SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
WORKSHOP
SERTIFIKASI
QUANTYITY
SURVEYOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
4 September 2021
QUANTITY
SURVEYOR
Adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam
perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi
kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan
dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa,
dikendalikan dan dipercayakan.
Peran Quantity Surveyor (QS) antara lain :
- Memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya
pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang
ditetapkan oleh pemilik proyek (owner)
- Menangani aspek legal pelaksanaan proyek
- Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator atau manager
kontrak.
PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
SEKTOR KONSTRUKSI UNTUK JABATAN KERJA QUANTITY SURVEYOR MENJADI
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
KEPMEN – NOMOR KEP.06/MEN/I/2011
Pelaksanaan
UKOM
QS
JENIS SOAL
TESTULIS Uraian
(CLOSE BOOK, 120 MENIT)
OBSERVASI DEMONSTRASI (OPEN BOOK, 180 MENIT)
• Waktu pelaksanaan : Senin, 22 Oktober 2021
• Pukul : 07.00 dengan jadwal dan ruang kelas
dapat dilihat di IG LSP
• LURING Dengan PROKES KETAT
• Menggunakan Pakaian Hitam Putih
• Membawa Tumbler Air Minum sendiri
• Sudah sarapan dan boleh membawa snack dan di
makan saat jam istirahat
Undang-
UndangJasa
Konstruksi no
2Tahun 2017
Mengatur tentang regulasi jasa konstruksi yang
meliputi :
 Tanggung jawab dan kewenangan
 Usaha jasa konstruksi
 Penyelenggaraan jasa konstruksi
Pentingnya
Undang-
UndangJasa
Konstruksi no
2Tahun 2017
 Pembagian peran (tanggung jawab dan
kewenangan) antara pemerintah pusat dan daerah
 Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib
usaha jasa konstruksi yang adil, sehat, dan terbuka
melalui pola persaingan yang sehat
 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi melalui
kemitraan dan sistem informasi, sebagai bagian
dari pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi
 Lingkup pengaturannya mengatur tidak hanya
usaha jasa konstruksi, namun rantai pasok sebagai
pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan
bangunan
Pentingnya
Undang-
UndangJasa
Konstruksi no
2Tahun 2017
 Adanya aspek perlindungan hukum terhadap upaya
yang menghambat penyelenggaraan jasa
konstruksi, agar tidak mengganggu proses
pembangunan. Perlindungan ini termasuk
perlindungan bagi pengguna dan penyedia jasa
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi
 Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam
bekerja di bidang konstruksi, termasuk pengaturan
badan usaha asing yang bekerja di Indonesia, dan
penetapan standar remunerasi minimal untuk
tenaga kerja konstruksi
 Adanya jaring pengaman terhadap investasi yang
akan masuk di bidang jasa kosntruksi
 Mewujudkan jaminan mutu penyelenggaraan jasa
konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai keamanan,
keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4)
Bentuk dan KualifikasiUsaha
Berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha,
baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.
Klasifikasi Usaha
Kecil
Menengah
Besar
Penetapan
Kemampuan keuangan
Penjualan tahunan
Ketersediaan tenaga kerja konstruksi
Kemampuan dalam penyediaan peralatan
konstruksi
UUJK Pasal 20
UUJK Pasal 19
Bentuk dan
Kualifikasi
Usaha Jasa
Konstruksi
Jenis, Klasifikasi,dan LayananUsaha
Jenis Usaha Klasifikasi Usaha Layanan Usaha
Jasa Konsultasi
Konstruksi
• Arsitektur
• Rekayasa
• Rekayasa terpadu
• Arsitektur lansekap dan
perencanaan wilayah
• Pengkajian
• Perencanaan
• Perancangan
• Pengawasan
• Manajemen penyelenggaraan
konstruksi
UUJK Pasal 13
Pekerjaan Konstruksi • Bangunan gedung
• Bangunan sipil
• Pembangunan
• Pemeliharaan
• Pembongkaran
• Pembangunan kembali
UUJK Pasal 14
Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi
• Bangunan gedung
• Bangunan sipil
• Rancang bangun
• Perekayasaan, pengadaan, dan
pelaksanaan
UUJK Pasal 15
Jenis,
klasifikasi,
dan
Layanan
Usaha
Jasa
Konstruksi
Undang-Undang
Jasa Konstruksi
No 2 Tahun 2017
1. Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi;
2. Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi
yang adil, sehat dan terbuka melalui pola persaingan yang sehat;
3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa
konstruksi melalui kemitraan dan sistem informasi, sebagai bagian
dari pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi;
4. Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha
jasa konstruksi melainkan mengatur rantai pasok sebagai
pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan;
Undang-
Undang Jasa
Konstruksi No
2 Tahun 2017
