SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
87
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
ACOUSTIC DESCRIPTOR ANALYZER (ADA-VERSI 2004)
UNTUK IDENTIFIKASI KAWANAN IKAN PELAGIS
(Development of Acoustics Descriptor Analyzer (ADA- version 2004)
for Pelagic Fish School Identification)
Fauziyah1
dan Indra Jaya2
ABSTRAK
Pada survei hidroakustik kesalahan identifikasi kelompok spesies akan mempengaruhi akurasi perki-
raan distribusi dan biomassa ikan. Tujuan pengembangan perangkat lunak ini adalah untuk mengidentifikasi
atau mendeteksi kawanan ikan pelagis di suatu perairan dengan menggunakan deskriptor akustik. Pendekatan
program ADA-2004 (Acoustic Descriptor Analyzer) adalah untuk membantu menganalisis berbagai tampilan
kawanan ikan pelagis dengan menggunakan teknik pengolahan citra dan mengembangkan algoritma yang da-
pat membedakan antar kelompok spesies. Sistem ini menggunakan Window XP atau versi lainnya sebagai
dasar untuk mengaplikasi bahasa program Matlab version 6.3. Perangkat lunak ini telah diuji coba untuk
pendeteksian kawanan ikan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker, 1853) di perairan Selat Bali dan menunjuk-
kan hasil yang memuaskan.
Kata kunci: Perangkat lunak, identifikasi, kawanan ikan pelagis, deskriptor akustik.
ABSTRACT
Acoustic surveys for marine fish typically involve identification of species groups. Incorrect identifi-
cation may cause bias on the accuracy of both distribution and biomass estimation. In this paper we describe
the development of software pelagic to determine the fish school using acoustic descriptors. The utilize of
Acoustic Descriptor Analyzer (ADA-version 2004) is used to assess and analyze various features of the pela-
gic fish school using image processing techniques and algorithms capable for discrimining species groups.
The system is based on Windows XP application program using of Matlab Version 6.3. The software was
tested using fisheries data of lemuru (Sardinella lemuru Bleeker, 1853), a pelagic fish school in Bali Strait
and showed satisfactory results.
Keywords: Software, identification, pelagic fish school, acoustic descriptors.
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan utama dalam survei hi-
droakustik adalah memperkirakan stok ikan di
suatu perairan. Untuk memenuhi harapan terse-
but, survei-survei yang dilakukan selama ini ber-
upaya menyediakan informasi mengenai distri-
busi dan kelimpahan relatif spesies ikan.
Informasi yang lebih rinci dari survei hi-
droakustik terdapat pada data akustik atau echo-
gram. Echogram memiliki keterbatasan dalam
membedakan echo spesies yang ada, sehingga
sulit menentukan jenis dan kawanan ikan. Un-
tuk mengatasi hal tersebut perlu teknik atau me-
tode penentu yang benar terhadap data akustik
yang dikumpulkan tersebut, terutama pada ka-
wanan ikan yang multi spesies (Misund 1997 in
Lawson et al. 2001).
Adanya algoritma pola pengenalan kawan-
an merupakan salah satu upaya dalam meng-
atasi keterbatasan membedakan data akustik an-
tar spesies. Algoritma ini akan mengidentifika-
si gema kawanan ikan pada echogram sehingga
akan diketahui spesies kawanan ikan yang ada.
Oleh karena itu perlu dikembangkan sua-
tu sistem atau perangkat lunak yang memberi-
kan solusi, terutama pada algoritma pola penge-
nalan yang dapat membedakan kelompok spesi-
es ikan. Tujuannya adalah membantu dan me-
mudahkan dalam menganalisis berbagai tampil-
an kawanan ikan pelagis melalui teknik pengo-
lahan citra (image processing techniques) dan
mengembangkan algoritma yang dapat membe-
dakan kelompok spesies.
1
Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Sriwijaya.
2
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
88 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2004, Jilid 11, Nomor 2: 87-92
Dalam studi ini dipaparkan hasil peran-
cangan perangkat lunak hidroakustik untuk
mengidentifikasi atau mendeteksi kawanan ikan
pelagis di suatu perairan dengan ruang lingkup
pola pengenalan algoritma deskriptor akustik.
