Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Seminar Haji.pptx
1.
2. KEKARANTINAAN KESEHATAN
UU No. 6/2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan .
Permenkes 356/2008 2348/2011
tentang OTK KKP :.
IHR (2005) : mencegah, melindungi dan
mengendalikan penyebaran penyakit
lintas negara. Tidak hanya penyakit tetapi
semua jenis ancaman masalah kesehatan.
3. adalah upaya mencegah dan
menangkal keluar atau masuknya
penyakit dan/atau faktor risiko
kesehatan masyarakat yang berpotensi
menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat
UU No 6 Tahun 2018
tentang
KEKARANTINAAN KESEHATAN
4. TUSI KKP
( Permenkes No.
356/Menkes/Per/IV/2008)
T
U
G
A
S
melaksanakan pencegahan masuk &
keluarnya peny, peny potensial wabah,
surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesling, yankes,
pengawasan OMKABA, pengamanan
penyakit baru /muncul kembali,
bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
5.
6. ISTITHAAH KESEHATAN J H
(Permenkes no 15 th 2016)
Kemampuan Jemaah Haji dari aspek
kesehatan yg meliputi fisik dan
mental yg terukur dg pem yg dpt
dipertanggungjawabkan shg JH dpt
menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan Agama Islam
7. ISTITHAAH KES JH
1. Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji
2. Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji
dengan Pedampingan
3. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan
Haji untuk Sementara
4. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan
Haji
8. Memenuhi Syarat Isthitaah
Kesehatan Haji
Memiliki kemampuan mengikuti proses
ibadah haji tanpa bantuan obat, alat,
dan/ atau org lain dg tingkat
kebugaran jasmani min dg kategori
cukup
9. Memenuhi Syarat Isthitaah Kes
Haji dg Pedampingan
a. > 60 th dan/atau
b. Mend peny ttt yg tdk masuk kriteria
Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah
Kesehatan Haji untuk Sementara
dan/atau Tidak Memenuhi Syarat
Isthitaah Kesehatan Haji
10. a. Sertifikat Vaksinasi /ICV (-)
b. Peny ttt yg berpeluang sembuh
ex. TB BTA (+), TB MDR, DM tak terkontrol,
Hipertiroid, HIV-AIDS dg Diare Kronik, Stroke
Akut, Perdrhan Sal Cerna, Anemia Gravis
c. Susp &/ Konfirm Peny menular yg berpotensi wabah
d. Psikosis Akut
e. # tungkai yg membutuhkan immobilisasi
f. # tl blk tanpa komplikasi neurologis
h. Hamil diprediksi saat keberangkatan <14 mg atau > 26 mg
11. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah
Kesehatan Haji
a. Kondisi klinis yg mengancam Jiwa
PPOK IV, CKD IV dg peritoneal dialysis/ dialisis
reguler, AIDS IV dg inf oport, Stroke hemm luas
b. Ggn Jiwa berat : Skizofrenia , demensia dan RM
c. Peny yg sulit diharapkan sembuh
TB TDR, Sirosis, Hepatoma decomp
12. *Pemeriksaan tahap ketiga
Penetapan satus kes JH laik atau tidak laik
terbang
Berita Acara Kelaikan terbang disampaikan
Ketua PPIH Emb Bid Kes kepada Ketua
PPIH Embarkasi
13. PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN
INTERNASIONAL &/ PERATURAN KESEHATAN
PENERBANGAN
1. Peny menular tertentu (Pes, kolera, YF, Cacar) &
menjadi perhatian ttt (TB dg BTA +, Kusta MB
PHEIC)
2. Ketentuan Keselamatan Penerbangan
a. Penyakit yg berisiko kematian kr ketinggian
b. Kehamilan < 14 mg atau > 26 mg
14. JH EMBARKASI PADANG
JUMLAH : 7.001 orang
SUMBAR : 4.991 orang
BENGKULU : 1.918 orang
PETUGAS : 90 orang
20. No
No Kloter/
Manifest
Umur
Jenis
Kelamin
Diagnosa Keterangan
1 13/ 180 54 th Wanita E11(Non
Independent
Diabetes Melitus)
I10 (Hypertensi)
Dirawat
2 15/ 157 87 th Wanita I10 (Hypertensi),
E11(Non
Independent
Diabetes Melitus)
Post Stroke.