5. Adanya aspek perlindungan hukum terhadap upaya yang
menghambat penyelenggaraan jasa konstruksi agar tidak mengganggu
proses pembangunan. Perlindungan ini termasuk perlindungan bagi
pengguna dan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi.
Pada RUU tentang Jasa Konstruksi yang baru tidak terdapat klausul
kegagalan pekerjaan konstruksi hanya ada klasul kegagalan bangunan.
Hal ini sebagai perlindungan antara pengguna dan penyedia jasa saat
melaksanakan pekerjaan konstruksi;
6. Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam bekerja di bidang
jasa konstruksi, termasuk pengaturan badan usaha asing yang bekerja
di Indonesia, juga penetapan standar remunerasi minimal untuk tenaga
kerja konstruksi;
7. Adanya jaring pengaman terhadap investasi yang akan masuk di
bidang jasa konstruksi;
8. Mewujudkan jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang
sejalan dengan nilai-nilai keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
keberlanjutan (K4)
Kode Etik Profesi
Quantity Surveyor
 Wajib menjunjung tinggi falsafah dan UUD negara
 Harus memiliki kesadaran integritas nasional
 Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya
berperilaku terpuji, sehingga menjunjung
kehormatan profesi surveyor Indonesia
 Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang
data dan informasi yang ia sajikan
 Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang
metoda, sarana, dan tenaga, yang ia gunakan dalam
pengumpulan data informasi, dalam pengolahan
serta penyajian
Kode Etik Profesi
Quantity Surveyor
 Hendaknya berusaha memperkokoh profesi
surveyor dengan :
1. Pertukaran informasi dan pengalaman dengan
orang-orang yang berminat akan survei dan
pemetaan serta para pemakai jasa survei dan
pemetaan, dengan profesi-profesi lain, dengan
para mahasisiwa dan umum
2. Berusaha untuk memberikan kesempatan
kepada para karyawan yang bekerja di bawah
pengawasannya untuk memperoleh kemajuan
dan pengembangan
3. Memberikan imbalan penghargaan yang wajar
sesuai prestasi kepada para karyawan yang
bekerja dibawah pengawasannya
Kode Etik Profesi
Quantity Surveyor  Hendaknya mawas diri dengan :
1. Hanya menerima penugasan yang ia tahu orang-
orangnya mampu melaksanakan, didasari oleh
pendidikan, latihan, dan pengalaman
2. Mengerahkan para ahli dan spesialis bila
dipandang perlu, agar dengan demikian pemberi
tugas dapat dilayani sebaik mungkin
3. Bersedia menerima kritik/saran
4. Mengakui/menghargai pemilikan serta
kepentingan dan hak-hak orang lain
Kode Etik Profesi
Quantity Surveyor
 Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun
dalam profesi ini dengan :
1. Mengiklankan diri secara tidak hormat
2. Menyalahgunakan jabatannya atau jabatan
orang lain untuk memperoleh keuntungan
3. Mencela orang lain terutama yang seprofesi
4. Melakukan penekanan atau mempengaruhi
secara tidak patut, atau meminta karunia
dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang
atau bentuk lain
 Hendaknya memberikan penghargaan yang layak
terhadap orang lain dan/atau perusahaan atas
sumbangan profesionalnya
2
3
•Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas
berwarna hijau di atas warna dasar putih.
•Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
•Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
•Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
•Warna Putih : bersih dan suci.
•Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
•Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
ARTI SIMBOL
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas
Nasional
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas
Nasional
1
2
3
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
Piramida Kecelakaan Kerja
Setiap Terjadi
1
10
30
60
0
Kecelakaan Fatal/Kematian
Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya
Yang di dalamnya
terdapat
Insiden yang menimbulkan
kerusakan alat/bahan
sebelumnya
Nearmiss (hampir celaka)
Sebelumnya
Yang di dalamnya
terdapat
PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA
Piramida Kecelakaan Kerja adalah sebuah teori yang
dicetuskan oleh Herbert William Heinrich pada tahun 1931
dimana jika suatu tempat kerja terjadi 1 kecelakaan fatality,
maka ditempat kerja tersebut sebanding dengan 30
kecelakaan kerja yang bersifat mayor/cedera berat, 300
cedera ringan, 3000 Nearmiss, dan terpapar 30000 bahaya
berupa unsafe action dan unsafe condition.
Secara sederhana bisa diartikan jika suatu tempat kerja
terdapat 1 kecelakaan fatality, maka di tempat kerja itu
terdapat 30000 perilaku dan kondisi tidak aman.
Penyebab Kecelakaan Kerja
Penyebab
Dasar
Kecelakaan
1. Kurangnya
Prosedur/At
uran
2. Kurangnya
Sarana
3. Kurangnya
Kesadaran
4. Kurangnya
Kepatuhan
