SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
KEKARANTINAAN KESEHATAN
 UU No. 6/2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan .
 Permenkes 356/2008  2348/2011
tentang OTK KKP :.
 IHR (2005) : mencegah, melindungi dan
mengendalikan penyebaran penyakit
lintas negara. Tidak hanya penyakit tetapi
semua jenis ancaman masalah kesehatan.
adalah upaya mencegah dan
menangkal keluar atau masuknya
penyakit dan/atau faktor risiko
kesehatan masyarakat yang berpotensi
menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat
UU No 6 Tahun 2018
tentang
KEKARANTINAAN KESEHATAN
TUSI KKP
( Permenkes No.
356/Menkes/Per/IV/2008)
T
U
G
A
S
melaksanakan pencegahan masuk &
keluarnya peny, peny potensial wabah,
surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesling, yankes,
pengawasan OMKABA, pengamanan
penyakit baru /muncul kembali,
bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
ISTITHAAH KESEHATAN J H
(Permenkes no 15 th 2016)
Kemampuan Jemaah Haji dari aspek
kesehatan yg meliputi fisik dan
mental yg terukur dg pem yg dpt
dipertanggungjawabkan shg JH dpt
menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan Agama Islam
ISTITHAAH KES JH
1. Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji
2. Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji
dengan Pedampingan
3. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan
Haji untuk Sementara
4. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan
Haji
Memenuhi Syarat Isthitaah
Kesehatan Haji
Memiliki kemampuan mengikuti proses
ibadah haji tanpa bantuan obat, alat,
dan/ atau org lain dg tingkat
kebugaran jasmani min dg kategori
cukup
Memenuhi Syarat Isthitaah Kes
Haji dg Pedampingan
a. > 60 th dan/atau
b. Mend peny ttt yg tdk masuk kriteria
Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah
Kesehatan Haji untuk Sementara
dan/atau Tidak Memenuhi Syarat
Isthitaah Kesehatan Haji
a. Sertifikat Vaksinasi /ICV (-)
b. Peny ttt yg berpeluang sembuh
ex. TB BTA (+), TB MDR, DM tak terkontrol,
Hipertiroid, HIV-AIDS dg Diare Kronik, Stroke
Akut, Perdrhan Sal Cerna, Anemia Gravis
c. Susp &/ Konfirm Peny menular yg berpotensi wabah
d. Psikosis Akut
e. # tungkai yg membutuhkan immobilisasi
f. # tl blk tanpa komplikasi neurologis
h. Hamil diprediksi saat keberangkatan <14 mg atau > 26 mg
Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah
Kesehatan Haji
a. Kondisi klinis yg mengancam Jiwa
PPOK IV, CKD IV dg peritoneal dialysis/ dialisis
reguler, AIDS IV dg inf oport, Stroke hemm luas
b. Ggn Jiwa berat : Skizofrenia , demensia dan RM
c. Peny yg sulit diharapkan sembuh
TB TDR, Sirosis, Hepatoma decomp
*Pemeriksaan tahap ketiga
Penetapan satus kes JH laik atau tidak laik
terbang
Berita Acara Kelaikan terbang disampaikan
Ketua PPIH Emb Bid Kes kepada Ketua
PPIH Embarkasi
PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN
INTERNASIONAL &/ PERATURAN KESEHATAN
PENERBANGAN
1. Peny menular tertentu (Pes, kolera, YF, Cacar) &
menjadi perhatian ttt (TB dg BTA +, Kusta MB
PHEIC)
2. Ketentuan Keselamatan Penerbangan
a. Penyakit yg berisiko kematian kr ketinggian
b. Kehamilan < 14 mg atau > 26 mg
JH EMBARKASI PADANG
JUMLAH : 7.001 orang
 SUMBAR : 4.991 orang
 BENGKULU : 1.918 orang
 PETUGAS : 90 orang
Jemaah Haji Berdasarkan Jenis Kelamin
Embarkasi Padang Tahun 1440 H / 2019 M
Jemaah Haji Berdasarkan Kabupaten/ Kota
di Embarkasi Padang Tahun 1440 H / 2019 M
10 Risti Terbanyak Jemaah Haji
Embarkasi Padang Tahun 1440H/2019M
No
No Kloter/
Manifest
Umur
Jenis
Kelamin
Diagnosa Keterangan
1 13/ 180 54 th Wanita E11(Non
Independent
Diabetes Melitus)
I10 (Hypertensi)
Dirawat
2 15/ 157 87 th Wanita I10 (Hypertensi),
E11(Non
Independent
Diabetes Melitus)
Post Stroke.
Dirawat
Distribusi Jemaah Haji yang Tidak Laik Berdasarkan
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga
Embarkasi Padang Tahun 1440 H / 2019 M
PERJALANAN INTERNASIONAL IBADAH
HAJI
Lingkungan Penerbangan
Komposisi udara (Table 1.1).
Tekanan atmosfer pada ketinggian permukaan
air laut sebesar 760 mmHg/ 14.7 psi
Gas tunduk pada hukum-hukum fisika
• Hukum Boyle
* Volume berbanding terbalik dengan tekanan
* Gas mengembang saat tekanan menurun
• Hukum Dalton
*
*
*
* Jumlah tekanan udara = jumlah tekanan
parsial (tekanan setiap gas)
* Komposisi persen dari atmosfer tetap konstan
tetapi tekanan berkurang dengan ketinggian
Suhu udara rata – rata turun −1.98 °C setiap
naik ketinggian 1000 kaki dari permukaan air
laut ke 36.089 kaki.
*
Ernsting’s Textbook of Aviation Medicine
Tekanan ~ Ketinggian
ALTITUDE PRESSURE
FEET mm/HG ATMOSPHERES
0 760 1
18,000 380 1/2
34,000 190 1/4
48,000 95 1/8
63,000 47 1/16
Ernsting’s Textbook of Aviation Medicine
TERBANG BERDASARKAN LAMA JARAK TEMPUH
• TERBANG JARAK PENDEK : ≤ 2 JAM
• TERBANG JARAK SEDANG : > 2 sd < 6 JAM
• TERBANG JARAK JAUH : > 6 JAM
A, PERTIMBANGAN AEROFISIOLOGIK
1. Akselerasi dan Deselerasi
