Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang industri konstruksi di Indonesia. Industri konstruksi memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menyerap tenaga kerja besar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto. Namun, industri ini masih menghadapi tantangan seperti kualifikasi perusahaan konstruksi yang belum memadai dan dominasi pasar oleh perusahaan asing. Pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan untuk mengatur ind
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
KONSTRUKSI]"Judul singkat yang dioptimalkan untuk dokumen tersebut adalah:[JUDUL KONSTRUKSI] "Daftar Peraturan Konstruksi Indonesia
1. 1
Penawaran:
DAFTAR PERATURAN JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA, 2012
Januari, 2012
Industri konstruksi di Indonesia memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi
nasional. Peran strategis itu menurut Road Map Konstruksi Indonesia 2009-2014 meliputi back
ward dan forward lingkages yang luas, daya serap tenaga kerja sangat besar, memberikan
sumbangan besar pada Produk Domestik Bruto (PDB), mata rantai suplai yang besar dan
mendorong pertumbuhan industri penunjang sektor konstruksi, serta menggerakkan
pertumbuhan usaha turutan pengadaan jasa dan barang.
Sektor konstruksi nasional berhasil menempati urutan ke enam dari sembilan sektor utama
penyumbang PDB nasional. Pada tahun 2009, PDB yang disumbangkan oleh sektor konstruksi
tercatat sebesar Rp. 555 trilyun, yang merupakan 9,9% dari PDB nasional. Seiring
perkembangannya, sumbangan pada 2011 mencapai 10,3%. Apabila dibandingkan triwulan yang
sama pada tahun sebelumnya, PDB triwulan III-2011 sektor konstruksi tumbuh 6,4% dari rata-rata
peningkatan PDB sebesar 6,5%.
Sementara itu, tenaga kerja yang dapat diserap di sektor konstruksi tercatat berjumlah 5,4
juta jiwa pada 2009 atau 5,3% dari tenaga kerja nasional. Terus meningkat hingga 5,8 juta jiwa di
2011. Kementerian Pekerjaan Umum memprediksi, jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi
setelah 2012 akan mencapai lebih dari 6 juta orang per tahun.
Jumlah perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi telah mencapai 151.537 perusahaan
pada 2009. Meningkat 8,1% dari tahun sebelumnya, yakni 139.322 perusahaan. Provinsi Jawa
Timur terbanyak dengan 17.740 perusahaan. Peningkatan jumlah badan usaha tersebut ternyata
belum diikuti dengan peningkatan kualifikasi dan kinerjanya. Hal ini tercermin pada mutu
produk, ketepatan waktu pelaksanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, modal,
serta teknologi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang belum sesuai dengan yang
diharapkan. Kondisi tersebut di antaranya disebabkan oleh persyaratan usaha serta persyaratan
kualifikasi tenaga kerja terampil dan ahli yang belum diatur sebagaimana mestinya untuk
mewujudkan badan usaha konstruksi yang profesional dan dapat diandalkan.
Dengan tingkat kualifikasi dan kinerja tersebut, pada umumnya pangsa pasar pekerjaan
konstruksi yang berteknologi tinggi belum sepenuhnya dapat dikuasai oleh usaha jasa konstruksi
nasional. Dari seluruh pangsa pasar jasa konstruksi Indonesia (100%), hanya 40% yang dikuasai
oleh pelaku jasa konstruksi nasional yang jumlahnya 90%, sedangkan 60% lainnya dikuasai oleh
pelaku jasa konstruksi asing yang jumlahnya hanya 10%. Oleh karena itu tidak berlebihan jika
sektor konstruksi dalam negeri perlu meningkatkan penguasaan pasar domestik oleh pelaku
usaha konstruksi nasional dan meningkatkan daya saingnya.
Di dalam daftar peraturan ini, dimuat berbagai peraturan yang berkaitan dengan sektor
konstruksi yang meliputi UU Jasa Konstruksi, Permen PU No. 04 dan 05 tahun 2011 tentang
Pedoman Persyaratan Pemberian Izin Usaha, Permen PU No. 07/2011 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, Permen PU No. 08/2011 tentang
Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi, Peraturan LPJK No. 02 s/d 05
tahun 2011 tentang Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku, dan Permohonan
Baru Sertifikat Badan Usaha, serta kebijakan-kebijakan lainnya di sektor konstruksi.
