SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Jakarta Selatan, 31 Maret 2014
NOTA PEMBELAAN
(Pledoi)
No. Reg. Perkara : PDM-43/SGL/06/2015
Untuk dan atas nama Terdakwa:
Nama lengkap : BUDI Alias PERWRIRA Bin ATANG(Alm)
Tempat lahir : DKI Jakarta
Umur/tanggal lahir : 42 tahun/23 maret 1980
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan M.H Thamrin No. 105B, Rt 02/Rw02 Kelurahan Kuningan
…Kecamatan Setia Budi Kota Jakarta Selatan
Agama : Katholik
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata 2 (tamat)
Dengan ini, kami tim Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan Nota Pembelaan sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian
Puji Syukur kita pantjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan Rahmat dan Karunianya kepada kita
semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik, lancar dan tepat waktu sesuai dengan rencana
dan agenda Persidangan yang telah kita sepakati bersama.
Selanjutnya selawat beriring salam kita sampaikan kepada Junjungan Alam Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabat beliau yang telah memberikan Pedoman dan Suri Teladan bagi kita
semua, sehingga menjadi Tuntunan dan contoh bagi kita semua dalam menjalani kehidupan dan
menjalankan aktivitas di muka bumi ini.
Kami sebagai Tim Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang telah memeriksa dan mengadili perkara terdakwa
dengan penuh kesabaran, ketekunan serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia (HAM) sesuai dengan
peraturan yang ada, berbagai hambatan dan rintangan dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana, pilar-
pilar keadilan masih berdiri kokoh dan tegak lurus di Pengadilan Jakarta Selatan.
Terlepas dari adanya perbedaan posisi dan pandangan antara Jaksa Penuntut Umum dan Kami Penasihat
Hukum Terdakwa, namun kita semua selalu bersama-sama mencari dan berusaha menemukan kebenaran
dalam hukum berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di Persidangan demi tercapainya kebenaran materil
sejati sebagai suatu keadilan untuk Terdakwa. Namun sebelum putusan hukum terhadap diri terdakwa
diberikan, Nota Pembelaan yang kami ajukan sebagai Penasehat Hukum terdakwa ini, kami mohonkan
untuk dapat dipertimbangkan sebaik-baiknya secara yuridis, filosofis dan berdasarkan hati nurani yang
terbaik demi tegaknya kebenaran dan keadilam di bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai ini, yang kami
inginkan keyakinan Hakim mohon untuk memutuskan dengan yang Seadil-adilnya demi keadilan
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
II. TENTANG DAKWAAN DAN TUNTUTAN HUKUM
a. Dakwaan
Bahwa dalam perkara ini, terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 353 Ayat (1) KUHP.
b. Tuntutan
Bahwa jaksa penuntut umum dalam surat tuntutannya telah menuntut terdakwa sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa terdakwa Budi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana “penganiayaan dengan rencana lebih dahulu dan menggunakan pemerasan"
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 353 ayat 1 KUHP. dan Pasal 353 ayat 2 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Budi dengan pidana penjara selama EMPAT TAHUN
dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan
3. Menyatakan barang bukti berupa :
a. (satu) lembar Asli Surat keterangan visum dari Rumah Sakit dr. Kariadi Jakarta selatan
tertanggal 3 April 2009.
b. Uang sebesar Rp. 250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500, (dua ribu lima ratus
rupiah)
III. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN
Majelis Hakim yang Mulia,
Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,
Selama persidangan berlangsung telah diperoleh fakta-fakta sebagaimana terungkap dalam persidangan,
baik dalam keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa maupun bukti lainnya yang telah diajukan ke
persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Kuasa Hukum Terdakwa yang telah memperjelas
posisi dan kedudukan Terdakwa.
Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
1. Saksi Korban ANGIE : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksimembenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik.
- Saksi tidak kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan.
- Bahwa benar pada saat kejadian saksi Korban Angie berada di Apartemen Kuningan Jakarta Selatan.
- Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 28 September 2013 sekitar pukul 22.00 WIB tersangka Cecep,
Gito, Haris datang ke Apartemen Kuningan Jakarta Selatan.
- Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 28 September 2013 sekitar pukul 22.30 WIB tersangka Gito
membekap Korban Angie hingga membuat Korban terjatuh disusul dengan pemukulan dengan benda
tumpul oleh tersangka Haris sebanyak 7 Pukulan di kepala bagian belakang.
Tanggapan terdakwa Budi:
-Terdakwa memerintahkan saksi cecep untuk melakukan penculikan dan penganiayaan kepada korban
Angie hanya untuk membuat Angie jera dan trauma sehingga tidak mengganggu Terdakwa Budi lagi di