Penyebab
Tidak
Langsung
1. Faktor
Pekerjaan
2. Faktor
Pribadi
Penyebab
Langsung
1. Tindakan
Tidak Aman
2. Kondisi
Tidak Aman
Kecelakaan
Kerja
1. Kontak Dengan
Bahaya
2. Kegagalan
Fungsi
Kerugian
1. Manusia (Cedera,
Keracunan, Cacat,
Kematian, PAK)
2. Mesin/Alat
(Kerusakan
Mesin/Alat)
3. Material/Bahan
(Tercemar, Rusak,
Produk Gagal)
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam)
Teori Efek Domino – H.W.
Heinrich
Penyebab Kecelakaan Kerja
UNSURTERKAITDALAM PROYEK KONSTRUKSI
Proyek
Konstruksi
Pemilik Proyek
Kontraktor
Sub Kontraktor
Pekerja Proyek Pekerja Subkon
Pemasok dll
Instansi Teknis PU/
Nakertrans
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
Data Kecelakaan
- Konstruksi : 32 %
Jml TK terserap 4.5 jt TK (5%)
- Industri : 31,6 %
- Transport : 9,3 %
- Pertambangan : 2,6 %
- Kehutanan : 3,8 %
- Lain-lain : 20 %
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Data Penyebab Kecelakaan Sektor Konstruksi
next
previous
Jatuh :26%
Terbentur :12 %
Tertimpa :9%
Mesin & alat :8%
Alat tangan :7%
Transport :7 %
Lain-lain :6%
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI
MANAJEMEN
KONSTRUKSI
PROYEK
MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI
Suatu upaya untuk mencapai suatu hasil tertentu dalam bentuk
bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu, dan
sumber daya yang terbatas secara efektif melalui tindakan-
tindakan
PERENCANAAN (Planning)
PENGORGANISASIAN (Organizing)
PELAKSANAAN (Actuating/Action)
PENGAWASAN (Controlling)
Unsur Dalam
Manajemen
Konstruksi
PLANNING
Tujuan/sasaran
Prosedur
Biaya
Sumber daya
ORGANIZING
Penangung jawab
Pengelompokan
tanggung jawab
Hubungan antar
unsur organisasi
ACTUATING
Implementasi dari
perencanaan
CONTROLLING
Mengukur kualitas
hasil
Evaluasi
Penyusunan laporan
Karakteristik
Proyek Konstruksi
Proyek Bersifat Unik
Membutuhkan Sumber
Daya (Resaurces)
Membutuhkan Organisasi
 Konstruksi permukiman (Residential construction).
Meliputi perumahan keluarga tunggal dan rumah susun atau
flat. Sebagian besar dibiayai sektor swasta.
TIPE – TIPE PROYEK KONSTRUKSI
Konstruksi gedung (Building construction).
Konstruksi gedung menghasilkan bangunan mulai pertokoan
dari yang kecil sampai yang besar, gedung-gedung sekolah, rumah
sakit, gedung pemerintah, pabrik industri sampai pusat
perdagangan.
 Konstruksi Rekayasa berat ( heavy engineering construction).
Meliputi bendungan sebagai pusat tenaga listrik hidro dan pengendali
banjir dan irigasi, terowongan, jembatan dari yang berukuran kecil sampai
besar, pelabuhan, lapangan terbang, jalan raya dan jalan rel dan
bangunan pelayanan umum lainnya. Tahapan pembangunannya kebih
bersifat padat mesin-mesin berat. Sebagian besar dibiayai pemerintah.
Konstruksi industri (Industrial construction).
Proyek-proyek ini meliputi pabrik pengilangan minyak bumi dan
petro kimia, pusat pembangkit tenaga listrik dari bahan bakar fosil
serta tenaga nuklir, pertambangan, pabrik peleburan logam pabrik
industri dasar/berat dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh
pelayanan umum dan industri dasar.
SASARAN
PROYEK
KONSTRUKSI
MUTU
BIAYA
WAKTU
Sasaran Proyek Konstruksi
ASPEK BIAYA
Biaya optimal proyek dapat dicapai
Biaya pembangunan keseluruhan proyek
dapat dihemat
ASPEK WAKTU
Bisa mempediksi lamanya waktu
pengerjaan proyek
Waktu pengadaan material dapat diukur
secara dini, sehingga tidak terjadi
keterlambatan material
ASPEK MUTU
Mutu lebih terjamin karena tim MK membantu
kontraktor dalam hal metode pelaksanaan,
implementasi, dan Quality Control
Mutu dan Kemampuan Kontraktor spesialis
lebih terseleksi
Unsur-unsur
dalam
manajemen
 Manusia (Manpower)
 Bahan (Material)
 Mesin/Peralatan (Machine)
 Metode Cara Kerja (Methods)
 Modal/Uang (Money)
KEGIATAN
PERENCANAAN
PENETAPAN TUJUAN : Harus Realistis, Spesifik, Harus terukur dan ada
batasan waktu
Bertujuan Meyakinkan Pemilik Proyek Bahwa Proyek Konstruksi
yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek
perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi maupun aspek
lingkungan
STUDY KELAYAKAN
TAHAP PENJELASAN (BRIEFING)
Pemilik menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan
sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menafsirkan
keinginan pemilik
TAHAP PERANCANGAN (Desain)
Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang
lebih Mendetail sesuai dengan keinginan dari pemilik
Gambar Rencana, Spesifikasi, Rencana Anggaran Biaya (RAB),
Metode Pelaksanaan, Scheduling
KEGIATAN
ORGANIZING
TAHAP PENGADAAN/PELELANGAN
Bertujuan untuk menunjuk Kontraktor atau beberapa subkontraktor
sebagai pelaksana.
 Prakualifikasi
 Dokumen Kontrak
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
Mengkoordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
dengan melihat jenis proyek, keadaanan anggaran biaya, sifat
proyek.
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah direncang oleh
konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah
disepakati serta dengan mutu yang telah diisyaratkan.
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan
yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah
direncang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya, waktu yang sudah disepakati serta dengan mutu
yang telah diisyaratkan.
TAHAP
PELAKSANAAN
Main Schedule
Detailed Schedule
Material Schedule
Equipment schedule
Man power Schedule
Metode Kerja Pelaksanaan
Job Layout
Shop drawing
dll
TAHAP
PENGENDALIAN
PELAPORAN SECARA PERIODIK
- Pelaporan berupa harian, mingguan, bulanan yang
meliputi budget, scheduling, material, peralatan,
kualitas
SOLUSI UNTUK PERMASALAHAN
Jika menyangkut waktu batasannya adalah batas
tanggal selesai
Jika budget batasannya nilai uang yang terpakai untuk
operasional
Jika mutu batasannya persyaratan mutu, SNI
TAHAP
PEMELIHARAAN
DAN PERSIAPAN
PENGGUNAAN
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar
bangunan yang telah sesuai dengan dokumen
kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana
mestinya
 Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data-
data selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan
 Meneliti Bangunan secara cermat dan memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang terjadi
 Mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta
pedoman pemeliharaannya
 Melatih Staf untuk melaksanakan pemeliharaan
Merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap risiko, yatu dengan
memahami, mengidentifikasi, dan mengevaluasi risiko suatu proyek.
Kemudian mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap dampak
yang akan ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak
lain atau mengurangi risiko yang terjadi
Manajemen
Risiko Proyek
Konstruksi
Bertujuan untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan
mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya,
dilain sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang
Manajemen
Risiko Proyek
Konstruksi
Identifikasi Risiko
Tidak perlu
pertimbangan
lebih lanjut
Evaluasi dampak terhadap proyek
(evaluasi risiko)
Tentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap
risiko (alokasi risiko)
Jika bertanggung jawab atas risiko ini, apakan anda akan memindahkan
risiko ini kepada pihak lain (pengirangan risiko)
B C
A
Apakah risiko ini
dapat
dipengaruhi?
Penilaian
kembali
setelah
beberapa
waktu
Ya
Tidak
Pengaruh yang
dapat diabaikan
Lokasi dan urutan kerja
Klasifikasi risiko
dilihat dari
kebutuhan
dalam
penanganannya
Risiko Murni dan Risiko Spekulatif (Pure risk and speculative risk)
Risiko murni dianggap suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya
suatu luaran (outcome) yaitu kerugian. Risiko murni dapat dikenal sebagai
risiko statis
Contoh : kecelakaan kerja di proyek
Risiko spekulatif dikenal sebaagi risiko dinamis
Contoh : risiko spekulatif pada perusahaan asurransi, jika risiko yang dijamin
terjadi, maka pihak asuransi akan mengalami kerugian karena menanggung
yang terjadi, namun bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan
akan memperoleh keuntungan
Risiko terhadap benda dan manusia
Risiko yang menimpa benda/manusia, seperti rumah terbakar, sedangkan
risiko terhadap manusia seperti hari tua/kematian/dsb
Klasifikasi risiko
dilihat dari
kebutuhan
dalam
penanganannya
Risiko fundamental dan Risiko khusus (fundamental risk and particular
risk)
Risiko fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada
hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada
seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya
Contoh : bencana alam, peperangan
Risiko khusus adalah risiko yang bersumber dari peristiwa-peristiwa yang
mandiri, dimana sifat dari risiko tidak selalu bencana, bisa dikendalikan, atau
umumnya dapat diasuransikan
Contoh : jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal, dsb
Sumber-sumber
Risiko
Timbulnya inflasi
Kondisi tanah yang tidak terduga
Keterlambatan material
Detail desain yang salah, seperti ukuran yang
salah dari gambar yang dibuat arsitek
Kontraktor utama tidak mampu
membayar/bangkrut
Tidak ada koordinasi
Penanganan
Keadaan Darurat
Sanksi
Administratif
(sesuai pasal 190
UU no 13 tahun
2003)
Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi berupa :
• Teguran
• Peringatan tertulis
• Pembatasan kegiatan usaha
• Pembekuan kegiatan usaha
• Pembatalan persetujuan
• Pembatalan pendaftaran
• Penghentian sementara sebagian atau seluruh
alat produksi
• Pencabutan ijin

