SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan hutan tropis ketiga terbesar di
dunia setelah Brazil dan Zaire. Hutan ini mempunyai fungsi utama sebagai paru- paru dunia serta
pengimbang iklim global.selain luas, ternyata hutan indonesia menyimpan kekayaan lain, yaitu
dalam tataran global keanekaragaman hayati Indonesia menduduki posisi ke- 2 setelah
Colombia. Inilah sebabnya keberadaan hutan di Indonesia harus dipertahankan.selama 3 dekade
terakhir sumber daya hutan Indonesia telah menjadi modal utama pembangunan ekonomi
nasional, memberikan dampak positif terhadap peningkatan divisa negara, penyerapan tenaga
kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Keadaan tersebut tidak terlepas dari berbagai permasalahan lingkungan, ekonomi dan sosial yang
di sebabkan pemanfaatan hasil hutan kayu secara berlebihan dalam beberapa tahun terakhir ini
dan besarnya perubahan kawasan hutan untuk kepentingan nonkehutanan. Kerusakan hutan
selama 12 tahun (1985-1987) di Pulau Sumatera,Kalimantan, dan Sulawesi mencapai laju rata-
rata sebesar 2 ,83 juta Ha/tahun. Kerusakan ini termasuk kerusakan hutan akibat kebakaran hutan
pada tahun 1997-1998 seluas 9,7 juta Ha. Kerusakan hutan tersebut secara nyata telah
mengakibatkan bencana bagi kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam aspek ekonomi yang
ditunjukkan demenurunnya devisa sebesar 16%, juga aspek ekologi, sosial budaya, maupun
moral, bahkan dampak negatfnya telah melampaui batas negara. Kejahatan kehutanan yang
menyebabkan, kusunya praktek-praktek ilegaloging dan peredaran kayu ilegal di Indonesia
diperkirakan sebesar 82 miliar rupiah/hari atau menurut Bank Dunia pada tahun 2002
diperkirakan mencapai USD 600 juta/tahun. Kerugian ini bersumber antara lain tidak
dipungutnya Provisi Sumber Daya Hutan, dana reboisasi dan pajak pajak lainnya. Sumber daya
hutan harus dimanfaatkan secara lestari, dan dilestarikan secara bermanfaat, yaitu tetap harus
memperhatikan kontribusi sektor kehutanan dalam upaya pembangunan ekonomi nasional
jangka panjang di samping untuk tujuan pemulihan kualitas lingkungan.
B. TUJUAN
Untuk Mengetahui Peranan Atau Kedudukan Ekonomi Sumber Daya Hutan Terhadap
Perekonomian Nasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. NILAI KONTRIBUSI HUTAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Nilai Sosial
Pada saat ini, diperkirakan hampir setengah dari total jumlah penduduk di Indonesia, baik secara
langsung maupun tidak langsung, mengantungkan hidupnya pada hutan (Anwar, 2000). Jumlah
ini kira-kira sama dengan 100 juta orang. Ketergantungan ini dapat berupa tersedianya lapangan
kerja dalam kegiatan pengelolaan hutan dan industri kehutanan dalam arti luas, dan berbagai
kegiatan usaha lain yang berhubungan dengan hasil hutan dan kegiatan pengelolaan hutan. Nilai
ini belum termasuk fungsi hutan dalam menyediakan berbagai bentuk jasa untuk kepentingan
kegiatan budaya, keagamaan dan aktivitas sosial lainnya.
Nilai Ekologi atau Lingkungan
a. Nilai jasa perlindungan terhadap pencegahan erosi dan pengendapan lumpur dalam wilayah
DAS, diperkirakan sebesar US $ 22,0 milyar/tahun (Anwar 2000).
b. Nilai jasa hutan untuk menyimpan karbon dengan tarif sebesar US $ 10/ton/tahun (Anwar
2000), maka dari seluruh hutan tropika di Indonesia diperkirakan sebesar: 0,50 x 120,4 juta
hektar x 250/ton/hektar x US$ 10/ton/tahun= US $150,1 milyar/tahun
Nilai-nilai tersebut baru sebagian kecil saja dari jasa ekologis ekosistem hutan Indonesia.
Beberapa nilai jasa ekologis lain yang sangat besar belum diketahui nilainya adalah:
a. Nilai perlindungan terhadap banjir.
b. Nilai keanekaragaman hayati, berupa jasanya sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan
fauna yang nilainya sangat tinggi dan belum diketahui, serta nilai perlindungan terhadap hama
dan penyakit tanaman pertanian berkat adanya berbagai jenis predator yang tinggal di dalam
hutan
Nilai ekonomis
Secara umum dan kualitatif, nilai ekonomis peran hutan dalam pembangunan nasional di
Indonesia dapat dinyatakan sangat penting. Gambaran rinci dari sebagian nilai tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Hasil hutan, terutama kayu, merupakan modal awal untuk pembangunan ekonomi nasional
secara berkelanjutan yang dimulai pada tahun 1969. Pada masa itu, pendapatan negara sebagian
besar bersumber dari minyak bumi dan hasil hutan, terutama kayu.
b. Dalam rentang tahun 1969-1994, hasil hutan secara keseluruhan telah memberikan kontribusi
dalam meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Indonesia dari sebesar US $ 70,0 tahun
1969 menjadi US $ 884,0 pada tahun 1994 (Kompas edisi 3 April 1995)
3
c. Selama periode tahun 1989-1999, sumbangan devisa dari industri perkayuan saja telah
