SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1 
BAB 1 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah 
Lingkungan hidup merupakan tempat dimana makhluk hidup (manusia, 
hewan dan tubuhan) hidup berinteraksi dan mengantungkan diri. Manusia hidup 
saling ketegantungan dan tidak dapat terpisah dari lingkungannya, mulai dari 
bernafas, makan, minum, dan melakukan aktifitas lainnya.Manusia akan hidup 
dengan baik dan berkualitas apabila lingkungannya juga berkualitas. Apabila 
lingkungan yang berada disekitar tercemar atau rusak maka manusia akan kehilangan 
tempat bergantung dan apabila terus berlanjut manusia dapat menghilag (punah). 
Manusia seharusnya dapat menjaga lingkungan demi kelangsungan hidupnya. 
Dalam menjaga lingkungan manusia harus mengetahui masalah-masalah yang akan 
muncul dalam lingkungan. Dengan mengetahui permasalahan yang muncul di 
lingkungannya, seharusnya manusia dapat mencoba untuk mencegah atau mengatasi 
permasalahan lingkungan yang muncul. 
Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan menjadi permasalahan local, 
regional, nasional, dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak 
dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional 
atau global. Manusia hendaknya dapat megetahui berbagai permasalahan lingkungan 
sehingga dapat ikut serta menjaga lingkungan. Dalam menjaga lingkungan dimulai 
dari local dan nasional. Oleh karena itu, makalah ini menyajikan tentang 
permasalahan lingkungan secara local dan nasional. 
B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana permasalaham lingkungan secara lokal? 
2. Bagaimana permasalahan lingkungan secara nasional?
2 
C. Tujuan Penulisan 
1. Untuk mengetahui permasalahan lingkungan secara lokal 
2. Untuk mengetahui permasalahan lingkungan secara nasional 
D. Manfaat Penulisan 
Dengan mengetahui permasalahan lingkungan secara local dan nasional 
diharapkan manusia dapat ikut menjaga lingkungan tempat tinggal dengan 
mencegah, megantisipasi dan meminimalisir permasalahan lingkungan local dan 
nasional.
3 
BAB 2 
PEMBAHASAN 
A. Lingkungan dan Permasalahannya 
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya 
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau 
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga 
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan 
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya 
(Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982) 
Kerusakan lingkungan mengakibatkan kerusakan kehidupan, contohnya smog, 
asap menyerupai kabut yang berasal dari buangan mobil dan pabrik yang kemudian 
bereaksi dengan matahari, akan menganggu kesehatan (sistem pernafasan). Juga 
pengaruh logam berat air raksa (Hg) yang menyebabkan penyakit Minamata serta 
limbah logam cadmium (Cd) yang menyebabkan penyakit Itai-itai (keduanya di 
Jepang). Contoh diatas telah menarik perhatian serius beberapa negara sejak mulai 
1970-an, tepatnya setelah diselenggarakan konferensi PBB tentang lingkungan hidup 
di Stockhlom 5-11 Juni 1972. Sehingga tanggal 5 Juni selain dijadikan Hari 
Lingkungan Hidup Sedunia (The Environment Day), didirikan pula badan PBB yang 
mengurus masalah lingkungan yaitu United Nation Enviromental Programme 
(UNEP). Perlu diketahui bahwa pada konferensi tersebut ikut serta perwakilan 
Indonesia, yang sebelumnnya telah mengadakan seminar tentang lingkungan hidup 
untuk pertama kalinya di Indonesia 15-18 Mei 1972 
Beberapa hal pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara 
lain adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, meningkatnya kualitas dan 
kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas batas negara.
4 
B. Masalah Lingkungan secara Nasional 
Masalah lingkungan secara nasional tidak jauh berbeda dengan masalah 
lingkungan secara global. Bedanya terletak pada corak, bobot besaran masalahnya. 
Masalah lingkungan secara nasional mempunyai persamaan yang jelas bila 
dibandingkan dengan masalah lingkungan di negara-negara berkembang dalam 
lingkup nasional. Keadaan dan masalah lingkungan pada tingkat nasional didahului 
oleh uraian mengenai keadaan dan masalah kependudukan yang secara global 
merupakan penyebab utama dan munculnya masalah lingkungan tersebut. 
Masalah kependudukan di Indonesia ditandai oleh laju pertumbuhan 
penduduk relatif masih tinggi, penyebaran penduduk belum berimbang, dan mutu 
kehidupan penduduk secara umum masih perlu ditingkatkan. 
Hal demikian dibarengi oleh berbagai pola dan langkah pembangunan yang 
cenderung: 
a. Merusak/mengganggu sistem pendukung kehidupan manusia 
b. Menciptakan ancaman dan bahaya buatan manusia dalam bentuk berbagai 
sumber bencana 
c. Berlanjutnya dampak dan resiko lingkungan ini pada generasi masa dating 