More Related Content

Similar to sesi 1.WORKSHOP SERTIFIKASI QUANTYITY.pdf

pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)
pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)
pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)Surana Ir, MSc, PU-SDA
 
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdfSKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdfekosm112
 
Uu jasa konstruksi 18 1999
Uu jasa konstruksi 18 1999Uu jasa konstruksi 18 1999
Uu jasa konstruksi 18 1999Aris SalTig
 
Uu18 1999 jasakonstruksi
Uu18 1999 jasakonstruksiUu18 1999 jasakonstruksi
Uu18 1999 jasakonstruksiAriev Budiman
 
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa KonstruksiUndang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa KonstruksiPenataan Ruang
 
PETUGAS K3 JENJANG 3.pptx
PETUGAS K3 JENJANG 3.pptxPETUGAS K3 JENJANG 3.pptx
PETUGAS K3 JENJANG 3.pptxBudi593574
 
Uu jakon no_2_2017
Uu jakon no_2_2017Uu jakon no_2_2017
Uu jakon no_2_2017Abdul Aziz
 
Uu 2 tahun 2017 jasa konstruksi
Uu 2 tahun 2017 jasa konstruksiUu 2 tahun 2017 jasa konstruksi
Uu 2 tahun 2017 jasa konstruksiFrida Silalahi
 
UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]
UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]
UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]Martios Alius
 
Tertib Penyelenggaraan.pptx
Tertib Penyelenggaraan.pptxTertib Penyelenggaraan.pptx
Tertib Penyelenggaraan.pptxArif947501
 
Pentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.ppt
Pentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.pptPentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.ppt
Pentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.pptherisusanto400771
 
Hubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdf
Hubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdfHubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdf
Hubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdfMeisyaDewi1
 
Undang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksi
Undang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksiUndang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksi
Undang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksiEMLI Indonesia
 
CONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAAN
CONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAANCONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAAN
CONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAANRestu Wahono
 
01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerja01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerjaWendy Hutahaean
 
Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakmitrakawasa
 

Similar to sesi 1.WORKSHOP SERTIFIKASI QUANTYITY.pdf (20)

pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)
pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)
pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)
 
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdfSKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
 
SSIP PPI USU.pptx
SSIP PPI USU.pptxSSIP PPI USU.pptx
SSIP PPI USU.pptx
 
UU No 2 Tahun 2017
UU No 2 Tahun 2017UU No 2 Tahun 2017
UU No 2 Tahun 2017
 
Uu jasa konstruksi 18 1999
Uu jasa konstruksi 18 1999Uu jasa konstruksi 18 1999
Uu jasa konstruksi 18 1999
 
Uu18 1999 jasakonstruksi
Uu18 1999 jasakonstruksiUu18 1999 jasakonstruksi
Uu18 1999 jasakonstruksi
 
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa KonstruksiUndang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
 
PETUGAS K3 JENJANG 3.pptx
PETUGAS K3 JENJANG 3.pptxPETUGAS K3 JENJANG 3.pptx
PETUGAS K3 JENJANG 3.pptx
 
Uu jakon no_2_2017
Uu jakon no_2_2017Uu jakon no_2_2017
Uu jakon no_2_2017
 
Uu 2 tahun 2017 jasa konstruksi
Uu 2 tahun 2017 jasa konstruksiUu 2 tahun 2017 jasa konstruksi
Uu 2 tahun 2017 jasa konstruksi
 
UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]
UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]
UU No 2 Tahun 2017 [Jasa Konstruksi]
 
Tertib Penyelenggaraan.pptx
Tertib Penyelenggaraan.pptxTertib Penyelenggaraan.pptx
Tertib Penyelenggaraan.pptx
 
Pentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.ppt
Pentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.pptPentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.ppt
Pentingnya Penerapan K3 pada Kegiatan Konstruksi.ppt
 
KAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAANKAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAAN
 
Hubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdf
Hubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdfHubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdf
Hubungan Arsitek dengan Pihak Lain .pdf
 
Undang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksi
Undang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksiUndang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksi
Undang undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa konstruksi
 
CONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAAN
CONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAANCONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAAN
CONTOH POWER POINT TENTANG PERUSAHAAN
 
01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerja01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerja
 
Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kak
 
ustek pju.docx
ustek pju.docxustek pju.docx
ustek pju.docx
 

Recently uploaded

tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasitugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasifrenkytanzil5
 
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.pptTUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.pptOloy2
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetikzulmushawir2
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxadista7
 
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptxUJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptxnuhungbintoking
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxpkmcipakudrive
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptxarisvanrush
 
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsungmetode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsungssuser4cf36c
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxHeriGeologist
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptxNadhifMuhammad5
 

Recently uploaded (18)

Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasitugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
 
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.pptTUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptxUJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsungmetode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 

