Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
PPT IBNU.pptx
1. Salah satu pembangunan yang menjadi perhatian
pemerintah di saat ini adalah dengan mengembangkan dan
memberdayakan usaha - usaha di sektor industri kecil dan
industri menengah serta koperasi. Industri kecil merupakan
bagian dari industri nasional yang salah satunya bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Industri kerupuk sangat kompetitif dan baik untuk pemerataan
kesempatan usaha. Hal ini berpengaruh positif bagi usaha
peningkatan efisien pemasaran dan pengurangan ketimpangan
penghasilan masyarakat, terlebih lagi bila usaha ini mendapatkan
perhatian dan penanganan yang lebik baik dan serius, mungkin
dengan mengusahakan industri kerupuk yang masih besifat home
industry untuk berkembang menjadi industri dengan skala yang
lebih besar, misalnya berproduksi untuk ekspor.
Kegiatan industri adalah kegiatan merubah bentuk baik secara
mekanis maupun kimiawi dari bahan organik atau anorganik
menjadi produk baru yang lebih tinggi mutunya. Dan salah satu
kegiatan industri kecil atau industri menengah pengolahan yang
berkembang di Kecamatan Muara wis Kelurahan adalah industri
pengolahan kerupuk gandum.
Latar Belakang
2. 1
2
Apakah Modal berpengaruh Terhadap Produksi
Kerupuk Gandum di Kecamatan Muara Wis
Kabupaten Kutai Kartanegara?
Apakah Tenaga Kerja berpengaruh Terhadap
Produksi Kerupuk Gandum di Kecamatan Muara
Wis Kabupaten Kutai Kartanegara?
Rumusan Masalah
3 Apakah secara simultan Modal dan Tenaga Kerja
berpengaruh Terhadap Produksi Kerupuk
Gandum di Kecamatan Muara Wis Kabupaten
Kutai Kartanegara?
3. 1
2
Mengetahui Modal berpengaruh Terhadap
Produksi Kerupuk Gandum di Kecamatan Muara
Wis Kabupaten Kutai Kartanegara.
Mengetahui Tenaga Kerja berpengaruh Terhadap
Produksi Kerupuk Gandum di Kecamatan Muara
Wis Kabupaten Kutai Kartanegara
Tujuan Penelitian
3 Mengetahui secara simultan Modal dan Tenaga
Kerja berpengaruh Terhadap Produksi Kerupuk
Gandum di Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai
Kartanegara
4. 1
2
Memberikan informasi kepada pemilik usaha
kerupuk gandum tentang pentingnya Modal dan
Tenaga Kerja dalam rangka meningkatkan hasil
produksi.
Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk dapat mengembangkan
sistem peningkatan hasil produksi kerupuk gandum.
Manfaat Penelitian
3 Sebagai sumbangan pemikiran yang dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mengembangkan penelitian ini lebih jauh
dan mendalam.
5. Secara umum teori produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
yang bertujuan untuk menciptakan kemampuan atau tambahan
guna barang-barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Definisi lain dari produksi adalah menciptakan,
menghasilkan, dan membuat.
Dasar Teori PRODUKSI
Tujuan dari kegiatan produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa.
Kegiatan produksi membuat para produsen dapat menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Fungsi produksi dalam ilmu ekonomi adalah menunjukan hubungan
antara input (faktor produksi) dan output (hasil produksi). Faktor-
faktor produksi tersebut dalam proses produksi sering disebut
faktor input yang menentukan besar kecilnya output.
6. Modal (capital) adalah semua barang-barang dan uang yang
digunakan dalam proses produksi yang merupakan faktor dominan
dalam sumbangannya terhadap hasil produksi. Menurut ilmu
ekonomi modal adalah tiap-tiap hasil (produksi) yang digunakan
untuk menghasilkan (produksi) yang selanjutnya atau dengan kata
lain modal adalah alat yang menghasilkan (produk) yang dihasilkan.
Pada hakikatnya modal dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut Sifatnya, terdiri dari Modal Tetap dan Modal Lancar
2. Bentuk Modal, terdiri dari Modal Konkret (nyata) dan Modal
Abstrak (tidak nyata)
Dasar Teori MODAL
7. Tenaga kerja (man power) merupakan faktor poduksi yang paling dan
perlu diperhitungkan dalam proses produksi, karena tenaga kerja
merupakan pelaksana didalam kegiatan usaha. Menurut Mulyadi
(2003:59) mengemukakan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam
usia kerja (berusia 15-64) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu
negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan
terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam
aktivitas tersebut.