Deskriptor akustik yang digunakan meliputi des-
kriptor akustik energetik, morfometrik dan bati-
metrik (Lawson et al. 2001). Perangkat lunak
ini diujicobakan untuk pendeteksian kawanan i-
kan pelagis (lemuru, Sardinella lemuru) di per-
airan Selat Bali.
METODE PERANCANGAN
Prosedur pembuatan program perangkat
lunak secara umum terdiri dari 3 (tiga) tahapan
yaitu: identifikasi kebutuhan (needed identifi-
cation), rancangan sistem (system design), dan
uji coba program (verification).
Pada tahap identifikasi kebutuhan, dii-
dentifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan
dibangun. Pada tahap ini ditentukan bentuk dan
jenis informasi (data dan analisis) yang dibu-
tuhkan pengguna. Pada tahap rancangan sistem
dilakukan identifikasi kebutuhan program, un-
tuk tampilan program (interface) dan penyusun-
an program (source code). Tampilan program
berbasis GUI (Graphical User Interface), se-
hingga lebih mudah digunakan oleh pengguna
yang tidak mengerti bahasa pemrograman kom-
puter (user friendly). Pembuatan program meng-
gunakan Window XP atau versi lainnya sebagai
dasar untuk aplikasi bahasa pemrograman Mat-
lab versi 6.3. Tahap terakhir adalah tahap uji
coba program dengan data. Data akustik yang
digunakan adalah data akustik di perairan Selat
Bali mulai Tahun 1998-2000.
Komponen utama dalam pembuatan pro-
gram ini terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu: ba-
gian pemasukan data (input), bagian pengolah-
an data (proces), bagian keluaran data (output)
dan bagian analisis data. Alur pemrosesan ke-
empat komponen tersebut ditampilkan pada Gam-
bar 1.
Input data terdiri dari output program EP
500 yaitu data akustik ikan pelagis, data target
strength (TS) dan data back-scattering volume
(Sv). Semua data akustik tersebut dimasukkan
ke dalam file ASCII dengan ekstensi csv. Sela-
in itu disertakan pula data tambahan berupa da-
ta suhu, salinitas, musim dan waktu harian.
Deskriptor Akustik:
1. Energetik
2. Morfometrik
3. Batimetrik
Data akustik ikan pelagis
Data Target Strength (TS) ikan pelagis
Data Back-Scattering Volume (Sv)
Data akustik :
File ASCII (*.CSV)
Data tambahan:
Suhu, musim,
salinitas, waktu harian
Data Threshold (DT)
Software EP 500
Analysis pelagic layer
Analysis trace tracking pelagic
Analysis expended interval
Pembuatan Program
‘Acoustic Descriptor Analyzed -2004’
1. Interchange
2. Seleksi Warna
3. Binerisasi
input program proses output
Gambar 1. Alur Pemrosesan Pembuatan Perang-
kat Lunak untuk Identifikasi Kawan-
an Ikan Pelagis.
Pada bagian pengolahan data terdiri dari
3 (tiga) operasi pengolahan citra, yaitu: perta-
ma, Interchange, mengubah matriks data yang
berbentuk angka dengan ekstensi csv ke dalam
bentuk gambar dengan ekstensi jpg. Tujuannya
adalah memudahkan dalam pengolahan dan
perhitungan deskriptor akustik; kedua, Seleksi
warna/filtering, untuk memilih warna yang se-
suai dengan tujuan yang hendak dicapai. War-
na pada display adalah warna yang menunjuk-
kan kisaran nilai Sv; dan ketiga, Binerisasi, un-
tuk memisahkan objek dari background-nya se-
hingga perhitungan deskriptor dapat dilakukan
(Gambar 2).
