Berdasarkan dokumen tersebut, ringkasan singkatnya adalah:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pH asam basa melalui media pembelajaran laboratorium virtual PhET.
2. Metode penelitian menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan subjek 35 siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kutacane.
3. Teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan tes t
3. Latar Belakang Masalah
Pelajaran kimia adalah pelajaran yang dianggap sulit
bagi peserta didik karena terdapat reaksi-reaksi kimia
yang membutuhkan praktikum langsung untuk
memahaminya.
Terbatasnya bahan-bahan kimia yang digunakan untuk
praktikum dan terbatasnya jam mengajar guru dikelas
sehingga kegiatan praktikum tidak maksimal
Rendahnya hasil belajar kimia di kelas SMA Negeri 1
Kutacane menunjukkan rendahnya pemahaman siswa
terhadap konsep kimia terutama perhitungan kimia
dan materi yang dipraktikumkan
Menggunakan media pembelajaran yang dapat
membantu siswa untuk melakukan praktikum
walaupun tanpa laboratorium nyata
4. Data Awal Permasalahan
Hasil ujian semester yang rendah bagi peserta
didik kelas XI-IPA 2 SMA Negeri 1 Kutacane
pada materi asam basa dalam satu tahun
terakhir. Rata-rata nilai peserta didik yaitu 48,74
dari ketuntasan minimal 75,00. Dari 35 peserta
didik, hanya 15 orang yang tuntas mengerjakan
soal asam basa. Hal ini menunjukkan bahwa
58% dari peserta didik belum tuntas dalam
menguasai konsep asam basa.
5. Identifikasi Masalah
Kondisi Mata Pelajaran
Materi asam basa didalam topik
perhitungan pH asam basa termasuk materi
yang memerlukan pemahaman yang komplek
dan memerlukan kegiatan praktikum.
6. Kondisi Siswa
a. Semangat belajar siswa kurang
b.Pemahaman konsep dan daya serap
siswa masih rendah
c. Masih banyak siswa yang beranggapan
bahwa pelajaran kimia sulit
d.Hasil belajar kimia masih di bawah
tuntutan kurikulum, yaitu rata-rata hasil
ulangan untuk materi Larutan Asam dan
Basa adalah 48,74 dengan ketuntasan
klasikal 42%.
7. Kondisi Kelas Saat
Pembelajaran
a. Pembelajaran didominasi dengan
metode ceramah.
b. Penerapan metode yang mengaktifkan
siswa masih kurang sehingga
pembelajaran dua arah belum terjadi.
c. Siswa bersikap pasif, kurang antusias.
8. Kondisi Sarpras
a. Sekolah memiliki LCD dan proyektor namun tidak
untuk setiap kelas (jumlahnya masih terbatas)
b. Jaringan internet belum terintegrasi dengan baik
untuk semua kelas, hanya bisa dimanfaatkan pada
saat pembelajaran TIK di lab computer.
c. Laboratorium sudah ada tetapi belum
dimaksimalkan.
d. Ulangan harian masih dilakukan secara manual.
9. Perumusan Masalah
Bagaimana rencana pembelajaran pH asam
basa melalui media pembelajaran
laboratorium virtual (PhET)?
Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran pH
asam basa melalui media pembelajaran
laboratorium virtual (PhET)?
Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa
pada topik pH asam basa melalui media
pembelajaran laboratorium virtual (PhET)?
10. Tujuan Penelitian
untuk memperoleh informasi tentang
rencana, keterlaksanaan, dan pengaruh
penerapan media pembelajaran
laboratorium virtual (PhET) dalam topik
pH asam basa terhadap peningkatan
hasil belajar peserta didik kelas XI IPA-2
SMA Negeri 1 Kutacane.
11. Manfaat Penelitian
• dapat memberikan alternatif media
pembelajaran
Pendidik
• dapat memberikan pengalaman
belajar
Peserta Didik
• bahan referensi dalam pengembangan
dan pembinaan peserta didik di
sekolah serta memberi motivasi untuk
peningkatan kualitas proses
pembelajaran
Sekolah
• menambah wawasan dan pengalaman
Peneliti
13. Media Pembelajaran PhET
Software yang termasuk dalam multimedia interaktif
yang dikembangkan oleh Universitas Colorado.
PhET dapat dicari di alamat situsnya yaitu
http://PhET.colorado.edu.
PhET dikembangkan untuk membantu siswa
memahami konsep-konsep visual. Simulasi PhET
menghidupkan apa yang tidak terlihat oleh mata
melalui penggunaan grafis
PhET membutuhkan komputer yang sudah terinstal
program java dan/atau flash.
15. Hasil Belajar
Gunarso (dalam Sunarto: 2012)
mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah
usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang
setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi dapat diukur melalui tes yang
sering dikenal dengan tes prestasi belajar,
prestasi belajar juga merupakan hasil
perubahan pencapain siswa dalam ranah
kognitif.
17. Temuan dari Penelitian yang
Relevan
Penelitian Marlinda, dkk (2016) yang berjudul “Perbandingan
Penggunaan Media Virtual Lab Simulasi PhET (Physics Education
Tekhnology) dengan Metode Eksperimen Terhadap Motivasi dan Aktivitas
Belajar Peserta Didik pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan “
memperoleh kesimpulan bahwa motivasi dan aktivitas belajar peserta
didik pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan
pembelajaran virtual lab simulasi PhET lebih tinggi daripada
pembelajaran dengan metode eksperimen.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bajpai (2013)
yang berjudul “Developing Concept in Physics Through Virtual
Lab Experiment: An Effectiveness Study”. Diperoleh
kesimpulan bahwa pembelajaran virtual lab lebih efektif dalam
meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa disbanding
pembelajaran melalui real lab.
18. Kerangka Berfikir
belum maksimalnya kegiatan praktikum di
laboratorium kimia
Konsep Asam Basa memerlkukan kegiatan
praktikum
Perlu adanya media pembelajaran alternative
kegiatan praktikum
Penggunaan Media Pembelajaran laboratorium
virtual (PhET)
Meningkatkan hasil belajar siswa
19. Hipotesis Tindakan
penggunaan media pembelajaran
laboratorium virtual (PhET) dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam ranah kognitif dengan
mendapatkan nilai ≥ 75 dan sekurang-
kurangnya 75% dari peserta didik dalam
kelas yang diteliti mendapatkan nilai
tersebut.
20. Metodologi Penelitian
• siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kutacane yang
berjumlah 35 orang.
SUBJEK
PENELITIAN
• Di SMA Negeri 1 Kutacane tahun ajaran
2019/2020
• Waktu penelitian kegiatan ini dilakukan sejak
bulan Januari 2020 sampai Maret 2020
TEMPAT DAN
DAN WAKTU
PENELITIAN
23. Teknik Analisis Data
menghitung nilai test
akhir dan
mengelompokkan nilai
peserta didik berdasarkan
kriteria kemampuan.
Nilai (%) Kriteria
Kemampuan
81 – 100 Sangat baik
61 – 80 Baik
41 – 60 Cukup baik
21 – 40 Kurang
0 – 20 Sangat kurang