SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
C u l tuur 
Stelsel
Latar Belakang 
Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya 
yang sangat besar untuk membiayai peperangan, baik di Negeri 
Belanda sendiri (pemberontakan Belgia) maupun di Indonesia 
(terutama perlawanan Diponegoro) sehingga Negeri Belanda 
harus menanggung hutang yang sangat besar. 
Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya 
kebrangkrutan maka Johanes van den Bosch diangkat sebagai 
gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok menggali 
dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, 
membayar hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan 
tugas yang sangat berat itu, Van den Bosch memusatkan 
kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman ekspor.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan tenaga 
rakyat jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang 
hasil-hasilnya dapat laku di pasaran dunia secara paksa. 
Setelah tiba di Indonesia (1830) Van den Bosch menyusun 
program sebagai berikut. 
1) Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapus karena 
pemasukannya tidak banyak dan pelaksanaannya sulit. 
2) Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan 
jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan oleh pemerintah. 
3) Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian 
dari hasil tanamannya kepada pemerintah Belanda.
Aturan-Aturan 
Tanam Paksa 
1. Persetujuan-persetujuan agar penduduk menyediakan 
sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman 
ekspor yang dapat dijual di Eropa. 
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk 
tujuan tersebut tidak boleh melebihi seperlima dari 
tanah pertanian yang dimiliki 
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman 
tidak boleh melebihi pekerjaan untuk menanam padi. 
4. Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari 
pajak tanah. 
5. Hasil dari tanaman tersebut diserahkan kepada 
pemerintah Hindia Belanda. Jika harganya ditaksir 
melebih pajak tanah yang harus dibayar ke rakyat, 
kelebihan itu dibayar ke penduduk. 
6. Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petani 
akan menjadi tanggungan pemerintah. 
7. Bagi yang tidak memiliki tanah akan dipekerjakan pada 
perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah 
selama 65 hari setiap tahun. 
8. Pelaksanaan tanaman paksa diserahkan kepada 
pemimpin-pemimpin pribumi. Pegawai-pegawai Eropa 
bertindak sebagai pengawas secara umum. 
Ketentuan-ketentuan pokok 
tanam paksa terdapat dalam 
Staatsblad (lembaran negara) 
tahun 1834 No. 22, beberapa 
tahun setelah tanam paksa 
dijalankan di Pulau Jawa. Bunyi 
dari ketentuan tersebut adalah :
Pelaksanaan 
Tanam Paksa 1. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan 
sukarela, tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan 
dengan cara-cara paksaan. 
2. Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari 
seperlima tanah mereka. seringkali semua tanah rakyat 
digunakan untuk tanam paksa. 
3. Pengerjaan tanaman-tanama ekspor seringkali jauh 
melebihi pengerjaan tanaman padi. 
4. Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang 
digunakan untuk proses tanam paksa. 
5. Kelebihan hasil panen seringkali tidak dikembalikan 
kepada petani. 
6. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani. 
7. Buruh yang seharusnya dibayar pemerintah malah 
dijadikan tenaga paksaan. 
Melihat aturan-aturannya, sistem 
tanam paksa tidak terlalu 
memberatkan, namun 
pelaksanaannya sangat menekan 
dan memberatkan rakyat. Adanya 
cultuur procent menyangkut upah 
yang diberikan kepada penguasa 
pribumi berdasarkan besar 
kecilnya setoran, ternyata cukup 
memberatkan beban rakyat. 
Untuk mempertinggi upah yang 
diterima, para penguasa pribumi 
berusaha memperbesar setoran, 
akibatnya timbulah 
