Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Peran orang dewasa dan rutinitas dalam pengasuhan infant-toddler
1. Menurut Mena dan Eyer (2001:69) pengasuh dapat mengembangkan kurikulum dalam
bermain dapat dilakkan dalam tiga cara: (1) memberikan kebebasan kepada anak, (2)
membantu anak mengembangkan hal-hal yang menjadi minatnya, dan (3) menyediakan
sumber-sumber belajar.
Peran orang dewasa dalam permainan infant-toddler adalah: (1) mendorong interaksi dan
kemudian membiarkannya, (2) memberikan intervensi yang bersifat selektif, (3) memberikan
waktu, ruang dan material, (4) selalu siap sedia tetapi tidak menimbulkan gangguan pada
anak, (5) menyedikan rasa aman bagi anak, (6) mendukung pemecahan masalah, (7)
memberikan pijakan dan (8) melakukan pengamatan (Mena dan Eyer, 2001:71).
Rutinitas dalam pengasuhan dikemukan oleh Mena dan Eyer (2001:71) yaitu (1) Pemberian
makan, (2) diapering, (3) mencuci tangan, mandi dan mengelap badan, (4) memakai baju, dan
(5) tidur siang.
No Aspek Penjelasan
1 Pemberian Makan 1. Program bagi infant-toddler baik di sentra
atau di penitipan anak arus diberi tempat
bagi orang tua anak tersebut untuk
menyusui. Keduanya baik ibu ataupun anak
saling menikmati, walaupun hal tersebut
kurang membuat nyaman pengasuh.
2. Anak yang diberi susu botol juga harus
diperlakukan sebagaimana disusukan oleh
ibunya dengan perhatian satu- lawan satu
dan dekat secara fisik sebagaimana pada
saat anak diberikan susu ibu.
3. Waktu makan harus berkualitas. Satu
alasannya, saat pemberian makan kelekatan
terbentuk antara anak dengan pengasuh.
4. Apabila anak sudah mulai dapat makan
sendiri, maka berantakan merupakan hal
yang biasa. Sebagaian besar pengasuh
tidak masalah dengan berantakan karena
anak mulai berusaha mandiri.
2 Diapering 1. Pengasuh dapat melibatkan anak dengan
cara memberikan instruksi seperti jongkok
atau sesuai dengan posisi yang diharapkan
dari anak untuk membersihkan kotorannya.
2. Dalam mengganti popok anak harus
diperlakukan dengan manusiawi dan
dengan penuh penghargaan.
3. Semua anak pernah mengalami tidak mau
bekerjasama, sikap tidak kooperatif itu juga
merupakan bagian pertumbuhan yang
memang terkadang sulit bagi pengasuh.
2. 4. 3Dengan penolakan berarti anak
menunjukkan penghargaan terhadap
keakuannya.
3 Washing (mencuci
tangan), Bathing
(mandi), and Grooming
(mengelap badan)
1. Persoalan bersih orang tua terkadang
berbeda pendapat dengan pengasuh karena
standar bersih diantara mereka berbeda-
beda. Orang tua juga mungkin marah
apabila anaknya pulang dengan kepala
penuh pasir. Isu-isu budaya dapat
memberikan pendangan yenag berbeda-
beda dan sangat subjektif dalam menilai
bersih, oleh sebab itu perbedaan yang ada
tersebut harus dihormati.
2. Mencuci tangan dapat dikenal baik oleh
toddler dan bahkan sering dilakukannya
sehari-hari. mencuci tangan dapat menjadi
aktivitas utama bagi toddler karena
kegiatan tersebut sangat menyenangkan
apalagi jika sabun dan air tesedia sehingga
ia dapat melakukan kegiatan sensory
motorik
3. Mengelap badan juga merupakan masalah
yang bersifat subjektif. Seberapa rapi/necis
anak terlihat pada saat anak dijemput oleh
orang tua/keluarganya juga menimbulkan
pendapat yang berbeda-beda.
4 Dressing (Memasang
Baju)
1. Pengasuh dapat memperkenalkan otonomi
keada anak dengan cara membuat tugas
sedemikian rupa sehingga anak dapat
berkontribusi secara maksimum.
2. Usia toddler yang didorong untuk
memasang dan membuka akan menguasai
pekerjaan itu, kecuali sedikit bantuan untuk
memasang kancing atau resleting.
5 Napping (Tidur Siang) 1. Sangat penting bagi anak untuk beristirahat
sesuai dengan kebutuhannya dari pada
menyuruh anak untuk istirahat yang tekah
dijadwalkan orang lain. Pola tidur anak
terkadang berubah dari hari ke hari
termasuk pada periode tertentu.
2. Orang tua merupakan sumber informsi yang
terbaik tentang pola tidur bayi dan
kebutuhan bayi.
3. Anak harus ditidurkan dalam posisi yang
nyaman baginya. Namun demikian penting
juga untuk diketahui bahwa posisi tidur
anak dengan hasil penelitian tentang
3. penyebab kematian anak yang tidak pasti
(SIDS) pada saat anak tidur.
4. Masing-masing anak mempunyai kebiasaan
tidur pada tempat tertentu.