SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Download to read offline
1
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
ERA PANDEMI COVID 19
K O M I T E I N T E R N S I P D O K T E R
I N D O N E S I A ( K I D I ) P U S A T
2 0 2 2 - 2 0 2 3
KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI
PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN IV
TAHUN 2022
2
2
3
Pokok Bahasan
01
02
03
LATAR BELAKANG
PENGERTIAN, TUJUAN,
KOMPONEN PIDI
PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
✓ Mengapa internsip
✓ Perubahan pada Praktik dan Pendidikan Kedokteran
✓ Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
✓ Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia
✓ Peserta, Wahana, Pendamping
✓ Tata Tertib Pelaksanaan Program
✓ KegiatanPeserta
✓ Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta
✓ Indikator Kinerja dan Penilaian
PERKEMBANGAN COVID
19 DI INDONESIA
04
4
LATAR BELAKANG
5
HULU
HILIR
PRAKTIK KEDOKTERAN
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
Terjadi perubahan-perubahan di..
MENGAPA INTERNSIP?
6
Setiap warga negara berHak
memperoleh Pelayanan
Kesehatan
Negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasyankes
yang layak
UUD 1945
UU No.36/2009
Hak atas yankes yg aman,
bermutu, terjangkau
Negara menjamin
ketersediaan upaya
kesehatan yg bermutu,
aman, efisien, dan
terjangkau
di hilir..
7
YANKES
BERMUTU
YANKES
AMAN
YANKES
EFISIEN
YANKES
TERJANGKAU
Profesionalitas dan
Kualitas NaKes
(DOKTER)
Memenuhi
ketentuan Kode
etik, standar
profesi, pelayanan,
dan prosedur
operasional.
UU 25/2009
Pelayanan Publik
: NaKes →
hendaknya
bekerja dlm
Kualitas optimum
Jaminan asuransi
Kesehatan bagi
seluruh rakyat
Indonesia
8
Praktik Kedokteran
dilaksanakan ber-
azaskan Pancasila dan
didasarkan pada nilai
ilmiah, manfaat,
keadilan, kemanusiaan,
keseimbangan serta
perlindungan dan
keselamatan pasien.
Dokter atau dr Gigi yg telah
memiliki STR mempunyai
wewenang melakukan praktik
kedokteran yaitu : mulai dari
mewawancaraipasien,
memeriksa fisik dan mental,
dstnya sampai pengobatan dan
meracik dan menyerahkan obat
kepada pasien.
Setiap dokter dan dokter
gigi yg melakukan praktik
kedokteran di Indonesia
wajib memiliki SIP.
UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
Pasal 2 Pasal 35 Pasal 37
9
KURIKULUM 1 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5
Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia
(WFME) : →
• BME (Basic Medical Education)
• PGME (Post Graduate Medical Education)
• CPD (Continuing Professional Development)
Ada Uji Kompetensi Dokter
secara Nasional (UKMPPD)
Ada Program Internsip
sebagai kelanjutan
Program Profesi Dokter →
UU Pendidikan Kedokteran
No.20/th 2013
METODE
PEMBELAJARAN
PBL
(Problem Based Learning)
Ketrampilan Medik
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK)
UU SisDikNas no.20/th 2003
SKDI & SPPDI
UU PraDok no29 th 2004
2
di hulu..
10
UndangUndangPendidikanKedokteranno20/2013
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
tentang Program Internsip
Program profesi dokter dan profesi dokter
gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6
dilanjutkan dengan program Internsip.
Program Internsip diselenggarakan secara
nasional bersama oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi
Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi
Profesi dan Konsil KedokteranIndonesia.
Pasal 7
Ayat 7
Pasal 7
Ayat 8
Mahasiswa yang telah lulus dan telah
mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter
gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat
1, harus mengikuti program Internsip yang
merupakan bagian dari penempatan wajib
sementara.
Penempatan wajib sementara pada Program
Internsip diperhitungkan sebagai masakerja.
Pasal 38
Ayat 1
Pasal 38
Ayat 2
11
“Dokter sebagai Ujung Tombak
Utama dan Terdepan dalam
Pelayanan Kesehatan”
01
Meningkatkan
kemahiran &
kemandirian Dokter
03
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
04
Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
penanggulangan bencana wabah penyakit
02 Membentuk Dokter
yang Profesional
Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia
12
12
13
401 1,141
3,537
4,869 4,894
8,296
9,395
10,74211,127
12,173
10,36210,71210,517
0
5,000
10,000
15,000
DATA PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER 2022
2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016 2017 2018 2019
2020 2021 November 2022
2
11
24
43
50
61
72 72 72 72 73 73 73
0
20
40
60
80
DATA FAKULTAS PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER
2022
2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016 2017 2018 2019
2020 2021 November 2022
129 197 248 93 109
1,019
1,963 2,164 2,312 2,466 2,357 2,553
3,083
0
1,000
2,000
3,000
4,000
1
DATA PENDAMPING PESERTA PIDI 2010 -
AGUSTUS 2022
2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016 2017 2018 2019
2020 2021 Agustus 2022
27 76 244 332 312
555 626
1,536 1,593 1,692 1,615
2,894 2,934
0
1,000
2,000
3,000
4,000
DATA WAHANA PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER
2022
2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016 2017 2018 2019
2020 2021 November 2022
Perkembangan Program Internsip
Dokter Indonesia sd November 2022
14
PERKEMBANGAN COVID-19
DI INDONESIA
15
16
P E N G E R T IA N , T U J UA N , DA N KO M P O N E N
P RO G R A M IN T E R N S IP D O K T E R IN D O N E S IA
17
(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan
wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
18
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NOMOR 7 TAHUN 2022
DIATUR
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
PERMENKES NO 6/2022 tentang Penggunaan jasa pelayanan ksehatan dan dukungan
biaya operasional Kesehatan dalam pemanfaatan dana kapitasi jaminan Kesehatan
nasional pada fasilitas Kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah.
PERMENKES NO 7 /2022 → Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip yang
sedang berjalan tetap mengacu kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017
Program Internsip Dokter Indonesia
19
Dokter yang
Profesional
Memberi kesempatan dokter baru lulus, untuk melakukan
praktik kedokteran dengan pendampingan, sesuai SKDI
TUJUAN
20
Pemahiran
Implementasi
ilmu kedokteran
Memperkuatdan
meningkatkanperan
dokterdalam
pelayanankesehatan
promotif,preventifdan
penanggulangan
bencana wabah
Pengakuan
sebagai dokter
yang profesional
Optimalisasi Program Internsip Dokter Indonesia 2022
Pemandirian
21
INPUT OUTPUT IMPACT
OUTCOME
PROCESS
Quality of
Students
Staffs
Facilities
Quality of
Curriculum
Teaching Learning
Assessment
Quality of
HEALTH
STATUS
Quality of
GRADUATE
Quality of
PROFESSIONALISM
Internsip
MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN
& KEMAHIRAN
MENERAPKAN STANDAR
PROFESI DOKTER
MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM
PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan
PENANGGULANGAN BENCANA WABAH
Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi dr&drg
UKMPPD
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
22
PESERTA dan
DOKTER
PENDAMPING
PROGRAM
KEGIATAN:
PEDOMAN,ATURAN
dan TARGET
KINERJA
AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM
1,2,3,4)
SISTEM
PENEMPATAN PEMBIAYAAN:
BBH, Honor, dan
TRANSPORT
PELAKSANA:
KIDI dan
SEKRETARIAT
PIDI
I N T E R N S I P
Komponen Program Internsip Dokter Indonesia
23
PELAKSANAAN PROGRAM
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
24
Unsur keanggotaan KIDI:
a. Kemenkes;
b. Kemendikbudristek;
c. AIPKI;
d. IDI;
e. AsosiasiPerumahsakitan
f. KKI
Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:
a. Dinas kesehatan;
b. AIPKI;
c. IDI;
d. AsosiasiPerumahsakitan daerah
Ketua KIDI dijabat oleh wakil
dari Kemenkes
KewenanganMenteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan
Komite Internsip Dokter Indonesia
PERMENKES NO 7 /2022,Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip yang sedang berjalan tetap mengacu
kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017
25
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017
DIREKTORAT JENDERAL
TENAGA KESEHATAN
DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN
TENAGA KESEHATAN
TIM KERJA PENEMPATAN DOKTER
INTERNSIP
KOMITE INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
(KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI,
ARSADA, IDI)
SEKRETARIAT
PROGRAM INTERNSIP DOKTERINDONESIA
PUSAT PROVINSI
PUSAT PROVINSI
PROVINSI:BID. SDKDINKES PROVINSI
26
Ketua KIDI (Kemenkes)
drg. Arianti Anaya, MKM
Wakil Ketua KIDI (KKI)
dr. Pattiselanno Roberth Johan,
MARS
Sekretaris KIDI
dr. Rini Rachmawati MARS
Ketua Komite Wahana (Kemenkes)
