SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Pemberian Obat Dosis Berganda
Intravaskular (infus dan IV bolus)
Diah Ramadhani, M.Si., Apt.
Infusi IV dan IV Bolus
• Larutan obat IV dapat diberikan sebagai dosis bolus
(diinjeksikan semua sekaligus) atau infus secara
lambat melalui suatu vena ke dalam plasma pada
suatu laju yang konstan atau mengikuti kinetika
orde nol
• Keuntungan utama pemberian infusi IV adalah
memungkinkan pengendalian yang tepat dari
konsentrasi obat dalam plasma yang cocok dengan
kebutuhan pasien
Kadar Tunak • Oleh karena tidak ada
obat dalam tubuh pada
t=o, kadar obat meningkat
dari konsentrasi obat nol
dan secara bertahap
menjadi tetap saat
konsentrasi obat
plateu/tunak dicapai
• Pada keadaan tunak, laju
obat yang meninggalkan
tubuh sama dengan laju
obat masuk ke tubuh (laju
infusi)
• Kurva konsentrasi obat dalam
plasma-waktu dari suatu obat
yang diberikan dengan IV
konstan ditunjukkan di gambar di
atas
• Farmakokinetika suatu obat yang diberikan secara
infusi IV konstan mengikuti proses masukan obat
orde nol, dimana obat diinfuskan langsung ke dalam
sirkulasi sistemik
• Pada persamaan di atas, menjelaskan konsentrasi
obat dalam plasma pada berbagai waktu selama infusi
IV, dimana t adalah waktu infusi, DB adalah jumlah
obat dalam tubuh, R adalah laju infusi (orde nol), dan
k adalah tetapan laju eliminasi
• saat obat diinfuskan, nilai t dalam persamaan 5.2 meningkat
• Pada waktu tak terhingga, t=∞, e-kt mendekati nol, maka persamaan 5.2
berkurang menjadi persamaan 5.4
• Persamaan di atas menunjukkan bahwa konsentrasi tunak (Css)
bergantung pada volume distribusi, tetapan laju eliminasi dan laju infusi
• Perubahan salah satu dari faktor-faktor ini dapat mempengaruhi Css
• Konsentrasi tunak berkaitan dengan laju infusi dan berbanding terbalik
dengan klirens obat (persamaan 5.5)
Keterangan: Cl adalah klirens tubuh total
Waktu untuk mencapai Css
• Dalam praktik klinis, aktivitas obat akan teramati saat konsentrasi
obat mendekati konsentrasi dalam plasma yang
diharapkan/konsentrasi obat target/konsentrasi keadaan tunak
yang diharapkan
• Waktu untuk mencapai konsentrasi tunak (Css) 90%, 95% dan 99%
dapat dihitung dengan cara berikut:
Persen Css yang dicapai Waktu paruh
90 3,32
95 4,32
99 6,65
• Waktu untuk mencapai konsentrasi obat dalam
plasma lebih dari 95% Css sering dijadikan
estimasi untuk maksud terapeutik
• Berdasarkan tabel pada slide sebelumnya, dalam
waktu 5 waktu paruh (t1/2), konsentrasi obat dalam
plasma akan berada antara 95% (4,32 t1/2) dan 99%
(6,65 t1/2) dari konsentrasi obat tunak
• Maka, untuk suatu obat yang mempunyai t1/2 6 jam,
untuk mencapai 95% Css diperlukan 5 t1/2 atau
5 x 6 jam yaitu 30 jam
Contoh:
• Suatu antibiotik mempunya volume distribusi 10
L dan k 0,2 jam-1. konsentrasi tunak dalam
plasma diinginkan 10 µg/mL. Berapakah laju
infusi yang diperlukan untuk mempertahankan
konsentrasi tunak? Jika pada pasien dengan