Adapun indikator dari penyerapan tenaga kerja adalah sebagai berikut :
1. Perubahan Upah Minimum
2. Laju Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto
3. Laju Pertumbuhan Investasi
Dasar Teori TENAGA KERJA
8. Modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil tidaknya
suatu usaha produksi yang didirikan, karena modal merupakan segala
financial yang digunakan untuk awal proses produksi mulai dari bahan
baku, gaji pegawai dan lain sebagainya.
Pada usaha produksi di sini, yang dimaksud dengan modal adalah
lahan/tanah, bangunan tempat pengolahan kerupuk gandum, alat-alat
yang digunakan dalam pengolahan kerupuk gandum, uang, bahan baku,
dan lain sebagainya.
Hubungan
Antar Variabel
Hubungan Antara Modal
dengan Produksi
9. Tenaga kerja merupakan penduduk yang sedang bekerja dan yang sedang
mencari pekerjaan. Tenaga kerja juga merupakan faktor produksi yang
paling diperhitungkan dalam proses produksi, karena tenaga kerja
merupakan pelaksana didalam kegiatan usaha produksi.
Pada usaha ini yang di maksud dengan tenaga kerja adalah manusia. Yang
dimana tenaga kerja manusia dapat mengerjakan sesuatu berdasarkan
kemampuan yang dimiliki masing-masing individu.
Hubungan
Antar Variabel
Hubungan Antara Tenaga Kerja
dengan Produksi
10. Definisi Konseptual
Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah satu diantara faktor-faktor produksi penting
terdiri dari pekerjaan tangan atau mental untuk dimana dicapai
imbalan berupa upah, gaji atau honorium (Winardi, 1992:395).
PRODUKSI
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan atau
menambah nilai guna atas barang atau benda, atau segala
kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan dari
suatu barang atau jasa, untuk suatu kegiatan apapun
diperlukan atau dibutuhkan fakor-faktor produksi yang dalam
ilmu ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan keahlian
(Assauri, 2002:7)
MODAL
Modal adalah suatu aktiva dengan umur lebih dari satu tahun
yang tidak diperdagangkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari
(Weston & Copeland dalam Prawirosoentono, 2007:117).
11. MODAL
(X1)
TENAGA KERJA
(X2)
PRODUKSI
(Y)
1. Modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi
kerupuk di Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kerangka Konsep
Hipotesis
3. Secara simultan Modal dan Tenaga Kerja berpengaruh secara positif dan
signifikan Terhadap Produksi Kerupuk Gandum di Kecamatan Muara Wis
Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Tenaga kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
produksi kerupuk gandum di Kecamatan Muara Wis Kabupaten
Kutai Kartanegara.
Dan
12. 1. Produksi (Y) dalam penelitian ini adalah jumlah kerupuk yang
dihasilkan (Kilogram) selama 1 bulan di Kecamatan Muara Wis
Kabupaten Kutai Kartanegara.
Definisi Operasional
3. Tenaga Kerja (X2) adalah jumlah tenaga kerja (jiwa) yang digunakan untuk
memproduksi kerupuk selama 1 bulan di Kecamatan Muara Wis
Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Modal (X1) adalah jumlah modal (rupiah, alat-alat produksi dan lain-lain)
yang digunakan untuk memproduksi kerupuk selama 1 bulan di
Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara.
13. Metode Kuantitatif dengan teknik pengumpulan data Field
Work Research (Penelitian Lapangan/Data Primer) dan Library
Research (Penelitian Kepustakaan/Data Sekunder)
