1. 86
MOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH
PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR
DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh: Indah Listiana*)
Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada petani padi yang
menggunakan benih padi hibrida diKecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan yang dipilih secara sengaja (purposive) dengan
tujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi petani dalam menanam benih padi hibrida. (2)
Mendeskrifsikan motivasi petani dalam menanam benih padi
hibrida pada dua Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 dengan
metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan
analisis data dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan Motivasi petani
dalam menggunakan benih padi hibrida dalam kategori tinggi baik
karena didukung dalam kemudahan memperoleh bibit, kemudahan
dalam berusahatani padi hibrida dan juga keaktifan penyuluh
dalam menyampaikan inovasi baru. Faktor-faktor yang
berhubungan nyata dengan motivasi petani dalam menggunakan
benih padi hibrida di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan adalah tingkat pendidikan, umur responden, dan lamanya
berusahatani. Sedangkan variabel yang memberikan pengaruh
nyata terhadap motivasi adalah pendidikan. Variabel bebas secara
bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 37,10% terhadap
motivasi petani dalam menggunakan benih padi hibrida di
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Kata kunci: Motivasi, penyebaran inovasi, dan padi hibrida
*)
Dosen Unila
2. 87
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Pertanian memiliki arti dan peran penting bagi seluruh rakyat
dan bangsa Indonesia. Peran penting pertanian bagi seluruh rakyat
Indonesia dikarenkan bidang pertanian merupakan pemasok utama
kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Pertanian yang baik
akan menunjang kebutuhan pangan yang berkelanjutan dan
berkecukupan. Kebutuhan Pangan pokok Bangsa Indonesia adalah
beras karena sebagian besar masyarakat di Indonesia menjadikan
beras sebagai makanan pokok. Makanan pokok masyarakat
Indonesia adalah beras yang bersumber dari tanaman padi.
Produksi padi Indonesia pada tahun 2010 adalah 66.469.394
ton, dengan luas panen sebesar 13.253.450 ha. Rata-rata produksi
padi di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2006 – 2010 adalah
60.561.316 ton dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,12 persen
per tahun. Luas panen padi tidak banyak mengalami perubahan.
Produktivitas padi pada tahun 2010 meningkat sebesar 0,03 ton/ha
atau naik sebesar 0,6 persen dibandingkan tahun 2009 (BPS, 2011).
Peningkatan produktivitas padi yang relatif rendah sangat
diperlukan perhatian ekstra dari pemerintah maupun swasta agar
mampu mencapai swasembada beras dan ketahanan pangan yang
berkelanjutan.
Kecamatan Natar merupakan salah satu sentra produksi padi di
Kabupaten Lampung Selatan dengan hasil produksi sebesar 40.419
ton dan memiliki produktivitas hasil sebesar 5,20 ton/ha.
Produktivitas hasil panen padi di Kecamatan Natar masih tergolong
rendah, hal ini karena jumlah produksinya masih di bawah
produktivitas maksimal yang dapat dicapai saat panen sebesar 12
ton/ ha (Maspary, 2011).Teknologi untuk peningkatan produksi dan
produktivitas padi melalui intensifikasi pertanian sangat perlu
untuk dikembangkan, karena jumlah lahan produktif dari tahun ke
tahun semakin sedkit, sehingga perbaikan teknologi tepat guna
budidaya pertanian harus diterapkan, dan diantaranya adalah
dengan penggunaan benih padi hibrda.
3. 88
Menurut Wahjosumidjo (1984), motivasi merupakan suatu
proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
Rangsangan merupakan suatu penyebab yang menjadi dorongan
bagi seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Rangsangan ini
dapat disebut juga sebagai motif yang mendorong seseorang
melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
Menurut Gerungan (2004), motif merupakan suatu pengertian yang
melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-
dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat
sesuatu.
Usahatani yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan petani. Tujuan ini mendorong petani
untuk mencapai keuntungan yang setinggi-tingginya dan akan
mempengaruhi keputusan untuk kegiatan usahatani selanjutnya.