keadaan uremia tetapan laju eliminasinya
menurun sebesar 50%, maka laju infus baru agar
keadaan tunak dapat dipertahankan?
Metode infusi untuk perhitungan waktu paruh eliminasi
• Persamaan 5.2 dapat digunakan untuk menghitung k, dan waktu paruh
eliminasi obat secara tidak langsung pada seorang pasien
• Karena
• Substitusi ke dalam persamaan 5.2:
• Suatu antibiotik pada populasi umum
mempunyai waktu paruh 3-6 jam. Seorang
pasien diberi infusi IV antibiotik pada laju infui
15 mg/jam. Cuplikan darah diambil pada 8 dan
24 jam dan berturut-turut diperoleh konsentrasi
obat dalam plasma 5,5 dan 6,5 mg/L. berapakah
waktu paruh eliminasi obat pada pasien
tersebut?
Infusi IV Plus Dosis Muatan: Model Kompartemen
Satu
• Dosis muatan, DL, atau dosis bolus awal dari suatu obat digunakan untuk memperoleh
konsentrasi tunak secepat mungkin
• Konsentrasi obat dalam tubuh untuk model kompartemen setelah dosis IV:
• Dan konsentrasi dengan infusi pada laju R adalah:
• Dengan menganggap suatu dosis IV bolus suatu obat DL dan infusi IV diberikan pada
waktu yang sama, Cp pada waktu t setelah dimulainya infusi akan sama dengan C1 + C2,
jumlah dari bolus dan infusi
• Jika dosis muatan (DL)
sama dengan jumlah obat
dalam tubuh pada
keadaan tunak:
• dari persamaan 5.4,
Css VD = R/k, maka
• Jumlah obat maksimum dalam tubuh setelah suatu
injeksi IV cepat adalah sama dengan dosis obat
• Untuk model kompartemen satu terbuka, obat akan
dieliminasi menurut kinetika orde kesatu
• Jika τ sama dengan jarak waktu pemberian dosis
(waktu antara dosis pertama dan berikutnya), maka
jumlah obat yang tinggal dalam tubuh setelah
beberapa jam dapat ditentukan dengan:
• Fraksi (ƒ) dosis yang tinggal dalam tubuh dikaitkan dengan
tetapan eliminasi (k), dan jarak pemberian dosis (τ)
• Jika τ besar, ƒ menjadi lebih kecil karena DB (jumlah obat yang
tinggal dalam tubuh) lebih kecil
• Perbedaan antara jumlah obat maksimum (Dmaks) dan minimum
(Dmin) di dalam tubuh akan selalu sama dengan dosis yang
diinjeksikan (D0)
• D∞
maks juga dapat dihitung dengan:
• Jumlah rata-rata obat dalam tubuh pada keadaan
tunak, D ∞
av dapat diperoleh dengan:
• F adalah fraksi dosis terabsorpsi
• Untuk injeksi IV harga F sama dengan 1,0
Konsentrasi obat dalam tubuh setelah pemberian
dosis ganda
• Konsentrasi obat dalam plasma pada setiap waktu
setelah pemberian n dosis obat
• n adalah jumlah dosis yang diberikan dan t adalah
waktu setelah dosis ke-n. Pada keadaan tunak, e – nkτ
mendekati nol. Maka persamaan 8.20 menjadi
• C∞
p adalah konsentrasi tunak obat pada waktu t setelah
pemberian dosis
Permasalahan jika satu dosis missed/tidak
digunakan
• Konsentrasi dari dosis yang hilang yaitu:
• thilang adalah waktu yang terlewati karena
dosis/regimen dosis hilang/miss
• maka persamaan 8.20 dikurangi persamaan 8.23
• Jika keadaan tunak tercapai, maka e – nkτ
mendekati nol, sehingga persamaan 8.24
menjadi:
infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx

More Related Content

What's hot

Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
 
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisMelviana94
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiGilang Rizki Al Farizi
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMTaofik Rusdiana
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosawulannsftri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaAnnisa Listyaindra
 

What's hot (20)

Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
 

Similar to infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx

FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.pptFARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.pptputriramdaniah
 
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxRizki565686
 
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxTUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxLuckyBoyCount
 
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxEriskaAgustin
 
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdfzuliatunnisa17
 
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxuji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxbelatikodr4t
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentTaofik Rusdiana
 

Similar to infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx (10)

FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.pptFARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
 
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
 
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxTUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
 
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptx
 
Infusi intra vena
Infusi intra venaInfusi intra vena
Infusi intra vena
 
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
 
Pembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fixPembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fix
 
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
 
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxuji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx

  • 1. Pemberian Obat Dosis Berganda Intravaskular (infus dan IV bolus) Diah Ramadhani, M.Si., Apt.
  • 2. Infusi IV dan IV Bolus • Larutan obat IV dapat diberikan sebagai dosis bolus (diinjeksikan semua sekaligus) atau infus secara lambat melalui suatu vena ke dalam plasma pada suatu laju yang konstan atau mengikuti kinetika orde nol • Keuntungan utama pemberian infusi IV adalah memungkinkan pengendalian yang tepat dari konsentrasi obat dalam plasma yang cocok dengan kebutuhan pasien
  • 3. Kadar Tunak • Oleh karena tidak ada obat dalam tubuh pada t=o, kadar obat meningkat dari konsentrasi obat nol dan secara bertahap menjadi tetap saat konsentrasi obat plateu/tunak dicapai • Pada keadaan tunak, laju obat yang meninggalkan tubuh sama dengan laju obat masuk ke tubuh (laju infusi) • Kurva konsentrasi obat dalam plasma-waktu dari suatu obat yang diberikan dengan IV konstan ditunjukkan di gambar di atas
  • 4. • Farmakokinetika suatu obat yang diberikan secara infusi IV konstan mengikuti proses masukan obat orde nol, dimana obat diinfuskan langsung ke dalam sirkulasi sistemik • Pada persamaan di atas, menjelaskan konsentrasi obat dalam plasma pada berbagai waktu selama infusi IV, dimana t adalah waktu infusi, DB adalah jumlah obat dalam tubuh, R adalah laju infusi (orde nol), dan k adalah tetapan laju eliminasi
  • 5. • saat obat diinfuskan, nilai t dalam persamaan 5.2 meningkat • Pada waktu tak terhingga, t=∞, e-kt mendekati nol, maka persamaan 5.2 berkurang menjadi persamaan 5.4 • Persamaan di atas menunjukkan bahwa konsentrasi tunak (Css) bergantung pada volume distribusi, tetapan laju eliminasi dan laju infusi • Perubahan salah satu dari faktor-faktor ini dapat mempengaruhi Css • Konsentrasi tunak berkaitan dengan laju infusi dan berbanding terbalik dengan klirens obat (persamaan 5.5) Keterangan: Cl adalah klirens tubuh total
