1. PERAN KELEMBAGAAN PERDESAAN UNTUK
KEBERLANJUTAN PENERAPAN SRI
(STUDI KASUS DESA GEDANG)
MHD FADJARENSYA ULHAQ
NPM: 141004460201066
SEKOLAHTINGGI ILMU EKONOMI SAKTI ALAM KERINCI
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
2. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Perencanaan pembagunan Indonesia yang tercatum
dalam nawacita/ nawa cita ketiga yang berbunyi“
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara kesatuan. Salah satu bentuk
realisasi nawacita ke-3 yakni perencanaan
pembangunan Indonesia dari pinggiran adalah
dengan adanya pengembangan sektor pertanian di
pedesaan.
3. Salah satu bentuk kerja sama kelompok tani
dengan Pegawai Penyuluh Lapangan (PPL) adalah
di bidang tanaman pangan (Padi sawah) dengan
memberi penyuluhan teknik penanaman padi
dengan berbagai macam teknik penanaman, salah
satu nya adalah metode System of Rice
Intensification (SRI).
Metode System of Rice Intensification (SRI)
merupakan salah satu pendekatan budi daya padi
yang menekankan pada manajemen pengolahan
tanah, tanaman, dan air melalui pemberdayaan
kelompok dan kearifan lokal serta mampu
meningkatkan produksi.
4. Data BPS Kota Sungai Penuh menunjukkan bahwa
produksi padi di Kota Sungai mengalami kenaikan dari
tahun ketahun.
Namun, adanya peningkatan produksi padi dan
keuntungan per musim tanam dirasakan belum cukup
signifikan bagi petani, sehingga keberlanjutan
penerapan belum optimal. Usaha tani padi walaupun
sudah membudaya bagi petani, namun penerapan
inovasi belum maksimal terkait dengan risiko.
Penelitian terdahulu menunjukkan secara tidak
langsung bahwa metode System of Rice Intensification
(SRI) akan berpengaruh terhadap produksi padi di
wilayah diterapkannya metode System of Rice
Intensification (SRI).
5. Rumusan Masalah
1. Berapa besarnya biaya transaksi ekonomi
sebelum pelaksanaan (ex ante) dan sesudah
pelaksanaan (ex post)?
2. Faktor determinanapa yang memengaruhi
peluang keputusan petani menentukan pilihan
keberlanjutan metodeSRI di Desa Gedang?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui biaya transaksi ekonomi sebelum
pelaksanaan (ex ante) dan sesudah pelaksanaan (ex post)
2. Untuk mengetahui faktor determinan apa yang
memengaruhi peluang keputusan petani menentukan
pilihan keberlanjutan metode SRI di Desa Gedang.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi
pihak-pihak yang terkait yaitu Pemerintah dan masyarakat.
Bagi Pemerintah, Studi ini bermanfaat untuk memberikan informasi
bagi penentuan kebijakan terkait ketahanan pangan dan ketahanan air.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
pengetahuan dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan akademis
yang diperoleh selama kuliah, khususnya mencoba menganalisis
tentang intensifikasi metode sri.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi bagi
perguruan tinggi sehingga dapat memberikan informasi kemungkinan
dilakukannya penelitian selanjutnya.
Penerapan intensifikasi padi metode SRI diharapkan mampu
meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produksi
sekaligus menjamin kualitas lingkungan yang lebih baik.
7. BAB II LANDASAN TEORI DAN
KERANGKA KONSEPTUAL
pembangunan ekonomi suatu proses, dimana suatu
negara dapat menggunakan sumber-sumber daya
produksinya sedemikian rupa, sehingga dapat
memperbesar produk per kapita negara tersebut.
metode System of Rice Intensification (SRI) adalah suatu
metode untuk membudidayakan padi dengan
mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur
hara sehingga dapat meningkatkan hasil produksi padi.
kelembagaan usaha atau kelembagaan kesejahteraan
sosial dapat diartikan sebagai suatu sistem tata
kelakuan atau norma untuk memenuhi atau digunakan
dalam kegiatan usaha kesejahteraan sosial (UKS).
8. Kelompok tani kelembagaan petanian atau peternak
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,
kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi dan
sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggotanya serta ditumbuh
kembangkan dari, oleh dan untuk petani yang saling
mengenal, akrab, saling percaya, mempunyai
kepentingan dalam berusaha tani, kesamaan baik dalam
hal tradisi, pemukiman, maupun hamparan lahan usaha
tani .
Biaya transaksi (transaction cost) terjadi mulai dari
biaya untuk penyelenggaraan fungsi fisik pemasaran
seperti biaya untuk transportasi dan penyimpanan
hingga pada biaya koordinasi (untuk memperoleh dan
memproses informasi pasar) agar terjadi pertukaran
diantara pelaku pasar.
9. Penelitian Terdahulu
1. Suciati dkk (2014) : Peran Kelembagaan Perdesaan
untuk Keberlanjutan Penerapan SRI di Kabupaten
Karawang
2. Indrasti dan Tan (2014) : Peran Kelembagaan
dalam Pengembangan Varietas Unggul Ubijalar
Mendukung Pembangunan Pertanian Daerah
3. Heryadi (2017) : Kajian Keberlanjutan Pelaksanaan
Pertanian Padi SRI Organik
4. Ardianto dkk (2016) : Peningkatan Produksi Padi
Melalui Penerapan SRI (System of Rice
Intensification) Di Kabupaten Solok Selatan.
11. BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian: deskriptif kausalitas yang
tergolong kepada penelitian kuantitatif.
Populasi: petani yang menerapkan SRI di Desa
Gedang Sungai penuh dengan jumlah populasi
sebanyak 65orang petani.
Teknik sampling: Proportionate Statified Random
Sampling
Sumber Data: petani yang tergabung sebagai
anggota kelompok tani maupun yang tidak
tergabung sebagai anggota kelompok tani yang ada
di Desa Gedang Kota Sungai Penuh.
12. Teknik Pengumpulan Data : penelitian lapangan (field
research)
Definisi Operasional
Kelembagaan perdesaan adalah kelembagaan
kelompok tani, kelompok tani adalah kelembagaan
petanian atau peternak yang dibentuk atas dasar
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan
(sosial, ekonomi dan sumberdaya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggotanya
serta ditumbuh kembangkan dari, oleh dan untuk petani
yang saling mengenal, akrab, saling percaya,
mempunyai kepentingan dalam berusahatani,
kesamaan baik dalam hal tradisi, pemukiman, maupun
hamparan lahan usahatani
SRI (System of Rice Intensifictation) adalah system
penanaman padi menggunakan air irigasi sesedikit
mungkin dan penggunaan bibit muda dipindahkan satu
per satu dengan jarak minimum (25 cm x 25 cm).
13. Metode Analisis Data
Deskriptif Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
menggunakan teknik analisis data kuantitatif merupakan
suatu kegiatan sesudah data dari seluruh responden atau
sumber data-data lain semua terkumpul.
Deskriptif Kualitatif
Yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data
keuangan yang ada didalam perusahaan dengan cara
menggunakan teori atau konsep sebagai acuan.
Alat Analisis
Regresi Logistik Sederhana
Regresi Logistik Berganda/Multivariat