sesi 1.WORKSHOP SERTIFIKASI QUANTYITY.pdf

  • 2. QUANTITY SURVEYOR Adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan. Peran Quantity Surveyor (QS) antara lain : - Memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang ditetapkan oleh pemilik proyek (owner) - Menangani aspek legal pelaksanaan proyek - Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak. PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI UNTUK JABATAN KERJA QUANTITY SURVEYOR MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KEPMEN – NOMOR KEP.06/MEN/I/2011
  • 3.
  • 4. Pelaksanaan UKOM QS JENIS SOAL TESTULIS Uraian (CLOSE BOOK, 120 MENIT) OBSERVASI DEMONSTRASI (OPEN BOOK, 180 MENIT) • Waktu pelaksanaan : Senin, 22 Oktober 2021 • Pukul : 07.00 dengan jadwal dan ruang kelas dapat dilihat di IG LSP • LURING Dengan PROKES KETAT • Menggunakan Pakaian Hitam Putih • Membawa Tumbler Air Minum sendiri • Sudah sarapan dan boleh membawa snack dan di makan saat jam istirahat
  • 5. Undang- UndangJasa Konstruksi no 2Tahun 2017 Mengatur tentang regulasi jasa konstruksi yang meliputi :  Tanggung jawab dan kewenangan  Usaha jasa konstruksi  Penyelenggaraan jasa konstruksi
  • 6. Pentingnya Undang- UndangJasa Konstruksi no 2Tahun 2017  Pembagian peran (tanggung jawab dan kewenangan) antara pemerintah pusat dan daerah  Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat, dan terbuka melalui pola persaingan yang sehat  Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi melalui kemitraan dan sistem informasi, sebagai bagian dari pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi  Lingkup pengaturannya mengatur tidak hanya usaha jasa konstruksi, namun rantai pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan
  • 7. Pentingnya Undang- UndangJasa Konstruksi no 2Tahun 2017  Adanya aspek perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat penyelenggaraan jasa konstruksi, agar tidak mengganggu proses pembangunan. Perlindungan ini termasuk perlindungan bagi pengguna dan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi  Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam bekerja di bidang konstruksi, termasuk pengaturan badan usaha asing yang bekerja di Indonesia, dan penetapan standar remunerasi minimal untuk tenaga kerja konstruksi  Adanya jaring pengaman terhadap investasi yang akan masuk di bidang jasa kosntruksi  Mewujudkan jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4)
  • 8. Bentuk dan KualifikasiUsaha Berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Klasifikasi Usaha Kecil Menengah Besar Penetapan Kemampuan keuangan Penjualan tahunan Ketersediaan tenaga kerja konstruksi Kemampuan dalam penyediaan peralatan konstruksi UUJK Pasal 20 UUJK Pasal 19 Bentuk dan Kualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
  • 9. Jenis, Klasifikasi,dan LayananUsaha Jenis Usaha Klasifikasi Usaha Layanan Usaha Jasa Konsultasi Konstruksi • Arsitektur • Rekayasa • Rekayasa terpadu • Arsitektur lansekap dan perencanaan wilayah • Pengkajian • Perencanaan • Perancangan • Pengawasan • Manajemen penyelenggaraan konstruksi UUJK Pasal 13 Pekerjaan Konstruksi • Bangunan gedung • Bangunan sipil • Pembangunan • Pemeliharaan • Pembongkaran • Pembangunan kembali UUJK Pasal 14 Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi • Bangunan gedung • Bangunan sipil • Rancang bangun • Perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan UUJK Pasal 15 Jenis, klasifikasi, dan Layanan Usaha Jasa Konstruksi
  • 10. Undang-Undang Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 1. Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi; 2. Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan terbuka melalui pola persaingan yang sehat; 3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi melalui kemitraan dan sistem informasi, sebagai bagian dari pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi; 4. Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi melainkan mengatur rantai pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan;
  • 11. Undang- Undang Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 5. Adanya aspek perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat penyelenggaraan jasa konstruksi agar tidak mengganggu proses pembangunan. Perlindungan ini termasuk perlindungan bagi pengguna dan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pada RUU tentang Jasa Konstruksi yang baru tidak terdapat klausul kegagalan pekerjaan konstruksi hanya ada klasul kegagalan bangunan. Hal ini sebagai perlindungan antara pengguna dan penyedia jasa saat melaksanakan pekerjaan konstruksi; 6. Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam bekerja di bidang jasa konstruksi, termasuk pengaturan badan usaha asing yang bekerja di Indonesia, juga penetapan standar remunerasi minimal untuk tenaga kerja konstruksi; 7. Adanya jaring pengaman terhadap investasi yang akan masuk di bidang jasa konstruksi; 8. Mewujudkan jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4)
  • 12. Kode Etik Profesi Quantity Surveyor  Wajib menjunjung tinggi falsafah dan UUD negara  Harus memiliki kesadaran integritas nasional  Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku terpuji, sehingga menjunjung kehormatan profesi surveyor Indonesia  Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang ia sajikan  Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana, dan tenaga, yang ia gunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam pengolahan serta penyajian
  • 13. Kode Etik Profesi Quantity Surveyor  Hendaknya berusaha memperkokoh profesi surveyor dengan : 1. Pertukaran informasi dan pengalaman dengan orang-orang yang berminat akan survei dan pemetaan serta para pemakai jasa survei dan pemetaan, dengan profesi-profesi lain, dengan para mahasisiwa dan umum 2. Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan yang bekerja di bawah pengawasannya untuk memperoleh kemajuan dan pengembangan 3. Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada para karyawan yang bekerja dibawah pengawasannya
