1. 1
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
ERA PANDEMI COVID 19
K O M I T E I N T E R N S I P D O K T E R
I N D O N E S I A ( K I D I ) P U S A T
2 0 2 2 - 2 0 2 3
KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI
PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN IV
TAHUN 2022
3. 3
Pokok Bahasan
01
02
03
LATAR BELAKANG
PENGERTIAN, TUJUAN,
KOMPONEN PIDI
PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
✓ Mengapa internsip
✓ Perubahan pada Praktik dan Pendidikan Kedokteran
✓ Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
✓ Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia
✓ Peserta, Wahana, Pendamping
✓ Tata Tertib Pelaksanaan Program
✓ KegiatanPeserta
✓ Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta
✓ Indikator Kinerja dan Penilaian
PERKEMBANGAN COVID
19 DI INDONESIA
04
6. 6
Setiap warga negara berHak
memperoleh Pelayanan
Kesehatan
Negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasyankes
yang layak
UUD 1945
UU No.36/2009
Hak atas yankes yg aman,
bermutu, terjangkau
Negara menjamin
ketersediaan upaya
kesehatan yg bermutu,
aman, efisien, dan
terjangkau
di hilir..
8. 8
Praktik Kedokteran
dilaksanakan ber-
azaskan Pancasila dan
didasarkan pada nilai
ilmiah, manfaat,
keadilan, kemanusiaan,
keseimbangan serta
perlindungan dan
keselamatan pasien.
Dokter atau dr Gigi yg telah
memiliki STR mempunyai
wewenang melakukan praktik
kedokteran yaitu : mulai dari
mewawancaraipasien,
memeriksa fisik dan mental,
dstnya sampai pengobatan dan
meracik dan menyerahkan obat
kepada pasien.
Setiap dokter dan dokter
gigi yg melakukan praktik
kedokteran di Indonesia
wajib memiliki SIP.
UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
Pasal 2 Pasal 35 Pasal 37
9. 9
KURIKULUM 1 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5
Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia
(WFME) : →
• BME (Basic Medical Education)
• PGME (Post Graduate Medical Education)
• CPD (Continuing Professional Development)
Ada Uji Kompetensi Dokter
secara Nasional (UKMPPD)
Ada Program Internsip
sebagai kelanjutan
Program Profesi Dokter →
UU Pendidikan Kedokteran
No.20/th 2013
METODE
PEMBELAJARAN
PBL
(Problem Based Learning)
Ketrampilan Medik
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK)
UU SisDikNas no.20/th 2003
SKDI & SPPDI
UU PraDok no29 th 2004
2
di hulu..
10. 10
UndangUndangPendidikanKedokteranno20/2013
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
tentang Program Internsip
Program profesi dokter dan profesi dokter
gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6
dilanjutkan dengan program Internsip.
Program Internsip diselenggarakan secara
nasional bersama oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi
Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi
Profesi dan Konsil KedokteranIndonesia.
Pasal 7
Ayat 7
Pasal 7
Ayat 8
Mahasiswa yang telah lulus dan telah
mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter
gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat
1, harus mengikuti program Internsip yang
merupakan bagian dari penempatan wajib
sementara.
Penempatan wajib sementara pada Program
Internsip diperhitungkan sebagai masakerja.
Pasal 38
Ayat 1
Pasal 38
Ayat 2
11. 11
“Dokter sebagai Ujung Tombak
Utama dan Terdepan dalam
Pelayanan Kesehatan”
01
Meningkatkan
kemahiran &
kemandirian Dokter
03
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
04
Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
penanggulangan bencana wabah penyakit
02 Membentuk Dokter
yang Profesional
Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia
16. 16
P E N G E R T IA N , T U J UA N , DA N KO M P O N E N
P RO G R A M IN T E R N S IP D O K T E R IN D O N E S IA
17. 17
(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan
wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
18. 18
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NOMOR 7 TAHUN 2022
DIATUR
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
PERMENKES NO 6/2022 tentang Penggunaan jasa pelayanan ksehatan dan dukungan
biaya operasional Kesehatan dalam pemanfaatan dana kapitasi jaminan Kesehatan
nasional pada fasilitas Kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah.