penyelewengan-penyelewengan, 
antara lain sebagai berikut.
Akibat TanamPaksa 
1) Bagi Indonesia (Khususnya 
Jawa) 
a) Sawah ladang menjadi terbengkelai karena 
diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan 
sehingga penghasilan menurun drastis. 
b) Beban rakyat semakin berat karena harus 
menyerahkan sebagian tanah dan hasil 
panennya, membayar pajak, mengikuti kerja 
rodi, dan menanggung risiko apabila gagal 
panen. 
c) Akibat bermacam-macam beban menimbulkan 
tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan. 
d) Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat. 
e) Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit 
di mana-mana sehingga angka kematian 
meningkat drastis. 
2) Bagi Belanda. 
Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan 
malapetaka bagi bangsa Indonesia, sebaliknya 
bagi bangsa Belanda ialah sebagai berikut: 
a) Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda. 
b) Hutang-hutang Belanda terlunasi. 
c) Penerimaan pendapatan melebihi anggaran 
belanja. 
d) Kas Negeri Belanda yang semula kosong dapat 
terpenuhi. 
e) Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat 
perdagangan dunia. 
f) Perdagangan berkembang pesat. 
Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat 
mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan 
Grobogan (1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah 
penduduk menurun drastis. Di samping itu, juga terjadi 
penyakit busung lapar (hongorudim) di mana-mana.
TOKOH PENENTANG TANAM PAKSA
1. Eduard Douwes 
Dekker (1820–1887)
2. Baron van Hoevell 
(1812–1870)
3. Fransen van der 
Putte (1822-1902)
Undang-undang Agraria 
1870 
Hak erfpacht 
• Isu terpenting dalam UU Agraria 1870 adalah 
pemberian hak erfpacht, semacam Hak Guna 
Usaha, yang memungkinkan seseorang menyewa 
tanah terlantar yang telah menjadi milik negara 
yang selama maksimum 75 tahun sesuai 
kewenangan yang diberikan 
hak eigendom (kepemilikan), selain dapat 
mewariskannya dan menjadikan agunan. 
• Ada tiga jenis hak erfpacht: 
• Hak untuk perkebunan dan pertanian besar, 
maksimum 500 bahu dengan harga sewa 
maksimum lima florint per bahu; 
• Hak untuk perkebunan dan pertanian kecil bagi 
orang Eropa "miskin" atau perkumpulan sosial di 
Hindia Belanda, maksimum 25 bahu dengan 
harga sewa satu florint per bahu (tetapi pada 
tahun 1908 diperluas menjadi maksimum 500 
bahu); 
• Hak untuk rumah tetirah dan pekarangannya 
(estate) seluas maksimum 50 bahu. 
Tujuan dikeluarkannya UU Agraria 
1870 
•Melindungi hak milik petani atas 
tanahnya dari penguasa dan pemodal 
asing. 
•Memberi peluang kepada pemodal 
asing untuk menyewa tanah dari 
penduduk Indonesia seperti 
dari Inggris, Belgia, Amerika 
Serikat, Jepang, Cina, dan lain-lain. 
•Membuka kesempatan kerja kepada 
penduduk untuk menjadi buruh 
perkebunan. 
•Dampak dikeluarkannya UU Agraria 
antara lain. Perkebunan diperluas, baik 
di Jawa maupun di luar pulau Jawa. 
Angkutan laut dimonopoli oleh 
perusahaan KPM yaitu perusahaan 
pengangkutan Belanda.
Undang-undang Gula 1870 
• Undang-undang Gula (bahasa Belanda: Suikerwet) yang disahkan 
pada tahun 1870 mengatur penghapusan 
kewajiban budidaya tebu kepada petani secara bertahap di Hindia 
Belanda. Pada tahun 1891, proses itu berjalan sempurna. Keluarnya 
aturan ini, yang dikeluarkan pada tahun yang sama dengan Undang-undang 
Agraria 1870, adalah untuk menghapus Cultuurstelsel. Pola 
yang dicontoh adalah perkebunan tembakau di Sumatera Utara. 
• Melalui UU Gula, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai 
berinvestasi di Hindia Belanda di bidang perkebunan. Gula mentah 
yang diekstrak dari tebu oleh pabrik-pabrik gula dikirim ke Belanda 
untuk dirafinasi dan dipasarkan. Akibat praktik ini, Hindia Belanda, 
khususnya Jawa, tetap terkungkung kemiskinan, sementara 
ekonomi Belanda berkembang.

