Tugas ini membahas tentang difusi dan inovasi. Terdapat pengertian difusi dan inovasi menurut para ahli, karakteristik serta jenis-jenis inovasi, tahapan dalam proses difusi inovasi, dan komponen yang mendukung tersebarnya suatu inovasi.
1. TUGAS
REVIEW TENTANG “DIFUSI DAN INOVASI”
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah
Inovasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Oleh:
AFRI OLA DEWI / 21138053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
2. 1. PENGERTIAN DIFUSI INOVASI
Pengertian inovasi menurut beberapa para ahli:
a. Stephen Robbins mengatakan bahwa inovasi adalah sebuah gagasan baru yang
diterapkan untuk mempraksarsai atau memperbarui suatu produk dan jasa.
b. Everret M. Rogers mengatakan bahwa inovasi adalah sebuah ide, gagasan,
ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
c. Nurdin tahun 2016 mengatakan bahwa inovasi adalah sesuatu yang baru yaitu
dengan memperkenalkan dan melakukan praktik atau proses baru (barang atau
layanan) atau bisa juga dengan mengadopsi pola baru yang berasal dari
organisasi lain.
Berdasarkan dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa
inovasi adalah suatu perubahan yang baru berupa ide, gagasan, praktek atau objek/benda
yang sifatnya spesifik,disengaja melalui program yang terencana dan dirancang untuk
mencapai tujuan tertentu.
Rogers (1995) mengatakan bahwa difusi adalah proses dimana suatu inovasi
dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara
para anggota suatu sistem sosial disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu
jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi sistem sosial.
Dengan kata lain, difusi inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide
atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi
secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun waktu
ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang yang lainnya kepada
sekelompok anggota dari sistem sosial.
2. KARAKTERISTIK DAN JENIS-JENIS INOVASI
Menurut Rogers (2003), karakteristik inovasi adalah:
a. Relative Advantage (Keunggulan Relatif). Keunggulan relatif yaitu sejauh
mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Makin
menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya inovasi.
3. b. Compatibility (Kompatibilitas). Kompatibel adalah tingkat kesesuaian inovasi
dengan nilai, pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
c. Complexity (Kerumitan). Kompleksitas adalah tingkat kesukaran untuk
memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima.
d. Triability (Kemampuan Diujicobakan). Kemampuan untuk diujicobakan
adalah di mana suatu inovasi dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh
penerima.
e. Observability (Kemampuan untuk Diamati). Kemampuan untuk diamati
adalah mudah atau tidaknya pengamatan suatu hasil inovasi.
Menurut Henderson dan Clark (1990), berdasarkan bentuk pengaplikasiannya, inovasi
dibedakan mencadi tiga, yaitu:
a. Inovasi produk (produck innovasion), yaitu inovasi dalam pemunculan
produk baru.
b. Inovasi dalam pelayanan (service innovasion), yaitu cara baru dalam bentuk
pelayanan yang diberikan kepada para pelanggan.
c. Inovasi proses (process innovasion), yaitu sebuah cara baru untuk membuat
proses dalam menghasilkan produk atau jasa menjadi lebih ekonomis.
Sementara itu berdasarkan tingkat kebaharuannya, inovasi dibedakan menjadi empat
macam, yaitu:
a. Inovasi Inkremental. Inovasi incremental adalah inovasi dengan cara
meningkatkan komponen yang sudah ada.
b. Inovasi Radikal. Inovasi radikal adalah inovasi dengan melakukan perubahan
secara keseluruhan baik komponen maupun sistem yang ada.
c. Inovasi Modular. Inovasi modular adalah inovasi dengan melakukan
perubahan pada komponen, namun sistem yang digunakan tetap.
d. Inovasi Arsitekstur. Inovasi arsitekstur adalah inovasi dengan melakukan
perubahan pada sistem yang sudah ada dengan cara baru dan meningkatkan
komponen yang ada di dalamnya tanpa harus mengubahnya
4. 3. TAHAPAN DALAM MENCIPTAKAN PROSES DIFUSI
Tahapan menciptakan proses difusi, yaitu:
a. Mempelajari Inovasi. Tahapan ini merupakan tahap awal ketika masyarakat
mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya
media massa.
b. Pengadopsian. Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang
mereka pelajari. Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat
ditentukan juga oleh beberapa faktor. Riset membuktikan bahwa semakin
besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi
perilaku tertentu. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh keyakinan terhadap
kemampuan seseorang.
c. Pengembangan Jaringan Sosial. Seseorang yang telah mengadopsi sebuah
inovasi akan menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di
sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat.
4. KOMPONEN DAN TAHAPAN DIFUSI INOVASI
Menurut Sa’ud (2014), inovasi yang berhasil harus memiliki beberapa komponen atau
elemen pokok, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam
hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang
menerimanya.
b. Saluran komunikasi, yaitu alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber
kepada orang lain/penerima. Saluran komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan
kuantitas penerima.
c. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui
sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya inovasi yang ada.
d. Sistem sosial (warga masyarakat), merupakan kumpulan unit yang berbeda secara
fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
Menurut Sa’ud (2014), tahapan proses dalam implementasi suatu inovasi adalah sebagai
berikut:
5. a. Tahap Pengetahuan. Tahap ini berupa penyampaian terkait inovasi yang dilakukan
menggunakan media elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal.
b. Tahap Persuasi. Tahap ini menjelaskan individu tertarik pada inovasi dan aktif
mencari informasi terkait inovasi tersebut.
c. Tahap Pengambilan Keputusan. Tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan
meninmbang keuntungan dan kerugian dari inovasi yang akan dilakukan.
d. Tahap Implementasi. Tahap ini individu akan menggunakan inovasi tersebut secara
rutin.
e. Tahap Konfirmasi. Tahap ini individu akan mengkonfirmasi terkait inovasi yang telah
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurdin, Zulfa. 2016. Inovasi Kawasan Bebas Asap Rokok di Desa Bone-Bone
Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Makasar: Universitas Hasanudin Makasar.
2. Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi di Sektor Publik. Jakarta: STIA-LAN.
3. Milles, Matthew B. 1973. Innovation in Education. New York: Teacher College Press
Columbia University.
4. Anatan, Lina dan Ellitan, Lena. 2009. Manajemen Inovasi (Transformasi Menuju
Organisasi Kelas Dunia). Bandung: Alfabeta.
5. Munandar, Utami. 2006. Kreativitas dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi
Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia.
6. Rogers, Everett M. 2003. Diffusion of Innovations. New York: Free Press.