Dokumen tersebut membahas tentang hari Sabat dan artinya bagi umat manusia. Hari Sabat mengingatkan kita bahwa Tuhan menciptakan dan membebaskan kita dari dosa. Hari Sabat juga menunjuk kepada Yesus sebagai Pencipta dan Penebus kita. Kita diajak untuk benar-benar berhenti dan beristirahat pada hari itu sambil memuji Tuhan.
2. Sabat mengingatkan kita bahwa Tuhan menciptakan kita dan
bahwa Dia mampu membebaskan dan menebus kita. Pencipta Yang
Mahakuasa yang membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir
dapat membebaskan kita dari dosa yang memperbudak kita.
Kita beristirahat pada hari Sabat dengan berkat dari Dia yang
menciptakan kita, menebus kita, menguduskan kita, dan ingin
bersekutu dengan kita.
Hari Sabat adalah sebuah oasis perhentian surgawi di gurun
gersang dari dunia yang membingungkan dan sekuler ini.
3. Penciptaan dimulai dengan dunia yang gersang, gelap, dan tidak
ada kehidupan (Kej 1:1-2). Sedikit demi sedikit, hal-hal lain
seperti terang, udara, tanah, dan tumbuh-tumbuhan diciptakan.
Setelah tempat kediaman siap, Tuhan menciptakan ritme dunia baru dengan menempatkan
beberapa “pengatur waktu”: Matahari, Bulan, dan bintang-bintang.
Akhirnya, kehidupan memenuhi dunia selama dua hari berikutnya.
Kemudian Tuhan menciptakan bentuk kehidupan yang unik menurut
gambar-Nya dengan perhatian khusus: seorang pria (‘ish) dan seorang
wanita (‘ishshah). Semuanya “sungguh amat baik.” (Kej 1:31).
Penciptaan belum selesai. Setelah enam
hari aktivitas kreatif, Tuhan berhenti.
Perhatikan bahwa hari perhentian dianggap
sebagai bagian dari minggu Penciptaan.
4. Hari terakhir dari Penciptaan diberkati dan dikhususkan bagi ciptaan Tuhan
untuk memiliki persekutuan penuh dengan-Nya. Meskipun dunia bebas dari
dosa dan tekanan, manusia perlu mengesampingkan tugas sehari-hari dan
menghabiskan satu hari penuh bersama Pencipta mereka.
Ketika dosa memasuki dunia, rasa sakit, kelemahan,
dan kekerasan menggantikan sukacita dan kedamaian.
Karena itu, manusia memerlukan hari istirahat itu
untuk menghabiskan waktu yang berharga bersama
Pencipta mereka lebih dari sebelumnya.
Ketika Tuhan merangkum Hukum-Nya dalam Sepuluh
Perintah, Dia memasukkan hari Sabat bagi kita untuk
beristirahat dan untuk mengingat bahwa Dia
menciptakan kita (Kel 20:8-11).
5. “Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka
roti itu tidak ada pada hari itu.” (Keluaran 16:26)
Musa mendorong Israel kembali untuk memelihara hari Sabat sebelum
keluar dari Mesir. Namun, Firaun mencegahnya (Keluaran 5:4-5).
Hari Sabat tiba-tiba disebutkan dalam
Keluaran 16, jadi orang Israel
mengetahui Sabat sebelumnya. Begitu
mereka dibebaskan dari Mesir dan
sebelum tiba di Gunung Sinai, Tuhan
mengingatkan mereka tentang
pentingnya perhentian Sabat melalui
keajaiban manna.
Allah menghubungkan perhentian Sabat dengan kasih dan
pemeliharaan-Nya bagi mereka (Ulangan 8:3).
Musa kembali menyebutkan hari Sabat sebelum orang Israel
memasuki Tanah Perjanjian, menghubungkannya dengan Penebusan.
6. “Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau
dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan
yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan
hari Sabat.” (Ulangan 5:15)
Sebuah generasi baru muncul setelah hampir 40 tahun Sepuluh
Perintah Allah dinyatakan di Gunung Sinai. Generasi baru ini bersedia
memasuki Kanaan dan perhentian yang dijanjikan (Ibr 3:8-11, 16-19).
Ketika mengingat Sepuluh Perintah, penekanan Sabat pada saat ini
dikaitkan dengan kuasa penebusan Allah (Ulangan 5:12-15).
Oleh karena itu, Sabat terkait dengan masa lalu
[Penciptaan], masa sekarang [Penebusan], dan masa
depan [Ciptaan Baru bagi orang-orang yang ditebus]
(Yesaya 66:23).
Sabat menunjuk kepada Yesus, Pencipta dan Penebus
kita. Kita akan hidup selamanya bersama Dia.
7. SABAT DAN PERHENTIAN
“Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari
kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus
TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala
acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,” (Yesaya 58:13)
Bagaimana saya harus
berhenti pada hari Sabat,
sesuai dengan Mazmur 92,
Keluaran 16:29, dan Yesaya
58:13?
Memuji Tuhan (ay 1)
Memberitakan tentang Allah kepada orang lain (ay 2)
Bernyanyi untuk Tuhan (ay.3)
Bersukacita dalam Penciptaan Tuhan (ay 4-5)
Mengingat kebenaran Allah (ay 6-9)
Menemukan kekuatan baru di dalam Tuhan (ay 10)
Bertemu Tuhan bersama dengan Gereja-Nya (ay 13)
Gunakan waktu bersama keluarga dan teman Anda (Kel 16:29)
Jangan lakukan kehendakmu sendiri (Yes 58:13)
Menikmati Sabat (Yes 58:13)
Jangan berpikir atau berbicara tentang pekerjaan sehari-hari mu
(Yes 58:13)
“maka engkau akan bersenang-
senang karena TUHAN.” (Yes 58:14)
8. “Hari Sabat bukannya hanya untuk orang
Israel saja, tetapi untuk dunia. Hukum itu
telah diumumkan kepada manusia di taman
Eden dan mempunyai keharusan yang tidak
akan binasa, sebagaimana halnya dengan
sepuluh hukum. […] Dan apabila Eden akan
kembali memberikan kembangnya di atas
dunia, maka hari Sabat Tuhan yang suci akan
dimuliakan oleh seluruhnya yang ada pada
naungan Matahari.”
E. G. W. (The Desire of Ages, cp. 29, p. 283)