More Related Content

What's hot

PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALDewi_Sejarah
 
Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia NSS Slide
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Rani Insani
 
Ppt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraPpt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraDoris Agusnita
 
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vocBab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vockucingi
 
republik bataaf - sejarah indonesia
republik bataaf - sejarah indonesiarepublik bataaf - sejarah indonesia
republik bataaf - sejarah indonesiaSeptiana Ulum
 
Perang Batak
Perang BatakPerang Batak
Perang BatakEko Nur
 
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swastaSMA Negeri 9 KERINCI
 
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIAMASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIAAini29
 
awal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksaawal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksaMaharani Chodijah
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeDwiqie Redza Ghanya
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAZulfira Farah Nubua
 
Perang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialismePerang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialismeFikri Yaqin
 

What's hot (20)

Kongsi dagang voc
Kongsi dagang vocKongsi dagang voc
Kongsi dagang voc
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
Perang padri
Perang padriPerang padri
Perang padri
 
Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesia
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
 
Bab 1 sejarah wajib sma xi
Bab 1 sejarah wajib sma xiBab 1 sejarah wajib sma xi
Bab 1 sejarah wajib sma xi
 
Ppt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraPpt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimura
 
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vocBab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
 
republik bataaf - sejarah indonesia
republik bataaf - sejarah indonesiarepublik bataaf - sejarah indonesia
republik bataaf - sejarah indonesia
 
Perang Batak
Perang BatakPerang Batak
Perang Batak
 
Pemerintahan Thomas Staford Rafles
Pemerintahan Thomas Staford  RaflesPemerintahan Thomas Staford  Rafles
Pemerintahan Thomas Staford Rafles
 
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
 
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIAMASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA
 
Perang Padri
Perang PadriPerang Padri
Perang Padri
 
awal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksaawal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksa
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
 
Perang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialismePerang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialisme
 
Tugas sejarah indonesia voc
Tugas sejarah indonesia vocTugas sejarah indonesia voc
Tugas sejarah indonesia voc
 

Viewers also liked

PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDAPEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDAFOXSFOR
 
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprintProses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprintUmi Pujiati
 
Perkembangan pemerintahan kolonial hindia belanda
Perkembangan pemerintahan kolonial hindia belandaPerkembangan pemerintahan kolonial hindia belanda
Perkembangan pemerintahan kolonial hindia belandaAnnisa V
 
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1Noti Setiani
 
Kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialismeKolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialismeWilson Johanes
 
Zaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesiaZaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesiaAhmad Hafid
 
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaKolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaPrima Rafika
 
Kedatangan belanda-ke-indonesia
Kedatangan belanda-ke-indonesiaKedatangan belanda-ke-indonesia
Kedatangan belanda-ke-indonesiawahyubrooacademica
 

Viewers also liked (13)

Kedatangan bangsa jepang
Kedatangan bangsa jepangKedatangan bangsa jepang
Kedatangan bangsa jepang
 
PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDAPEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
 
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprintProses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
 
Pem.janssens di Indonesia
Pem.janssens di IndonesiaPem.janssens di Indonesia
Pem.janssens di Indonesia
 
Perkembangan pemerintahan kolonial hindia belanda
Perkembangan pemerintahan kolonial hindia belandaPerkembangan pemerintahan kolonial hindia belanda
Perkembangan pemerintahan kolonial hindia belanda
 
Kedatangan belanda ke indonesia dan politik etis
Kedatangan belanda ke indonesia dan politik etisKedatangan belanda ke indonesia dan politik etis
Kedatangan belanda ke indonesia dan politik etis
 
Makalah spi
Makalah spiMakalah spi
Makalah spi
 
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
 
Kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialismeKolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialisme
 
