SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Vertigo
Abdul Rauf Bin Zakaria
11-2012-209
Pembimbing: dr Dini Andriani, SpS
Definisi
Vertigo?
Dizziness?
Sinkope?
Disekuilibrium?
Epidemiologi
• Keluhan yang sering didapatkan sehari-hari!
• Di AS, 4% orang mengalami vertigo paling
kurang 1x dalam masa hidupnya.
• Urutan kelima penyebab dirawat di bangsal
saraf.
Alat Keseimbangan Tubuh
Alat
keseimbangan
tubuh
Perifer
Vestibulum:
Labirin
Ganglion vestibularis
Nervus vestibularis
Visual:
Retina
Proprioseptif:
Reseptor di tendon
dan sendi
Sentral
Nuklei vestibularis
Serebellum
Formasio retikularis
Sistem limbik
Konteks prefrontal
Hipotalamus
Bagaimana vertigo terjadi?
Hipotesis konflik sensoris….
Hiperaktif otonom? Sindrom vertigo….
Pembagian Vertigo
Vertigo
Vestibular
Perifer
Sentral
Non Vestibular
Proprioseptif
Visual
Pseudovertigo
Sinkop,
disekuilibrium, ill
defined dizziness
Vertigo Vestibular
Perifer
Labirin(BPPV, Meniere disease, fistula
perilymph, obatan ototoksik, labirintitis),
nervus vestibularis(neuritis vestibularis,
neuroma akustikus)
Vertigo Vestibular
Sentral
Kelainan di otak, batang otak,
serebellum(Infark batang otak, perdarahan
serebellum, neoplasma, multiple sclerosis,
meningitis tuberkulosa, epilepsy vestibular,
migraine vertebra basiler, trauma batang otak,
Vertigo Non
Vestibular
Sistem proprioseptif dan visual.
Pseudovertigo Sinkop, disekuilibrium, penyakit berat,
anxietas.
Anamnesis
1) Adakah sensasi gerakan? Mual, muntah,
berkeringat, gerakan mata abnormal?
2) Berapa lama vertigo? Berterusan atau hilang
timbul? Adakah dicetuskan perubahan posisi?
Adakah pasien mengkonsumsi obat ototoksik?
Adakah riwayat trauma kepala baru? Cedera
whiplash?
3) Adakah gangguan pendengaran?
4) Adakah kelemahan, gangguan visual, penurunan
kesadaran, kesulitan berjalan, gerakan mata
abnormal, sulit bicara?
Keluhan: Arti keluhan: Gangguan:
Saya pusing Seolah-olah berputar Kemungkinan
vestibuler
Saya pusing Seolah-olah kepala
kosong, lemah,
cenderung jatuh,
syncope
Kemungkinan
cardiovascular
Saya pusing Setiap kali bergerak
cenderung jatuh
Kemungkinan
serebellar
Saya pusing Seolah-olah melayang,
enteng di kepala,
deskripsi samar
Kemungkinan
gangguan psikiatrik
Pemeriksaan Fisik
Gejala pada gangguan saraf vestibularis atau
hubungannya dengan sentral akan
menyebabkan terjadinya:
• Vertigo
• Rasa tidak stabil
• Kehilangan keseimbangan
• Nistagmus
• Salah tunjuk(past pointing)
Menilai vertigo menggunakan Manuver Hallpike.
Lesi Perifer Lesi Sentral
Vertigo Berat Ringan
Masa laten 2-30detik Tidak ada
Jadi capai/lelah Vertigo akan berkurang
apabila posisi kepala tetap
Tidak ada
Habituasi Vertigo akan berkurang dan
menghilang apabila
maneuver diulang-ulang
Tidak ada
Contoh kelainan Neuronitis vestibular, BPPV,
Motion sickness, Trauma,
streptomisin, Labirintitis,
Meniere disease, Neuroma
akustik.
Stroke, iskemik batang otak,
Migren basiler, trauma,
perdarahan atau lesi di
serebellum, lesi lobus
temporalis, neoplasma.
Prosedur:
1. Pasien duduk ditempat.
2. Pasien direbahkan sampai kepalanya tergantung
di pinggir dengan sudut 30 derajat dibawah
horizon dan kepala ditolehkan kekiri.
3. Pasien tetap membuka matanya, dan
diobservasi ada atau tidak nistagmus.
4. Perhatikan kapan nistagmus mulai muncul,
berapa lama, dan jenis.
5. Tanyakan pada pasien adakah vertigo yang
dialaminya sama dengan yang sering dialaminya.
6. Ulang tes pada sisi kanan.
• Tes Romberg yang dipertajam
• Penderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki
yang lain. Tumit kaki bertemu jari kaki dibelakangnya.
• Tangan dilipat pada dada, mata ditutup.
• Orang normal mampu berdiri dalam sikap ini selama
30detik atau lebih.
• Tes melangkah di tempat(stepping test)
• Penderita menutup mata dan disuruh berjalan
ditempat sebanyak 50 langkah dengan kecepatan
berjalan seperti biasa.
• Hasil tes ini abnormal apabila kedudukan akhir
penderita berganjak lebih dari 1 meter dari awalnya,
atau badan berputar lebih 30 derajat.
• Tes Past Pointing