2. 2
Kami berharap, Daftar Peraturan ini akan bermanfaat bagi kalangan bisnis terutama para
pengambil keputusan di sektor konstruksi, serta bagi kalangan bisnis yang terkait secara langsung
maupun tidak langsung dengan industri konstruksi seperti sektor perbankan, jasa asuransi dan
kontraktor. Selain itu, Daftar Peraturan ini juga bermanfaat bagi para investor atau calon investor
yang akan menjalin kerjasama dengan perusahaan yang aktif di bisnis konstruksi di Indonesia.
Daftar Peraturan setebal 600 halaman lebih yang memuat sekitar 38 peraturan pemerintah
terkait dengan bisnis konstruksi di Indonesia ini, kami tawarkan dengan harga Rp 4.500.000
(empat juta lima ratus ribu rupiah). Berkenaan dengan terbatasnya kapasitas halaman, beberapa
lampiran peraturan akan kami sertakan dalam bentuk softcopy. Untuk pemesanan dan informasi
dapat menghubungi PT Media Data Riset melalui telepon (021) 809 6071, 809 3140 dan fax (021)
809 6071 dengan mengisi formulir terlampir. Pemesanan untuk luar negeri atau luar Jakarta akan
ditambah biaya kirim. Demikian penawaran ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, Januari, 2012
PT Media Data Riset
Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si
Direktur Utama
3. 3
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA, 2012
Januari, 2012
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Sumber Data dan Informasi
2. OVERVIEW INDUSTRI KONSTRUKSI
2.1.Gambaran Umum Industri Konstruksi
2.1.1. Tantangan pembangunan
2.1.2. Isu Strategis
2.1.3. Permasalahan di sektor kontruksi
2.1.3.1. Pengembangan Jasa
Konstruksi Perlu Dukungan
Legislatif
2.1.3.2. Pembinaan Jasa Konstruksi
Butuh Ketersediaan
Infrastruktur
2.1.3.3. Pemilihan Penyedia Jasa
2.2.Dukungan Sektor Infrastruktur
2.2.1. Daya saing infrastruktur Indonesia
2.2.2. Proyek infrastruktur pemerintah
2.2.3. Proyek kerjasama RI - Jepang
2.2.4. Proyek Jabodetabek
2.2.5. Jaringan Proyek Jalan Tol
2.2.5.1. Proyek 24 ruas jalan tol
2.2.5.2. Proyek Ruas Jalan Tol
JORR II
2.2.3. Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
2.3.Kebijakan Pemerintah
2.3.1. Program Pembinaan Konstruksi 2010
- 2014
2.3.2. Kontroversi PP 04/2010
2.3.3. Kebijakan Sistem Manajemen Mutu
2.3.4. Pemerintah Keluarkan Keppres
Percepat Tender
2.3.5. Profesionalisme dan kompetensi di
sektor konstruksi
2.3.6. Penerapan Konstruksi Berkelanjutan
2.4.Peluang Pasar Bisnis Konstruksi
2.4.1. Pasar konstruksi domestik dikuasai
asing
2.4.2. Pasar konstruksi 2012 naik 10 persen
2.5.Kinerja Masyarakat Jasa Konstruksi
2.5.1. Manfaatkan peluang infrastruktur
2.5.2. BUJK sebagai ujung tombak daya
saing usaha
2.5.3. Perkuat Pasar Domestik
2.5.4. Indonesia Inc di sektor konstruksi
dinilai belum ada
2.5.5. LPJKN Diinstruksikan Segera
Jalankan Tugas
2.6.Peran Tenaga Kerja Konstruksi
2.6.1. Butuh 6 juta tenaga konstruksi per
tahun
2.6.2. Ketersediaan tenaga tukang
bersertifikat
2.6.3. Jaminan untuk tenaga konstruksi
2.7.Kinerja BUMN Konstruksi
2.7.1. Tingkatkan sinergi BUMN konstruksi
2.7.2. Proyek migas untuk 9 BUMN
konstruksi
2.7.3. ADHI BUMN konstruksi terbesar
2.7.4. PP raih kontrak terbesar
2.7.5. BUMN konstruksi gandeng
kontraktor daerah
3. DAFTAR PERATURAN
3.1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
3.2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
3.3.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
2000 Tentang Usaha Dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi
3.4.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 59 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
3.5.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 92 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi
3.6.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun
2008 Tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi
3.7.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2008 Tentang Pajak
Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha
Jasa Konstruksi
3.8.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
3.9.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4. 4
3.10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
3.11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi
3.12. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3.13. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3.14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 04/PRT/M/2011 Tentang
Pedoman Persyaratan Pemberian Izin
Usaha Jasa Konstruksi Nasional
3.15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 05/PRT/M/2011 Tentang
Pedoman Persyaratan Pemberian Izin
Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi
Asing
3.16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar
Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Dan Jasa Konsultansi
3.17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 08/PRT/M/2011 Tentang
