2. Fakta:
Hanya 1 dari 10 siaran pers yang disebar
diterbitkan surat kabar. Bila jenis media
lain—radio, televisi, majalah—masuk dalam
hitungan, persentase siaran pers yang
dimuat lebih sedikit lagi. (Michael Bland
at.al., 2005)
3. 3 Alasan Siaran Pers Tidak Dimuat
Tidak mengandung nilai berita.
Ditulis dengan buruk.
Asal sebar.
4. Nilai Berita = Penting + Menarik
Penting
•-Timeliness
•-Significance/
Impact
•-Magnitude
•-Helpfulness
PentingdanMenarik
-Prominence
-Proximity
Menarik
-Unusual/
Oddity
-Conflict
- Human
interest, etc.
5. Siaran Pers Perlu
Angle
Angle adalah:
Aspek tertentu dari sebuah
isu/peristiwa yang akan disiarkan.
Pertanyaan utama yang akan
dijawab melalui suatu siaran pers
Menjawab pertanyaan: Ini siaran
pers tentang apa sih?
Satu siaran pers fokus pada satu
angle
8. Ingat Prinsip Piramida Terbalik
Langsung ditulis pada inti, pokok persoalan,
kesimpulan, atau hasil akhir.
Tidak berbasa-basi/bertele-tele.
Pengantar pada dasarnya adalah
kesimpulan (klimaks di awal)
Mengurutkan informasi berdasarkan
prioritas, mulai dari yang paling penting dan
paling menarik.
9. Template Siaran Pers yang Press Klaar
Judul
Merupakan inti dari inti siaran pers
Tediri dari 6 sampai 8 kata, bila kepanjangan pecah menjadi
sub judul (upperdeck) dan judul.
Mengandung Subjek dan Predikat
Predikatnya menggunakan kata kerja aktif
Eye catching (menarik perhatian) dan mind catching
(menancap dalam ingatan).
Contoh:
“KPPU Minta Lima Operator Seluler Hentikan Praktek Kartel”
10. Template (Cont)
Lead (Paragraf 1 dan 2)
Menyampaikan kesimpulan, fakta terpenting, atau
perkembangan terakhir dari sebuah isu/peristiwa.
Mendahulukan unsur What (apa sih yang ingin kita
sampaikan agar segera diketahui pembaca/audience).
Menampilkan unsur Who (siapa menyatakan apa; siapa
terlibat apa; atau siapa terpengaruh kejadian apa?).
Kutipan sumber berita/siaran pers (Who) yang paling
otoritatif.
Plus Where serta When.
11. Template Siaran Pers yang Press Klaar
Paragraf 3 – 4
Menegaskan nilai berita; menyampaikan unsur “So
What“ Sehingga pembaca tahu mengapa siaran pers
ini penting untuk mereka. “Keputusan ini merupakan
yang pertama sejak…”, “Ini yang terbesar dalam
sejarah …”, dst..
Menyampaikan konteks (latar belakang) dari sebuah
peristiwa. Agar pembaca langsung tahu konteks
peristiwa/isu yang lebih besar. Misal, “Seruan ini
merupakan tindak lanjut atas…” dst.
12. Template (Cont.)
Paragraf Elaborasi
Perincian lebih jauh atas unsur 5W+H, terutama usur How
dan Why
Penjabaran unsur How Kronologi kejadian atau urut-
urutan proses. Bisa juga masuk deskripsi suasana,
tempat, atau reaksi orang-orang yang terlibat/terkena
dampak suatu peristiwa (hasil observasi).
Perincian unsur Why Penjelasan atas pelbagai faktor
yang mendorong/mempengaruhi suatu peristiwa.
Paragraf Penutup
Rencana tindak lanjut/ajakan untuk bertindak)
13. TIPS: Pembaca adalah “Raja”
1. Mudahkan pembaca memahami siaran pers Anda.
KISS: Keep it short and simple.
Kalimat pendek-pendek (maksimal 15 kata).
Paragraf pendek-pendek, 1 - 3 kalimat per paragraf.
Pakai pola kalimat “S+P”, “S+P+O”, dan “S+P+O+K”.
Gunakan kalimat aktif.
Hindari istilah teknis atau jargon yang hanya dipahami
kalangan tertentu.
Hindari kata sifat dan kata-kata yang mengandung opini,
terutama yang memuji sendiri.
14. Tambahan: Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang berhasil
menyampaikan pesan penulis kepada pembaca dan
menimbulkan pemahaman seperti yang dimaksudkan oleh
penulis.
Kalimat efektif biasanya merupakan kalimat yang
sempurna.
15. Kalimat Sempurna
Kalimat sempurna sekurang-kurangnya harus memiliki subyek (who)
dan predikat (what).
“Adik menangis.”
Kalimat tersebut bisa diberi pelengkap (when dan where).
“Kemarin adik menangis di kamar.”
Bisa pula ditambahkan penjelasan (how dan why).
“Kemarin adik menangis di kamar sambil berguling-guling karena
dilarang ibu bermain game online.”
17. Kesepadanan Struktur
1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Salah: Bagi semua peserta kursus jurnalistik harus mengerjakan tugas.
Benar: Semua peserta kursus jurnalistik harus mengerjakan tugas.
2. Tidak memiliki subjek ganda
Salah: Pengerjaan tugas itu saya dibantu para mentor.
