3. E-LEARNING
E-learning merujuk pada penggunaan teknologi elektronik, terutama
komputer dan internet, untuk mendukung dan memfasilitasi proses
pembelajaran dan pendidikan. Ini melibatkan penyampaian materi
pembelajaran, pelatihan, dan interaksi pembelajaran melalui platform
online, aplikasi khusus, dan sumber daya digital. E-learning dapat
mencakup berbagai bentuk, seperti kursus online, video pembelajaran,
modul interaktif, forum diskusi online, serta alat pembelajaran digital
lainnya. Tujuan e-learning adalah untuk memberikan akses pembelajaran
yang lebih fleksibel, interaktif, dan terjangkau bagi berbagai jenis siswa di
berbagai lokasi..
4. PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)
PJJ merujuk pada pendidikan yang disampaikan kepada siswa yang berada
di lokasi yang jauh dari instruktur atau lembaga pendidikan. Ini melibatkan
penggunaan berbagai media dan teknologi untuk mengirimkan materi
pembelajaran kepada siswa yang mungkin tidak dapat hadir secara fisik di
kelas atau kampus. PJJ dapat melibatkan penggunaan media tradisional
seperti surat pos, radio, dan televisi, serta teknologi modern seperti
komputer, internet, dan satelit. Tujuan PJJ adalah untuk memberikan akses
pendidikan kepada mereka yang sulit dijangkau oleh pendidikan
konvensional, seperti mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki
keterbatasan fisik.
.
6. Awal Mula (1960-an - 1970-an):
Pengembangan e-learning dimulai
dengan penggunaan komputer
mainframe untuk tujuan pendidikan.
Program-program awal seperti
PLATO (Programmed Logic for
Automated Teaching Operations)
memungkinkan siswa untuk belajar
melalui terminal komputer.
Dalam periode ini, penggunaan CD-
ROM mulai digunakan untuk
menyimpan dan menyebarkan
materi pembelajaran. Materi
pembelajaran seperti teks,
gambar, dan video dapat diakses
melalui komputer pribadi.
Dengan berkembangnya internet
dan World Wide Web, e-learning
menjadi lebih mudah diakses. Pelajar
dapat mengakses berbagai materi
pembelajaran secara online.
Pembuatan platform e-learning dan
sistem manajemen pembelajaran
(LMS) seperti Blackboard dan
Moodle mulai populer.
SEJARAH E-LEARNING
AWAL MULA (1960-AN - 1970-AN) PENGGUNAAN CD-ROM (1980-AN
- 1990-AN):
INTERNET DAN WORLD WIDE
WEB (1990-AN - 2000-AN):
7. E-learning berkembang
menjadi solusi bagi
pendidikan jarak jauh.
Perguruan tinggi dan
universitas mulai
menawarkan program
online dan gelar jarak
jauh, memungkinkan siswa
belajar tanpa harus
berada di lokasi fisik
kampus.
Konsep MOOC muncul, di mana
kursus online yang besar dan
terbuka untuk umum
ditawarkan oleh universitas
dan institusi pendidikan
lainnya. Platform seperti
Coursera, edX, dan Udacity
mulai populer dan menyediakan
akses ke berbagai kursus dari
institusi terkemuka di seluruh
dunia.
Teknologi seperti video
interaktif, simulasi, realitas
virtual (VR), dan realitas
augmentasi (AR) semakin
diintegrasikan ke dalam e-
learning untuk meningkatkan
pengalaman belajar.
Pembelajaran adaptif juga
semakin berkembang, di mana
konten dan pengalaman
belajar disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemajuan
individu.
SEJARAH E-LEARNING
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
(2000-AN - 2010-AN):
PEMBELAJARAN BERBASIS MOOC
(MASSIVE OPEN ONLINE COURSES)
(2010-AN - SEKARANG):
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
INTERAKTIF (SEKARANG):
PANDEMI COVID-19 (2020-AN)
: Pandemi COVID-19
mempercepat adopsi e-
learning di seluruh dunia.
