2. Perkembangan Jumlah Unit dan Tenaga
Kerja di UKM
Pengertian Usaha Kecil
Menengah (UKM)Pendapat Para Peneliti
Tentang UKM
Sub Materi
Prospek UKM dalam era Perdagangan Bebas dan
Globalisasi
Profil UKM di Jawa Timur yang
Sukses
4. Usaha Kecil Menegah atau biasa disebut dengan UKM merupakan
usaha kecil yang memiliki asset Rp. 50 Juta sampai paling tinggi Rp.
500 Juta dan itu tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta sampai dengan paling banyak
Rp. 2,5 miliar (UU No. 9 Tahun 1995). UKM merupakan salah satu
bagian penting dari perekonomian di suatu daerah maupun suatu
Negara, begitu juga di Indonesia. UKM juga berperan dalam
memperluas penyediaan lapangan kerja, serta memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
pendapatan.
6. Sulistyastuti, (2004) mengemukakan “bahwa pengembangan Usaha Kecil Menengah adalah
cara yang dinilai besar peranannya dalam pengembangan industri manufaktur”.
Kuncoro, (2000) menyebutkan bahwa “usaha kecil dan usaha rumah tangga di indonesia
telah memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit
usaha dan mendukung pendapatan rumah tangga”.
Kristiyanti, (2012) usaha Kecil menengah di indonesia sendiri mempunyai peran penting
sebagai penopang perekonomian dan Penggerak utama perekonomian.
8. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dalam menentukan
keberhasilan suatu negara yang di tinjau dari bertambahnya produksi
barang industri, berkembangnya infrastruktur, bertambahnya sekolah, serta
bertambahnya produksi barang modal dan bertambahnya sektor jasa.
Dalam perekonomian di Indonesia sektor Usaha Kecil Menengah dalam
pembangunan ekonominya selalu digambarkan sebagai sektor yang
berperan paling penting.
9. Menurut penelitian kinasih (2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh Perkembangan UKM
terhadap Pertumbuhan PBRB Kabupaten Bantul 1994-2009” , dapat disimpulkan bahwa
variabel pertumbuhan jumlah usaha dan pertumbuhn tenaga kerja industri UKM
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB.
Menurut penelitian Raselawati (2011) yang berjudul “Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil
Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor UKM di Indonesia”, kesimpulannya
adalah UKM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada
sektor UKM.
Menurut penelitian Hapsari dkk (2014) yang berjudul “pengaruh pertumbuhan usaha kecil
menengah (UKM) terhadap pertumbuhan Ekonomi daerah (studi di pemerintah kota batu)”
, menyimpulkan bahwa Pemberdayaan UKM berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah.
11. Pada era globalisasi ini membuka peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia
termasuk usaha kecil, karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi, Live Cycle Product
relative pendek mengikut trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif cepat. Praktek
persaingan yang semakin transparan akan menyebabkan terbukanya peluang bagi usaha kecil
untuk memasuki berbagai bidang usaha yang ada. UKM sendiri memiliki keunggulan yaitu ia
terkadang sangat lincah mencari peluang untuk berinovasi untuk menerapkan teknologi baru
ketimbang perusahaan – perusahaan besar yang telah mapan. Tak mengherankan jika dalam
era global saat ini banyak perusahaan besar yang bergantung pada pemasok – pemasok kecil
menengah. Sesungguhnya ini peluang bagi kita untuk turut berkecimpung di era global
sekaligus menggerakan sektor ekonomi riil.
13. Kerajinan Kayu Pinus
Latar Belakang:
Kerajinan Kayu Pinus dirintis pada tahun 1992 oleh seorang yang bernama
Retno dan suaminya Heri Budiarto. Kala itu Retno mencoba membuat kerajinan
kayu pinus dengan memanfaatkan limbah pabrik, kayu pinus dipilih karena
bahannya mudah di dapat, seratnya halus, serta mudah dibentuk. Selanjutnya,
usaha yang bermula coba – coba itu berkembang pesat.
Lokasi dan Fasilitas Produk:
Usaha ini berlokasi di Jalan Gondosuli No 4, Malang, Jawa Timur. Lokasi usaha
tersebut sangat strategis karena terletak di kota wisata Batu, Malang yang selalu
ramai oleh masyarakat yang ingin berlibur. Fasilitas usaha ini sudah
menggunakan mesin yang modern.
14. Macam Produk:
Produk yang dihasilkan berupa meja dan kursi untuk anak kecil, gantungan
kunci, rak mainan, tempat tissue, meja rias, souvenir pesta, dan aneka bentuk
lainnya. Omset akan naik pesat ketika musim pernikahan. Harga produk berkisar
Rp 10 ribu sampai Rp 400 ribu.
Sumber Daya Manusia:
Pada awalnya retno hanya mumpunyai 7 orang pekerja, karena usahanya
berkembang pesat pekerja ditambah menjadi 20 pekerja. Dengan usaha ini yang
beromset berkisar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta, retno bisa mendapat kehidupan
yang layak serta mensejahterakan karyawannya.