Dirawat
Distribusi Jemaah Haji yang Tidak Laik Berdasarkan
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga
Embarkasi Padang Tahun 1440 H / 2019 M
22. Lingkungan Penerbangan
Komposisi udara (Table 1.1).
Tekanan atmosfer pada ketinggian permukaan
air laut sebesar 760 mmHg/ 14.7 psi
Gas tunduk pada hukum-hukum fisika
• Hukum Boyle
* Volume berbanding terbalik dengan tekanan
* Gas mengembang saat tekanan menurun
• Hukum Dalton
*
*
*
* Jumlah tekanan udara = jumlah tekanan
parsial (tekanan setiap gas)
* Komposisi persen dari atmosfer tetap konstan
tetapi tekanan berkurang dengan ketinggian
Suhu udara rata – rata turun −1.98 °C setiap
naik ketinggian 1000 kaki dari permukaan air
laut ke 36.089 kaki.
*
Ernsting’s Textbook of Aviation Medicine
26. TERBANG BERDASARKAN LAMA JARAK TEMPUH
• TERBANG JARAK PENDEK : ≤ 2 JAM
• TERBANG JARAK SEDANG : > 2 sd < 6 JAM
• TERBANG JARAK JAUH : > 6 JAM
27. A, PERTIMBANGAN AEROFISIOLOGIK
1. Akselerasi dan Deselerasi
- Duduk : Gaya bekerja pd perut-punggung >>
- Berbaring : Sepanjang sumbu badan
Kepala depan : output jtg
Kepala blk dg kepala ditinggikan
28. *Ketinggian 25.000-40.000 kaki
*Ketinggian 6.000 kaki :
- tek parsial O2: 103 77 mmHg, sat O2 turun 3%
Peny Jantung, anemia berat, ggn sirkulasi drh otak
fungsi paru kurang baik
- tek udara < 610 mmHg : Vol gas mengembang
Peny THT, gigi, peny sal pencernaan, pneumotoraks
29. 3. Rasa Takut dan Cemas
4. Perbedaan waktu dan irama sikardian
- Waktu penyesuaian lebih lama bila dari
barat ke timur
= Ggn tidur dan pencernaan
5. Stress
31. 1. PENYAKIT YG DIPERBERAT OLEH PERJALANAN UDARA
a. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
- Gagal jantung tidak terkontrol dan Infark
Miokard kurang dr 6 mg KI
- Tekanan darah berat kec dl Th/
- Angina pectoris berat kec tersedia O2
Petunjuk Praktis : Pasien dapat jalan 80 m dan
naik 10-12 anak tangga tanpa gejala sesak napas
32. b. Penyakit Saluran Pernapasan
- Peny paru dg KV < 50% ( pn, emfi,brtasi, fibr)
hrs tersedia O2
- Pasca op rongga dada < 3mg : KI
- Pneumotorak smp Ro ada pengembangan
c. Penyakit Darah
- Anemia berat 7,5 g/100ml : KI
- Leukemia kec Th
33. d. Penyakit Diabetes Melitus
- GD puasa > 250mg/100ml atau
memakai insulin > 50u/hr : KI
e. Penyakit SSP
- Stroke< 3 mg : KI
- Epilepsi : dosis ditingkatkan 24 jam sblm terbang
f. Penyakit Saluran Pencernaan
- Pasca operasi abdomen >10 hr
- Pemotongan usus > 6 mg
- Perdarahan sal cerna > 3 mg
34. g. Penyakit THT
- Pasca op telinga tengah smp telinga tengah kering
- Ggn sinus, infeksi kronis hidung dan radang
telinga tenga : tunda
h. Cedera Patah Tulang
- Patah tulang dg edem jk terbang nyeri jd Tunda
- Patah tulang blk & panggul : perhatian khusus
36. Respon pada waktu ada kasus di pesawat
PINTU
MASUK
NEGARA
Penumpang yang Panas, batuk dan sesak
nafas (Pneumonia Berat) dipakaikan masker
N.95
Penumpang yang duduk 2 baris di depan, 2
baris belakang dipasangkan masker N95 dan
berikan penjelasan kepada penumpang
tersebut
Penumpang yang duduk 2 baris di depan,
belakang, diturunkan dari pesawat setelah
penumpang yang lain turun.