• Pasien disuruh merentangkan lengannya dan
telunjukkan menyentuh telunjuk pemeriksa.
• Pasien disuruh mengangkat tangan lurus ke atas, dan
turun sehingga menyentuh telunjuk pemeriksa lagi.
• Pasien kemudiaannya disuruh mengulang pergerakan
naik turun ini tetapi dengan mata tertutup.
• Tes Heel-to-Knee
• Pasien menyentuh lutut dengan menggunakan tumit
kaki sebelahnya, dan turun menelusuri bagian depan
tibia.
• Kaki diletak disamping setiap kali habis menelusuri ke
bawah, dan diulang sebanyak 5x.
• Prosedur diulang dengan kaki yang sebelahnya lagi
Pemeriksaan Penunjang
• Audiometrik
• ENG(electronystagmografi)
• MRI atau CT scan kepala
• Auditory brainstem response(ABR)
Terapi
• Tergantung kausa, tetapi kebanyakannya simptomatik.
• Farmakologis
– Anthistamin seperti dimenhidrinate, diphenhidramine
– Anticholinergik seperti scopolamine
– Phenothiazine seperti chlorpromazine dan
prochlorperazine
– Tranquilizer ringan seperti diazepam, lorazepam.
– Agen simpatomimetik seperti amphetamine, ephedrine.
– Histaminergik seperti betahistine.
– Antagonis kalsium seperti flunarizine.
Pengobatan
Non farmakologis
• Berbaring diam dalam ruangan gelap
• Fiksasi visual
• Relaksasi mental
• Memberikan dukungan bahawa penyakitnya tidak
berat(jika memang tidak berat)
• Latihan vestibular sesuai indikasi
Fisioterapi(sesuai indikasi)
• Canalith repositioning procedure
• Vestibular habituation training
• Balance coordination training
BPPV
• Vertigo yang dicetuskan oleh perubahan
gerakan kepala.
• Biasanya membaik sendiri dalam 6 minggu.
• Merupakan penyebab vertigo terbanyak, yaitu
20-30%, dengan wanita 2 kali lipat lebih ramai
pada laki-laki
• Meningkat dengan bertambahnya usia.
• Etiologi:
– Idiopatik
– Trauma kepala
– Degenerasi system vestibular
– Infeksi virus
– Stroke minor
Gejala:
1. Vertigo
2. Otonom
3. Pusing terutama dengan perubahan posisi
kepala
Semont Procedure
Modified Epley
Brandt-Daroff excercise
Neuronitis Vestibularis
Gejala:
1. Vertigo mendadak, berat dan disertai mual muntah,
vertigo biasanya berlangsung hingga beberapa hari
dan diperberat pergerakan kepala.
2. Nistagmus spontan dengan komponen cepat
berlawanan arah lesi.
3. Pada test kalorik ditemukan paralisis vestibular
unilateral.
4. Pasien cenderung jatuh kearah lesi.
5. Malaise
6. Tinnitus atau perasaan seolah-olah liang telinga
dimasuki air ditemukan pada 40% kasus.
7. Tidak ditemukan gangguan pendengaran.
Pengobatan:
1. Istirahat
2. Betahistine mesylate. 6mg. 3x/hari.
3. Minor tranquiliser seperti diazepam dapat
ditambah karena emosi, anxiety dan pikiran
dapat mempermudah bangkitnya serangan
vertigo.
Penyakit Meniere
• Idiopathic endolymphatic hydrops.
Gejala:
• Vertigo episodic
• Hilang pendengaran episodic
• Tinnitus
• Aural fullness(telinga terasa penuh, tidak
nyaman)
• Gangguan keseimbangan pada stadium lanjut.
Pengobatan:
1. Vestibulosuppresent seperti meclizine,
droperidol, prochlorperazine, diazepam
bekerja sebagai masking agent.
2. Diuretik seperti hydrochlorothiazide,
acetazolamide mengurangi produksi cairan.
3. Steroid. Dapat menghilangkan vertigo,
tinnitus dan gangguan pendengaran.
4. Histamine agonist seperti betahistine juga
banyak digunakan.
5. Aminoglikosida. Hanya buat pasien stadium
lanjut.
Vertigo Post Trauma
• Bisa disebabkan hiperaktif otonom, bisa juga
karena kecederaan sebenar.
• Pembagian:
1. Vertigo post trauma akut
2. Vertigo post trauma posisional
Acoustic Neuroma
• Sejenis tumor.
• 80-90% daripada tumor di CPA
• Gejala vertigo jarang ditemukan.
• Gejala biasanya ketulian, dan efek dari
kompresi nervus.
Terapi:
• Operasi
Kesimpulan
Vertigo merupakan suatu gejala yang cukup
sering dikeluhkan oleh pasien sehari-hari, oleh itu
petugas medis haruslah terampil dalam
menanganinya.
Namun, kadang sukar untuk dibedakan samada
keluhan pasien bersifat psikogenik ataupun organik.
Justeru, kita haruslah lebih teliti dalam melakukan
anamnesa dan pemeriksaan fisik agar tidak
kecolongan diagnosis.
Sekian
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Vertigo saraf.pptx