Pada bagian keluaran terdiri dari 3 (tiga)
deskriptor, yaitu deskriptor akustik energetik,
Fauziyah dan I. Jaya, Pengembangan Perangkat Lunak Acoustic Descriptor Analyser … 89
morfometrik dan batime-trik. Energetik meru-
pakan deskriptor akustik yang merefleksikan e-
nergi intensitas suara yang mengenai kawanan
ikan. Morfometrik merupakan deskriptor auks-
tik yang menggambarkan bentuk dan ukuran ka-
wanan ikan. Batimetrik merupakan deskriptor
akustik yang menggambarkan posisi kawanan i-
kan dalam kolom perairan. Ketiga deskriptor a-
kustik tersebut berguna untuk mengetahui ka-
rakteristik spesies kawanan ikan dalam rangka
mengenali atau mengidentifikasi spesies kawan-
an ikan.
B. Filter dengan nilai Sv (-50 dB) – (-70 dB)
A. Interchange
C. Binerisasi
Gambar 2. Operasi Pengolahan Citra
90 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2004, Jilid 11, Nomor 2: 87-92
Pada bagian analisis data digunakan ana-
lisis statistika. Tujuan penggunaan analisis sta-
tistika adalah: Mencari keeratan hubungan antar
deskriptor (morfometrik, batimetrik dan energe-
tik); Mengelompokkan kawanan ikan dengan
nilai deskriptor akustik berdasarkan pada ukur-
an kemiripan (similarities) atau ketakmiripan
(dissimilarities); dan Menentukan deskriptor a-
kustik yang berpengaruh terhadap pemisahan ke-
lompok tersebut dan dapat menentukan suatu ka-
wanan ikan pelagis (baru) ke dalam salah satu ke-
lompok tersebut. Pada bagian ini, program be-
lum menyediakan fasilitas analisis statistika se-
cara built in.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program aplikasi komputer untuk mende-
teksi kawanan ikan pelagis ini di beri nama
‘ADA-versi 2004’ yang merupakan singkatan
dari Acoustic Descriptor Analyzer version 2004.
Nama program tersebut merupakan intisari dari
pembuatan algoritma untuk menghitung des-
kriptor akustik dan mengidentifikasi kawanan i-
kan pelagis secara akustik. Kata ‘version’ me-
rupakan penanda bahwa program aplikasi ini di-
buat pada tahun 2004, dan dapat terus direvisi
sehingga mengalami penyempurnaan. Tampil-
an utama program ADA-versi 2004 tampak pa-
da Gambar 3.
Gambar 3. Tampilan Pengolahan (processing) Program ADA-versi 2004.
Tampilan (interface) program ADA-versi
2004 sengaja dirancang secara sederhana untuk
memudahkan pengguna dalam menjalankan pro-
gram. Konsep kesederhanaan sengaja ditonjol-
kan agar menjadi kekuatan program yaitu, ke-
mudahan menjalankan program tersebut sekali-
pun bagi pengguna awam.
Sistem operasi yang dapat digunakan un-
tuk program ADA-versi 2004 adalah Windows
98, Windows 2000 atau Windows XP. Dengan
banyaknya kemungkinan sistem operasi yang
dapat digunakan sebagai platform, maka diha-
rapkan program lebih mudah untuk digunakan.
Bahasa pemrograman yang digunakan pa-
da program ADA-versi 2004 adalah program
Matlab produksi The MathWorks. Inc. Matlab
merupakan bahasa komputasi teknis yang sudah
umum digunakan di kalangan industri, pemerin-
tahan dan akademis dari berbagai bidang seperti
teknik, ilmu pengetahuan murni dan aplikasi-
aplikasi lain (Edyanto 2000). Keputusan penyu-
sunan program ADA-versi 2004 menggunakan
Matlab didasari oleh kegunaan Matlab secara u-
mum yaitu untuk matematika dan komputasi;
pengembangan algoritma, pemodelan, simulasi,
dan pembuatan prototype; analisis data, eksplorasi
dan visualisasi; serta pembuatan aplikasi.
Program ADA-versi 2004 ini dibangun
untuk memecahkan masalah pendugaan stok i-
kan dengan teknik hidroakustik dengan menye-
diakan informasi mengenai karakteristik, distri-
busi dan densitas spesies ikan pelagis tertentu.