Penumpang yang sakit pneumonia berat di
evakuasi untuk dilakukan penanganan medis
37. 3. PASIEN YG OFENSIF (CENDERUNG MENYERANG) ATAU
MENGGANGGU PENUMPANG LAIN
- Berikan penenang dan ada pedamping
- Psikosis akut : KI
4. KEADAAN YG MEMERLUKAN PERTIMBANGAN KHUSUS
a. Kehamilan
- PGr <36 mg dan MGr < 32 mg dg catt
kehamilan & Riw persalinan N
38. * SKB MENAG DAN MENKES NO 458 TH 2000
DAN 1852A /MENKES-KESOS/SKB/XI/2000
•WUS Perlu Test Kehamilan
•< 14 Mg TUNDA KEBERANGKATAN
•14 – 26 Mg : BERANGKAT:
-Tlh di Vaksinasi Meningitis
-Tanda Tangan Pernyataan bersedia
Menanggung Segala Risiko
•> 26 Mg TUNDA KEBERANGKATAN
39. b. Bayi
- Bayi > 7 hari
- Take off & landing dl keadaan bangun
berikan minum
c. Usia Lanjut
Tidak ada KI
d. Kasus Terminal
Perlu tempat khusus
40. PROBLEM YANG TERJADI PADA
PENERBANGAN JARAK JAUH
HIPOKSIA
DISBARISM
MOTION SICKNESS
JET LAG
FATIGUE
DVT
41. PENGARUH KETINGGIAN PD FAAL TUBUH
Ada 4 perubahan sifat atmosfer pd ketinggian
1. Perubahan / mengecilnya tek.parsil O2 di udara
Hipoksia
2. Perubahan / mengecilnya tek.Atmosfir
Dysbarism
3. Berubahnya suhu Atmosfir
4. Meningkatnya radiasi baik dari matahari maupun dr kosmos lain
penerbangan ruang angkasa
42. *Gejala Objektif
- Rasa ingin menarik napas panjang terus menerus
- Frek nadi & napas naik
- Ggn berpikir & kosentrasi
- Ggn gerakan koordinatif
- Warna kulit, kuku & bibir biru
- Lemas dll
*Gejala Subjektif
- Malas
- Ngantuk
- Rasa gembira tanpa sebab
43. *Penggunaan O2 sesuai ketinggian
*Pengawasan ketersediaan O2 pd penerbangan
*Pengukuran pressurized Cabin
*Mengikuti ketentuan2 dlm penerbangan
*Latihan mengenal datangnya hipoksia
45. *Gas terutama terkumpul di lambung & usus besar
PENCEGAHAN
• Dilarang minum Bir, Soda & minuman mengandung CO2
sebelum terbang
• Dilarang makan sblm terbang, bwg merah, bwg putih, kubis,
kacang-kacangan, ketimun, semangka dan chewing gum
• Jgn makan tergesa2 & sambil kerja
• Usahakan mengeluarkan udara dari mulut atau kentut
• Banyak mengadakan gerakan
46. *Bertambahnya ketinggian menyebabkan tek.dalam telinga >
tek.diluar tubuh, shg aliran udara dr telinga tengah keluar tubuh
melalui tuba Eustachii.
*Peningkatan ketinggian tjd dgn cepat mk usaha utk
menyeseimbangkan tdk cukup wkt menyebabkan rasa sakit
telinga tengah krn selaput gendang meregang (EROTITIS
/BAROTITIS )
47. *Menelan ludah waktu pesawat naik agar Tuba
Eustachii terbuka
*Mengadakan reflek Valsava pada waktu pesawat
turun
*Penggunaan pesawat udara dgn Pressurized Cabin
48. *Bila kecepatan naik turun sangat besar, usaha utk
menyesuaikan tek.antara rongga sinus dan udara luar tdk
cukup waktu shgga timbul rasa sakit di sinus (
AEROSINUSITIS )
*Pd wkt pesawat naik atau turun persentasenya sama.
*Aerosinusitis makin besar tjd pd keadaan radang
sal.pernapasan bgn atas
49. *Pembentukan kantong udara pd gigi yg rusak sangat
besar kemungkinan tjd.