  • 14. Kode Etik Profesi Quantity Surveyor  Hendaknya mawas diri dengan : 1. Hanya menerima penugasan yang ia tahu orang- orangnya mampu melaksanakan, didasari oleh pendidikan, latihan, dan pengalaman 2. Mengerahkan para ahli dan spesialis bila dipandang perlu, agar dengan demikian pemberi tugas dapat dilayani sebaik mungkin 3. Bersedia menerima kritik/saran 4. Mengakui/menghargai pemilikan serta kepentingan dan hak-hak orang lain
  • 15. Kode Etik Profesi Quantity Surveyor  Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan : 1. Mengiklankan diri secara tidak hormat 2. Menyalahgunakan jabatannya atau jabatan orang lain untuk memperoleh keuntungan 3. Mencela orang lain terutama yang seprofesi 4. Melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau meminta karunia dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang atau bentuk lain  Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain dan/atau perusahaan atas sumbangan profesionalnya
  • 16. 2
  • 17. 3
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. •Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna dasar putih. •Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 : •Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK). •Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani. •Warna Putih : bersih dan suci. •Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera. •Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. ARTI SIMBOL
  • 24. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional 1 2 3 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
  • 25. Piramida Kecelakaan Kerja Setiap Terjadi 1 10 30 60 0 Kecelakaan Fatal/Kematian Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat Insiden yang menimbulkan kerusakan alat/bahan sebelumnya Nearmiss (hampir celaka) Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA
  • 26. Piramida Kecelakaan Kerja adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Herbert William Heinrich pada tahun 1931 dimana jika suatu tempat kerja terjadi 1 kecelakaan fatality, maka ditempat kerja tersebut sebanding dengan 30 kecelakaan kerja yang bersifat mayor/cedera berat, 300 cedera ringan, 3000 Nearmiss, dan terpapar 30000 bahaya berupa unsafe action dan unsafe condition. Secara sederhana bisa diartikan jika suatu tempat kerja terdapat 1 kecelakaan fatality, maka di tempat kerja itu terdapat 30000 perilaku dan kondisi tidak aman.
  • 27. Penyebab Kecelakaan Kerja Penyebab Dasar Kecelakaan 1. Kurangnya Prosedur/At uran 2. Kurangnya Sarana 3. Kurangnya Kesadaran 4. Kurangnya Kepatuhan Penyebab Tidak Langsung 1. Faktor Pekerjaan 2. Faktor Pribadi Penyebab Langsung 1. Tindakan Tidak Aman 2. Kondisi Tidak Aman Kecelakaan Kerja 1. Kontak Dengan Bahaya 2. Kegagalan Fungsi Kerugian 1. Manusia (Cedera, Keracunan, Cacat, Kematian, PAK) 2. Mesin/Alat (Kerusakan Mesin/Alat) 3. Material/Bahan (Tercemar, Rusak, Produk Gagal) 4. Lingkungan (Tercemar, Rusak, Bencana Alam) Teori Efek Domino – H.W. Heinrich Penyebab Kecelakaan Kerja
  • 28. UNSURTERKAITDALAM PROYEK KONSTRUKSI Proyek Konstruksi Pemilik Proyek Kontraktor Sub Kontraktor Pekerja Proyek Pekerja Subkon Pemasok dll Instansi Teknis PU/ Nakertrans Konsultan Perencana Konsultan Pengawas
  • 29. Data Kecelakaan - Konstruksi : 32 % Jml TK terserap 4.5 jt TK (5%) - Industri : 31,6 % - Transport : 9,3 % - Pertambangan : 2,6 % - Kehutanan : 3,8 % - Lain-lain : 20 % UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
  • 30. Data Penyebab Kecelakaan Sektor Konstruksi next previous Jatuh :26% Terbentur :12 % Tertimpa :9% Mesin & alat :8% Alat tangan :7% Transport :7 % Lain-lain :6% UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
  • 32. MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Suatu upaya untuk mencapai suatu hasil tertentu dalam bentuk bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu, dan sumber daya yang terbatas secara efektif melalui tindakan- tindakan PERENCANAAN (Planning) PENGORGANISASIAN (Organizing) PELAKSANAAN (Actuating/Action) PENGAWASAN (Controlling)
  • 33. Unsur Dalam Manajemen Konstruksi PLANNING Tujuan/sasaran Prosedur Biaya Sumber daya ORGANIZING Penangung jawab Pengelompokan tanggung jawab Hubungan antar unsur organisasi ACTUATING Implementasi dari perencanaan CONTROLLING Mengukur kualitas hasil Evaluasi Penyusunan laporan
  • 34. Karakteristik Proyek Konstruksi Proyek Bersifat Unik Membutuhkan Sumber Daya (Resaurces) Membutuhkan Organisasi
  • 35.  Konstruksi permukiman (Residential construction). Meliputi perumahan keluarga tunggal dan rumah susun atau flat. Sebagian besar dibiayai sektor swasta. TIPE – TIPE PROYEK KONSTRUKSI
  • 36. Konstruksi gedung (Building construction). Konstruksi gedung menghasilkan bangunan mulai pertokoan dari yang kecil sampai yang besar, gedung-gedung sekolah, rumah sakit, gedung pemerintah, pabrik industri sampai pusat perdagangan.
  • 37.  Konstruksi Rekayasa berat ( heavy engineering construction). Meliputi bendungan sebagai pusat tenaga listrik hidro dan pengendali banjir dan irigasi, terowongan, jembatan dari yang berukuran kecil sampai besar, pelabuhan, lapangan terbang, jalan raya dan jalan rel dan bangunan pelayanan umum lainnya. Tahapan pembangunannya kebih bersifat padat mesin-mesin berat. Sebagian besar dibiayai pemerintah.
  • 38. Konstruksi industri (Industrial construction). Proyek-proyek ini meliputi pabrik pengilangan minyak bumi dan petro kimia, pusat pembangkit tenaga listrik dari bahan bakar fosil serta tenaga nuklir, pertambangan, pabrik peleburan logam pabrik industri dasar/berat dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh pelayanan umum dan industri dasar.
