2. VARIABEL KINERJA TAHUN 2015
NO VARIABEL SASARAN TARGET
REALISASI
BOBOT NILAI
n %
1 2 3 4 5 6 7
A KESEHATAN IBU DAN KB
1 Jumlah K4
20 % sasaran
bumil
95%
saskin
n/target 25 %RxB
2 Jumlah kunjungan ibu nifas
20 % sasaran
bufas
90%
saskin
idem 25 idem
3
Jumlah deteksi dini ibu hamil resti
oleh nakes
20 % x sasaran
variabel no. 1
60%
saskin
idem 30 idem
4
Jumlah persalinan oleh tenaga
kesehatan (khusus Rawat Inap)
20 % sasaran
bufas
95%
saskin
idem 30 idem
5
Jumlah ibu hamil resiko tinggi dan
atau komplikasi yang ditangani
20% x sasaran
Variabel no. 1
100%
saskin
idem 20 idem
KETERANGAN SASKIN = SASARAN KINERJA
3. VARIABEL KINERJA TAHUN 2015
NO VARIABEL SASARAN TARGET
REALISASI
BOBOT NILAI
n %
1 2 3 4 5 6 7 8
6
Jumlah bumil,bulin,bufas resti dan
atau komplikasi yang dirujuk
35 % dari jumlah
masing2 risti
ditangani
100%
saskin
n/target 25 %RxB
7
Jumlah kematian maternal yang
ditemukan dan diotopsi verbal
jml kematian
100%
saskin
idem 20 idem
8 Jumlah akseptor KB yang dilayani
10 % juml
akseptor KB Aktif
100%
saskin
idem 25 idem
9
Jumlah peserta KB dengan ESO &
komplikasi yg dilayani
10 % dari sasaran
Variabel no. 8
100%
saskin
idem 10 idem
10 Jumlah pemantauan ibu hamil resti
20% dari sasaran
Variabel no. 1
100%
saskin
idem 20 idem
4. DEFINISI OPERASIONAL
KINERJA
N
O
VARIABE
L
DEFINISI OPERASIONAL
A B C
1 Jumlah K4 Adalah jumlah kontak ibu hamil dengan petugas Puskesmas baik di dalam
maupun di luar gedung untuk pemeriksaan kehamilan sebanyak minimal 4
kali selama kehamilannya, dengan syarat minimal :
a. 1 kali selama trimester I
b. 1 kali selama trimester II
c. 2 kali selama trimester III, dengan pemeriksaan 10 T di wilayah kerjanya
pada kurun waktu tertentu
2 Jumlah
kunjungan ibu
nifas
Adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai
dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar oleh petugas puskesmas di
wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu, sedikitnya 3x yang meliputi :
a. 6 jam – 3 hari pasca persalinan
b. 4 – 28 hari
c. 29 – 42 harI
5. DEFINISI OPERASIONAL
KINERJA
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
A B C
3 Jumlah deteksi dini ibu
hamil resti oleh nakes
Adalah jumlah ibu hamil yang mempunyai risiko tinggi meliputi, Hb < 8 gr
%, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg),
edema nyata, eklampsi, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini,
letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada
primigravida, infeksi berat/ sepsis, persalinan prematur yang ditemukan/
dideteksi oleh tenaga kesehatan terlatih (dokter, bidan, perawat) di
Puskesmas atau di luar gedung di wilayah kerjanya pada kurun waktu
tertentu.
4 Jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan
Adalah jumlah pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan Puskesmas terlatih (dokter dan bidan) di wilayah kerjanya pada
kurun waktu tertentu
6. DEFINISI OPERASIONAL
KINERJA
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
A B C
5 Jumlah bumil, bulin, bufas resiko
tinggi/ komplikasi yang ditangani
Adalah jumlah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dengan komplikasi kebidanan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar & rujukan
(Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED) Komplikasi dalam kehamilan meliputi :
abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan pervaginam, hipertensi dalam kehamilan
(preeklampsia, eklampsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini.
6 Jumlah bumil,bulin,bufas resti /
komplikasi yang dirujuk
Adalah jumlah ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang mempunyai risiko tinggi meliputi
: Hb <8 gr %, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole >90 mmHg), edema
nyata, eklamsi, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/ sepsis,
persalinan premature yang dirujuk oleh tenaga kesehatan terlatih (dokter, bidan,
perawat) di Puskesmas di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu
7. DEFINISI OPERASIONAL
KINERJA
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
A B C
7 Jumlah kematian
maternal yang
ditemukan dan
diotopsi verbal
Adalah jumlah kematian bumil, bulin dan bufas yang
disebabkan oleh penyebab langsung maupun tidak langsung
yang ditemukan dan dibuatkan otopsi verbal oleh tenaga
kesehatan terlatih di Puskesmas di wilayah kerjanya pada kurun
waktu tertentu.
8 Jumlah akseptor KB
yang dilayani
Adalah peserta Keluarga Berencana (KB) yang pada saat ini
memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang
mengakhiri kesuburan yang dilayani oleh tenaga kesehatan
terlatih di Puskesmas di wilayah kerjanya pada kurun waktu
tertentu.
(Kunjungan baru akseptor KB di puskesmas )
8. DEFINISI OPERASIONAL
KINERJA
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
A B C
9 Jumlah peserta KB
dengan ESO &
komplikasi yg
dilayani
Adalah jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) yang mengalami
efek samping dan komplikasi yang dilayani oleh tenaga kesehatan
terlatih di Puskesmas di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu
10 Jumlah peserta KB
dengan ESO &
komplikasi yg
ditangani
Adalah jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) yang mengalami
efek samping dan komplikasi yang berhasil ditangani oleh tenaga
kesehatan terlatih di Puskesmas di wilayah kerjanya pada kurun
waktu tertentu
11 Jumlah pemantauan
ibu hamil resti
Adalah jumlah pemantauan ibu hamil sesuai dengan kriteria ibu
hamil resiko tinggi, di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
9. KRITERIA KOMPLIKASI IBU
HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS
• KRITERIA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
a) Abortus, b) Hiperemesis Gravidarum, c) perdarahan per vaginam, d) Hipertensi dalam
kehamilan (preeklampsia, eklampsia), e)kehamilan lewat waktu, f) ketuban pecah dini.
• KRITERIA IBU BERSALIN DENGAN KOMPLIKASI
a) Kelainan letak/presentasi janin, b) Partusmacet/ distosia, c) Hipertensi dalam
kehamilan (preeklampsia, eklampsia), d) perdarahan pasca persalinan, e) Infeksi berat/
sepsis, f) kontraksi dini/persalinan prematur, g) kehamilan ganda.
• KRITERIA IBU NIFAS DENGAN KOMPLIKASI
a) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), b) Infeksi nifas, c)
perdarahan nifas.
10. KRITERIA EFEK SAMPING OBAT
(ESO) DAN KOMPLIKASI KB
Perdarahan, infeksi/ abses,
fluor albus patologis,
perforasi, translokasi,
hematoma, tekanan darah
11. KRITERIA EFEK SAMPING OBAT
(ESO) DAN KOMPLIKASI KB
Efek samping metode KB sederhana
• Kondom
– Iritasi lokal pada penis
– Kondom rusak atau bocor sebelum pemakaian
– Kondom bocor saat berhubungan
– Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual
• Diafragma
– Infeksi saluran kemih
– Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rectum
– Timbul cairan vagina yang berbau
– Luka dinding vagina akibat tekanan pegas diafragma
12. KRITERIA EFEK SAMPING OBAT
(ESO) DAN KOMPLIKASI PER
METODE KB
B. Efek samping metode KB
modern
1) Pil
• Terjadi amenorhoe
• Perdarahan bercak/Spotting
• Mual, pusing/muntah
2) Suntik
• Amenorrhoe
• Perdarahan
3) Implant
• Amenorrhea
• Perdarahan bercak/Spotting
• Ekspulsi batang implant
• Infeksi pada daerah insersi
• Berat badan naik/turun
4) Intra Uterine Devices (IUD)
• Perdarahan
• Kram dan nyeri
13. KRITERIA EFEK SAMPING OBAT
(ESO) DANKOMPLIKASI KB
C. Efek samping metode KB
mantap
1) Tubektomi
• Reaksi alergi anestesi
• Infeksi atau abses pada luka
• Perforasi rahim
• Perlukaan kandung kencing
• Perlukaan usus
• Perdarahan mesosalping
2) Vasektomi
• Reaksi alergi anestesi
• Perdarahan
• Hematoma
• Infeksi
• Granuloma sperma
• Gangguan penis
15. PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN
VARIABEL SASARAN TARGET SATUAN REALISASI BOBOT NILAI
% n %
1.Tingkat kepatuhan SOP
pelayanan ANC
Nilai total daftar
tilik ( 114 ) 80 SOP 40
2. Tingkat kepatuhan SOP
pelayanan KB
a. Alat medis dan non
medis
Nilai Total
Daftar Tilik ( 80) 80 SOP 5
b. Suntik
Nilai total
daftar tilik ( 18) 80 SOP 10
c,. IUD (pasang)
Nilai total daftar
tilik (61) 80 SOP 10
d. Implant (pasang)
Nilai total daftar
tilik (37) 80 SOP 10
16. DEFINISI OPERASIONAL
KINERJA
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
A B C
D. PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN
1 Tingkat Kepatuhan
terhadap SOP ANC
DAN KB
Adalah kegiatan yang diakukan untuk mengamati tingkat kepatuhan
tenaga kesehatan dalam pelayanan ANC dan KB sesuai dengan
SOP dengan menggunakan daftar tilik, dilaksanakan tiap 6 bulan
sekali.