Similar to Vertigo saraf.pptx (20)

guillain barre sindrom
guillain barre sindromguillain barre sindrom
guillain barre sindrom
 
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-klTht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
 
212533945-Vertigo-ppt.ppt
212533945-Vertigo-ppt.ppt212533945-Vertigo-ppt.ppt
212533945-Vertigo-ppt.ppt
 
penyuluhan epilepsi.pptx
penyuluhan epilepsi.pptxpenyuluhan epilepsi.pptx
penyuluhan epilepsi.pptx
 
Kasus - BPPV.pptx
Kasus - BPPV.pptxKasus - BPPV.pptx
Kasus - BPPV.pptx
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Laporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptx
Laporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptxLaporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptx
Laporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptx
 
Askep vertigo
Askep vertigoAskep vertigo
Askep vertigo
 
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S. Pusing Berputar.pptx
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S.  Pusing Berputar.pptxdr.Yusmahenry Galindra,Sp. S.  Pusing Berputar.pptx
dr.Yusmahenry Galindra,Sp. S. Pusing Berputar.pptx
 
VERTIGO kmb.pptx
VERTIGO kmb.pptxVERTIGO kmb.pptx
VERTIGO kmb.pptx
 
Neuritis vestibular
Neuritis vestibularNeuritis vestibular
Neuritis vestibular
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
 
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy di uptd pkm damai
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy  di uptd pkm damaiLAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy  di uptd pkm damai
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy di uptd pkm damai
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Hie referat
Hie referatHie referat
Hie referat
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
 