memberikan devisa bagi negara rata-rata 20% dari total devisa negara pada periode tersebut
(Kartodihardjo, 1999)
d. Antara tahun 1994-1998, besarnya devisa dari hasil ekspor kayu gergajian dan kayu lapis
diperkirakan sekitar: US $ 15,302 juta atau 15,3 milyar dolar Amerika Serikat (Departemen
Kehutanan).
e. Pada era reformasi antara tahun 1999-2000, dari hasil ekspor kayu gergajian dan kayu lapis
diperoleh devisa sebesar US $ 2,736 juta atau 2,7 milyar dolar Amerika Serikat. Apabila dihitung
kayu olahan lain senilai 4,4 milyar (US $). Nilai ini belum termasuk hasil hutan bukan kayu dan
fauna serta flora selain kayu (Departemen Kehutanan).
Peran hutan dalam pembangunan nasional Indonesia di masa yang akan datang
Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara lain:
a. Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain bagi masyarakat di
sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama hutannya.
b. Menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku industri dan keperluan
masyarakat setempat maupun masyarakat lainnya.
c. Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu, lahan untuk kegiatan
budidaya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi tinggi (jamur, tumbuhan obat dll), jasa
keindahan untuk obyek ekowisata, jasa menghasilkan air segar bersih dan kaya mineral, dll
d. Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan nilai ekologis,
sosial budaya dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk kontribusi hutan Indonesia terhadap
pemeliharaan kualitas lingkungan dunia.
e. Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi, utamanya hutan alam,
akan sangat menguntungkan bagi posisi dan nama baik (citra) bangsa Indonesia dimata negara-
negara lain di dunia, terutama di mata negara-negara maju.
Sumber: Pengantar Ilmu Kehutanan (Endang Suhendang 2002)
B. PERANAN ATAU KEDUDUKAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
Sumberdaya hutan (SDH) berperan sebagaipenggerak ekonomi dapat teridentifikasi dalam
beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang
membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal
untukpembangunan berbagaisektor,terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor
ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan daalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan
lingkungan sosial masyarakat. Ketiga bentuk peranan tersebut berkaitan dengan peranan
sumberdaya hutan sebagai penggerak ekonomi yang sangat potensial, sangat kompleks dan
saling terkait.
Peran SDH tersebut dikarenakan sifat produk SDH, sebagai berikut:
4
a. Kayu merupakan produk multiguna, sehingga diperlukan banya jenis industri dan produk
kayu hampir selalu berperan pada setiap tahapan perkembangan teknologi dan
perekonomian.
b. Konsumsihasilhutan(kayudanbukankayu) relatif stabil dan investasi usahanya relatif kecil
serta pengembalian modalnya dapat cepat kembali pada areal hutan alam
c. Memiliki forward lingkage dan backward lingkage yang kuat terhadap perkembangan sektor
ekonomi lainnya.
d. Mendorong berkembangnya ekonomi pedesaan, karena sifat produk sumberdaya hutan
tersebar dan volume produksinya besar, biaya angkut tinggi, sehingga dapat menciptakan
kegiatan ekonomi di permukiman dekat kawasan hutan.
e. Industri hasil hutan relatif lebih muda didirikan, biasanya tidak memerlukan input teknologi
tinggi dan skala usaha tidak terlalu besar.
B. PERAN DAN FUNGSI HUTAN DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA DI MASA
YANG AKAN DATANG
A. Peran Hutan Dalam Pengendalian Daur Air
Hutan mampu menyediakan manfaat lingkungan yang amat besar bagi kehidupan manusia
antara lain jasa peredaman terhadap banjir, erosi, dan sedimentasi serta jasa pengendalian daur
air. Peran hutan dalam pengendalian daur air dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sebagai pengurangan dan pembuang cadangan air di bumi melalui proses: a. Evapotranspirasi
b. Pemakaian air konsumtif untuk pembentukan jaringan tubuh vegetasi.
2. Menambah titik air di atmosfer.
3. Sebagai penghalang untuk sampainya air di bumi melalui proses intersepsi.
4. Sebagai pengurang atau peredam energi kinetik aliran air lewat: a. Tahanan permukaan dari
bagian batang di permukaan b. Tahanan aliran air permukaan adanya serasah di permukaan.
5. Sebagai pendorong ke arah perbaikan watak fisik tanah untuk memasukkan air lewat sistem
perakaran, penambahan bahan organik ataupun adanya kenaikan kegiatan biologi di dalam tanah.
Peran hutan terhadap pengendalian daur air di mulai dari tajuk menyimpan air sebagai
intersepsi. Sampai saat ini intersepsi belum dianggap sebagi faktor penting dalam daur hidrologi.