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT –
KL (K), MARS
Ketua Komite Peserta (ARSADA)
dr. Hermien Widjajati, Sp.A (K)
Ketua Komite Pendamping
(AIPKI)
Dr. dr. Angga Kartiwa, M.Kes,
Sp. M (K)
Ketua Komite Pembinaan
dan Pengawasan
(Kemenkes)
Dr. Sugiyanto, M. App.SC
Anggota (IDI)
dr. Prasetyo Widhi Buwono,
Sp.PD, KHOM
Anggota (IDI)
dr. Amir Syarifuddin, M.Med.
Ed
Anggota
(AIPKI)
Dr. dr. Iwan Aflani, M. Kes,
Sp. F, SH
Anggota
(Kemendikbudristek)
dr. Cholis Abrori, M. Kes,
M.Pd, Ked
Anggota Komite Wahana (ARSADA)
dr. Zainoel Arifin, M.Kes
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/787/2022 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti 2022-2023
27
SERTIFIKAT
KOMPETENSI
UKMPPD
UKDI
IJAZAH
1 2 3
1. PENDAFTARAN
2. PEMILIHAN WAHANA
3. PENETAPAN PESERTA PIDI
4. PEMBEKALAN PIDI
PEMBERANGKATAN
4
5
FK KDI KKI PIDI/KIDI
STR
Alur Pendaftaran-Pemberangkatan
Peserta PIDI
28
1.Pendaftaran peserta 2.Validasi akun peserta
3.Penetapan wahana 4.Pilih wahana
5.Penetapan peserta 6.Pakta integritas 7.PEMBEKALAN
8.PEMBERANGKATAN
PESERTA KE WAHANA
RS dan PKM
9.ORIENTASI PIDI DI
RS dan PKM
10.PELAKSANAAN
PROGRAM DI RS dan
PKM
11.EVALUASI
KINERJA AKHIR
PESERTA
12.PEMULANGAN
Alur Kegiatan PIDI
29
PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19
Memiliki izin orang
tua/wali/isteri/suami
Bersedia ditugaskan
dan atau dipindahkan
lokus penempatannya
sesuai kebutuhan
pelayanan yang
mendesak
Dalam keadaan sehat,
sudah divaksinasi
Covid 2x, tidak sedang
terjangkit Covid-19
saat pemberangkatan
30
Dengan kriteria memiliki:
RS
Kelas
D, C , B
PUSKESMAS
Dengan atau tanpa tempat tidur
WAHANA PIDI
❑ Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pelaksanaan
PIDI di wahana secara keseluruhan.
❑ Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan bimbingan medik kepada
peserta PIDI
❑ Rumah sakit mempunyaiPelayanan RawatJalan, Rawat Inap dan Unit Gawat
Darurat termasuk Kebidanan
❑ Jumlah Puskesmas maksimal2,termasuk Puskesmas Tanpa Dokter
❑ Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.
❑ Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan dukungansosial
kepada peserta PIDI sehingga tercapai kemahiran dan kemandirian.
31
Pola PenempatanAngkatan IV Tahun2022
Masa Penempatan 1 tahun
JUMLAH
PESERTA
JUMLAH
PKM
DENGAN
DOKTER
JUMLAH
PKM
TANPA
DOKTER
(jika ada)
JUMLAH
PENDAMPING
PKM
JUMLAH
PENDAMPING
RS
JUMLAH
KELOMPOK
KETERANGAN
POLA 1 11 - 16 2 1-2 2 1 3 +2 Kel 1 di RS dan Kel 2&3 di PKM
dengan dokter,Kel 4&5 PKM
tanpa dokter
POLA 2 8-10 2 1-2 1-2 1 3+2 Kel 1 di RS,Kel 2&3 di PKM
POLA 3 6-7 1 1 1 1 2 +1 Kel 1 di RS dan Kel 2 di PKM
POLA 4 3-5 1 1 1 1 Hanya1 Kel di RS selama 6
bulan,berpindahke Puskesmas.
Pola Penempatan PKM dengan dokter Pola Penempatan PKM Tanpa Dokter
6 bulandi RS,
6 bulandi Puskesmas A dan Puskesmas B
tanpa berotasi
6 bulandi RS,
3 bulandi Puskesmas A dan 3 bulan di
Puskesmas tanpa dokter dan berotasi
Pendampingan oleh Pendampingdari
PKM A.(dengan dokter)
32
IMPLEMENTASI PIDI ANGKATANIV TAHUN2022
DOKTER BARU
LULUS
PESERTA
PIDI IGD/RANAP/RAJAL RS
PKM I PKM II
6 BULAN
6 BULAN 3 BULAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
2
1
3
DOKTER
YANG
BERKUALITAS
PENINGKATAN
PELAYANAN
KESEHATAN
PKM III/TANPADOKTER
3 BULAN
33
Kegiatan dilakukan selama 12 bulan yaitu 6 bulan di RS & 6 bulan di PKM ,peserta dibagi 3 kelompok
Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD,R Ranap,Rawat Jalan ),Kelompok 2: 6 bulan di Puskesmas 1
Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok
2&3 ke RS
Rumah Sakit, 6 bulan:
di IGD / Rawat Inap
/Rawat jalan
Medik
Bedah
Perinatal dan Kebidanan
Kejiwaan
Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan
UKP
UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga
Pelayanan Kesling
Pelayanan Gizi
Pelayanan P2P
Pelayanan Promkes
PENJADWALAN KEGIATAN
34
Mengikuti Orientasi PIDI
Melakukan praktik
kedokteran layanan
primer
Melakukan konsultasi
dan rujukan
Melakukan kegiatan
ilmiah medik berupa
dikususi & laporan
kasus, presentasi kasus,
dan pengisian
laporannya secara on-
line di SIMPIDI
Melakukan Upaya
Kesehatan Masyarakat
(UKM)dan UKP baik
didalam maupun diluar
Gedung dan pengisian
laporannya secara online
di SIMPIDI
Melakukan prosedur /
tindakan ketrampilan
medik yang diwajibkan
dan pengisian
laporannya secara online
di SIMPIDI
RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI
35
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
KIDI PUSAT
•Penetapan peserta &wahana PIDI
•Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
•Absensi peserta
WAHANA
KIDI PROPINSI • Surat RekomendasiSTSI ke KIDI Pusat
WAHANA
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan(6 hari kerja)
- PenusunananKesepakatanawal
- Penjelasan pengisian pencatatan kinerjapesertasecaraon-line
- Evaluasi Hasil Pemeriksaan kesehatan peserta,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan
- PengurusanSIP
- PenjelasanSOP
- Pendalaman teknik medik
- KREDENSIALLING (untuk RS)
- ManajemenPKM & ProgramPrioritas Nasional di PKM
- PenjelasanP1-P2-P3 Promkes di PKM
- Penjelasanttg COVid-19.APD
- Pengenalanbudayasetempat
AKHIR STASE:
- Evaluasi PIDI olehPendamping
- Evaluasi PIDI olehAIPKI
Akhir PelaksanaanProgram:
o Evaluasi akhir kinerjapesertabersama RS&PKM , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI
36
Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter
Indonesia
Pedoman Peserta Program
Internsip Dokter Indonesia
Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia
Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia
Buku log on-line
PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
37
PENDAMPING PIDI
Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang
masih aktif, bersedia secara aktif
melakukan tugas pendampingan dan
punya WAKTU.
Peran pendamping sebagai fasilitator,
motivator , role model, teman
sejawat,mentor,coach sekaligus penilai
proses pemahiran dan pemandirian
38
TUGAS PENDAMPING PIDI
• Mendampingi peserta selama bertugas di wahana
• Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta
• Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi peserta PIDI yang
ditandatangani oleh Pimpinan Wahana setiap stase
• Membuat dokumen usulan BBH & insentif covid
• Memastikan tersedia cukup APD sesuai standar bagi Peserta yg bertugas
di zona infeksius
• Melakukan monev berkala min 1x/mg dan terjadwal
• Melakukan evaluasi kinerja peserta.
• Memfasilitasi kegiatan peserta.
PENDAMPING RUMAH SAKIT
PENDAMPING
PUSKESMAS
39
1. Internsip dijalani selama paling lama 12 bulan, dapat
diperpanjang bila sasaran kinerja akhir dan masa internsip yang
ditentukan belum dapat tercapai
2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat.
3. Peserta wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
4. Peserta PIDI wajib mengikuti : Orientasi PIDI di wahana, Proses
kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan kesepakatan
awal
5. Peserta mengikuti Ketentuan jam kerja, sbb:
❑ 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari
kerja
❑ 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari
kerja
❑ Penambahan jam kerja max 20% dari ketentuan diatas.
6. Pengaturan jam kerja sehari-hari mengikuti ketentuan wahana
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
40
7. Pengaturan Pakaian Kerja :
❑ Wajib menggunakan pakaian sopan
❑ Wajib berpenampilan rapi dan pantas
❑ Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
❑ Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana
masing2
❑ Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana,
sesuai level/zonasi tempat bekerja
8. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:
❑ Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di
Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan
pemerintah daerah/wahana setempat
❑ Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan
bertempat tinggal dekat dari wahana.
41
9. Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik
✓ Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan:
Rp 3.150.000.- untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB
Rp 3.622.500,- untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua
✓ BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta
✓ KIDI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
✓ Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri,
menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
✓ Pajak dibayarkan oleh negara
✓ Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan (Kematian dan Kecelakaan Kerja)
✓ Premi BPJS Kesehatan dibayarkan oleh Kemenkes dan masuk dalam komponen
BBH.
42
10. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana
b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping &
Pimpinan Wahana
c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin
(lisan atau tertulis) dari Pendamping
d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal,
mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat.
f) Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,maximum ijin sebesar 4 hari jika
melebihi maka harus diganti sesuai hari yang ditinggalkan.
• Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada
pengurangan hari.
g) Peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan sakitnya 14 hari
dan tidak perlu mengganti. Jika lebih dari 14 hari, maka kelebihan harinya harus diganti.
h) Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib
mengikuti pembekalan secara offline di Provinsi penempatan /Provinsi lain dan wajib mengganti
hari yang ditinggalkan.
i) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara
pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
43
12. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :
- Harian
- Tugas Jaga
- Kegiatan Ilmiah
- Kegiatan lapangan/luar gedung
11. Pengaturan tugas jaga:
❑ Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai
ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
❑ Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
❑ Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis
dan disetujui Pendamping
❑ Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
44
13. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
✓ Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS dan PKM
✓ Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
✓ Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama
Pimpinan Wahana dan Pendamping
✓ Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik
✓ Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
✓ Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas
14. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan
alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI
Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
15. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi.
16. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi
CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih
Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
45
17. Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di
media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah
masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah
pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun
masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program.
Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat
menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan
Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui
saluran resmi untuk mendapatkan penjelasannya
46
Pelanggaran ringan
- Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
- Pelanggaran mengisi absensi >1x
Pelanggaran sedang
- Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2
3 Pelanggaran Berat
- Tidak bersediamelaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakanpekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
- Menghilangkandan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkanrahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/temansejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakanttg kejelekanPIDI
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
1
2
3
47
Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif
(Permenkes No 7 Tahun 2022) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Rekomendasi penundaan penerbitan STR definitif
Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :
❑ Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguranlisan dari Pendamping dan PimpinanWahana
❑ Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi, berupa
: Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI dan
dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)
❑ Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan
Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari
PIDI (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat)
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
48
(1) Peserta program Internsip
mempunyai HAK:
a. mendapat bantuan biaya hidup dasar ,
transportasi, dan/atau tunjangan;
b. mendapat perlindungan hukum sepanjang
mematuhi standar profesi dan standar
pelayanan;
c. mendapat pendampingan dari dokter
yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
pendamping;
d. mendapat fasilitas tempat tinggal;
e. mendapatkan jaminan kesehatan dan
ketenagakerjaan.
(2) Bantuan biaya hidup dasar ,
transportasi dan tunjangan serta
jaminan
Kesehatan&ketenagakerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dan e bersumber dari
daftar isian pelaksanaan
anggaran Kementerian yang
menyelenggarakan urusan bidang
Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022
HAK DAN KEWAJIBAN
49
(3) Komponen BBH dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang
keuangan.
(4) Selain BBH dan transportasi yang diberikan oleh Menteri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana
Internsip dapat memberikan Insentif kepada Peserta Program Internsip sesuai
dengan kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
(5) Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat memberikan tunjangan sesuai
kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
50
Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi
Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia.
Bekerja dalam batas kewenangan klinis,mematuhi peraturan internal fasilitas
pelayanan Kesehatan serta ketentuan hukum dan etika
Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
diperoleh dalam Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan
Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer, yang
menekankan pada upaya promotive dan preventive.
Berperan aktif dalam tim pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
KEWAJIBAN
(PeraturanMenteriKesehatan RepublikIndonesiaNomor 7 Tahun 2022)
51
Mampu bekerja sebagai
dokter sesuai Standart
Kompetensi Dokter Indonesia
Mampu melakukan Praktek
kedokteran sesuai Permenkes
Nomor 1186 tahun 2022
tentang Panduan Klinis Dokter
di Fasyankes Primer atau IC D
10
Memiliki tanggung jawab
medicolegal
Mampu menangani kasus
medicolegal
Mampu memenuhi Target
kinerja UKP, Ketrampilan
klinis, Laporan kasus,
jumlah dan distribusi
pasien
Mampu memenuhi Target
kinerja UKM&UKPdi
Puskesmas dan Mini
Project
PARAMETER
PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN
52
• Dilakukan oleh Pendamping
• Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan Presensi Kehadiran
• Penilaian bisa secara observasi langsung ataupun tidak langsung berdasarkan masukan
dari pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan masyarakat)
• Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap :
- Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian & Profesionalisme
. Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang telah
disepakati antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta secara on-line
Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah divalidasi
pendamping secara on-line
PENILAIAN PESERTA PIDI
53
Kinerja
Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik
(UKP)
Manajemen/
Pengelolaan pasien
(UKP) dan program
(UKM)
Perilaku
Profesional
Etika profesi
Hubungan antar
personal
KINERJA PESERTA PIDI
(sesuai SKDI 2012)
54
Indikator Target Keterangan
Perilaku • Tidak ada pelanggarandisiplin
• Selalu hadir dan tepat waktu
• Aktif dan bersemangat dalam bekerja
• Tidak ada tugas yang dilalaikan
Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporankasus dan Ketrampilan /Tindakan
Medik
- Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan
kelompok UKP.
- 1 laporan kasus di RS dipresentasikandi Forum
Ilmiah RS
• PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/TindakanMedik
UKM : sesuai indicatorkinerja di Puskesmas
Proyek Mini
- 1 Laporankasus dipresentasikan di pertemuan
ilmiah PKM
- Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek
Ikut serta dalam penanggulanganCovid 19 UGD/Triase:memeriksa mandiri, usul pem.
penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor
DPJP/Pendamping.
R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan
klinis Px yang dirawatdi Ruang Isolasi Covid
Komunikasi Komunikatif,sopan dan santun, sabar, dapat menerima
pendapat orang lain,
Kepribadian &
Profesionalisme
Tegas, Jujur, Bertanggungjawab, Argumentatif,Ilmuwan
dan bicara berdasarkanfakta.
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
55
Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit
(UGD/ Rajal/ Ranap)