Keberhasilan suatu usahatani tentunya dipengaruhi oleh motivasi
petani baik motif internal maupun motif eksternal. Faktor internal
adalah faktor dari dalam diri petani yang mendorong petani dalam
menggunakan benih hibrida seperti tingkat pendidikan, umur dan
pengalaman berusahatani. Faktor eksternal adalah faktor di luar diri
petani yang mendorong petani untuk menggunakan benih hibrida
seperti kemudahan mendapatkan prasarana, kegiatan penyuluhan
dan lain-lain.
Menanam padi dengan menggunakan varietas hibrida
diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani
padi di Kecamatan Natar, tetapi tidak semua petani menggunakan
benih hibrida. Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi
petani dalam menanam benih padi hibrida. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian untuk menilai sejauh mana faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi motivasi petani dalam menanam
benih padi varietas hibrida.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut: Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi petani dalam menanam benih padi hibrida
di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Menganalisis
4. 89
dan mendeskrifsikan motivasi petani dalam menanam benih padi
hibrida di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam
menanam benih padi hibridadi di Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan.
2. Motivasi petani dalam menanam benih padi hibrida di
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive)
dengan pertimbangan Kecamatan natar merupakan salah satu sentra
produksi padi di Kabupaten Lampung Selatan. Dengan
pertimbangan yang sama ditentukan desa yang merupakan sentra
produksi padi dan merupakan desa yang menggunakan benih padi
hibrida terbesar yaitu Desa Branti Raya sampel dalam penelitian ini
adalah petani padi. Populasi petani padi dalam penelitian ini adalah
286 petani yang menggunakan benih padi hibrida. Penentuan
jumlah sampel mengacu pada Yamane (1999), sehingga diperoleh
sampel sebanyak 73 petani padi yang menggunakan benih padi
hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2012.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
adalah analisis deskriptif kuantitatif (statistik), digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani
menggunakan benih padi hibrida. Untuk menjawab tujuan dan
menguji hipotesis, yaitu mengkaji faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi petani dalam menggunakan benih padi
hibrida digunakan persamaan regresi.
5. 90
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Petani dalam Menggunakan Benih Padi Hibrida di Kabupaten
Lampung Selatan
Hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
dianalisis dengan menggunakan uji Korelasi Rank Spearman dan
dilanjutkan dengan uji t dan uji regresi linier. Nilai t-tabel didapat
dari penggunaan interpolasi yang disesuaikan dengan jumlah
sampel (n), derajat bebas (n-2), dan taraf kepercayaan 95% dan
99%. Hasil analisis hubungan dan pengaruh antara variabel X dan
variabel Y dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil korelasi Rank Spearman (rs) Regresi antara masing-
masing variabel bebas X dan variabel terikat Y
Variabel Bebas Variabel Terikat rs B
X1: Tingkat
pendidikan 0,584*
*
0,812**
X2: Tingkat
Kosmopolitan
0,023 0,335tn
X3: Umur -
0,361*
*
0,055tn
X4: Frekuensi
Penyuluhan
-0,126 -0,357tn
X5: Lamanya
Berusahatani
-
0,408*
*
-0,100tn
X6: Jumlah
Tanggungan
Motivasi dalam
menanam padi
hibrida
0,081 -0.306tn
**: berhubungan nyata pada α= 0,01
* : berhubungan nyata pada α= 0,05
tn : tidak nyata pada α= 0,05 dan α= 0,01
6. 91
Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel bebas yang berhubungan
nyata dengan motivasi petani dalam menanam padi dengan
menggunakan benih hibrida adalah tingkat pendidikan, umur petani
dan lamanya berusahatani. Sedangkan variabel bebas yang
memiliki pengaruh nyata terhadap motivasi petani dalam menanam
benih padi hibrida adalah tingkat pendidikan. Secara bersama-
sama variabel terikat memberikan pengaruh sebesar 37,10%
terhadap motivasi petani di dalam menanam benih padi hibrida
sedangkan sisanga 60,90% dipengaruhi faktor lain diluar variabel
penelitian ini
a. Hubungan tingkat pendidikan dengan motivasi petani
dalam menggunakan benih padi hibrida
Hasil korelasi variabel tingkat pendidikan responden adalah
0,584 dengan menggunakan SPSS di dapat hasil bahwa antara
tingkat pendidikan dan motivasi petani dalam menggunakan benih
padi hibrida terdapat hubungan nyata pada taraf kepercaaan 99%.
