1. Dokumen ini membahas tentang kehidupan masyarakat pra-sejarah di Indonesia dalam aspek kepercayaan, sosial budaya, ekonomi, dan teknologi serta pengaruhnya pada masa kini.
2. Masyarakat pra-sejarah awalnya hidup sebagai pemburu-pengumpul dan nomaden, kemudian beralih menjadi petani dan menetap. Mereka mulai mengenal teknologi sederhana seperti alat batu dan membakar
1. KEHIDUPAN AWAL MANUSIA INDONESIA PADA
ASPEK KEPERCAYAAN, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI,
DANTEKNOLOGI SERTA PENGARUHNYA DALAM
KEHIDUPAN MASA KINI
Muhammad Saukani Dabutar, S.Pd
2. Pengertian masa Pra-Aksara
Zaman Pra-aksara (prasejarah) adalah zaman Ketika manusia belum mengenal
tulisan.
1. Hidup berburu
2. Mencari makanan dari alam
3. Bergantung pada hasil alam
4. Berpindah-pindah (nomaden)
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
3. Kehidupan masyarakat Pra-Aksara
1. Kehidupan sosial
a. Selama ratusan ribu tahun sejak zaman batu tua (paleolitikhum) sampai zaman
batu madya atau tengah (mesolitikhum), masyarakat pra aksara nusantara hidup
sebagai masyarakat nomaden.
b. Membentuk kelompok-kelompok kecil ketika menemukan bahan makanan
yang banyak
c. Food Ghatering
d. Belum ada tradisi mengolah makanan
e. Sudah menemukan api dan membakar makanan bersama anggota
kelompoknya
4. Bidang Kepemimpinan
Dalam manusai pra-aksara, kepandaian mengumpulkan makanan atau berburu
Binatang merupakan satu hal yang memungkinkan untuk diterima anggota dalam
suatu kelompok.
1. Pemimpin diangkat berdasarkan pandai dalam berburu
2. Sudah mengenal kedudukan sosial dalam kelompoknya
This Photo by Unknown Author is licensed
under CC BY-SA
5. BidangTeknologi
Dalam proses perkembangannya, mereka mengunakan.
1. Kapak Perimbas
2. Mengunakan tulang-tulang buruan untuk panah
3. Kapak (batu) genggam dan tulang Binatang di Nusantara pada zaman batu tua
dan tengah
Penemuan ini ditemukan di Pacitan oleh von Koenigswald
4. Batu serpih (flakes)
5. Batu Penetak (chopper)
7. Kehidupan Ekonomi
Untuk menunjan kehidupan menetap, manusia pra-aksara menciptakan alat-alat yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti:
1. alat-alat rumah tangga
2. Alat-alat pertanian
3. Alat-alat upacara ritual dan
4. Alat-alat berburu
Kehidupan ekonomi manusia pra-aksara ditandai dengan
1. Menanam umbi-umbian dan biji-bijian
2. Menjianakkan Binatang buruan
3. Membuat gerabah (memasak, menyimpan makanan, dan berfungsi menyimpan mayat
8. Sistem Kepercayaan
Pada saat menghadapi gejala alam, seperti hujan deras yang menimbulkan banjir,
kemarau yang menyebabkan kekeringan dan panen gagal, berbagai penyakit yang
menimpa mereka serta timbulnya kematian, masyarakat pra-aksara seringkali tidak
mengerti dan tidak bisa menjelaskannya
1. Secara naluriah tidak ada makanan akan lapar mereka tidak dapat menjelakan
kenapa makanan berkurang.
2. Mereka mengerti bahwa rasa sakit menyebabkan kematian akan tetapi tidak
tau kenapa ada rasa sakit dan kenapa timbul penyakit dan rasa sakit.
untuk menjawab pertanyaan tersebut serta untuk mengurangi ketidak mengertian
mengenai fenomena alam, mereka mengembangkan suatu penjelasan menurut
kemampuan daya pikir dari usaha tersebut lahirlah animisme dan dinamisme
9. Berdasarkan temuan-temuan arkeologis, diketahui bahwa peradaban megalithikum lebih
banyak berkaitan dengan tradisi pemujaan terhadap ruh-ruh dan arwah-arwah nenek
moyang. Bangunan-bangunan seperti menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, arca batu,
serta punden berundak-undak adalah bentuk fisik dari kepercayaan animism dan
dinamisme pada zaman pra-aksara.
LANJUTAN
10. Perubahan system pengolahan makanan
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perubahan dari
masyarakat nomaden dan food ghatering ke masyarakat bercocok tanam atau
tradisi food producing berkembang dengan proses, proses tersebut dipengaruhi oleh
waktu yang Panjang, perubahan dalam kemampuan berpikir, serta berbagai
tantangan alam yang dihadapi.
Dilihat dari cara pandang sekarang, proses tersebut terjadi dari kondisi terbelakang
ke kondisi yang lebih maju. Masyarakat menetap lebih maju daripada masyarakat
nomaden
11. Kehidupan Sebagai Bangsa Bahari
Seperti telah disebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia merupakan
campuran antara bangsa pendatang dariYunan,Tonkin,Vietnam dan bangsa yang
sudah menetap di Kepulauan Indonesia selama ribuan tahun. Bangsa pendatang
tersebut adalah bangsa-bangsaAustronesia yang bermigrasi dari dataran Asia sejak
2000 tahun SM sampai permulaan abad Masehi.mereka disebut sebagai bangsa
Bahari karena mereka menggunakan laut sebagai sarana komunikasi dan migrasi
dari daratan Asia ke Kepulauan Indonesia. Sepanjang hidupnya bergantung pada
hasil laut untuk memenuhi kebutuhan hidup.
12.
13. Kehidupan sebagai Bangsa yang hidup
bergotong royong
Nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa yang hidup bergotong-
royong. Corak hidup seperti itu masih terus dipertahankan sampai sekarang dalam
berbagai bentuk dan tingkatan berbeda. Hidup gotong-royong berkembang pada
masyarakat pra-aksara terutama Ketika menghadapi tantangan alam.
1. Berladang
2. Membangun rumah
3. Kebersihan
4. Membangunn irigasi pertanian