Pangeran antasari
Pangeran antasariPangeran antasari
Pangeran antasari
 
Zaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesiaZaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesia
 
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaKolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
 
Kedatangan belanda-ke-indonesia
Kedatangan belanda-ke-indonesiaKedatangan belanda-ke-indonesia
Kedatangan belanda-ke-indonesia
 

Similar to (Sejarah) tanam paksa

100% dominasi pemerintahan kolonial belanda
100% dominasi pemerintahan kolonial belanda100% dominasi pemerintahan kolonial belanda
100% dominasi pemerintahan kolonial belandaAli Must Can
 
Simple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdf
Simple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdfSimple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdf
Simple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdfstephaniemellu
 
Masa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptx
Masa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptxMasa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptx
Masa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptxAjiDwiPriansyah2
 
ppt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnya
ppt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnyappt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnya
ppt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnyavita422997
 
Undang undang agraria 1870
Undang  undang agraria 1870Undang  undang agraria 1870
Undang undang agraria 1870Rnh Rnh
 
Kolonialisme modern
Kolonialisme modernKolonialisme modern
Kolonialisme modernUmi Rosyidah
 
IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2Rifqi Bagja
 
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Ayu Aliyatun
 
Sejarah penjajahan kolonial di indonesia
Sejarah penjajahan kolonial di indonesiaSejarah penjajahan kolonial di indonesia
Sejarah penjajahan kolonial di indonesiaYasirecin Yasir
 
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiarangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiaArini Dina Hanifa
 
Sejarah ekonomi indonesia
Sejarah ekonomi indonesiaSejarah ekonomi indonesia
Sejarah ekonomi indonesiaRandhy Suranto
 
Sistem Tanam Paksa.pptx
Sistem Tanam Paksa.pptxSistem Tanam Paksa.pptx
Sistem Tanam Paksa.pptxria puspa
 
Perkembangankolonialismedanimperialismebarat
PerkembangankolonialismedanimperialismebaratPerkembangankolonialismedanimperialismebarat
Perkembangankolonialismedanimperialismebaratseptiputri
 
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda Tita Rosita
 
5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesiaWinda Rizkiana
 
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnyaKebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnyasahobby68
 
Sejarah kolonialisme & imperialisme
Sejarah kolonialisme & imperialismeSejarah kolonialisme & imperialisme
Sejarah kolonialisme & imperialismeelanurlaela _aiueo
 
Sejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam Paksa
Sejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam PaksaSejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam Paksa
Sejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam Paksacheldytois
 
Sejarah penjajahan belanda di indonesia
Sejarah penjajahan belanda di indonesiaSejarah penjajahan belanda di indonesia
Sejarah penjajahan belanda di indonesiaMirati hasanah
 

Similar to (Sejarah) tanam paksa (20)

100% dominasi pemerintahan kolonial belanda
100% dominasi pemerintahan kolonial belanda100% dominasi pemerintahan kolonial belanda
100% dominasi pemerintahan kolonial belanda
 
Simple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdf
Simple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdfSimple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdf
Simple Vintage Illustration History Ancient Times Report Presentation (1).pdf
 
Masa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptx
Masa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptxMasa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptx
Masa_pemerintahan_kolonial_belanda.pptx
 
ppt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnya
ppt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnyappt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnya
ppt tanam paksa dan pelajaran sejarah lainnya
 
Culturstelsel
CulturstelselCulturstelsel
Culturstelsel
 
Undang undang agraria 1870
Undang  undang agraria 1870Undang  undang agraria 1870
Undang undang agraria 1870
 
Kolonialisme modern
Kolonialisme modernKolonialisme modern
Kolonialisme modern
 
IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2
 
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
 
Sejarah penjajahan kolonial di indonesia
Sejarah penjajahan kolonial di indonesiaSejarah penjajahan kolonial di indonesia
Sejarah penjajahan kolonial di indonesia
 