Demikian pula halnya dengan pengaruh pendidikan terhadap
motivasi petani dalam menggunakan padi hibrida terdapat
pengaruh positif. Kecenderungan petani yang memiliki tingkat
pendidikan pada klasifikasi sedang dan tinggi memiliki motivasi
menggunakan benih padi hibrida pada klasifikasi tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan petani
maka semakin tinggi motivasi petani dalam menggunakan benih
padi hibrida dalam usaha taninya. Sejalan dengan pendapat Mosher
(1985) yang menyatakan faktor-faktor penting yang dapat
mempengaruhi motivasi petani salah satunya adalah tingkat
pendidikan. Orang berpendidikan lebih tinggi akan lebih mudah
mengadopsi inovasi.
b. Hubungan tingkat kosmopolit dengan motivasi petani
dalam menggunakan benih padi hibrida
Hasil korelasi variabel tingkat kosmopolit petani dalam
menggunakan benih padi hibrida diketahui nilai rs = 0,023
mengartikan bahwa tingkat kosmopolit tidak berhubungan nyata
dengan motivasi petani dalam menggunakan benih padi hibrida
7. 92
pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa rendah
atau tingginya tingkat kosmopolit petani tidak berhubungan nyata
dengan motivasi petani dalam menggunakan benih padi hibrida.
Mosher (1985) menyatakan bahwa penerimaan terhadap hal-hal
baru dipengaruhi oleh keterbukaan seseorang, petani yang memiliki
waawasan lebih tinggi biasanya lebih mudah menerima inovasi.
Berdasarkan hasil analisis statistik tingkat kekosmopolitan dalam
menggunakan benih padi hibrida
c. Hubungan umur responden dengan motivasi petanidalam
menggunakan benihpadi hibrida
Perhitungan statistik menunjukkan bahwa rs hitung sebesar
-0,361** dengan menggunakan SPSS didapat bahwa H1
diterima artinya terdapat hubungan yang nyata antara umur
dengan motivasi petani dalam menggunakan benih padi hibrida.
Terlihat hubungan bahwa bertambahnya umur maka motivasi
petani dalam menggunakan benih padi hibrida semakin tua usia
responden maka semakin rendah motivasinya dalam
menggunakan benih padi hibrida, sedangkan semakin muda
usia petani maka ia akan tertarik dalam menggunakan inovasi
baru. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thoha
(1986) yang menyatakan bahwa umur seseorang dapat
memberikan dampak terhadap cara seseorang melakukan
tindakan pada lingkungan sekitarnya berlaku dalam penelitian
ini. Hal ini disebabkan karena rata-rata usia responden
bervariasi, selain itu karena sosialisasi yang diberikan oleh
penyuluh mengenai penggunaan benih padi hibrida ditujukan
kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan umur
namun daya tangkap dan serap setiap individu berbeda-beda,
sehingga dalam hal ini tingkat usia berpengaruh terhadap
motivasi petani dalam menggunakan benih padi hibrida.
d. Hubungan frekuensi mengikuti penyuluhan dengan
motivasi petanidalam menggunakan benihpadi hibrida
Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk
mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka
mengetahui dan mempunyai kemauan serta kemampuan
8. 93
memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-
kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.
Berdasarkan pengertian ini keberhasilan penyuluhan adalah adanya
perubahan perilaku petani. Perubahan perilaku ini hanya dapat
terjadi apabila petani aktif dalam kegiatan penyuluhan. Petani
dengan tingkat aktivitas penyuluhan yang tinggi akan memiliki
pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang
kurang aktif. Pengetahuan petani inilah yang mampu menilai baik
tidaknya usaha yang sedang dilakukan. Petani dengan pengetahuan
yang tinggi akan lebih mampu bagaimana cara meningkatkan
usahanya, khususnya paket teknologi yang harus diterapkan.
