SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
HIPERBILIRUBINEMIA
Theodora Margaret
Pembimbing : dr. Erna Irawati, Sp.A
Kepantiteraan Ilmu Kesehatan Anak
Periode 30 Januari 2023 – 8 April 2023
RSAU dr. Esnawan Antariksa
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
IDENTITAS PASIEN
• Nama Lengkap : by. Nyonya D
• Tanggal Lahir : 23 Maret 2023
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Ciliwung Ujung RT 009/RW 06 No. 6D Kel. Cililitan, Kec.
Kramat Jati
• Suku bangsa : Jawa
• Agama : Islam
• Pendidikan : -
IDENTITAS ORANGTUA
AYAH
• Nama : Tn. MN Agama : Islam
• Umur : 30 Tahun Pendidikan : S1
• Suku Bangsa : Jawa Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Alamat : Jl. Ciliwung Ujung RT 009/RW 06 No. 6D Kel. Cililitan, Kec. Kramat Jati
• IBU
• Nama : Ny. DF Agama : Islam
• Umur : 28 tahun Pendidikan : S1
• Suku bangsa : Jawa Pekerjaan : Guru
• Alamat : Jl. Ciliwung Ujung RT 009/RW 06 No. 6D Kel. Cililitan, Kec. Kramat
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Pasien datang untuk control post lahir pervaginam tanggal 23/03/2023. bayi tampak kuning, hasil
bilirubin total 15,5 grak aktif, menangis kuat.
Keluhan Tambahan
• Tidak ada
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
• Bayi lahir secara spontan dengan ibu G2P1A0 dengan kehamilan 39 minggu dengan inpartu kala 1
fase aktif pada tanggal 23 maret 2023 pukul 19.49 dengan jenis kelamin perempuan, ketuban jernih.
• Pasien datang ke poli anak RSAU untuk control post lahir pervaginam tanggal 23/03/2023. bayi
tampak kuning, hasil bilirubinntotal 15,5 grak aktif, menangis kuat.
• RIWAYAT SOSIAL DAN KELUARGA
Anak kedua, anak kandung, dan tinggal bersama orangtua.
• RIWAYAT ALERGI
Tidak ada
• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
• Tempat Kelahiran : RSAU dr. Esnawan Antariksa
• Penolong Persalinan : Bidan
• Cara Persalinan : Spontan
• Masa Gestasi : Cukup bulan (39 minggu)
• Keadaan Bayi : BBL : 3400 g, PBL : 47 cm, LK : 34 cm, LD : 33
cm, LP : 30 cm, Langsung menangis, Nilai APGAR :
9/10, kelainan bawaan (-)
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG - - - - - -
DPT/ DT - - - - - -
Polio 0 bulan - - - - -
Campak - - - - - -
Hepatitis B 0 bulan - - - - -
MMR - - - - - -
PEMERIKSAAN UMUM
• Keadaan Umum : Tampak aktif, menangis kuat
• Tanda Vital
• Nadi : 137x/menit
• Nafas : 44x/menit
• Suhu : 36,4˚C
• Saturasi : 98%
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
• Kepala
• Kepala :Normocephali (LK : 32 cm), tidak ada massa, ubun-ubun besar dan
kecil belum menutup, rambut hitam, distribusi merata
• Mata :Palpebra tidak tampak oedem, konjungtiva tidak anemis, kornea jernih, pupil
bulat isokor.
• Telinga : Normotia,tidak terdapat sekret
• Hidung : tidak terdapat sekret, deviasi septum, tidak tampak nafas cuping hidung
• Bibir : Warna merah muda, lembab
• Mulut : Mukosa bukal merah muda, sianosis –
LEHER tidak teraba kelenjar getah bening
TORAKS tidak tampak retraksi
PARU suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing dan ronki
JANTUNG bunyi jantung I-II murni reguler, tidak ada murmur dan gallop
ABDOMEN Tampak membuncit, supel, bising usus normal, hati dan limpa tida
k teraba
ANUS tidak tampak ada kelainan
GENITAL jenis kelamin laki-laki
EKSTREMITAS akral hangat, CRT 3 detik, tidak terdapat edema
KULIT tampak kuning pada seluruh badan (Skala Kramer V)
turgor baik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Bilirubin Total 15.0 mg/dl Dewasa : <1.5, Anak <1.1 mg/dl, Bayi : 0-
15 hari <10 mg/dl
RESUME