Recently uploaded

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

Vertigo saraf.pptx

  • 1. Vertigo Abdul Rauf Bin Zakaria 11-2012-209 Pembimbing: dr Dini Andriani, SpS
  • 3. Epidemiologi • Keluhan yang sering didapatkan sehari-hari! • Di AS, 4% orang mengalami vertigo paling kurang 1x dalam masa hidupnya. • Urutan kelima penyebab dirawat di bangsal saraf.
  • 5. Alat keseimbangan tubuh Perifer Vestibulum: Labirin Ganglion vestibularis Nervus vestibularis Visual: Retina Proprioseptif: Reseptor di tendon dan sendi Sentral Nuklei vestibularis Serebellum Formasio retikularis Sistem limbik Konteks prefrontal Hipotalamus
  • 6.
  • 7.
  • 8. Bagaimana vertigo terjadi? Hipotesis konflik sensoris…. Hiperaktif otonom? Sindrom vertigo….
  • 10. Vertigo Vestibular Perifer Labirin(BPPV, Meniere disease, fistula perilymph, obatan ototoksik, labirintitis), nervus vestibularis(neuritis vestibularis, neuroma akustikus) Vertigo Vestibular Sentral Kelainan di otak, batang otak, serebellum(Infark batang otak, perdarahan serebellum, neoplasma, multiple sclerosis, meningitis tuberkulosa, epilepsy vestibular, migraine vertebra basiler, trauma batang otak, Vertigo Non Vestibular Sistem proprioseptif dan visual. Pseudovertigo Sinkop, disekuilibrium, penyakit berat, anxietas.
  • 11. Anamnesis 1) Adakah sensasi gerakan? Mual, muntah, berkeringat, gerakan mata abnormal? 2) Berapa lama vertigo? Berterusan atau hilang timbul? Adakah dicetuskan perubahan posisi? Adakah pasien mengkonsumsi obat ototoksik? Adakah riwayat trauma kepala baru? Cedera whiplash? 3) Adakah gangguan pendengaran? 4) Adakah kelemahan, gangguan visual, penurunan kesadaran, kesulitan berjalan, gerakan mata abnormal, sulit bicara?
  • 12. Keluhan: Arti keluhan: Gangguan: Saya pusing Seolah-olah berputar Kemungkinan vestibuler Saya pusing Seolah-olah kepala kosong, lemah, cenderung jatuh, syncope Kemungkinan cardiovascular Saya pusing Setiap kali bergerak cenderung jatuh Kemungkinan serebellar Saya pusing Seolah-olah melayang, enteng di kepala, deskripsi samar Kemungkinan gangguan psikiatrik
  • 13. Pemeriksaan Fisik Gejala pada gangguan saraf vestibularis atau hubungannya dengan sentral akan menyebabkan terjadinya: • Vertigo • Rasa tidak stabil • Kehilangan keseimbangan • Nistagmus • Salah tunjuk(past pointing)
  • 14. Menilai vertigo menggunakan Manuver Hallpike. Lesi Perifer Lesi Sentral Vertigo Berat Ringan Masa laten 2-30detik Tidak ada Jadi capai/lelah Vertigo akan berkurang apabila posisi kepala tetap Tidak ada Habituasi Vertigo akan berkurang dan menghilang apabila maneuver diulang-ulang Tidak ada Contoh kelainan Neuronitis vestibular, BPPV, Motion sickness, Trauma, streptomisin, Labirintitis, Meniere disease, Neuroma akustik. Stroke, iskemik batang otak, Migren basiler, trauma, perdarahan atau lesi di serebellum, lesi lobus temporalis, neoplasma.
  • 15. Prosedur: 1. Pasien duduk ditempat. 2. Pasien direbahkan sampai kepalanya tergantung di pinggir dengan sudut 30 derajat dibawah horizon dan kepala ditolehkan kekiri. 3. Pasien tetap membuka matanya, dan diobservasi ada atau tidak nistagmus. 4. Perhatikan kapan nistagmus mulai muncul, berapa lama, dan jenis. 5. Tanyakan pada pasien adakah vertigo yang dialaminya sama dengan yang sering dialaminya. 6. Ulang tes pada sisi kanan.
  • 16.
  • 17.
  • 18. • Tes Romberg yang dipertajam • Penderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki yang lain. Tumit kaki bertemu jari kaki dibelakangnya. • Tangan dilipat pada dada, mata ditutup. • Orang normal mampu berdiri dalam sikap ini selama 30detik atau lebih.
  • 19. • Tes melangkah di tempat(stepping test) • Penderita menutup mata dan disuruh berjalan ditempat sebanyak 50 langkah dengan kecepatan berjalan seperti biasa. • Hasil tes ini abnormal apabila kedudukan akhir penderita berganjak lebih dari 1 meter dari awalnya, atau badan berputar lebih 30 derajat.
