suatu inovasi yang datang pada suatu masyarakat tidak selalu diterima dengan baik, terkadang ada yang ditolak karena dirasa tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ada, tak jarang pula inovasi tersebut diterima meski membutuhkan waktu yang relatif lama.
1. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
Menganalisis penerimaan dan
penolakan perubahan sosial, serta
dampak perubahan sosial terhadap
masalah sosial.
Perubahan
Sosial
Materi
2. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious Materi
1.Muhammad Rizal Pratama 1201412010
2 Galuh Niken Anggraini 1201412027
3.Noor Salamah 1201412046
4.Ririn Kurniawati 1201412012
5.Linda Ratnasari 1201412013
6.Dessy Ayu Alfiati 1201412058
7.Rahmawati S.W 1201412020
3. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
Faktor-faktor yang menjadikan perubahan
sosial atau inovasi mengalami penolakan
adalah:
(a). perubahan dipaksakan oleh pihak lain,
(b). perubahan tersebut tidak dipahami, dan
(c). perubahan tersebut dinilai dinilai
sebagai ancaman terhadap nilai-nilai
penduduk.
4. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
Variabel yang menentukan kecepatan adopsi inovasi
menurut Karl Rogers adalah:
•Sifat-sifat inovasi (keuntungan, kesepadanan,
kompleksitas, kemampuan dicoba dan diobservasi).
•Tipe keputusan (opsional, kolektif, otoritas)
•Saluran komunikasi (misalnya mass media atau
intepersonal)
•Hakikat sistem sosial (misal, norma, tingkat saling
terhubung)
•Keluasan usaha promosi agen pembaru.
5. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
Ciri-ciri atau Sifat-sifat Inovasi yang
Berpengaruh Terhadap Kecepatan Adopsi.
Cepat lambatnya penerimaan (adopsi) inovasi oleh
masyarakat luas dipengaruhi oleh kharakteristik atau
sifat-sifat inovasi itu sendiri. Lima macam sifat
inovasi, yang secara empiris setiap sifat inovasi saling
berkaitan, namun secara konseptual sifat-sifat
tersebut berbeda.
Kelima sifat inovasi tersebut adalah: LANJUT ->
6. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
1. Keuntungan Relatif (relative advantage)
2. Kesepadanan (compatibility)
3. Kekompleksan (complexity)
4. Kemampuan Diuji Coba (trialability).
5. Kemampuan Diobservasi (observability).
INI DIA :
7. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
1. Keuntungan relatif (relative advantage)
Keuntungan relatif merupakan tingkat pandangan
terhadap inovasi yang lebih baik dibandingkan dengan
ide lain yang digantinya.
Tingkat keuntungan relatif sering dinyatakan dalam
bentuk pengertian kemungkinan memperoleh keuntungan
ekonomis, dalam menentukan status atau dalam hal-hal
lainnya
8. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
a. Faktor Ekonomi dan Kecepatan Adopsi
Beberapa produk baru yang menunjukkan kesuksesan
kemajuan teknologi, berhasil menurunkan biaya produksinya,
sehingga mengakibatkan turunnya harga jual. Bila harga suatu
produk baru menurun secara dramatis selama proses difusinya,
maka akan terjadi kecepatan adopsi yang tinggi
9. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
b. Aspek Status dari Inovasi
Salah satu motivasi penting bagi hampir setiap
individu untuk mengadopsi suatu inovasi adalah
dengan tujuan untuk mendapatkan status sosial.
Contoh inovasi yang dipandang memiliki status
tinggi bagi adopter wanita adalah mode pakaian,
mobil baru, dan bentuk potongan rambut..
10. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
c. Keuntungan Relatif dan Kecepatan Adopsi
Keuntungan relatif merupakan salah satu prediktor terbaik
dari kecepatan adopsi suatu inovasi. Keuntungan relatif
dalam suatu pengertian menunjukkan kekuatan dari
insentif dan hukuman yang dihasilkan dari adopsi inovasi.
Sejumlah sub dimensi dari keuntungan relatif antara lain:
tingkat keuntungan ekonomi, beaya permulaan yang
rendah, ketidaksenangan yang makin kurang,
penghematan waktu dan usaha kesegaran sebagai akibat
dari hadiah.
11. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
d. Pengaruh Insentif
Banyak agen pembaharu yang menawarkan insentif atau subsidi kepada
kliennya dengan maksud mempercepat pengadopsian inovasi.
Salah satu fungsi insentif bagi adopter adalah menawarkan strategi
difusi yang mempengaruhi sifat-sifat yang diterima tentang inovasi,
terutama meningkatkan tingkat keuntungan relatif dari ide baru dan
kemudian kecepatan adopsi inovasi. Insentif ini banyak dilaksanakan
pada riset Keluarga Berencana dari pada bidang lainnya.
12. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
•Insentif vs penyebaran insentif: insentif mungkin dibayarkan langsung kepada
adopter atau kepada individu lainnya untuk mendorong mendekati adoptor.
Seorang penyebar insentif harus meningkatkan kemampuan observasi dari
suatu inovasi dari pada keuntungan relatifnya.
•Insentif vs insentif sistem: insentif diberikan kepada adoptor individual atau
agen-agen pembaru atau kepada sistem sosial yang dikuasai oleh penyebar
insentif.
•Insentif positif vs negatif: kebanyakan insentif adalah positif, namun juga
terdapat pemberian hukuman yang tidak disukai atau menarik kembali
beberapa hal yang diinginkan. Contoh, di Singapura tidak memberikan cuti
hamil bagi kehamilan anak ke-3 dan harus membayar biaya persalinan sendiri.
•Insentif keuangan vs non-keuangan: Seringkali insentif dalam bentuk
pembayaran uang, namun juga berupa barang atau obyek yang ditentukan oleh
penerima.
•Insentif segera vs tertunda: kebanyakan insentif dibayarkan pada waktu
adopsi, namun lainnya diberikan beberapa waktu kemudian.
13. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
2. Kesepadanan (compatibility)
Kesepadanan adalah tingkat sejauhmana
inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai
yang ada, pengalaman masa lalu dan
kebutuhan-kebutuhan adopter potensial. Sebuah
ide makin sepadan, makin kurang
ketidakpastiannya bagi adopter potensial.
14. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
Sebuah inovasi dapat sepadan atau tidak
dengan:
Kesepadanan dengan nilai-nilai dan kepercayaan.
Kesepadanan dengan ide-ide yang diperkenankan
sebelumnya
Kesepadanan dengan kebutuhan
Kesepadanan dan kecepatan adopsi
Kelompok teknologi
Pemberian nama bagi sebuah inovasi
Memposisikan inovasi
15. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
3.Kekompleksan (complexity)
Kekompleksan adalah suatu tingkat dimana sebuah inovasi
dirasakan relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.
Contohnya: komplesitas yang dirasakan oleh guru-gur u
ketika menyusun kisi-kisi untuk mempersiapkan sebuah tes
obyektif. Akhirnya mereka melaksanakan tes dalam bentuk
esaay atau melakukan juga tes obyektif tanpa
mempersiapkan kisi-kisinya.
16. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
4. Kemampuan Diuji Coba (trialability).
Kemampuan diuji coba adalah tingkat dimana sebuah
inovasi boleh dicobakan berdasarkan basis yang terbatas.
Inovasi yang dapat dicobakan akan diadopsi lebih cepat
daripada inovasi yang tidak dapat dicoba. Generalisasi 6-4
adalah kemampuan diuji coba inovasi seperti yang dirasakan
oleh anggota-anggota sebuah sistem sosial, berhubungan
langsung dengan laju adopsinya. Adopter awal (pemula)
merasa dapat diuji cobakan adalah lebih penting dibandingkan
dengan yang dirasakan oleh adopter-adopter belakangan.
17. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
C. Konsekuensi atau Dampak Perubahan
Sosial Akibat Difusi Inovasi
Konsekuensi difusi diartikan sebagai tingkat pengaruh yang tumbuh
secara kumulatif atas seorang individu untuk menerima atau menolak suatu
inovasi, yg berasal dari kegiatan-kegiatan jaringan kelompok / komunikasi
tentang inovasi dalam suatu sistem sosial.
Efek difusi menunjuk pada sejauh mana norma-norma sistem sosial
dalam kehidupan mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu setelah
terjadi proses difusi inovasi.
18. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
Konsekuensi perubahan sosial dapat dibedakan:
(1). Diinginkan dan tidak diinginkan.
Konsekuensi yang diinginkan adalah efek fungsional dari suatu inovasi terhadap
suatu individu atau sistem sosial.
Konsekuensi yang tidak diinginkan adalah efek dari tidak fungsional suatu inovasi
terhadap inodividu atau sistem sosial.
(2). Langsung dan tidak langsung.
Konsekuensi langsung adalah perubahan-perubahan terhadap individu atau sistem
sosial yang terjadi sebagai respon dari inovasi.
Konsekuansi tak langsung adalah peruahan terhadap individu atau sistem sosial
yang terjadi sebagai hasil konsekuensi langsung dari suatu inovasi.
(3). Diantisipasi dan tidak diantisipasi.
Konsekuensi yang diantisipasi adalah perubahan terhadap suatu inovasi yang
diorganisir dan yang dikehendaki oleh anggota suatu sistem sosial.
Konsekuensi yang tidak diantisipasi adalah perubahan terhadap suatu inovasi
yang tidak diorganisir dan tidak dikehendaki oleh anggota suatu sistem sosial.
19. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
William Ogburn menjelaskan ada tiga bentuk efek sosial dari
penemuan dan invensi, yakni:
(1). Dispersi atau efek beruntun dari sebuah invensi mekanik.
Contoh: invensi mobil berdampak pada: (a). waktu perjalanan singkat, dll.
(2). Suksesi atau efek sosial lanjutan dari sebuah invensi.
Contoh: dampak penemuan mesin pemisah kapuk dengan bijinya adalah
menyederhanakan proses pembuatan katun akan mengakibatkan katun menjadi
lebih menguntungkan. Keberhasilan tersebut berdampak: (a). mendorong
perkebunan kapuk diperluas sehingga semakin banyak budak
3). Konvergensi atau munculnya beberapa pengaruh dari beberapa invensi
secara bersamaan.
Contoh: invensi mobil, pompa listrik dan tangki air anti hama
memungkinkan terbentuknya daerah pinggiran kota yang modern.
20. Semarang, 28 Maret 2013
Anggota
Kelompok
MateriNextPrevious
Masyarakat yang mengalami perubahan
sosial seringkali menjadi masalah sosial.
Masalah sosial merupakan bagian dari
konsekuensi atau dampak perubahan sosial.
Teknologi modern yang menyebar ke seluruh
pelosok dunia mendorong modernisasi.