PERMENKES NO 7 /2022 → Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip yang
sedang berjalan tetap mengacu kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017
Program Internsip Dokter Indonesia
21. 21
INPUT OUTPUT IMPACT
OUTCOME
PROCESS
Quality of
Students
Staffs
Facilities
Quality of
Curriculum
Teaching Learning
Assessment
Quality of
HEALTH
STATUS
Quality of
GRADUATE
Quality of
PROFESSIONALISM
Internsip
MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN
& KEMAHIRAN
MENERAPKAN STANDAR
PROFESI DOKTER
MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM
PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan
PENANGGULANGAN BENCANA WABAH
Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi dr&drg
UKMPPD
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
24. 24
Unsur keanggotaan KIDI:
a. Kemenkes;
b. Kemendikbudristek;
c. AIPKI;
d. IDI;
e. AsosiasiPerumahsakitan
f. KKI
Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:
a. Dinas kesehatan;
b. AIPKI;
c. IDI;
d. AsosiasiPerumahsakitan daerah
Ketua KIDI dijabat oleh wakil
dari Kemenkes
KewenanganMenteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan
Komite Internsip Dokter Indonesia
PERMENKES NO 7 /2022,Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip yang sedang berjalan tetap mengacu
kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017
25. 25
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017
DIREKTORAT JENDERAL
TENAGA KESEHATAN
DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN
TENAGA KESEHATAN
TIM KERJA PENEMPATAN DOKTER
INTERNSIP
KOMITE INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
(KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI,
ARSADA, IDI)
SEKRETARIAT
PROGRAM INTERNSIP DOKTERINDONESIA
PUSAT PROVINSI
PUSAT PROVINSI
PROVINSI:BID. SDKDINKES PROVINSI
26. 26
Ketua KIDI (Kemenkes)
drg. Arianti Anaya, MKM
Wakil Ketua KIDI (KKI)
dr. Pattiselanno Roberth Johan,
MARS
Sekretaris KIDI
dr. Rini Rachmawati MARS
Ketua Komite Wahana (Kemenkes)
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT –
KL (K), MARS
Ketua Komite Peserta (ARSADA)
dr. Hermien Widjajati, Sp.A (K)
Ketua Komite Pendamping
(AIPKI)
Dr. dr. Angga Kartiwa, M.Kes,
Sp. M (K)
Ketua Komite Pembinaan
dan Pengawasan
(Kemenkes)
Dr. Sugiyanto, M. App.SC
Anggota (IDI)
dr. Prasetyo Widhi Buwono,
Sp.PD, KHOM
Anggota (IDI)
dr. Amir Syarifuddin, M.Med.
Ed
Anggota
(AIPKI)
Dr. dr. Iwan Aflani, M. Kes,
Sp. F, SH
Anggota
(Kemendikbudristek)
dr. Cholis Abrori, M. Kes,
M.Pd, Ked
Anggota Komite Wahana (ARSADA)
dr. Zainoel Arifin, M.Kes
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/787/2022 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti 2022-2023
27. 27
SERTIFIKAT
KOMPETENSI
UKMPPD
UKDI
IJAZAH
1 2 3
1. PENDAFTARAN
2. PEMILIHAN WAHANA
3. PENETAPAN PESERTA PIDI
4. PEMBEKALAN PIDI
PEMBERANGKATAN
4
5
FK KDI KKI PIDI/KIDI
STR
Alur Pendaftaran-Pemberangkatan
Peserta PIDI
28. 28
1.Pendaftaran peserta 2.Validasi akun peserta
3.Penetapan wahana 4.Pilih wahana
5.Penetapan peserta 6.Pakta integritas 7.PEMBEKALAN
8.PEMBERANGKATAN
PESERTA KE WAHANA
RS dan PKM
9.ORIENTASI PIDI DI
RS dan PKM
10.PELAKSANAAN
PROGRAM DI RS dan
PKM
11.EVALUASI
KINERJA AKHIR
PESERTA
12.PEMULANGAN
Alur Kegiatan PIDI
29. 29
PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19
Memiliki izin orang
tua/wali/isteri/suami
Bersedia ditugaskan
dan atau dipindahkan
lokus penempatannya
sesuai kebutuhan
pelayanan yang
mendesak
Dalam keadaan sehat,
sudah divaksinasi
Covid 2x, tidak sedang
terjangkit Covid-19
saat pemberangkatan
30. 30
Dengan kriteria memiliki:
RS
Kelas
D, C , B
PUSKESMAS
Dengan atau tanpa tempat tidur
WAHANA PIDI
❑ Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pelaksanaan
PIDI di wahana secara keseluruhan.
