SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
DIREKTORAT PENGELOLAAN DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
One-Stop Logistics Management Policy for AIDS,
Tuberculosis and Malaria Program
25 Oktober 2023
TRANSFORMASI KESEHATAN
2
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah raga,
anti rokok, sanitasi &
kebersihan
lingkungan, skrining
penyakit, kepatuhan
pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di
seluruh Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia,
skrining stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu
& bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan
primer
Pembangunan
Puskesmas di 171
kec., penyediaan 40
obat esensial,
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Transformasi
layanan rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
sekunder &
tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur, jejaring
pengampuan 6 layanan
unggulan, kemitraan
dengan world’s top
healthcare centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap
darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis
lab, tenaga cadangan
tanggap darurat, table
top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan
pemanfaatan teknologi,
digitalisasi di bidang
kesehatan
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 3 Transformasi sistem
ketahanan kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan
sektor farmasi
& alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 vaksin
rutin, top 10 obat,
top 10 alkes by
volume & by value.
5 6
a b c d a b
Pengembangan
bioteknologi
a b
Meningkatkan kesehatan ibu, anak,
keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki pengendalian
penyakit
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem kesehatan &
pengendalian obat & makanan
2
DASAR HUKUM
Penyediaan obat, vaksin, alat kesehatan dan
suplemen kesehatan program nasional
merupakan urusan pemerintah pusat
Undang-Undang RI No 23/2014
tentang Pemerintahan Daerah
Pemerintah menjamin ketersediaan,
pemerataan dan keterjangkauan
perbekalan kesehatan
Dalam rangka melakukan Upaya
Kesehatan yang efektif dan efisien
diselenggarakan Sistem Informasi
Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan
diselenggarakan oleh:
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
d. Masyarakat, baik perseorangan
maupun kelompok
Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2023
tentang Kesehatan
Permenkes RI No 28/2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan
Pelayanan kesehatan bagi peserta penderita
penyakit HIV dan AIDS, Tuberculosis (TB), malaria
serta kusta dan korban narkotika yang memerlukan
rehabilitasi medis, pelayanannya dilakukan di
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang merupakan
bagian dari pembayaran kapitasi dan di fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan tetap dapat diklaimkan
sesuai tarif INA-CBGs, sedangkan obatnya
menggunakan obat program
• Dalam hal terjadi permasalahan pengadaan obat, alat
kesehatan, dan/atau bahan medis habis pakai yang dapat
berpotensi terjadinya kekosongan obat maka Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, atau Fasilitas Kesehatan
melakukan upaya penyelesaian sesuai dengan permasalahan
dan kewenangannya.
Pasal 61 Potensi Kekosongan Obat
• Pengadaan obat, alat kesehatan, dan/ atau bahan medis
habis pakai oleh Fasilitas Kesehatan milik pemerintah
maupun swasta untuk program Jaminan Kesehatan
dilakukan melalui e-purchasing berdasarkan katalog
elektronik.
• Pengadaan dapat dilakukan secara manual berdasarkan
katalog elektronik apabila belum dilakukan secara e-
Purchasing.
Pasal 60 Pengadaan Obat
• Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Fasilitas
Kesehatan bertanggung jawab atas ketersediaan obat, alat
kesehatan, dan BMHP dalam penyelenggaraan JKN sesuai
dengan kewenangannya.
Tanggungjawab Ketersediaan
Obat
Pasal 58
• Pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai untuk Peserta Jaminan Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan berpedoman pada daftar obat, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang ditetapkan
oleh Menteri.
• Daftar obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakaidituangkan dalam formularium nasional atau
kompendium alat kesehatan.
Pasal 59
Pedoman Daftar Obat
Konsep Pelayanan Obat dalam Perpres No. 82 Tahun 2018
tentang Jaminan Kesehatan
SIKLUS PENGELOLAAN PERBEKALAN KESEHATAN
● Dilakukan oleh fasilitas pengelolaan kefarmasian,