- Duduk : Gaya bekerja pd perut-punggung >>
- Berbaring : Sepanjang sumbu badan
Kepala depan : output jtg
Kepala blk dg kepala ditinggikan
*Ketinggian 25.000-40.000 kaki
*Ketinggian 6.000 kaki :
- tek parsial O2: 103 77 mmHg, sat O2 turun 3%
Peny Jantung, anemia berat, ggn sirkulasi drh otak
fungsi paru kurang baik
- tek udara < 610 mmHg : Vol gas mengembang
Peny THT, gigi, peny sal pencernaan, pneumotoraks
3. Rasa Takut dan Cemas
4. Perbedaan waktu dan irama sikardian
- Waktu penyesuaian lebih lama bila dari
barat ke timur
= Ggn tidur dan pencernaan
5. Stress
B, PERTIMBANGAN FISIK
1. Masalah Ergonomik : Ruangan terbatas di pesawat
2. Pemakaian Stetcher
1. PENYAKIT YG DIPERBERAT OLEH PERJALANAN UDARA
a. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
- Gagal jantung tidak terkontrol dan Infark
Miokard kurang dr 6 mg KI
- Tekanan darah berat kec dl Th/
- Angina pectoris berat kec tersedia O2
Petunjuk Praktis : Pasien dapat jalan 80 m dan
naik 10-12 anak tangga tanpa gejala sesak napas
b. Penyakit Saluran Pernapasan
- Peny paru dg KV < 50% ( pn, emfi,brtasi, fibr)
hrs tersedia O2
- Pasca op rongga dada < 3mg : KI
- Pneumotorak smp Ro ada pengembangan
c. Penyakit Darah
- Anemia berat 7,5 g/100ml : KI
- Leukemia kec Th
d. Penyakit Diabetes Melitus
- GD puasa > 250mg/100ml atau
memakai insulin > 50u/hr : KI
e. Penyakit SSP
- Stroke< 3 mg : KI
- Epilepsi : dosis ditingkatkan 24 jam sblm terbang
f. Penyakit Saluran Pencernaan
- Pasca operasi abdomen >10 hr
- Pemotongan usus > 6 mg
- Perdarahan sal cerna > 3 mg
g. Penyakit THT
- Pasca op telinga tengah smp telinga tengah kering
- Ggn sinus, infeksi kronis hidung dan radang
telinga tenga : tunda
h. Cedera Patah Tulang
- Patah tulang dg edem jk terbang nyeri jd Tunda
- Patah tulang blk & panggul : perhatian khusus
2. PENYAKIT MENULAR / MEMBAHAYAKAN KESEHATAN
PENUMPANG LAIN
Respon pada waktu ada kasus di pesawat
PINTU
MASUK
NEGARA
 Penumpang yang Panas, batuk dan sesak
nafas (Pneumonia Berat) dipakaikan masker
N.95
 Penumpang yang duduk 2 baris di depan, 2
baris belakang dipasangkan masker N95 dan
berikan penjelasan kepada penumpang
tersebut
 Penumpang yang duduk 2 baris di depan,
belakang, diturunkan dari pesawat setelah
penumpang yang lain turun.
 Penumpang yang sakit pneumonia berat di
evakuasi untuk dilakukan penanganan medis
3. PASIEN YG OFENSIF (CENDERUNG MENYERANG) ATAU
MENGGANGGU PENUMPANG LAIN
- Berikan penenang dan ada pedamping
- Psikosis akut : KI
4. KEADAAN YG MEMERLUKAN PERTIMBANGAN KHUSUS
a. Kehamilan
- PGr <36 mg dan MGr < 32 mg dg catt
kehamilan & Riw persalinan N
* SKB MENAG DAN MENKES NO 458 TH 2000
DAN 1852A /MENKES-KESOS/SKB/XI/2000
•WUS Perlu Test Kehamilan
•< 14 Mg  TUNDA KEBERANGKATAN
•14 – 26 Mg : BERANGKAT:
-Tlh di Vaksinasi Meningitis
-Tanda Tangan Pernyataan bersedia
Menanggung Segala Risiko
•> 26 Mg  TUNDA KEBERANGKATAN
b. Bayi
- Bayi > 7 hari
- Take off & landing dl keadaan bangun
berikan minum
c. Usia Lanjut
Tidak ada KI
d. Kasus Terminal
Perlu tempat khusus
PROBLEM YANG TERJADI PADA
PENERBANGAN JARAK JAUH
 HIPOKSIA
 DISBARISM
 MOTION SICKNESS
 JET LAG
 FATIGUE
 DVT
PENGARUH KETINGGIAN PD FAAL TUBUH
Ada 4 perubahan sifat atmosfer pd ketinggian
1. Perubahan / mengecilnya tek.parsil O2 di udara
Hipoksia
2. Perubahan / mengecilnya tek.Atmosfir
Dysbarism
3. Berubahnya suhu Atmosfir
4. Meningkatnya radiasi baik dari matahari maupun dr kosmos lain
penerbangan ruang angkasa
*Gejala Objektif
- Rasa ingin menarik napas panjang terus menerus
- Frek nadi & napas naik
- Ggn berpikir & kosentrasi
- Ggn gerakan koordinatif
- Warna kulit, kuku & bibir biru
- Lemas dll
*Gejala Subjektif
- Malas
- Ngantuk
- Rasa gembira tanpa sebab
*Penggunaan O2 sesuai ketinggian
*Pengawasan ketersediaan O2 pd penerbangan
*Pengukuran pressurized Cabin
*Mengikuti ketentuan2 dlm penerbangan
*Latihan mengenal datangnya hipoksia
1. Akibat Pengembangan gas2 dl rongga tubuh
2. Akibat Penguapan gas2 yg larut dl tubuh
*Gas terutama terkumpul di lambung & usus besar
PENCEGAHAN
• Dilarang minum Bir, Soda & minuman mengandung CO2
sebelum terbang
• Dilarang makan sblm terbang, bwg merah, bwg putih, kubis,
kacang-kacangan, ketimun, semangka dan chewing gum
• Jgn makan tergesa2 & sambil kerja
• Usahakan mengeluarkan udara dari mulut atau kentut
• Banyak mengadakan gerakan
*Bertambahnya ketinggian menyebabkan tek.dalam telinga >
tek.diluar tubuh, shg aliran udara dr telinga tengah keluar tubuh
melalui tuba Eustachii.
*Peningkatan ketinggian tjd dgn cepat mk usaha utk
menyeseimbangkan tdk cukup wkt menyebabkan rasa sakit
telinga tengah krn selaput gendang meregang (EROTITIS
/BAROTITIS )
*Menelan ludah waktu pesawat naik agar Tuba
Eustachii terbuka
*Mengadakan reflek Valsava pada waktu pesawat
turun
*Penggunaan pesawat udara dgn Pressurized Cabin
*Bila kecepatan naik turun sangat besar, usaha utk
menyesuaikan tek.antara rongga sinus dan udara luar tdk
