SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
AKULTURASI DAN
PERKEMBANGAN BUDAYA
ISLAM
PENGERTIAN AKULTURASI
KEBUDAYAAN ISLAM
Akulturasi Kebudayaan Islam Adalah sebuah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan
budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya Contohnya sebuah proses
percampuran 2 budaya atau lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam waktu yang lama
sehingga dapat saling memengaruhi.
Faktor Kontak Akulturasi
• Kontak sosial pada semua lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, maupun antar individu dalam
dua masyarakat.
• Kontak budaya dalam situasi bersahabat ataupun situasi bermusuhan.
• Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam semua unsur budaya, baik
dalam ekonomi, bahasa. teknologi. kemasyarakatan. agama, kesenian, ataupun ilmu pengetahuan.
• Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak ataupun sedikit.
• Kontak budaya baik antar sistem budaya, sistem sosial, ataupun unsur budaya fisik.
MACAM-MACAM, JENIS DAN CONTOH AKULTURASI
KEBUDAYAAN ISLAM
• Seni Bangunan
Seni dan Arsitektur bangunan Islam di Indonesia
sangatlah unik, menarik dan akulturatif. Seni bangunan
yang menonjol di zaman perkembangan Islam ini adalah
masjid, menara dan makam.
• Masjid dan Menara
Dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam,
terlihat ada perpaduan antara unsur Islam dengan
kebudayaan praIslam yang sudah ada sebelumnya.
CIRI-CIRINYA ADALAH:
1. Atapnya berbentuk tumpang yakni atap yang bersusun semakin ke atas
semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil
1, 3 atau 5 Dan biasanya ditambah dengan kemuncak guna memberi tekanan
akan keruncingannya yang disebut Mustaka.
2. Tak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di
luar Indonesia atau yang ada sekarang, namun dilengkapi dengan kentongan
atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan
kentongan adalah budaya asli Indonesia.
3. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yakni sebelah barat alun-alun atau
bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yakni di atas bukit atau dekat
dengan makam.
• Makam
Makam-makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat
kesultanan adalah makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak, makam
raja-raja Mataram-Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), makam sultan-sultan Palembang,
makam sultan-sultan di daerah Nanggroe Aceh, yakni kompleks makam di Samudera
Pasai, makam Sultan Ternate di Ternate, makam sultan-sultan Goa di Tamalate, serta
kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan kompleks makam di Watan Lamuru (Sulawesi
Selatan), makam-makam di berbagai daerah lainnya di Sulawesi Selatan, dan kompleks
makam Selaparang di Nusa Tenggara serta masih banyak yang lainnya.
Di beberapa tempat ada makam-makam yang penempatannya ada di daerah
dataran tinggi. Contohnya makam Sunan Bonang di Tuban, makam Sunan Derajat
(Lamongan), makam Sunan Kalijaga di Kadilangu (Demak), makam Sunan Kudus di Kudus,
makam Maulana Malik Ibrahim dan makam Leran di Gresik (Jawa Timur), makam Datuk Ri
Bkalianng di Takalar (Sulawesi Selatan), makam Syaikh Burhanuddin (Pariaman), makam
Syaikh Kuala atau Nuruddin ar-Raniri (Aceh) serta masih banyak para dai lainnya di tanah
air yang dimakamkan.
CIRI-CIRINYA
• Makam-makam kuno dibangun di atas bukit maupun tempat-tempat yang tinggi.
• Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing, nisannya
pun terbuat dari batu.
• Di atas jirat umumnya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau
kubba.
• Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antar makam dengan
makam ataupun kelompok-kelompok makam.
• Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya
makam itu adalah makam para wali atau raja Contohnya adalah masjid makam
Sendang Duwur di Tuban.
• Seni Ukir
Pada masa perkembangan Islam di zaman madya, berkembang ajaran bahwa seni
ukir, patung, dan melukis makhluk hidup, bahkan manusia secara nyata, tak
diperbolehkan. Di Indonesia ajaran itu ditaati. Hal tersebut menyebabkan seni patung di
Indonesia pada zaman madya, kurang berkembang. Padahal pada masa sebelumnya seni
patung sangat berkembang, baik patung-patung bentuk manusia ataupun binatang. Akan
tetapi, seteah zaman madya, seni patung berkembang seperti yang bisa kita saksikan
sekarang ini.
Meskipun seni patung untuk menggambarkan makhluk hidup secara nyata tak
diperbolehkan. Namun, seni pahat atau seni ukir terus berkembang. Para seniman tak
ragu-ragu mengembangkan seni hias dan seni ukir dengan motif daun-daunan dan
bunga-bungaan seperti yang sudah dikembangkan sebelumnya. Lalu ditambah seni hias
dengan huruf Arab (kaligrafi). Bahkan muncul kreasi baru, yakni kalau terpaksa mau
melukiskan makluk hidup, akan disamar dengan berbagai hiasan, sehingga tidak lagi
jelas-jelas berwujud binatang atau manusia.
Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan
berbagai macam motif ukir-ukiran. Contohnya, ukir-ukiran pada
pintu atau tiang pada bangunan keraton maupun masjid, pada
gapura atau pintu gerbang. Dikembangkan pun seni hias atau seni
ukir dengan bentuk tulisan Arab yang dicampur dengan ragam hias
