MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Tugas review cybercounseling septian budi utomo
1. BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN CYBERCOUNSELING DALAM
MENANGANI DILEMA UNTUK MEMILIH PASANGAN HIDUP DI TAWANG
SARI, TAMAN-SIDOHARJO
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Mata Kuliah
Cybercounseling
Semester V
Di Susun
Oleh: Septian Budi Utomo (1715030)
Dosen Pengampu : Nurul Faqih Isro’i, M.pd
Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
TAHUN
2019
2. Review Paper
Judul : Bimbingan dan Konseling Islam dengan Cyber Couseling dalam Menanggani Dilema
untuk Memelih Pasangan Hidup di Tawang Sari, Taman Sidoarjo
Penulis dan Sumber : Ririn Almuzdalifah Aisah dan http://digilib.uinsby.ac.id/9782/
Keywords : bimbingan dan konseling islam, cybercounseling, Remaja, Pemilihan Pasangan
Hidup
Sinopsis :
Dalam penelitian diatas bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi
dan dampak apa saja yang ditimbulkan serta menjelaskan proses bimbingan konseling islam
dengan cybercounseling dan seperti apakah hasil akhir yang akan diperolehdalam penelitian
pada remaja yang sedang dilema dalam memilih pasangan hidup. Lokasi Penelitian tersebut
dilakukan di desa Tamang Sari, kecamatan Taman, kabupaten Sidoarjo, Jawa timur.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut yakni menggunakan
pendekatan deskriptif dan jenis penelitian yang dipakai yakni menggunakan analisis semiotik
analitik normatif. jenis data yang digunakan yakni bersifat non-statistik dimana data yang
diperoleh akan dalam bentuk verbal, serta jenis data dalam penelitian tersebut yakni data
primer dan data sekunder.
Dalam penelitian tersebut, jumlah subjek penelitian tersebut hanya satu orang,
dimana konseli telah dua tahun berpacaran, namun setelah hubunganya berjalan kurang lebih
1.5 tahun, konseli dijodohkan oleh orangtuanya, kemudian konseli meluapkan masalahnya di
media sosial.
Konseli menjelaskan tentang kegelisahan yang dialaminya kepada konselor hingga
mempengaruhi kondisi kesehantanya yang menurun. Langah-langkah yang digunakan sama
halnya dengan konseling tatap muka dan hasil wawancara menjelaskan bahwa klien sudah
memberanikan diri untuk berbicara kepada kedua orangtuanya, ibu konseli menolak,
sedangakan ayah konseli bersikap netral, sehingga konseli merasa dilema karena hubunganya
tidak mendapatkan restu dari orangtuanya. Setelah melakukan beberapa tahapan konseling,
dalam wawancara yang dilakukan disimpulkan bahwa konseli berani mengambil keputusan
dan memikirkan tentang dampak terhadap masa depannya. Konselor membantu agar tegas
terhadap dirinya sendiri dan konseli merasa nyaman dengan keputusan yang telah di
3. ambilnya serta merasa konseling yang dilakukannya dapat membantu konseli dan puas akan
proses konseling yang dilakukannya.
Keunggulan :
Dalam penelitian tersebut, penggunaaan cybercounseling berhasil diimplementasikan dengan
mengunakan proses-proses konseling yang semestinya, serta pendekatan yang dipakai sama
dengan konseling tatap muka (face to face)
Kelemahan : Konselor terlihat agak kaku, dan cenderung dingin, serta tidak konsistennya
media yang digunakan dalam proses konseling
Saran :
Untuk penelitian selanjutnya diaharpakan membahas mengenai masalah-masalah yang
seringkali terjadi dan berkembang di masyarakat agar dapat bermanfaat segabai upaya
prefentif dan respon serta tindakan yang cocok dalam menhadapi masalah-masalah yang
serupa.
Rekomendasi : jurnal penelitian konseling keluarga, cybercounseling