Indikator yang digunakan:
• Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus UKP di PKM harus
diselesaikan di PKM.
• Peserta akan bertugas 3 bulan di UGD dan 3 bulan di Rajal&Ranap
Ukuran:
❑Minimal 300 kasus , jika ada bisa dimasukkan kasus Covid-19
❑4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 dipresentasikan bersama
dokter pendamping
❑ 84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM
INDIKATOR KINERJA UKP
• Pendamping harus membuat target mingguan…dan pada bulan ke 5..capaian kinerja UKP
harus sama atau lebih besar 90%
56
Indikator kinerja UKP di Wahana Puskesmas
Dilakukan dalam bentuk:
• Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
• Pelayanan gawatdarurat,bila di PKM ada IGD
• Pelayanan persalinannormal
• Perawatan dirumah(home care)
• Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan.
• Tindakan medik, bisa diselesaikandi RS dan PKM
• Targetkasus UKP dan UKM di PKM harus diselesaikandi PKM.
• Jadwal kegiatan disetiap PelayananGizi,KesehatanKeluarga,P2P,Kesling,Promkesdan UKP adalah
mingguan
• Pendamping harus membuat targetmingguan…dan pada bulan ke 5..capaian kinerjaUKM dan UKP
harus sama atau lebih besar 90%
Ukuran:
❑Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19.
❑Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikandengan Pimpinan Wahana dan pendamping
❑ 84 tindakan /ketrampilanmedik di RS dan Puskesmas
INDIKATOR KINERJA UKP
57
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 15x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th
• Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis
yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di
RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmasdan jika tidak terpenuhi juga saat di
PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
58
Jumlah minimal Jumlah laporan
1. Pelayanan PromosiKesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru ataumembina 2 UKBM lama 1 atau2 laporan
Advokasi 3 KeluargabernilaiIKS pra sehat / tidak sehat (1
baru,2lama),2x/6 bln
9 laporan
Kemitraan
Penyuluhan
(dalam/luargedung)
membina minimal 1 UKS
Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1)
,KB(1)
1 laporanUKS
7 laporan
2. Pelayanan KesLing
Membina Rumah Sehat terdiri
4 item ,1x setiap bulan,laporan
kemajuan 6
- Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih
- Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban
keluarga
- Membina Keluarga supaya tidak merokok
- Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan
sampah sementara.
6 laporan
kemajuan
3. PelayananKesehatan Keluarga
Melakukan ANC(K 1-3) 5 bumil 5 laporan
Pelaksanaan KB (Pemasangan
implant, IUD,Suntik,Pil KB)
Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pildan
suntik
5 laporan
Memperkenalkan inisiasi
menyusu dini dan ASI eksklusif
2 kasus 2 laporan
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
59
Jumlah minimal Jumlah laporan
4. Pelayanan Gizi
- Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat.
(memantau tumbuh dan kembang balita)
minimal 5 kasus 5 laporan
- Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan
- Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan
5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS
- Pencarian kasus penyakit menular
5 kali(tidak termasuk
vaksinasi Covid)
2 kasus(minimal)
5 laporan
2 laporan
- Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan
- Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan
6 MINI PROYEK 1 laporan penelitian
untuk Mini Proyek
1 laporan untuk setiap
peserta
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
60
Proyek Mini:
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu
proyek mini
- Mini proyek diselesaikan dan
dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh
berpindah PKM dalam penyelesaiannya.
- Cakupan Kegiatan penelitian
sederhana&singkat yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, analisis, atau
pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas
tempat peserta magang.
- Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan
- Judul Utama Proyek Mini : dapat satu
Topik dalam satu Kelompok Besar
peserta,yang pelaksanaannya dilakukan
per Kelompok sesuai stase Puskesmas,
dengan pendekatan lingkaran pemecahan
masalah ,secara berkesinambungan dan
setiap Peserta PIDI membuat laporan
sesuai topic yang diteliti .
61
1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
2. Analisis masalah dengan mengumpulkan
data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor
terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini
Langkah-langkah
pelaksanaan Proyek Mini:
62
Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam
Aplikasi pencatatan kinerjapeserta secara on-line
• Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
✓ Pelaporan kinerja di Wahana RS:
❑ Laporan UKP
❑ Laporan Kasus / Presentasi Kasus
❑ Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
❑ Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti sosial dll)
✓ Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
❑ Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan)
❑ Laporan UKP
❑ Laporan kasus/Presentasikasus
❑ Laporan Proyek Mini
❑ Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll)
PELAPORAN PESERTA PIDI
63
• 5 klasifikasi kinerja peserta:
Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan
A Melebihi
standar
>100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai
B Sesuai
standar
90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai
C Perlu
perbaikan
70%-89,99% Arahkan cara melakukan perbaikan
dengan memberikan input hal-hal
yang perlu diperbaiki
Prolong/menambah
waktu internsipnya
D Perlu
dibentuk
60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa
kinerjanya tidak baik
Prolong/menambah
waktu intersipnya
E Belum
tampak ada
perubahan
0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan
demotivasi/ tidak bersemangatatau
masalahlainnya
Mengulang Internsip
tanpa BBH ,min 6 bulan
KRITERIA EVALUASI KINERJA
PESERTA
64
Misalnya :
• Capaian Kinerja di Wahana RS
❑ Capaian 300 kasus: A
❑ Laporan kasus: A
❑ Presentasi kasus: A
❑ PemasanganInfus: B
❑ Pemasangankateter: A
❑ Menjahit luka: A
❑ Bedah Minor: A
❑ PemasanganNGT: A
❑ Menolong Partus Normal: A
❑ Kegiatanlainny : A
• Capaian Kinerja di Wahana PKM
❑ UKP: Capaian 100 kasus : A
Laporan kasus: A
Presentasi kasus: A
❑ UKM :
-Pelayanan PromosiKesehatan: A
-Pelayanan Kesling: A
-Pelayanan KesehatanKeluarga: A
-Pelayanan Gizi: A
-Pelayanan P2P: A
-Project Mini: A
Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta
diberikan penilaian : A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus
menambah waktu intersipnya)
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
RAPORT PESERTA
65
• Pengisian aplikasi kinerjasecara on-line dan konsultasi
• Membahas capaiankinerja UKP dan UKM peserta,jumlah
kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek
Mingguan
• Membahas laporanpendampingan peserta,RAPORTBULANAN
• Evaluasi kinerja peserta secara on-line ,
Bulanan
• Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana → format penilaian
kinerja akhir stase
• Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI oleh
AIPKI
Akhir stase
• Penilainkinerja akhir program peserta
• Sidang evaluasi akhir program
• Penetapanketuntasanpesera
• Membuat BA Evaluasi akhir Program
• Membuat SLPI
Akhir Program
MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana
OLEH PENDAMPING
66
Pada akhir Program,
Pendamping Rumah Sakit
dan Puskesmas
melakukan penilaian
Evaluasi Akhir Kinerja
Peserta untuk memastikan
pencapaian tujuan program
internsip serta menentukan
peserta yang selesai/tidak
selesai/prolong yang
dituangkan dalam Berita
Acara Akhir Program
Internsip
Peserta yang telah
menyelesaikan seluruh
internsip akan
mendapatkan Surat
Laporan Pelaksanaan
Program Internsip yang:
• ditandatangani oleh
Pendamping dan
Pimpinan Wahana
• SLPI menjadi dasar
KIDI Propinsi untuk
menerbitkan Surat
Rekomendasi
Penerbitan Surat Tanda
Selesai Internsip (STSI)
Komite Internsip
Dokter Indonesia
Pusat
menerbitkan
STSI dan
mengirimkan
Rekomendasi
penerbitan STR
ke KKI
Konsil Kedokteran
Indonesia akan
menerbitkan Surat
Tanda Registrasi
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI
67
Selamat datang di PIDI……..
68
68
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Woro Nugroho
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
Joni Iswanto
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Jafar Nyan
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
adefelia_91
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
dini dimas
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 