Benar:
Pengerjaan tugas itu dibantu para mentor.
Dalam mengerjakan tugas itu, saya dibantu para mentor.
18. Cont..
3. Tidak memakai kata penghubung intrakalimat pada kalimat tunggal.
Salah: Peserta kursus jurnalistik datang agak terlambat. Sehingga mereka
tidak bisa mengikuti acara pembukaan.
Benar:
Peserta kursus jurnalistik datang agak terlambat sehingga tidak bisa
mengikuti acara pembukaan.
Peserta kursus jurnalistik datang agak terlambat. Karena itu, mereka tidak
bisa mengikuti acara pembukaan.
19. Cont…
4. Predikat tidak didahului kata “yang”
Salah: Restoran Yukmakan yang terletak di depan gedung Tempo.
Benar: Restoran Yukmakan terletak di depan gedung Tempo.
Salah: Peserta kursus jurnalistik yang berjumlah 20 orang.
Benar: Peserta kursus jurnalistik berjumlah 20 orang.
20. Kehematan
Menghemat pemakaian kata atau frase, dengan cara:
1. Menghilangkan pengulangan subjek.
Salah: Karena dia tidak mengerjakan tugas, dia tidak bisa masuk kelas.
Benar: Karena tidak mengerjakan tugas, dia tidak bisa masuk kelas.
Salah: Peserta kursus jurnalistik bergegas mengerjakan tugas setelah
mereka memahami instruksi dari mentornya.
Benar: Peserta kursus jurnalistik bergegas mengerjakan tugas setelah
memahami instruksi dari mentornya.
21. Cont…
2. Tidak memakai kata mubazir, yakni kata yang tidak mengurangi makna kalimat bila
dihilangkan.
Salah: Bila saya berhalangan, maka saya tidak hadir.
Benar: Bila saya berhalangan, saya tidak hadir.
Salah: Meskipun mereka sudah berusaha keras, tetapi hasilnya sama saja.
Benar: Meskipun mereka sudah berusaha keras, hasilnya sama saja.
Salah: Penyebab kekisruhan itu adalah karena pembagian keuntungan yang tidak merata.
Benar: Penyebab kekisruhan itu adalah pembagian keuntungan yang tidak merata.
22. Cont…
3. Tidak memakai kata subordinat pada hiponimi.
Salah: Charles sangat menyukai baju warna biru.
Benar: Charles sangat menyukai baju biru.
Salah: Ia memelihara lima burung Merpati di halaman belakang rumahnya.
Benar: Ia memelihara lima Merpati di halaman belakang rumahnya.
23. Cont…
4. Tidak memakai kata sinonim secara bersamaan dalam satu kalimat.
Salah: Kakak meminta Adik turun ke bawah dari lantai dua.
Benar: Kakak meminta Adik turun dari lantai dua.
Salah: Saya hanya membawa uang saja ketika berlibur ke Singapura.
Benar: Saya hanya membawa uang ketika berlibur ke Singapura.
Salah: Sejak dari pagi dia baru meminum segelas kopi.
Benar: Sejak pagi dia baru meminum segelas kopi.
24. Cont…
5. Tidak menjamakkan lagi kata-kata yang sudah jamak
Salah: Sejumlah massa mengepung kompleks DPR-MPR Jakarta pada Selasa pekan
lalu.
Benar: Massa mengepung kompleks DPR-MPR Jakarta pada Selasa pekan lalu.
Salah: Para tamu-tamu berkumpul di lobi gedung Kementerian Keuangan.
Benar: Para tamu (tamu-tamu) berkumpul di lobi gedung Kementerian Keuangan.
25. Cont…
5. Tidak memakai kata kerja transitif seperti “melakukan” atau “mengajukan” di depan
kata benda yang dibentuk dari kata kerja.
Salah: Direksi perusahaan A melakukan penghematan anggaran dengan memotong
tunjangan kesehatan karyawan.
Benar: Direksi perusahaan A menghemat anggaran dengan memotong tunjangan
kesehatan karyawan.
Salah: Karyawan itu mengajukan permohonan izin tidak masuk kerja karena urusan
keluarga.
Benar: Karyawan itu memohon izin tidak masuk kerja karena urusan keluarga.
26. Kepaduan
Menyampaikan informasi secara terpadu, tidak terpecah-pecah, dengan cara:
1. Menghindari kalimat panjang dan bertele-tele.
Contoh:
“Peserta pelatihan jurnalistik dari Kementerian Keuangan tampak antusias
selama dua hari menjalani pelatihan meskipun acara tersebut berlangsung
pada akhir pekan ketika semua pegawai lainnya beristirahat di rumah masing-
masing atau berlibur keluar kota bersama keluarga untuk melepas rasa penat
setelah lima hari berturut-turut bekerja keras demi menyelesaikan laporan
kegiatan triwulan ketiga yang harus dikirimkan kepada masing-masing direktorat
pada pekan ketiga bulan ini.”
27. Cont…
2. Tidak menyisipkan kata antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Salah: Sesi kedua kursus ini membahas tentang penulisan kalimat efektif.
Benar: Sesi kedua kursus ini membahas penulisan kalimat efektif.
Salah: Peserta kursus jurnalistik ini mediskusikan mengenai angle liputan.
Benar: Peserta kursus jurnalistik ini mediskusikan angle liputan.