❑ Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan bimbingan medik kepada
peserta PIDI
❑ Rumah sakit mempunyaiPelayanan RawatJalan, Rawat Inap dan Unit Gawat
Darurat termasuk Kebidanan
❑ Jumlah Puskesmas maksimal2,termasuk Puskesmas Tanpa Dokter
❑ Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.
❑ Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan dukungansosial
kepada peserta PIDI sehingga tercapai kemahiran dan kemandirian.
31. 31
Pola PenempatanAngkatan IV Tahun2022
Masa Penempatan 1 tahun
JUMLAH
PESERTA
JUMLAH
PKM
DENGAN
DOKTER
JUMLAH
PKM
TANPA
DOKTER
(jika ada)
JUMLAH
PENDAMPING
PKM
JUMLAH
PENDAMPING
RS
JUMLAH
KELOMPOK
KETERANGAN
POLA 1 11 - 16 2 1-2 2 1 3 +2 Kel 1 di RS dan Kel 2&3 di PKM
dengan dokter,Kel 4&5 PKM
tanpa dokter
POLA 2 8-10 2 1-2 1-2 1 3+2 Kel 1 di RS,Kel 2&3 di PKM
POLA 3 6-7 1 1 1 1 2 +1 Kel 1 di RS dan Kel 2 di PKM
POLA 4 3-5 1 1 1 1 Hanya1 Kel di RS selama 6
bulan,berpindahke Puskesmas.
Pola Penempatan PKM dengan dokter Pola Penempatan PKM Tanpa Dokter
6 bulandi RS,
6 bulandi Puskesmas A dan Puskesmas B
tanpa berotasi
6 bulandi RS,
3 bulandi Puskesmas A dan 3 bulan di
Puskesmas tanpa dokter dan berotasi
Pendampingan oleh Pendampingdari
PKM A.(dengan dokter)
32. 32
IMPLEMENTASI PIDI ANGKATANIV TAHUN2022
DOKTER BARU
LULUS
PESERTA
PIDI IGD/RANAP/RAJAL RS
PKM I PKM II
6 BULAN
6 BULAN 3 BULAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
2
1
3
DOKTER
YANG
BERKUALITAS
PENINGKATAN
PELAYANAN
KESEHATAN
PKM III/TANPADOKTER
3 BULAN
33. 33
Kegiatan dilakukan selama 12 bulan yaitu 6 bulan di RS & 6 bulan di PKM ,peserta dibagi 3 kelompok
Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD,R Ranap,Rawat Jalan ),Kelompok 2: 6 bulan di Puskesmas 1
Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok
2&3 ke RS
Rumah Sakit, 6 bulan:
di IGD / Rawat Inap
/Rawat jalan
Medik
Bedah
Perinatal dan Kebidanan
Kejiwaan
Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan
UKP
UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga
Pelayanan Kesling
Pelayanan Gizi
Pelayanan P2P
Pelayanan Promkes
PENJADWALAN KEGIATAN
34. 34
Mengikuti Orientasi PIDI
Melakukan praktik
kedokteran layanan
primer
Melakukan konsultasi
dan rujukan
Melakukan kegiatan
ilmiah medik berupa
dikususi & laporan
kasus, presentasi kasus,
dan pengisian
laporannya secara on-
line di SIMPIDI
Melakukan Upaya
Kesehatan Masyarakat
(UKM)dan UKP baik
didalam maupun diluar
Gedung dan pengisian
laporannya secara online
di SIMPIDI
Melakukan prosedur /
tindakan ketrampilan
medik yang diwajibkan
dan pengisian
laporannya secara online
di SIMPIDI
RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI
35. 35
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
KIDI PUSAT
•Penetapan peserta &wahana PIDI
•Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
•Absensi peserta
WAHANA
KIDI PROPINSI • Surat RekomendasiSTSI ke KIDI Pusat
WAHANA
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan(6 hari kerja)
- PenusunananKesepakatanawal
- Penjelasan pengisian pencatatan kinerjapesertasecaraon-line
- Evaluasi Hasil Pemeriksaan kesehatan peserta,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan
- PengurusanSIP
- PenjelasanSOP
- Pendalaman teknik medik
- KREDENSIALLING (untuk RS)
- ManajemenPKM & ProgramPrioritas Nasional di PKM
- PenjelasanP1-P2-P3 Promkes di PKM
- Penjelasanttg COVid-19.APD
- Pengenalanbudayasetempat
AKHIR STASE:
- Evaluasi PIDI olehPendamping
- Evaluasi PIDI olehAIPKI
Akhir PelaksanaanProgram:
o Evaluasi akhir kinerjapesertabersama RS&PKM , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI
36. 36
Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter
Indonesia
Pedoman Peserta Program
Internsip Dokter Indonesia
Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia
Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia
Buku log on-line
PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
37. 37
PENDAMPING PIDI
Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang
masih aktif, bersedia secara aktif
melakukan tugas pendampingan dan
punya WAKTU.