*Dgn mekanisme yg sama spt aerotitis dan
aerosinusitis, pd gigi yg rusak dpt timbul rasa sakit
(AERODONTALGIA )
50. MOTION SICKNESS
ADLH RESPON NORMAL TUBUH THD GERAKAN2
DAN SITUASI YG TDK BIASA.
GX:
o PUSING
o SAKIT KEPALA
o PERASAAN TIDAK ENAK PD LAMBUNG
o MUAL
o MUNTAH
STLH MUNTAH BIASANYA MEREDA
51. PENCEGAHAN
JANGAN KOSONG PERUT
KEPAAL TTP TEGAK BL MULAI MUAL
JANGAN MEMBACA/MENUNDUK
PANDANGAN LURUS KE DEPAN
52. ggn psikofisiologik yg mrp pertanda bahwa irama
sikardian memerlukan sinkronisasi siklus malam &
siang di tempat yg baru
GEJALA
• Kelelahan fisik & mental
• Dehidrasi
• penurunan energi, performance & motivasi
• Gangguan pola tidur
53. 1.Berangkat dlm keadaan rileks, bebas dr beban fisik &
psikis dan tdk dalam keadaan sakit
2.Persiapkan keperluan jauh-jauh hari
3.Tidur lebih awal
4.Ubah jam tangan anda sesuai waktu negara tujuan
5.Perbanyak minum air putih & sari buah
6.Lakukan gerakan peregangan & relaksasi otot tubuh baik
ditempat duduk maupun pd saat transit
7.Hindari minum kopi, alkohol
8.Ditempat tujuan lakukan aktifitas spt yg biasa
54. THROMBOSIS DLM PENERBANGAN JAUH
DVT atau COACH CLASS THROMBUSE atau
ECONOMIC CLASS SYNDROME
yi TROMBOSIS PD VENA TUNGKAI
GEJALA
MUNCUL 24 JAM PERTAMA
NYERI,NYERI TEKAN,
PEMBENGKN BETIS
ATRIAL FEBRLS,
NYERI DADA, SESAK
55. PENCEGAHAN
♪ GERAKAN JARI KAKI TANGAN
♪ JALAN DI CABIN
♪ STOCKING KOMPRESS
♪ CKP MINUM DAN MKN SNACK
56.
57.
58. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Kardiovaskular dan Gangguan Peredaran Darah lain
Angina Unstable Angina atau angina dengan
minimal aktivitas
Terkontrol dengan obat- obatan.
Tidak terjadi angina pada saat istirahat.
Infark miokard Kurang dari 10 hari terakhir atau berisiko
tinggi
≥10 hari jika tanpa komplikasi
Gagal jantung Gagal jantung akut atau gagal jantung
kronis tidak terkontrol
Gagal jantung terkontrol dan kondisi
stabil
Dikatakan adekuat jika mampu
berjalan
50 m atau dapat
menaiki tangga dengan kecepatan
normal tanpa sesak nafas.
Meskipun demikian perlu
dipertimbangkan tersedianya
oksigen dalam pesawat.
Edema paru Belum sembuh Sudah sembuh Perhatikan kemungkinan terjadi
infark miokard
Penyakit jantung
kongenital sianotik
semua kasus
Operasi jantung ≤ 9 hari
Untuk CABG dan operasi katup.
Transposisi ASD, VSD, transplantasi dll
≥10 hari ASD = atrial septal defect
VSD = ventricular
septal defect
CABG = coronary artery bypass
graph
Angiography 24 jam atau kurang >24 jam bila kondisi
Stabil
Angioplasti dengan
atau tanpa stent
(Pelebaran pembuluh
darah)
2 hari atau kurang ≥3 hari jika asimtomatik /
tanpa gejala
Alat pacu jantung
atau penanaman
defibrillator
>2 hari jika tidak ada pneumotoraks
dan irama jantung stabil
59. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Ablation therapy >2 hari pasien yang melakukan
penerbangan dalam waktu
seminggu setelah prosedur ini
dianggap berisiko tinggi terjadinya
DVT
Deep Venous
Thrombosis kaki
Aktif Setelah Asimtomatik Stabil dengan penggunaan
antikoagulan per oral
Emboli Paru Onset 4 hari atau kurang ≥5 hari jika stabil diberi antikoagulan
dan PAO 2 normal
Kelainan darah
Anemia Hb kurang dari 9,5 g/dl
(5,9 mmol/L)
kecuali karena penyakit kronis
≥Hb 9,5 g / dl (5,9 mmol / L) Jika akut anemia, kadar Hb harus
dinilai lebih dari 24 jam. setelah
kehilangan darah terakhir dimana
perdarahan harus berhenti
Penyakit
Sickle cell
sebelum 9 hari masa krisis sickling ≥10 hari Dibutuhkan suplemen oksigen
Gangguan pernafasan
Pneumotorak s Enam hari atau kurang setelah paru
mengembang penuh.