kemudian hari
- Terdakwa memberikan uang senilai Rp. 250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) kepada saksi
cecep dengan rincian rincian untuk bayar Tim Danang sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan
operasional tim sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
-Terdakwa meminta saksi cecep unntuk melakukan aksi nya pada saat terdakwa berada di Singapura
B. KETERANGAN SAKSI AHLI
1. Saksi Ahli Dr. RIDLA BAKRI: dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
-Bahwa benar saksi sebagai dokter di Rumah Sakit dr. Kariadi Jakarta selatan.
- Bahwa benar saksi tidak mengenal terdakwa dan korban serta tidak mempunyai hubungan keluarga
maupun pekerjaan.
-Bahwa benar Pada Rabu tanggal tanggal 28 September 2013 saksi menangani visum et repertum korban
Angie.
- Bahwa benar terdapat luka bekas hantaman benda tumpul pada kepala bagian belakang korban Angie.
Tanggapan terdakwa Budi:
- Tidak memberikan tanggapan atas keterangan saksi.
IV. ANALISA YURIDIS
Majelis Hakim yang Mulia,
Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,
Dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan-keterangan para saksi, alat
bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka kami dari tim Penasehat Hukum Terdakwa akan
menganalisa lagi unsur Pasal 353 Ayat (1) dan Pasal 353 Ayat (2) KUHP sebagaimana yang didakwakan
oleh Jaksa Penuntut Umum. Karena menurut tim Kuasa Hukum Terdakwa, ada kekeliruan dalam
penerapan sanksi pidana bagi Terdakwa dan pertanggungjawaban pidana yang terlalu berat selama 4
(Empat) tahun penjara sebagaimana dibacakan pada sidang minggu lalu yaitu pada tanggal 19 Maret
2014.
Majelis Hakim yang Mulia,
Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,
Bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan di antara Terdakwa Budi dengan saksi Korban
Angie tidak dilakukan secara langsung oleh terdakwa Budi melainkan dilakukan oleh suruhan dari
Terdakwa Budi. Di mana Saksi Korban Angie yang baru saja sampai di Apartemen langsung disekap dan
dipukul oleh orang suruhan terdakwa Budi. Terjadinya perencanaan terlebih dahulu ini sudah sesuai
dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum yaitu Pasal 353 Ayat (1) KUHP.
Bahwa jikalau jaksa penuntut umum menuntutkan 4 tahun penjara dirasa kurang sesuai, karena
telah diketahui bersama bahwa tujuan utama dari Terdakwa Budi hanyalah ingin memberikan pelajaran
dan efek jera kepada Saksi Korban Angie agar tidak membocorkan permasalahan mereka ke pihak lain.
Dan Terdakwa Budi juga tidak menghendaki terjadinya kekerasan fisik apalagi sampai pembunuhan
terhadap Saksi Korban Angie.
Majelis Hakim yang kami hormati sampailah kini pada pembuktian berupa penjelasan dan unsur-unsur
sebagai berikut:
Penganiayaan
Masalah penganiayaan diatur dalam pasal 351 s.d 358 KUHP. Dalam undang – undang ini tidak
memberikan ketentuan apakah yang diartikan dengan penganiayan, jika melihat pasal 352 ayat (4)
disebutkan “dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan orang dengan sengaja”. Dari pasal
tersebut dapat disimpulkan bahwa penganiayaan bisa dikatakan sengaja merusak kesehatan orang.
Dalam yurisprudensi penganiayaan penganiayaan diartikan sebagai berikut :
- sengaja menimbulkan perasaan tidak enak (mendorong hingga terjebur di kolam)
- menimbulkan rasa sakit (memukul,mencubit,menjambak)
- Menimbulkan Luka (mengiris,memotong,menusuk)
Penganiayaan ini dinamakan penganiayaan biasa, diancam hukuman lebih berat, apabila penganiayaan
biasa ini berakibat luka berat atau mati.
Dalam kasus Rochman Karmadi ini terdakwa melakukan tindakan penyayatan yang termasuk
menimbulkan luka tetapi tidak tergolong luka berat
Jenis Penganiayaan
1. Penganiayaan terbagi menjadi dua yaitu penganiayaan ringan dan penganiayaan berat.
Penganiayaan ringan adalah penganiayaan yang tidak menimbulkan akibat yang terlalu berat
besar bagi yang dianiaya misalnya hanya menimbulkan rasa sakit dan dengan penganiayaan itu
orang yang dianiayaan tersebut tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari ( dikutip dari R. Sosilo,
tahun 1996, halaman 246 ).
2. Penganiayaan berat adalah adalah penganiayaan yang menimbulkan luka-luka berat atau
menyebabkan atau menyebabkan matinya seseorang. Yang dimaksud luka berat disini ialah
penganiayaan yang menimbulkan orang dianiaya tidak bisa melakukan pekerjaan sehari-hari.
1. Unsur Barang siapa
Unsur barang siapa menurut KUHP adalah memberi arahan tentang subyek hukum yaitu orang atau
manusia yang diajukan dipersidangan dan menurut keterangan Terdakwa bahwa terdakwa melakukan
penganiayaan secara spontan karena perasaan Jengkel dan Marah karena sikap Saksi Korban, dan
memang benar yang diajukan dipersidangan adalah TERDAKWA ROCH KARMADI , akan tetapi hal
tersebut belumlah dapat membuktikan bahwa TERDAKWA ROCH KARMADI telah melakukan
penganiayaan kepada saksi korban secara terencana.
2. Unsur Dengan Sengaja
Bahwa Berdasarkan Keterangan saksi baik saksi korban (Suryati), saksi II (Candra Ade), dan Terdakwa