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiarangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
 
Sejarah ekonomi indonesia
Sejarah ekonomi indonesiaSejarah ekonomi indonesia
Sejarah ekonomi indonesia
 
Sistem Tanam Paksa.pptx
Sistem Tanam Paksa.pptxSistem Tanam Paksa.pptx
Sistem Tanam Paksa.pptx
 
Perkembangankolonialismedanimperialismebarat
PerkembangankolonialismedanimperialismebaratPerkembangankolonialismedanimperialismebarat
Perkembangankolonialismedanimperialismebarat
 
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
 
5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia
 
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnyaKebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
 
Sejarah kolonialisme & imperialisme
Sejarah kolonialisme & imperialismeSejarah kolonialisme & imperialisme
Sejarah kolonialisme & imperialisme
 
Sejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam Paksa
Sejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam PaksaSejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam Paksa
Sejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam Paksa
 
Sejarah penjajahan belanda di indonesia
Sejarah penjajahan belanda di indonesiaSejarah penjajahan belanda di indonesia
Sejarah penjajahan belanda di indonesia
 

Recently uploaded

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

(Sejarah) tanam paksa

  • 1. C u l tuur Stelsel
  • 2.
  • 3. Latar Belakang Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membiayai peperangan, baik di Negeri Belanda sendiri (pemberontakan Belgia) maupun di Indonesia (terutama perlawanan Diponegoro) sehingga Negeri Belanda harus menanggung hutang yang sangat besar. Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebrangkrutan maka Johanes van den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, membayar hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan tugas yang sangat berat itu, Van den Bosch memusatkan kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman ekspor.
  • 4. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan tenaga rakyat jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang hasil-hasilnya dapat laku di pasaran dunia secara paksa. Setelah tiba di Indonesia (1830) Van den Bosch menyusun program sebagai berikut. 1) Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapus karena pemasukannya tidak banyak dan pelaksanaannya sulit. 2) Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan oleh pemerintah. 3) Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari hasil tanamannya kepada pemerintah Belanda.
  • 5. Aturan-Aturan Tanam Paksa 1. Persetujuan-persetujuan agar penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman ekspor yang dapat dijual di Eropa. 2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan tersebut tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki 3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman tidak boleh melebihi pekerjaan untuk menanam padi. 4. Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari pajak tanah. 5. Hasil dari tanaman tersebut diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Jika harganya ditaksir melebih pajak tanah yang harus dibayar ke rakyat, kelebihan itu dibayar ke penduduk. 6. Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petani akan menjadi tanggungan pemerintah. 7. Bagi yang tidak memiliki tanah akan dipekerjakan pada perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari setiap tahun. 8. Pelaksanaan tanaman paksa diserahkan kepada pemimpin-pemimpin pribumi. Pegawai-pegawai Eropa bertindak sebagai pengawas secara umum. Ketentuan-ketentuan pokok tanam paksa terdapat dalam Staatsblad (lembaran negara) tahun 1834 No. 22, beberapa tahun setelah tanam paksa dijalankan di Pulau Jawa. Bunyi dari ketentuan tersebut adalah :