produsen, atau distributor Perbekalan Kesehatan secara
berjenjang dengan tetap menjamin mutu, jenis, jumlah,
dan ketepatan waktu
PENDISTRIBUSIAN
● Sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi produk
untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiat
PENYIMPANAN
▪ Mengacu pada Formularium, Daftar Alkes Esensial
yang ditetapkan oleh Menteri dalam rangka
pengendalian mutu dan biaya pelayanan Kesehatan
PEMILIHAN/SELEKSI
● Dilaksanakan oleh Pusat dan Daerah
Berdasarkan Rencana Induk Bidang Kesehatan
yang menggunakan Sistem Informasi Kesehatan
PERENCANAAN
● Sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang
dilakukan melalui pengadaan, hibah, atau cara lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
PENYEDIAAN
DIN (Digital Inventory National)
PELAYANAN KEFARMASIAN
⚫Instalasi farmasi Rumah Sakit, instalasi farmasi
Puskesmas, instalasi farmasi klinik, apotek
PENGENDALIAN
● Pengendalian ketersediaan melalui Sistem Informasi Kesehatan
yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
● Pemerintah Pusat berwenang mengatur dan mengendalikan harga
Perbekalan Kesehatan, terutama Obat dan Alat Kesehatan
Tingkat keberhasilan pemenuhan obat esensial dan obat program diukur oleh ISS, IKP, dan indikator RPJMN
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
TARGET (%) CAPAIAN TW 2
2023 (%)
2022 2023 2024
ISS Persentase kabupaten/kota dengan puskesmas
yang memiliki ketersediaan obat sesuai standar
Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki minimal 80%
Puskesmas dengan ketersediaan minimal 80% dari 40 item obat
indikator pada saat dilakukan pemantauan
88 90 92 78,98%
IKP.1 Persentase puskesmas dengan
ketersediaan obat esensial
Persentase Puskesmas yang memiliki ketersediaan minimal 80%
dari 40 item obat indikator pada saat dilakukan pemantauan
92 94 96 87,52%
Ind.1 Persentase kabupaten/kota dengan
ketersediaan vaksin imunisasi dasar lengkap
Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki vaksin IDL terdiri
dari Vaksin Hepatitis B, Vaksin BCG, Vaksin DPT-HB-HIB,
Vaksin Polio, Vaksin Campak/Campak Rubella.
93 94 95 94,36%
Ind.2 Persentase kabupaten/kota dengan
ketersediaan obat kesehatan dan perbekalan
kesehatan program ibu dan anak
Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat
Magnesium Sulfat injeksi atau Metilergometrin Maleat injeksi dan
atau Fitomenadion injeksi atau salep/tetes mata antibiotik misal
Oksitetrasiklin salep mata
100 100 100 95,88%
Ind.3 Persentase kabupaten/kota dengan
ketersediaan obat gizi
Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat
Tablet Tambah Darah
100 100 100 87,65%
Ind.4 Persentase kabupaten/kota dengan
ketersediaan obat program tuberkulosis
Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan OAT
FDC Kat 1
100 100 100 90,88%
Ind.5 Persentase kabupaten/kota dengan
ketersediaan obat program HIV/AIDS
Persentase Kabupaten/Kota desentralisasi yang memiliki
ketersediaan obat Tenofovir 300 mg tablet/ Lamivudin 150 mg
tablet/Efavirenz 600 mg tablet salut
100 100 100 100%
Ind.6 Persentase kabupaten/kota dengan
ketersediaan obat program malaria yang
disediakan
Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat
kombinasi DHP dan atau Primakuin tablet
100 100 100 99,71%
Ind.7 Persentase ketersediaan PCV di provinsi
rencana introduksi
Persentase ketersediaan PCV di Provinsi rencana introduksi 100 100 100 85,29%
Ind.8 Persentase kabupaten/kota dengan
ketersediaan obat esensial
Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan
minimal 85% dari 40 item obat indikator pada saat dilakukan
pemantauan
81 83 85 57,94%
Pengendalian Ketersediaan
7
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
Sistem Informasi
Kesehatan yang
terintegrasi dengan Sistem
Informasi Kesehatan
Nasional
tidak terjadi kelebihan
dan
kekurangan/kekosongan
Perbekalan Kesehatan
Pengendalian
Ketersediaan
Pembinaan
ketersediaan,
pemerataan, dan
keterjangkauan
Perbekalan
Kesehatan
melalui
Pemerintah
Pusat
berwenang mengatur
dan mengendalikan
harga Perbekalan
Kesehatan, terutama
Obat dan Alat
Kesehatan
memberikan insentif
fiskal dan nonfiskal
terhadap Perbekalan
Kesehatan tertentu
dan menjadi prioritas
kesehatan
Monitoring Ketersediaan Obat dalam Platform SatuSehat
8
Deteksi dini peningkatan
kebutuhan obat atau alat
kesehatan di daerah yang
diakibatkan oleh wabah
penyakit atau bencana alam.
Analisa yang akurat untuk
kebutuhan obat, bahan baku
obat dan alat kesehatan secara
nasional dan dapat melakukan
pengambilan keputusan
berdasarkan data