Bagi daerah yang hujannya rendah harus tetap memperhitungkan besarnya intersepsi, karena
jumlah air yang hilang sebagai air intersepsi dapat mengurangi jumlah air yang masuk ke suatu
kawasan. Dengan demikian pemeliharaan hutan yang berupa penjarangan sangat penting
dilaksanakan sesuai frekuensi yang telah ditetapkan.
B. Peran Hutan Sebagai Penyerap Karbon
Siklus karbon dalam biosfer meliputi 2 bagian siklus penting, di darat dan di laut. Keduanya
dihubungkan oleh atmosfer yang berfungsi sebagai fase antara. Siklus karbon global melibatkan
transfor karbon dari berbagai reserfoir. Jika dibandingkan dengan sumber karbon yang tidak
5
reaktif, biosfer mengandung karbon yang lebih sedikit, namun demikian siklus yang terjadi
sangat dinamik di alam. Carbon Sink adalah istilah yang kerap digunakan dibidang perubahan
iklim. Istilah ini berkaitan dengan istilah hutan sebagai penyerap ( sink ) dan penyimpan (
reserfoir ) karbon. Emisi karbon ini umumnya dihasilkan dari kegiatan pembakaran bahan bakar
fosil pada sektor industri, transportasi dan rumah tangga. Banyak pihak yang beranggapan bahwa
melakukan mitigasi secara permanent melalui penghematan pemanfaatan bahan bakar fosil,
teknologi bersih, dan penggunaan energi terbaru, lebih penting dari pada melalui carbon sink.
Halini dikarenakan hutan hanya menyimpan karbon dalam waktu terbatas (stock). Ketika terjadi
penebangan hutan, kebakaran atau perubahan tata guna lahan, karbon tersebut akan dilepaskan
kembali ke atmosfer. Pada kawasan hutan pinus di DTA Rahtawu dengan umur tegakan 30 tahun
mempunyai potensi penyimpanan karbon sebesar 147,84 ton/ha, termasuk penimpanan pada
bagian batang, cabang, kulit, daun, dan bunga-buah. Dapat diprediksi kemampuan hutan pinus
berdasarkan data tersebut dalam menyimpan karbon melalui pendekatan kandungan C-organik
dalam biomas memiliki potensi penyimpanan menyampai 44% dari total biomasnya. Sehingga
DTA Rahtawu dengan luas 101,79 ha mampu menyimpan karbon dalam tegakan sebesar
15.048,5 ton, menyimpan dalam serasah sebesar 510 ton dan dalam tumbuhan sebesar 91 ton
karbon.
C. Peran Hutan Sebagai Penyedia Sumber Daya Air
Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan sangat bergantung terhadap keberadaan
hutan.Kemampuan hutan sebagai regulator air, mampu memberikan kontribusi dalam
penyediaan air bagi manyarakat sekitar hutan. Potensi sumber daya air dapat didekati dengan
mengetahui debit bulanan dan volume aliran bulanan, sedangkan untuk memprediksi debit
andalan yang selalu tersedia setiap saat dan dapat dipergunakan untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhan masyarakat sekitar, didekati dengan pengolahan data sekunder dari hidrograf
aliran untuk mempercepat aliran debit minimumnya.
D. Peran Hutan Dilihat Dari Fungsinya
Pengelolaan hutan bagi kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang perlu menjadi perhatian
sesama, baik oleh pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Pemanfaatan nilai ekonomis
hutan bagi harus seimbang dengan upaya pelestarian lingkungan hidup sehingga hutan tatap
dapat dimanfaatkan secara adil dan berkelanjutan. Adapun fungsi hutan antara lain:
a. Fungsi Ekonomi Sebagai penghasil kayu dan hasil hutan lainnya seperti rotan, damar dan
lain-lain Sebagai hasil devisa bagi negara
b. Fungsi Ekologis Mempertahankan kesuburan tanah Mencegah terjadinya erosi Mencegah
terjadinya banjir Sebagi tempat untuk mempertahankan keaneka ragaman hayati
c. Fungsi Klimatologis Sebagai penghasil oksigen Sebagai pengatur iklim
6
d. Fungsi Hidrologis Sebagai pengatur tat air tanah Sebagai penyimpan air tanah Mencegah
Intrusi air laut
E. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan
Dalam pola umum pembangunan jangka panjangnkedua ( PJP II ) di letakkan pada bidang
ekonomi diantaranya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang mengelola kekayaan
bumi Indonesia. Disamping untuk memberikan kemanfaatan masa kini, juga harus menjamin
kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan harus makin di arahkan, untuk mengingatkan
pemanfaatan hutan bagi industri dalam negeri sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan
menciptakan lapangan kerja yang sebesar –besarnya.
Berbagai kegiatan telah kita laksanakan dalam repelita V untuk meningkatkan fungsi linhkungan
hidup. Antara lain kita telah merehabilitasi lahan kritis dan hutan lindungseluas 44 juata hektar.
Dalam kebijaksanaan umum pembangunan dibidang kehutanan pelita VI berbagai saran ingin di
wujudkan. Arahan tersebut antaralain sebagai berikut:
1. Tercapainya pemanfaatan kawasan hutan tetap secara yuridis dan fisik seluas 113 juta hektar.
2. Tetap terpeliharanya hutan alam yang masih utuh seluas 92,4 juta hektar