What's hot (20)

Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Ileus obstruksi final
Ileus obstruksi finalIleus obstruksi final
Ileus obstruksi final
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 

Similar to Detil Borang Internsip.pdf

Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
fadli jovial
 
1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx
1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx
1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx
sukmakirana4
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Najwa852066
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
Irene Susilo
 
KMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdf
KMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdfKMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdf
KMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdf
SriRezki9
 
KMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
KMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdfKMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
KMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
ssuserea3d08
 

Similar to Detil Borang Internsip.pdf (20)

PIDI.pptx
PIDI.pptxPIDI.pptx
PIDI.pptx
 
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
 
(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
 
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx
1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx
1706071076062-ce534086-d01d-41c7-b9e6-3536ec80a1a6.pptx
 
kesiapan idi dalam implementasi jkn
kesiapan idi dalam implementasi jknkesiapan idi dalam implementasi jkn
kesiapan idi dalam implementasi jkn
 
Kepmenkes 320 tahun 2020 tentang standar profesi bidan
Kepmenkes 320 tahun 2020 tentang standar profesi bidanKepmenkes 320 tahun 2020 tentang standar profesi bidan
Kepmenkes 320 tahun 2020 tentang standar profesi bidan
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
 
PAPARAN RKA-2020.pptx
PAPARAN RKA-2020.pptxPAPARAN RKA-2020.pptx
PAPARAN RKA-2020.pptx
 
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
 
Kebijakan Penyelenggaraan Klinik kemenkes
Kebijakan Penyelenggaraan Klinik kemenkesKebijakan Penyelenggaraan Klinik kemenkes
Kebijakan Penyelenggaraan Klinik kemenkes
 
Juknis bok-2013
Juknis bok-2013Juknis bok-2013
Juknis bok-2013
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
 
KMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdf
KMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdfKMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdf
KMK-Standar-Akreditasi-Puskesmas-2023.pdf
 
KMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
KMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdfKMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
KMK_No_HK_01_07_MENKES_165_2023_ttg_Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
 
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.pptJAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Detil Borang Internsip.pdf