  • 20. • Tes Past Pointing • Pasien disuruh merentangkan lengannya dan telunjukkan menyentuh telunjuk pemeriksa. • Pasien disuruh mengangkat tangan lurus ke atas, dan turun sehingga menyentuh telunjuk pemeriksa lagi. • Pasien kemudiaannya disuruh mengulang pergerakan naik turun ini tetapi dengan mata tertutup.
  • 21. • Tes Heel-to-Knee • Pasien menyentuh lutut dengan menggunakan tumit kaki sebelahnya, dan turun menelusuri bagian depan tibia. • Kaki diletak disamping setiap kali habis menelusuri ke bawah, dan diulang sebanyak 5x. • Prosedur diulang dengan kaki yang sebelahnya lagi
  • 22. Pemeriksaan Penunjang • Audiometrik • ENG(electronystagmografi) • MRI atau CT scan kepala • Auditory brainstem response(ABR)
  • 23. Terapi • Tergantung kausa, tetapi kebanyakannya simptomatik. • Farmakologis – Anthistamin seperti dimenhidrinate, diphenhidramine – Anticholinergik seperti scopolamine – Phenothiazine seperti chlorpromazine dan prochlorperazine – Tranquilizer ringan seperti diazepam, lorazepam. – Agen simpatomimetik seperti amphetamine, ephedrine. – Histaminergik seperti betahistine. – Antagonis kalsium seperti flunarizine.
  • 25. Non farmakologis • Berbaring diam dalam ruangan gelap • Fiksasi visual • Relaksasi mental • Memberikan dukungan bahawa penyakitnya tidak berat(jika memang tidak berat) • Latihan vestibular sesuai indikasi Fisioterapi(sesuai indikasi) • Canalith repositioning procedure • Vestibular habituation training • Balance coordination training
  • 26. BPPV • Vertigo yang dicetuskan oleh perubahan gerakan kepala. • Biasanya membaik sendiri dalam 6 minggu. • Merupakan penyebab vertigo terbanyak, yaitu 20-30%, dengan wanita 2 kali lipat lebih ramai pada laki-laki • Meningkat dengan bertambahnya usia.
  • 27. • Etiologi: – Idiopatik – Trauma kepala – Degenerasi system vestibular – Infeksi virus – Stroke minor
  • 28.
  • 29. Gejala: 1. Vertigo 2. Otonom 3. Pusing terutama dengan perubahan posisi kepala
  • 34. Gejala: 1. Vertigo mendadak, berat dan disertai mual muntah, vertigo biasanya berlangsung hingga beberapa hari dan diperberat pergerakan kepala. 2. Nistagmus spontan dengan komponen cepat berlawanan arah lesi. 3. Pada test kalorik ditemukan paralisis vestibular unilateral. 4. Pasien cenderung jatuh kearah lesi. 5. Malaise 6. Tinnitus atau perasaan seolah-olah liang telinga dimasuki air ditemukan pada 40% kasus. 7. Tidak ditemukan gangguan pendengaran.
  • 35. Pengobatan: 1. Istirahat 2. Betahistine mesylate. 6mg. 3x/hari. 3. Minor tranquiliser seperti diazepam dapat ditambah karena emosi, anxiety dan pikiran dapat mempermudah bangkitnya serangan vertigo.
  • 36. Penyakit Meniere • Idiopathic endolymphatic hydrops.
  • 37. Gejala: • Vertigo episodic • Hilang pendengaran episodic • Tinnitus • Aural fullness(telinga terasa penuh, tidak nyaman) • Gangguan keseimbangan pada stadium lanjut.
  • 38. Pengobatan: 1. Vestibulosuppresent seperti meclizine, droperidol, prochlorperazine, diazepam bekerja sebagai masking agent. 2. Diuretik seperti hydrochlorothiazide, acetazolamide mengurangi produksi cairan. 3. Steroid. Dapat menghilangkan vertigo, tinnitus dan gangguan pendengaran. 4. Histamine agonist seperti betahistine juga banyak digunakan. 5. Aminoglikosida. Hanya buat pasien stadium lanjut.
  • 39. Vertigo Post Trauma • Bisa disebabkan hiperaktif otonom, bisa juga karena kecederaan sebenar. • Pembagian: 1. Vertigo post trauma akut 2. Vertigo post trauma posisional
  • 40. Acoustic Neuroma • Sejenis tumor. • 80-90% daripada tumor di CPA • Gejala vertigo jarang ditemukan. • Gejala biasanya ketulian, dan efek dari kompresi nervus.
  • 41.
  • 42.
  • 44. Kesimpulan Vertigo merupakan suatu gejala yang cukup sering dikeluhkan oleh pasien sehari-hari, oleh itu petugas medis haruslah terampil dalam menanganinya. Namun, kadang sukar untuk dibedakan samada keluhan pasien bersifat psikogenik ataupun organik. Justeru, kita haruslah lebih teliti dalam melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik agar tidak kecolongan diagnosis.