3. Terwujudnya peningkatan produktivitas hutan alam dalam tiap 1 meter kubik/hektar/ahun
menjadi 5 meter kubuk/hektar/tahun
4. Tersedianya produksi kayu b ulat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan
konsumsi lokal sebesar 188,3 juta meter kubikatau rata-rat sebesar 37,67 juta meter kubik/tahun
dengan sumber 60% , hutan yang dapat dikonversi 10%, hutan tanaman sebesar 7%, dan
hutan/kebun rakyat sebesar 23%.
5. Tersedianya hasil produksi no-kayu seperti rotan sebesar 1.360 ribu ton. Tengkawang sebesar
29,8 juta meter kubik. Tepung sagu sebesar 122,5 ton,dan kayu sebesar 708.8 juta meter kubik
per ton
6. Rehabilitasi alam seluas 3,6 juta hektar
7. Pengembangan hutan masyarakat seluas 0,25 hektar ekuivalen
8. Pengembangan kemampuan usaha nasional di bidang kehutanan melalui koperasi, usaha kecil
dan usaha menengah
9. Penetapan 10% dari ekosistem alam yang masih utuh sebagai kawasan konservasin alam untuk
mencadangkan sember plasma nutfah guna pembudidayaanya di masa depan
10. Terpeliharanya fungsi kawasan suka alam dan kawasan pelestarian alam serrta fungsi
ekosistem kususnya seperti wilayah daerah aliran sungai (DAS).
F. Peran Hutan Dalam Perekonomian
Hutan telah menjadi modal utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam
peningkatan devisa negara, hutan juga dapat mampu berperan dalam penyerapan tenaga kerja,
dan mendrong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonom nasinal. Hutan yang khas
7
terlihat dari sifat kemajemukan komponen lahan, biota, dan lingkungan. Semuanya bergantung
untuk berbagai tujuan ekonomi yang berbeda faktor yang di perlukan bagi ragam tujuan ekonomi
yang tidak selalu dapat dikuasai merupakan kekhasan lain di mana lokasi dan waktu biasanya
berdimensi jangka panjang saat menonojol peranannya. Kelainan-kelainan dapat diidentifikasi
dari watak dan ciri benda dan jasa yang di hasilkan hutan tersebut. Hutan mampu mengalirkan
produk-produknya kepada masyarakat dalam jumlah dan jenisnya secara serba guna. Jenis-jenis
produk tersebut bervariasi, dari yang bersifat dapat diraba (tangibles) sampai yang tidak dapat di
raba atau dari yang manfaatnya langsung (direct products) sampai yng tidak langsung (indirect
products). Produk yang sifatnya tangible dapat ialah hasil kayu (wood products) contohnya kayu
industri (industrial wood) seperti : Kayu fenir Kayu utuh (solid wood) Serpih kayu (chip
wood) Tiang Dan kayu non industri yaitu kayu bakar, produk dan vegetasi non-kayu lainnya
yaitu: Rotan Getah Pinus BuahTengkawang Air Sedangkan pada produk non tangible
ialah jasa perlindungan pelestarian air ,penanggulangan kekurangan air dan banjir, pelestarian
tanah, penanggulangan terhadap erosi angin dan erosi air, rekreasi, nila pertahanan dan
keamanan, keindahan, kesehatan, budaya dan keseimbangan lingkungan.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hutan telah menjadi modal utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam
peningkatan devisa negara, hutan juga dapat mampu berperan dalam penyerapan tenaga kerja,
dan mendrong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonom nasinal. Hutan yang khas
terlihat dari sifat kemajemukan komponen lahan, biota, dan lingkungan. Semuanya bergantung
untuk berbagai tujuan ekonomi yang berbeda faktor yang di perlukan bagi ragam tujuan ekonomi
yang tidak selalu dapat dikuasai merupakan kekhasan lain di mana lokasi dan waktu biasanya
berdimensi jangka panjang saat menonojol peranannya. Kelainan-kelainan dapat diidentifikasi
dari watak dan ciri benda dan jasa yang di hasilkan hutan tersebut. Hutan mampu mengalirkan
produk-produknya kepada masyarakat dalam jumlah dan jenisnya secara serba guna. Jenis-jenis
produk tersebut bervariasi, dari yang bersifat dapat diraba (tangibles) sampai yang tidak dapat di
raba atau dari yang manfaatnya langsung (direct products) sampai yng tidak langsung (indirect
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Barber, Charles Viktor dkk,1999. Menyelamatkan Sisa Hutan di Indonesia dan Amerika
Serikat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kaban, Ms, 2009, Hutan Bagi Masa Depan
Indonesia.Harian Seputar Indonesa. Simon, Hasanuh, 2003,
2. Pengelolaan Hutan Jati di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Simon, Hasanu, 2004.
Membangun kembali hutan Indonesai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Setia zain,alam,
1995.
3. Hukum Lingkungan: Kaidah-kaidah Pengelolaan Hutan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
4. Tarigan, Robert Valentino,2006. Adakah Perlindungan Hukum Bagi Aktivis Pembela
Lingkungan.Suara Rimba. Medan. www.Economi.okezone.com www.ksjh.UGM.ac.id
www.Organisasi.org www.digilib.ui.ac.id