Hasil korelasi variabel frekuensi mengikuti penyuluhan dengan
motivasi petani dalam menggunakan benih padi hibrida adalah nilai
rs = -0,126 mengartikan bahwa antara frekuensi mengikuti
penyuluhan dengan motivasi petani menggunakan benih padi
hibrida berhubungan nyata pada taraf kepercayaan 95% tetapi
berbanding terbalik artinya walaupun frekuensi mengikuti
penyuluhan petani rendah tetapi motivasi petani menggunakan
benih padi hibrida dalam klasifikasi tinggi. Kecenderungan petani
yang memiliki frekuensi mengikuti penyuluhan pada klasifikasi
rendah, sedang, dan tinggi memiliki motivasi dalam menggunakan
benih padi hibrida pada klasifikasi tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa rendah atau tingginya frekuensi mengikuti penyuluhan tidak
berhubungan dengan motivasi petani menggunakan benih padi
hibrida.
e. Hubungan antara lamanya berusahatani padi hibrida
dengan motivasi petani dalam menggunakan benih padi
hibrida
Lamanya berusahatani petani merupakan gambaran pengalaman
yang dimiliki oleh petani.Semakin lama petani melakukan suatu
usahatani semakin banyak pengalaman yang dimilikinya.Petani
dengan pengalaman yang banyak sudah tentu mengetahui
bagaimana berusahatani dengan baik. Hasil korelasi variabel
lamanya berusahatani petani dalam menggunakan padi hibrida
dengan motivasi dalam menggunakanbenih padi hibrida adalah
nilai rs = -0,408** dengan taraf kepercayaan 95% Mengartikan
9. 94
bahwa lamanya berusahatani berhubungan nyata dengan motivasi
petani dalam menggunakan padi hibrida pada taraf kepercayaan
95%.Hubungan antara aktivitas mengikuti penyuluhan dengan
motivasi petani dalam menggunakan benih padi
hibrida.Kecenderungan petani yang memiliki lamanya berusahatani
pada klasifikasi baru memiliki motivasi yang tinggi dalam
menggunakan benih padi hibrida, sedangkan petani yang memiliki
pengalaman usahatani yang lama motivasinya dalam menggunakan
benih padi hibrida dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa petani yang baru memulai berusahatani padi sawah lebih
tertarik menggunakan benih padi hibrida.
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Motivasi petani dalam menggunakan benih padi hibrida
dalam kategori tinggi baik karena didukung dalam
kemudahan memperoleh bibit, kemudahan dalam
berusahatani padi hibrida dan juga keaktifan dari penyuluh
dalam menyampaikan inovasi baru.
2. Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan motivasi
petani dalam menggunakan benih padi hibrida di Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan adalah tingkat
pendidikan, umur responden, dan lamanya berusahatani.
Sedangkan variabel yang memberikan pengaruh nyata
terhadap motivasi adalah pendidikan. Variabel bebas secara
bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 37,10%
terhadap motivasi petani dalam menggunakan benih padi
hibrida di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
B. Saran
Saran yang dapat diajukan yaitu:
1. Perlu pengembangan penelitian sejenis, yaitu penelitian
dengan variabel yanglebih luas dan mendalam, dalam arti
10. 95
mencakup komponen pendapatan, pengunaan unit usaha
produksi dan lain-lain
2. Perlu perhatian yang lebih baik dari Pemerintah Kabupaten
Lampung Selatan danseluruh stakeholders terhadap
penggunaan benih padi bersertifikat
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2009. Lampung Dalam
AngkaTahun 2009.Pemerintah Propinsi Lampung. Bandar
Lampung.
Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Refika Aditama. Bandung.
232 hlm.
Hasibuan, S.P. Malayu. 2001. Manajemen: Dasar, Pengertian,
dan Masalah. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. 266 hlm.
Mardikanto, T. 1991. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.
Sebelas Maret University Press. Surabaya. 401 hlm.
Rogers, E.M. dan F.F.Shoemaker. 1981. Memasyarakatkan Ide-Ide
Baru. Disadur oleh Abdillah Hanafi. Usaha Nasional.
Surabaya.193 hlm.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motovasi. Ghalia
Indonesia. Jakarta.