cukup waktu shgga timbul rasa sakit di sinus (
AEROSINUSITIS )
*Pd wkt pesawat naik atau turun persentasenya sama.
*Aerosinusitis makin besar tjd pd keadaan radang
sal.pernapasan bgn atas
*Pembentukan kantong udara pd gigi yg rusak sangat
besar kemungkinan tjd.
*Dgn mekanisme yg sama spt aerotitis dan
aerosinusitis, pd gigi yg rusak dpt timbul rasa sakit
(AERODONTALGIA )
MOTION SICKNESS
ADLH RESPON NORMAL TUBUH THD GERAKAN2
DAN SITUASI YG TDK BIASA.
GX:
o PUSING
o SAKIT KEPALA
o PERASAAN TIDAK ENAK PD LAMBUNG
o MUAL
o MUNTAH
STLH MUNTAH BIASANYA MEREDA
PENCEGAHAN
 JANGAN KOSONG PERUT
 KEPAAL TTP TEGAK BL MULAI MUAL
 JANGAN MEMBACA/MENUNDUK
 PANDANGAN LURUS KE DEPAN
ggn psikofisiologik yg mrp pertanda bahwa irama
sikardian memerlukan sinkronisasi siklus malam &
siang di tempat yg baru
GEJALA
• Kelelahan fisik & mental
• Dehidrasi
• penurunan energi, performance & motivasi
• Gangguan pola tidur
1.Berangkat dlm keadaan rileks, bebas dr beban fisik &
psikis dan tdk dalam keadaan sakit
2.Persiapkan keperluan jauh-jauh hari
3.Tidur lebih awal
4.Ubah jam tangan anda sesuai waktu negara tujuan
5.Perbanyak minum air putih & sari buah
6.Lakukan gerakan peregangan & relaksasi otot tubuh baik
ditempat duduk maupun pd saat transit
7.Hindari minum kopi, alkohol
8.Ditempat tujuan lakukan aktifitas spt yg biasa
THROMBOSIS DLM PENERBANGAN JAUH
DVT atau COACH CLASS THROMBUSE atau
ECONOMIC CLASS SYNDROME
yi TROMBOSIS PD VENA TUNGKAI
GEJALA
MUNCUL 24 JAM PERTAMA
NYERI,NYERI TEKAN,
PEMBENGKN BETIS
ATRIAL FEBRLS,
NYERI DADA, SESAK
PENCEGAHAN
♪ GERAKAN JARI KAKI TANGAN
♪ JALAN DI CABIN
♪ STOCKING KOMPRESS
♪ CKP MINUM DAN MKN SNACK
DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Kardiovaskular dan Gangguan Peredaran Darah lain
Angina Unstable Angina atau angina dengan
minimal aktivitas
Terkontrol dengan obat- obatan.
Tidak terjadi angina pada saat istirahat.
Infark miokard Kurang dari 10 hari terakhir atau berisiko
tinggi
≥10 hari jika tanpa komplikasi
Gagal jantung Gagal jantung akut atau gagal jantung
kronis tidak terkontrol
Gagal jantung terkontrol dan kondisi
stabil
Dikatakan adekuat jika mampu
berjalan
50 m atau dapat
menaiki tangga dengan kecepatan
normal tanpa sesak nafas.
Meskipun demikian perlu
dipertimbangkan tersedianya
oksigen dalam pesawat.
Edema paru Belum sembuh Sudah sembuh Perhatikan kemungkinan terjadi
infark miokard
Penyakit jantung
kongenital sianotik
semua kasus
Operasi jantung ≤ 9 hari
Untuk CABG dan operasi katup.
Transposisi ASD, VSD, transplantasi dll
≥10 hari ASD = atrial septal defect
VSD = ventricular
septal defect
CABG = coronary artery bypass
graph
Angiography 24 jam atau kurang >24 jam bila kondisi
Stabil
Angioplasti dengan
atau tanpa stent
(Pelebaran pembuluh
darah)
2 hari atau kurang ≥3 hari jika asimtomatik /
tanpa gejala
Alat pacu jantung
atau penanaman
defibrillator
>2 hari jika tidak ada pneumotoraks
dan irama jantung stabil
DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Ablation therapy >2 hari pasien yang melakukan
penerbangan dalam waktu
seminggu setelah prosedur ini
dianggap berisiko tinggi terjadinya
DVT
Deep Venous
Thrombosis kaki
Aktif Setelah Asimtomatik Stabil dengan penggunaan
antikoagulan per oral
Emboli Paru Onset 4 hari atau kurang ≥5 hari jika stabil diberi antikoagulan
dan PAO 2 normal
Kelainan darah
Anemia Hb kurang dari 9,5 g/dl
(5,9 mmol/L)
kecuali karena penyakit kronis
≥Hb 9,5 g / dl (5,9 mmol / L) Jika akut anemia, kadar Hb harus
dinilai lebih dari 24 jam. setelah
kehilangan darah terakhir dimana
perdarahan harus berhenti
Penyakit
Sickle cell
sebelum 9 hari masa krisis sickling ≥10 hari Dibutuhkan suplemen oksigen
Gangguan pernafasan
Pneumotorak s Enam hari atau kurang setelah paru
mengembang penuh.
Tujuh hari setelah paru mengembang
penuh dan
14 hari setelah paru
mengembang dari pneumotoraks
traumatik
Bedah
Thorax
10 hari atau kurang ≥11 hari dengan
Pemulihan
misalnya lobektomi, pleurectomy,
biopsi terbuka paru
Pneumonia Dengan gejala Sudah sembuh atau tidak ada gejala
meskipun X- ray positif
Tuberkulosis Tidak diobati atau pada dua minggu
pertama pengobatan
Setelah dua mingguatau lebih dilakukan
pengobatan adekuat dan tanpa gejala
(BTA -)
COPD, Emfisema,
Fibrosis
paru, Efusi pleura
Membutuhkan tambahan oksigen .
PO2 <50mmHg.
Setelah eksaserbasi tidak sembuh
sempurna
toleransi latihan (berjalan)>50 meter tanpa
dyspnea
dan kondisi umum adekuat.
Pemulihan penuh
sesudah eksaserbas dan tidak ada
infeksi.
DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Hipertensi
Pulmonal
NYHA klasifikasi II dan
III
NYHA klasifikasi I
Cystic fibrosis FEV1 <50% Tidak ada infeksi
Asma Saat ini asimtomatik dan tidak ada
infeksi
Kanker Dalam pengobatan aktif (radio
terapi atau kemoterapi) terdapat Efusi
pleura, Dyspnoe dan hemoptisis
Asimtomatik
Bronkiektasis Hypoxemia Tidak ada infeksi
Penyakit Neuromuskul
ar
Terbatasnya pengembangan paru
yang sangat berat sehingga
