SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ELASTISITAS
FULL
SELAMAT BELAJAR
PENGERTIAN
ELASTISITAS
Pendahuluan Elastisitas
 Pada kendaraan bermotor, baik mobil ataupun sepeda motor,
dipasang sistem alat yang berfungsi untuk meredam kejutan.
Sistem alat ini dinamakan shockabsorber, yang kebanyakan
orang menyebutnya shockbreaker. Salah satu komponen
shocksabsorber adalah pegas (pir spiral). Coba Anda bayangkan
apabila kendaraan Anda tidak menggunakan shockabsorber.
Pasti Anda akan cepat leiah dan tidak menyenangkan ketika
berkendara. Pada saat berkendaraan meiewati jalan berlubang,
berat kendaraan dan pengendara akan menekan pegas
sehingga termampatkan. Pegas akan kembali ke bentuk semula
pada jalan rata. Dengan demikian, pengendara hanya
merasakan sedikit kejutan. Mengapa pegas tersebut dapat
kembali ke bentuk semula? Apa manfaat pegas pada produk
teknologi lainnya?
ELASTIS
 Elastisitas adalah sifat
suatu benda untuk
kembali ke bentuk
awal segera setelah
gaya yang mengenai
benda tersebut
dihilangkan.
PLASTIS
 Sebaliknya, benda yang
tidak dapat kembali ke
bentuk semula setelah
gaya yang
mengenainya
dihilangkan disebut
benda plastis. Contoh
benda plastis antara
lain plastisin, lumpur,
dan tanah liat.
BESARAN PADA
ELASTISITAS
a. Tegangan (δ)
 Tegangan adalah
besamya gaya yang
bekerja pada suatu
benda pada luas
penampang tertentu.
Secara matematis,
tegangan dirumuskan
sebagai berikut.Keterangan :
δ = Tegangan ( N/𝑚2)
F = Gaya (Newton)
A = Luas penampang (𝑚2
)
b. Regangan (e)
 Regangan adalah
perubahan relatif ukuran
benda yang mengalami
tegangan. Regangan
dihitung dengan cara
membanding- kan
pertambahan panjang
suatu benda terhadap
panjang awalnya. Secara
matematis, regangan
dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan :
e = regangan
Δl = petambahan panjang (m)
𝑙0 = panjang awal
c. Modulus Elastisits (Modulus
Young)
 Modulus Young adalah besamya
gaya yang bekerja pada luas
penampang tertentu untuk
meregangkan benda. Dengan
kata lain, mddulus Young
merupakan perbandingan antara
tegangan dan regangan pada
benda. Nilai modulus Young
menunjukkan tingkat elastisitas
suatu benda. Semakin besar nilai
modulus Young, semakin besar
pula tegangan yang diperlukan
untuk meregangkan benda.
Modulus Young dirumuskan
sebagai berikut.
Keterangan :
δ = Tegangan ( N/𝑚2)
F = Gaya (Newton)
A = Luas penampang (𝑚2
)
e = regangan
Δl = petambahan panjang (m)
𝑙0 = panjang awal
d. Batas Elastis
 Sifat elastisitas benda memiliki
batas sampai pada suatu besar
gaya tertentu. Apabila gaya yang
diberikan lebih kecil daripada
batas elastisitas, benda akan
kembali ke bentuk semula ketika
gayp tersebut dihilangkan. Akan
tetapi, apabila gaya yang
diberikan lebih besar daripada
batas elastisitas benda, benda
tidak dapat kembali ke bentuk
sem,ula. Benda secara
permanen berubah bentuk.
HUKUM
HOOKE
HUKUM HOOKE
 Tanda negatif pada hukum
Hooke bermakna bahwa
gaya pemulih pada pegas
selalu berlawanan dengan
arah simpangan
pegas. Tetapan pegas (k)
menyatakan ukuran
kekakuan pegas. Pegas yang
kaku memiliki nilai k yang
besar, sedangkan pegas
lunak memiliki k kecil.
Keterangan :
F = gaya pegas
k = konstanta pegas
Δx = petambahan panjang (m)
SUSUNAN
PEGAS
SERI
Keterangan :
F = gaya pegas
k = konstanta pegas
Δx = petambahan panjang (m)
PARALEL
𝐾 = 𝐾1 + 𝐾2
Keterangan :
F = gaya pegas
k = konstanta pegas
Δx = petambahan panjang (m)
CAMPURAN
 Silakan hitung
terlebih dahulu mana
yang paling atas seri
atau parallel.
ENERGI
POTENSIAL
PEGAS
Pengertian Energi Potensial
Pegas
 Energi potensial pegas
merupakan kemampuan
pegas untuk kembali ke
bentuksemula.
Berdasarkan hukum
Hooke, besarnya gaya
pemulih sebanding
dengan simpangan
benda. Hukum Hooke
dapat dinyatakan dengan
grafik seperti di samping.
Rumus Energi Petensial Pegas
 Grafik F-∆x pada slide
sebelumnya menunjukkan
bahwa daerah yang diarsir
merupakan usaha yang
dilakukan untuk menarik
pegas atau besarnya energi
potensial pegas untuk
kembali ke bentuk semula.
Besarnya energi potensial
pegas dihitung dengan
langkah sebagai berikut.
Keterangan :
W = Energi Potensial
F = Gaya Pegas
k = konstanta pegas
Δx = pertambahan panjang
SELESAI
Barokallahufikum
Alhamdulillahirobbilalamin