Peran pendamping sebagai fasilitator,
motivator , role model, teman
sejawat,mentor,coach sekaligus penilai
proses pemahiran dan pemandirian
38. 38
TUGAS PENDAMPING PIDI
• Mendampingi peserta selama bertugas di wahana
• Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta
• Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi peserta PIDI yang
ditandatangani oleh Pimpinan Wahana setiap stase
• Membuat dokumen usulan BBH & insentif covid
• Memastikan tersedia cukup APD sesuai standar bagi Peserta yg bertugas
di zona infeksius
• Melakukan monev berkala min 1x/mg dan terjadwal
• Melakukan evaluasi kinerja peserta.
• Memfasilitasi kegiatan peserta.
PENDAMPING RUMAH SAKIT
PENDAMPING
PUSKESMAS
39. 39
1. Internsip dijalani selama paling lama 12 bulan, dapat
diperpanjang bila sasaran kinerja akhir dan masa internsip yang
ditentukan belum dapat tercapai
2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat.
3. Peserta wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
4. Peserta PIDI wajib mengikuti : Orientasi PIDI di wahana, Proses
kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan kesepakatan
awal
5. Peserta mengikuti Ketentuan jam kerja, sbb:
❑ 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari
kerja
❑ 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari
kerja
❑ Penambahan jam kerja max 20% dari ketentuan diatas.
6. Pengaturan jam kerja sehari-hari mengikuti ketentuan wahana
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
40. 40
7. Pengaturan Pakaian Kerja :
❑ Wajib menggunakan pakaian sopan
❑ Wajib berpenampilan rapi dan pantas
❑ Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
❑ Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana
masing2
❑ Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana,
sesuai level/zonasi tempat bekerja
8. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:
❑ Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di
Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan
pemerintah daerah/wahana setempat
❑ Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan
bertempat tinggal dekat dari wahana.
41. 41
9. Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik
✓ Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan:
Rp 3.150.000.- untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB
Rp 3.622.500,- untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua
✓ BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta
✓ KIDI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
✓ Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri,
menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
✓ Pajak dibayarkan oleh negara
✓ Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan (Kematian dan Kecelakaan Kerja)
✓ Premi BPJS Kesehatan dibayarkan oleh Kemenkes dan masuk dalam komponen
BBH.
42. 42
10. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana
b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping &
Pimpinan Wahana
c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin
(lisan atau tertulis) dari Pendamping
d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal,
mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat.
f) Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,maximum ijin sebesar 4 hari jika
melebihi maka harus diganti sesuai hari yang ditinggalkan.
• Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada
pengurangan hari.
g) Peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan sakitnya 14 hari
dan tidak perlu mengganti. Jika lebih dari 14 hari, maka kelebihan harinya harus diganti.
h) Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib
mengikuti pembekalan secara offline di Provinsi penempatan /Provinsi lain dan wajib mengganti
hari yang ditinggalkan.
i) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara
pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
43. 43
12. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :
- Harian
- Tugas Jaga
- Kegiatan Ilmiah
- Kegiatan lapangan/luar gedung
11. Pengaturan tugas jaga:
❑ Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai
ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
❑ Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
❑ Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis
dan disetujui Pendamping
❑ Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
44. 44
13. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
✓ Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS dan PKM
✓ Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
✓ Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama
Pimpinan Wahana dan Pendamping
✓ Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik
✓ Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
✓ Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas
14. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan
alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI
Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
15. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi.
16. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi
CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih
Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
45. 45
17. Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di
media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah
masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah
pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun
masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program.
Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat
menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan
Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui
saluran resmi untuk mendapatkan penjelasannya
46. 46
Pelanggaran ringan
- Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
- Pelanggaran mengisi absensi >1x
Pelanggaran sedang
- Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2
3 Pelanggaran Berat
- Tidak bersediamelaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakanpekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
- Menghilangkandan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkanrahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/temansejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakanttg kejelekanPIDI
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
1
2
3
47. 47
Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif
(Permenkes No 7 Tahun 2022) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Rekomendasi penundaan penerbitan STR definitif
Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :
❑ Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguranlisan dari Pendamping dan PimpinanWahana
❑ Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi, berupa
: Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI dan
dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)
❑ Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan
Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari
PIDI (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat)
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
48. 48
(1) Peserta program Internsip
mempunyai HAK:
a. mendapat bantuan biaya hidup dasar ,
transportasi, dan/atau tunjangan;
b. mendapat perlindungan hukum sepanjang
mematuhi standar profesi dan standar
pelayanan;
c. mendapat pendampingan dari dokter
yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
pendamping;
d. mendapat fasilitas tempat tinggal;
e. mendapatkan jaminan kesehatan dan
ketenagakerjaan.
(2) Bantuan biaya hidup dasar ,
transportasi dan tunjangan serta
jaminan
Kesehatan&ketenagakerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dan e bersumber dari
daftar isian pelaksanaan
anggaran Kementerian yang
menyelenggarakan urusan bidang
Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022
HAK DAN KEWAJIBAN
49. 49
(3) Komponen BBH dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang
keuangan.
(4) Selain BBH dan transportasi yang diberikan oleh Menteri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana
Internsip dapat memberikan Insentif kepada Peserta Program Internsip sesuai
dengan kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
(5) Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat memberikan tunjangan sesuai
kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
50. 50
Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi
Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia.
Bekerja dalam batas kewenangan klinis,mematuhi peraturan internal fasilitas
pelayanan Kesehatan serta ketentuan hukum dan etika
Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
diperoleh dalam Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan
Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer, yang
menekankan pada upaya promotive dan preventive.
Berperan aktif dalam tim pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
KEWAJIBAN
(PeraturanMenteriKesehatan RepublikIndonesiaNomor 7 Tahun 2022)
51. 51
Mampu bekerja sebagai
dokter sesuai Standart
Kompetensi Dokter Indonesia
Mampu melakukan Praktek
kedokteran sesuai Permenkes
Nomor 1186 tahun 2022
tentang Panduan Klinis Dokter
di Fasyankes Primer atau IC D
10
Memiliki tanggung jawab
medicolegal
Mampu menangani kasus
medicolegal
Mampu memenuhi Target
kinerja UKP, Ketrampilan
klinis, Laporan kasus,
jumlah dan distribusi
pasien
Mampu memenuhi Target
kinerja UKM&UKPdi
Puskesmas dan Mini
Project
PARAMETER
PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN
52. 52
• Dilakukan oleh Pendamping
• Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan Presensi Kehadiran
• Penilaian bisa secara observasi langsung ataupun tidak langsung berdasarkan masukan
dari pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan masyarakat)
• Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap :
- Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian & Profesionalisme
. Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang telah
disepakati antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta secara on-line
Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah divalidasi
pendamping secara on-line
PENILAIAN PESERTA PIDI
54. 54
Indikator Target Keterangan
Perilaku • Tidak ada pelanggarandisiplin
• Selalu hadir dan tepat waktu
• Aktif dan bersemangat dalam bekerja
• Tidak ada tugas yang dilalaikan
Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporankasus dan Ketrampilan /Tindakan
Medik
- Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan
kelompok UKP.
- 1 laporan kasus di RS dipresentasikandi Forum
Ilmiah RS
• PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/TindakanMedik
UKM : sesuai indicatorkinerja di Puskesmas
Proyek Mini
- 1 Laporankasus dipresentasikan di pertemuan
ilmiah PKM
- Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek
Ikut serta dalam penanggulanganCovid 19 UGD/Triase:memeriksa mandiri, usul pem.
penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor
DPJP/Pendamping.