Pengelolaan supply chain
farmasi dan alat kesehatan
secara nasional dari hulu ke hilir
dapat menjadi efektif dan
efisien serta selaras dengan
regulasi yang ada.
Platform SatuSehat Logistik memastikan interoperabilitas data seluruh
ekosistem industri kesehatan, khususnya di bidang farmasi dan alat
kesehatan.
Data yang terkumpul pada Platform SatuSehat Logistik dapat digunakan
untuk menganalisa dan memonitor ketersediaan dan distribusi obat dan alat
kesehatan secara nasional.
SatuSehat RME
SatuSehat
Logistik
Sistem Informasi
Pelayanan
Digital Inventory Nasional
SatuSehat
Platform
Stakeholder dalam Platform SatuSehat Logistik
(Digital Inventory Nasional)
SatuSehat Logistik
(Digital Inventory
Nasional)
Ditjen Farmalkes
Ditjen P2P
Pusdatin
Lembaga Kebijakan
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
Dinas Kesehatan
Provinsi
Dinas Kesehatan
Kabupaten Kota
Fasilitas Layanan
Kesehatan
Industri Farmasi
Pedagang Besar
Farmasi
Kementerian
Perindustrian
Badan Pengawasan
Obat dan Makanan
Platform SATUSEHAT Terintegrasi
Mengintegrasikan sistem-sistem eksisting dengan menggunakan standarisasi MASTER DATA KESEHATAN
*Detail transaksi dan distribusi hanya dapat diakses oleh
Kemenkes. Akses terbatas berdasarkan level user akan
diberikan sesuai kebutuhan.
Sistem Monitoring Belanja Kemenkes
Monitoring pengadaan dan belanja lingkungan
kementerian kesehatan (LKPP obat, LKPP alat
kesehatan, PBJ, LPSE)
Sistem Internal Industri Farmasi
Platform DIN akan menangkap data transaksi
dari proses pengadaan sampai proses distribusi
dari pusat ke provinsi dengan menyambungkan
API dengan sistem industri Farmasi.
e-report PBF/IF
Bahan baku produksi dan stok distribusi dapat
terintegrasi sehingga bisa menarik dari data
secara realtime dan tidak perlu laporan secara
periodik.
Sistem Distribusi Hulu
SMILE
Platform DIN akan menangkap data distribusi
dari provinsi ke faskes melalui integrasi SMILE.
SMILE akan terintegrasi dengan sistem
layanan/pelaporan/pembuangan di daerah
termasuk ASIK, SISMAL, SIHA, SITB, dll.
ASPAK
Monitoring Aset Alat Kesehatan di Fasyankes
Swasta
Monitoring data stok dan distribusi obat untuk
jalur swasta (Ritel, Apotik, dll.) sampai pelanggan
akhir.
Sistem Distribusi di hilir
Kamus Farmasi dan Alat-
alat Kesehatan
SATUSEHAT
Logistik
(Digital
Inventory
Nasional)
● Platform untuk monitoring stock
obat dan BMHP nasional
● Tracking transaksi dan distribusi
obat dan BMHP per daerah/lokasi
Master Sarana
SATUSEHAT Logistik (Digital Inventory Nasional)
SATUSEHAT
Rekam Medis Elektronik
Master Patient Index
SISTEM
INFORMASI
PELAYANAN
● Rekam Medis Elektronik
(RME)
● E-Resep
Master Data Nakes
Satu data SDM
Kesehatan yang
dikelola oleh Ditjen
Nakes
Master data Farmasi dan
Alat-alat kesehatan yang
terstandardisasi. Informasi
detail tentang produk obat
dan alkes yang dikelola oleh
Ditjen Farmalkes
4
dto.kemkes.go.id
Platform SATUSEHAT Terintegrasi
Standard utama
data pasien oleh
seluruh fasilitas
pelayanan
kesehatan yang
tervalidasi oleh
DUKCAPIL
Sumber data yang memuat
data sarana yang digunakan
untuk sistem terkait
kesehatan dengan kode
unik SATUSEHAT dan
dikoordinasikan oleh
Pusdatin dan dikelola lintas
unit Yankes, Kesmas,
Farmalkes,Nakes
Timeline Pelaksanaan Pilot Project Pelaporan
Obat Program TB dan HIV/AIDS PIMS dalam Sistem SMILE
: sudah terlaksana
16 Oktober 2023
Checkpoint Sistem
SMILE
4 Oktober 2023
Pelaksanaan Prototype
Pilot Project Obat
Program TB dan
HIV/AIDS PIMS dalam
Sistem SMILE
25-26 Oktober
M2 Januari 2024
Evaluasi hasil implementasi
SMILE TB dan HIV/AIDS PIMS
M3 November – M3
Desember
Launching SMILE TB dan
HIV/AIDS PIMS untuk
seluruh puskesmas di
Provinsi DI Yogyakarta
Pelatihan SMILE TB dan
HIV/AIDS PIMS untuk
seluruh puskesmas di
Kabupaten Sleman,
Bantul, Gunung Kidul,
dan Kulon Progo.
M2 November
Piloting SMILE TB dan
HIV/AIDS PIMS untuk
seluruh puskesmas di
Kota Yogyakarta
Sosialisasi Pelaksanaan
Prototype Pilot Project
Obat Program TB dan
HIV/AIDS PIMS dalam
Sistem SMILE
19 Oktober 2023
Pelaporan ketersediaan obat secara
rill time
Dinas
Kesehatan
Provinsi/Ka
bupaten
/Kota
Input data penerimaan, distribusi,
konsumsi, pembuangan/rusak, stok
akhir obat Program TB, HIV/AIDS
dan PIMS
Puskesmas
Dukungan yang Dibutuhkan dari Satker Terkait
Melakukan Koordinasi dengan
stakeholder terkait (internal dan
eksternal)
Monitoring rangkuman penerimaan,
distribusi, konsumsi,
pembuangan/rusak, stok akhir obat
Program TB, HIV/AIDS dan PIMS
Paparan one stop logistic pelatihan tb hiv.pdf