d. Makin lemahnya struktur dan fungsi organisasi sosial masyarakat dalam 
berperan serta dalam mendukung kegiatan pembangunan maupun mengelola 
lingkungan 
Masalah lingkungan nasional (lokal) yang ditimbulkan juga menimbulkan 
kerusakan pada alam, yaitu : 
1) Kerusakan Hutan Tropis 
Kerusakan disebabkan penjarahan yang dilakukan secara terang-terangan 
menyebabkan hutan-hutan rusak parah. Disamping penjarahan kerusakan juga 
diakibatkan karena kebakaran baik karena faktor alam maupun ulah manusia yang 
tidak bertanggungjawab.
5 
2) Kerusakan Terumbu Karang 
Terumbu karang adalah suatu tumbuhan dan hewan yang berada di daerah 
perairan laut dangkal. 
Fungsi terumbu karang sebagai : 
a. Penahan gelombang sehingga erosi tepi pantai dapat dikurangi 
b. Tempat tinggal tetap atau sementara bagi berbagai jenis hewan serta tempat, 
persembunyian yang paling aman bagi hewan-hewan kecil 
c. Tempat tumbuhnya berbagai macam zooxantellae dan alga, sehingga pada 
siang hari menghasilkan O2 yang diperlukan ikan dan mahluk hidup 
dibumi,serta dapat dijadikan taman laut yang paling mengesankan. 
d. Sumber penghasilan dan makanan bagi masyarakat pesisir karena potensi 
perikanan terumbu karang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi 
e. Bahan obat-obatan penyakit kanker berasal dari biota terumbu karang 
f. Tujuan pariwisata yang indah dan unik 
Kerusakan terumbu karang sampai kedalaman 3 m di Indonesia sangat 
mengkhawatirkan. Kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu karang 
antara lain penangkapan udang atau ikan dengan merusak karang, pengambilan 
karang untuk bangunan, pembersihan karang dari perairan pantai untuk keperluan 
pariwisata. 
Dengan rusaknya terumbu karang maka fungsi terumbu karang sebagai penahan 
gelombang, tempat tinggal banyak organisme, potensi ekonomi dan pariwisata jelas 
terganggu. 
3) Kerusakan Hutan Bakau. 
Hutan bakau atau lebih dikenal dengan mangrove adalah hutan yang tumbuh 
sepanjang daerah pantai atau sekitar muara sungai dan sangat dipengaruhi pasang 
surut air laut. Ekosistem hutan mangrove tumbuh di daerah pantai yang landai dan 
terlindung. 
Tempat yang paling ideal untuk pertumbuhan hutan mangrove adalah sekitar 
muara dan delta sungai yang lebar dan kaya dengan lumpur dan pasir. Indonesia
6 
sebagai negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, memiliki hutan 
mangrove yang sangat luas. Menurut data hutan mangrove Indonesia dipekirakan 3,6 
milyar hektar khususnya di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai Kalimantan dan 
Irian Jaya. 
Fungsi hutan bakau (Reksodihardjo dan Lilley, 1996) adalah sebagai berikut: 
a. Hutan bakau merupakan sumber daya yang kaya baik dalam hal penyedia 
tempat tinggal bagi binatang air seperti ikan, udang dan penyedia kayu atau 
pemanfaatan daun bakau bagi binatang ternak. 
b. Selama proses pembusukan, hutan bakau menjadi sumber makanan utama 
untuk moluska, kepiting, cacing dan binatang-binatang kecil lainnya. 
c. Sebagai pelindung dan stabilisator garis pantai dan bahaya abrasi. 
d. Sebagai pengikat lumpur dalam pembentukan lahan. 
e. Sebagai lahan yang digunakan untk berbagai kegiatan manusia, seperti tempat 
pemancingan atau tempat wisata. 
f. Buah dan daun beberapa tumbuhan bakau dapat dimanfaat nelayan sebagai 
makanan dan obat, seperti di Asia Tenggara, abu rebung, dan daun nipah 
sudah lama digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan herpes, sakit 
gigidan sakit kepala. 
g. Tanaman mangrove juga merupakan penghasil madu meskipun hal ini belum 
tersebut dimanfaatkan secara sempurna 
Kerusakan hutan bakau yang utama adalah alih fungsi hutan bakau tersebut 
menjadi daerah tambak (Kep. Karimunjawa, Cilacap), daerah pemukiman (Tanah 
Mas Semarang), perluasan objek wisata atau rekreasi. Belum lagi penebangan hutan 
bakau sebagai kayu bakar atau bahan bangunan. Polusi minyak juga mengancam juga 
tumbuhnya hutan bakau.
7 
C. Masalah Lingkungan Secara Lokal (Kota Semarang) 
Kota Semarang yang merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah dapat 
digolongkan sebagai kota metropolitan. Secara administratif, Kota Semarang terbagi 
atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Luas wilayah kota Semarang 373, 70 km2 
dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 adalah sebesar 1.481.640 jiwa. Secara 
umum masalah lingkungan yang terjadi di Kota Semarang antara lain penyebaran air 
payau (intrusi air laut), longsor dan limbah cair, banjir dan rob. 
1. Penyebaran air payau (intrusi air laut) 
Penyebaran air payau di Kota Semarang semakin luas dan kadar garam semakin 
tinggi. Pemanfaatan air tanah di kawasan pantai yang dilakukan berlebihan tanpa 
perhitungan akan menyebabkan air laut begitu mudah meresap ke darat. Kondisi 