sendiri (Roch Karmadi) dalam sidang menyatakan bahwa terdakwa dengan sadar dan sehat jasmani
maupun rohani mengakui telah melakukan penyerangan dan menyayat dibagian wajah karena dorongan
yang diakibatkan rasa jengkel atau kesal dengan sikap saksi korban;
3. Unsur dengan rencana lebih dahulu
Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Korban (Suryati bin Saimin) saksi korban dalam keterangan Saksi
yang diberikan dalam sidang, Saksi Korban mengakui bahwa ia menolak ajakan Terdakwa selaku suami
saksi korban bersama dengan saksi II (Candra Ade) anaknya pergi ke warung soto dan Saksi Korban
menolak untuk makan bersama, dalam persidangan menurut keterangan Terdakwa bahwa terdakwa
berencana untuk melakukan rujuk dan berkumpul kembali demi anaknya (Candra Ade Pradibyo) selaku
saksi II namun ditolak,hal itu terbukti dan sesuai dari keterangan yang diberikan Saksi Korban dalam
persidangan karena menolak ajakan Terdakwa untuk makan bersama yang rencananya untuk membangun
kembali keharmonisan rumah tangga, dikarenakan sikap Saksi Korban (Suryati Bin Saimin) terhadap
terdakwa inilah yang mendorong Emosi Terdakwa secara spontan sehingga dengan niat memberikan
pelajaran kepada Saksi Korban karena kesal dan secara kebetulan Terdakwa membawa pisau cutter yang
biasa dia gunakan untuk membuat kerajinan perhiasan, sehingga unsur dengan Rencana terlebih dahulu
tidak terpenuhi karena sudah terbukti bahwa sikap dari Saksi Korban yang menolak Rujukan agar dapat
menyatukan rumah tangga dan dapat berkumpul kembali, karena niatan terdakwa adalah merujuk Saksi
Korban untuk menyatukan rumah tangga bukan menyerang secara diam-diam dan terencana karena
terdakwa menyerang secara spontan dengan berlari ke Arah Saksi Korban dengan tujuan memberikan
pelajaran karena tidak menghormati niatan baik terdakwa dan cara yang dilakukan Terdakwa juga tidak
terlihat terancana alias secara spontan karena melihat situasi yang Ramai tidaklah mungkin Terdakwa
merencanakan suatu rencana tindak kejahatan penganiayaan di tempat yang terdapat banyak orang, dan
melalui keterangan Terdakwa memang menyerang dengan berlari secara tergesa-gesa karena dalam
keadaan Emosi tanpa melihat kondisi sekitar, dan disaat penyerangan saksi korban langsung menyadari
karena penyerangan tersebut dilakukan secara spontan tidak secara diam-diam sehingga sempat ditangkis
oleh Saksi Korban (Suryati Binti Saimin) yang akhirnya juga melukai tangan Kanan Terdakwa,dari
keterangan inilah sehingga tidaklah mungkin bahwa terdakwa memenuhi unsur kesengajaan.
4. Unsur bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya,Bapaknya , anaknya, atau istrinya yang sah:
Berdasarkan uraian penjelasan diatas dengan mengingat unsur-unsur melanggar Pasal 353 Ayat 1
KUHP Jo Pasal 356 Angka-1 KUHP sebagaiamana terurai dalam dakwaan primair dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.Unsur Barang siapa terbukti, namun ada alasan penghapus pidana berupa alasan pemaaf karena
Tekanan Batin yang disebabkan Saksi Korban yang menolak untuk berdamai sehingga memacu
Emosi yang mengurangi kesadaran Terdakwa.
2.Unsur Dengan Sengaja terbukti karena terdapat bukti luka-luka dan berupa bukti surat Visum er
Repertum No. 119/VER/GYN/VI/2001 tanggal 18 Juni 2001, tetapi terdapat alasan penghapus
pidana melihat dari sisi Psikologis Terdakwa yang mendapat tekanan karena selalu ditolak oleh
Saksi Korban/ Korban untuk diajak berdamai atau menyatukan kebersamaan keluarga yang dapat
menjadi alasan pemaaf.
3. Unsur dengan rencana lebih dahulu terpenuhi
4.Unsur bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya,Bapaknya , anaknya, atau istrinya yang
sah tidak dapat dibuktikan secara sah oleh Hukum karena kurangnya bukti yang diajukan oleh
Saksi Korban bahwa dia adalah Istri yang Sah menurut Hukum karena tidak adanya Akta
pernikahan yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang yang diberikan untuk membuktikan bahwa
Saksi Korban adalah Isteri yang SAH menurut Hukum, selain itu Waktu,Tempat/Lokasi, dan
Tanggal kapan Terdakwa (Roch Karmadi Bin Rochmad) dan Saksi Korban (Suryati Binti Saimin)
melakukan pernikahan tidak tercantum secara jelas dan hanya terdapat Tahun dia melakukan
pernikahan sehingga hal ini tidak cukup untuk diajukan sebagai alat bukti dalam pembuktian
bahwa terdakwa dan korban adalah pasangan Suami-Isteri yang SAH menurut hukum dan
mematahkan unsure yang ada dalam Pasal 356 ayat 1 (satu).
Oleh karena itu, atas nama dan untuk kepentingan Terdakwa kami mohon kepada Majelis Hakim yang
terhormat untuk menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya, atau memberikan putusan yang seadil-
adilnya berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Demikian Nota Pembelaan ini disampaikan, besar harapan kami Majelis Hakim dapat mengabulkan
permohonan kami. Atas perhatian dan Kebijaksanaan Majelis Hakim kami mengucapkan terima kasih.
Jakarta Selatan, 13/05/2014
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Terdakwa,
YAHLIL KHOIR NUR RIZQI