More Related Content

What's hot

Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaPemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaJNE
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamSeptian Muna Barakati
 
Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5necromotion
 
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidup
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hiduprangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidup
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidupArini Dina Hanifa
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Net Break
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingAba Abdillah
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutanmuktiimam
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaOperator Warnet Vast Raha
 
Masalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesiaMasalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesiaindah sulistyaningsih
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 

What's hot (18)

Sumber daya hutan
Sumber daya hutanSumber daya hutan
Sumber daya hutan
 
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaPemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
 
Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
Kerusakan hutan
Kerusakan hutanKerusakan hutan
Kerusakan hutan
 
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidup
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hiduprangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidup
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidup
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
pwp
pwppwp
pwp
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
 
Makalah masalah lingkungan hidup
Makalah masalah lingkungan hidupMakalah masalah lingkungan hidup
Makalah masalah lingkungan hidup
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+logging
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
 
Masalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesiaMasalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesia
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
 

Similar to Hutan 4

Penebangan hutan
Penebangan hutanPenebangan hutan
Penebangan hutanshasa_natha
 
Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Nova DiLa
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakSeptian Muna Barakati
 
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
 
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad Kennedy
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad KennedyJenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad Kennedy
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad KennedyMuhammad Kennedy Ginting
 
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014Selvia Sari
 
lingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannyalingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannyaAprilia Hapsari
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptxTuryadi3
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni
 
Tugas ips nadya
Tugas ips nadyaTugas ips nadya
Tugas ips nadyanadyavero
 

Similar to Hutan 4 (20)

Hutan
HutanHutan
Hutan
 
Hutan 2
Hutan 2Hutan 2
Hutan 2
 
Penebangan hutan
Penebangan hutanPenebangan hutan
Penebangan hutan
 
Fungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestriFungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestri
 
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
LiiistiiiiiiiiiiiiiiiiiiLiiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Mamfaat hutan
Mamfaat hutan
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
 
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad Kennedy
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad KennedyJenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad Kennedy
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad Kennedy
 
Jurnal.pdf
Jurnal.pdfJurnal.pdf
Jurnal.pdf
 
IKD- SDA
IKD- SDAIKD- SDA
IKD- SDA
 
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
 
Alih Fungsi Kawasan
Alih Fungsi KawasanAlih Fungsi Kawasan
Alih Fungsi Kawasan
 
lingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannyalingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannya
 
Ipa hutan mangrove
Ipa hutan mangroveIpa hutan mangrove
Ipa hutan mangrove
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
 