  • 40. Sasaran Proyek Konstruksi ASPEK BIAYA Biaya optimal proyek dapat dicapai Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat ASPEK WAKTU Bisa mempediksi lamanya waktu pengerjaan proyek Waktu pengadaan material dapat diukur secara dini, sehingga tidak terjadi keterlambatan material ASPEK MUTU Mutu lebih terjamin karena tim MK membantu kontraktor dalam hal metode pelaksanaan, implementasi, dan Quality Control Mutu dan Kemampuan Kontraktor spesialis lebih terseleksi
  • 41. Unsur-unsur dalam manajemen  Manusia (Manpower)  Bahan (Material)  Mesin/Peralatan (Machine)  Metode Cara Kerja (Methods)  Modal/Uang (Money)
  • 42. KEGIATAN PERENCANAAN PENETAPAN TUJUAN : Harus Realistis, Spesifik, Harus terukur dan ada batasan waktu Bertujuan Meyakinkan Pemilik Proyek Bahwa Proyek Konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi maupun aspek lingkungan STUDY KELAYAKAN TAHAP PENJELASAN (BRIEFING) Pemilik menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menafsirkan keinginan pemilik TAHAP PERANCANGAN (Desain) Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih Mendetail sesuai dengan keinginan dari pemilik Gambar Rencana, Spesifikasi, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Metode Pelaksanaan, Scheduling
  • 43. KEGIATAN ORGANIZING TAHAP PENGADAAN/PELELANGAN Bertujuan untuk menunjuk Kontraktor atau beberapa subkontraktor sebagai pelaksana.  Prakualifikasi  Dokumen Kontrak PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT Mengkoordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dengan melihat jenis proyek, keadaanan anggaran biaya, sifat proyek. Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah direncang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati serta dengan mutu yang telah diisyaratkan.
  • 44. Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah direncang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati serta dengan mutu yang telah diisyaratkan. TAHAP PELAKSANAAN Main Schedule Detailed Schedule Material Schedule Equipment schedule Man power Schedule Metode Kerja Pelaksanaan Job Layout Shop drawing dll
  • 45. TAHAP PENGENDALIAN PELAPORAN SECARA PERIODIK - Pelaporan berupa harian, mingguan, bulanan yang meliputi budget, scheduling, material, peralatan, kualitas SOLUSI UNTUK PERMASALAHAN Jika menyangkut waktu batasannya adalah batas tanggal selesai Jika budget batasannya nilai uang yang terpakai untuk operasional Jika mutu batasannya persyaratan mutu, SNI
  • 46. TAHAP PEMELIHARAAN DAN PERSIAPAN PENGGUNAAN Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya  Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data- data selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan  Meneliti Bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi  Mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta pedoman pemeliharaannya  Melatih Staf untuk melaksanakan pemeliharaan
  • 47. Merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap risiko, yatu dengan memahami, mengidentifikasi, dan mengevaluasi risiko suatu proyek. Kemudian mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap dampak yang akan ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak lain atau mengurangi risiko yang terjadi Manajemen Risiko Proyek Konstruksi Bertujuan untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya, dilain sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang
  • 48. Manajemen Risiko Proyek Konstruksi Identifikasi Risiko Tidak perlu pertimbangan lebih lanjut Evaluasi dampak terhadap proyek (evaluasi risiko) Tentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap risiko (alokasi risiko) Jika bertanggung jawab atas risiko ini, apakan anda akan memindahkan risiko ini kepada pihak lain (pengirangan risiko) B C A Apakah risiko ini dapat dipengaruhi? Penilaian kembali setelah beberapa waktu Ya Tidak Pengaruh yang dapat diabaikan Lokasi dan urutan kerja
  • 49. Klasifikasi risiko dilihat dari kebutuhan dalam penanganannya Risiko Murni dan Risiko Spekulatif (Pure risk and speculative risk) Risiko murni dianggap suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya suatu luaran (outcome) yaitu kerugian. Risiko murni dapat dikenal sebagai risiko statis Contoh : kecelakaan kerja di proyek Risiko spekulatif dikenal sebaagi risiko dinamis Contoh : risiko spekulatif pada perusahaan asurransi, jika risiko yang dijamin terjadi, maka pihak asuransi akan mengalami kerugian karena menanggung yang terjadi, namun bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan akan memperoleh keuntungan Risiko terhadap benda dan manusia Risiko yang menimpa benda/manusia, seperti rumah terbakar, sedangkan risiko terhadap manusia seperti hari tua/kematian/dsb
  • 50. Klasifikasi risiko dilihat dari kebutuhan dalam penanganannya Risiko fundamental dan Risiko khusus (fundamental risk and particular risk) Risiko fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya Contoh : bencana alam, peperangan Risiko khusus adalah risiko yang bersumber dari peristiwa-peristiwa yang mandiri, dimana sifat dari risiko tidak selalu bencana, bisa dikendalikan, atau umumnya dapat diasuransikan Contoh : jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal, dsb
  • 51. Sumber-sumber Risiko Timbulnya inflasi Kondisi tanah yang tidak terduga Keterlambatan material Detail desain yang salah, seperti ukuran yang salah dari gambar yang dibuat arsitek Kontraktor utama tidak mampu membayar/bangkrut Tidak ada koordinasi
  • 53. Sanksi Administratif (sesuai pasal 190 UU no 13 tahun 2003) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi berupa : • Teguran • Peringatan tertulis • Pembatasan kegiatan usaha • Pembekuan kegiatan usaha • Pembatalan persetujuan • Pembatalan pendaftaran • Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi • Pencabutan ijin