  • 1. 1 PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA ERA PANDEMI COVID 19 K O M I T E I N T E R N S I P D O K T E R I N D O N E S I A ( K I D I ) P U S A T 2 0 2 2 - 2 0 2 3 KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN IV TAHUN 2022
  • 2. 2 2
  • 3. 3 Pokok Bahasan 01 02 03 LATAR BELAKANG PENGERTIAN, TUJUAN, KOMPONEN PIDI PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA ✓ Mengapa internsip ✓ Perubahan pada Praktik dan Pendidikan Kedokteran ✓ Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia ✓ Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia ✓ Peserta, Wahana, Pendamping ✓ Tata Tertib Pelaksanaan Program ✓ KegiatanPeserta ✓ Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta ✓ Indikator Kinerja dan Penilaian PERKEMBANGAN COVID 19 DI INDONESIA 04
  • 5. 5 HULU HILIR PRAKTIK KEDOKTERAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN Terjadi perubahan-perubahan di.. MENGAPA INTERNSIP?
  • 6. 6 Setiap warga negara berHak memperoleh Pelayanan Kesehatan Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasyankes yang layak UUD 1945 UU No.36/2009 Hak atas yankes yg aman, bermutu, terjangkau Negara menjamin ketersediaan upaya kesehatan yg bermutu, aman, efisien, dan terjangkau di hilir..
  • 7. 7 YANKES BERMUTU YANKES AMAN YANKES EFISIEN YANKES TERJANGKAU Profesionalitas dan Kualitas NaKes (DOKTER) Memenuhi ketentuan Kode etik, standar profesi, pelayanan, dan prosedur operasional. UU 25/2009 Pelayanan Publik : NaKes → hendaknya bekerja dlm Kualitas optimum Jaminan asuransi Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 8. 8 Praktik Kedokteran dilaksanakan ber- azaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien. Dokter atau dr Gigi yg telah memiliki STR mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran yaitu : mulai dari mewawancaraipasien, memeriksa fisik dan mental, dstnya sampai pengobatan dan meracik dan menyerahkan obat kepada pasien. Setiap dokter dan dokter gigi yg melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki SIP. UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 2 Pasal 35 Pasal 37
  • 9. 9 KURIKULUM 1 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5 Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia (WFME) : → • BME (Basic Medical Education) • PGME (Post Graduate Medical Education) • CPD (Continuing Professional Development) Ada Uji Kompetensi Dokter secara Nasional (UKMPPD) Ada Program Internsip sebagai kelanjutan Program Profesi Dokter → UU Pendidikan Kedokteran No.20/th 2013 METODE PEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) Ketrampilan Medik Perubahan Sistem Pendidikan Dokter Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) UU SisDikNas no.20/th 2003 SKDI & SPPDI UU PraDok no29 th 2004 2 di hulu..
  • 10. 10 UndangUndangPendidikanKedokteranno20/2013 Perubahan Sistem Pendidikan Dokter tentang Program Internsip Program profesi dokter dan profesi dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dilanjutkan dengan program Internsip. Program Internsip diselenggarakan secara nasional bersama oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi Profesi dan Konsil KedokteranIndonesia. Pasal 7 Ayat 7 Pasal 7 Ayat 8 Mahasiswa yang telah lulus dan telah mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat 1, harus mengikuti program Internsip yang merupakan bagian dari penempatan wajib sementara. Penempatan wajib sementara pada Program Internsip diperhitungkan sebagai masakerja. Pasal 38 Ayat 1 Pasal 38 Ayat 2
  • 11. 11 “Dokter sebagai Ujung Tombak Utama dan Terdepan dalam Pelayanan Kesehatan” 01 Meningkatkan kemahiran & kemandirian Dokter 03 Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan 04 Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan penanggulangan bencana wabah penyakit 02 Membentuk Dokter yang Profesional Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia
  • 12. 12 12
  • 13. 13 401 1,141 3,537 4,869 4,894 8,296 9,395 10,74211,127 12,173 10,36210,71210,517 0 5,000 10,000 15,000 DATA PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER 2022 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 November 2022 2 11 24 43 50 61 72 72 72 72 73 73 73 0 20 40 60 80 DATA FAKULTAS PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER 2022 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 November 2022 129 197 248 93 109 1,019 1,963 2,164 2,312 2,466 2,357 2,553 3,083 0 1,000 2,000 3,000 4,000 1 DATA PENDAMPING PESERTA PIDI 2010 - AGUSTUS 2022 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Agustus 2022 27 76 244 332 312 555 626 1,536 1,593 1,692 1,615 2,894 2,934 0 1,000 2,000 3,000 4,000 DATA WAHANA PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER 2022 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 November 2022 Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia sd November 2022
  • 15. 15
  • 16. 16 P E N G E R T IA N , T U J UA N , DA N KO M P O N E N P RO G R A M IN T E R N S IP D O K T E R IN D O N E S IA
  • 17. 17 (UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7) Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter yang merupakan bagian dari program penempatan wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
  • 18. 18 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 7 TAHUN 2022 DIATUR UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP PERMENKES NO 6/2022 tentang Penggunaan jasa pelayanan ksehatan dan dukungan biaya operasional Kesehatan dalam pemanfaatan dana kapitasi jaminan Kesehatan nasional pada fasilitas Kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah. PERMENKES NO 7 /2022 → Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip yang sedang berjalan tetap mengacu kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017 Program Internsip Dokter Indonesia
  • 19. 19 Dokter yang Profesional Memberi kesempatan dokter baru lulus, untuk melakukan praktik kedokteran dengan pendampingan, sesuai SKDI TUJUAN
  • 21. 21 INPUT OUTPUT IMPACT OUTCOME PROCESS Quality of Students Staffs Facilities Quality of Curriculum Teaching Learning Assessment Quality of HEALTH STATUS Quality of GRADUATE Quality of PROFESSIONALISM Internsip MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN & KEMAHIRAN MENERAPKAN STANDAR PROFESI DOKTER MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan PENANGGULANGAN BENCANA WABAH Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas Standar Pendidikan & Standar Kompetensi dr&drg UKMPPD Manfaat dan Dampak Program Internsip Dokter Indonesia
  • 22. 22 PESERTA dan DOKTER PENDAMPING PROGRAM KEGIATAN: PEDOMAN,ATURAN dan TARGET KINERJA AKREDITASI WAHANA (RS – PKM 1,2,3,4) SISTEM PENEMPATAN PEMBIAYAAN: BBH, Honor, dan TRANSPORT PELAKSANA: KIDI dan SEKRETARIAT PIDI I N T E R N S I P Komponen Program Internsip Dokter Indonesia
  • 24. 24 Unsur keanggotaan KIDI: a. Kemenkes; b. Kemendikbudristek; c. AIPKI; d. IDI; e. AsosiasiPerumahsakitan f. KKI Unsur keanggotaan KIDI Provinsi: a. Dinas kesehatan; b. AIPKI; c. IDI; d. AsosiasiPerumahsakitan daerah Ketua KIDI dijabat oleh wakil dari Kemenkes KewenanganMenteri dalam penyelenggaraan Program Internsip a. Dapat membentuk KIDI b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan Komite Internsip Dokter Indonesia PERMENKES NO 7 /2022,Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip yang sedang berjalan tetap mengacu kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017
  • 25. 25 KELEMBAGAAN PELAKSANA PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI) PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017 DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN TIM KERJA PENEMPATAN DOKTER INTERNSIP KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI, ARSADA, IDI) SEKRETARIAT PROGRAM INTERNSIP DOKTERINDONESIA PUSAT PROVINSI PUSAT PROVINSI PROVINSI:BID. SDKDINKES PROVINSI
  • 26. 26 Ketua KIDI (Kemenkes) drg. Arianti Anaya, MKM Wakil Ketua KIDI (KKI) dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS Sekretaris KIDI dr. Rini Rachmawati MARS Ketua Komite Wahana (Kemenkes) Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT – KL (K), MARS Ketua Komite Peserta (ARSADA) dr. Hermien Widjajati, Sp.A (K) Ketua Komite Pendamping (AIPKI) Dr. dr. Angga Kartiwa, M.Kes, Sp. M (K) Ketua Komite Pembinaan dan Pengawasan (Kemenkes) Dr. Sugiyanto, M. App.SC Anggota (IDI) dr. Prasetyo Widhi Buwono, Sp.PD, KHOM Anggota (IDI) dr. Amir Syarifuddin, M.Med. Ed Anggota (AIPKI) Dr. dr. Iwan Aflani, M. Kes, Sp. F, SH Anggota (Kemendikbudristek) dr. Cholis Abrori, M. Kes, M.Pd, Ked Anggota Komite Wahana (ARSADA) dr. Zainoel Arifin, M.Kes Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/787/2022 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti 2022-2023
  • 27. 27 SERTIFIKAT KOMPETENSI UKMPPD UKDI IJAZAH 1 2 3 1. PENDAFTARAN 2. PEMILIHAN WAHANA 3. PENETAPAN PESERTA PIDI 4. PEMBEKALAN PIDI PEMBERANGKATAN 4 5 FK KDI KKI PIDI/KIDI STR Alur Pendaftaran-Pemberangkatan Peserta PIDI
  • 28. 28 1.Pendaftaran peserta 2.Validasi akun peserta 3.Penetapan wahana 4.Pilih wahana 5.Penetapan peserta 6.Pakta integritas 7.PEMBEKALAN 8.PEMBERANGKATAN PESERTA KE WAHANA RS dan PKM 9.ORIENTASI PIDI DI RS dan PKM 10.PELAKSANAAN PROGRAM DI RS dan PKM 11.EVALUASI KINERJA AKHIR PESERTA 12.PEMULANGAN Alur Kegiatan PIDI
  • 29. 29 PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19 Memiliki izin orang tua/wali/isteri/suami Bersedia ditugaskan dan atau dipindahkan lokus penempatannya sesuai kebutuhan pelayanan yang mendesak Dalam keadaan sehat, sudah divaksinasi Covid 2x, tidak sedang terjangkit Covid-19 saat pemberangkatan
  • 30. 30 Dengan kriteria memiliki: RS Kelas D, C , B PUSKESMAS Dengan atau tanpa tempat tidur WAHANA PIDI ❑ Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pelaksanaan PIDI di wahana secara keseluruhan. ❑ Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan bimbingan medik kepada peserta PIDI ❑ Rumah sakit mempunyaiPelayanan RawatJalan, Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat termasuk Kebidanan ❑ Jumlah Puskesmas maksimal2,termasuk Puskesmas Tanpa Dokter ❑ Mempunyai pendamping yang sudah dilatih. ❑ Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan dukungansosial kepada peserta PIDI sehingga tercapai kemahiran dan kemandirian.
  • 31. 31 Pola PenempatanAngkatan IV Tahun2022 Masa Penempatan 1 tahun JUMLAH PESERTA JUMLAH PKM DENGAN DOKTER JUMLAH PKM TANPA DOKTER (jika ada) JUMLAH PENDAMPING PKM JUMLAH PENDAMPING RS JUMLAH KELOMPOK KETERANGAN POLA 1 11 - 16 2 1-2 2 1 3 +2 Kel 1 di RS dan Kel 2&3 di PKM dengan dokter,Kel 4&5 PKM tanpa dokter POLA 2 8-10 2 1-2 1-2 1 3+2 Kel 1 di RS,Kel 2&3 di PKM POLA 3 6-7 1 1 1 1 2 +1 Kel 1 di RS dan Kel 2 di PKM POLA 4 3-5 1 1 1 1 Hanya1 Kel di RS selama 6 bulan,berpindahke Puskesmas. Pola Penempatan PKM dengan dokter Pola Penempatan PKM Tanpa Dokter 6 bulandi RS, 6 bulandi Puskesmas A dan Puskesmas B tanpa berotasi 6 bulandi RS, 3 bulandi Puskesmas A dan 3 bulan di Puskesmas tanpa dokter dan berotasi Pendampingan oleh Pendampingdari PKM A.(dengan dokter)
  • 32. 32 IMPLEMENTASI PIDI ANGKATANIV TAHUN2022 DOKTER BARU LULUS PESERTA PIDI IGD/RANAP/RAJAL RS PKM I PKM II 6 BULAN 6 BULAN 3 BULAN Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan 2 1 3 DOKTER YANG BERKUALITAS PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN PKM III/TANPADOKTER 3 BULAN
