2. Sejarah pelatihan berasal dari zaman prasejarah atau zaman
batu, dimana para orang tua akan melatih anaknya untuk
berburu agar bisa bertahan hidup. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya gambar ataupun lukisan yang terdapat dalam gua.
3. 1. Pengertian dan Tujuan Pelatihan
Menurut Rivai (2005:225), pelatihan adalah proses secara sistematis
mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi.Pelatihan berkatian dengan keahlian dan kemampuan
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki
orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai kehalian
dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan
pekerjaanya.
4. 2. Prinsip-prinsip Pelatihan
Menurut Sofiyandi dalam Probosemi (2011:22)
mengemukakan lima prinsip pelatihan sebagai
berikut:
a. Participation
b. Repetition
c. Relevance
d. Transference
e. Feedback
5. 3. Kebutuhan Pelatihan
Menurut Rivai (2005:233), pelatihan akan berhasil jika
proses mengisi kebutuhan pelatihan yang benar. Pada
dasarnya kebutuhan itu adalah untuk memenuhi
kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
atau sikap dengan masing-masing kadar yang bervariasi.
Kebutuhan pelatihan dapat digolongkan menjadi:
1. Kebutuhan memenuhi tuntutan sekarang
2. Memenuhi kebutuhan tuntutan jabatan lainnya
3. Untuk memenuhi tuntutan perubahan
6. 1. Pengertian dan Tujuan Pengembangan
Menurut Samsudin (2005:107), pengembangan sumber daya
manasuia adalah penyiapan manusia atau karyawan untuk
memikul tanggung jawab lebih tinggi dalam organisasi atau
perusahaan.
Pengembangan karyawan pun dirasa semakin penting
manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai
akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya
persaingan diantara perusahaan yang sejenis.
7. 2. Jenis-Jenis Pengembangan
Menurut Mangkunegara (2008:50), Jenis pengembangan
dikelompokkan atas pengembangan secara formal dan
pengembangan secara informal.
a. Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan
perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan,
b. Pengembangan secara nonformal yaitu karyawan atas
keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan
dirinya dengan mempelajari buku-buku literature yang ada
hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya.
8. 1. Pengertian dan Tujuan Pendidikan
Pengertian Pendidikan menurut UU SISDIKNAS 20 tahun 2003
pasal 1 ayat 1: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar, agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual kaagamaan, pengendalian diri, kepribadian ,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara RI, yang bersumber
pada ajaran agama, keanekaragaman budaya Indonesia dan
tanggap terhadap perubahan zaman.
9. Tujuan Pendidikan disebutkan bahwa pada pendidikan anak
usia dini bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan
potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
(Depdiknas 2003: 11).
Tujuan pendidikan disebut juga dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 dalam pasal 3 adalah sebagai berikut “pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab".
10. 2. Komponen yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan.
a. Komponen pendidik
b. Komponen Peserta Didik
c. Komponen Pelaksanaan