Tujuh hari setelah paru mengembang
penuh dan
14 hari setelah paru
mengembang dari pneumotoraks
traumatik
Bedah
Thorax
10 hari atau kurang ≥11 hari dengan
Pemulihan
misalnya lobektomi, pleurectomy,
biopsi terbuka paru
Pneumonia Dengan gejala Sudah sembuh atau tidak ada gejala
meskipun X- ray positif
Tuberkulosis Tidak diobati atau pada dua minggu
pertama pengobatan
Setelah dua mingguatau lebih dilakukan
pengobatan adekuat dan tanpa gejala
(BTA -)
COPD, Emfisema,
Fibrosis
paru, Efusi pleura
Membutuhkan tambahan oksigen .
PO2 <50mmHg.
Setelah eksaserbasi tidak sembuh
sempurna
toleransi latihan (berjalan)>50 meter tanpa
dyspnea
dan kondisi umum adekuat.
Pemulihan penuh
sesudah eksaserbas dan tidak ada
infeksi.
60. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Hipertensi
Pulmonal
NYHA klasifikasi II dan
III
NYHA klasifikasi I
Cystic fibrosis FEV1 <50% Tidak ada infeksi
Asma Saat ini asimtomatik dan tidak ada
infeksi
Kanker Dalam pengobatan aktif (radio
terapi atau kemoterapi) terdapat Efusi
pleura, Dyspnoe dan hemoptisis
Asimtomatik
Bronkiektasis Hypoxemia Tidak ada infeksi
Penyakit Neuromuskul
ar
Terbatasnya pengembangan paru
yang sangat berat sehingga
memerlukan alat ventilasi di rumah
Malformasi Arteri
vena pulmoner
Hypoxemia Berat (SpO2
<80%)
Gangguan CNS (Central Nervous System)
TIA 2 hari atau kurang Setelah 2 hari
CVA (Stroke) 4 hari atau kurang 5-14 hari jika stabil atau ada perbaikan,
dengan pendampingan perawat.
2 minggu paska serangan stroke harus
diberikan oksigen tambahan
Jika telah sembuh tanpa komplikasi
tidak perlu pendampingan perawat
Grand mall fit 24 jam atau kurang >24 jam jika keadaan umumnya baik
dan terkontrol
Operasi kranial 9 hari atau kurang ≥10 hari, kranial bebas dari udara dan
keadaan umum dalam kondisi baik
Gastro-intestinal
Perdarahan saluran
pencernaan
Perdarahan terjadi 24 jam atau
kurang
≥10 hari
1-9 hari jika pemeriksaan endoskopi baik,
Hb terus meningkat sebagai tanda
penyembuhan
61. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Operasi besar
abdomen
9 hari atau kurang ≥10 hari jika tidak ada komplikasi misalnya reseksi usus, open
histerektomi, operasi ginjal dll
Operasi usus buntu 4 hari atau kurang ≥5 hari jika tidak ada komplikasi
Operasi laparoskopi 4 hari atau kurang ≥5 hari jika tidak ada komplikasi misalnya cholecystecomy
(pengangkatan kandung
empedu), operasi tuba
Laparoskopi
diagnostik
24 jam atau kurang >24 jam jika gas sudah terserap
Gangguan THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan)
Otitis media dan
Sinusitis
Keadaan akut atau hilangnya
fungsi Eustachius
Operasi
telinga tengah
9 hari atau kurang ≥10 hari dengan keterangan medis
pengobatan dari dokter ahli THT
Ex: stapedektomy
Tonsillectomy 3 hari atau kurang ≥4 hari
Wired jaw tanpa alat pelindung Dengan alat pelindung atau dapat
mudah di lepas sendiri
Penyakit Jiwa
Psikosis akut Episode dalam 30 hari (misalnya
mania, skizofrenia)
untuk alasan keamanan
Gangguan jiwa
kronis
Jika terdapat risiko yang signifikan
dalam penerbangan
Stabil dan dapat dikendalikan dengan
pengobatan
Gangguan Mata
Luka tembus mata 6 hari atau kurang ≥7 hari
operasi intra- okular 6 hari atau kurang ≥7 hari
Operasi katarak 24 jam atau kurang >24 jam
Operasi laser kornea 24 jam atau kurang >24 jam
62. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Kehamilan
Tunggal, tanpa
penyulit
Kehamilan <14 minggu atau >26
minggu (Dihitung dengan
Taksiran Tanggal Persalinan).