More Related Content

What's hot

Asas mekanik
Asas mekanikAsas mekanik
Asas mekanikkamarizan
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringDavi Conan
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaIrwan Saputra
 
Kumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XIKumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XISulistiyo Wibowo
 
USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10materipptgc
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton1000 guru
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikabaskimia
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XSulistiyo Wibowo
 
Syamiah alfi reguler b
Syamiah alfi reguler bSyamiah alfi reguler b
Syamiah alfi reguler bSyamiah Alfi
 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smaAnugrah Febryan
 
Hukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universalHukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universal-
 

What's hot (20)

Gaya Pegas
Gaya PegasGaya Pegas
Gaya Pegas
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 
Tegangan dan renggangan
Tegangan dan rengganganTegangan dan renggangan
Tegangan dan renggangan
 
Asas mekanik
Asas mekanikAsas mekanik
Asas mekanik
 
Bab4 klsx
Bab4 klsxBab4 klsx
Bab4 klsx
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
Kumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XIKumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XI
 
USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
 
Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Usaha dan-energi
Usaha dan-energiUsaha dan-energi
Usaha dan-energi
 
Gerak benda
Gerak bendaGerak benda
Gerak benda
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
 
Syamiah alfi reguler b
Syamiah alfi reguler bSyamiah alfi reguler b
Syamiah alfi reguler b
 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika sma
 
Hukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universalHukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universal
 

Similar to Elastisitas full

Similar to Elastisitas full (20)

Elastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat PadatElastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat Padat
 
gaya pegas
gaya pegas gaya pegas
gaya pegas
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhana
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaran
 
Hukum hooke dan_elastisitas
Hukum hooke dan_elastisitasHukum hooke dan_elastisitas
Hukum hooke dan_elastisitas
 
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
 
Sifat zat mekanik
Sifat zat mekanikSifat zat mekanik
Sifat zat mekanik
 
Gerak elastisitas-egi praginanta
Gerak elastisitas-egi praginantaGerak elastisitas-egi praginanta
Gerak elastisitas-egi praginanta
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Laporan pelengkungan batang
Laporan pelengkungan batangLaporan pelengkungan batang
Laporan pelengkungan batang
 
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
 
Fisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdfFisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdf
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
BAB02.pptx
BAB02.pptxBAB02.pptx
BAB02.pptx
 
BAB02.pptx
BAB02.pptxBAB02.pptx
BAB02.pptx
 
Hukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasHukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitas
 

More from aviyalisana

Gelombang stasioner
Gelombang stasionerGelombang stasioner
Gelombang stasioneraviyalisana
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalanaviyalisana
 
Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2aviyalisana
 
Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1aviyalisana
 
Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3aviyalisana
 
Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1aviyalisana
 
Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.aviyalisana
 
Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2 Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2 aviyalisana
 
Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1aviyalisana
 
Hukum archimides
Hukum archimidesHukum archimides
Hukum archimidesaviyalisana
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1aviyalisana
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1aviyalisana
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1aviyalisana
 
Cabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisikaCabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisikaaviyalisana
 
Energi potensial pegas
Energi potensial pegasEnergi potensial pegas
Energi potensial pegasaviyalisana
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookeaviyalisana
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookeaviyalisana
 

More from aviyalisana (18)

Gelombang stasioner
Gelombang stasionerGelombang stasioner
Gelombang stasioner
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 
Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2
 
Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1
 
Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3
 
Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1
 
Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.
 
Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2 Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2
 
Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Hukum archimides
Hukum archimidesHukum archimides
Hukum archimides
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Cabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisikaCabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisika
 
Energi potensial pegas
Energi potensial pegasEnergi potensial pegas
Energi potensial pegas
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (9)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Elastisitas full

  • 3. Pendahuluan Elastisitas  Pada kendaraan bermotor, baik mobil ataupun sepeda motor, dipasang sistem alat yang berfungsi untuk meredam kejutan. Sistem alat ini dinamakan shockabsorber, yang kebanyakan orang menyebutnya shockbreaker. Salah satu komponen shocksabsorber adalah pegas (pir spiral). Coba Anda bayangkan apabila kendaraan Anda tidak menggunakan shockabsorber. Pasti Anda akan cepat leiah dan tidak menyenangkan ketika berkendara. Pada saat berkendaraan meiewati jalan berlubang, berat kendaraan dan pengendara akan menekan pegas sehingga termampatkan. Pegas akan kembali ke bentuk semula pada jalan rata. Dengan demikian, pengendara hanya merasakan sedikit kejutan. Mengapa pegas tersebut dapat kembali ke bentuk semula? Apa manfaat pegas pada produk teknologi lainnya?
  • 4. ELASTIS  Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk kembali ke bentuk awal segera setelah gaya yang mengenai benda tersebut dihilangkan.
  • 5. PLASTIS  Sebaliknya, benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda plastis. Contoh benda plastis antara lain plastisin, lumpur, dan tanah liat.
  • 7. a. Tegangan (δ)  Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja pada suatu benda pada luas penampang tertentu. Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai berikut.Keterangan : δ = Tegangan ( N/𝑚2) F = Gaya (Newton) A = Luas penampang (𝑚2 )
  • 8. b. Regangan (e)  Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami tegangan. Regangan dihitung dengan cara membanding- kan pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang awalnya. Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut. Keterangan : e = regangan Δl = petambahan panjang (m) 𝑙0 = panjang awal
  • 9. c. Modulus Elastisits (Modulus Young)  Modulus Young adalah besamya gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu untuk meregangkan benda. Dengan kata lain, mddulus Young merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan pada benda. Nilai modulus Young menunjukkan tingkat elastisitas suatu benda. Semakin besar nilai modulus Young, semakin besar pula tegangan yang diperlukan untuk meregangkan benda. Modulus Young dirumuskan sebagai berikut. Keterangan : δ = Tegangan ( N/𝑚2) F = Gaya (Newton) A = Luas penampang (𝑚2 ) e = regangan Δl = petambahan panjang (m) 𝑙0 = panjang awal
  • 10. d. Batas Elastis  Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar gaya tertentu. Apabila gaya yang diberikan lebih kecil daripada batas elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula ketika gayp tersebut dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan lebih besar daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat kembali ke bentuk sem,ula. Benda secara permanen berubah bentuk.
  • 12. HUKUM HOOKE  Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya pemulih pada pegas selalu berlawanan dengan arah simpangan pegas. Tetapan pegas (k) menyatakan ukuran kekakuan pegas. Pegas yang kaku memiliki nilai k yang besar, sedangkan pegas lunak memiliki k kecil. Keterangan : F = gaya pegas k = konstanta pegas Δx = petambahan panjang (m)
  • 14. SERI Keterangan : F = gaya pegas k = konstanta pegas Δx = petambahan panjang (m)
  • 15. PARALEL 𝐾 = 𝐾1 + 𝐾2 Keterangan : F = gaya pegas k = konstanta pegas Δx = petambahan panjang (m)
  • 16. CAMPURAN  Silakan hitung terlebih dahulu mana yang paling atas seri atau parallel.
  • 18. Pengertian Energi Potensial Pegas  Energi potensial pegas merupakan kemampuan pegas untuk kembali ke bentuksemula. Berdasarkan hukum Hooke, besarnya gaya pemulih sebanding dengan simpangan benda. Hukum Hooke dapat dinyatakan dengan grafik seperti di samping.
  • 19. Rumus Energi Petensial Pegas  Grafik F-∆x pada slide sebelumnya menunjukkan bahwa daerah yang diarsir merupakan usaha yang dilakukan untuk menarik pegas atau besarnya energi potensial pegas untuk kembali ke bentuk semula. Besarnya energi potensial pegas dihitung dengan langkah sebagai berikut. Keterangan : W = Energi Potensial F = Gaya Pegas k = konstanta pegas Δx = pertambahan panjang