• Bayi lahir secara spontan dengan ibu G2P1A0 dengan kehamilan 39 minggu datang ke poli anak RSAU
untuk kontrol post lahir bayi tampak kuning, hasil bilirubin total 15,5 mg/dL gerak aktif, menangis kuat.
BAB tampak kekuningan, tidak didapatkan BAB dempul/pucat, BAK tidak seperti teh. Air susu ibu (ASI)
keluar namun sedikit. Selama dirumah pasien tidak diberikan tambahan susu formula, hanya dari ASI
ibu saja. Anak pertama juga mengalami kuning pada saat bayi.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil sklera ikterik dan tubuh kuning. Hasil pemeriksaan penunjang
yang dilakukan tanggal 28 Maret 2023 didapatkan hasil bilirubin total 15.5 mg/dL.
WORKING DIAGNOSIS
• Hiperbilirubinemia ec breastfeeding jaundice
DIAGNOSIS BANDING
• ec breastmilk jaundice
• Inkompatibilitas ABO
PENATALAKSANAAN
• Menjaga kehangatan bayi
• ASI Ad Lib
• Double Blue Light
PROGNOSIS
• ad vitam : ad bonam
• ad functionam : ad bonam
• ad sanationam : ad bonam
DEFINISI
Ikterus Neonatorum
• Keadaan klinis pada bayi yang
ditandai oleh warna kuning pada kulit,
konjungtiva, dan mukosa akibat
akumulasi bilirubin tak terkonjugasi
yang berlebihan pada jaringan
• Mulai tampak pada kadar bilirubin
darah >5mg/dL
Hiperbilirubinemia
 Keadaan dimana terjadi peningkatan
kadar bilirubin dalam darah ≥5
mg/dL, yang secara klinis ditandai
oleh adanya ikterus, dengan faktor
penyebab fisiologik atau non-
fisiologik
EPIDEMIOLOGI
 Angka kematian bayi di Indonesia dari Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup
 Kematian neonatus terbanyak di Indonesia disebabkan oleh asfiksia
(37%), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan prematuritas (34%), sepsis
(12%), hipotermi (7%), ikterus neonatorum (6%), postmatur (3%), dan
kelainan kongenital (1%) per 1.000 kelahiran hidup
 Kejadian ikterus neonatorum di Indonesia mencapai 50% bayi cukup
bulan dan 58% pada bayi kurang bulan (premature)
ETIOLOGI
METABOLISME BILIRUBIN
FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS
Fisiologis Patologis
Onset Hari ke 2-3 <24 jam
Peningkatan bilirubin <5mg/dl per 24 jam
< 0,2 mg/dl/jam
>5mg/dl per 24 jam
> 0,2 mg/dl/jam
Bilirubin serum Up to 12 mg/dl pada aterm
Up to 14mg/dl pada preterm
>12 mg/dl pada aterm
>14 mg/dl pada preterm
Durasi < 14 hari > 14 hari
Gejala Klinis Tampak normal, urin dan feses
normal
Urin berwarna gelap dan feses
dempul
PENYAKIT
 Breast feeding jaundice
 Breast milk jaundice
 Inkompatibilitas ABO
 Inkompatibilitas Rh
 Defisiensi G6PD
 Infeksi
 Polisitemia
PENYAKIT
Breast feeding jaundice
 Kekurangan asupan ASI
 Muncul 1 minggu kehidupan pada waktu ASI belum banyak
 Seringkali terjadi pada bayi-bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
namun tidak diiringi dengan manajemen laktasi yang baik
PENYAKIT
Breastmilk jaundice
 Disebabkan oleh air susu ibu (ASI)
 Penyebabkan belum pasti -> akibat terhambatnya enzim UDGPA oleh
hasil metabolisme progresteron
 Breast-milk-jaundice dapat berulang (70%) pada kehamilan berikutnya
PENYAKIT
Inkompatibilitas ABO
 Paling umum pada bayi yang lahir dengan golongan darah A atau B dari ibu tipe O.
 Proses hemolitik dimulai dalam rahim dan merupakan hasil reaksi imun dengan antigen A atau B
pada eritrosit janin oleh isoantibody ibu.
 Pada ibu tipe O, isoantibody didominasi 7S-IgG (Imunoglobulin G) dan mampu melintasi membran
plasenta. Transportasi isoantibodi secara transplasental dari ibu menghasilkan reaksi imun dengan
antigen A atau B pada eritrosit janin, yang menghasilkan mikrosferosit khas. Akibat proses ini adalah
hemolisis ekstravaskular lengkap dari sferosit pada tahap akhir. Hemolisis yang sedang berlangsung