memerlukan alat ventilasi di rumah
Malformasi Arteri
vena pulmoner
Hypoxemia Berat (SpO2
<80%)
Gangguan CNS (Central Nervous System)
TIA 2 hari atau kurang Setelah 2 hari
CVA (Stroke) 4 hari atau kurang 5-14 hari jika stabil atau ada perbaikan,
dengan pendampingan perawat.
2 minggu paska serangan stroke harus
diberikan oksigen tambahan
Jika telah sembuh tanpa komplikasi
tidak perlu pendampingan perawat
Grand mall fit 24 jam atau kurang >24 jam jika keadaan umumnya baik
dan terkontrol
Operasi kranial 9 hari atau kurang ≥10 hari, kranial bebas dari udara dan
keadaan umum dalam kondisi baik
Gastro-intestinal
Perdarahan saluran
pencernaan
Perdarahan terjadi 24 jam atau
kurang
≥10 hari
1-9 hari jika pemeriksaan endoskopi baik,
Hb terus meningkat sebagai tanda
penyembuhan
DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Operasi besar
abdomen
9 hari atau kurang ≥10 hari jika tidak ada komplikasi misalnya reseksi usus, open
histerektomi, operasi ginjal dll
Operasi usus buntu 4 hari atau kurang ≥5 hari jika tidak ada komplikasi
Operasi laparoskopi 4 hari atau kurang ≥5 hari jika tidak ada komplikasi misalnya cholecystecomy
(pengangkatan kandung
empedu), operasi tuba
Laparoskopi
diagnostik
24 jam atau kurang >24 jam jika gas sudah terserap
Gangguan THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan)
Otitis media dan
Sinusitis
Keadaan akut atau hilangnya
fungsi Eustachius
Operasi
telinga tengah
9 hari atau kurang ≥10 hari dengan keterangan medis
pengobatan dari dokter ahli THT
Ex: stapedektomy
Tonsillectomy 3 hari atau kurang ≥4 hari
Wired jaw tanpa alat pelindung Dengan alat pelindung atau dapat
mudah di lepas sendiri
Penyakit Jiwa
Psikosis akut Episode dalam 30 hari (misalnya
mania, skizofrenia)
untuk alasan keamanan
Gangguan jiwa
kronis
Jika terdapat risiko yang signifikan
dalam penerbangan
Stabil dan dapat dikendalikan dengan
pengobatan
Gangguan Mata
Luka tembus mata 6 hari atau kurang ≥7 hari
operasi intra- okular 6 hari atau kurang ≥7 hari
Operasi katarak 24 jam atau kurang >24 jam
Operasi laser kornea 24 jam atau kurang >24 jam
DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN
Kehamilan
Tunggal, tanpa
penyulit
Kehamilan <14 minggu atau >26
minggu (Dihitung dengan
Taksiran Tanggal Persalinan).
Kembar, tanpa
penyulit
Lebih dari 32 minggu (Dihitung
dengan Taksiran Tanggal
Persalinan).
Kehamilan
dengan penyulit
Sesuai kasus
Keguguran
(Terancam atau
lengkap)
Dengan perdarahan aktif Setelah stabil, tidak ada
perdarahan dan tidak ada rasa
sakit dalam waktu
24 jam
Trauma
Full plaster cast Kurang dari 48 jam pasca cidera
jika tidak mengenai kedua sendi
≥48hrs Perhatikan tanda- tanda
anemia untuk # femur / pelvis
Luka bakar Dalam keadaan shock atau
dengan
infeksi yang luas
Jika stabil
Ventilator Kasus serius harus di
konsultasikan dahulu dengan
kedokteranpenerbangan
kasus yang stabil dan hanya
membutuhkan ventilasinormal
Lain – lain
Penyakit
menular
Selama masa penularan
Penyakit
terminal
Penilaian spesifik untuk masing-
masing kasus
Dekompresi Tidak diobati dan/atau dengan
gejala
Tiga hari setelah pengobatan
untuk kelainan jaringan lunak saja
atau 7 hari setelah pengobatan
untuk gejala neurologis
perubahan kecepatan
aliran udara yang sering
terjadi pada skala kecil,
jangka waktu yang
pendek, serta acak.
Kecepatan aliran udara dan/atau arah
pergerakannya berubah dengan cepat, maka pada
saat itu dapat dikatakan telah terjadi turbulensi
udara (Wagtendonk, 2003).
* Thunderstorm
adalah turbulensi yang terjadi akibat
badai petir dan awan cumulonimbus.
* Mountain Wave
adalah turbulensi yang disebabkan karena adanya aliran
udara (angin) yang kencang di sekitar pegunungan
* Wake Vortex turbulence
objek yg “mengganggu” keadaan udara dan dapat
menghasilkan suatu pusaran
* Clear air turbulence (CAT)
turbulensi yang biasanya datang secara mengejutkan dan
tidak bisa diprediksi, baik itu oleh pilot, air controller,
ataupun peramal cuaca.
*
*Kenakan dan kencangkan
sabuk pengaman saat duduk
*Selalu perhatikan dan patuhi setiap instruksi yang diberikan
oleh awak pesawat, terutama instruksi keselamatan
*selalu membaca kartu atau lembar keselamatan yang
disediakan oleh pihak maskapai
Ketersediaan Perlengkapan Medik yang perlu ada on board
meliputi :
1. First Aid Kit (Perlengkapan dan bahan untuk pertolongan
Awal)
2. Medical Emergency Kit (Perlengkapan dan bahan untuk
kasus yang lebih berat)
3. Universal Pecaution Kit (Alat Pelindung Diri, termasuk
untuk penyakit menular)
ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft – Medical Supplies
MEDICAL SUPPLIES on Board :
ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft – Medical Supplies
O
B
A
T
&
A
L
K
E
S
DI
P
E
S
A
W
A
T
*Bagi orang sehat, ribuan
kesenangan mungkin tak lagi
membahagiakan.
*Tapi bagi orang sakit satu menit
tanpa merasakan sakit adalah
sebuah kebahagiaan yang besar.
Seminar Haji.pptx
Seminar Haji.pptx

