2. BAB 1
Karies gigi merupakan salah satu masalah yang sudah terjadi semenjak ratusan tahun lalu, hal ini lazim
terjadi sepanjang abad dan banyak diderita oleh anak-anak. Karies gigi dapat merusak gigi sulung maupun
gigi tetap. Penyakit gigi menjadi penyebab umum dari kesehatan yang buruk, nyeri dan perasaan
ketidaknyamanan, ketidakmampuan serta keadaan cacat.
Riskesdas 2018
Prevalensi karies gigi
dan pengalaman
karies gigi 67,3%
anak usia 5 tahun
memiliki angka karies
gigi >6
Menurut Wulaerhan
Korelasi signifikan secara
statistik ditemukan antara
prevalensi ECC yang lebih
tinggi dan peningkatan usia
dan latar belakang sosial
ekonomi rendah
Menurut Liang
Anak dengan kelompok BMI
normal dan anak pada
kelompok obesitas memiliki
kemungkinan lebih rendah
terkena karies gigi
Menurut A'yun
Pengalaman karies,
banyaknya plak, pH saliva,
perilaku ibu dalam
pemanfaatan pelayanan
kesehatan menjadi faktor
resiko karies gigi
LATAR BELAKANG
4. Pengeluaran garam-garam mineral dari enamel
dan dentin gigi. Gigi membusuk dari dalam, bila
enamel yang berfungsi sebagai protektif pecah,
bagian dentin kurang tahan terhadap invasi bakteri,
akibatnya bakteri masuk ke bagian pulpa dimana
terdapat saraf
5. Faktor Luar Faktor Dalam
1. MIKROORGANISME
2. GIGI (H0ST)
3. SUBSTRAT
1. WAKTU
2. USIA
3. JENIS KELAMIN
4. RAS
6. Streptoccocus
mutans+ sukrosa+
gigi yang rentan
Streptoccocus mutans
memetabolisme sukrossa
sehingga menghasilkan asam
laktat
Asam laktat, pH
dibawah 5,5
Kalsium
meninggalkan
enamel gigi
Struktur enamel mengalami
kerusakan
Asam laktat mengenai
lapisan dentin dan
semen
Kalsium
meninggalkan
lapisan dentin dan
semen
Lapisan dentin dan semen
mengalami kerusakan
Bakteri memasuki
pulpa dentis
Akar gigi mengalami
infeksi dan terbentuk
abses
9. PENAMBALAN
Untuk mengembalikan bentuk semula
dari gigi agar dapat berfungsi sebagai
pengunyah makanan
PENCABUTAN
Dilakukan apabila penambalan
sudah amat susah
12. Batasan
Karakteristik
Usia responden 3-9 tahun,
menurut Zuniawati (2019),
sejalan dengan
pertumbuhan usia
seseorang, jumlah karies
pun akan semakin
bertambah. Anak yang
memiliki resiko karies akan
menunjukkan jumlah karies
lebih besar
Jenis kelamin responden
mayoritas perempuan.
Menurut Zuniawati (2019),
prevalensi karies gigi anak
perempuan lebih tinggi
karena erupsi gigi anak
prempuan lebih cepat
dibandingkan laki-laki
BAB 4
13. • Menurut Liang (2016), faktor resiko yang mempengaruhi karies gigi adalah BMI yang rendah, anak
dengan berat badan kurang biasanya kurang mendapatkan gizi yang cukup.
• Menurut Wulaerhan (2014), faktor yang mempengaruhi karies gigi adalah sosial ekonomi
Kedua penelitian ini saling berkaitan dengan terjadinya karies gigi pada anak, status sosial ekonomi
yang rendah mengakibatkan kebutuhan sulit terpenuhi, diantaraya adalah kebutuhan nutrisi dan
kesehatan. Status sosial ekonomi yang rendah mengakibatkan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh
anak menjadi tidak terpenuhi dan dapat mengakibatkan BMI anak menjadi rendah
14. • Menurut Ayun (2016), faktor resiko yang mempengaruhi karies gigi adalah keadaan rongga mulut, selain
itu perilaku ibu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan juga menjadi faktor resiko karies gigi
• Menurut purwanti dan almujadi (2017), faktor yang mempengaruhi karies gigi tingkat pendidikan dan
pekerjaan orang tua yang menjadi faktor terjadinya karies gigi
Kedua penelitian ini juga saling berkaitan, tingkat pengetahuan orang tua sangat diperlukan dalam
mendasari perilaku anak dalam membersihkan rongga mulut. Pendidikan orang tua yang rendah akan
mempengaruhi kemampuan orang tua dalam mengakses informasi pelayanan kesehatan
15. • Menurut ayun (2016), banyaknya plak dan ph saliva juga mempengaruhi terjadinya karies gigi. Plak
berisi deposit lengket bakteri yanng menempel pada permukaan gigi apabila tidak dibersihkan maka
akan mengakibatkan penurunan pH saliva. Saliva diperkaya dengan kalsium dan fosfat untuk
menentukan berlanjut atau tidaknya lesi karies
• Dalam penelitian ayun (2016) juga dijelaskan pentingnya pelayanan UKGS dalam menekan angka
kejadian karies gigi, pelayanan UKGS menitikberatkan pada upaya penyuluhan, kegiatan menyikat gigi
bersama dan pemeriksaan gigi dan mulut. Pelayanan UKGS penting dilakukan untuk memberikan
motivasi kepada anak dalam memelihara kesehatan giginya.
16. BAB 5
Kesimpulan :
Faktor yang mempengaruhi karies gigi adalah: perilaku kebersihan mulut,
pengetahuan tentang kesehatan mulut, menyusui >24 bulan, BMI rendah,
tingkat pekerjaan dan pendidikan orang tua, pH saliva, banyaknya plak,
pengalaman karies gigi, perilaku ibu dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan dan pemilihan makanan, pelayanan UKGS
Implikasi :
- Memberi edukasi pada masyarakat tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi karies gigi
- Mengembangkan intervensi keperawatan khususnya dalam menekan
kejadian karies gigi.