dikompensasi dengan retikulositosis dan pemendekan waktu siklus sel, sehingga indeks eritrosit
dipertahankan dalam batas fisiologis.
PENYAKIT
Inkompatibilitas Rh
 Inkompatibilitas Rhesus terjadi apabila bayi yang memiliki Rh-positif lahir dari ibu Rh-negatif
dan ayah Rh-positif
 Antibodi maternal immunoglobulin (IgG) dapat melintasi plasenta ke dalam sirkulasi janin dan
menyebabkan berbagai gejala pada janin mulai dari ringan hingga anemia hemolitik berat,
eritroblastosis dan hidrop janin. Alloimunisasi terjadi ketika sedikitnya 0,1 mL sel darah merah
dari janin melewati plasenta ke dalam sirkulasi ibu. Respons awal dalam sirkulasi ibu adalah
produksi imunoglobulin (Ig M) yang tidak melewati plasenta dan kemudian diikuti oleh (Ig G)
pada kehamilan berikutnya akan melewati plasenta dan menyebabkan proses hemolitik yang
dapat dimulai dalam rahim.
PENYAKIT
Defisiensi Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase
(G6PD)
 Fungsi utama enzim G6PD adalah mencegah
kerusakan oksidatif sel.
 Investigasi untuk defisiensi G6PD harus
dipertimbangkan pada bayi dengan penyakit
kuning berat dalam keluarga dengan riwayat
penyakit kuning yang signifikan atau dalam
asal geografis yang terkait dengan defisiensi
G6PD
 Gen G6PD terletak di kromosom X
Infeksi
 Infeksi dapat menyebabkan
hiperbilirubinemia dengan meningkatkan
konsentrasi bilirubin melalui hemolisis dan
itu dapat mengganggu konjugasi, yang
menyebabkan penurunan ekskresi bilirubin
PENYAKIT
Trauma Lahir
 Darah ekstravaskuler dapat
menyebabkan peningkatan
produksi bilirubin karena
kerusakan sel darah merah
 Katabolisme 1 gram hemoglobin
menghasilkan 35 mg bilirubin
Polisitemia
 Peningkatan massa sel darah
merah adalah faktor risiko yang
diketahui untuk
hiperbilirubinemia karena
terjadinya peningkatan beban
bilirubin yang diberikan ke hati
untuk konjugasi dan ekskresi
ANAMNESIS
• Usia onset dan durasi ikterus
• Produksi urin dan feses, menyusu kuat atau tidak,
• Kelesuan, penurunan nafsu makan, pingsan, hipotonia, atau kejang
(kemungkinan kernicterus)
• RPD : apakah ada Infeksi maternal (TORCH), diabetes maternal, riwayat
kehamilan yang lama (hematoma atau trauma forceps)
• RPK : kelainan bawaan (G6PD), thalassemia, sferositosis
• Riwayat obat : obat yang menyebabkan penyakit kuning (Ceftriaxone,
sulfonamide dll)
PEMERIKSAAN FISIK
Zona Bagian Tubuh yang Kuning Rata-Rata Bilirubin
Indirek Serum
I Kepala – leher 4-8
II Badan atas (di atas umbilikus) 5-12
III Tungkai bawah dan paha (di bawah
umbilikus)
8-16
IV Ekstremitas atas dan kaki bawah 11-18
V Telapak tangan dan tumit >18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah lengkap
 Bilirubin serum total, direk, dan indirek
 Hitung retikulosit, skrining G6PD
 Coombs test
TATALAKSANA
 Fototerapi adalah penggunaan cahaya untuk
mengendalikan kadar bilirubin serum tidak
mencapai nilai yang dapat menimbulkan
kernikterus/ensefalopati biliaris, dengan
mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat
lebih cepat berlangsung.
• Transfusi Tukar
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer:
• Ibu menyusui bayi paling sedikit 8-12 kali/hari
• Tidak memberikan cairan tambahan
Pencegahan Sekunder
• Pemeriksaan golongan darah ABO dan rhesus
• Rutin monitor bayi terhadap resiko timbulnya ikterus
PROGNOSIS
 Ad vitam : ad bonam
 Ad functionam : ad bonam
 Ad sanationam : ad bonam
 Prognosis ikterus tergantung diagnosa secara dini dan penatalaksanan
yang cepat dan tepat
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Laporan Kasus Hiperbilirubin-1.pptx

IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptxIMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
ImailatulYulia1
 
Case 2 blighted ovum (autosaved)
Case 2 blighted ovum (autosaved)Case 2 blighted ovum (autosaved)
Case 2 blighted ovum (autosaved)
fedorajolie
 
Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edt
IsRa IzaTi
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptx
brosissply
 

Similar to Laporan Kasus Hiperbilirubin-1.pptx (20)

asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadiasuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
 
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptxIMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
 
CASE CELIN OBGYN.pptx
CASE CELIN OBGYN.pptxCASE CELIN OBGYN.pptx
CASE CELIN OBGYN.pptx
 
tatalaksana_dm_dalam_kehamilan.ppt
tatalaksana_dm_dalam_kehamilan.ppttatalaksana_dm_dalam_kehamilan.ppt
tatalaksana_dm_dalam_kehamilan.ppt
 
askeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptxaskeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptx
 
STASE 1 PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA.ppt
STASE 1 PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA.pptSTASE 1 PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA.ppt
STASE 1 PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA.ppt
 
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
 
Asuhan kesehatan pada bayi baru lahir normal
Asuhan kesehatan pada bayi baru lahir normalAsuhan kesehatan pada bayi baru lahir normal
Asuhan kesehatan pada bayi baru lahir normal
 
Case 2 blighted ovum (autosaved)
Case 2 blighted ovum (autosaved)Case 2 blighted ovum (autosaved)
Case 2 blighted ovum (autosaved)
 
Rkik1
Rkik1Rkik1
Rkik1
 
Rkk1
Rkk1Rkk1
Rkk1
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
 
Diabetes dalam kehamilan
Diabetes dalam kehamilanDiabetes dalam kehamilan
Diabetes dalam kehamilan
 
Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edt
 
lapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptxlapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptx
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptx
 
Laporan Kasus Tia - HEG.docx
Laporan Kasus Tia - HEG.docxLaporan Kasus Tia - HEG.docx
Laporan Kasus Tia - HEG.docx
 
Askep hyperbilirubinemia
Askep hyperbilirubinemiaAskep hyperbilirubinemia
Askep hyperbilirubinemia
 
Ikterus neonatorum
Ikterus neonatorumIkterus neonatorum
Ikterus neonatorum
 

Recently uploaded

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 

Recently uploaded (20)