  • 33. 33 Kegiatan dilakukan selama 12 bulan yaitu 6 bulan di RS & 6 bulan di PKM ,peserta dibagi 3 kelompok Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD,R Ranap,Rawat Jalan ),Kelompok 2: 6 bulan di Puskesmas 1 Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok 2&3 ke RS Rumah Sakit, 6 bulan: di IGD / Rawat Inap /Rawat jalan Medik Bedah Perinatal dan Kebidanan Kejiwaan Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan UKP UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga Pelayanan Kesling Pelayanan Gizi Pelayanan P2P Pelayanan Promkes PENJADWALAN KEGIATAN
  • 34. 34 Mengikuti Orientasi PIDI Melakukan praktik kedokteran layanan primer Melakukan konsultasi dan rujukan Melakukan kegiatan ilmiah medik berupa dikususi & laporan kasus, presentasi kasus, dan pengisian laporannya secara on- line di SIMPIDI Melakukan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)dan UKP baik didalam maupun diluar Gedung dan pengisian laporannya secara online di SIMPIDI Melakukan prosedur / tindakan ketrampilan medik yang diwajibkan dan pengisian laporannya secara online di SIMPIDI RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI
  • 35. 35 ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA KIDI PUSAT •Penetapan peserta &wahana PIDI •Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring •Absensi peserta WAHANA KIDI PROPINSI • Surat RekomendasiSTSI ke KIDI Pusat WAHANA o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan o Orientasi lapangan(6 hari kerja) - PenusunananKesepakatanawal - Penjelasan pengisian pencatatan kinerjapesertasecaraon-line - Evaluasi Hasil Pemeriksaan kesehatan peserta, - Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan - PengurusanSIP - PenjelasanSOP - Pendalaman teknik medik - KREDENSIALLING (untuk RS) - ManajemenPKM & ProgramPrioritas Nasional di PKM - PenjelasanP1-P2-P3 Promkes di PKM - Penjelasanttg COVid-19.APD - Pengenalanbudayasetempat AKHIR STASE: - Evaluasi PIDI olehPendamping - Evaluasi PIDI olehAIPKI Akhir PelaksanaanProgram: o Evaluasi akhir kinerjapesertabersama RS&PKM , Evaluasi PIDI oleh AIPKI o SLPI
  • 36. 36 Pedoman Pelaksanaan Program Internsip Dokter Indonesia Pedoman Peserta Program Internsip Dokter Indonesia Pedoman Pendamping Peserta Program Internsip Dokter Indonesia Pedoman Wahana Program Internsip Dokter Indonesia Buku log on-line PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
  • 37. 37 PENDAMPING PIDI Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang masih aktif, bersedia secara aktif melakukan tugas pendampingan dan punya WAKTU. Peran pendamping sebagai fasilitator, motivator , role model, teman sejawat,mentor,coach sekaligus penilai proses pemahiran dan pemandirian
  • 38. 38 TUGAS PENDAMPING PIDI • Mendampingi peserta selama bertugas di wahana • Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta • Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi peserta PIDI yang ditandatangani oleh Pimpinan Wahana setiap stase • Membuat dokumen usulan BBH & insentif covid • Memastikan tersedia cukup APD sesuai standar bagi Peserta yg bertugas di zona infeksius • Melakukan monev berkala min 1x/mg dan terjadwal • Melakukan evaluasi kinerja peserta. • Memfasilitasi kegiatan peserta. PENDAMPING RUMAH SAKIT PENDAMPING PUSKESMAS
  • 39. 39 1. Internsip dijalani selama paling lama 12 bulan, dapat diperpanjang bila sasaran kinerja akhir dan masa internsip yang ditentukan belum dapat tercapai 2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat. 3. Peserta wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan Kabupaten/Kota/Wahana 4. Peserta PIDI wajib mengikuti : Orientasi PIDI di wahana, Proses kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan kesepakatan awal 5. Peserta mengikuti Ketentuan jam kerja, sbb: ❑ 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari kerja ❑ 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari kerja ❑ Penambahan jam kerja max 20% dari ketentuan diatas. 6. Pengaturan jam kerja sehari-hari mengikuti ketentuan wahana TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
  • 40. 40 7. Pengaturan Pakaian Kerja : ❑ Wajib menggunakan pakaian sopan ❑ Wajib berpenampilan rapi dan pantas ❑ Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal ❑ Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana masing2 ❑ Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana, sesuai level/zonasi tempat bekerja 8. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI: ❑ Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan pemerintah daerah/wahana setempat ❑ Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan bertempat tinggal dekat dari wahana.
  • 41. 41 9. Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik ✓ Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan: Rp 3.150.000.- untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB Rp 3.622.500,- untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua ✓ BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta ✓ KIDI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya. ✓ Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri, menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta ✓ Pajak dibayarkan oleh negara ✓ Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (Kematian dan Kecelakaan Kerja) ✓ Premi BPJS Kesehatan dibayarkan oleh Kemenkes dan masuk dalam komponen BBH.
  • 42. 42 10. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas : a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping & Pimpinan Wahana c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin (lisan atau tertulis) dari Pendamping d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal, mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat. f) Terdapat 2 jenis izin: • Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,maximum ijin sebesar 4 hari jika melebihi maka harus diganti sesuai hari yang ditinggalkan. • Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada pengurangan hari. g) Peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan sakitnya 14 hari dan tidak perlu mengganti. Jika lebih dari 14 hari, maka kelebihan harinya harus diganti. h) Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib mengikuti pembekalan secara offline di Provinsi penempatan /Provinsi lain dan wajib mengganti hari yang ditinggalkan. i) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
  • 43. 43 12. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir : - Harian - Tugas Jaga - Kegiatan Ilmiah - Kegiatan lapangan/luar gedung 11. Pengaturan tugas jaga: ❑ Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana ❑ Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta ❑ Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis dan disetujui Pendamping ❑ Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
  • 44. 44 13. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan ✓ Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS dan PKM ✓ Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS ✓ Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama Pimpinan Wahana dan Pendamping ✓ Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik ✓ Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas. ✓ Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas 14. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat. 15. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. 16. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
  • 45. 45 17. Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien, penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program. Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui saluran resmi untuk mendapatkan penjelasannya
  • 46. 46 Pelanggaran ringan - Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x - Pelanggaran mengisi absensi >1x Pelanggaran sedang - Menuntut sesuatu yang bukan haknya. - Tidak sopan/melanggar etika. - Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2 3 Pelanggaran Berat - Tidak bersediamelaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI - Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi. - Melaksanakanpekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya. - Menghilangkandan memanipulasi data rekam medik - Membocorkanrahasia pasien. - Berbuat asusila. - Membuat onar, berkelahi sesama peserta/temansejawat. - Membuat onar di medsos,menceriterakanttg kejelekanPIDI KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB 1 2 3
  • 47. 47 Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif (Permenkes No 7 Tahun 2022) berupa : a. Teguran lisan b. Teguran Tertulis c. Rekomendasi penundaan penerbitan STR definitif Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI : ❑ Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguranlisan dari Pendamping dan PimpinanWahana ❑ Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi, berupa : Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI dan dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang) ❑ Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari PIDI (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat) SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
  • 48. 48 (1) Peserta program Internsip mempunyai HAK: a. mendapat bantuan biaya hidup dasar , transportasi, dan/atau tunjangan; b. mendapat perlindungan hukum sepanjang mematuhi standar profesi dan standar pelayanan; c. mendapat pendampingan dari dokter yang telah memenuhi kualifikasi sebagai pendamping; d. mendapat fasilitas tempat tinggal; e. mendapatkan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. (2) Bantuan biaya hidup dasar , transportasi dan tunjangan serta jaminan Kesehatan&ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan e bersumber dari daftar isian pelaksanaan anggaran Kementerian yang menyelenggarakan urusan bidang Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 HAK DAN KEWAJIBAN
  • 49. 49 (3) Komponen BBH dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang keuangan. (4) Selain BBH dan transportasi yang diberikan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat memberikan Insentif kepada Peserta Program Internsip sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (5) Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat memberikan tunjangan sesuai kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 50. 50 Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia. Bekerja dalam batas kewenangan klinis,mematuhi peraturan internal fasilitas pelayanan Kesehatan serta ketentuan hukum dan etika Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperoleh dalam Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer, yang menekankan pada upaya promotive dan preventive. Berperan aktif dalam tim pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan KEWAJIBAN (PeraturanMenteriKesehatan RepublikIndonesiaNomor 7 Tahun 2022)
  • 51. 51 Mampu bekerja sebagai dokter sesuai Standart Kompetensi Dokter Indonesia Mampu melakukan Praktek kedokteran sesuai Permenkes Nomor 1186 tahun 2022 tentang Panduan Klinis Dokter di Fasyankes Primer atau IC D 10 Memiliki tanggung jawab medicolegal Mampu menangani kasus medicolegal Mampu memenuhi Target kinerja UKP, Ketrampilan klinis, Laporan kasus, jumlah dan distribusi pasien Mampu memenuhi Target kinerja UKM&UKPdi Puskesmas dan Mini Project PARAMETER PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN
  • 52. 52 • Dilakukan oleh Pendamping • Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan Presensi Kehadiran • Penilaian bisa secara observasi langsung ataupun tidak langsung berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan masyarakat) • Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap : - Perilaku - Kompetensi medik - Komunikasi - Kepribadian & Profesionalisme . Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang telah disepakati antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta secara on-line Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah divalidasi pendamping secara on-line PENILAIAN PESERTA PIDI
  • 53. 53 Kinerja Profesional Pengetahuan dan ketrampilan klinik (UKP) Manajemen/ Pengelolaan pasien (UKP) dan program (UKM) Perilaku Profesional Etika profesi Hubungan antar personal KINERJA PESERTA PIDI (sesuai SKDI 2012)
  • 54. 54 Indikator Target Keterangan Perilaku • Tidak ada pelanggarandisiplin • Selalu hadir dan tepat waktu • Aktif dan bersemangat dalam bekerja • Tidak ada tugas yang dilalaikan Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporankasus dan Ketrampilan /Tindakan Medik - Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan kelompok UKP. - 1 laporan kasus di RS dipresentasikandi Forum Ilmiah RS • PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/TindakanMedik UKM : sesuai indicatorkinerja di Puskesmas Proyek Mini - 1 Laporankasus dipresentasikan di pertemuan ilmiah PKM - Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek Ikut serta dalam penanggulanganCovid 19 UGD/Triase:memeriksa mandiri, usul pem. penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor DPJP/Pendamping. R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan klinis Px yang dirawatdi Ruang Isolasi Covid Komunikasi Komunikatif,sopan dan santun, sabar, dapat menerima pendapat orang lain, Kepribadian & Profesionalisme Tegas, Jujur, Bertanggungjawab, Argumentatif,Ilmuwan dan bicara berdasarkanfakta. INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
  • 55. 55 Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit (UGD/ Rajal/ Ranap) Indikator yang digunakan: • Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10 • Laporan kasus dalam format laporan kasus • Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM • Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus UKP di PKM harus diselesaikan di PKM. • Peserta akan bertugas 3 bulan di UGD dan 3 bulan di Rajal&Ranap Ukuran: ❑Minimal 300 kasus , jika ada bisa dimasukkan kasus Covid-19 ❑4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 dipresentasikan bersama dokter pendamping ❑ 84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM INDIKATOR KINERJA UKP • Pendamping harus membuat target mingguan…dan pada bulan ke 5..capaian kinerja UKP harus sama atau lebih besar 90%
  • 56. 56 Indikator kinerja UKP di Wahana Puskesmas Dilakukan dalam bentuk: • Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit • Pelayanan gawatdarurat,bila di PKM ada IGD • Pelayanan persalinannormal • Perawatan dirumah(home care) • Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan. • Tindakan medik, bisa diselesaikandi RS dan PKM • Targetkasus UKP dan UKM di PKM harus diselesaikandi PKM. • Jadwal kegiatan disetiap PelayananGizi,KesehatanKeluarga,P2P,Kesling,Promkesdan UKP adalah mingguan • Pendamping harus membuat targetmingguan…dan pada bulan ke 5..capaian kinerjaUKM dan UKP harus sama atau lebih besar 90% Ukuran: ❑Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19. ❑Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikandengan Pimpinan Wahana dan pendamping ❑ 84 tindakan /ketrampilanmedik di RS dan Puskesmas INDIKATOR KINERJA UKP
  • 57. 57 • Tindakan medis yang wajib dilakukan: - Memasang infus : minimal 50x/setahun. - Memasang kateter : minimal 5x/setahun - Menjahit luka : minimal 15x/setahun - Bedah Minor : minimal10x/setahun - Memasang NGT, minimal 2x/setahun - Menolong partus normal : minimal 2x/th • Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping • Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmasdan jika tidak terpenuhi juga saat di PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
  • 58. 58 Jumlah minimal Jumlah laporan 1. Pelayanan PromosiKesehatan Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru ataumembina 2 UKBM lama 1 atau2 laporan Advokasi 3 KeluargabernilaiIKS pra sehat / tidak sehat (1 baru,2lama),2x/6 bln 9 laporan Kemitraan Penyuluhan (dalam/luargedung) membina minimal 1 UKS Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1) ,KB(1) 1 laporanUKS 7 laporan 2. Pelayanan KesLing Membina Rumah Sehat terdiri 4 item ,1x setiap bulan,laporan kemajuan 6 - Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih - Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban keluarga - Membina Keluarga supaya tidak merokok - Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan sampah sementara. 6 laporan kemajuan 3. PelayananKesehatan Keluarga Melakukan ANC(K 1-3) 5 bumil 5 laporan Pelaksanaan KB (Pemasangan implant, IUD,Suntik,Pil KB) Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pildan suntik 5 laporan Memperkenalkan inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif 2 kasus 2 laporan Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
  • 59. 59 Jumlah minimal Jumlah laporan 4. Pelayanan Gizi - Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat. (memantau tumbuh dan kembang balita) minimal 5 kasus 5 laporan - Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan - Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan 5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit - Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS - Pencarian kasus penyakit menular 5 kali(tidak termasuk vaksinasi Covid) 2 kasus(minimal) 5 laporan 2 laporan - Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan - Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan 6 MINI PROYEK 1 laporan penelitian untuk Mini Proyek 1 laporan untuk setiap peserta Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
  • 60. 60 Proyek Mini: - Setiap peserta PIDI wajib membuat satu proyek mini - Mini proyek diselesaikan dan dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh berpindah PKM dalam penyelesaiannya. - Cakupan Kegiatan penelitian sederhana&singkat yang bertujuan untuk mengidentifikasi, analisis, atau pemecahan suatu masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas tempat peserta magang. - Kegiatan proyek mini: Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan - Judul Utama Proyek Mini : dapat satu Topik dalam satu Kelompok Besar peserta,yang pelaksanaannya dilakukan per Kelompok sesuai stase Puskesmas, dengan pendekatan lingkaran pemecahan masalah ,secara berkesinambungan dan setiap Peserta PIDI membuat laporan sesuai topic yang diteliti .
  • 61. 61 1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok Puskesmas) 2. Analisis masalah dengan mengumpulkan data. 3. Analisis data primer dan sekunder. 4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor terkait 5. Kembangkan solusi penatalaksanaan. 6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu laksana 7. Laksanakan solusi 8. Evaluasi keberhasilan proyek mini Langkah-langkah pelaksanaan Proyek Mini:
  • 62. 62 Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam Aplikasi pencatatan kinerjapeserta secara on-line • Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah: ✓ Pelaporan kinerja di Wahana RS: ❑ Laporan UKP ❑ Laporan Kasus / Presentasi Kasus ❑ Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik ❑ Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti sosial dll) ✓ Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas: ❑ Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan) ❑ Laporan UKP ❑ Laporan kasus/Presentasikasus ❑ Laporan Proyek Mini ❑ Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll) PELAPORAN PESERTA PIDI
  • 63. 63 • 5 klasifikasi kinerja peserta: Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan A Melebihi standar >100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai B Sesuai standar 90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai C Perlu perbaikan 70%-89,99% Arahkan cara melakukan perbaikan dengan memberikan input hal-hal yang perlu diperbaiki Prolong/menambah waktu internsipnya D Perlu dibentuk 60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa kinerjanya tidak baik Prolong/menambah waktu intersipnya E Belum tampak ada perubahan 0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan demotivasi/ tidak bersemangatatau masalahlainnya Mengulang Internsip tanpa BBH ,min 6 bulan KRITERIA EVALUASI KINERJA PESERTA
  • 64. 64 Misalnya : • Capaian Kinerja di Wahana RS ❑ Capaian 300 kasus: A ❑ Laporan kasus: A ❑ Presentasi kasus: A ❑ PemasanganInfus: B ❑ Pemasangankateter: A ❑ Menjahit luka: A ❑ Bedah Minor: A ❑ PemasanganNGT: A ❑ Menolong Partus Normal: A ❑ Kegiatanlainny : A • Capaian Kinerja di Wahana PKM ❑ UKP: Capaian 100 kasus : A Laporan kasus: A Presentasi kasus: A ❑ UKM : -Pelayanan PromosiKesehatan: A -Pelayanan Kesling: A -Pelayanan KesehatanKeluarga: A -Pelayanan Gizi: A -Pelayanan P2P: A -Project Mini: A Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta diberikan penilaian : A. Baik sekali B. Baik C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus menambah waktu intersipnya) RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA RAPORT PESERTA
  • 65. 65 • Pengisian aplikasi kinerjasecara on-line dan konsultasi • Membahas capaiankinerja UKP dan UKM peserta,jumlah kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek Mingguan • Membahas laporanpendampingan peserta,RAPORTBULANAN • Evaluasi kinerja peserta secara on-line , Bulanan • Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana → format penilaian kinerja akhir stase • Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI oleh AIPKI Akhir stase • Penilainkinerja akhir program peserta • Sidang evaluasi akhir program • Penetapanketuntasanpesera • Membuat BA Evaluasi akhir Program • Membuat SLPI Akhir Program MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana OLEH PENDAMPING
  • 66. 66 Pada akhir Program, Pendamping Rumah Sakit dan Puskesmas melakukan penilaian Evaluasi Akhir Kinerja Peserta untuk memastikan pencapaian tujuan program internsip serta menentukan peserta yang selesai/tidak selesai/prolong yang dituangkan dalam Berita Acara Akhir Program Internsip Peserta yang telah menyelesaikan seluruh internsip akan mendapatkan Surat Laporan Pelaksanaan Program Internsip yang: • ditandatangani oleh Pendamping dan Pimpinan Wahana • SLPI menjadi dasar KIDI Propinsi untuk menerbitkan Surat Rekomendasi Penerbitan Surat Tanda Selesai Internsip (STSI) Komite Internsip Dokter Indonesia Pusat menerbitkan STSI dan mengirimkan Rekomendasi penerbitan STR ke KKI Konsil Kedokteran Indonesia akan menerbitkan Surat Tanda Registrasi PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI
  • 67. 67 Selamat datang di PIDI……..