  • 6. Pelaksanaan Tanam Paksa 1. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan sukarela, tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara-cara paksaan. 2. Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima tanah mereka. seringkali semua tanah rakyat digunakan untuk tanam paksa. 3. Pengerjaan tanaman-tanama ekspor seringkali jauh melebihi pengerjaan tanaman padi. 4. Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan untuk proses tanam paksa. 5. Kelebihan hasil panen seringkali tidak dikembalikan kepada petani. 6. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani. 7. Buruh yang seharusnya dibayar pemerintah malah dijadikan tenaga paksaan. Melihat aturan-aturannya, sistem tanam paksa tidak terlalu memberatkan, namun pelaksanaannya sangat menekan dan memberatkan rakyat. Adanya cultuur procent menyangkut upah yang diberikan kepada penguasa pribumi berdasarkan besar kecilnya setoran, ternyata cukup memberatkan beban rakyat. Untuk mempertinggi upah yang diterima, para penguasa pribumi berusaha memperbesar setoran, akibatnya timbulah penyelewengan-penyelewengan, antara lain sebagai berikut.
  • 7. Akibat TanamPaksa 1) Bagi Indonesia (Khususnya Jawa) a) Sawah ladang menjadi terbengkelai karena diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun drastis. b) Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, dan menanggung risiko apabila gagal panen. c) Akibat bermacam-macam beban menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan. d) Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat. e) Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana sehingga angka kematian meningkat drastis. 2) Bagi Belanda. Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi bangsa Indonesia, sebaliknya bagi bangsa Belanda ialah sebagai berikut: a) Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda. b) Hutang-hutang Belanda terlunasi. c) Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja. d) Kas Negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi. e) Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia. f) Perdagangan berkembang pesat. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan Grobogan (1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastis. Di samping itu, juga terjadi penyakit busung lapar (hongorudim) di mana-mana.
  • 9. 1. Eduard Douwes Dekker (1820–1887)
  • 10. 2. Baron van Hoevell (1812–1870)
  • 11. 3. Fransen van der Putte (1822-1902)
  • 12.
  • 13. Undang-undang Agraria 1870 Hak erfpacht • Isu terpenting dalam UU Agraria 1870 adalah pemberian hak erfpacht, semacam Hak Guna Usaha, yang memungkinkan seseorang menyewa tanah terlantar yang telah menjadi milik negara yang selama maksimum 75 tahun sesuai kewenangan yang diberikan hak eigendom (kepemilikan), selain dapat mewariskannya dan menjadikan agunan. • Ada tiga jenis hak erfpacht: • Hak untuk perkebunan dan pertanian besar, maksimum 500 bahu dengan harga sewa maksimum lima florint per bahu; • Hak untuk perkebunan dan pertanian kecil bagi orang Eropa "miskin" atau perkumpulan sosial di Hindia Belanda, maksimum 25 bahu dengan harga sewa satu florint per bahu (tetapi pada tahun 1908 diperluas menjadi maksimum 500 bahu); • Hak untuk rumah tetirah dan pekarangannya (estate) seluas maksimum 50 bahu. Tujuan dikeluarkannya UU Agraria 1870 •Melindungi hak milik petani atas tanahnya dari penguasa dan pemodal asing. •Memberi peluang kepada pemodal asing untuk menyewa tanah dari penduduk Indonesia seperti dari Inggris, Belgia, Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan lain-lain. •Membuka kesempatan kerja kepada penduduk untuk menjadi buruh perkebunan. •Dampak dikeluarkannya UU Agraria antara lain. Perkebunan diperluas, baik di Jawa maupun di luar pulau Jawa. Angkutan laut dimonopoli oleh perusahaan KPM yaitu perusahaan pengangkutan Belanda.
  • 14. Undang-undang Gula 1870 • Undang-undang Gula (bahasa Belanda: Suikerwet) yang disahkan pada tahun 1870 mengatur penghapusan kewajiban budidaya tebu kepada petani secara bertahap di Hindia Belanda. Pada tahun 1891, proses itu berjalan sempurna. Keluarnya aturan ini, yang dikeluarkan pada tahun yang sama dengan Undang-undang Agraria 1870, adalah untuk menghapus Cultuurstelsel. Pola yang dicontoh adalah perkebunan tembakau di Sumatera Utara. • Melalui UU Gula, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai berinvestasi di Hindia Belanda di bidang perkebunan. Gula mentah yang diekstrak dari tebu oleh pabrik-pabrik gula dikirim ke Belanda untuk dirafinasi dan dipasarkan. Akibat praktik ini, Hindia Belanda, khususnya Jawa, tetap terkungkung kemiskinan, sementara ekonomi Belanda berkembang.