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 

Laporan Kasus Hiperbilirubin-1.pptx

  • 1. HIPERBILIRUBINEMIA Theodora Margaret Pembimbing : dr. Erna Irawati, Sp.A Kepantiteraan Ilmu Kesehatan Anak Periode 30 Januari 2023 – 8 April 2023 RSAU dr. Esnawan Antariksa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
  • 2. IDENTITAS PASIEN • Nama Lengkap : by. Nyonya D • Tanggal Lahir : 23 Maret 2023 • Jenis Kelamin : Perempuan • Alamat : Jl. Ciliwung Ujung RT 009/RW 06 No. 6D Kel. Cililitan, Kec. Kramat Jati • Suku bangsa : Jawa • Agama : Islam • Pendidikan : -
  • 3. IDENTITAS ORANGTUA AYAH • Nama : Tn. MN Agama : Islam • Umur : 30 Tahun Pendidikan : S1 • Suku Bangsa : Jawa Pekerjaan : Karyawan Swasta • Alamat : Jl. Ciliwung Ujung RT 009/RW 06 No. 6D Kel. Cililitan, Kec. Kramat Jati • IBU • Nama : Ny. DF Agama : Islam • Umur : 28 tahun Pendidikan : S1 • Suku bangsa : Jawa Pekerjaan : Guru • Alamat : Jl. Ciliwung Ujung RT 009/RW 06 No. 6D Kel. Cililitan, Kec. Kramat Hubungan dengan orang tua : anak kandung
  • 4. ANAMNESIS Keluhan Utama • Pasien datang untuk control post lahir pervaginam tanggal 23/03/2023. bayi tampak kuning, hasil bilirubin total 15,5 grak aktif, menangis kuat. Keluhan Tambahan • Tidak ada
  • 5. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT • Bayi lahir secara spontan dengan ibu G2P1A0 dengan kehamilan 39 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif pada tanggal 23 maret 2023 pukul 19.49 dengan jenis kelamin perempuan, ketuban jernih. • Pasien datang ke poli anak RSAU untuk control post lahir pervaginam tanggal 23/03/2023. bayi tampak kuning, hasil bilirubinntotal 15,5 grak aktif, menangis kuat.
  • 6. • RIWAYAT SOSIAL DAN KELUARGA Anak kedua, anak kandung, dan tinggal bersama orangtua. • RIWAYAT ALERGI Tidak ada • RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Tidak ada
  • 7. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN • Tempat Kelahiran : RSAU dr. Esnawan Antariksa • Penolong Persalinan : Bidan • Cara Persalinan : Spontan • Masa Gestasi : Cukup bulan (39 minggu) • Keadaan Bayi : BBL : 3400 g, PBL : 47 cm, LK : 34 cm, LD : 33 cm, LP : 30 cm, Langsung menangis, Nilai APGAR : 9/10, kelainan bawaan (-)
  • 8. RIWAYAT IMUNISASI VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur) BCG - - - - - - DPT/ DT - - - - - - Polio 0 bulan - - - - - Campak - - - - - - Hepatitis B 0 bulan - - - - - MMR - - - - - -
  • 9. PEMERIKSAAN UMUM • Keadaan Umum : Tampak aktif, menangis kuat • Tanda Vital • Nadi : 137x/menit • Nafas : 44x/menit • Suhu : 36,4˚C • Saturasi : 98%
  • 10. PEMERIKSAAN SISTEMATIS • Kepala • Kepala :Normocephali (LK : 32 cm), tidak ada massa, ubun-ubun besar dan kecil belum menutup, rambut hitam, distribusi merata • Mata :Palpebra tidak tampak oedem, konjungtiva tidak anemis, kornea jernih, pupil bulat isokor. • Telinga : Normotia,tidak terdapat sekret • Hidung : tidak terdapat sekret, deviasi septum, tidak tampak nafas cuping hidung • Bibir : Warna merah muda, lembab • Mulut : Mukosa bukal merah muda, sianosis –
  • 11. LEHER tidak teraba kelenjar getah bening TORAKS tidak tampak retraksi PARU suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing dan ronki JANTUNG bunyi jantung I-II murni reguler, tidak ada murmur dan gallop ABDOMEN Tampak membuncit, supel, bising usus normal, hati dan limpa tida k teraba ANUS tidak tampak ada kelainan GENITAL jenis kelamin laki-laki EKSTREMITAS akral hangat, CRT 3 detik, tidak terdapat edema KULIT tampak kuning pada seluruh badan (Skala Kramer V) turgor baik.
  • 12. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Bilirubin Total 15.0 mg/dl Dewasa : <1.5, Anak <1.1 mg/dl, Bayi : 0- 15 hari <10 mg/dl
