Simulasi keluarga binaan membahas status gizi seorang lansia berusia 72 tahun bernama Puridah. Berdasarkan antropometri, Puridah memiliki berat badan dan tinggi badan rendah yang menunjukkan status gizi kurang. Riwayat makan Puridah mengindikasikan asupan makanan yang kurang memenuhi kebutuhan harian akibat pola makan yang salah. Rencana intervensi gizi berupa pemberian diet seimbang untuk memenuhi kebutu
1. A. SimulasiKeluargaBinaan
1. Lansia
a. Data Responden
Nama : Puridah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 17 Februari 1948
Usia : 72 tahun
Pekerjaan : Petani
b. Asupan makan (dietary intake)
Tabel 1. hasil recall
Waktu
(11/06/2020)
Nama
hidangan
Bahan
makanan
URT Berat
(gram)
Total
asupan
Pagi (07.30) Bubur
Ayam suwir
Telur rebus
Beras
Daging
ayam
minyak
Telur ayam
½
mangkok
1ptg
sedang
½ sdm
1 butir
50
gram
30
gram
5 gram
30
gram
E = 1577,1
kkal
P = 52,7 gr
L = 43,7 gr
KH = 236
gr
Siang (12.00) Nasi
Ikan goreng
Sayur
kangkung,
lapang
Beras
Ikan goreng
Minyak
Kangkung,
lapang
2 sendok
nasi
½ ptg
½ sdm
2 sdm
80
gram
50
gram
5 gram
25
gram
Sore (15.30) Nasi
Ikan goreng
Sayur
kangkung,
lapang
Beras
Ikan goreng
Minyak
Kangkung,
lapang
2 sendok
nasi
½ ptg
½ sdm
2 sdm
80
gram
50
gram
5 gram
25
gram
2. Malam (18.30) Nasi
Ikan goreng
Sayur
kangkung,
lapang
Beras
Ikan goreng
Minyak
Kangkung,
lapang
2 ½
sendok
nasi
½ ptg
½ sdm
2 sdm
85
gram
50
gram
5 gram
25
gram
c. Tabel Asuhan Gizi Standar
KATEGORI
DATA
DATA ASSESMENT KESIMPULA
N
ANTROPOMET
RI
BB = 38 kg
TB = 145 cm
Status Gizi
Kurang
BIOKIMIA -
FISIK KLINIS Keadaan umum : Baik Baik,
Tampak kurus
RIWAYAT GIZI Riwayat Gizi Sekarang :
Frekuensi makanan utama 3/hari
dalan porsi kecil tapi sering
Makanan berupa bubur dan nasi
Lauk hewani berupa telur ayam
dan ikan, daging ayam, sapi
jarang
Lauk nabati jarang
Sayuran setiap makan seperti
kangkung, lapang, bayam
Tidak ada makanan pantangan
dan alergi
E P L K
H
Asupan 157
7
kkal
52,7
gr
43,7
gr
23
6
gr
Pola makan
salah
Asupan makan
kurang
3. Kebutuha
n
%KEB 93
%
83,6
%
114
%
86
%
RIWAYAT
PERSONAL
Responden bertempat tinggal di Jln.
Raya Sei. Nyirih, pekerjaan sebagai
Petani
DIAGNOSA GIZI
NI-2.1 kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan
dengan kondisi responden ditandai dengan hasil recall asupan E : 1577
kkal (93%) P : 52,7 (83,6%) kh : 236gr ( 86%).
RENCANA INTERVENSI GIZI
Perhitungan kebutuhan
ENERGI
BB = 38 kg
BEE = 665 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – ( 4,7 x U)
BEE = 665 + (9,6 x 38) + (1,7 x 140) – (4,7 x 72)
= 665 + 364,8 + 238 – 338,4
= 929,4 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 929,4 kkal x 1,3 x 1,4
= 1691 kkal
PROTEIN
15% x 1691 kkal : 4 = 63 gr
LEMAK
20% x 1691 kkal : 9 = 37,5 gr
KH
65% x 1691 kkal : 4 = 274 gr
Jenis Diet : Diet TKTP
Tujuan Diet :
- Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat karena
- Mempertahankan berat badan normal
Syarat Diet
- Energi diberikan tinggi yaitu 1691 kkal dengan memperhitunkan
4. faktor stress dan faktor aktivitas
- Protein diberikan tinggi 15% dari kebutuhan total energi
- Lemak diberikan 20% dari kebutuhan total energi
- Karbohidart diberikan 65% sisa dari kebutuhan energi total
Bentuk Makanan
Makanan keluarga
INTERVENSI GIZI RENCANA MONITORING
DAN EVALUASI
Diberikan diet TKTP 1. Memberikan motivasi
kepada responden agar
makan yang cukup untuk
kebutuhan
2. Memberikan penjelasan
tentang makanan
sembang dan pola makan
yang baik.
c. Pembahasan
Pada keluarga binaan responden yang diambil sesuai dengan
prioritas masalah yang ada di desa Malek saat PBL PPG yaitu. status gizi
lanjut usia. Responden merupakan seseorang yang telah berumur 72
tahun lebih. Status gizi lansia berdasarkan derajat kebutuhan fisik akan
energi dan zat-zat lain yang diperoleh dari pangan makanan yang dampak
fisiknya di ukur secara antroprpmetri dengan indikator meliputi TB, BB.
Rendahnya asupan makanan yang diperoleh untuk waktu yang
sangat lama. Hal ini disebabkan karena terbatas jumlah makanan yang
dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang
dibutuhkan.
5. Selanjutnya menanyakan riwayat makanan, responden mempunyai
pola makan yang cukup baik yaitu 3x/sehari, Responden menyukai
makan ikan goreng ia mengkonsumsi ikan paling tidak 1 minggu 3x dan
serin juga makan sayur-sayuran.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara pemantauan asupan
lansia 3x sehari dengan selingan recall 24 jam.