Tugas ips nadya
Tugas ips nadyaTugas ips nadya
Tugas ips nadya
 
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Hutan 4

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan hutan tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Zaire. Hutan ini mempunyai fungsi utama sebagai paru- paru dunia serta pengimbang iklim global.selain luas, ternyata hutan indonesia menyimpan kekayaan lain, yaitu dalam tataran global keanekaragaman hayati Indonesia menduduki posisi ke- 2 setelah Colombia. Inilah sebabnya keberadaan hutan di Indonesia harus dipertahankan.selama 3 dekade terakhir sumber daya hutan Indonesia telah menjadi modal utama pembangunan ekonomi nasional, memberikan dampak positif terhadap peningkatan divisa negara, penyerapan tenaga kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi nasional. Keadaan tersebut tidak terlepas dari berbagai permasalahan lingkungan, ekonomi dan sosial yang di sebabkan pemanfaatan hasil hutan kayu secara berlebihan dalam beberapa tahun terakhir ini dan besarnya perubahan kawasan hutan untuk kepentingan nonkehutanan. Kerusakan hutan selama 12 tahun (1985-1987) di Pulau Sumatera,Kalimantan, dan Sulawesi mencapai laju rata- rata sebesar 2 ,83 juta Ha/tahun. Kerusakan ini termasuk kerusakan hutan akibat kebakaran hutan pada tahun 1997-1998 seluas 9,7 juta Ha. Kerusakan hutan tersebut secara nyata telah mengakibatkan bencana bagi kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam aspek ekonomi yang ditunjukkan demenurunnya devisa sebesar 16%, juga aspek ekologi, sosial budaya, maupun moral, bahkan dampak negatfnya telah melampaui batas negara. Kejahatan kehutanan yang menyebabkan, kusunya praktek-praktek ilegaloging dan peredaran kayu ilegal di Indonesia diperkirakan sebesar 82 miliar rupiah/hari atau menurut Bank Dunia pada tahun 2002 diperkirakan mencapai USD 600 juta/tahun. Kerugian ini bersumber antara lain tidak dipungutnya Provisi Sumber Daya Hutan, dana reboisasi dan pajak pajak lainnya. Sumber daya hutan harus dimanfaatkan secara lestari, dan dilestarikan secara bermanfaat, yaitu tetap harus memperhatikan kontribusi sektor kehutanan dalam upaya pembangunan ekonomi nasional jangka panjang di samping untuk tujuan pemulihan kualitas lingkungan. B. TUJUAN Untuk Mengetahui Peranan Atau Kedudukan Ekonomi Sumber Daya Hutan Terhadap Perekonomian Nasional
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. NILAI KONTRIBUSI HUTAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Nilai Sosial Pada saat ini, diperkirakan hampir setengah dari total jumlah penduduk di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung, mengantungkan hidupnya pada hutan (Anwar, 2000). Jumlah ini kira-kira sama dengan 100 juta orang. Ketergantungan ini dapat berupa tersedianya lapangan kerja dalam kegiatan pengelolaan hutan dan industri kehutanan dalam arti luas, dan berbagai kegiatan usaha lain yang berhubungan dengan hasil hutan dan kegiatan pengelolaan hutan. Nilai ini belum termasuk fungsi hutan dalam menyediakan berbagai bentuk jasa untuk kepentingan kegiatan budaya, keagamaan dan aktivitas sosial lainnya. Nilai Ekologi atau Lingkungan a. Nilai jasa perlindungan terhadap pencegahan erosi dan pengendapan lumpur dalam wilayah DAS, diperkirakan sebesar US $ 22,0 milyar/tahun (Anwar 2000). b. Nilai jasa hutan untuk menyimpan karbon dengan tarif sebesar US $ 10/ton/tahun (Anwar 2000), maka dari seluruh hutan tropika di Indonesia diperkirakan sebesar: 0,50 x 120,4 juta hektar x 250/ton/hektar x US$ 10/ton/tahun= US $150,1 milyar/tahun Nilai-nilai tersebut baru sebagian kecil saja dari jasa ekologis ekosistem hutan Indonesia. Beberapa nilai jasa ekologis lain yang sangat besar belum diketahui nilainya adalah: a. Nilai perlindungan terhadap banjir. b. Nilai keanekaragaman hayati, berupa jasanya sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang nilainya sangat tinggi dan belum diketahui, serta nilai perlindungan terhadap hama dan penyakit tanaman pertanian berkat adanya berbagai jenis predator yang tinggal di dalam hutan Nilai ekonomis Secara umum dan kualitatif, nilai ekonomis peran hutan dalam pembangunan nasional di Indonesia dapat dinyatakan sangat penting. Gambaran rinci dari sebagian nilai tersebut adalah sebagai berikut: a. Hasil hutan, terutama kayu, merupakan modal awal untuk pembangunan ekonomi nasional secara berkelanjutan yang dimulai pada tahun 1969. Pada masa itu, pendapatan negara sebagian besar bersumber dari minyak bumi dan hasil hutan, terutama kayu. b. Dalam rentang tahun 1969-1994, hasil hutan secara keseluruhan telah memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Indonesia dari sebesar US $ 70,0 tahun 1969 menjadi US $ 884,0 pada tahun 1994 (Kompas edisi 3 April 1995)
  • 3. 3 c. Selama periode tahun 1989-1999, sumbangan devisa dari industri perkayuan saja telah memberikan devisa bagi negara rata-rata 20% dari total devisa negara pada periode tersebut (Kartodihardjo, 1999) d. Antara tahun 1994-1998, besarnya devisa dari hasil ekspor kayu gergajian dan kayu lapis diperkirakan sekitar: US $ 15,302 juta atau 15,3 milyar dolar Amerika Serikat (Departemen Kehutanan). e. Pada era reformasi antara tahun 1999-2000, dari hasil ekspor kayu gergajian dan kayu lapis diperoleh devisa sebesar US $ 2,736 juta atau 2,7 milyar dolar Amerika Serikat. Apabila dihitung kayu olahan lain senilai 4,4 milyar (US $). Nilai ini belum termasuk hasil hutan bukan kayu dan fauna serta flora selain kayu (Departemen Kehutanan). Peran hutan dalam pembangunan nasional Indonesia di masa yang akan datang Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara lain: a. Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain bagi masyarakat di sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama hutannya. b. Menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku industri dan keperluan masyarakat setempat maupun masyarakat lainnya. c. Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu, lahan untuk kegiatan budidaya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi tinggi (jamur, tumbuhan obat dll), jasa keindahan untuk obyek ekowisata, jasa menghasilkan air segar bersih dan kaya mineral, dll d. Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan nilai ekologis, sosial budaya dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk kontribusi hutan Indonesia terhadap pemeliharaan kualitas lingkungan dunia. e. Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi, utamanya hutan alam, akan sangat menguntungkan bagi posisi dan nama baik (citra) bangsa Indonesia dimata negara- negara lain di dunia, terutama di mata negara-negara maju. Sumber: Pengantar Ilmu Kehutanan (Endang Suhendang 2002) B. PERANAN ATAU KEDUDUKAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL Sumberdaya hutan (SDH) berperan sebagaipenggerak ekonomi dapat teridentifikasi dalam beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untukpembangunan berbagaisektor,terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan daalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat. Ketiga bentuk peranan tersebut berkaitan dengan peranan sumberdaya hutan sebagai penggerak ekonomi yang sangat potensial, sangat kompleks dan saling terkait. Peran SDH tersebut dikarenakan sifat produk SDH, sebagai berikut:
  • 4. 4 a. Kayu merupakan produk multiguna, sehingga diperlukan banya jenis industri dan produk kayu hampir selalu berperan pada setiap tahapan perkembangan teknologi dan perekonomian. b. Konsumsihasilhutan(kayudanbukankayu) relatif stabil dan investasi usahanya relatif kecil serta pengembalian modalnya dapat cepat kembali pada areal hutan alam c. Memiliki forward lingkage dan backward lingkage yang kuat terhadap perkembangan sektor ekonomi lainnya. d. Mendorong berkembangnya ekonomi pedesaan, karena sifat produk sumberdaya hutan tersebar dan volume produksinya besar, biaya angkut tinggi, sehingga dapat menciptakan kegiatan ekonomi di permukiman dekat kawasan hutan. e. Industri hasil hutan relatif lebih muda didirikan, biasanya tidak memerlukan input teknologi tinggi dan skala usaha tidak terlalu besar. B. PERAN DAN FUNGSI HUTAN DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG A. Peran Hutan Dalam Pengendalian Daur Air Hutan mampu menyediakan manfaat lingkungan yang amat besar bagi kehidupan manusia antara lain jasa peredaman terhadap banjir, erosi, dan sedimentasi serta jasa pengendalian daur air. Peran hutan dalam pengendalian daur air dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Sebagai pengurangan dan pembuang cadangan air di bumi melalui proses: a. Evapotranspirasi b. Pemakaian air konsumtif untuk pembentukan jaringan tubuh vegetasi. 2. Menambah titik air di atmosfer. 3. Sebagai penghalang untuk sampainya air di bumi melalui proses intersepsi. 4. Sebagai pengurang atau peredam energi kinetik aliran air lewat: a. Tahanan permukaan dari bagian batang di permukaan b. Tahanan aliran air permukaan adanya serasah di permukaan. 5. Sebagai pendorong ke arah perbaikan watak fisik tanah untuk memasukkan air lewat sistem perakaran, penambahan bahan organik ataupun adanya kenaikan kegiatan biologi di dalam tanah. Peran hutan terhadap pengendalian daur air di mulai dari tajuk menyimpan air sebagai intersepsi. Sampai saat ini intersepsi belum dianggap sebagi faktor penting dalam daur hidrologi. Bagi daerah yang hujannya rendah harus tetap memperhitungkan besarnya intersepsi, karena jumlah air yang hilang sebagai air intersepsi dapat mengurangi jumlah air yang masuk ke suatu kawasan. Dengan demikian pemeliharaan hutan yang berupa penjarangan sangat penting dilaksanakan sesuai frekuensi yang telah ditetapkan. B. Peran Hutan Sebagai Penyerap Karbon Siklus karbon dalam biosfer meliputi 2 bagian siklus penting, di darat dan di laut. Keduanya dihubungkan oleh atmosfer yang berfungsi sebagai fase antara. Siklus karbon global melibatkan transfor karbon dari berbagai reserfoir. Jika dibandingkan dengan sumber karbon yang tidak
  • 5. 5 reaktif, biosfer mengandung karbon yang lebih sedikit, namun demikian siklus yang terjadi sangat dinamik di alam. Carbon Sink adalah istilah yang kerap digunakan dibidang perubahan iklim. Istilah ini berkaitan dengan istilah hutan sebagai penyerap ( sink ) dan penyimpan ( reserfoir ) karbon. Emisi karbon ini umumnya dihasilkan dari kegiatan pembakaran bahan bakar fosil pada sektor industri, transportasi dan rumah tangga. Banyak pihak yang beranggapan bahwa melakukan mitigasi secara permanent melalui penghematan pemanfaatan bahan bakar fosil, teknologi bersih, dan penggunaan energi terbaru, lebih penting dari pada melalui carbon sink. Halini dikarenakan hutan hanya menyimpan karbon dalam waktu terbatas (stock). Ketika terjadi penebangan hutan, kebakaran atau perubahan tata guna lahan, karbon tersebut akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pada kawasan hutan pinus di DTA Rahtawu dengan umur tegakan 30 tahun mempunyai potensi penyimpanan karbon sebesar 147,84 ton/ha, termasuk penimpanan pada bagian batang, cabang, kulit, daun, dan bunga-buah. Dapat diprediksi kemampuan hutan pinus berdasarkan data tersebut dalam menyimpan karbon melalui pendekatan kandungan C-organik dalam biomas memiliki potensi penyimpanan menyampai 44% dari total biomasnya. Sehingga DTA Rahtawu dengan luas 101,79 ha mampu menyimpan karbon dalam tegakan sebesar 15.048,5 ton, menyimpan dalam serasah sebesar 510 ton dan dalam tumbuhan sebesar 91 ton karbon. C. Peran Hutan Sebagai Penyedia Sumber Daya Air Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan sangat bergantung terhadap keberadaan hutan.Kemampuan hutan sebagai regulator air, mampu memberikan kontribusi dalam penyediaan air bagi manyarakat sekitar hutan. Potensi sumber daya air dapat didekati dengan mengetahui debit bulanan dan volume aliran bulanan, sedangkan untuk memprediksi debit andalan yang selalu tersedia setiap saat dan dapat dipergunakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat sekitar, didekati dengan pengolahan data sekunder dari hidrograf aliran untuk mempercepat aliran debit minimumnya. D. Peran Hutan Dilihat Dari Fungsinya Pengelolaan hutan bagi kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang perlu menjadi perhatian sesama, baik oleh pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Pemanfaatan nilai ekonomis hutan bagi harus seimbang dengan upaya pelestarian lingkungan hidup sehingga hutan tatap dapat dimanfaatkan secara adil dan berkelanjutan. Adapun fungsi hutan antara lain: a. Fungsi Ekonomi Sebagai penghasil kayu dan hasil hutan lainnya seperti rotan, damar dan lain-lain Sebagai hasil devisa bagi negara b. Fungsi Ekologis Mempertahankan kesuburan tanah Mencegah terjadinya erosi Mencegah terjadinya banjir Sebagi tempat untuk mempertahankan keaneka ragaman hayati c. Fungsi Klimatologis Sebagai penghasil oksigen Sebagai pengatur iklim