yang lain. Malah ada seni kaligrafi yang membentuk orang,
binatang, atau wayang.
• Aksara dan Seni Sastra
• Tersebarnya Islam di Indonesia membawa pengaruh besar dalam
bidang aksara atau tulisan. Abjad atau huruf-huruf Arab sebagai
abjad yang dipakai untuk menulis bahasa Arab mulai dipakai di
Indonesia. Bahkan huruf Arab dipakai di bidang seni ukir.
Berhubungan dengan itu berkembang seni kaligrafi. Di samping
pengaruh sastra Islam dan Persia, perkembangan sastra di zaman
madya tak terlepas dari pengaruh unsur sastra sebelumnya.
• Dengan begitu terjadilah akulturasi antara sastra Islam dengan sastra
yang berkembang di zaman praIslam. Seni sastra di zaman Islam
tersebut berkembang di Melayu dan Jawa. Dilihat dan corak dan
isinya, ada beberapa jenis seni sastra adalah sebagai berikut:
• Hikayat
Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah maupun dongeng. Dalam
hikayat banyak ditulis berbagai peristiwa yang menarik, keajaiban, atau hal-hal
yang tak masuk akal. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran yaitu karangan bebas
atau prosa. Hikayat-hikayat yang terkenal, contohnya Hikayat Iskandar Zulkarnain,
Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, Hikayat si Miskin, Hikayat 1001 Malam,
Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, dan masih banyak yang lainnya.
• Babad
Babad mirip dengan hikayat Penulisan babad murup tulisan sejarah, namun isinya
tidak selalu berdasarkan fakta.Jadi, isinya campuran fakta sejarah, mitos, dan
kepercayaan.Di tanah Melayu sendiri terkenal dengan sebutan tambo atau salasilah.
Contoh babad ialah Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, dan Babad
Surakarta.
• Syair
Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan
karya sastra berupa sajak-sajak yang terdiri atas 4 baris
setiap baitnya. Contoh syair sangat tua ialah syair yang
tertulis pada batu nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.
• Suluk
Suluk adalah karya sastra yang berupa kitab-kitab serta
isinya menjelaskan soal-soal tasawufnya. Contoh nya suluk
yakni Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang
Sumirang.
BIDANG KESENIAN
Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernapas Islam yang bertujuan guna
menyebarkan ajaran Islam. Kesenian itu, contohnya adalah:
• Debus
Debus adalah tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam
ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat
dalam Al Quran serta salawat nabi. Tarian ini ada di Banten dan Minangkabau.
• Seudati
Seudati adalah sebuah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dan kata syaidati
yang berarti permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman berarti delapan.
Tarian ini aslinya dimainkan oleh 8 orang penari. Para pemain menyanyikan lagu yang
isinya adalah salawat nabi.
• Wayang
Wayang adalah termasuk wayang kulit, Pertunjukan wayang
telahberkembang sejak zaman Hindu, akan namun, pada zaman Islam terus
dikembangkan laluberdasarkan cerita Amir Hamzah dikembangkan
pertunjukan wayang golek.
• Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah
WUJUD AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN
BUDAYA ISLAM
• Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak
kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha seperti yang
pernah Anda pelajari pada modul sebelumnya. Dengan masuknya Islam,
Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (proses bercampurnya dua
(lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling
mempengaruhi), yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam
Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha
hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya
bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat
Indonesia.
WUJUD ALKULTURASI SENI BANGUNAN
• Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam,
istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut:
• Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil
dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan
biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya
yang disebut dengan Mustaka.
• Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar
Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug
untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan
budaya asli Indonesia.
• Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan
didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid
Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Selain bangunan masjid sebagai
wujud akulturasi kebudyaan Islam, juga terlihat pada bangunan makam. Ciri-ciri dari
wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:
• makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.
• makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya
juga terbuat dari batu.
• di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau
kubba.
• dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan
makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk
kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap
dan tidak berpintu).
• Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya
makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang
Duwur di Tuban.

More Related Content

Similar to AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx

Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)
Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)
Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)Khansha Hanak
 
Evolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaa
Evolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaaEvolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaa
Evolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaaPiong Chin
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaEvi Yuniar
 
Peniggalan budaya islam
Peniggalan budaya islamPeniggalan budaya islam
Peniggalan budaya islamMeda Azara
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamDiennisa Thahira
 
Masa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamMasa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamAdi Rachmanto
 
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran IslamSejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran IslamListya Angreni
 
kelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptx
kelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptxkelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptx
kelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptxudinwahyudin9
 
HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  
HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  
HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  rissa nabilla hakiki
 
Ski 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islamSki 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islamAbrori Rozaq
 
Ski 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islamSki 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islamAbrori Rozaq
 
TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.
TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.
TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.cekelat DAIM
 
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauIslam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauDiennisa Thahira
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbipaitarbiyah
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbipaitarbiyah
 
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianAkulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianDiennisa Thahira
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbisyukri_05
 

Similar to AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx (20)

Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)
Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)
Perkembangan Seni rupa di indonesia (Pelajaran seni rupa kelas XII)
 
Seni budaya lokal islam indonesia
Seni budaya lokal islam indonesiaSeni budaya lokal islam indonesia
Seni budaya lokal islam indonesia
 
Evolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaa
Evolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaaEvolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaa
Evolusi bentuk dan makna dalam simbolisme seni bina dr. sabrizaa
 
Ski indonesia
Ski indonesiaSki indonesia
Ski indonesia
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Peniggalan budaya islam
Peniggalan budaya islamPeniggalan budaya islam
Peniggalan budaya islam
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islam
 
Masa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamMasa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islam
 
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran IslamSejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
 
kelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptx
kelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptxkelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptx
kelompok8-141008032719-conversion-gate02.pptx
 
HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  
HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  
HASIL KARYA SENI RUPA ZAMAN ISLAM – ZAMAN TRADISI  
 
Ski 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islamSki 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islam
 
Ski 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islamSki 5 jejak kebudayaan islam
Ski 5 jejak kebudayaan islam
 
Seni Islam Kuno
Seni Islam KunoSeni Islam Kuno
Seni Islam Kuno
 
TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.
TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.
TAMADUN MELAYU : mampukah berdiri tanpa islam.
 