More Related Content

Similar to Seminar Haji.pptx

Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiNurul Sari
 
revisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptxrevisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptxAuliaDwiJuanita
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 
SEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptx
SEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptxSEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptx
SEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptxNasrunGayo2
 
kesehatan haji.ppt
kesehatan haji.pptkesehatan haji.ppt
kesehatan haji.pptssuserc0d1c3
 
220920557 case-anak-ii
220920557 case-anak-ii220920557 case-anak-ii
220920557 case-anak-iihomeworkping9
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxabdulrazak928000
 
Pelayanan Kesehatan Haji
Pelayanan Kesehatan HajiPelayanan Kesehatan Haji
Pelayanan Kesehatan HajiTini Wartini
 
Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal PreoperatifAntenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal PreoperatifFransiska Oktafiani
 
Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Daniel Denny
 
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfWebinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfMbakRocker
 
Penyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahPenyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahHMRojali
 
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptxPENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptxVJPex
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxrhamset
 

Similar to Seminar Haji.pptx (20)

HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
Kesehatan jamaah haji
Kesehatan jamaah hajiKesehatan jamaah haji
Kesehatan jamaah haji
 
Askep Cedera kepala
Askep Cedera kepalaAskep Cedera kepala
Askep Cedera kepala
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
 
revisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptxrevisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptx
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
SEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptx
SEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptxSEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptx
SEHAT SELAMA BERHAJI 2014.pptx
 
kesehatan haji.ppt
kesehatan haji.pptkesehatan haji.ppt
kesehatan haji.ppt
 
220920557 case-anak-ii
220920557 case-anak-ii220920557 case-anak-ii
220920557 case-anak-ii
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 
Pelayanan Kesehatan Haji
Pelayanan Kesehatan HajiPelayanan Kesehatan Haji
Pelayanan Kesehatan Haji
 
Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal PreoperatifAntenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
 
Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)
 
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfWebinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
 
Penyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahPenyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabah
 
Modul jatuh
Modul jatuhModul jatuh
Modul jatuh
 
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptxPENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
 
Case ga
Case gaCase ga
Case ga
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
 

Recently uploaded

Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Recently uploaded (20)

Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Seminar Haji.pptx

  • 1.
  • 2. KEKARANTINAAN KESEHATAN  UU No. 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan .  Permenkes 356/2008  2348/2011 tentang OTK KKP :.  IHR (2005) : mencegah, melindungi dan mengendalikan penyebaran penyakit lintas negara. Tidak hanya penyakit tetapi semua jenis ancaman masalah kesehatan.
  • 3. adalah upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat UU No 6 Tahun 2018 tentang KEKARANTINAAN KESEHATAN
  • 4. TUSI KKP ( Permenkes No. 356/Menkes/Per/IV/2008) T U G A S melaksanakan pencegahan masuk & keluarnya peny, peny potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesling, yankes, pengawasan OMKABA, pengamanan penyakit baru /muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
  • 5.
  • 6. ISTITHAAH KESEHATAN J H (Permenkes no 15 th 2016) Kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yg meliputi fisik dan mental yg terukur dg pem yg dpt dipertanggungjawabkan shg JH dpt menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam
  • 7. ISTITHAAH KES JH 1. Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji 2. Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji dengan Pedampingan 3. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji untuk Sementara 4. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji
  • 8. Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji Memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, dan/ atau org lain dg tingkat kebugaran jasmani min dg kategori cukup
  • 9. Memenuhi Syarat Isthitaah Kes Haji dg Pedampingan a. > 60 th dan/atau b. Mend peny ttt yg tdk masuk kriteria Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji untuk Sementara dan/atau Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji
  • 10. a. Sertifikat Vaksinasi /ICV (-) b. Peny ttt yg berpeluang sembuh ex. TB BTA (+), TB MDR, DM tak terkontrol, Hipertiroid, HIV-AIDS dg Diare Kronik, Stroke Akut, Perdrhan Sal Cerna, Anemia Gravis c. Susp &/ Konfirm Peny menular yg berpotensi wabah d. Psikosis Akut e. # tungkai yg membutuhkan immobilisasi f. # tl blk tanpa komplikasi neurologis h. Hamil diprediksi saat keberangkatan <14 mg atau > 26 mg
  • 11. Tidak Memenuhi Syarat Isthitaah Kesehatan Haji a. Kondisi klinis yg mengancam Jiwa PPOK IV, CKD IV dg peritoneal dialysis/ dialisis reguler, AIDS IV dg inf oport, Stroke hemm luas b. Ggn Jiwa berat : Skizofrenia , demensia dan RM c. Peny yg sulit diharapkan sembuh TB TDR, Sirosis, Hepatoma decomp
  • 12. *Pemeriksaan tahap ketiga Penetapan satus kes JH laik atau tidak laik terbang Berita Acara Kelaikan terbang disampaikan Ketua PPIH Emb Bid Kes kepada Ketua PPIH Embarkasi
  • 13. PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN INTERNASIONAL &/ PERATURAN KESEHATAN PENERBANGAN 1. Peny menular tertentu (Pes, kolera, YF, Cacar) & menjadi perhatian ttt (TB dg BTA +, Kusta MB PHEIC) 2. Ketentuan Keselamatan Penerbangan a. Penyakit yg berisiko kematian kr ketinggian b. Kehamilan < 14 mg atau > 26 mg
  • 14. JH EMBARKASI PADANG JUMLAH : 7.001 orang  SUMBAR : 4.991 orang  BENGKULU : 1.918 orang  PETUGAS : 90 orang
  • 15. Jemaah Haji Berdasarkan Jenis Kelamin Embarkasi Padang Tahun 1440 H / 2019 M
  • 16.
  • 17. Jemaah Haji Berdasarkan Kabupaten/ Kota di Embarkasi Padang Tahun 1440 H / 2019 M
  • 18. 10 Risti Terbanyak Jemaah Haji Embarkasi Padang Tahun 1440H/2019M
  • 19.
  • 20. No No Kloter/ Manifest Umur Jenis Kelamin Diagnosa Keterangan 1 13/ 180 54 th Wanita E11(Non Independent Diabetes Melitus) I10 (Hypertensi) Dirawat 2 15/ 157 87 th Wanita I10 (Hypertensi), E11(Non Independent Diabetes Melitus) Post Stroke. Dirawat Distribusi Jemaah Haji yang Tidak Laik Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga Embarkasi Padang Tahun 1440 H / 2019 M
  • 22. Lingkungan Penerbangan Komposisi udara (Table 1.1). Tekanan atmosfer pada ketinggian permukaan air laut sebesar 760 mmHg/ 14.7 psi Gas tunduk pada hukum-hukum fisika • Hukum Boyle * Volume berbanding terbalik dengan tekanan * Gas mengembang saat tekanan menurun • Hukum Dalton * * * * Jumlah tekanan udara = jumlah tekanan parsial (tekanan setiap gas) * Komposisi persen dari atmosfer tetap konstan tetapi tekanan berkurang dengan ketinggian Suhu udara rata – rata turun −1.98 °C setiap naik ketinggian 1000 kaki dari permukaan air laut ke 36.089 kaki. * Ernsting’s Textbook of Aviation Medicine
  • 23.
  • 24. Tekanan ~ Ketinggian ALTITUDE PRESSURE FEET mm/HG ATMOSPHERES 0 760 1 18,000 380 1/2 34,000 190 1/4 48,000 95 1/8 63,000 47 1/16
  • 25. Ernsting’s Textbook of Aviation Medicine
  • 26. TERBANG BERDASARKAN LAMA JARAK TEMPUH • TERBANG JARAK PENDEK : ≤ 2 JAM • TERBANG JARAK SEDANG : > 2 sd < 6 JAM • TERBANG JARAK JAUH : > 6 JAM
  • 27. A, PERTIMBANGAN AEROFISIOLOGIK 1. Akselerasi dan Deselerasi - Duduk : Gaya bekerja pd perut-punggung >> - Berbaring : Sepanjang sumbu badan Kepala depan : output jtg Kepala blk dg kepala ditinggikan
  • 28. *Ketinggian 25.000-40.000 kaki *Ketinggian 6.000 kaki : - tek parsial O2: 103 77 mmHg, sat O2 turun 3% Peny Jantung, anemia berat, ggn sirkulasi drh otak fungsi paru kurang baik - tek udara < 610 mmHg : Vol gas mengembang Peny THT, gigi, peny sal pencernaan, pneumotoraks
  • 29. 3. Rasa Takut dan Cemas 4. Perbedaan waktu dan irama sikardian - Waktu penyesuaian lebih lama bila dari barat ke timur = Ggn tidur dan pencernaan 5. Stress
  • 30. B, PERTIMBANGAN FISIK 1. Masalah Ergonomik : Ruangan terbatas di pesawat 2. Pemakaian Stetcher
  • 31. 1. PENYAKIT YG DIPERBERAT OLEH PERJALANAN UDARA a. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah - Gagal jantung tidak terkontrol dan Infark Miokard kurang dr 6 mg KI - Tekanan darah berat kec dl Th/ - Angina pectoris berat kec tersedia O2 Petunjuk Praktis : Pasien dapat jalan 80 m dan naik 10-12 anak tangga tanpa gejala sesak napas
  • 32. b. Penyakit Saluran Pernapasan - Peny paru dg KV < 50% ( pn, emfi,brtasi, fibr) hrs tersedia O2 - Pasca op rongga dada < 3mg : KI - Pneumotorak smp Ro ada pengembangan c. Penyakit Darah - Anemia berat 7,5 g/100ml : KI - Leukemia kec Th
  • 33. d. Penyakit Diabetes Melitus - GD puasa > 250mg/100ml atau memakai insulin > 50u/hr : KI e. Penyakit SSP - Stroke< 3 mg : KI - Epilepsi : dosis ditingkatkan 24 jam sblm terbang f. Penyakit Saluran Pencernaan - Pasca operasi abdomen >10 hr - Pemotongan usus > 6 mg - Perdarahan sal cerna > 3 mg
  • 34. g. Penyakit THT - Pasca op telinga tengah smp telinga tengah kering - Ggn sinus, infeksi kronis hidung dan radang telinga tenga : tunda h. Cedera Patah Tulang - Patah tulang dg edem jk terbang nyeri jd Tunda - Patah tulang blk & panggul : perhatian khusus
