PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
Ppt fix
1. HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH
DASAR TENTANG KARIES GIGI DENGAN
KEJADIAN KARIES GIGI DI SDN BABAPAKBARI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAAT
KABUPATEN SUKABUMI
Niken Susanti
C1AA16073
2. BAB I
Latar Belakang
Masalah utama kesehatan gigi dan mulut
yang paling sering terjadi ialah karies gigi
(Gunawan, 2013).
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi
mulai dari email, dentin, dan meluas ke arah pulpa
(Tarigan, 2016).
Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun,
memiliki fisik lebih kuat yang mempunyai sifat individual
serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua
(Diyantini, et al. 2015).
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013)
53,2 %, terjadi peningkatan prevalensi karies pada
penduduk Indonesia dibandingkan tahun 2007 43,2 %.
3. Menurut data dari pengurus besar PDGI (Persatuan Dokter
Gigi Indonesia) menyebutkan bahwa sedikitnya 89 %
penderita gigi berlubang adalah anak-anak usia dibawah 12
tahun (Sariningsih 2014).
Pengetahuan yang buruk sangat rentan terkena penyakit gigi seperti
karies dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan yang
baik, karena pengetahuan merupakan hasil ingin tahu dan terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek.
4. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimanakah Hubungan Pengetahuan Anak Sekolah Dasar
Tentang Karies Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi di SDN Babakanpari
Wilayah Kerja Puskesmas Cisaat Kabupaten Sukabumi ?.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Hubungan Pengetahuan
Anak Sekolah Dasar Tentang Karies
Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi di
SDN Babakanpari Wilayah Kerja
Puskesmas Cisaat Kabupaten
Sukabumi.
5. Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Sebagai sarana belajar dalam rangka menambah
pengetahuan, untuk menerapkan teori yang telah
didapatkan selama masa perkuliahan dan untuk
menambah pengalaman dalam hal penelitian yang
berkaitan dengan keperawatan anak khususnya masalah
karies gigi.
Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
referensi dan bahan bacaan serta masukan untuk
mahasiswa peneliti selanjutnya yang berkaitan
dengan keperawatan anak khususnya masalah
karies gigi.
Bagi SDN Babakanpari
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi
bahan masukan untuk sumber data serta bisa menjadi
sebuah informasi dalam membuat kebijakan yang
berkaitan dengan keperawatan anak khususnya
masalah karies gigi.
Bagi Puskesmas Cisaat Kabupaten Sukabumi
Sebagai bahan informasi awal yang digunakan
untuk membuat kebijakan atau program kerja
yang berkaitan dengan keperawatan anak
khususnya masalah karies gigi.
7. Kerangka Pemikiran
Anak sekolah dasar yaitu anak yang
berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih
kuat yang mempunyai sifat individual
serta aktif dan tidak bergantung dengan
orang tua (Diyantini, et al. 2015).
Karies gigi merupakan penyakit pada
jaringan gigi yang diawali dengan
terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai
dari permukaan gigi (pit, fissures, dan
daerah inter proksimal), kemudian meluas
kearah pulpa (Tarigan 2016).
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa
keingintahuan melalui proses sensoris,
terutama pada mata dan telinga terhadap
objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang penting dalam terbentuknya
perilaku terbuka atau open behavior (Donsu,
2016).
8. Hipotesis Penelitian
H0 : Tidak Ada Hubungan Pengetahuan Anak Sekolah Dasar
Tentang Karies Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi di SDN
Babakanpari Wilayah Kerja Puskesmas Cisaat Kabupaten
Sukabumi.
H1 : Ada Hubungan Pengetahuan Anak Sekolah Dasar Tentang
Karies Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi di SDN
Babakanpari Wilayah Kerja Puskesmas Cisaat Kabupaten
Sukabumi.
9. Desain dan Variabel Penelitian
Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu cross sectional. Penelitian Cross Sectional adalah dimana
data yang menyangkut variable bebas dan variable terikat akan
dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Arikunto, 2018).
Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2018).
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan anak sekolah dasar tentang
karies gigi
Variabel Terikat (Dependen)
Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (
Sugiyono, 2018). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kejadian karies gigi.
10. Definisi Konseptual
Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih
kuat yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung
dengan orang tua (Diyantini, et al. 2015).
Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan gigi yang diawali dengan
terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi (pit,
fissures, dan daerah inter proksimal), kemudian meluas kearah pulpa
(Tarigan, 2016).
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses
sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.
Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam terbentuknya
perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2016).
11. Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur
1. Variabel Bebas (Variabel
Independen) :
Pengetahuan
Hasil tahu anak tentang karies gigi yang
terdiri dari :
- Pengertian karies gigi.
- Penyebab karies gigi.
- Tanda dan gejala karies gigi.
- Pencegahan karies gigi.
Kuesioner 1. Baik, jika 76%-100% pertanyaan dijawab
benar.
2. Cukup, jika 56%-75% pertanyaan dijawab
benar.
3. Kurang, jika < 56% pertanyaan dijawab
benar
2. Variabel Tidak Bebas
(Variabel Dependen) :
Kejadian Karies Gigi
Karies gigi merupakan suatu penyakit
mengenai jaringan karies gigi berupa daerah
yang membusuk pada gigi yang
menyebabkan gigi dapat berlubang.
Dilakukan dengan
pemeriksaan visual
langsung terhadap gigi
anak oleh peneliti.
Penelitian karies Skala dengan ketentuan
Ordinal sebagai berikut :
1. Karies gigi jika terdapat salah satu tanda
dan gejala karies gigi
2. Tidak karies gigi jika tidak terdapat salah
satu tanda dan gejala karies gigi.
12. Populasi Dan Sampel
Populasi
Populasi yaitu keseluruhan
subjek penelitian (Arikunto,
2018). Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari
objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2018).
Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh siswa-siswi SDN
Babakanpari Wilayah Kerja
Puskesmas Cisaat Kabupaten
Sukabumi
Sampel
Sampel merupakan bagian
populasi yang akan diteliti
atau sebagian jumlah
karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Hidayat,
2017). Sampel dalam
penelitian ini adalah
sebagian anak usia sekolah
dasar yang berumur 7-12
tahun yang bersekolah di
SDN Babakanpari Wilayah
Kerja Puskesmas Cisaat
Kabupaten Sukabumi.
13. Analisa Data
Analisis Univariat
Adapun variable bebas dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan anak sekolah dasar tentang karies
gigi, sedangkan variable terikatnya yaitu kejadian
karies gigi. Karakteristik anak berdasarkan
dengan usia, jenis kelamin, dan kelas.
Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang
dilakukan oleh dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi
(Notoatmodjo, 2019). Metode analisa
statistik yang digunakan dalam penelitian
ini berdasarkan skala pengukuran yang
digunakan yaitu Chi Kuadrat (x2).