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauIslam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
 
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianAkulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
 

AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx

  • 2. PENGERTIAN AKULTURASI KEBUDAYAAN ISLAM Akulturasi Kebudayaan Islam Adalah sebuah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya Contohnya sebuah proses percampuran 2 budaya atau lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga dapat saling memengaruhi. Faktor Kontak Akulturasi • Kontak sosial pada semua lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, maupun antar individu dalam dua masyarakat. • Kontak budaya dalam situasi bersahabat ataupun situasi bermusuhan. • Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam semua unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi. kemasyarakatan. agama, kesenian, ataupun ilmu pengetahuan. • Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak ataupun sedikit. • Kontak budaya baik antar sistem budaya, sistem sosial, ataupun unsur budaya fisik.
  • 3. MACAM-MACAM, JENIS DAN CONTOH AKULTURASI KEBUDAYAAN ISLAM • Seni Bangunan Seni dan Arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangatlah unik, menarik dan akulturatif. Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam ini adalah masjid, menara dan makam. • Masjid dan Menara Dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam, terlihat ada perpaduan antara unsur Islam dengan kebudayaan praIslam yang sudah ada sebelumnya.
  • 4. CIRI-CIRINYA ADALAH: 1. Atapnya berbentuk tumpang yakni atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5 Dan biasanya ditambah dengan kemuncak guna memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut Mustaka. 2. Tak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, namun dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan adalah budaya asli Indonesia. 3. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yakni sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yakni di atas bukit atau dekat dengan makam.
  • 5. • Makam Makam-makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat kesultanan adalah makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak, makam raja-raja Mataram-Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), makam sultan-sultan Palembang, makam sultan-sultan di daerah Nanggroe Aceh, yakni kompleks makam di Samudera Pasai, makam Sultan Ternate di Ternate, makam sultan-sultan Goa di Tamalate, serta kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan kompleks makam di Watan Lamuru (Sulawesi Selatan), makam-makam di berbagai daerah lainnya di Sulawesi Selatan, dan kompleks makam Selaparang di Nusa Tenggara serta masih banyak yang lainnya. Di beberapa tempat ada makam-makam yang penempatannya ada di daerah dataran tinggi. Contohnya makam Sunan Bonang di Tuban, makam Sunan Derajat (Lamongan), makam Sunan Kalijaga di Kadilangu (Demak), makam Sunan Kudus di Kudus, makam Maulana Malik Ibrahim dan makam Leran di Gresik (Jawa Timur), makam Datuk Ri Bkalianng di Takalar (Sulawesi Selatan), makam Syaikh Burhanuddin (Pariaman), makam Syaikh Kuala atau Nuruddin ar-Raniri (Aceh) serta masih banyak para dai lainnya di tanah air yang dimakamkan.
  • 6. CIRI-CIRINYA • Makam-makam kuno dibangun di atas bukit maupun tempat-tempat yang tinggi. • Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing, nisannya pun terbuat dari batu. • Di atas jirat umumnya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba. • Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antar makam dengan makam ataupun kelompok-kelompok makam. • Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam itu adalah makam para wali atau raja Contohnya adalah masjid makam Sendang Duwur di Tuban.
  • 7. • Seni Ukir Pada masa perkembangan Islam di zaman madya, berkembang ajaran bahwa seni ukir, patung, dan melukis makhluk hidup, bahkan manusia secara nyata, tak diperbolehkan. Di Indonesia ajaran itu ditaati. Hal tersebut menyebabkan seni patung di Indonesia pada zaman madya, kurang berkembang. Padahal pada masa sebelumnya seni patung sangat berkembang, baik patung-patung bentuk manusia ataupun binatang. Akan tetapi, seteah zaman madya, seni patung berkembang seperti yang bisa kita saksikan sekarang ini. Meskipun seni patung untuk menggambarkan makhluk hidup secara nyata tak diperbolehkan. Namun, seni pahat atau seni ukir terus berkembang. Para seniman tak ragu-ragu mengembangkan seni hias dan seni ukir dengan motif daun-daunan dan bunga-bungaan seperti yang sudah dikembangkan sebelumnya. Lalu ditambah seni hias dengan huruf Arab (kaligrafi). Bahkan muncul kreasi baru, yakni kalau terpaksa mau melukiskan makluk hidup, akan disamar dengan berbagai hiasan, sehingga tidak lagi jelas-jelas berwujud binatang atau manusia.
  • 8. Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai macam motif ukir-ukiran. Contohnya, ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton maupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Dikembangkan pun seni hias atau seni ukir dengan bentuk tulisan Arab yang dicampur dengan ragam hias yang lain. Malah ada seni kaligrafi yang membentuk orang, binatang, atau wayang.
  • 9. • Aksara dan Seni Sastra • Tersebarnya Islam di Indonesia membawa pengaruh besar dalam bidang aksara atau tulisan. Abjad atau huruf-huruf Arab sebagai abjad yang dipakai untuk menulis bahasa Arab mulai dipakai di Indonesia. Bahkan huruf Arab dipakai di bidang seni ukir. Berhubungan dengan itu berkembang seni kaligrafi. Di samping pengaruh sastra Islam dan Persia, perkembangan sastra di zaman madya tak terlepas dari pengaruh unsur sastra sebelumnya. • Dengan begitu terjadilah akulturasi antara sastra Islam dengan sastra yang berkembang di zaman praIslam. Seni sastra di zaman Islam tersebut berkembang di Melayu dan Jawa. Dilihat dan corak dan isinya, ada beberapa jenis seni sastra adalah sebagai berikut:
  • 10. • Hikayat Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah maupun dongeng. Dalam hikayat banyak ditulis berbagai peristiwa yang menarik, keajaiban, atau hal-hal yang tak masuk akal. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran yaitu karangan bebas atau prosa. Hikayat-hikayat yang terkenal, contohnya Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, Hikayat si Miskin, Hikayat 1001 Malam, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, dan masih banyak yang lainnya. • Babad Babad mirip dengan hikayat Penulisan babad murup tulisan sejarah, namun isinya tidak selalu berdasarkan fakta.Jadi, isinya campuran fakta sejarah, mitos, dan kepercayaan.Di tanah Melayu sendiri terkenal dengan sebutan tambo atau salasilah. Contoh babad ialah Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, dan Babad Surakarta.
  • 11. • Syair Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya sastra berupa sajak-sajak yang terdiri atas 4 baris setiap baitnya. Contoh syair sangat tua ialah syair yang tertulis pada batu nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh. • Suluk Suluk adalah karya sastra yang berupa kitab-kitab serta isinya menjelaskan soal-soal tasawufnya. Contoh nya suluk yakni Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.
  • 12. BIDANG KESENIAN Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernapas Islam yang bertujuan guna menyebarkan ajaran Islam. Kesenian itu, contohnya adalah: • Debus Debus adalah tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat dalam Al Quran serta salawat nabi. Tarian ini ada di Banten dan Minangkabau. • Seudati Seudati adalah sebuah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dan kata syaidati yang berarti permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman berarti delapan. Tarian ini aslinya dimainkan oleh 8 orang penari. Para pemain menyanyikan lagu yang isinya adalah salawat nabi.
  • 13. • Wayang Wayang adalah termasuk wayang kulit, Pertunjukan wayang telahberkembang sejak zaman Hindu, akan namun, pada zaman Islam terus dikembangkan laluberdasarkan cerita Amir Hamzah dikembangkan pertunjukan wayang golek. • Kalender Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah
  • 14. WUJUD AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM • Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha seperti yang pernah Anda pelajari pada modul sebelumnya. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (proses bercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi), yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia.
  • 15. WUJUD ALKULTURASI SENI BANGUNAN • Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut: • Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka. • Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia. • Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
  • 16. Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Selain bangunan masjid sebagai wujud akulturasi kebudyaan Islam, juga terlihat pada bangunan makam. Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari: • makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat. • makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu. • di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba. • dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu). • Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur di Tuban.