Sekolah-sekolah dan institusi
pendidikan terpaksa beralih
ke model pembelajaran online
untuk menjaga keselamatan
siswa dan staf. Ini
mengakibatkan peningkatan
signifikan dalam penggunaan
platform e-learning dan
teknologi pendukung.
8. Sejarah pendidikan jarak jauh bisa
ditelusuri kembali hingga abad ke-18
dan 19. Buku-buku dan materi
pembelajaran yang dicetak menjadi
sarana utama untuk belajar jarak
jauh pada saat itu. Dengan
menggunakan surat pos, instruktur
dan siswa bisa berkomunikasi dan
bertukar materi.
Penggunaan teknologi seperti radio
dan rekaman audio mulai
diterapkan dalam pendidikan jarak
jauh pada awal abad ke-20. Ini
memungkinkan penyampaian materi
pelajaran secara audio ke banyak
siswa dalam waktu yang
bersamaan.
Perkembangan televisi menjadi titik
penting dalam sejarah PJJ.
Program-program pendidikan
disiarkan melalui televisi untuk
tujuan pembelajaran jarak jauh. Ini
memungkinkan siswa untuk
mengakses pelajaran dalam format
visual.
SEJARAH PJJ
ABAD KE-18 DAN 19 AWAL ABAD KE-20: 1940-AN - 1960-AN:
9. Perkembangan teknologi
satelit memungkinkan
penyiaran program
pendidikan jarak jauh ke
berbagai wilayah yang
sulit dijangkau. Program-
program pendidikan
satelit dan mikroprogram
menjadi populer di
beberapa negara
Pada periode ini, kemajuan
dalam teknologi komputer dan
internet membawa revolusi
dalam PJJ. Platform online dan
sistem manajemen
pembelajaran (LMS) mulai
digunakan secara luas.
Universitas dan institusi
pendidikan mulai menawarkan
program gelar jarak jauh
melalui internet.
Seiring dengan perkembangan
teknologi internet dan
platform pembelajaran online,
pendidikan jarak jauh menjadi
lebih mudah diakses oleh
masyarakat umum melalui
kursus daring terbuka dan
massal (MOOC). Platform
seperti Coursera, edX, dan
Udacity menyediakan akses
global ke kursus dari berbagai
institusi terkemuka.
SEJARAH PJJ
1970-AN - 1980-AN: 1990-AN - 2000-AN:
MOOC DAN PERKEMBANGAN
KONTEMPORER
PANDEMI COVID-19 (2020-AN)
Seperti halnya dengan e-
learning, pandemi COVID-19
telah mempercepat adopsi
PJJ di seluruh dunia. Banyak
sekolah dan universitas
beralih ke model
pembelajaran online untuk
menjaga keselamatan siswa
dan staf.
10. PERBEDAAN E-LEARNING & PJJ
E-learning: Merujuk pada pembelajaran yang
menggunakan teknologi digital dan internet
untuk menyampaikan materi pembelajaran
dan interaksi antara instruktur dan siswa. E-
learning dapat berupa kursus online, modul
interaktif, video pembelajaran, dan platform
pembelajaran berbasis web.
PJJ: Merujuk pada bentuk pendidikan di mana
instruksi dan pembelajaran disampaikan
kepada siswa yang berada di lokasi yang
berbeda dari instruktur. Ini melibatkan
komunikasi jarak jauh melalui media seperti
surat pos, radio, televisi, atau teknologi
lainnya.
Interaksi
Teknologi yang
digunakan
Definisi
E-learning: Lebih berfokus pada interaksi
digital antara siswa dan konten
pembelajaran, serta interaksi terbatas
dengan instruktur dan sesama siswa melalui
forum online, obrolan, dan alat kolaborasi
lainnya.
PJJ: Biasanya melibatkan interaksi yang lebih
terbatas dengan instruktur, dengan siswa
mengakses materi pembelajaran yang telah
disiapkan dan mengirim tugas atau pekerjaan
melalui media jarak jauh
E-learning: Lebih terkait dengan penggunaan
teknologi digital modern seperti komputer,
tablet, smartphone, dan internet. E-learning
sering menggunakan platform pembelajaran
berbasis web atau aplikasi khusus untuk
menyampaikan materi.