Pembagian Subklasifikasi Dan
Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
3.18. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
15/M-IND/PER/2/2011 Tentang Pedoman
Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
3.19. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
20/M-IND/PER/2/2011 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
(SNI) Baja Profil Secara Wajib
3.20. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
23/M-IND/PER/2/2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 90/M-
IND/PER/8/2010 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja
Lembaran Dan Gulungan Canai Dingin
(BJ.D) Secara Wajib
3.12. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor :
42/M-IND/PER/4/2011 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
(SNI) Kawat Baja Beton Pratekan Untuk
Keperluan Konstruksi Beton Secara Wajib
3.22. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
82/M-IND/PER/8/2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 20/M-
IND/PER/2/2011 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja
Profil Secara Wajib
3.23. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
88/M-IND/PER/10/2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 42/M-
IND/PER/4/2011 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Kawat
Baja Beton Pratekan Untuk Keperluan
Konstruksi Beton Secara Wajib
3.24. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
90/M-IND/PER/8/2010 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
Baja Lembaran Dan Gulungan Canai
Dingin (BJ.D) Secara Wajib
3.25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 10 /PRT/M/2010 Tentang Tata
Cara Pemilihan Pengurus, Masa Bakti,
Tugas Pokok Dan Fungsi, Serta
Mekanisme Kerja Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi
3.26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 16/PRT/M/2010 Tentang
Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala
Bangunan Gedung
3.27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 17/PRT/M/2010 Tentang
Pedoman Teknis Pendataan Bangunan
Gedung
3.28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 24/PRT/M/2010 Tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 10/PRT/M/2010 Tentang
Tata Cara Pemilihan Pengurus, Masa
Bakti, Tugas Pokok Dan Fungsi, Serta
Mekanisme Kerja Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi
3.29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem
Manajemen Mutu (SMM) Departemen
Pekerjaan Umum
3.30. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
153/PMK.03/2009 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
187/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran, Pelaporan, Dan
Penatausahaan Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi
3.31. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 09/PER/M/2008 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
5. 5
3.32. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nomor 02 Tahun 2011
Tentang Tata Cara Registrasi Ulang,
Perpanjangan Masa Berlaku, Dan
Permohonan Baru Sertifikat Badan Usaha
Jasa Pelaksana Konstruksi
3.33. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nomor 03 Tahun 2011
Tentang Tata Cara Registrasi Ulang,
Perpanjangan Masa Berlaku Dan
Permohonan Baru Sertifikat Badan Usaha
Jasa Perencana Dan Pengawas Konstruksi
3.34. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nomor 04 Tahun 2011
Tentang Tata Cara Registrasi Ulang,
Perpanjangan Masa Berlaku, Dan
Permohonan Baru Sertifikat Tenaga Kerja
Ahli Konstruksi
3.35. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nomor 05 Tahun 2011
Tentang Tata Cara Registrasi Ulang,
Perpanjangan Masa Berlaku, Dan
Permohonan Baru Sertifikat Tenaga Kerja
Terampil Konstruksi
3.36. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Tata Cara
E-Tendering
3.37. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan
Kesatu Atas Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang
Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Standard Bidding Document)
3.38. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Sertifikasi
Keahlian Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
6. 6
FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET
Jl. SMA XIV No. 12 A, Cawang–UKI, Jakarta 13630
Phone : (021) 809 6071, 809 3140
Fax : (021) 809 6071, 809 3140
E-mail : sales@mediadata.co.id
PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA, 2012
Januari, 2012
Edisi Bahasa Indonesia
Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat
Telepon Fax :
Tanda Tangan
Tanggal
Harga :
Edisi Bahasa Indonesia : Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah)
Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn)
Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)
Pembayaran ( √ ) :
Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA
WS