Alat Analisis
Lokasi Penelitian di Kecamatan Muara Wis
Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Data
Primer dari 15 Responden
Regresi Linier Berganda
Jenis dan Lokasi
Penelitian
14. Alat & Bahan Pembuatan
Kerupuk Gandum Alat Pembuatan Kerupuk Gandum
1. Mesin Bor Besar (sebagai alat mengayak adonan kerupuk)
2. Tungku atau Kompor Gas
3. Cetakan Kerupuk
4. Alat Pemotong (Mesin atau Pisau)
5. Kayu Bakar atau Bahan Bakar Minyak (BBM)
6. Drum, Tong Plastik atau Baskom Plastik besar
7. Panci Besar (sebagai tempat pengukusan).
Bahan Pembuatan Kerupuk Gandum
1. Tepung Terigu (Tepung Gandum)
2. Tepung Tapioka (Tepung Kanji)
3. Air dan Bahan tambahan lainnya.
16. Hasil Dan Pembahasan
Pembuatan Adonan
Kerupuk
Data Hasil Jumlah Produksi Kerupuk Gandum, Modal
dan Tenaga Kerja Pada Bulan Maret 2021
No. Nama Responden
Produksi
Kerupuk (Kg)
Modal (Rp)
Tenaga Kerja
(Jiwa)
Keterangan
1 Masni 615 6.450.000 5 Modal Sendiri
2 Hj. Misnawati 125 1.480.000 3 Modal Sendiri
3 Ariansyah 460 4.750.000 4 Modal Sendiri
4 Marniah 516 5.250.000 5 Modal Sendiri
5 Lukman Hakim 280 3.050.000 4 Modal Sendiri
6 Jasri 375 3.850.000 4 Modal Sendiri
7 Muh. Khairil 215 2.350.000 3 Modal Sendiri
8 Nor Aina 258 2.600.000 3 Modal Sendiri
9 Aryadi Maulana 344 3.400.000 4 Modal Sendiri
10 Arjan 640 6.750.000 5 Modal Sendiri
11 Endah Rukmana 120 1.350.000 3 Modal Sendiri
12 Bahrudin 172 1.750.000 3 Modal Sendiri
13 Sulmiwati 210 2.250.000 4 Modal Sendiri
14 Mulyadi 129 1.480.000 3 Modal Sendiri
15 Ainun 378 3.870.000 4 Modal Sendiri
17. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov, dimana diketahui dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal.
Jika nilai signifikansi < 0,05, maka nilai residual tidak berdistribusi
normal.
Unstandardized Residual
N 15
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 9,97648972
Most Extreme Differences Absolute ,154
Positive ,154
Negative -,129
Test Statistic ,154
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Berdasarkan hasil dari tabel 4.5 di atas diperoleh nilai signifikansi 0,200 yang
berarti lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual
berdistribusi normal.
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true
significance.
18. Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -9,589 23,605 -,406 ,692
Modal 9,752E-5 ,000 ,995 23,833 ,000 ,159 6,296
Tenaga Kerja ,764 9,329 ,003 ,082 ,936 ,159 6,296
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan nilai
Tolerance tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance
kurang dari 0,10, dimana nilai Tolerance dari variabel independen yaitu
modal dan tenaga kerja sebesar 0,159. Sedangkan hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan hal yang sama yaitu tidak
adanya VIF dari variabel independen yang lebih dari 10, dimana nilai VIF dari
variabel independen yaitu modal dan tenaga kerja sebesar 6,296. Maka
dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan nilai Tolerance dan VIF tidak ada
terjadinya gejala multikolinieritas antar variabel independen dalam regresi.
19. Pengujian koefisien Korelasi (R)
& koefisien Determinasi (R2)
Pada tabel model summary di atas menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (R) sebesar 0,998 atau 99,8%. Nilai tersebut menunjukkan
pengertian bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat
keterkaitannya antara variabel terikat (produksi kerupuk) dengan variabel
bebas (modal dan tenaga kerja). Sedangkan nilai dari koefisien determinasi
(R2) pada tabel diatas sebesar 0,997 atau 99,7%. Hal ini menunjukkan
indikasi bahwa naik atau turunnya nilai produksi kerupuk gandum adalah
disebabkan oleh modal dan tenaga kerja yakni sebesar 99,7% sedangkan
sisanya 0,3% dipengaruhi oleh faktor dari variabel lain yang tidak diteliti atau
diluar model.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .998a .997 .996 10.77584
20. uji t-statistik (Uji Parsial)
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel
modal adalah sebesar 23,833 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar
2,179 (α/2 ; n-k-1 = 0,025 ; 12) dengan nilai signifikan sebesar 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung > t tabel yang
artinya bahwa variabel Modal berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap produksi kerupuk gandum di Kecamatan Muara
Wis.