PJJ: Teknologi yang digunakan mungkin lebih
bervariasi, termasuk radio, televisi, rekaman
audio, dan media lain yang dapat diakses
dari jarak jauh
11. PERBEDAAN E-LEARNING & PJJ
E-learning: Cenderung lebih fleksibel
dalam hal waktu dan tempat, karena
siswa dapat mengakses materi
pembelajaran kapan saja dan di mana
saja selama memiliki koneksi internet.
PJJ: Juga dapat memberikan fleksibilitas,
tetapi dalam beberapa kasus, jadwal
dan ketersediaan program pendidikan
mungkin lebih terbatas.
Keterlibatan
Instruktur
Pengembangan
dan Pembelajaran
Fleksibilitas
E-learning: Instruktur cenderung
memiliki peran yang lebih aktif dalam
memberikan bimbingan, memberikan
umpan balik, dan berinteraksi dengan
siswa melalui platform online.
PJJ: Instruktur mungkin memiliki peran
yang lebih terbatas dalam memberikan
bimbingan secara langsung karena
keterbatasan interaksi fisik.
E-learning: Umumnya lebih berfokus
pada pengembangan materi
pembelajaran interaktif dan digital,
serta pembelajaran mandiri yang dapat
diakses secara online.
PJJ: Pembelajaran lebih mungkin
bersifat penyiaran atau pengiriman
materi yang telah diproduksi
sebelumnya kepada siswa.
13. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN E-LEARNING
KELEBIHAN KELEMAHAN
Fleksibilitas Waktu dan Lokasi: Siswa dapat mengakses materi pembelajaran
kapan saja dan di mana saja selama memiliki koneksi internet, memungkinkan
pembelajaran mandiri dan penyesuaian dengan jadwal yang sibuk.
Akses Global: E-learning memungkinkan akses ke materi pembelajaran dari
berbagai institusi dan guru di seluruh dunia, memberikan pilihan yang lebih luas
untuk pembelajaran.
Interaktivitas: Platform e-learning sering menyediakan alat interaktif seperti
ujian online, forum diskusi, dan aktivitas kolaboratif, yang dapat meningkatkan
pengalaman belajar dan keterlibatan siswa.
Pemantauan Kemajuan: Instruktur dan siswa dapat dengan mudah melacak
kemajuan belajar melalui platform e-learning, yang memungkinkan umpan balik dan
penyesuaian yang lebih baik.
Penghematan Biaya: E-learning dapat mengurangi biaya perjalanan, penginapan,
dan logistik yang terkait dengan pendidikan tradisional.
1.
2.
3.
4.
5.
Kurangnya Interaksi Sosial: E-learning cenderung kurang dalam
interaksi sosial langsung antara siswa dan instruktur serta siswa
dengan sesama siswa, yang dapat memengaruhi pengalaman belajar.
Keterbatasan Teknologi: Siswa yang tidak memiliki akses yang stabil ke
internet atau perangkat digital mungkin menghadapi hambatan dalam
mengakses e-learning.
Disiplin Mandiri: E-learning membutuhkan tingkat disiplin yang lebih
tinggi dari siswa untuk mengelola waktu dan belajar secara mandiri.
Keterbatasan dalam Subjek yang Praktis: Beberapa mata pelajaran
yang memerlukan pelatihan praktis atau pengalaman fisik mungkin sulit
disampaikan melalui e-learning.
1.
2.
3.
4.
14. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PJJ
KELEBIHAN KELEMAHAN
Akses bagi Semua: PJJ dapat memberikan akses pendidikan kepada mereka yang
sulit dijangkau oleh pendidikan konvensional, seperti orang dewasa yang bekerja
penuh waktu atau yang tinggal di daerah terpencil.
Belajar Mandiri: Siswa PJJ mengembangkan kemandirian dan keterampilan
manajemen waktu yang kuat untuk belajar secara efektif tanpa bantuan
instruktur dalam waktu nyata.
Keterlibatan Instruktur Terkendali: Instruktur PJJ dapat memiliki waktu lebih
banyak untuk memberikan umpan balik yang mendalam kepada siswa karena
interaksi instruktur-siswa mungkin lebih terencana.