  • 13. RESUME • Bayi lahir secara spontan dengan ibu G2P1A0 dengan kehamilan 39 minggu datang ke poli anak RSAU untuk kontrol post lahir bayi tampak kuning, hasil bilirubin total 15,5 mg/dL gerak aktif, menangis kuat. BAB tampak kekuningan, tidak didapatkan BAB dempul/pucat, BAK tidak seperti teh. Air susu ibu (ASI) keluar namun sedikit. Selama dirumah pasien tidak diberikan tambahan susu formula, hanya dari ASI ibu saja. Anak pertama juga mengalami kuning pada saat bayi. • Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil sklera ikterik dan tubuh kuning. Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan tanggal 28 Maret 2023 didapatkan hasil bilirubin total 15.5 mg/dL.
  • 14. WORKING DIAGNOSIS • Hiperbilirubinemia ec breastfeeding jaundice DIAGNOSIS BANDING • ec breastmilk jaundice • Inkompatibilitas ABO
  • 15. PENATALAKSANAAN • Menjaga kehangatan bayi • ASI Ad Lib • Double Blue Light
  • 16. PROGNOSIS • ad vitam : ad bonam • ad functionam : ad bonam • ad sanationam : ad bonam
  • 17. DEFINISI Ikterus Neonatorum • Keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh warna kuning pada kulit, konjungtiva, dan mukosa akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebihan pada jaringan • Mulai tampak pada kadar bilirubin darah >5mg/dL Hiperbilirubinemia  Keadaan dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin dalam darah ≥5 mg/dL, yang secara klinis ditandai oleh adanya ikterus, dengan faktor penyebab fisiologik atau non- fisiologik
  • 18. EPIDEMIOLOGI  Angka kematian bayi di Indonesia dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup  Kematian neonatus terbanyak di Indonesia disebabkan oleh asfiksia (37%), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), ikterus neonatorum (6%), postmatur (3%), dan kelainan kongenital (1%) per 1.000 kelahiran hidup  Kejadian ikterus neonatorum di Indonesia mencapai 50% bayi cukup bulan dan 58% pada bayi kurang bulan (premature)
  • 21. FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS Fisiologis Patologis Onset Hari ke 2-3 <24 jam Peningkatan bilirubin <5mg/dl per 24 jam < 0,2 mg/dl/jam >5mg/dl per 24 jam > 0,2 mg/dl/jam Bilirubin serum Up to 12 mg/dl pada aterm Up to 14mg/dl pada preterm >12 mg/dl pada aterm >14 mg/dl pada preterm Durasi < 14 hari > 14 hari Gejala Klinis Tampak normal, urin dan feses normal Urin berwarna gelap dan feses dempul
  • 22. PENYAKIT  Breast feeding jaundice  Breast milk jaundice  Inkompatibilitas ABO  Inkompatibilitas Rh  Defisiensi G6PD  Infeksi  Polisitemia
  • 23. PENYAKIT Breast feeding jaundice  Kekurangan asupan ASI  Muncul 1 minggu kehidupan pada waktu ASI belum banyak  Seringkali terjadi pada bayi-bayi yang mendapatkan ASI eksklusif namun tidak diiringi dengan manajemen laktasi yang baik
  • 24. PENYAKIT Breastmilk jaundice  Disebabkan oleh air susu ibu (ASI)  Penyebabkan belum pasti -> akibat terhambatnya enzim UDGPA oleh hasil metabolisme progresteron  Breast-milk-jaundice dapat berulang (70%) pada kehamilan berikutnya
  • 25. PENYAKIT Inkompatibilitas ABO  Paling umum pada bayi yang lahir dengan golongan darah A atau B dari ibu tipe O.  Proses hemolitik dimulai dalam rahim dan merupakan hasil reaksi imun dengan antigen A atau B pada eritrosit janin oleh isoantibody ibu.  Pada ibu tipe O, isoantibody didominasi 7S-IgG (Imunoglobulin G) dan mampu melintasi membran plasenta. Transportasi isoantibodi secara transplasental dari ibu menghasilkan reaksi imun dengan antigen A atau B pada eritrosit janin, yang menghasilkan mikrosferosit khas. Akibat proses ini adalah hemolisis ekstravaskular lengkap dari sferosit pada tahap akhir. Hemolisis yang sedang berlangsung dikompensasi dengan retikulositosis dan pemendekan waktu siklus sel, sehingga indeks eritrosit dipertahankan dalam batas fisiologis.