Kembar, tanpa
penyulit
Lebih dari 32 minggu (Dihitung
dengan Taksiran Tanggal
Persalinan).
Kehamilan
dengan penyulit
Sesuai kasus
Keguguran
(Terancam atau
lengkap)
Dengan perdarahan aktif Setelah stabil, tidak ada
perdarahan dan tidak ada rasa
sakit dalam waktu
24 jam
Trauma
Full plaster cast Kurang dari 48 jam pasca cidera
jika tidak mengenai kedua sendi
≥48hrs Perhatikan tanda- tanda
anemia untuk # femur / pelvis
Luka bakar Dalam keadaan shock atau
dengan
infeksi yang luas
Jika stabil
Ventilator Kasus serius harus di
konsultasikan dahulu dengan
kedokteranpenerbangan
kasus yang stabil dan hanya
membutuhkan ventilasinormal
Lain – lain
Penyakit
menular
Selama masa penularan
Penyakit
terminal
Penilaian spesifik untuk masing-
masing kasus
Dekompresi Tidak diobati dan/atau dengan
gejala
Tiga hari setelah pengobatan
untuk kelainan jaringan lunak saja
atau 7 hari setelah pengobatan
untuk gejala neurologis
63. perubahan kecepatan
aliran udara yang sering
terjadi pada skala kecil,
jangka waktu yang
pendek, serta acak.
Kecepatan aliran udara dan/atau arah
pergerakannya berubah dengan cepat, maka pada
saat itu dapat dikatakan telah terjadi turbulensi
udara (Wagtendonk, 2003).
64. * Thunderstorm
adalah turbulensi yang terjadi akibat
badai petir dan awan cumulonimbus.
* Mountain Wave
adalah turbulensi yang disebabkan karena adanya aliran
udara (angin) yang kencang di sekitar pegunungan
* Wake Vortex turbulence
objek yg “mengganggu” keadaan udara dan dapat
menghasilkan suatu pusaran
* Clear air turbulence (CAT)
turbulensi yang biasanya datang secara mengejutkan dan
tidak bisa diprediksi, baik itu oleh pilot, air controller,
ataupun peramal cuaca.
66. *Kenakan dan kencangkan
sabuk pengaman saat duduk
*Selalu perhatikan dan patuhi setiap instruksi yang diberikan
oleh awak pesawat, terutama instruksi keselamatan
*selalu membaca kartu atau lembar keselamatan yang
disediakan oleh pihak maskapai
67. Ketersediaan Perlengkapan Medik yang perlu ada on board
meliputi :
1. First Aid Kit (Perlengkapan dan bahan untuk pertolongan
Awal)
2. Medical Emergency Kit (Perlengkapan dan bahan untuk
kasus yang lebih berat)
3. Universal Pecaution Kit (Alat Pelindung Diri, termasuk
untuk penyakit menular)
ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft – Medical Supplies
MEDICAL SUPPLIES on Board :
68. ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft – Medical Supplies
71. *Bagi orang sehat, ribuan
kesenangan mungkin tak lagi
membahagiakan.
*Tapi bagi orang sakit satu menit
tanpa merasakan sakit adalah
sebuah kebahagiaan yang besar.