R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan
klinis Px yang dirawatdi Ruang Isolasi Covid
Komunikasi Komunikatif,sopan dan santun, sabar, dapat menerima
pendapat orang lain,
Kepribadian &
Profesionalisme
Tegas, Jujur, Bertanggungjawab, Argumentatif,Ilmuwan
dan bicara berdasarkanfakta.
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
55. 55
Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit
(UGD/ Rajal/ Ranap)
Indikator yang digunakan:
• Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus UKP di PKM harus
diselesaikan di PKM.
• Peserta akan bertugas 3 bulan di UGD dan 3 bulan di Rajal&Ranap
Ukuran:
❑Minimal 300 kasus , jika ada bisa dimasukkan kasus Covid-19
❑4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 dipresentasikan bersama
dokter pendamping
❑ 84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM
INDIKATOR KINERJA UKP
• Pendamping harus membuat target mingguan…dan pada bulan ke 5..capaian kinerja UKP
harus sama atau lebih besar 90%
56. 56
Indikator kinerja UKP di Wahana Puskesmas
Dilakukan dalam bentuk:
• Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
• Pelayanan gawatdarurat,bila di PKM ada IGD
• Pelayanan persalinannormal
• Perawatan dirumah(home care)
• Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan.
• Tindakan medik, bisa diselesaikandi RS dan PKM
• Targetkasus UKP dan UKM di PKM harus diselesaikandi PKM.
• Jadwal kegiatan disetiap PelayananGizi,KesehatanKeluarga,P2P,Kesling,Promkesdan UKP adalah
mingguan
• Pendamping harus membuat targetmingguan…dan pada bulan ke 5..capaian kinerjaUKM dan UKP
harus sama atau lebih besar 90%
Ukuran:
❑Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19.
❑Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikandengan Pimpinan Wahana dan pendamping
❑ 84 tindakan /ketrampilanmedik di RS dan Puskesmas
INDIKATOR KINERJA UKP
57. 57
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 15x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th
• Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis
yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di
RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmasdan jika tidak terpenuhi juga saat di
PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
58. 58
Jumlah minimal Jumlah laporan
1. Pelayanan PromosiKesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru ataumembina 2 UKBM lama 1 atau2 laporan
Advokasi 3 KeluargabernilaiIKS pra sehat / tidak sehat (1
baru,2lama),2x/6 bln
9 laporan
Kemitraan
Penyuluhan
(dalam/luargedung)
membina minimal 1 UKS
Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1)
,KB(1)
1 laporanUKS
7 laporan
2. Pelayanan KesLing
Membina Rumah Sehat terdiri
4 item ,1x setiap bulan,laporan
kemajuan 6
- Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih
- Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban
keluarga
- Membina Keluarga supaya tidak merokok
- Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan
sampah sementara.
6 laporan
kemajuan
3. PelayananKesehatan Keluarga
Melakukan ANC(K 1-3) 5 bumil 5 laporan
Pelaksanaan KB (Pemasangan
implant, IUD,Suntik,Pil KB)
Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pildan
suntik
5 laporan
Memperkenalkan inisiasi
menyusu dini dan ASI eksklusif
2 kasus 2 laporan
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
59. 59
Jumlah minimal Jumlah laporan
4. Pelayanan Gizi
- Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat.
(memantau tumbuh dan kembang balita)
minimal 5 kasus 5 laporan
- Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan
- Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan
5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS
- Pencarian kasus penyakit menular
5 kali(tidak termasuk
vaksinasi Covid)
2 kasus(minimal)
5 laporan
2 laporan
- Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan
- Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan
6 MINI PROYEK 1 laporan penelitian
untuk Mini Proyek
1 laporan untuk setiap
peserta
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
60. 60
Proyek Mini:
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu
proyek mini
- Mini proyek diselesaikan dan
dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh
berpindah PKM dalam penyelesaiannya.
- Cakupan Kegiatan penelitian
sederhana&singkat yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, analisis, atau
pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas
tempat peserta magang.
- Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan
- Judul Utama Proyek Mini : dapat satu
Topik dalam satu Kelompok Besar
peserta,yang pelaksanaannya dilakukan
per Kelompok sesuai stase Puskesmas,
dengan pendekatan lingkaran pemecahan
masalah ,secara berkesinambungan dan
setiap Peserta PIDI membuat laporan
sesuai topic yang diteliti .
61. 61
1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
2. Analisis masalah dengan mengumpulkan
data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor
terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini
Langkah-langkah
pelaksanaan Proyek Mini:
62. 62
Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam
Aplikasi pencatatan kinerjapeserta secara on-line
• Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
✓ Pelaporan kinerja di Wahana RS:
❑ Laporan UKP
❑ Laporan Kasus / Presentasi Kasus
❑ Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
❑ Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti sosial dll)
✓ Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
❑ Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan)
❑ Laporan UKP
❑ Laporan kasus/Presentasikasus
❑ Laporan Proyek Mini
❑ Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll)
PELAPORAN PESERTA PIDI
63. 63
• 5 klasifikasi kinerja peserta:
Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan
A Melebihi
standar
>100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai
B Sesuai
standar
90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai
C Perlu
perbaikan
70%-89,99% Arahkan cara melakukan perbaikan
dengan memberikan input hal-hal
yang perlu diperbaiki
Prolong/menambah
waktu internsipnya
D Perlu
dibentuk
60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa
kinerjanya tidak baik
Prolong/menambah
waktu intersipnya
E Belum
tampak ada
perubahan
0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan
demotivasi/ tidak bersemangatatau
masalahlainnya
Mengulang Internsip
tanpa BBH ,min 6 bulan
KRITERIA EVALUASI KINERJA
PESERTA
64. 64
Misalnya :
• Capaian Kinerja di Wahana RS
❑ Capaian 300 kasus: A
❑ Laporan kasus: A
❑ Presentasi kasus: A
❑ PemasanganInfus: B
❑ Pemasangankateter: A
❑ Menjahit luka: A
❑ Bedah Minor: A
❑ PemasanganNGT: A
❑ Menolong Partus Normal: A
❑ Kegiatanlainny : A
• Capaian Kinerja di Wahana PKM
❑ UKP: Capaian 100 kasus : A
Laporan kasus: A
Presentasi kasus: A
❑ UKM :
-Pelayanan PromosiKesehatan: A
-Pelayanan Kesling: A
-Pelayanan KesehatanKeluarga: A
-Pelayanan Gizi: A
-Pelayanan P2P: A
-Project Mini: A
Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta
diberikan penilaian : A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus
menambah waktu intersipnya)
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
RAPORT PESERTA
65. 65
• Pengisian aplikasi kinerjasecara on-line dan konsultasi
• Membahas capaiankinerja UKP dan UKM peserta,jumlah
kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek
Mingguan
• Membahas laporanpendampingan peserta,RAPORTBULANAN
• Evaluasi kinerja peserta secara on-line ,
Bulanan
• Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana → format penilaian
kinerja akhir stase
• Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI oleh
AIPKI
Akhir stase
• Penilainkinerja akhir program peserta
• Sidang evaluasi akhir program
• Penetapanketuntasanpesera
• Membuat BA Evaluasi akhir Program
• Membuat SLPI
Akhir Program
MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana
OLEH PENDAMPING
66. 66
Pada akhir Program,
Pendamping Rumah Sakit
dan Puskesmas
melakukan penilaian
Evaluasi Akhir Kinerja
Peserta untuk memastikan
pencapaian tujuan program
internsip serta menentukan
peserta yang selesai/tidak
selesai/prolong yang
dituangkan dalam Berita
Acara Akhir Program
Internsip
Peserta yang telah
menyelesaikan seluruh
internsip akan
mendapatkan Surat
Laporan Pelaksanaan
Program Internsip yang:
• ditandatangani oleh
Pendamping dan
Pimpinan Wahana
• SLPI menjadi dasar
KIDI Propinsi untuk
menerbitkan Surat
Rekomendasi
Penerbitan Surat Tanda
Selesai Internsip (STSI)
Komite Internsip
Dokter Indonesia
Pusat
menerbitkan
STSI dan
mengirimkan
Rekomendasi
penerbitan STR
ke KKI
Konsil Kedokteran
Indonesia akan
menerbitkan Surat
Tanda Registrasi
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI