Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh perkataan baik dan buruk serta pentingnya mengendalikan lidah. Perkataan baik mampu membawa berkat namun perkataan buruk dapat merusak hubungan dan jiwa. Hanya dengan bantuan Roh Kudus manusia dapat mengendalikan lidahnya untuk selalu mengucapkan kata-kata yang membangun.
2. “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara
kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai
guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih
berat..” (James 3:1)
Ada 2 Jenis Guru:
1. Mereka yang ingin menjadi guru, namun TUHAN tidak
menginginkannya. Mereka menyombongkan
pengetahuan mereka, namun mereka tidak mengajar
dengan benar. (Amsal 9:10)
2. Mereka yang memiliki Karunia mengajar. Dengan
rendah hati mereka menerima tanggung jawab yang
TUHAN berikan. (1 Korintus 12:28)
Gereja membutuhkan Guru-guru yang
bertanggungjawab. Mereka haruslah mencari
hikmat Ilahi dan menuntun kawanan domba
dengan pengajarannya dan memberikan teladan
kepada mereka.
3. “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan
seluruh tubuhnya.” (Yakobus 3:2)
“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan
hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari
perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap
dari hatinya.” (Luke 6:45)
Kata-kata
positif yang
manakah,
yang
tidakmenying
gung, yang
dapat keluar
dari mulut
kita?
Mengaku dengan mulut bahwa YESUS adalah TUHAN (Roma 10:9)
Meniru kata-kata yang diucapkan YESUS (Lukas 4:22)
Mengajar apa yang YESUS perintah untuk diajarkan (Ulangan 6:6-7)
Melakukan apa yang kita katakan (Ulangan 23:23)
Menyanyi dan memuji TUHAN (Mazmur 40:3)
Mengajar dan menuntun orang lain (Amsal 10:21)
Perkataan yang menggembirakan (Amsal 12:25)
Kita harus membawa “menawan segala pikiran dan
menaklukkannya kepada Kristus” (2 Kor. 10:5.
4. “Talenta berbicara dikaruniakan untuk digunakan bagi
semua orang. Kata-kata yang membahagiakan, jauh
sangat berharga daripada kata-kata yang
menggelapkan jiwa. Kata-kata tajam akan melukai
jiwa. Dalam kehidupan ini semua orang memiliki
kesulitan yang dapat membuat kita mudah bertengkar.
Semua orang menghadapi keluhan dan kekecewaan.
Bagaimanakah jika kita tidak membawa sinar matahari
namun kegelapan ke dalam kehidupan orang-orang
dengan siapa kita bergaul? Bagaimana jika kita tidak
mengucapkan kata-kata yang akan membantu dan
memberkati? Kata-kata tersebut akan menjadi berkat
bagi kita sendiri, sama seperti kepada siapa kita
mengucapkannya. E.G.W. (Our High Calling, October 15)
5. “Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita,
... kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Dan lihat saja kapal-kapal,
walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat
dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat
memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia
dapat membakar hutan yang besar.” (Yakobus 3:3-5)
Keganasan seekor kuda dapat dikendalikan
oleh tali kekang yang kecil. Sebuah kemudi
kapal yang kecil dapat mengendalikan
kapal yang besar. Sebatang mancis yang
kecil, dapat membakar sebuah hutan yang
besar sekalipun.
Lidah kita dapat melakukan kebaikan atau
sebaliknya, kadang-kadang, jika kita tidak
dapat menjinakkan lidah kita, mari kita
mengganti topik pembicaraan, jangan
sampai kita pula yang dijinakkan oleh lidah
kita.
6. “Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil
tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat
menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri
dinyalakan oleh api neraka. Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta
binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan
telah dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi tidak seorang pun yang berkuasa
menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan
penuh racun yang mematikan.” (Yakobus 3:6-8)
Beberapa perkataan dapat
mengandung racun, mereka
membinasakan segalanya
seperti api yang membara. Ia
menghancurkan persahabatan,
keluarga dan reputasi. Ia tidak
dapat dikembalikan pada saat
ia telah keluar dari mulut kita.
Kita tidak dapat menjinakkan lidah kita tanpa
pertolongan dari ROH KUDUS.
7. EFEK PERKATAAN POSITIF
“ Jawaban yang lemah lembut
meredakan kegeraman.”
(Amsal 15:1)
“Jagalah lidahmu terhadap yang
jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan
yang menipu.” (Mazmur
34:13)
“ Seseorang bersukacita karena
jawaban yang diberikannya, dan
alangkah baiknya perkataan yang
tepat pada waktunya!” (Amsal 15:23)
“Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata
dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh
yang sama memberikan karunia berkata-kata
dengan pengetahuan.” (1 Korintus 12:8)
“ Janganlah ada perkataan kotor keluar dari
mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang
baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya,
beroleh kasih karunia..” (Efesus 4:29)
EFEK PERKATAAN NEGATIF
“ tetapi perkataan yang pedas
membangkitkan marah.”
(Amsal15:1)
“ yang menajamkan lidahnya seperti
pedang, yang membidikkan kata yang
pahit seperti panah,.”(Mazmur 64:3)
“Orang yang tidak berguna menggali
lobang kejahatan, dan pada bibirnya
seolah-olah ada api yang
menghanguskan.” (Amsal16:27)
“Jikalau seseorang memberi jawab
sebelum mendengar, itulah
kebodohan dan kecelaannya.” (Amsal
18:13)
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap
kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada
hari penghakiman.” (Matius 12:36)
8. Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk
manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar
berkat dan kutuk. ... Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat
menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah
ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
(Yakobus 3:9-12)
Kealamiahan suatu sumber air menentukan kualitas
airnya. Kealamiahan suatu pohon menentukan buah
yang dihasilkannya. Namun manusia dapat
mengeluarkan dua jenis buah: Berkat atau Kutuk.
Sebagai orang Kristen, kita sepatutnya menghasilkan
buah BERKAT saja. Namun mengapakah terkadang buah
yang jahatlah yang keluar dari mulut kita?
Dosa merusak hubungan kita dengan TUHAN. Ia
menimbulkan perkataan yang buruk dalam diri kita;
kata-kata dengan konsekuensi yang membinasakan jiwa
kita.
Namun pun demikian, TUHAN mengampuni dosa-dosa
kita. Ia rela untuk memulihkan kita, sehingga kita dapat
membawa kata-katayang penuh berkat kepada dunia.
9. “Kefasihan berbicara paling membujuk adalah perkataan yang
diucapkan dalam kasih dan simpati. Kata-kata tersebut akan
membawa terang bagi pikiran yang sedang bingung dan harapan
untuk yang putus asa. Waktu di mana kita hidup membutuhkan
kuasa yang kudus dan kuat; membutuhkan kasih dan simpati
yang paling sungguh-sungguh dan lembut; membutuhkan kata-kata
yang tidak akan menimbulkan dukacita, namun kata-kata
yang memberikan semangat.Kita sudah sangat rindu untuk
pulang ke rumah, kita menantikan suatu negeri yang lebih baik,
Kanaan Surgawi. Dunia tidak membutuhkan perkataan yang
membuat orang tersinggung ketika diucapkan, mengapa kita
tidak berbicara tentang kasih yang telah Allah telah berikan
kepada kita? Mengapa kita tidak mencoba untuk menyembuhakn
hati orang-orang di sekitar kita dengan kata-kata simpati seperti
Kristus?” E.G.W. (Our High Calling, October 16)