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -9.589 23.605 -.406 .692
Modal 9.752E-005 .000 .995 23.833 .000
Tenaga Kerja .764 9.329 .003 .082 .936
Nilai t hitung pada variabel tenaga kerja adalah sebesar 0,082
sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 2,179 dengan nilai signifikan
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung < t tabel
sehingga variabel tenaga berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap produksi kerupuk gandum di Kecamatan Muara
Wis.
21. uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas yang menunjukkan nilai F hitung
sebesar 1799,453. Jika nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel pada derajat
kebebasan (degress of freedom) sebesar, df =
𝑘−1
𝑛−𝑘
=
3−1
15−3
=
2
12
atau 2,12 maka
nilai F yang didapatkan sebesar 3,89. Karena Fhitung > Ftabel atau 1799,453 > 3,89
maka dengan ini H1 diterima dan H0 ditolak artinya bahwa modal dan tenaga
kerja memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi
kerupuk gandum di Kecamatan Muara Wis.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 417900.308 2 208950.154 1799.453 .000b
Residual 1393.425 12 116.119
Total 419293.733 14
22. Pembahasan Hasil
Penelitian
Pengaruh secara parsial variabel modal terhadap produksi kerupuk
gandum di Kecamatan Muara Wis.
Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung sebesar 23,833 sedangkan nilai
t tabel sebesar 2,179 dengan signifikasi 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai t hitung > t tabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak yang
artinya bahwa variabel Modal (X1) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap produksi kerupuk gandum di Kecamatan Muara Wis.
Pengaruh secara parsial variabel tenaga kerja terhadap produksi
kerupuk gandum di Kecamatan Muara Wis.
Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung pada variabel tenaga kerja
adalah sebesar 0,082 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 2,179 dengan
nilai signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung < t
tabel sehingga variabel tenaga kerja berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap produksi kerupuk gandum di Kecamatan Muara Wis.
23. Pembahasan Hasil
Penelitian
Pengaruh simultan modal dan tenaga kerja terhadap produksi kerupuk
gandum di Kecamatan Muara Wis.
Hasil uji simultan dari variabel independen yaitu modal (X1) dan tenaga
kerja (X2) dimana nilai Fhitung > Ftabel atau 1799,453 > 3,89 maka dengan
ini H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa secara simultan
atau secara bersama-sama semua variabel bebas atau independen yaitu
modal (X1) dan tenaga kerja (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap produksi (Y) kerupuk gandum di Kecamatan Muara Wis.
24. Kesimpulan 1. Pengujian variabel modal berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap produksi kerupuk gandum di Kecamatan Muara Wis.
2. Pengujian variabel tenaga kerja berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap produksi kerupuk gandum di Kecamatan Muara
Wis.
3. Pengujian secara simultan dari variabel modal dan tenaga kerja dapat
diketahui secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel produksi kerupuk gandum di Kecamatan
Muara Wis.
25. Saran 1. Kepada para pengusaha kerupuk gandum untuk meningkatkan hasil
produksinya sebaiknya perlu dilakukan penambahan modal. Karena
modal merupakan faktor utama yang bisa membuat usaha produksi
kerupuk gandum menjadi lebih berkembang.
2. Kepada para pengusaha kerupuk gandum agar dapat membina usaha
sebaik mungkin seperti menyiapkan modal yang cukup dan tenaga
kerja yang baik. Dan disarankan kepada para pengusaha agar dapat
menjalin kerja sama dengan pihak bank atau koperasi unit desa (KUD)
seperti menyiapkan modal yang lebih agar usaha kerupuk gandum
dapat berkembang cepat.
3. Kepada tenaga kerja diharapkan untuk berperan yang lebih baik demi
untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, serta demi memajukan
usaha kerupuk gandum menjadi lebih baik kedepannya.
4. Kepada pemerintah daerah Kecamatan Muara Wis diharapkan untuk
dapat membantu para pengusaha kerupuk gandum dengan cara salah
satunya yaitu dengan memberikan bantuan berupa pinjaman modal
usaha untuk meningkatkan produktivitas para pengusaha kerupuk
gandum.
5. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan
penelitian yang telah saya lakukan ini untuk melihat faktor-faktor lain
yang mempengaruhi produksi kerupuk gandum agar hasil penelitiannya
dapat menjadi lebih baik lagi.