1.
2.
3.
Keterbatasan Akses: Tidak semua siswa memiliki akses mudah ke
teknologi atau media yang diperlukan untuk PJJ, seperti radio atau
televisi.
Kurangnya Interaksi: Siswa mungkin merasa kurang terhubung secara
sosial dan kurangnya interaksi langsung dengan instruktur dan siswa
lain dapat mempengaruhi motivasi dan pembelajaran.
Kualitas Konten: Kualitas materi pembelajaran dalam PJJ dapat
bervariasi dan tergantung pada ketersediaan sumber daya dan
teknologi yang digunakan.
Keterbatasan Umpan Balik:** Respon terhadap pertanyaan atau
konsultasi dengan instruktur mungkin memerlukan waktu lebih lama
dalam PJJ.
1.
2.
3.
4.
15. PLATFORM E-LEARNING dan PJJ
adalah teknologi yang umum digunakan dalam
E-learning dan PJJ. Platform ini menyediakan tempat bagi
pengajar untuk mengunggah materi pembelajaran, tugas,
dan ujian. Siswa dapat mengakses platform ini untuk
mengakses materi pembelajaran dan berinteraksi dengan
pengajar dan sesama siswa.
Platform E-learning dan PJJ terdiri dari :
21. Tujuan Pembelajaran yang Jelas
Analisis Kondisi dan Perencanaan yang Matang
Desain Instruksional yang Baik
Konten Pembelajaran yang Berkualitas
Teknologi yang Mendukung
Umpan Balik yang Cepat
Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain ::
22. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembelajaran E-learning dan PJJ dapat dirancang
dengan baik dan efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa
23. 1. Keterbatasan Akses Internet
2. Keterbatasan Teknologi
3. Kesulitan dalam Interaksi
4. Kesulitan dalam Motivasi
Tantangan
E-Learning & PJJ
28. Dalam e-learning dan PJJ, peran guru dan
peserta didik tetap penting meskipun
pembelajaran dilakukan secara online. Guru
memberikan bimbingan dan umpan balik,
sementara peserta didik aktif dalam mengakses
materi dan berpartisipasi dalam diskusi
30. Untuk mengukur sejauh mana hasil belajar melalui e-
learning dan PJJ, dapat digunakan ukuran yang sama
dengan yang digunakan dalam pengukuran pelatihan
di kelas Evaluasi pembelajaran melalui e-learning
dapat menggunakan model ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation)
31. Beberapa macam
evaluasi e-learning
dan PJJ yang dapat
dilakukan, seperti
evaluasi oleh
Subject Matter
Expert
Evaluasi prototipe cepat
Evaluasi kelas alpha
Evaluasi uji coba
32. Pelatihan Karyawan
Studi Kasus implementasi E-learning dan PJJ
di berbagai institusi selain institusi pendidikan
Pengembangan Profesional
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Bahasa
dan Keterampilan
34. Peningkatan
Aksesibilitas
Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran
Peningkatan
Interaksi
Peningkatan
Evaluasi dan
Pengukuran
E-learning dan PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) memiliki masa
depan yang cerah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat
diharapkan di masa depan:
Peningkatan
Kepuasan
Pengguna
Kedepan, e-learning dan PJJ akan semakin berkembang dan semakin banyak digunakan.
Peningkatan aksesibilitas, kualitas pembelajaran, interaksi, evaluasi dan pengukuran,
serta kepuasan pengguna akan menjadi fokus dalam pengembangan e-learning dan PJJ.
35. Tren dan inovasi dalam e-learning dan PJJ
di masa depan
Teknologi
Augmented Reality
Chatbot
Teknologi AI
Teknologi Big Data
Teknologi
Virtual Reality
36. Dimasa depan, e-learning dan PJJ akan semakin mengadopsi teknologi yang lebih canggih dan inovatif untuk meningkatkan
efektivitas dan kualitas pembelajaran. Penggunaan teknologi augmented reality, chatbot, kecerdasan buatan, big data, dan
virtual reality dapat menjadi tren dan inovasi yang akan terus berkembang di masa depan.