menyolok terjadi di sekitar Tawangsari, Tambaklorog, Genuksari, Wonosari, 
Tambaksari, dan Bedono. Pada daerah-daerah tersebut, sampai kedalaman 40 meter 
air tanah sudah payau. Air tanah segar baru didapat pada kedalaman lebih dari 60 
meter. Hampir semua air tanah dangkal di kawasan Semarang, terutama sumur gali 
dengan kedalaman sampai 10 meter memiliki salinitas tinggi. 
Penurunan kualitas air tanah bukan hanya karena kandungan garam, tetapi juga dari 
jumlah koloid yang ikut, sehingga air berwarna merah kecoklatan. Akibatnya 
beberapa sumur pompa dan bahkan sumur bor menjadi tidak layak untuk minum, 
hanya untuk MCK. Air tanah dangkal di kawasan Kalisari, Tapak, Beji dan kompleks 
Pertamina mengandung unsur CaCO3 522 mg/l, Mg 177,7 mg/l dan Fe 11,7 mg/l. 
Kekeruhan tersebut melebihi ambang batas yang dipersyaratkan. Kekeruhan dan 
kelebihan unsurunsurnya begitu jelas sehingga air berwarna kecoklatan dan terasa 
asin. 
2. Banjir dan Rob 
Banjir yang terjadi di Kota Semarang pada umumnya disebabkan karena tidak 
terkendalinya aliran sungai, akibat kenaikan debit, pendangkalan dasar badan sungai 
dan penyempitan sungai karena sedimentasi, adanya kerusakan lingkungan pada
8 
daerah hulu (wilayah atas kota Semarang) atau daerah tangkapan air (recharge area) 
serta diakibatkan pula oleh ketidakseimbangan input – output pada saluran drainase 
kota. Cakupan banjir saat ini telah meluas di beberapa kawasan di Kota Semarang, 
yang mencakup sekitar muara Kali Plumbon, Kali Siangker sekitar Bandara Achmad 
Yani, Karangayu, Krobokan, Bandarharjo, sepanjang jalan di Mangkang, kawasan 
Tugu Muda –Simpang Lima sampai Kali Semarang, di Genuk dari Kaligawe sampai 
perbatasan Demak. 
Persoalan yang juga sering muncul adalah terjadi air pasang laut (rob) di beberapa 
bagian di wilayah perencanaan yang menjadi langganan genangan akibat rob. Saluran 
drainase yang mestinya menjadi saluran pembuangan air ke laut berfungsi sebaliknya 
(terjadi backwater), sehingga sistem drainase yang ada tidak dapat berjalan dengan 
semestinya. Hal ini menjadi lebih parah bila terjadi hujan pada daerah tangkapan dari 
saluran-saluran drainase yang ada. Sehingga terjadi luas genangan yang semakin 
besar dan semakin tinggi. 
3. Longsor 
Kota Semarang merupakan salah satu kota besar yang unik. Karena kota ini 
terbagi dalam dua alam yang kontras dengan jarak sangat berdekatan. Kawasan kota 
bawah berbatasan langsung dengan pantai. Sementara kawasan perbukitan jaraknya 
sangat pendek. Kawasan kota yang berada di bawah tentu rawan banjir dan rob. 
Sementara daerah perbukitan rawan longsor. Tujuh dari 16 kecamatan di Kota 
Semarang memiliki titik-titik rawan longsor. Ketujuh kecamatan tersebut adalah 
Manyaran, Gunungpati, Gajahmungkur, Tembalang, Ngaliyan, Mijen, dan Tugu. 
Kontur tanah di kecamatankecamatan tersebut sebagian adalah perbukitan dan daerah 
patahan dengan struktur tanah yang labil. 
Pengertian tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam 
jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal 
yang tidak stabil. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah 
lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah 
pemicu utama terjadinya tanah longsor. Ulah manusiapun bisa menjadi penyebab
9 
tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan. 
Menurut organisasi MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia), gejala umum 
tanah longsor meliputi: 
a. Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing 
b. Muncul mata air secara tiba-tiba 
c. Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh 
d. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
10 
BAB 3 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya 
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau 
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam 
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan 
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan 
peruntukannya 
Beberapa hal pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara 
lain adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, meningkatnya kualitas dan 
kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas batas negara. 
Permasalahan lingkungan secara nasional diantaranya adalah kerusakan hutan 
tropis, kerusakan terumbu karang dan kerusakan pohon bakau. Sedangkan 
permasalahan lingkungan secara local (khususnya daerah Semarang) diantaranya 
adalah penyebaran air payau (intrusi air laut), bajir, rob, dan tanah longsor. 
B. Saran 
Diharapkan pembaca dapat memahami permasalahan lingkungan yang muncul di 
lingkungan sekitar (khususnya nasional dan local daerah Semarang) sehingga dapat 
ikut berpartisipasi dalam mencegah, dan menangulangi permasalahan lingungan 
tersebut agar dapat terjaga kelangsungan hidupnya

