4. Tujuan Percobaan
1. Membuktikan hukum-hukum newton
melalui sistem katrol
2. Menentukan percepatan dan kecepatan
serta memahami konsep gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan pada pesawat Atwood
3. Menentukan momen inersia pada
roda/katrol
5. Pesawat Atwood ditemukan pada tahun 1784 oleh
Rev. George Atwood. Pesawat Atwood biasanya
digunakan untuk mendemonstrasikan atau
mengilustrasikan prinsip-prinsip fisika, khususnya
mekanika. Namun, dalam percobaan praktikum pada
intinya pesawat Atwood digunakan untuk mengukur
gravitasi bumi 𝑔. Pesawat Atwood juga digunakan
untuk menjelaskan hubungan antara tegangan,
energi pontensial dan energi kinetik dengan
menggunakan 2 pemberat (massa berbeda)
dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Benda
yang berat akan diletakkan pada posisi yang lebih
tinggi dibanding benda yang ringan.
TEORI-TEORI PESAWAT ATWOOD
6. TEORI-TEORI PESAWAT ATWOOD
Dalam Pesawat Atwood berlaku semua
Hukum Newton, yaitu :
1. Hukum I Newton
2. Hukum II Newton
3. Hukum III Newton
Selain Hukum Newton, pada Pesawat Atwood
berlaku juga Gerak Lurus Beraturan dan Gerak
Lurus Tak Beraturan.
7. TEORI-TEORI PESAWAT ATWOOD
Gerak Melingkar
Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak
melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekuivalen dengan persamaan
gerak linear. Dalam hal ini ada besaran fisis Momen Inersia (Momen
Kelembaman) (I) yang ekuivalen dengan besaran fisis massa (m) pada gerak
linear. Momen Inersia (I) suatu benda pada poros tertentu harganya sebanding
dengan massa benda terhadap porosnya.
8. TEORI-TEORI PESAWAT ATWOOD
Momen Inersia
Momen Inersia merupakan representasi dari tingkat kelembaman benda yang
bergerak rotasi. Bila sebuah benda berputar melalui porosnya, maka gerak
melingkar ini berlaku persamaan-persamaan gerak yang ekuivalen dengan
persamaan-persamaan gerak linear. Dalam hal ini besaran fisis momen-momen
Inersia (I) yang ekuivalen dengan besaran fisis massa (m) pada gerak linear.
Momen Inersia suatu benda terhadap poros tertentu sebanding dengan massa
benda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dari ukuran atau jarak benda
pangkat dua terhadap poros.
10. ALAT DAN BAHAN
Tiang berskalara R yang ujung atasanya terdapat katrol 1 buah
Tali penggantung yang massanya dapat daiabaikan 1 buah
Dua beban silinder dengan masing-masing bermassa sama, tiap M
yang diikatkan pada ujung-ujung tali penggantung
Dua beban tambahan dengan masing- masing M
Genggaman G dengan pegas, penahan beban B, penahan
beban tambahan A yang berlubang 1 buah
11. PERSIAPAN PERCOBAAN
Timbang massa M1 dan M2 kemudian catat pada tabel 1.
Gantungkan beban silinder pada ujung-ujung tali kemudian lewatkan tali pada katrol.
Pastikan bahwa tali terletak pada bagian tengah pengarah beban. Jika tali tidak berada
di tengah, maka sesuaikan dengan mengatur kerataan pesawat Atwood menggunakan
sekrup pengatur ketegaklurusan pada bagian alas.
Putar sekrup hingga tali beban berada tepat di tengah masing-masing pengarah beban
bawah tiang.
Pasang pemegang beban pada sisi kiri bawaPada tiang kanan, atur posisi gerbang
cahaya 1 pada skala 40 cm, gerbang cahaya 2 pada skala 80 cm, dan penghenti
beban tanpa lubang di bagian bawah tiang (sejajar dengan pemegang beban). Catat
jarak antara gerbang cahaya 1 dan 2 sebagai nilai h.
Tahan beban M1 (sebelah kiri) pada pemegang beban.
12. LANGKAH PESAWAT ATWOOD
(PERCEPATAN)
1.siapkan alat dan bahan
2.tentukan nilai titik awal A yang setara dgn priingan pesawat atwood.
3.benda m1 harus dalam penjepit dan benda m2 di biarkan
4.pasang piringan untuk titik b fungsi menahan beban dari benda bermassa
m2.
5.siapkan stopwatch untuk mengukur kecepetan benda m2
6.mulailah melakukan experiment untuk praktikum pesawat atwood
7. perhatikan massa benda m2. Jika sudah sampai pada titik B, maka
stopwatch berhenti secara bersamaan dengan berhentinya beban m2 di titik B
8.tulislah dan catat hasil dari percepata yang diukur
13. LANGKAH PESAWAT ATWOOD
(KECEPATAN)
1.Siapkan alat dan bahan untuk praktikum pesawat atwood
2.Tentukan nilai titik awal B yang setara dengan piringan pesawat
atwood
3. Benda m1 harus dalam penjebit dan benda m2 dibiarkan
4.Pasang piringan untuk titik B fungsi beban menahan beban dari
benda bermassa m2
5.Persiapkan stopwatch
14. HASIL DATA
m1 (kg) 0 0,005 0,01
m2 (kg) 0,025 0,02 0,015
[(M2+m2) – (M1 + m1)] (kg) 0,025 0,015 0,005
M1 + m1 + M2 + m2 (kg) 0,2232602 0,2232602 0,2232602
s (m) 0,0483 0,0474 0,0461
t1 (s) 0,0801 0,1409 0,3107
t2 (s) 0,05252 0,09762 0,1902
v1 (m/s) 0,603 0,3364 0,1483
v2 (m/s) 0,9196 0,4855 0,2423
a (m/s2) 0,603 0,153 0,046
M1 = 0,0991301
M2 = 0,0991301
h = 0,4 m
15. ANALISA DATA
1. Apabila benda yang lebih berat diletakan lebih tinggi posisinya
disbanding yang lebih ringan. Jadi benda yang akan turun karena
gravitasi dan menarik benda yang lebih ringan karena ada tali dan
katrol.
2. GLB (Gerak Lurus Beraturan) tidak menghitung percepatan (𝒂) karena
percepatan pada gerak lurus beraturan bernilai nol dan kecepatan (v)
dalam GLB bernilai konstan.Sedangkan pada GLBB (Gerak Lurus
Berubah Beraturan) nilai percepatan akan dicari karena nilai 𝒂 ≠ 0
dan kecepatan pada GLBB nilainya berubah-ubah.
3. percobaan pesawat atwood ini dilakukan agar kita dapat memahami
kebenaran hokum-hukum Newton dan dapat memahami besaran
momen inersia pada gerak rotasi benda tegar.
16. KESIMPULAN
Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai
alat yang dapat membantu dalam membuktikan HUkum-hukum Newton ataupun
gejala-gejala lainnya.
2. Melalui pesawat atwood kita dapat mengetahui nilai kecepatan, percepatan dan
momen inersia dari suatu benda.
3. Pada percobaan Pesawat Atwood juga dapat dijadikan aplikasi untuk membuktikan
Hukum – hukum Newton
17. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any
questions?