More Related Content

What's hot

Contoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdataContoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdata
suiggetsu
 
Surat kuasa pemohon
Surat kuasa pemohonSurat kuasa pemohon
Surat kuasa pemohon
Nasria Ika
 
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Hansel Kalama
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
Lisa SYP
 
Tugas permohonan pengangkatan anak
Tugas permohonan pengangkatan anakTugas permohonan pengangkatan anak
Tugas permohonan pengangkatan anak
Desy Fitrianty
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Izzatul Ulya
 

What's hot (20)

Surat Kuasa
Surat KuasaSurat Kuasa
Surat Kuasa
 
duplik
duplikduplik
duplik
 
Jenis dakwaaan
Jenis dakwaaanJenis dakwaaan
Jenis dakwaaan
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdfProposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
 
putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
 
Contoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdataContoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdata
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatan
 
Memori banding
Memori bandingMemori banding
Memori banding
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
 
Surat kuasa pemohon
Surat kuasa pemohonSurat kuasa pemohon
Surat kuasa pemohon
 
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan
 
Replik
ReplikReplik
Replik
 
Contoh putusan gugat cerai
Contoh putusan gugat ceraiContoh putusan gugat cerai
Contoh putusan gugat cerai
 
Tugas permohonan pengangkatan anak
Tugas permohonan pengangkatan anakTugas permohonan pengangkatan anak
Tugas permohonan pengangkatan anak
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
 

Similar to Pledoi.docx

Chapter iii v
Chapter iii vChapter iii v
Chapter iii v
armanfu
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Pebriyana3
 
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amirKasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
baim hukum
 
dianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdf
dianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdfdianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdf
dianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdf
yudaboyz
 
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docx
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docxSURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docx
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docx
LeoSusanto5
 
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdf
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdfSURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdf
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdf
LeoSusanto5
 
SCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docx
SCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docxSCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docx
SCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docx
rizkanazriyahh17
 

Similar to Pledoi.docx (20)

Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
 
PPT Kelompok-3 Studi Kasus Pidana.pptx
PPT Kelompok-3 Studi Kasus Pidana.pptxPPT Kelompok-3 Studi Kasus Pidana.pptx
PPT Kelompok-3 Studi Kasus Pidana.pptx
 
PLEDOI WENDHY NEW.docx
PLEDOI WENDHY NEW.docxPLEDOI WENDHY NEW.docx
PLEDOI WENDHY NEW.docx
 
1406-Article Text-3277-1-10-20180328.pdf
1406-Article Text-3277-1-10-20180328.pdf1406-Article Text-3277-1-10-20180328.pdf
1406-Article Text-3277-1-10-20180328.pdf
 
NOTA PLEDOI.docx
NOTA PLEDOI.docxNOTA PLEDOI.docx
NOTA PLEDOI.docx
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Chapter iii v
Chapter iii vChapter iii v
Chapter iii v
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
 
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amirKasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
 
Skenario c
Skenario cSkenario c
Skenario c
 
10 surat dakwaan
10 surat dakwaan10 surat dakwaan
10 surat dakwaan
 
Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian
Hukum Acara Perdata Kasus PerceraianHukum Acara Perdata Kasus Perceraian
Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian
 
dianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdf
dianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdfdianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdf
dianaumsu,+Penyusunan+Dokumen+Laporan+Pengaduan+dan+Kronologis.pdf
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
 
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docx
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docxSURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docx
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).docx
 
Uu 18 2003+Pjls
Uu 18 2003+PjlsUu 18 2003+Pjls
Uu 18 2003+Pjls
 
PPT M Fauzan Ridwan.pptx
PPT M Fauzan Ridwan.pptxPPT M Fauzan Ridwan.pptx
PPT M Fauzan Ridwan.pptx
 
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdf
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdfSURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdf
SURAT DAKWAAN MDS (Tugas 1).pdf
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
SCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docx
SCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docxSCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docx
SCRIPT SIDANG AHT II HUKUM............docx
 

Recently uploaded

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
AlMaliki1
 

Recently uploaded (10)

PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 

Pledoi.docx

  • 1. Jakarta Selatan, 31 Maret 2014 NOTA PEMBELAAN (Pledoi) No. Reg. Perkara : PDM-43/SGL/06/2015 Untuk dan atas nama Terdakwa: Nama lengkap : BUDI Alias PERWRIRA Bin ATANG(Alm) Tempat lahir : DKI Jakarta Umur/tanggal lahir : 42 tahun/23 maret 1980 Jenis kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia Tempat tinggal : Jalan M.H Thamrin No. 105B, Rt 02/Rw02 Kelurahan Kuningan …Kecamatan Setia Budi Kota Jakarta Selatan Agama : Katholik Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : Strata 2 (tamat) Dengan ini, kami tim Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan Nota Pembelaan sebagai berikut: I. PENDAHULUAN Majelis Hakim Yang Mulia, Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan Pengunjung Sidang Sekalian Puji Syukur kita pantjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan Rahmat dan Karunianya kepada kita semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik, lancar dan tepat waktu sesuai dengan rencana dan agenda Persidangan yang telah kita sepakati bersama. Selanjutnya selawat beriring salam kita sampaikan kepada Junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat beliau yang telah memberikan Pedoman dan Suri Teladan bagi kita semua, sehingga menjadi Tuntunan dan contoh bagi kita semua dalam menjalani kehidupan dan menjalankan aktivitas di muka bumi ini. Kami sebagai Tim Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang telah memeriksa dan mengadili perkara terdakwa dengan penuh kesabaran, ketekunan serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia (HAM) sesuai dengan
  • 2. peraturan yang ada, berbagai hambatan dan rintangan dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana, pilar- pilar keadilan masih berdiri kokoh dan tegak lurus di Pengadilan Jakarta Selatan. Terlepas dari adanya perbedaan posisi dan pandangan antara Jaksa Penuntut Umum dan Kami Penasihat Hukum Terdakwa, namun kita semua selalu bersama-sama mencari dan berusaha menemukan kebenaran dalam hukum berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di Persidangan demi tercapainya kebenaran materil sejati sebagai suatu keadilan untuk Terdakwa. Namun sebelum putusan hukum terhadap diri terdakwa diberikan, Nota Pembelaan yang kami ajukan sebagai Penasehat Hukum terdakwa ini, kami mohonkan untuk dapat dipertimbangkan sebaik-baiknya secara yuridis, filosofis dan berdasarkan hati nurani yang terbaik demi tegaknya kebenaran dan keadilam di bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai ini, yang kami inginkan keyakinan Hakim mohon untuk memutuskan dengan yang Seadil-adilnya demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. II. TENTANG DAKWAAN DAN TUNTUTAN HUKUM a. Dakwaan Bahwa dalam perkara ini, terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 353 Ayat (1) KUHP. b. Tuntutan Bahwa jaksa penuntut umum dalam surat tuntutannya telah menuntut terdakwa sebagai berikut: 1. Menyatakan terdakwa terdakwa Budi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penganiayaan dengan rencana lebih dahulu dan menggunakan pemerasan" sebagaimana dimaksud dalam Pasal 353 ayat 1 KUHP. dan Pasal 353 ayat 2 KUHP. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Budi dengan pidana penjara selama EMPAT TAHUN dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan 3. Menyatakan barang bukti berupa : a. (satu) lembar Asli Surat keterangan visum dari Rumah Sakit dr. Kariadi Jakarta selatan tertanggal 3 April 2009. b. Uang sebesar Rp. 250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) 4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500, (dua ribu lima ratus rupiah)
  • 3. III. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN Majelis Hakim yang Mulia, Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati, Selama persidangan berlangsung telah diperoleh fakta-fakta sebagaimana terungkap dalam persidangan, baik dalam keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa maupun bukti lainnya yang telah diajukan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Kuasa Hukum Terdakwa yang telah memperjelas posisi dan kedudukan Terdakwa. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut : A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI : 1. Saksi Korban ANGIE : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksimembenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Saksi tidak kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan. - Bahwa benar pada saat kejadian saksi Korban Angie berada di Apartemen Kuningan Jakarta Selatan. - Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 28 September 2013 sekitar pukul 22.00 WIB tersangka Cecep, Gito, Haris datang ke Apartemen Kuningan Jakarta Selatan. - Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 28 September 2013 sekitar pukul 22.30 WIB tersangka Gito membekap Korban Angie hingga membuat Korban terjatuh disusul dengan pemukulan dengan benda tumpul oleh tersangka Haris sebanyak 7 Pukulan di kepala bagian belakang. Tanggapan terdakwa Budi: -Terdakwa