More Related Content

Similar to Paparan one stop logistic pelatihan tb hiv.pdf

paparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptx
paparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptxpaparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptx
paparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptxMariakristinaGelalal
 
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptxILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptxerlina79
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanArifKhoiri
 
LINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptx
LINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptxLINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptx
LINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptxrahma86703
 
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)Supardiyadnya Yadnya
 
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxBLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxDoniPratama25
 
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdfMateri Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdfHabbieTelonOil
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasdinasintia
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
 
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptxBAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptxKlinikBhayangkaraMed
 
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxpuskesmastambakaji
 

Similar to Paparan one stop logistic pelatihan tb hiv.pdf (20)

paparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptx
paparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptxpaparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptx
paparan NTT deteksi dini kanker payudara.pptx
 
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptxILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkmPelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkm
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
 
LINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptx
LINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptxLINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptx
LINSEK 23 SEPTEMBER 2022.pptx
 
Kebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptxKebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptx
 
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
 
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxBLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
 
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdfMateri Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
 
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptxBAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
 
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
 
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
 

Recently uploaded

Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxYesicaAprilliaPutriA
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxFotocameraM10
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)athahirah77
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntascytotec sabah
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayhamzahasadullah4
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxAnonymous3RBNAX
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfnjwahidah
 

Recently uploaded (20)

Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
 

Paparan one stop logistic pelatihan tb hiv.pdf

  • 1. DIREKTORAT PENGELOLAAN DAN PELAYANAN KEFARMASIAN One-Stop Logistics Management Policy for AIDS, Tuberculosis and Malaria Program 25 Oktober 2023
  • 2. TRANSFORMASI KESEHATAN 2 Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Outcome RPJMN bidang kesehatan Edukasi penduduk 7 kampanye utama: imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi & kebersihan lingkungan, skrining penyakit, kepatuhan pengobatan Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer Pembangunan Puskesmas di 171 kec., penyediaan 40 obat esensial, pemenuhan SDM kesehatan primer Transformasi layanan rujukan Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder & tersier Pembangunan RS di Kawasan Timur, jejaring pengampuan 6 layanan unggulan, kemitraan dengan world’s top healthcare centers. Memperkuat ketahanan tanggap darurat Jejaring nasional surveilans berbasis lab, tenaga cadangan tanggap darurat, table top exercise kesiapsiagaan krisis. Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. Transformasi SDM Kesehatan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi di bidang kesehatan Transformasi teknologi kesehatan 1 Transformasi layanan primer 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanan sektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a b c d a b Pengembangan bioteknologi a b Meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Mempercepat perbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalian penyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan & pengendalian obat & makanan 2
  • 3. DASAR HUKUM Penyediaan obat, vaksin, alat kesehatan dan suplemen kesehatan program nasional merupakan urusan pemerintah pusat Undang-Undang RI No 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah Pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan perbekalan kesehatan Dalam rangka melakukan Upaya Kesehatan yang efektif dan efisien diselenggarakan Sistem Informasi Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan diselenggarakan oleh: a. Pemerintah Pusat b. Pemerintah Daerah c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan d. Masyarakat, baik perseorangan maupun kelompok Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Permenkes RI No 28/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pelayanan kesehatan bagi peserta penderita penyakit HIV dan AIDS, Tuberculosis (TB), malaria serta kusta dan korban narkotika yang memerlukan rehabilitasi medis, pelayanannya dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang merupakan bagian dari pembayaran kapitasi dan di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan tetap dapat diklaimkan sesuai tarif INA-CBGs, sedangkan obatnya menggunakan obat program
  • 4. • Dalam hal terjadi permasalahan pengadaan obat, alat kesehatan, dan/atau bahan medis habis pakai yang dapat berpotensi terjadinya kekosongan obat maka Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Fasilitas Kesehatan melakukan upaya penyelesaian sesuai dengan permasalahan dan kewenangannya. Pasal 61 Potensi Kekosongan Obat • Pengadaan obat, alat kesehatan, dan/ atau bahan medis habis pakai oleh Fasilitas Kesehatan milik pemerintah maupun swasta untuk program Jaminan Kesehatan dilakukan melalui e-purchasing berdasarkan katalog elektronik. • Pengadaan dapat dilakukan secara manual berdasarkan katalog elektronik apabila belum dilakukan secara e- Purchasing. Pasal 60 Pengadaan Obat • Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Fasilitas Kesehatan bertanggung jawab atas ketersediaan obat, alat kesehatan, dan BMHP dalam penyelenggaraan JKN sesuai dengan kewenangannya. Tanggungjawab Ketersediaan Obat Pasal 58 • Pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai untuk Peserta Jaminan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan berpedoman pada daftar obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang ditetapkan oleh Menteri. • Daftar obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakaidituangkan dalam formularium nasional atau kompendium alat kesehatan. Pasal 59 Pedoman Daftar Obat Konsep Pelayanan Obat dalam Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
