RUU Cipta Kerja bertujuan untuk memperbaiki kondisi pasar tenaga kerja di Indonesia dengan merombak regulasi ketenagakerjaan dan investasi untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia. RUU ini memberikan fleksibilitas kontrak kerja dan mengurangi biaya perusahaan untuk menarik investasi asing, namun juga dikritik karena dianggap dapat mengancam hak pekerja. Evaluasi komprehensif diperlukan sebelum
1. GAMBARAN PASAR TENAGA KERJA
UNTUK MEMAHAMI RELEVANSI RUU CIPTA
KERJA
Galih Sekar Kinasih (K7621049)
Haya Aqila Rahmania (K7621053)
Ifa Djatunnisa (K7621055)
Indy Afreza (K7621059)
Lathifa Desy (K7621064)
KELOMPOK 2
1.
2.
3.
4.
5.
3. PASAR TENAGA KERJA DAN RUU CIPTA KERJA
Pasar tenaga kerja merujuk pada kondisi dan dinamika di mana
pekerja dan pengusaha berinteraksi untuk menciptakan dan
mempertahankan pekerjaan.
RUU Cipta Kerja adalah undang-undang yang bertujuan untuk
memperbaiki kondisi pasar tenaga kerja di Indonesia dengan
cara merombak regulasi ketenagakerjaan dan investasi. RUU ini
menargetkan untuk menciptakan lapangan kerja baru dengan
mengurangi hambatan bagi investor, meningkatkan keterampilan
dan produktivitas pekerja, serta meningkatkan daya saing
Indonesia di pasar global.
4. BEBERAPA BAGIAN DARI RUU CIPTA KERJA YANG
BERKAITAN DENGAN PASAR TENAGA KERJA
ADALAH:
Fleksibilitas dalam pengaturan hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha. RUU ini memungkinkan
pengusaha untuk menggunakan berbagai jenis kontrak kerja, termasuk kontrak kerja dengan waktu
tertentu dan kontrak kerja dengan waktu tidak tertentu. Hal ini diharapkan dapat memberikan
fleksibilitas bagi pengusaha untuk mempekerjakan pekerja sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
Pengurangan biaya perusahaan dalam membayar upah dan tunjangan karyawan. RUU ini menghilangkan
beberapa kewajiban perusahaan dalam membayar upah dan tunjangan karyawan, seperti tunjangan
hari raya dan cuti tahunan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar
global dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kemudahan dalam mendapatkan izin untuk investasi. RUU ini menargetkan untuk mempercepat dan
mempermudah proses perizinan investasi, termasuk investasi dalam sektor tenaga kerja. Hal ini
diharapkan dapat menarik lebih banyak investor ke Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
Namun, RUU Cipta Kerja juga menuai kritik dari beberapa pihak, terutama dari kalangan buruh dan
pekerja. Beberapa kritik tersebut berkaitan dengan penghapusan beberapa hak buruh, seperti hak atas
upah minimum dan jaminan sosial, serta potensi eksploitasi pekerja oleh pengusaha. Oleh karena itu, perlu
dilakukan evaluasi yang komprehensif terhadap RUU Cipta Kerja, termasuk dampaknya terhadap pasar
tenaga kerja, sebelum diimplementasikan secara penuh.
1.
2.
3.
4.
5. KESIMPULAN
Salah satu upaya RUU Cipta Kerja dalam meningkatkan pasar tenaga kerja adalah dengan memberikan
kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan pengurangan tenaga kerja dalam situasi tertentu, seperti krisis
ekonomi. RUU juga memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan kontrak kerja dengan pekerja
dengan jangka waktu yang lebih fleksibel, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan produksi dengan
permintaan pasar. RUU Cipta Kerja juga memberikan kemudahan bagi pekerja untuk meningkatkan kualitas
dan keterampilan mereka melalui pelatihan dan pendidikan, sehingga mereka dapat bersaing dengan
pekerja dari negara lain.
Dengan mengoptimalkan pasar tenaga kerja, RUU Cipta Kerja diharapkan dapat menciptakan lapangan
kerja baru dan meningkatkan produktivitas, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Namun, implementasi RUU Cipta Kerja tetap menjadi perdebatan di kalangan masyarakat dan
pihak-pihak terkait, karena beberapa kebijakan dalam RUU ini dianggap dapat mengancam hak-hak
pekerja.