More Related Content

What's hot

Ppt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaPpt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaEkta Lifiana
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupARISKA COMPNET
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupYoga Firmansyah
 
Pelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup pptPelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup pptM Rizqi Amaluddin
 
Sistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan BaliSistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan Balimayasungeb
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauAziza Syilpa
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVEElvionita
 
Tawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar pptTawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar pptReny Wahyuni
 
Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan HidupMakalah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan HidupGunawan Setia Wiguna
 
Masalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesiaMasalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesiaindah sulistyaningsih
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjirFherdyan
 

What's hot (20)

Ppt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaPpt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kaca
 
Makalah tentang banjir di ibu kota jakarta
Makalah tentang banjir di ibu kota jakartaMakalah tentang banjir di ibu kota jakarta
Makalah tentang banjir di ibu kota jakarta
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
 
KARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAHKARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAH
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Pelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup pptPelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup ppt
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Sistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan BaliSistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan Bali
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGANMAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
 
Presentasi lingkungan hidup
Presentasi lingkungan hidupPresentasi lingkungan hidup
Presentasi lingkungan hidup
 
Tawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar pptTawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar ppt
 
Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan HidupMakalah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
 
Masalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesiaMasalah lingkungan hidup di indonesia
Masalah lingkungan hidup di indonesia
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 

Viewers also liked

Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Awang Ramadhani
 
teori belajar van hiele
teori belajar van hieleteori belajar van hiele
teori belajar van hielemauliani
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerAisyah Turidho
 
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)miemasjuri
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasAnna Puspita
 
Pembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyat
Pembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyatPembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyat
Pembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyatQiu El Fahmi
 
sumber daya alam 1
sumber daya alam 1sumber daya alam 1
sumber daya alam 1Mia Mancani
 
Permasalahan lingkungan
Permasalahan lingkunganPermasalahan lingkungan
Permasalahan lingkunganEko Supriyadi
 
Ppt van hiele
Ppt van hielePpt van hiele
Ppt van hieleDiah Dwi
 
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkunganPergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkunganNatalia Ayu
 
No.20 soal un 2012 kimia perubahan materi
No.20 soal un 2012 kimia perubahan materiNo.20 soal un 2012 kimia perubahan materi
No.20 soal un 2012 kimia perubahan materiEma Rachmawati
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleZulfah Alfina
 
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannyaPengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannyapratista20
 
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganEkologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganPapai Slt
 
Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Yudistira Ydstr
 

Viewers also liked (20)

Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
 
teori belajar van hiele
teori belajar van hieleteori belajar van hiele
teori belajar van hiele
 
Makalah Teori belajar
Makalah Teori belajarMakalah Teori belajar
Makalah Teori belajar
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
 
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Jean piaget
Jean piagetJean piaget
Jean piaget
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
 
Pembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyat
Pembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyatPembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyat
Pembangunan untuk mensejahterakan seluruh rakyat
 
sumber daya alam 1
sumber daya alam 1sumber daya alam 1
sumber daya alam 1
 
Permasalahan lingkungan
Permasalahan lingkunganPermasalahan lingkungan
Permasalahan lingkungan
 
Ppt van hiele
Ppt van hielePpt van hiele
Ppt van hiele
 
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkunganPergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
 
Model van hiele
Model van hieleModel van hiele
Model van hiele
 
No.20 soal un 2012 kimia perubahan materi
No.20 soal un 2012 kimia perubahan materiNo.20 soal un 2012 kimia perubahan materi
No.20 soal un 2012 kimia perubahan materi
 
van hiele
van hielevan hiele
van hiele
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannyaPengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
 
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganEkologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
 
Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10Pencemaran lingkungan kelas 10
Pencemaran lingkungan kelas 10
 

Similar to MASALAH LINGKUNGAN LOKAL DAN NASIONAL

Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Universitas Maritim Raja Ali Haji
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakOperator Warnet Vast Raha
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaAlveraadk
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Net Break
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakSeptian Muna Barakati
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingAba Abdillah
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutanMakalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutanhenengsuseno
 
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidupMakalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidupSeptian Muna Barakati
 

Similar to MASALAH LINGKUNGAN LOKAL DAN NASIONAL (20)

Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2
 
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
LiiistiiiiiiiiiiiiiiiiiiLiiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
LiiistiiiiiiiiiiiiiiiiiiLiiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+logging
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
 
Metode penelitian pesisir
Metode penelitian  pesisirMetode penelitian  pesisir
Metode penelitian pesisir
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
 
Makalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutanMakalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutan
 
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
 
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidupMakalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

