1. MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
TENTANG PERAMBATAN BUNYI MELALUI
ZAT PADAT DENGAN MEDIA TELEPON
MAINAN PADA SISWA KELAS IV SD
Oleh :
Intan Putih Purnamasari
2. Pendahuluan
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan pendapat para guru maka pembelajaran
sains disajikan dengan menerapkan berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA
yakni: menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman anak didik baik di
rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa untuk dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya
melalui pengamatan serta mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.
Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV SD ini terbukti dalam satu kelas dari 20
siswa yang memperoleh nilai 60 keatas 14 anak, siswa yang lainnya hanya mendapat 50 kebawah.
Dengan menggunakan media telepon mainan sebagai media dalam proses pembelajaran diharapkan terjadi
peningkatan motivasi dan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD. Berdasarkan
pernyataan diatas perlu kiranya dilakukan Penelitian Tindakan Kelas mengenai meningkatkan minat belajar siswa
tentang perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
3. 1) Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sains melalui metodedemontrasi.
2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1) Mengapa siswa tidak dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media
telepon mainan?
2) Mengapa siswa tidak dapat memberi contoh bunyi merambat melalui zat padat?
Manfaat
1. Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam mata pelajaran sains, meningkatkan
minat dan motivasi belajar siswa, sehinga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Guru dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam memilih
metode pengajaran yang baik.
3. Sekolah memberikan masukan bagi kebijakan yang akan diambil oleh sekolah guna meningkatkan
mutu hasil belajar dan memberikan kontribusi yang baik dalam peningkatan proses pembelajaran
untuk semua mata pelajaran.
Rumusan Masalah
4. Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi,
memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan
untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena
itu, guru harus memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin
dicapai. Berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi,
metode studi mandiri, metode simulasi, metode latihan dengan teman,
metode studi kasus, metode proyek, metode praktikum dan lain – lain
(Hermawan,2007).
Kajian Pustaka
5. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Petung 04, pada mata pelajaran Sains masih rendah.
Nilai rata – rata ulangan harian masih sangat rendah. Disamping itu ketuntasan belajar
siswa juga masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain:
kurangnya motivasi siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran
untuk dapat dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan
kondisi siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah
dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model pembelajaran yang
selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran masih belum berhasil. Perlu
tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran
Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat bersemangat, lebih
aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan.
6. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. PERBAIKAN
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1 masalah mendemontrasikan bunyi merambat
melalui zat padat dengan media telepon mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi merambat melalui zat
padat.
B. Prosedur Pelaksanaan
Siklus 1
Langkah-langkah yang ditempuh Siklus 1 adalah:
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan bunyi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi
4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar
5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
6. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk membantu penelitian dalam
merekam data.
Siklus 2
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah:
1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu
2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat
3. Memberi tugas menjawab pertanyaan
7. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di SDN IV Petung 04 yang terletak di desa Petung Kec.
Bangsalsari pada tanggal 8 november 2021 s.d 9 November 2021 Subjek yang dipilih adalah kelas
IV. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah:
1) peneliti adalah guru mata pelajaran IPA di kelas IV
2) perolehan hasil belajar keseluruhan siswa yang masih kurang memuaskan,
3) belum pernah dilaksanakan penelitian yang sejenis di sekolah ini.
Jadwal Pelaksanaan
8. HASIL PENGOLAHAN DATA
Siklus 1
Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 bagian yang peneliti amati dari siswa adalah kerja sama dan
partisipasi siswa dalam melaksanakan demonstrasi.
Dari data didapatkan bahwa 49% mampu menjawab dengan benar, sedang yang lainnya 50 ke
bawah.
Siklus 2
Bagian yang peneliti amati pada pembelajaran ini adalah beberapa contoh perambatan bunyi melalui
zat padat.
Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu memberi contoh
perambatan bunyi melalui zat padat. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan walaupun masih
ada beberapa siswa yang belum berhasil.
9. PEMBAHASAN
Siklus 1
Berdasarkan temua pada pelaksanaan tindakan tersebut, peneliti mengadakan diskusi
dengan teman sejawat untuk mengetahui penyebab yang terjadi pada Siklus 1. Dalam
diskusi ditemukan bahwa alat peraga yang dipakai kurang tepat.
Untuk mendemonstrasi kembali pada Siklus 1 alat peraga yang digunakan, peneliti
menyediakan beberapa benda.
Siklus 2
Dalam pembelajaran Siklus 2 sebagian besar permasalahan yang muncul bisa diatasi oleh
peneliti. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum paham. Hal ini dapat diatasi
dengan melatih siswa menjawab latihan soal-soal.
10. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan:
a. Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media telepon mainan akan lebih mudah
didemonstrasikan bila alat peraganya dari kaleng, benang yang besar dan lain-lain.
b. Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa untuk menyelesaikan latihan soal.
c. Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi latihan dan bimbingan.
KESIMPULAN
SARAN
a. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat cocok untuk ditindak lanjuti
pada pembelajaran yang lain.
b. Dalam pembelajaran ini guru mengalokasikan waktu yang cukup.
c. Agar siswa lebih mahir mendemonstrasikan, alangkah baiknya jika diterapkan lebih awal atau
dari kelas rendah