Kerajaan Kalingga bercorak Buddha berada di Jawa Tengah abad ke-6 hingga ke-7. Kerajaan ini dipimpin Ratu Sima yang terkenal bijak dan adil. Masyarakatnya beragama Buddha dan budayanya dipengaruhi India. Ekonominya berbasis perdagangan dan pertanian.
2. Kerajaan Kalingga
Kalingga adalah kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah sehikitar
abad ke 6-7 M. Nama Kalingga berasal dari sebuah nama kerajaan yang
terdapat di wilayah India Selatan. Lokasinya masih diperdebatkan,
kemungkinan berada di suatu tempat antara kabupaten Pekalongan dan
Kabupaten Jepara sekarang
3.
4. A. Sumber Sejarah
Sumber sejarah kerajaan ini kebanyakan dari :
Berita China
Cerita setempat/lokal
Naskah Carita Parahyangan
Yang disusun berabad-abad kemudian. Sumber lain adalah Prasasti Tuk
Mas di lereng Gunung Merababu.
5. Berita China
1 . cerita cina pada zaman dinasti Tang (618 M-906 M)
· Holing/kalingga disebut jawa terletak di lautan selatan disebelah utaranya letak Ta Hen
La (kamboja). sebelah timurnya terletaknya Po Li (Pulau Bali) dan di sebelah barat terletak pulau sumatera.
· Ibukota kalingga dekelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.
· Raja tinggal disuatu bangunan besar bertingkat , beratap daun palem, dan singgasananya terbuat dari gading.
· Penduduk kerajaan kalingga sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa.
· Daerah kalingga menghasilkan kulit penyu,emas,perak,cula badak, dan gading gajah.
2. Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M)
menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah jawa telah menjadi salah satu pusat pengetauhan agama buddha
Hinayana. di kalingga ada pendeta cina bernama hwinning, yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam
bahasa cina. ia bekerja sama dengan pendeta jawa bernama janabadra. kitab terjemahan itu antara lain membuat cerita
tentang Hiwana tetapi cerita ini berbeda dengan cerita nirwana dalam agama Buddha hinayana.
6. Catatan I-Tsing
atatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa
pada abad ke-7 tanah Jawa telah menjadi salah satu pusat
pengetahuan agama Buddha Hinayana. Di Ho-ling ada pendeta
Cina bernama Hwining, yang menerjemahkan salah satu kitab
agama Buddha ke dalam Bahasa Tionghoa. Ia bekerjasama dengan
pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain
memuat cerita tentang Nirwana, tetapi cerita ini berbeda dengan
cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.
7. Kisah local / setempat
Terdapat kisah yang berkembang di Jawa Tengah utara
mengenai seorang Maharani legendaris yang menjunjung tinggi
prinsip keadilan dan kebenaran dengan keras tanpa pandang bulu.
Kisah legenda ini bercerita mengenai Ratu Shima yang mendidik
rakyatnya agar selalu berlaku jujur dan menindak keras kejahatan
pencurian dengan pemotongan tangan bagi siapa saja yang mencuri.
8. Naskah Carita Parahyangan
Inti dari Cerita Parahyangan Berdasarkan naskah Carita
Parahyangan yaitu sepeninggal ratu Shima, Kalingga terbagi dua, yaitu
Kalingga Utara (dikenal dengan nama Bumi Mataram) di bawah
Sanaha (cucu ratu Shima) dan Kalingga Selatan (Bumi Sambara di
bawah Dewasinga).
9. Prasasti Tuk Mas
Ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa
Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah. Bertuliskan huruf Pallawa yang
berbahasa Sanskerta. Kerajaan kalingga menggambarkan sungai yang mengalir di lereng
gunung merapi dengan air yang jernih sebagai kemiripan dengan sungai gangga di India.
Peninggalan kerajaan Holing
10. Prasasti Sojomerto
Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban,
Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa
Melayu Kuno dan berasal dari sekitar abad ke-7 masehi. Prasasti ini bersifat
keagamaan Siwais. Isinya memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta
Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati,
sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs. Boechari berpendapat
bahwa tokoh yang bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal raja-raja
keturunan Wangsa Sailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.
Peninggalan kerajaan Holing
11. Kedua temuan prasasti ini menunjukkan bahwa kawasan pantai utara Jawa Tengah dahulu
berkembang kerajaan yang bercorak Hindu Siwais. Catatan ini menunjukkan kemungkinan
adanya hubungan dengan Wangsa Sailendra atau kerajaan Medang yang berkembang
kemudian di Jawa Tengah Selatan.
Peninggalan kerajaan Holing
12. Candi Angin
– Candi Angin terdapat di desa Tempur, Kecamatan Keling,
Kabupaten Jepara. Karena letaknya yang tinggi tapi tidak
roboh terkena angin, maka dinamakan “Candi Angin”.
– Menurut para penelitian Candi Angin lebih tua dari pada
Candi Borobudur. Bahkan ada yang beranggapan kalau candi
ini buatan manusia purba di karenakan tidak terdapat
ornamen-ornamen Hindu-Budha.
Peninggalan kerajaan Holing
13. Candi Bubrah
Candi Bubrah terdapat di desa Tempur,
Kecamatan Tempur, Kabupaten Jepara. Candi
Bubrah adalah candi yang terdapat di Desa
Tempur. Candi Bubrah bisa juga dikatakan
gapura menuju Candi Angin, Candi Bubrah
berjarak kurang lebih 500 meter dari Candi
Angin.
Peninggalan kerajaan Holing
14. B. Sistem politik dan pemerintahan
Pada abad VII Masehi Kerajaan Kalingga pernah
dipimpin seorang ratu bernama Sima. Pemerintahan Ratu
Sima sangat keras namun adil dan bijaksana. Oleh karena
itu, ketertiban dan ketentraman di Kalingga berjalan baik.
15. D. Sosial Budaya
– Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Holing sudah teratur rapi
– Kehidupan Budaya Mayoritas masyarakatnya memeluk agama budha begitu juga
dengan kebudayaanya banyak di pengaruhi oleh budaya India. Selain agama budha
kebudayaanya yang lekat dan kental banyak tercampur dan terpengaruh dengan
adat dan kebudayaan orang India hal ini juga berpengaruh pada Ratu Sima. Ratu
Sima juga menerima dengan baik kebudayaan india masuk di kerajaan holing.
16. E. Kehidupan Ekonomi
– Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai utara di jawa tengah,
perdagangan dan pelayaran adalah kegiatan ekonominya letaknya yang
cukup strategis membuat kalingga sering disinggahi ooleh para pedagang
dari luar negeri.
– Sementara itu, sebagian masyarakat yang tinggal di pedalaman yang subur,
memanfaatkan kondisi tanah yang subur tersebut untuk mengembangkan
sektor pertanian.
– Dari hasil perdagangan dan pertanian tersebut, penduduk kalingga hidup
makmur.