek legal dan harga yang sesuai. 10. Peran PIO dalam memberikan informasi obat sehingga peresepan obat lebih rasional, efektif dan efisien. 11. Menetapkan SOP dan waktu pengadaan dengan berbagai kondisi (pembelian langsung, kontrak, dan tender). 19
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI., 2002, Pedoman Supervisi Dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 8-15 Depkes RI., 2010, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Kementrian Kesehatan RI., Jakarta. Depkes, 2009, Undang - Undang No. 44 tentang Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Fakhriadi, A., Marchaban, Pudjaningsih, D., 2011, Analisis Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung Tahun 2006, 2007 Dan 2008, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Vol. 1 No. 2 / Juni 2011, Fakultas Farmasi UGM,Yogyakarta. 20
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Lilihata R.N., 2011, Analisis Manajemen Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Tesis). Jogjakarta : Fakultas Farmasi. Universitas Gadjah Mada Siregar, C.J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Siregar,C.J.P., dan Amalia, L., 2003, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. WHO, 1993., How to Investigate Drug Use in Health Facillities, Selected Drug Use Indicator, Action Program on Essential Drug,WHO, Geneve 21