Fauziyah dan I. Jaya, Pengembangan Perangkat Lunak Acoustic Descriptor Analyser … 91
Waktu running program terhitung cepat
mulai dari menu morfometrik/batimetrik/ener-
getik sampai hasil membutuhkan waktu antara
10 detik sampai maksimal 1menit. Untuk me-
mulai menjalankan program, pengguna terlebih
dahulu menyiapkan input data yang sudah ter-
simpan dalam format ASCII. Selanjutnya peng-
guna tinggal meng-klik menu get untuk memu-
lai membuka berkas data yang akan di identifi-
kasi.
Untuk pemrosesan (processing) data, peng-
guna diminta untuk memasukkan data menge-
nai jumlah segment dan jumlah ping/meter yang
tertera pada bagian kiri bawah pada tampilan.
Pada bagian tersebut berisi informasi mengenai
nama berkas, kedalaman perairan, jumlah ping
dan rasio ping/meter. Langkah selanjutnya ada-
lah menyeleksi kisaran nilai back-scattering vo-
lume (Sv) yang dikehendaki secara manual atau
secara otomatis. Pengguna tinggal meng-klik a-
tau menuliskan kisaran nilai Sv yang dikehen-
daki berdasarkan kriteria warna yang sudah ter-
sedia dalam satuan desibel (dB).
Untuk memulai proses perhitungan des-
kriptor, pengguna dapat meng-klik tombol filter
untuk menyeleksi warna yang dikehendaki ter-
sebut. Kemudian meng-klik tombol select dan
membuat crop pada kawanan ikan pelagis yang
akan diidentifikasi. Hasil cropping akan tam-
pak pada tampilan nilai X1, X2, Y1 dan Y2. Per-
hitungan deskriptor akustik dimulai dengan meng-
klik tombol morfometrik atau meng-klik kanan
mouse pada kawanan ikan yang di cropping.
Pada tahap ini, perhitungan dapat dilakukan se-
telah program mem-biner kawanan ikan dan
membuat perimeter. Hasilnya akan tampak se-
telah program selesai menghitung.
Perhitungan deskriptor akustik batimetrik
dapat dilakukan dengan meng-klik tombol bati-
metrik atau meng-klik kanan mouse pada ka-
wanan ikan yang di cropping. Pada tahap ini,
pengguna diminta untuk menuliskan kedalaman
perairan tepat di bawah kawanan ikan yang di
cropping. Perhitungan deskriptor energetik di-
mulai dengan menyeleksi kisaran nilai Target
Strength (TS) yang dikehendaki. Sehingga pa-
da perhitungan energetik, hanya nilai Sv terse-
leksi yang mempunyai nilai TS terseleksi saja
yang akan dihitung.
Program ADA-versi 2004 telah diuji co-
ba untuk mengidentifikasi kawanan lemuru (Sar-
dinela lemuru Bleeker, 1853) di perairan Selat
Bali Tahun 1998-2000. Dasar pertimbangan pe-
milihan kawanan lemuru adalah bahwa produk-
si ikan pelagis di perairan Selat Bali selama ku-
run waktu 1996-1998 di dominasi oleh jenis i-
kan lemuru (Sardinella lemuru) dengan kisaran
14-98%, selanjutnya tongkol (Auxis spp) de-
ngan kisaran 0.5-56%, layang (Decapterus spp.)
dengan kisaran 0.1-61% dan ikan lainnya de-
ngan kisaran 0.1-14% (Wudianto, 2001). Ada-
nya dominasi ikan lemuru di perairan yang mul-
ti spesies ini memudahkan dalam verifikasi ha-
sil identifikasi kawanan ikan pelagis, sehingga
hasil implementasi sistem program ADA-2004
diharapkan teruji dengan baik.
Hasil perhitungan deskriptor akustik un-
tuk pendeteksian kawanan ikan pelagis dari im-
plementasi program tersaji dalam keluaran in-
formasi pada sub menu output yaitu save dalam
2 (dua) bentuk format. Format *.csv untuk out-
put data dan format *.jpg untuk output echo-
gram kawanan ikan pelagis.