  • 5. SIKLUS PENGELOLAAN PERBEKALAN KESEHATAN ● Dilakukan oleh fasilitas pengelolaan kefarmasian, produsen, atau distributor Perbekalan Kesehatan secara berjenjang dengan tetap menjamin mutu, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu PENDISTRIBUSIAN ● Sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi produk untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiat PENYIMPANAN ▪ Mengacu pada Formularium, Daftar Alkes Esensial yang ditetapkan oleh Menteri dalam rangka pengendalian mutu dan biaya pelayanan Kesehatan PEMILIHAN/SELEKSI ● Dilaksanakan oleh Pusat dan Daerah Berdasarkan Rencana Induk Bidang Kesehatan yang menggunakan Sistem Informasi Kesehatan PERENCANAAN ● Sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui pengadaan, hibah, atau cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan PENYEDIAAN DIN (Digital Inventory National) PELAYANAN KEFARMASIAN ⚫Instalasi farmasi Rumah Sakit, instalasi farmasi Puskesmas, instalasi farmasi klinik, apotek PENGENDALIAN ● Pengendalian ketersediaan melalui Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional ● Pemerintah Pusat berwenang mengatur dan mengendalikan harga Perbekalan Kesehatan, terutama Obat dan Alat Kesehatan
  • 6. Tingkat keberhasilan pemenuhan obat esensial dan obat program diukur oleh ISS, IKP, dan indikator RPJMN NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL TARGET (%) CAPAIAN TW 2 2023 (%) 2022 2023 2024 ISS Persentase kabupaten/kota dengan puskesmas yang memiliki ketersediaan obat sesuai standar Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki minimal 80% Puskesmas dengan ketersediaan minimal 80% dari 40 item obat indikator pada saat dilakukan pemantauan 88 90 92 78,98% IKP.1 Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat esensial Persentase Puskesmas yang memiliki ketersediaan minimal 80% dari 40 item obat indikator pada saat dilakukan pemantauan 92 94 96 87,52% Ind.1 Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan vaksin imunisasi dasar lengkap Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki vaksin IDL terdiri dari Vaksin Hepatitis B, Vaksin BCG, Vaksin DPT-HB-HIB, Vaksin Polio, Vaksin Campak/Campak Rubella. 93 94 95 94,36% Ind.2 Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat kesehatan dan perbekalan kesehatan program ibu dan anak Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat Magnesium Sulfat injeksi atau Metilergometrin Maleat injeksi dan atau Fitomenadion injeksi atau salep/tetes mata antibiotik misal Oksitetrasiklin salep mata 100 100 100 95,88% Ind.3 Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat gizi Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat Tablet Tambah Darah 100 100 100 87,65% Ind.4 Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat program tuberkulosis Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan OAT FDC Kat 1 100 100 100 90,88% Ind.5 Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat program HIV/AIDS Persentase Kabupaten/Kota desentralisasi yang memiliki ketersediaan obat Tenofovir 300 mg tablet/ Lamivudin 150 mg tablet/Efavirenz 600 mg tablet salut 100 100 100 100% Ind.6 Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat program malaria yang disediakan Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat kombinasi DHP dan atau Primakuin tablet 100 100 100 99,71% Ind.7 Persentase ketersediaan PCV di provinsi rencana introduksi Persentase ketersediaan PCV di Provinsi rencana introduksi 100 100 100 85,29% Ind.8 Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat esensial Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan minimal 85% dari 40 item obat indikator pada saat dilakukan pemantauan 81 83 85 57,94%
  • 7. Pengendalian Ketersediaan 7 Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan Perbekalan Kesehatan Pengendalian Ketersediaan Pembinaan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan Perbekalan Kesehatan melalui Pemerintah Pusat berwenang mengatur dan mengendalikan harga Perbekalan Kesehatan, terutama Obat dan Alat Kesehatan memberikan insentif fiskal dan nonfiskal terhadap Perbekalan Kesehatan tertentu dan menjadi prioritas kesehatan