  • 26. PENYAKIT Inkompatibilitas Rh  Inkompatibilitas Rhesus terjadi apabila bayi yang memiliki Rh-positif lahir dari ibu Rh-negatif dan ayah Rh-positif  Antibodi maternal immunoglobulin (IgG) dapat melintasi plasenta ke dalam sirkulasi janin dan menyebabkan berbagai gejala pada janin mulai dari ringan hingga anemia hemolitik berat, eritroblastosis dan hidrop janin. Alloimunisasi terjadi ketika sedikitnya 0,1 mL sel darah merah dari janin melewati plasenta ke dalam sirkulasi ibu. Respons awal dalam sirkulasi ibu adalah produksi imunoglobulin (Ig M) yang tidak melewati plasenta dan kemudian diikuti oleh (Ig G) pada kehamilan berikutnya akan melewati plasenta dan menyebabkan proses hemolitik yang dapat dimulai dalam rahim.
  • 27. PENYAKIT Defisiensi Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD)  Fungsi utama enzim G6PD adalah mencegah kerusakan oksidatif sel.  Investigasi untuk defisiensi G6PD harus dipertimbangkan pada bayi dengan penyakit kuning berat dalam keluarga dengan riwayat penyakit kuning yang signifikan atau dalam asal geografis yang terkait dengan defisiensi G6PD  Gen G6PD terletak di kromosom X Infeksi  Infeksi dapat menyebabkan hiperbilirubinemia dengan meningkatkan konsentrasi bilirubin melalui hemolisis dan itu dapat mengganggu konjugasi, yang menyebabkan penurunan ekskresi bilirubin
  • 28. PENYAKIT Trauma Lahir  Darah ekstravaskuler dapat menyebabkan peningkatan produksi bilirubin karena kerusakan sel darah merah  Katabolisme 1 gram hemoglobin menghasilkan 35 mg bilirubin Polisitemia  Peningkatan massa sel darah merah adalah faktor risiko yang diketahui untuk hiperbilirubinemia karena terjadinya peningkatan beban bilirubin yang diberikan ke hati untuk konjugasi dan ekskresi
  • 29. ANAMNESIS • Usia onset dan durasi ikterus • Produksi urin dan feses, menyusu kuat atau tidak, • Kelesuan, penurunan nafsu makan, pingsan, hipotonia, atau kejang (kemungkinan kernicterus) • RPD : apakah ada Infeksi maternal (TORCH), diabetes maternal, riwayat kehamilan yang lama (hematoma atau trauma forceps) • RPK : kelainan bawaan (G6PD), thalassemia, sferositosis • Riwayat obat : obat yang menyebabkan penyakit kuning (Ceftriaxone, sulfonamide dll)
  • 30. PEMERIKSAAN FISIK Zona Bagian Tubuh yang Kuning Rata-Rata Bilirubin Indirek Serum I Kepala – leher 4-8 II Badan atas (di atas umbilikus) 5-12 III Tungkai bawah dan paha (di bawah umbilikus) 8-16 IV Ekstremitas atas dan kaki bawah 11-18 V Telapak tangan dan tumit >18
  • 31. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Darah lengkap  Bilirubin serum total, direk, dan indirek  Hitung retikulosit, skrining G6PD  Coombs test
  • 32. TATALAKSANA  Fototerapi adalah penggunaan cahaya untuk mengendalikan kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan kernikterus/ensefalopati biliaris, dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih cepat berlangsung. • Transfusi Tukar
  • 33. PENCEGAHAN Pencegahan Primer: • Ibu menyusui bayi paling sedikit 8-12 kali/hari • Tidak memberikan cairan tambahan Pencegahan Sekunder • Pemeriksaan golongan darah ABO dan rhesus • Rutin monitor bayi terhadap resiko timbulnya ikterus
  • 34. PROGNOSIS  Ad vitam : ad bonam  Ad functionam : ad bonam  Ad sanationam : ad bonam  Prognosis ikterus tergantung diagnosa secara dini dan penatalaksanan yang cepat dan tepat

Editor's Notes

  1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4935699/pdf/IJPH-45-558.pdf https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532930/ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4935699/pdf/IJPH-45-558.pdf