MASALAH LINGKUNGAN LOKAL DAN NASIONAL

  • 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup merupakan tempat dimana makhluk hidup (manusia, hewan dan tubuhan) hidup berinteraksi dan mengantungkan diri. Manusia hidup saling ketegantungan dan tidak dapat terpisah dari lingkungannya, mulai dari bernafas, makan, minum, dan melakukan aktifitas lainnya.Manusia akan hidup dengan baik dan berkualitas apabila lingkungannya juga berkualitas. Apabila lingkungan yang berada disekitar tercemar atau rusak maka manusia akan kehilangan tempat bergantung dan apabila terus berlanjut manusia dapat menghilag (punah). Manusia seharusnya dapat menjaga lingkungan demi kelangsungan hidupnya. Dalam menjaga lingkungan manusia harus mengetahui masalah-masalah yang akan muncul dalam lingkungan. Dengan mengetahui permasalahan yang muncul di lingkungannya, seharusnya manusia dapat mencoba untuk mencegah atau mengatasi permasalahan lingkungan yang muncul. Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan menjadi permasalahan local, regional, nasional, dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau global. Manusia hendaknya dapat megetahui berbagai permasalahan lingkungan sehingga dapat ikut serta menjaga lingkungan. Dalam menjaga lingkungan dimulai dari local dan nasional. Oleh karena itu, makalah ini menyajikan tentang permasalahan lingkungan secara local dan nasional. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana permasalaham lingkungan secara lokal? 2. Bagaimana permasalahan lingkungan secara nasional?
  • 2. 2 C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui permasalahan lingkungan secara lokal 2. Untuk mengetahui permasalahan lingkungan secara nasional D. Manfaat Penulisan Dengan mengetahui permasalahan lingkungan secara local dan nasional diharapkan manusia dapat ikut menjaga lingkungan tempat tinggal dengan mencegah, megantisipasi dan meminimalisir permasalahan lingkungan local dan nasional.
  • 3. 3 BAB 2 PEMBAHASAN A. Lingkungan dan Permasalahannya Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982) Kerusakan lingkungan mengakibatkan kerusakan kehidupan, contohnya smog, asap menyerupai kabut yang berasal dari buangan mobil dan pabrik yang kemudian bereaksi dengan matahari, akan menganggu kesehatan (sistem pernafasan). Juga pengaruh logam berat air raksa (Hg) yang menyebabkan penyakit Minamata serta limbah logam cadmium (Cd) yang menyebabkan penyakit Itai-itai (keduanya di Jepang). Contoh diatas telah menarik perhatian serius beberapa negara sejak mulai 1970-an, tepatnya setelah diselenggarakan konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockhlom 5-11 Juni 1972. Sehingga tanggal 5 Juni selain dijadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (The Environment Day), didirikan pula badan PBB yang mengurus masalah lingkungan yaitu United Nation Enviromental Programme (UNEP). Perlu diketahui bahwa pada konferensi tersebut ikut serta perwakilan Indonesia, yang sebelumnnya telah mengadakan seminar tentang lingkungan hidup untuk pertama kalinya di Indonesia 15-18 Mei 1972 Beberapa hal pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara lain adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, meningkatnya kualitas dan kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas batas negara.
  • 4. 4 B. Masalah Lingkungan secara Nasional Masalah lingkungan secara nasional tidak jauh berbeda dengan masalah lingkungan secara global. Bedanya terletak pada corak, bobot besaran masalahnya. Masalah lingkungan secara nasional mempunyai persamaan yang jelas bila dibandingkan dengan masalah lingkungan di negara-negara berkembang dalam lingkup nasional. Keadaan dan masalah lingkungan pada tingkat nasional didahului oleh uraian mengenai keadaan dan masalah kependudukan yang secara global merupakan penyebab utama dan munculnya masalah lingkungan tersebut. Masalah kependudukan di Indonesia ditandai oleh laju pertumbuhan penduduk relatif masih tinggi, penyebaran penduduk belum berimbang, dan mutu kehidupan penduduk secara umum masih perlu ditingkatkan. Hal demikian dibarengi oleh berbagai pola dan langkah pembangunan yang cenderung: a. Merusak/mengganggu sistem pendukung kehidupan manusia b. Menciptakan ancaman dan bahaya buatan manusia dalam bentuk berbagai sumber bencana c. Berlanjutnya dampak dan resiko lingkungan ini pada generasi masa dating d. Makin lemahnya struktur dan fungsi organisasi sosial masyarakat dalam berperan serta dalam mendukung kegiatan pembangunan maupun mengelola lingkungan Masalah lingkungan nasional (lokal) yang ditimbulkan juga menimbulkan kerusakan pada alam, yaitu : 1) Kerusakan Hutan Tropis Kerusakan disebabkan penjarahan yang dilakukan secara terang-terangan menyebabkan hutan-hutan rusak parah. Disamping penjarahan kerusakan juga diakibatkan karena kebakaran baik karena faktor alam maupun ulah manusia yang tidak bertanggungjawab.