  • 6. Waktu untuk mencapai Css • Dalam praktik klinis, aktivitas obat akan teramati saat konsentrasi obat mendekati konsentrasi dalam plasma yang diharapkan/konsentrasi obat target/konsentrasi keadaan tunak yang diharapkan • Waktu untuk mencapai konsentrasi tunak (Css) 90%, 95% dan 99% dapat dihitung dengan cara berikut: Persen Css yang dicapai Waktu paruh 90 3,32 95 4,32 99 6,65
  • 7. • Waktu untuk mencapai konsentrasi obat dalam plasma lebih dari 95% Css sering dijadikan estimasi untuk maksud terapeutik • Berdasarkan tabel pada slide sebelumnya, dalam waktu 5 waktu paruh (t1/2), konsentrasi obat dalam plasma akan berada antara 95% (4,32 t1/2) dan 99% (6,65 t1/2) dari konsentrasi obat tunak • Maka, untuk suatu obat yang mempunyai t1/2 6 jam, untuk mencapai 95% Css diperlukan 5 t1/2 atau 5 x 6 jam yaitu 30 jam
  • 8. Contoh: • Suatu antibiotik mempunya volume distribusi 10 L dan k 0,2 jam-1. konsentrasi tunak dalam plasma diinginkan 10 µg/mL. Berapakah laju infusi yang diperlukan untuk mempertahankan konsentrasi tunak? Jika pada pasien dengan keadaan uremia tetapan laju eliminasinya menurun sebesar 50%, maka laju infus baru agar keadaan tunak dapat dipertahankan?
  • 9. Metode infusi untuk perhitungan waktu paruh eliminasi • Persamaan 5.2 dapat digunakan untuk menghitung k, dan waktu paruh eliminasi obat secara tidak langsung pada seorang pasien • Karena • Substitusi ke dalam persamaan 5.2:
  • 10. • Suatu antibiotik pada populasi umum mempunyai waktu paruh 3-6 jam. Seorang pasien diberi infusi IV antibiotik pada laju infui 15 mg/jam. Cuplikan darah diambil pada 8 dan 24 jam dan berturut-turut diperoleh konsentrasi obat dalam plasma 5,5 dan 6,5 mg/L. berapakah waktu paruh eliminasi obat pada pasien tersebut?
  • 11. Infusi IV Plus Dosis Muatan: Model Kompartemen Satu • Dosis muatan, DL, atau dosis bolus awal dari suatu obat digunakan untuk memperoleh konsentrasi tunak secepat mungkin • Konsentrasi obat dalam tubuh untuk model kompartemen setelah dosis IV: • Dan konsentrasi dengan infusi pada laju R adalah: • Dengan menganggap suatu dosis IV bolus suatu obat DL dan infusi IV diberikan pada waktu yang sama, Cp pada waktu t setelah dimulainya infusi akan sama dengan C1 + C2, jumlah dari bolus dan infusi
  • 12. • Jika dosis muatan (DL) sama dengan jumlah obat dalam tubuh pada keadaan tunak: • dari persamaan 5.4, Css VD = R/k, maka
  • 13.
  • 14.
  • 15. • Jumlah obat maksimum dalam tubuh setelah suatu injeksi IV cepat adalah sama dengan dosis obat • Untuk model kompartemen satu terbuka, obat akan dieliminasi menurut kinetika orde kesatu • Jika τ sama dengan jarak waktu pemberian dosis (waktu antara dosis pertama dan berikutnya), maka jumlah obat yang tinggal dalam tubuh setelah beberapa jam dapat ditentukan dengan:
  • 16. • Fraksi (ƒ) dosis yang tinggal dalam tubuh dikaitkan dengan tetapan eliminasi (k), dan jarak pemberian dosis (τ) • Jika τ besar, ƒ menjadi lebih kecil karena DB (jumlah obat yang tinggal dalam tubuh) lebih kecil • Perbedaan antara jumlah obat maksimum (Dmaks) dan minimum (Dmin) di dalam tubuh akan selalu sama dengan dosis yang diinjeksikan (D0) • D∞ maks juga dapat dihitung dengan:
  • 17. • Jumlah rata-rata obat dalam tubuh pada keadaan tunak, D ∞ av dapat diperoleh dengan: • F adalah fraksi dosis terabsorpsi • Untuk injeksi IV harga F sama dengan 1,0
  • 18. Konsentrasi obat dalam tubuh setelah pemberian dosis ganda
  • 19. • Konsentrasi obat dalam plasma pada setiap waktu setelah pemberian n dosis obat • n adalah jumlah dosis yang diberikan dan t adalah waktu setelah dosis ke-n. Pada keadaan tunak, e – nkτ mendekati nol. Maka persamaan 8.20 menjadi • C∞ p adalah konsentrasi tunak obat pada waktu t setelah pemberian dosis
  • 20. Permasalahan jika satu dosis missed/tidak digunakan • Konsentrasi dari dosis yang hilang yaitu: • thilang adalah waktu yang terlewati karena dosis/regimen dosis hilang/miss • maka persamaan 8.20 dikurangi persamaan 8.23
  • 21. • Jika keadaan tunak tercapai, maka e – nkτ mendekati nol, sehingga persamaan 8.24 menjadi: