3. 4 jenis nutrien utama, yaitu:
1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid)
menyuplai energi bagi tubuh
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan
mempertahankan jaringan tubuh.
3. Mineral mempertahankan homeostasis, dan
4. Air sbg pelarut dalam tubuh, dan sbg alat transport
untuk mendistribusikan nutrien ke jaringan.
3
4. Keseluruhan reaksi yang
terjadi di dalam sel,
meliputi proses
penguraian dan sintesis
molekul kimia yang
menghasilkan dan
membutuhkan panas
(energi) serta dikatalisis
oleh enzim
5. METABOLISME
Jalur Sintesis (anabolisme/endorgenik)
Menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks,
memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis
ATP
Jalur Degradatif (kataboisme/eksorgenik)
Memecahkan molekul-molekul kompleks menjadi
molekul yang lebih sederhana, melepaskan energi
yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP
6.
7. Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic Rate/BMR)
ialah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan
fungsi fisiologis normal pada saat istirahat.
BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang digunakan
per meter persegi permukaan tubuh per jam)
7
8. Fungsi fisiologis normal tersebut meliputi:
1) lingkungan kimia internal tubuh, yaitu
gradient konsentrasi ion antara intrasel
dan ekstrasel
2) aktivitas elektrokimia sistem saraf
3) aktivitas elektromekanik sistem
sirkulasi
4) pengaturan suhu
8
9. Makanan
Makanan kaya protein akan lebih
meningkatkan BMR daripada
makanan kaya lipid atau kaya
karbohidrat. Hal ini mungkin
terjadi karena deaminasi asam
amino terjadi relatif cepat.
9
10. Status hormon tiroid
Hormon tiroid meningkatkan konsumsi
oksigen, sintesis protein, dan degradasi
yang merupakan aktivitas termogenesis.
Peningkatan BMR merupakan hal yang
klasik pada hipertiroid, dan menurun
pada penurunan kadar tiroid
10
11. Aktivitas saraf simpatis.
Pemberian agonis simpatis juga
meningkatkan BMR. Sistem saraf
simpatis secara langsung melalui
nervus vagus ke hati mengaktivasi
pembentukan glukosa dari glikogen.
Sehingga aktivitas saraf simpatis
meningkatkan BMR.
11
12. Latihan
Latihan membutuhkan kalori ekstra dari
makanan. Jika sisa makanan lebih banyak
mengandung energi, maka berat badan
akan meningkat. Jika penggunaan energi
lebih banyak dari yg tersedia dlm
makanan, maka tubuh akan memakai
simpanan lemak yang ada dan mungkin
akan menurunkan berat badan.
12
13. Umur & faktor lain
BMR seorang anak umumnya lebih tinggi
daripada orang dewasa, krn anak
memerlukan lebih banyak energi selama
masa pertumbuhan. Wanita hamil &
menyusui juga memiliki BMR yang lebih
tunggu.
Demam meningkatkan BMR. Orang yg
berotot memiliki BMR lebih tinggi
daripada orang yg gemuk
13
14. Suatu kondisi dimana tubuh sanangat
kekurangan kalori dan protein (atau nutrien
lain) yang menyebabkan berkurangnya masa
tubuh sel dan menyebabkan berbagai disfungsi
organ
Penyebab : intake tidak adekuat, gangguan
absorbsi, peningkatan metabolisme
Malnutrisi sering terjadi di ICU …….. ???????
15. Status nutrisi di ICU sulit untuk dikaji (pasien
tdk sadar, BB tidak bisa diukur)
BMI (Body mass index
MAMC (mid arm muscle circumference)
LILA (lingkar lengan atas
Food record (tanya pada keluarga)
Ketebalan lapisan lemak triceps
Mengukur BB ideal (bedasarkan tinggi lutut,
demispan)
16.
17. Weight change - both chronic (over 6
months) and acute (over 2 weeks)
Changes in food intake
Gastrointestinal symptoms - nausea,
vomiting, diarrhoea and anorexia
Functional impairment
Kombinasikan dengan pemeriksaan
fisik
18. Loss of subcutaneous fat - looking
especially at the chest and triceps
Muscle wasting - looking especially at
temporal region, deltoids & gluteals
Oedema (etiologi : hipoalbumin, gagal
jantung)
Ascites (etiologi : hipoalbumin, gagal
jantung)
19. Kulit kusam/ kering
Kulit rapuh/ luka susah sembuh
Tulang keropos (osteoporosis)
Stoma titis
Rambut rontok
Atropi otot
Lesu, lemah, letih
Hb ↓, albumin ↓, globulin ↓, kreatinin ↓ , dll
BB turun
Gejala gagal jantung : edema, asites
20.
21. ORAL
Pasin sadar
Tidak ada gangguan menelan, mis :
dispagia
Tidak ada masalah di mulut / rongga
mulut, mis : luka, ada masa tumot/ Ca
22. ENTERAL
Bila intake oral ada kendala, mis dispagia, Ca
di mulut/ rongga mulut
Variasi nutrisi enteral
1. NGT (naso gastric tube)
2. OGT (oro gastric tube
3. Enterostomi : gastrostomi / yeyenostomi
23.
24. PARENTERAL
Sebaiknya diberikan melalui CVC (central
venous chateter) cairan nutrisi hipertonik
Bila menggunakan akses perifer, gunakan
cairan nutrisi yang isotonik
Bila cairan hipertonis dipaksakan melalui jalur
periferal ekstrapasasi/ plebitis
25. KOMBINASI
Oral + parenteral
Enteral + parenteral
Disesuaikan dengan kecukupan kalori dan
daya oabsorbsi
26. Segera
EEN (early enteral nutrition)
Inisiasi EEN dalam 24-48 jam, ketika pasien
tidak mampu memenuhi asupan oral
Apabila terjasi disfungsi GI, pemberian
dilakukan secara perlahan dg kecepatan
rendah (5-10 cc/jam) ditingkatkan bertahap
sesuai tolerasi GI dan hemodinamik pasien
Proses pencernaan memerlukan ATP yang
cukup banyak
27. Kapan penambahan parenteral nutrisi, terapi
kombinasi…?
Pendapat 1 : pada pasien dengan tingkat
nutrisi rendah diberikan 7 hari pertama sejak
pasien masuj ICU
Pendapat 2 : diberikan pada 3-7 hari jika nutrisi
EN ada kontraidikasi.
28. Refeeding syndrome
Sering terjadi pada pasien malnutrisi berat, pasien
kelaparan lama
Terjadi pada beberapa hari pertama pemberian
nutrisi
Gejala : kelemahan, gagal napas, gagal jantung,
aritmia, kejang, dan kematian.
Kelaparan menyebabkan hilangnya elektrolit
intraseluler, sekunder akibat kebocoran dan
berkurangnya pemompaan trans-membran, dan
simpanan intraseluler dapat menjadi sangat
terkuras meskipun kadar serum mungkin normal
29. Overfeeding
Pemberian makan yang berlebihan dg tujuan
untuk mengejar katabolisme yang tinggi
Tapi tidak berhasil dan dihubungkan dengan
kematian pasien
Dapat menyebabkan uremia,
hiperglikemia,hiperlipidemia, perlemakan hati
(steatosis hati), hiperkapnia (terutama dengan
kelebihan)karbohidrat) dan kelebihan cairan
30. Hyperglycaemia
Pasien kritis bisa mengalami resistensi insulin
yang diakibatkan oleh peningkatan respon
stres
Montoring dan Kontrol gula darah
31. Specific complications of enteral nutrition
Terjasi aspirasi
Pneumonia aspirasi (HAV / VAP)
Hati-hati dalam prosedur pemberian EN
Antisipasi
1. Cek retensi gaster
2. Monitoring Bising Usus
3. Semifowler saat pemberian makan
32. Specific complications of parenteral nutrition
Pemberian melalui akses perifer plebitis
Pemasangan CVC berisiko terjadi
pneumothorax, haemothorax, arterial or nerve
damage, infection, central vein thrombosis
and erosion through the wall of the vein or
right atrium
PN juga menjadi predisposisi penyakit
hepatobilier, spt Fatty liver, cholestasis and
acalculous cholecystitis
37. PERKIRAAN KEBUTUHAN TOTAL KALORI
Kebutuhan Total Energi = BEE x FA x FI
Contoh :
Pasien laki-laki umur 30 thn dengan severe
head injuri, BB 50 kg, suhu 38˚C, TB 150 cm,
berapa total kebutuhan kalori pasien
tersebut .... ?