3. Jenis
Pertumbuah
Pertumbuhan
Primer
hasil aktivitas pembelahan sel-sel
jaringan meristem primer.
Pertumbuhan primer berlangsung
pada embrio dan bagian ujung-ujung
tumbuhan seperti ujung akar atau
batang. Perubahan yang dapat
terlihat karena adanya pertumbuhan
primer adalah tanaman menjadi lebih
panjang dan tinggi
Pertumbuhan
Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan
hasil aktivitas sel-sel jaringan
meristem sekunder, yaitu kambium.
Pertumbuhan sekunder dijumpai
pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Akibat
pertumbuhan sekunder, bagian
batang tumbuhan akan membesar
7. FAKTOR INTERNAL
GEN
Gen berperan dalam pewarisan sifat keturunan dari
induk kepada anaknya atau dalam sel makhluk
hidup
8. FAKTOR INTERNAL
HORMON
Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon.
Hormon merupakan senyawa kimia yang
sangat aktif sebagai zat pengatur tumbuh
Hormon-hormone tumbuhan inilah yang
akan mengatur arah dan kecepatan
pertumbuhan, termasuk kapan tumbuhan
berbunga, buah akan masak, dan gugur.
HORMON TUMBUHAN
Auksin
Gibereline
Sitokinin
Asam Absisat
Kalin
Etilen
9. AUKSIN
Auksin berperan dalam pertumbuhan untuk
memacu proses PEEMANJANGAN SEL.
Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil
Merangsang cambium untuk membentuk xylem
dan floem
Memelihara elastisitas dan membentuk dindin sel
Pemberian hormone auksin pada tumbuhan akan
menyebabkan terjadinya pembentukkan buah
tanpa biji
10. GIBERELINE
Gibereline merupakan hormone yang berfungsi sinergi dengan
hormone auksin.
Gibereline berpengaruh terhadap perkembangan dan
perkecambahan embrio.
Merangsang pembentukkan enzim amilase ( memecah senyawa
amilum menjadi glukosa)
Pemberian giberelin pada tumbuhan kerdil maka tumbuhan akan
menjadi normal
Merangsang pemanjangan batang
Merangsang perkecambahan biji.
Memecah dormansi biji.
Merangsang pembungaan dan pembuahan.
Menghasilkan buah tanpa biji(partenokapi)
Mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya
memacu aktivitas kambium
Memperbesar ukuran buah
11. SITOKININ
Hormon sitoninin berperan dalam
pembelahan sel (Sitokinase)
Merangsang pembentukkan akar , batang
dan pembentukkan cabang akar dan akar
dengan menghambat dominansi apical
Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk
Memperbesar daun muda
Mengatur pembentukkan bunga dan buah
Menghambat proses penuaan dengan cara
menghambat pemecahan protein.
12. ETILEN
Etilen berperan dalam proses
pematangan buah dan kerontokan
daun
Menghambat perpanjangan akar,
batang, dan pembungaan
(konsentrasi etilen terlalu tinggi)
Merangsang pembentukkan bunga
Etilen sering dimanfaatkan oleh
para distributor/importir buah
untuk mempercepat pematangan
14. • Asam Traumalin merupakan hormone yang berperan
dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan
TRAUMALIN
• Senyawa Inhibitor (penghambat) bekerja antagonis dengan auksin
dan giberelin.
• Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah
titik tumbuh
• Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi
penguapan air.
• Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
• Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel, bahkan
menghentikannya
• Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas
etilen.
• Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.
ASAM
ABSISAT
16. PERKECAMBAHAN
Perkecambahan merupakan permulaan
pertumbuhan embrio di dalam biji.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya
radikula menembus kulit biji, yang diikuti
munculnya plantula (tanaman kecil) dari
dalam biji.
Urutan proses perkecambahan:
masuknya air kedalam biji melalui proses
imbibisi.
aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme,
membongkar cadangan makanan dalam kotiledon
hasil pembongkaran berupa sumber energi
sebagai bahan penyusun komponen sel dan
pertumbuhan embrio.
embrio tumbuh dan berkembang.
17. Berdasarkan letak perkecambahan, tipe
perkecambahan dapat dibedakan menjadi
dua, diantaranya :
Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan yang ditandai
dengan terbentuknya bakal yang
muncul dipermukaan tanah.
Sedangkan kotiledon tetap berada
di dalam tanah
Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan yang ditandai
dengan bagian kotiledon terangkat
ke aras permukaan tanah.