memerintahkan saksi cecep untuk melakukan penculikan dan penganiayaan kepada korban Angie hanya untuk membuat Angie jera dan trauma sehingga tidak mengganggu Terdakwa Budi lagi di kemudian hari - Terdakwa memberikan uang senilai Rp. 250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) kepada saksi cecep dengan rincian rincian untuk bayar Tim Danang sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan operasional tim sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) -Terdakwa meminta saksi cecep unntuk melakukan aksi nya pada saat terdakwa berada di Singapura B. KETERANGAN SAKSI AHLI 1. Saksi Ahli Dr. RIDLA BAKRI: dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : -Bahwa benar saksi sebagai dokter di Rumah Sakit dr. Kariadi Jakarta selatan. - Bahwa benar saksi tidak mengenal terdakwa dan korban serta tidak mempunyai hubungan keluarga maupun pekerjaan.
  • 4. -Bahwa benar Pada Rabu tanggal tanggal 28 September 2013 saksi menangani visum et repertum korban Angie. - Bahwa benar terdapat luka bekas hantaman benda tumpul pada kepala bagian belakang korban Angie. Tanggapan terdakwa Budi: - Tidak memberikan tanggapan atas keterangan saksi. IV. ANALISA YURIDIS Majelis Hakim yang Mulia, Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati, Dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan-keterangan para saksi, alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka kami dari tim Penasehat Hukum Terdakwa akan menganalisa lagi unsur Pasal 353 Ayat (1) dan Pasal 353 Ayat (2) KUHP sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum. Karena menurut tim Kuasa Hukum Terdakwa, ada kekeliruan dalam penerapan sanksi pidana bagi Terdakwa dan pertanggungjawaban pidana yang terlalu berat selama 4 (Empat) tahun penjara sebagaimana dibacakan pada sidang minggu lalu yaitu pada tanggal 19 Maret 2014. Majelis Hakim yang Mulia, Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati, Bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan di antara Terdakwa Budi dengan saksi Korban Angie tidak dilakukan secara langsung oleh terdakwa Budi melainkan dilakukan oleh suruhan dari Terdakwa Budi. Di mana Saksi Korban Angie yang baru saja sampai di Apartemen langsung disekap dan dipukul oleh orang suruhan terdakwa Budi. Terjadinya perencanaan terlebih dahulu ini sudah sesuai dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum yaitu Pasal 353 Ayat (1) KUHP. Bahwa jikalau jaksa penuntut umum menuntutkan 4 tahun penjara dirasa kurang sesuai, karena telah diketahui bersama bahwa tujuan utama dari Terdakwa Budi hanyalah ingin memberikan pelajaran dan efek jera kepada Saksi Korban Angie agar tidak membocorkan permasalahan mereka ke pihak lain. Dan Terdakwa Budi juga tidak menghendaki terjadinya kekerasan fisik apalagi sampai pembunuhan terhadap Saksi Korban Angie.
  • 5. Majelis Hakim yang kami hormati sampailah kini pada pembuktian berupa penjelasan dan unsur-unsur sebagai berikut: Penganiayaan Masalah penganiayaan diatur dalam pasal 351 s.d 358 KUHP. Dalam undang – undang ini tidak memberikan ketentuan apakah yang diartikan dengan penganiayan, jika melihat pasal 352 ayat (4) disebutkan “dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan orang dengan sengaja”. Dari pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa penganiayaan bisa dikatakan sengaja merusak kesehatan orang. Dalam yurisprudensi penganiayaan penganiayaan diartikan sebagai berikut : - sengaja menimbulkan perasaan tidak enak (mendorong hingga terjebur di kolam) - menimbulkan rasa sakit (memukul,mencubit,menjambak) - Menimbulkan Luka (mengiris,memotong,menusuk) Penganiayaan ini dinamakan penganiayaan biasa, diancam hukuman lebih berat, apabila penganiayaan biasa ini berakibat luka berat atau mati. Dalam kasus Rochman Karmadi ini terdakwa melakukan tindakan penyayatan yang termasuk menimbulkan luka tetapi tidak tergolong luka berat Jenis Penganiayaan 1. Penganiayaan terbagi menjadi dua yaitu penganiayaan ringan dan penganiayaan berat. Penganiayaan ringan adalah penganiayaan yang tidak menimbulkan akibat yang terlalu berat besar bagi yang dianiaya misalnya hanya menimbulkan rasa sakit dan dengan penganiayaan itu orang yang dianiayaan tersebut tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari ( dikutip dari R. Sosilo, tahun 1996, halaman 246 ). 2. Penganiayaan berat adalah adalah penganiayaan yang menimbulkan luka-luka berat atau menyebabkan atau menyebabkan matinya seseorang. Yang dimaksud luka berat disini ialah penganiayaan yang menimbulkan orang dianiaya tidak bisa melakukan pekerjaan sehari-hari. 1. Unsur Barang siapa Unsur barang siapa menurut KUHP adalah memberi arahan tentang subyek hukum yaitu orang atau manusia yang diajukan dipersidangan dan menurut keterangan Terdakwa bahwa terdakwa melakukan penganiayaan secara spontan karena perasaan Jengkel dan Marah karena sikap Saksi Korban, dan memang benar yang diajukan dipersidangan adalah TERDAKWA ROCH KARMADI , akan tetapi hal tersebut belumlah dapat membuktikan bahwa TERDAKWA ROCH KARMADI telah melakukan penganiayaan kepada saksi korban secara terencana. 2. Unsur Dengan Sengaja Bahwa Berdasarkan Keterangan saksi baik saksi korban (Suryati), saksi II (Candra Ade), dan Terdakwa sendiri (Roch Karmadi) dalam sidang menyatakan bahwa terdakwa dengan sadar dan sehat jasmani maupun rohani mengakui telah melakukan penyerangan dan menyayat dibagian wajah karena dorongan yang diakibatkan rasa jengkel atau kesal dengan sikap saksi korban;