  • 35. 2. PENYAKIT MENULAR / MEMBAHAYAKAN KESEHATAN PENUMPANG LAIN
  • 36. Respon pada waktu ada kasus di pesawat PINTU MASUK NEGARA  Penumpang yang Panas, batuk dan sesak nafas (Pneumonia Berat) dipakaikan masker N.95  Penumpang yang duduk 2 baris di depan, 2 baris belakang dipasangkan masker N95 dan berikan penjelasan kepada penumpang tersebut  Penumpang yang duduk 2 baris di depan, belakang, diturunkan dari pesawat setelah penumpang yang lain turun.  Penumpang yang sakit pneumonia berat di evakuasi untuk dilakukan penanganan medis
  • 37. 3. PASIEN YG OFENSIF (CENDERUNG MENYERANG) ATAU MENGGANGGU PENUMPANG LAIN - Berikan penenang dan ada pedamping - Psikosis akut : KI 4. KEADAAN YG MEMERLUKAN PERTIMBANGAN KHUSUS a. Kehamilan - PGr <36 mg dan MGr < 32 mg dg catt kehamilan & Riw persalinan N
  • 38. * SKB MENAG DAN MENKES NO 458 TH 2000 DAN 1852A /MENKES-KESOS/SKB/XI/2000 •WUS Perlu Test Kehamilan •< 14 Mg  TUNDA KEBERANGKATAN •14 – 26 Mg : BERANGKAT: -Tlh di Vaksinasi Meningitis -Tanda Tangan Pernyataan bersedia Menanggung Segala Risiko •> 26 Mg  TUNDA KEBERANGKATAN
  • 39. b. Bayi - Bayi > 7 hari - Take off & landing dl keadaan bangun berikan minum c. Usia Lanjut Tidak ada KI d. Kasus Terminal Perlu tempat khusus
  • 40. PROBLEM YANG TERJADI PADA PENERBANGAN JARAK JAUH  HIPOKSIA  DISBARISM  MOTION SICKNESS  JET LAG  FATIGUE  DVT
  • 41. PENGARUH KETINGGIAN PD FAAL TUBUH Ada 4 perubahan sifat atmosfer pd ketinggian 1. Perubahan / mengecilnya tek.parsil O2 di udara Hipoksia 2. Perubahan / mengecilnya tek.Atmosfir Dysbarism 3. Berubahnya suhu Atmosfir 4. Meningkatnya radiasi baik dari matahari maupun dr kosmos lain penerbangan ruang angkasa
  • 42. *Gejala Objektif - Rasa ingin menarik napas panjang terus menerus - Frek nadi & napas naik - Ggn berpikir & kosentrasi - Ggn gerakan koordinatif - Warna kulit, kuku & bibir biru - Lemas dll *Gejala Subjektif - Malas - Ngantuk - Rasa gembira tanpa sebab
  • 43. *Penggunaan O2 sesuai ketinggian *Pengawasan ketersediaan O2 pd penerbangan *Pengukuran pressurized Cabin *Mengikuti ketentuan2 dlm penerbangan *Latihan mengenal datangnya hipoksia
  • 44. 1. Akibat Pengembangan gas2 dl rongga tubuh 2. Akibat Penguapan gas2 yg larut dl tubuh
  • 45. *Gas terutama terkumpul di lambung & usus besar PENCEGAHAN • Dilarang minum Bir, Soda & minuman mengandung CO2 sebelum terbang • Dilarang makan sblm terbang, bwg merah, bwg putih, kubis, kacang-kacangan, ketimun, semangka dan chewing gum • Jgn makan tergesa2 & sambil kerja • Usahakan mengeluarkan udara dari mulut atau kentut • Banyak mengadakan gerakan
  • 46. *Bertambahnya ketinggian menyebabkan tek.dalam telinga > tek.diluar tubuh, shg aliran udara dr telinga tengah keluar tubuh melalui tuba Eustachii. *Peningkatan ketinggian tjd dgn cepat mk usaha utk menyeseimbangkan tdk cukup wkt menyebabkan rasa sakit telinga tengah krn selaput gendang meregang (EROTITIS /BAROTITIS )
  • 47. *Menelan ludah waktu pesawat naik agar Tuba Eustachii terbuka *Mengadakan reflek Valsava pada waktu pesawat turun *Penggunaan pesawat udara dgn Pressurized Cabin
  • 48. *Bila kecepatan naik turun sangat besar, usaha utk menyesuaikan tek.antara rongga sinus dan udara luar tdk cukup waktu shgga timbul rasa sakit di sinus ( AEROSINUSITIS ) *Pd wkt pesawat naik atau turun persentasenya sama. *Aerosinusitis makin besar tjd pd keadaan radang sal.pernapasan bgn atas
  • 49. *Pembentukan kantong udara pd gigi yg rusak sangat besar kemungkinan tjd. *Dgn mekanisme yg sama spt aerotitis dan aerosinusitis, pd gigi yg rusak dpt timbul rasa sakit (AERODONTALGIA )
  • 50. MOTION SICKNESS ADLH RESPON NORMAL TUBUH THD GERAKAN2 DAN SITUASI YG TDK BIASA. GX: o PUSING o SAKIT KEPALA o PERASAAN TIDAK ENAK PD LAMBUNG o MUAL o MUNTAH STLH MUNTAH BIASANYA MEREDA
  • 51. PENCEGAHAN  JANGAN KOSONG PERUT  KEPAAL TTP TEGAK BL MULAI MUAL  JANGAN MEMBACA/MENUNDUK  PANDANGAN LURUS KE DEPAN
  • 52. ggn psikofisiologik yg mrp pertanda bahwa irama sikardian memerlukan sinkronisasi siklus malam & siang di tempat yg baru GEJALA • Kelelahan fisik & mental • Dehidrasi • penurunan energi, performance & motivasi • Gangguan pola tidur
  • 53. 1.Berangkat dlm keadaan rileks, bebas dr beban fisik & psikis dan tdk dalam keadaan sakit 2.Persiapkan keperluan jauh-jauh hari 3.Tidur lebih awal 4.Ubah jam tangan anda sesuai waktu negara tujuan 5.Perbanyak minum air putih & sari buah 6.Lakukan gerakan peregangan & relaksasi otot tubuh baik ditempat duduk maupun pd saat transit 7.Hindari minum kopi, alkohol 8.Ditempat tujuan lakukan aktifitas spt yg biasa
  • 54. THROMBOSIS DLM PENERBANGAN JAUH DVT atau COACH CLASS THROMBUSE atau ECONOMIC CLASS SYNDROME yi TROMBOSIS PD VENA TUNGKAI GEJALA MUNCUL 24 JAM PERTAMA NYERI,NYERI TEKAN, PEMBENGKN BETIS ATRIAL FEBRLS, NYERI DADA, SESAK
  • 55. PENCEGAHAN ♪ GERAKAN JARI KAKI TANGAN ♪ JALAN DI CABIN ♪ STOCKING KOMPRESS ♪ CKP MINUM DAN MKN SNACK
  • 56.
  • 57.
  • 58. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN Kardiovaskular dan Gangguan Peredaran Darah lain Angina Unstable Angina atau angina dengan minimal aktivitas Terkontrol dengan obat- obatan. Tidak terjadi angina pada saat istirahat. Infark miokard Kurang dari 10 hari terakhir atau berisiko tinggi ≥10 hari jika tanpa komplikasi Gagal jantung Gagal jantung akut atau gagal jantung kronis tidak terkontrol Gagal jantung terkontrol dan kondisi stabil Dikatakan adekuat jika mampu berjalan 50 m atau dapat menaiki tangga dengan kecepatan normal tanpa sesak nafas. Meskipun demikian perlu dipertimbangkan tersedianya oksigen dalam pesawat. Edema paru Belum sembuh Sudah sembuh Perhatikan kemungkinan terjadi infark miokard Penyakit jantung kongenital sianotik semua kasus Operasi jantung ≤ 9 hari Untuk CABG dan operasi katup. Transposisi ASD, VSD, transplantasi dll ≥10 hari ASD = atrial septal defect VSD = ventricular septal defect CABG = coronary artery bypass graph Angiography 24 jam atau kurang >24 jam bila kondisi Stabil Angioplasti dengan atau tanpa stent (Pelebaran pembuluh darah) 2 hari atau kurang ≥3 hari jika asimtomatik / tanpa gejala Alat pacu jantung atau penanaman defibrillator >2 hari jika tidak ada pneumotoraks dan irama jantung stabil
