Dokumen ini membahas tentang elastisitas zat padat dan hukum Hooke. Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan, sedangkan plastis tidak dapat. Hukum Hooke menyatakan bahwa regangan suatu benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, dan modulus elastisitas mengukur hubungan antara regangan dan tegangan. Hukum Hooke berlaku untuk susunan pegas seri dan paralel.
3. Elastis / elastisitas adalah
kemampuan suatu benda
untuk kembali ke bentuk
awalnya segera setelah
gaya luar yang diberikan
kepada benda itu
dihilangkan (dibebaskan).
A. ELASTISITAS ZAT PADAT
Plastis adalah sifat benda
yang tidak mampu
kembali ke bentuk semula
setelah gaya luar yang
diberikan kepada benda
itu dihilangkan /
dibebaskan.
4. Tegangan (σ) merupakan hasil bagi antara gaya tarik F
yang dialami kawat dengan luas penampangnya (A).
Secara matematis ditulis:
Tegangan adalah besaran skalar, dengan satuan N/m2
atau pascal.
A
F
A. ELASTISITAS ZAT PADAT
Tegangan
5. Regangan (e) merupakan hasil bagi antara pertambahan
panjang 𝚫L dengan panjang awal L.
Secara matematis ditulis:
Regangan tidak memiliki satuan atau dimensi.
L
L
e
A. ELASTISITAS ZAT PADAT
Regangan
7. O – A : berlaku hukum Hooke.
O – B : jika tegangan dihilangkan, kawat akan kembali
ke bentuk awalnya.
C : benda dapat kembali namun tidak ke bentuknya semula.
D : benda tidak dapat kembali ke bentuknya semula.
E : kawat akan patah
A. ELASTISITAS ZAT PADAT
Grafik Tegangan Terhadap Regangan
8. Modulus elastisitas (E) merupakan perbandingan antara tegangan
dan regangan yang dialami bahan.
Secara matematis ditulis:
atau
Modulus elastis memiliki satuan N/m2 atau pascal.
Modulus elastisitas tergantung oleh jenis zat, dan tidak tergantung
oleh ukuran atau bentuknya.
e
E
L
L
E
A
F
A. ELASTISITAS ZAT PADAT
Modulus Elastisitas
10. • Jika gaya tarik tidak melampaui batas
elastisitas pegas, pertambahan panjang
pegas berbanding lurus (sebanding)
dengan gaya tariknya.
• Secara matematis ditulis:
x
k
F
B. HUKUM HOOKE
13. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar
F1 = F2 = F
Pertambahan panjang pegas pengganti adalah
total pertambahan panjang tiap-tiap pegas.
2
1 x
x
x
Susunan Seri Pegas
B. HUKUM HOOKE
Hukum Hooke untuk Susunan Pegas
14. Besar tetapan pegas pengganti rangkaian seri:
...
2
2
1
1
k
F
k
F
k
F
s
s
...
2
1
x
x
xs
n
i i
s k
k
k
k
k 1
3
2
1
1
...
1
1
1
1
Susunan Seri Pegas
B. HUKUM HOOKE
Hukum Hooke untuk Susunan Pegas
15. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan
total gaya tarik pada tiap pegas.
F = F1 + F2
Pertambahan panjang pegas pengganti sama besar
dengan pertambahan panjang tiap-tiap pegas.
2
1 x
x
x
Susunan Seri Pegas
B. HUKUM HOOKE
Hukum Hooke untuk Susunan Pegas
16. Besar tetapan pegas pengganti rangkaian
paralel: ...
3
2
1
F
F
F
Fp
...
2
2
1
1
x
k
x
k
x
k p
p
n
i
i
p k
k
k
k
1
2
1 ...
Susunan Seri Pegas
B. HUKUM HOOKE
Hukum Hooke untuk Susunan Pegas
17. Sistem suspensi kendaraan
bermotor untuk meredam kejutan.
Pegas pada setir kemudi.
Sumber : en.wikipedia.org
B. HUKUM HOOKE
Manfaat Pegas dalam Keseharian