Cerita Yunus menggambarkan perjalanan seorang nabi dalam memahami dan menerima kasih karunia Tuhan. Yunus awalnya menolak tugasnya untuk memberitakan kepada orang Niniwe karena tidak mengasihi musuh-musuh Israel. Namun, melalui berbagai pengalaman, termasuk penyelamatan dari ikan besar, Yunus akhirnya belajar untuk menerima kasih karunia Tuhan bagi semua orang, bukan

1. Lesson 12 for September 18, 2021

2. Tidak mungkin untuk sepenuhnya beristirahat di dalam Kristus jika
Anda tahu Anda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
kehendak-Nya.
Nabi Yunus silih berganti tenang dan gelisah. Dia menikmati istirahat
di dalam Tuhan sampai dia dipanggil untuk berkhotbah kepada
musuh-musuhnya.
Dia tidak menemukan istirahat dengan melarikan diri, tetapi jurang
yang dalam. Begitu dia memenuhi misinya, dia masih tidak dapat
menemukan istirahat. Dia bahkan marah ketika tanaman yang tidak
penting menjadi layu. Apakah akhirnya Yunus menemukan istirahat?

3. Tuhan memintanya untuk menyampaikan
pekabaran ke Niniwe. Yunus memilih untuk
melarikan diri dan mencari istirahat di ruangan
bagian bawah kapal yang tenggelam.
Yunus tahu tentang kekejaman orang Niniwe
(suatu kota orang Asyur). Mereka telah
melakukan beberapa serangan ke wilayah Israel.
Tarsis
Gat-hefer
Niniwe
Mediterranean
Sea
Yunus tinggal di Gat-hefer. Dia
adalah seorang nabi yang
berhasil selama pemerintahan
Yerobeam II (2Raj 14:25). Dia
mengenal Tuhan dan
beristirahat di dalam Dia. Dia panik. Bagaimana dia
bisa berkhotbah kepada
musuh-musuhnya? Bukankah
mereka akan bereaksi keras?
Dan bagaimana jika Tuhan
mengampuni orang Niniwe?
Dia akan terlihat seperti nabi
pembohong!

4. Tuhan mengirim seekor ikan besar untuk
menyelamatkan Yunus dari kematian. Akhirnya, dia
menemukan istirahat yang dia inginkan. Doanya
mencerminkan perasaannya pada saat itu (Yunus 2).
Dia bersyukur kepada
Tuhan karena
mendengarkan tangisan
kesusahannya (ay 2)
Tuhan menyelamatkan
hidupnya ketika kematian itu
sudah pasti. Ini memberinya
harapan bahwa dia akan
melihat Bait Suci lagi (ay 3-6)
Dia yakin bahwa Tuhan
mendengarkan doanya di
Bait Suci Surgawi-Nya (ay 7)
Dia mengakui bahwa
melakukan kehendak Tuhan
adalah satu-satunya jalan
yang aman (ay 8-9)

5. Bagi orang Israel, Niniwe (663 hektar, 1638 acres)
dapat dianggap sebagai “kota yang mengagumkan
besarnya” (Yunus 3:3) jika dibandingkan dengan
Samaria (8 hektar, 20 acres).
Perlu tiga hari berjalan kaki untuk mengelilingi kota. Namun, satu
hari khotbah Yunus tentang kehancuran yang akan datang sudah
cukup untuk menggerakkan orang Niniwe kepada pertobatan secara
kolektif.
Roh Kudus dengan usaha keras bekerja dalam hati orang Niniwe.
Bahkan raja menutupi dirinya dengan kain kabung dan duduk di
abu untuk menunjukkan pertobatannya: “Siapa tahu, mungkin
Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya
yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” (Yunus 3:9)
Orang Niniwe menemukan istirahat dalam belas kasihan Tuhan.

6. Yunus mengenal Tuhan dan belas kasihan-Nya. Dia yakin Tuhan
telah mengampuni Niniwe bahkan sebelum periode 40 hari berakhir
(Yunus 4:2, 5). Maka dia akan terlihat seperti seorang nabi palsu!
Tuhan dengan sabar memperingatkan Yunus bahwa marah itu tidak benar (Yunus 4:4). Kemudian
Dia menggunakan contoh praktis untuk mengajarinya bagaimana kasih karunia bekerja.
Tuhan memberi Yunus tanaman yang indah sehingga dia bisa duduk di tempat teduh. Namun,
Tuhan membuatnya layu di malam hari. Yunus menjadi sangat marah sehingga dia ingin mati.
“Engkau sayang kepada pohon
jarak itu […]Bagaimana tidak
Aku akan sayang kepada
Niniwe, kota yang besar itu,
yang berpenduduk lebih dari
seratus dua puluh ribu orang?”
(Yunus 4:10-11)

7. Orang Niniwe memerlukan seseorang
untuk memperingatkan mereka tentang
kesalahan mereka. Tuhan mengutus
seorang nabi yang PERLU untuk
mengasihi orang Niniwe!
Mungkin Yunus tidak tahu bahwa dia
belum siap untuk memiliki tetangga
orang Niniwe di Surga. Dia perlu belajar
untuk mengasihi seperti Tuhan.
Jika tradisinya benar, Yunus belajar dan
menghabiskan sisa hidupnya untuk
merawat orang Niniwe.
Di sisi lain, raja [Adad-nirari III (810-782 SM)]
memperkenalkan monoteisme ke orang Niniwe.
Kasih Tuhan menang baik bagi orang Niniwe
maupun dalam hati Yunus!

8. “Dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya, Yunus
telah diberi kepercayaan untuk memikul tanggung
jawab yang berat; namun Ia yang menyuruh pergi itu,
sanggup menolong hamba-Nya dan mengaruniakan
sukses kepadanya. Sekiranya nabi itu menurut dengan
tidak ragu-ragu, ia mungkin akan mengalami banyak
pengalaman pahit, tetapi akan mendapat berkat yang
limpah. Namun, pada saat Yunus putus asa Tuhan tidak
meninggalkannya. Melalui serentetan kesulitan dan
jaminan yang luar biasa, keyakinan nabi itu pada Allah
dan pada kuasa-Nya yang tidak terbatas untuk
menyelamatkan dihidupkan kembali.”
E. G. W. (Prophets and Kings, cp. 22, p. 266)