  • 5. 5 2) Kerusakan Terumbu Karang Terumbu karang adalah suatu tumbuhan dan hewan yang berada di daerah perairan laut dangkal. Fungsi terumbu karang sebagai : a. Penahan gelombang sehingga erosi tepi pantai dapat dikurangi b. Tempat tinggal tetap atau sementara bagi berbagai jenis hewan serta tempat, persembunyian yang paling aman bagi hewan-hewan kecil c. Tempat tumbuhnya berbagai macam zooxantellae dan alga, sehingga pada siang hari menghasilkan O2 yang diperlukan ikan dan mahluk hidup dibumi,serta dapat dijadikan taman laut yang paling mengesankan. d. Sumber penghasilan dan makanan bagi masyarakat pesisir karena potensi perikanan terumbu karang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi e. Bahan obat-obatan penyakit kanker berasal dari biota terumbu karang f. Tujuan pariwisata yang indah dan unik Kerusakan terumbu karang sampai kedalaman 3 m di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu karang antara lain penangkapan udang atau ikan dengan merusak karang, pengambilan karang untuk bangunan, pembersihan karang dari perairan pantai untuk keperluan pariwisata. Dengan rusaknya terumbu karang maka fungsi terumbu karang sebagai penahan gelombang, tempat tinggal banyak organisme, potensi ekonomi dan pariwisata jelas terganggu. 3) Kerusakan Hutan Bakau. Hutan bakau atau lebih dikenal dengan mangrove adalah hutan yang tumbuh sepanjang daerah pantai atau sekitar muara sungai dan sangat dipengaruhi pasang surut air laut. Ekosistem hutan mangrove tumbuh di daerah pantai yang landai dan terlindung. Tempat yang paling ideal untuk pertumbuhan hutan mangrove adalah sekitar muara dan delta sungai yang lebar dan kaya dengan lumpur dan pasir. Indonesia
  • 6. 6 sebagai negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, memiliki hutan mangrove yang sangat luas. Menurut data hutan mangrove Indonesia dipekirakan 3,6 milyar hektar khususnya di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai Kalimantan dan Irian Jaya. Fungsi hutan bakau (Reksodihardjo dan Lilley, 1996) adalah sebagai berikut: a. Hutan bakau merupakan sumber daya yang kaya baik dalam hal penyedia tempat tinggal bagi binatang air seperti ikan, udang dan penyedia kayu atau pemanfaatan daun bakau bagi binatang ternak. b. Selama proses pembusukan, hutan bakau menjadi sumber makanan utama untuk moluska, kepiting, cacing dan binatang-binatang kecil lainnya. c. Sebagai pelindung dan stabilisator garis pantai dan bahaya abrasi. d. Sebagai pengikat lumpur dalam pembentukan lahan. e. Sebagai lahan yang digunakan untk berbagai kegiatan manusia, seperti tempat pemancingan atau tempat wisata. f. Buah dan daun beberapa tumbuhan bakau dapat dimanfaat nelayan sebagai makanan dan obat, seperti di Asia Tenggara, abu rebung, dan daun nipah sudah lama digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan herpes, sakit gigidan sakit kepala. g. Tanaman mangrove juga merupakan penghasil madu meskipun hal ini belum tersebut dimanfaatkan secara sempurna Kerusakan hutan bakau yang utama adalah alih fungsi hutan bakau tersebut menjadi daerah tambak (Kep. Karimunjawa, Cilacap), daerah pemukiman (Tanah Mas Semarang), perluasan objek wisata atau rekreasi. Belum lagi penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau bahan bangunan. Polusi minyak juga mengancam juga tumbuhnya hutan bakau.
  • 7. 7 C. Masalah Lingkungan Secara Lokal (Kota Semarang) Kota Semarang yang merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah dapat digolongkan sebagai kota metropolitan. Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Luas wilayah kota Semarang 373, 70 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 adalah sebesar 1.481.640 jiwa. Secara umum masalah lingkungan yang terjadi di Kota Semarang antara lain penyebaran air payau (intrusi air laut), longsor dan limbah cair, banjir dan rob. 1. Penyebaran air payau (intrusi air laut) Penyebaran air payau di Kota Semarang semakin luas dan kadar garam semakin tinggi. Pemanfaatan air tanah di kawasan pantai yang dilakukan berlebihan tanpa perhitungan akan menyebabkan air laut begitu mudah meresap ke darat. Kondisi menyolok terjadi di sekitar Tawangsari, Tambaklorog, Genuksari, Wonosari, Tambaksari, dan Bedono. Pada daerah-daerah tersebut, sampai kedalaman 40 meter air tanah sudah payau. Air tanah segar baru didapat pada kedalaman lebih dari 60 meter. Hampir semua air tanah dangkal di kawasan Semarang, terutama sumur gali dengan kedalaman sampai 10 meter memiliki salinitas tinggi. Penurunan kualitas air tanah bukan hanya karena kandungan garam, tetapi juga dari jumlah koloid yang ikut, sehingga air berwarna merah kecoklatan. Akibatnya beberapa sumur pompa dan bahkan sumur bor menjadi tidak layak untuk minum, hanya untuk MCK. Air tanah dangkal di kawasan Kalisari, Tapak, Beji dan kompleks Pertamina mengandung unsur CaCO3 522 mg/l, Mg 177,7 mg/l dan Fe 11,7 mg/l. Kekeruhan tersebut melebihi ambang batas yang dipersyaratkan. Kekeruhan dan kelebihan unsurunsurnya begitu jelas sehingga air berwarna kecoklatan dan terasa asin. 2. Banjir dan Rob Banjir yang terjadi di Kota Semarang pada umumnya disebabkan karena tidak terkendalinya aliran sungai, akibat kenaikan debit, pendangkalan dasar badan sungai dan penyempitan sungai karena sedimentasi, adanya kerusakan lingkungan pada
  • 8. 8 daerah hulu (wilayah atas kota Semarang) atau daerah tangkapan air (recharge area) serta diakibatkan pula oleh ketidakseimbangan input – output pada saluran drainase kota. Cakupan banjir saat ini telah meluas di beberapa kawasan di Kota Semarang, yang mencakup sekitar muara Kali Plumbon, Kali Siangker sekitar Bandara Achmad Yani, Karangayu, Krobokan, Bandarharjo, sepanjang jalan di Mangkang, kawasan Tugu Muda –Simpang Lima sampai Kali Semarang, di Genuk dari Kaligawe sampai perbatasan Demak. Persoalan yang juga sering muncul adalah terjadi air pasang laut (rob) di beberapa bagian di wilayah perencanaan yang menjadi langganan genangan akibat rob. Saluran drainase yang mestinya menjadi saluran pembuangan air ke laut berfungsi sebaliknya (terjadi backwater), sehingga sistem drainase yang ada tidak dapat berjalan dengan semestinya. Hal ini menjadi lebih parah bila terjadi hujan pada daerah tangkapan dari saluran-saluran drainase yang ada. Sehingga terjadi luas genangan yang semakin besar dan semakin tinggi. 3. Longsor Kota Semarang merupakan salah satu kota besar yang unik. Karena kota ini terbagi dalam dua alam yang kontras dengan jarak sangat berdekatan. Kawasan kota bawah berbatasan langsung dengan pantai. Sementara kawasan perbukitan jaraknya sangat pendek. Kawasan kota yang berada di bawah tentu rawan banjir dan rob. Sementara daerah perbukitan rawan longsor. Tujuh dari 16 kecamatan di Kota Semarang memiliki titik-titik rawan longsor. Ketujuh kecamatan tersebut adalah Manyaran, Gunungpati, Gajahmungkur, Tembalang, Ngaliyan, Mijen, dan Tugu. Kontur tanah di kecamatankecamatan tersebut sebagian adalah perbukitan dan daerah patahan dengan struktur tanah yang labil. Pengertian tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal yang tidak stabil. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor. Ulah manusiapun bisa menjadi penyebab
  • 9. 9 tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan. Menurut organisasi MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia), gejala umum tanah longsor meliputi: a. Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing b. Muncul mata air secara tiba-tiba c. Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh d. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
  • 10. 10 BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya Beberapa hal pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara lain adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, meningkatnya kualitas dan kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas batas negara. Permasalahan lingkungan secara nasional diantaranya adalah kerusakan hutan tropis, kerusakan terumbu karang dan kerusakan pohon bakau. Sedangkan permasalahan lingkungan secara local (khususnya daerah Semarang) diantaranya adalah penyebaran air payau (intrusi air laut), bajir, rob, dan tanah longsor. B. Saran Diharapkan pembaca dapat memahami permasalahan lingkungan yang muncul di lingkungan sekitar (khususnya nasional dan local daerah Semarang) sehingga dapat ikut berpartisipasi dalam mencegah, dan menangulangi permasalahan lingungan tersebut agar dapat terjaga kelangsungan hidupnya