Dokumen tersebut merangkum rencana penanggulangan gizi buruk pada balita di wilayah Puskesmas Bonjeruk. Puskesmas ini memiliki 2726 balita dengan prevalensi wasting 7,44% dan beban kasus setahun sebesar 528 balita. Rencananya mencakup persiapan logistik, identifikasi penyebab, koordinasi lintas sektor, mobilisasi masyarakat, dan penggunaan berbagai media informasi.
1. UPTD PUSKESMAS BONJERUK
1. dr. Sri Martini
2. Mardianti, AM.G
TUGAS
PENGELOLAAN TERINTEGRASI
UPAYA PENANGGULANGAN GIZI
BURUK
PADA BALITA
2. DATA PUSKESMAS
• Jumlah desa ; 4 Desa
• Jumlah Posyandu ; 42 Posyandu
• Jumlah balita Wasting di wilayah Puskesmas Bonjeruk ;
2726
• Prevalensi Kasus balita wasting = 7.44 % (data bulan
agustus)
• Prevalensi Kasus balita wasting di kabupaten loteng = 5.21 %
(data bulan agustus)
• Jumlah kasus balita wasting = 2726 x 7.44 % = 203
balita
• Jadi Beban kasus setahun = 203 x 2.6 =528 balita
3. Rencanaan Kebutuhan
A. Logistik
1. Alat
Alat antropometri sesuai dengan standar (alat timbang berat
badan, alat ukur panjang badan atau tinggi badan, pita LiLA )
Home economic set untuk pembuatan formula untuk balita gizi
buruk ( timbangan makanan, gelas ukur, sendok, piring, gelas)
Alat medis (termometer, stetoskop, otoskop)
2. Bahan
Bahan untuk membuat formula terapi gizi F 75 dan F 100 (susu,
gula, minyak sayur)
Mineral mix
Obat-obatan, oralit dan vaksin dasar
Grafik Pertumbuhan Anak (buku KIA)
Materi dan alat bantu untuk kegiatan edukasi dan promosi
Formulir pencatatan dan pelaporan
4. RENCANA KEBUTUHAN Lanjutan....
3. Fasilitas
- Posyandu
- Kendaraan untuk transportasi
4. Tenaga
- Tim Asuhan Gizi Puskesmas ; dokter, nutrisionis, perawat/bidan
- Tenaga medis lainnya
5. Sumber Pembiayaan
- Dana BOK
- Dana APBDes
- Dana DAU
5. IDENTIFIKASI PENYEBAB GIZI BURUK
tahun 2022 ada 4 kasus gizi buruk di wilayah Puskesmas Bonjeruk :
penyebabnya penyakit infeksi 3 kasus (HIV, TBC, Diare Kronis) dan karna
pola asuh 1 kasus
melakukan pemeriksaan fisik yaitu mengukur BB, PB/TB dan LILA
melakukan recall 24 jam
Memperhatikan Faktor penyebab gizi buruk yaitu pola asuh, tingkat
ekonomi, tingkat pengetahuan ibu/pengasuh dan Sanitasi Lingkungan.
Koordinasi peran dan fungsi lintas program, sektor dan
anggota masyarakat
melakukan koordinasi dengan pihak desa dengan melibatkan
masyarakat, Lintas Sektor dan Lintas Program, Toga, Toma dalam Proses
Pencegahan dan penanggulangan Kasus Gizi Buruk
6. kegiatan di masyarakat dalam rangka mobilisasi
masyarakat
• MMD
• Pelatihan dan atau sosialisasi kader posyandu, toga
dan toma tentang cara mendeteksi dini kasus gizi
buruk.
• kegiatan Kelas Gizi
• Kegiatan Kelas PMBA
• kunjungan rumah bagi balita bermasalah gizi
7. Jenis Media Informasi
- Penyuluhan
- Konseling dengan Lembar Balik, leafleat, Buku
KIA
- Poster, spanduk
- Sosial Media ; Facebook dan Whatsapps