  • 59. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN Ablation therapy >2 hari pasien yang melakukan penerbangan dalam waktu seminggu setelah prosedur ini dianggap berisiko tinggi terjadinya DVT Deep Venous Thrombosis kaki Aktif Setelah Asimtomatik Stabil dengan penggunaan antikoagulan per oral Emboli Paru Onset 4 hari atau kurang ≥5 hari jika stabil diberi antikoagulan dan PAO 2 normal Kelainan darah Anemia Hb kurang dari 9,5 g/dl (5,9 mmol/L) kecuali karena penyakit kronis ≥Hb 9,5 g / dl (5,9 mmol / L) Jika akut anemia, kadar Hb harus dinilai lebih dari 24 jam. setelah kehilangan darah terakhir dimana perdarahan harus berhenti Penyakit Sickle cell sebelum 9 hari masa krisis sickling ≥10 hari Dibutuhkan suplemen oksigen Gangguan pernafasan Pneumotorak s Enam hari atau kurang setelah paru mengembang penuh. Tujuh hari setelah paru mengembang penuh dan 14 hari setelah paru mengembang dari pneumotoraks traumatik Bedah Thorax 10 hari atau kurang ≥11 hari dengan Pemulihan misalnya lobektomi, pleurectomy, biopsi terbuka paru Pneumonia Dengan gejala Sudah sembuh atau tidak ada gejala meskipun X- ray positif Tuberkulosis Tidak diobati atau pada dua minggu pertama pengobatan Setelah dua mingguatau lebih dilakukan pengobatan adekuat dan tanpa gejala (BTA -) COPD, Emfisema, Fibrosis paru, Efusi pleura Membutuhkan tambahan oksigen . PO2 <50mmHg. Setelah eksaserbasi tidak sembuh sempurna toleransi latihan (berjalan)>50 meter tanpa dyspnea dan kondisi umum adekuat. Pemulihan penuh sesudah eksaserbas dan tidak ada infeksi.
  • 60. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN Hipertensi Pulmonal NYHA klasifikasi II dan III NYHA klasifikasi I Cystic fibrosis FEV1 <50% Tidak ada infeksi Asma Saat ini asimtomatik dan tidak ada infeksi Kanker Dalam pengobatan aktif (radio terapi atau kemoterapi) terdapat Efusi pleura, Dyspnoe dan hemoptisis Asimtomatik Bronkiektasis Hypoxemia Tidak ada infeksi Penyakit Neuromuskul ar Terbatasnya pengembangan paru yang sangat berat sehingga memerlukan alat ventilasi di rumah Malformasi Arteri vena pulmoner Hypoxemia Berat (SpO2 <80%) Gangguan CNS (Central Nervous System) TIA 2 hari atau kurang Setelah 2 hari CVA (Stroke) 4 hari atau kurang 5-14 hari jika stabil atau ada perbaikan, dengan pendampingan perawat. 2 minggu paska serangan stroke harus diberikan oksigen tambahan Jika telah sembuh tanpa komplikasi tidak perlu pendampingan perawat Grand mall fit 24 jam atau kurang >24 jam jika keadaan umumnya baik dan terkontrol Operasi kranial 9 hari atau kurang ≥10 hari, kranial bebas dari udara dan keadaan umum dalam kondisi baik Gastro-intestinal Perdarahan saluran pencernaan Perdarahan terjadi 24 jam atau kurang ≥10 hari 1-9 hari jika pemeriksaan endoskopi baik, Hb terus meningkat sebagai tanda penyembuhan
  • 61. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN Operasi besar abdomen 9 hari atau kurang ≥10 hari jika tidak ada komplikasi misalnya reseksi usus, open histerektomi, operasi ginjal dll Operasi usus buntu 4 hari atau kurang ≥5 hari jika tidak ada komplikasi Operasi laparoskopi 4 hari atau kurang ≥5 hari jika tidak ada komplikasi misalnya cholecystecomy (pengangkatan kandung empedu), operasi tuba Laparoskopi diagnostik 24 jam atau kurang >24 jam jika gas sudah terserap Gangguan THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan) Otitis media dan Sinusitis Keadaan akut atau hilangnya fungsi Eustachius Operasi telinga tengah 9 hari atau kurang ≥10 hari dengan keterangan medis pengobatan dari dokter ahli THT Ex: stapedektomy Tonsillectomy 3 hari atau kurang ≥4 hari Wired jaw tanpa alat pelindung Dengan alat pelindung atau dapat mudah di lepas sendiri Penyakit Jiwa Psikosis akut Episode dalam 30 hari (misalnya mania, skizofrenia) untuk alasan keamanan Gangguan jiwa kronis Jika terdapat risiko yang signifikan dalam penerbangan Stabil dan dapat dikendalikan dengan pengobatan Gangguan Mata Luka tembus mata 6 hari atau kurang ≥7 hari operasi intra- okular 6 hari atau kurang ≥7 hari Operasi katarak 24 jam atau kurang >24 jam Operasi laser kornea 24 jam atau kurang >24 jam
  • 62. DIAGNOSA TIDAK LAIK LAIK KETERANGAN Kehamilan Tunggal, tanpa penyulit Kehamilan <14 minggu atau >26 minggu (Dihitung dengan Taksiran Tanggal Persalinan). Kembar, tanpa penyulit Lebih dari 32 minggu (Dihitung dengan Taksiran Tanggal Persalinan). Kehamilan dengan penyulit Sesuai kasus Keguguran (Terancam atau lengkap) Dengan perdarahan aktif Setelah stabil, tidak ada perdarahan dan tidak ada rasa sakit dalam waktu 24 jam Trauma Full plaster cast Kurang dari 48 jam pasca cidera jika tidak mengenai kedua sendi ≥48hrs Perhatikan tanda- tanda anemia untuk # femur / pelvis Luka bakar Dalam keadaan shock atau dengan infeksi yang luas Jika stabil Ventilator Kasus serius harus di konsultasikan dahulu dengan kedokteranpenerbangan kasus yang stabil dan hanya membutuhkan ventilasinormal Lain – lain Penyakit menular Selama masa penularan Penyakit terminal Penilaian spesifik untuk masing- masing kasus Dekompresi Tidak diobati dan/atau dengan gejala Tiga hari setelah pengobatan untuk kelainan jaringan lunak saja atau 7 hari setelah pengobatan untuk gejala neurologis
  • 63. perubahan kecepatan aliran udara yang sering terjadi pada skala kecil, jangka waktu yang pendek, serta acak. Kecepatan aliran udara dan/atau arah pergerakannya berubah dengan cepat, maka pada saat itu dapat dikatakan telah terjadi turbulensi udara (Wagtendonk, 2003).
  • 64. * Thunderstorm adalah turbulensi yang terjadi akibat badai petir dan awan cumulonimbus. * Mountain Wave adalah turbulensi yang disebabkan karena adanya aliran udara (angin) yang kencang di sekitar pegunungan * Wake Vortex turbulence objek yg “mengganggu” keadaan udara dan dapat menghasilkan suatu pusaran * Clear air turbulence (CAT) turbulensi yang biasanya datang secara mengejutkan dan tidak bisa diprediksi, baik itu oleh pilot, air controller, ataupun peramal cuaca.
  • 65. *
  • 66. *Kenakan dan kencangkan sabuk pengaman saat duduk *Selalu perhatikan dan patuhi setiap instruksi yang diberikan oleh awak pesawat, terutama instruksi keselamatan *selalu membaca kartu atau lembar keselamatan yang disediakan oleh pihak maskapai
  • 67. Ketersediaan Perlengkapan Medik yang perlu ada on board meliputi : 1. First Aid Kit (Perlengkapan dan bahan untuk pertolongan Awal) 2. Medical Emergency Kit (Perlengkapan dan bahan untuk kasus yang lebih berat) 3. Universal Pecaution Kit (Alat Pelindung Diri, termasuk untuk penyakit menular) ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft – Medical Supplies MEDICAL SUPPLIES on Board :
  • 68. ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft – Medical Supplies
  • 70.
  • 71. *Bagi orang sehat, ribuan kesenangan mungkin tak lagi membahagiakan. *Tapi bagi orang sakit satu menit tanpa merasakan sakit adalah sebuah kebahagiaan yang besar.