  • 6. 6 d. Fungsi Hidrologis Sebagai pengatur tat air tanah Sebagai penyimpan air tanah Mencegah Intrusi air laut E. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan Dalam pola umum pembangunan jangka panjangnkedua ( PJP II ) di letakkan pada bidang ekonomi diantaranya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang mengelola kekayaan bumi Indonesia. Disamping untuk memberikan kemanfaatan masa kini, juga harus menjamin kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan harus makin di arahkan, untuk mengingatkan pemanfaatan hutan bagi industri dalam negeri sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja yang sebesar –besarnya. Berbagai kegiatan telah kita laksanakan dalam repelita V untuk meningkatkan fungsi linhkungan hidup. Antara lain kita telah merehabilitasi lahan kritis dan hutan lindungseluas 44 juata hektar. Dalam kebijaksanaan umum pembangunan dibidang kehutanan pelita VI berbagai saran ingin di wujudkan. Arahan tersebut antaralain sebagai berikut: 1. Tercapainya pemanfaatan kawasan hutan tetap secara yuridis dan fisik seluas 113 juta hektar. 2. Tetap terpeliharanya hutan alam yang masih utuh seluas 92,4 juta hektar 3. Terwujudnya peningkatan produktivitas hutan alam dalam tiap 1 meter kubik/hektar/ahun menjadi 5 meter kubuk/hektar/tahun 4. Tersedianya produksi kayu b ulat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan konsumsi lokal sebesar 188,3 juta meter kubikatau rata-rat sebesar 37,67 juta meter kubik/tahun dengan sumber 60% , hutan yang dapat dikonversi 10%, hutan tanaman sebesar 7%, dan hutan/kebun rakyat sebesar 23%. 5. Tersedianya hasil produksi no-kayu seperti rotan sebesar 1.360 ribu ton. Tengkawang sebesar 29,8 juta meter kubik. Tepung sagu sebesar 122,5 ton,dan kayu sebesar 708.8 juta meter kubik per ton 6. Rehabilitasi alam seluas 3,6 juta hektar 7. Pengembangan hutan masyarakat seluas 0,25 hektar ekuivalen 8. Pengembangan kemampuan usaha nasional di bidang kehutanan melalui koperasi, usaha kecil dan usaha menengah 9. Penetapan 10% dari ekosistem alam yang masih utuh sebagai kawasan konservasin alam untuk mencadangkan sember plasma nutfah guna pembudidayaanya di masa depan 10. Terpeliharanya fungsi kawasan suka alam dan kawasan pelestarian alam serrta fungsi ekosistem kususnya seperti wilayah daerah aliran sungai (DAS). F. Peran Hutan Dalam Perekonomian Hutan telah menjadi modal utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam peningkatan devisa negara, hutan juga dapat mampu berperan dalam penyerapan tenaga kerja, dan mendrong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonom nasinal. Hutan yang khas
  • 7. 7 terlihat dari sifat kemajemukan komponen lahan, biota, dan lingkungan. Semuanya bergantung untuk berbagai tujuan ekonomi yang berbeda faktor yang di perlukan bagi ragam tujuan ekonomi yang tidak selalu dapat dikuasai merupakan kekhasan lain di mana lokasi dan waktu biasanya berdimensi jangka panjang saat menonojol peranannya. Kelainan-kelainan dapat diidentifikasi dari watak dan ciri benda dan jasa yang di hasilkan hutan tersebut. Hutan mampu mengalirkan produk-produknya kepada masyarakat dalam jumlah dan jenisnya secara serba guna. Jenis-jenis produk tersebut bervariasi, dari yang bersifat dapat diraba (tangibles) sampai yang tidak dapat di raba atau dari yang manfaatnya langsung (direct products) sampai yng tidak langsung (indirect products). Produk yang sifatnya tangible dapat ialah hasil kayu (wood products) contohnya kayu industri (industrial wood) seperti : Kayu fenir Kayu utuh (solid wood) Serpih kayu (chip wood) Tiang Dan kayu non industri yaitu kayu bakar, produk dan vegetasi non-kayu lainnya yaitu: Rotan Getah Pinus BuahTengkawang Air Sedangkan pada produk non tangible ialah jasa perlindungan pelestarian air ,penanggulangan kekurangan air dan banjir, pelestarian tanah, penanggulangan terhadap erosi angin dan erosi air, rekreasi, nila pertahanan dan keamanan, keindahan, kesehatan, budaya dan keseimbangan lingkungan.
  • 8. 8 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Hutan telah menjadi modal utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam peningkatan devisa negara, hutan juga dapat mampu berperan dalam penyerapan tenaga kerja, dan mendrong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonom nasinal. Hutan yang khas terlihat dari sifat kemajemukan komponen lahan, biota, dan lingkungan. Semuanya bergantung untuk berbagai tujuan ekonomi yang berbeda faktor yang di perlukan bagi ragam tujuan ekonomi yang tidak selalu dapat dikuasai merupakan kekhasan lain di mana lokasi dan waktu biasanya berdimensi jangka panjang saat menonojol peranannya. Kelainan-kelainan dapat diidentifikasi dari watak dan ciri benda dan jasa yang di hasilkan hutan tersebut. Hutan mampu mengalirkan produk-produknya kepada masyarakat dalam jumlah dan jenisnya secara serba guna. Jenis-jenis produk tersebut bervariasi, dari yang bersifat dapat diraba (tangibles) sampai yang tidak dapat di raba atau dari yang manfaatnya langsung (direct products) sampai yng tidak langsung (indirect
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA 1. Barber, Charles Viktor dkk,1999. Menyelamatkan Sisa Hutan di Indonesia dan Amerika Serikat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kaban, Ms, 2009, Hutan Bagi Masa Depan Indonesia.Harian Seputar Indonesa. Simon, Hasanuh, 2003, 2. Pengelolaan Hutan Jati di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Simon, Hasanu, 2004. Membangun kembali hutan Indonesai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Setia zain,alam, 1995. 3. Hukum Lingkungan: Kaidah-kaidah Pengelolaan Hutan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 4. Tarigan, Robert Valentino,2006. Adakah Perlindungan Hukum Bagi Aktivis Pembela Lingkungan.Suara Rimba. Medan. www.Economi.okezone.com www.ksjh.UGM.ac.id www.Organisasi.org www.digilib.ui.ac.id