  • 6. 3. Unsur dengan rencana lebih dahulu Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Korban (Suryati bin Saimin) saksi korban dalam keterangan Saksi yang diberikan dalam sidang, Saksi Korban mengakui bahwa ia menolak ajakan Terdakwa selaku suami saksi korban bersama dengan saksi II (Candra Ade) anaknya pergi ke warung soto dan Saksi Korban menolak untuk makan bersama, dalam persidangan menurut keterangan Terdakwa bahwa terdakwa berencana untuk melakukan rujuk dan berkumpul kembali demi anaknya (Candra Ade Pradibyo) selaku saksi II namun ditolak,hal itu terbukti dan sesuai dari keterangan yang diberikan Saksi Korban dalam persidangan karena menolak ajakan Terdakwa untuk makan bersama yang rencananya untuk membangun kembali keharmonisan rumah tangga, dikarenakan sikap Saksi Korban (Suryati Bin Saimin) terhadap terdakwa inilah yang mendorong Emosi Terdakwa secara spontan sehingga dengan niat memberikan pelajaran kepada Saksi Korban karena kesal dan secara kebetulan Terdakwa membawa pisau cutter yang biasa dia gunakan untuk membuat kerajinan perhiasan, sehingga unsur dengan Rencana terlebih dahulu tidak terpenuhi karena sudah terbukti bahwa sikap dari Saksi Korban yang menolak Rujukan agar dapat menyatukan rumah tangga dan dapat berkumpul kembali, karena niatan terdakwa adalah merujuk Saksi Korban untuk menyatukan rumah tangga bukan menyerang secara diam-diam dan terencana karena terdakwa menyerang secara spontan dengan berlari ke Arah Saksi Korban dengan tujuan memberikan pelajaran karena tidak menghormati niatan baik terdakwa dan cara yang dilakukan Terdakwa juga tidak terlihat terancana alias secara spontan karena melihat situasi yang Ramai tidaklah mungkin Terdakwa merencanakan suatu rencana tindak kejahatan penganiayaan di tempat yang terdapat banyak orang, dan melalui keterangan Terdakwa memang menyerang dengan berlari secara tergesa-gesa karena dalam keadaan Emosi tanpa melihat kondisi sekitar, dan disaat penyerangan saksi korban langsung menyadari karena penyerangan tersebut dilakukan secara spontan tidak secara diam-diam sehingga sempat ditangkis oleh Saksi Korban (Suryati Binti Saimin) yang akhirnya juga melukai tangan Kanan Terdakwa,dari keterangan inilah sehingga tidaklah mungkin bahwa terdakwa memenuhi unsur kesengajaan. 4. Unsur bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya,Bapaknya , anaknya, atau istrinya yang sah: Berdasarkan uraian penjelasan diatas dengan mengingat unsur-unsur melanggar Pasal 353 Ayat 1 KUHP Jo Pasal 356 Angka-1 KUHP sebagaiamana terurai dalam dakwaan primair dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Unsur Barang siapa terbukti, namun ada alasan penghapus pidana berupa alasan pemaaf karena Tekanan Batin yang disebabkan Saksi Korban yang menolak untuk berdamai sehingga memacu Emosi yang mengurangi kesadaran Terdakwa. 2.Unsur Dengan Sengaja terbukti karena terdapat bukti luka-luka dan berupa bukti surat Visum er Repertum No. 119/VER/GYN/VI/2001 tanggal 18 Juni 2001, tetapi terdapat alasan penghapus pidana melihat dari sisi Psikologis Terdakwa yang mendapat tekanan karena selalu ditolak oleh Saksi Korban/ Korban untuk diajak berdamai atau menyatukan kebersamaan keluarga yang dapat menjadi alasan pemaaf. 3. Unsur dengan rencana lebih dahulu terpenuhi 4.Unsur bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya,Bapaknya , anaknya, atau istrinya yang sah tidak dapat dibuktikan secara sah oleh Hukum karena kurangnya bukti yang diajukan oleh Saksi Korban bahwa dia adalah Istri yang Sah menurut Hukum karena tidak adanya Akta pernikahan yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang yang diberikan untuk membuktikan bahwa Saksi Korban adalah Isteri yang SAH menurut Hukum, selain itu Waktu,Tempat/Lokasi, dan
  • 7. Tanggal kapan Terdakwa (Roch Karmadi Bin Rochmad) dan Saksi Korban (Suryati Binti Saimin) melakukan pernikahan tidak tercantum secara jelas dan hanya terdapat Tahun dia melakukan pernikahan sehingga hal ini tidak cukup untuk diajukan sebagai alat bukti dalam pembuktian bahwa terdakwa dan korban adalah pasangan Suami-Isteri yang SAH menurut hukum dan mematahkan unsure yang ada dalam Pasal 356 ayat 1 (satu). Oleh karena itu, atas nama dan untuk kepentingan Terdakwa kami mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya, atau memberikan putusan yang seadil- adilnya berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Demikian Nota Pembelaan ini disampaikan, besar harapan kami Majelis Hakim dapat mengabulkan permohonan kami. Atas perhatian dan Kebijaksanaan Majelis Hakim kami mengucapkan terima kasih. Jakarta Selatan, 13/05/2014 Hormat Kami, Kuasa Hukum Terdakwa, YAHLIL KHOIR NUR RIZQI