  • 8. Monitoring Ketersediaan Obat dalam Platform SatuSehat 8 Deteksi dini peningkatan kebutuhan obat atau alat kesehatan di daerah yang diakibatkan oleh wabah penyakit atau bencana alam. Analisa yang akurat untuk kebutuhan obat, bahan baku obat dan alat kesehatan secara nasional dan dapat melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data Pengelolaan supply chain farmasi dan alat kesehatan secara nasional dari hulu ke hilir dapat menjadi efektif dan efisien serta selaras dengan regulasi yang ada. Platform SatuSehat Logistik memastikan interoperabilitas data seluruh ekosistem industri kesehatan, khususnya di bidang farmasi dan alat kesehatan. Data yang terkumpul pada Platform SatuSehat Logistik dapat digunakan untuk menganalisa dan memonitor ketersediaan dan distribusi obat dan alat kesehatan secara nasional. SatuSehat RME SatuSehat Logistik Sistem Informasi Pelayanan Digital Inventory Nasional SatuSehat Platform
  • 9. Stakeholder dalam Platform SatuSehat Logistik (Digital Inventory Nasional) SatuSehat Logistik (Digital Inventory Nasional) Ditjen Farmalkes Ditjen P2P Pusdatin Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Fasilitas Layanan Kesehatan Industri Farmasi Pedagang Besar Farmasi Kementerian Perindustrian Badan Pengawasan Obat dan Makanan
  • 10. Platform SATUSEHAT Terintegrasi Mengintegrasikan sistem-sistem eksisting dengan menggunakan standarisasi MASTER DATA KESEHATAN *Detail transaksi dan distribusi hanya dapat diakses oleh Kemenkes. Akses terbatas berdasarkan level user akan diberikan sesuai kebutuhan. Sistem Monitoring Belanja Kemenkes Monitoring pengadaan dan belanja lingkungan kementerian kesehatan (LKPP obat, LKPP alat kesehatan, PBJ, LPSE) Sistem Internal Industri Farmasi Platform DIN akan menangkap data transaksi dari proses pengadaan sampai proses distribusi dari pusat ke provinsi dengan menyambungkan API dengan sistem industri Farmasi. e-report PBF/IF Bahan baku produksi dan stok distribusi dapat terintegrasi sehingga bisa menarik dari data secara realtime dan tidak perlu laporan secara periodik. Sistem Distribusi Hulu SMILE Platform DIN akan menangkap data distribusi dari provinsi ke faskes melalui integrasi SMILE. SMILE akan terintegrasi dengan sistem layanan/pelaporan/pembuangan di daerah termasuk ASIK, SISMAL, SIHA, SITB, dll. ASPAK Monitoring Aset Alat Kesehatan di Fasyankes Swasta Monitoring data stok dan distribusi obat untuk jalur swasta (Ritel, Apotik, dll.) sampai pelanggan akhir. Sistem Distribusi di hilir Kamus Farmasi dan Alat- alat Kesehatan SATUSEHAT Logistik (Digital Inventory Nasional) ● Platform untuk monitoring stock obat dan BMHP nasional ● Tracking transaksi dan distribusi obat dan BMHP per daerah/lokasi Master Sarana SATUSEHAT Logistik (Digital Inventory Nasional) SATUSEHAT Rekam Medis Elektronik Master Patient Index SISTEM INFORMASI PELAYANAN ● Rekam Medis Elektronik (RME) ● E-Resep Master Data Nakes Satu data SDM Kesehatan yang dikelola oleh Ditjen Nakes Master data Farmasi dan Alat-alat kesehatan yang terstandardisasi. Informasi detail tentang produk obat dan alkes yang dikelola oleh Ditjen Farmalkes 4 dto.kemkes.go.id Platform SATUSEHAT Terintegrasi Standard utama data pasien oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang tervalidasi oleh DUKCAPIL Sumber data yang memuat data sarana yang digunakan untuk sistem terkait kesehatan dengan kode unik SATUSEHAT dan dikoordinasikan oleh Pusdatin dan dikelola lintas unit Yankes, Kesmas, Farmalkes,Nakes
  • 11. Timeline Pelaksanaan Pilot Project Pelaporan Obat Program TB dan HIV/AIDS PIMS dalam Sistem SMILE : sudah terlaksana 16 Oktober 2023 Checkpoint Sistem SMILE 4 Oktober 2023 Pelaksanaan Prototype Pilot Project Obat Program TB dan HIV/AIDS PIMS dalam Sistem SMILE 25-26 Oktober M2 Januari 2024 Evaluasi hasil implementasi SMILE TB dan HIV/AIDS PIMS M3 November – M3 Desember Launching SMILE TB dan HIV/AIDS PIMS untuk seluruh puskesmas di Provinsi DI Yogyakarta Pelatihan SMILE TB dan HIV/AIDS PIMS untuk seluruh puskesmas di Kabupaten Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo. M2 November Piloting SMILE TB dan HIV/AIDS PIMS untuk seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta Sosialisasi Pelaksanaan Prototype Pilot Project Obat Program TB dan HIV/AIDS PIMS dalam Sistem SMILE 19 Oktober 2023
  • 12. Pelaporan ketersediaan obat secara rill time Dinas Kesehatan Provinsi/Ka bupaten /Kota Input data penerimaan, distribusi, konsumsi, pembuangan/rusak, stok akhir obat Program TB, HIV/AIDS dan PIMS Puskesmas Dukungan yang Dibutuhkan dari Satker Terkait Melakukan Koordinasi dengan stakeholder terkait (internal dan eksternal) Monitoring rangkuman penerimaan, distribusi, konsumsi, pembuangan/rusak, stok akhir obat Program TB, HIV/AIDS dan PIMS