2. DEFENISI
• suatu proses nekroinflamatorik yang
mengenai sel-sel hati yang disebebkan oleh
virus hepatitis B (VHB) yang terjadi selama
kehamilan.
• Virus hepatitis terdiri dari :
– Pembungkus luar (HBsAg)
– Inti virus (HBcAg)
– Komponen dari Inti virus (HBeAg)
4. INDIKASI TERAPI
• Status HBeAg (positif)
• Nilai HBV DNA (> 2x104 IU/ml)
• Nilai ALT (2-5x) dan menetap dalam 3-6 bulan
atau >5x batas normal, atau
• Gambaran Histologi hati (gambaran fibrosis
sedang sampai berat)
atau …..
5. INDIKASI TERAPI
• Status HBeAg (Negatif) tetapi
• Nilai HBV DNA (> 2x104 IU/ml)
• Nilai ALT (>2x) dan menetap selama 3-6 bln
• Gambaran Histologi hati (Normal)
6.
7.
8.
9.
10. EFEK HEPATITIS B PADA KEHAMILAN
• Tidak meningkatkan mortalitas bayi dan tidak
ada efek teratogenik
• Pada infeksi akut Meningkatkan risiko BBLR
dan Prematuritas
• Pada sirosis hepatis Infertilitas meningkat,
bila hamil risiko abortus meningkat (50%)
11. EFEK KEHAMILAN TERHADAP
HEPATITIS B
• Terdapat perubahan respon imun ke arah Th2
Menurunkan imunitas ibu dalam melawan virus
Hepatitis B
• Penurunan imunitas meningkatkan HBV DNA
• Ibu tanpa terapi antivirus (lamivudin) Risiko
terjadinya flare (Peningkatan SGOT/SGPT)
meningkat 45% paska salin Namun tidak
menimbulkan kondisi dekompensasi Beberapa
klinisi menyarankan pemberian antivirus setelah
post partum
12. TRANSMISI HBV KE PERINATAL
• Infeksi pada bayi HBsAg positif setelah usia 6 bulan. Anti-
HBe dan Anti-HBc merupakan antigen yang dapat melewati
sawar darah plasenta, dan menetap sampai usia 12-24 bulan.
• Tanpa profilaksis Risiko penularan tinggi (70-90% pada ibu
dengan HBeAg positif; dan 10-40% pada ibu dengan HBeAg
negatif tapi HBsAg positif)
• Dengan profilaksis Risiko transmisi 3-13% (ibu dengan
HBsAg dan HBeAg positif) Akibat dari Jumlah Virus tinggi,
status bayi imunokompromais, genetic unresponsiveness,
vaccine escape mutant, dan vaksin tidak lengkap
13. Profilaksis
• HBIG Setiap ibu dengan HBsAg Positif,
maka bayi akan mendapatkan imunoglobulin
Hep B (HBIG) 0,5 cc im sebagai
imunoprofilaksis (<12 jam)
• Vaksin HBV 0,5 cc im dalam kurun waktu <
24 jam, sebanyak 3 dosis (0, 1, dan 6 bulan)
• Pemberian Vaksin dan HBIG menurunkan
risiko penularan 3 kali lipat dibandingkan
hanya diberikan vaksin atau HBIG saja
14.
15. TRANSMISI INTRAUTERINE
• HBeAg dapat melewati sawar darah plasenta
• HBV DNA dapat ditemui pada plasenta dan air
ketuban Mengindikasi bahwa transmisi infeksi
HBV dapat terjadi intrauterine
• Ibu dengan HBeAg positif dan kadar HBV DNA
tinggi Menunjukkan tingkat transmisi
intrauterine yang tinggi
• Mekanisme Belum jelas antara melalui
plasenta, mikrolesi pada plasenta, atau secara
selular
16. TERAPI
• Pertimbangkan Risiko dan Keuntungan bagi
ibu dan janin
• Ibu Pengobatan jangka panjang bagi
kelangsungan fungsi liver
• Bayi Efek teratogenik selama fase
embriogenesis (0-16 minggu)
17. • Interferon Kontraindikasi selama kehamilan
• Antivirus Nukleosid dan Nukleotid analog
Menghambat viral polymerase dan
menghambat replikasi DNA mitokondria
19. • Lamivudin Toxic pada trimester 1 kelinci.
Efek pada manusia tidak diketahui.
• Telbivudin dan Tenofovir Tidak ada efek
teratogenik pada hewan
• Faktanya pada penggunaan lamivudin dan
tenofovir Kelainan kongenital pada ibu
dengan Antivirus (2,7%) sama dengan
populasi biasa (2,72%)
22. MENYUSUI
• WHO Merekomendasikan untuk tetap
menyusui
• ASI vs Susu Formula (Pada ibu dengan HbsAg
positif ) Penularan 1,5% Vs 4,7% (Tidak
berbeda bermakna)
• Beberapa ahli tetap menyarankan untuk tidak
menyusui pada ibu dengan puting yang lecet
Meningkatkan paparan terhadap HBV