Berdasarkan output yang berupa data per-
hitungan deskriptor, maka dilakukan analisis da-
ta untuk mengidentifikasi dan menyeleksi kelom-
pok spesies tertentu di suatu perairan. Untuk tu-
juan tersebut telah dilakukan 3 (tiga) tahapan
analisis, yaitu: Analisis faktor (factor analy-
sis), untuk melihat keeratan hubungan (korela-
si) antara deskriptor akustik; analisis gerombol
(cluster analysis), untuk mengelompokkan ka-
wanan ikan pelagis tertentu; dan analisis dis-
kriminan (discriminant function analysis), un-
tuk menentukan deskriptor akustik yang berpe-
ngaruh terhadap pemisahan kelompok.
Dari hasil analisis yang diperoleh terlihat
hubungan yang erat antara deskriptor akustik
morfometrik, energetik dan batimetrik sehingga
deskriptor akustik dapat dijadikan parameter ter-
ukur dalam menggambarkan kawanan ikan pe-
lagis di perairan Selat Bali (Fauziyah dan Jaya,
2005).
Kawanan ikan pelagis dapat diidentifika-
si dengan keakuratan mencapai 86.2% merupa-
kan kawanan lemuru dan 13.8% merupakan ka-
wanan bukan lemuru yaitu kawanan tongkol, la-
yang dan ikan lainnya melalui analisis gerom-
bol. Berdasarkan analisis diskriminan, deskrip-
tor akustik morfometrik dan batimetrik merupa-
kan deskriptor akustik penentu yang berpenga-
ruh terhadap pemisahan kelompok kawanan le-
92 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2004, Jilid 11, Nomor 2: 87-92
muru dan kawanan ikan lainnya. Analisis dis-
kriminan menghasilkan model untuk menentu-
kan suatu kawanan ikan pelagis baru. Model
un-tuk kawanan ikan lemuru adalah F(x) =
0.917X1 + 0.803X2 + 0.720X3 + 0.308X4 - 0.259X5
+ 0.233X6 + 0.192X7 - 0.047X8 - 0.046X9 + 0.021X10
dengan X1 = Perimeter, X6 = Tinggi, X2 = Area,
X7 = Relative altitude, X3 = Panjang, X8 = Ke-
runcingan (Kurtosis), X4 = Kemiringan (Skew-
ness), X9 = Energi, X5 = Simpangan Baku, dan
X10 = Mean depth. Untuk kawanan ikan lain
diperlukan nilai-nilai koefisien yang berbe-da.
Keakuratan hasil perhitungan deskriptor
akustik yang dihasilkan oleh program komputer
tergantung pada akurasi data masukkan (input
data) dan seleksi nilai Sv (energi) dan nilai TS
yang dilakukan oleh pengguna.
KESIMPULAN
Program ADA-versi 2004 dirancang se-
bagai salah satu solusi untuk mengatasi kele-
mahan teknik hidroakustik dalam membedakan
echo spesies dan untuk menentukan jenis ka-
wanan ikan di suatu perairan.
Dari hasil uji coba program ADA-versi
2004 dapat disimpulkan bahwa program ini te-
lah berfungsi sesuai dengan tujuan perancangan
yaitu dapat mengekstrak atau menghitung des-
kriptor akustik serta membedakan/menentukan
jenis kawanan ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Barange, M. 1994. Acoustics Identification, Classifica-
tion and Structure of Biological Patchiness on the
Edge of the Agulhas Bank and Its Relation to Fron-
tal Features. South African Journal of marine science,
14:333-347.
Edyanto, J. 2000. MATLAB Bahasa Komputasi Teknis.
Penerbit ANDI Yogyakarta. Diterjemahkan dari Han-
selman D dan B. Littlefield. 1997. The Student Edition
of MATLAB: version 5. Support The Math Works
Inc. Published Prentice-Hall. Inc. New Jersey.
Fauziyah dan I. Jaya. 2005. Penentuan Karakteristik
Ka-wanan Ikan Pelagis dengan Menggunakan Des-
kriptor Akustik. (Submitted pada Jurnal Ilmu-ilmu
Perairan dan Perikanan Indonesia, 12(1)).
Lawson GL, M Barange, P Freon. 2001. Species
Identification of Pelagis Fish Schools on the South
African Continental Shelf using Acoustic Descrip-
tors and Ancillary Information. ICES Journal of
Marine Science 58:275-287.
Wudianto. 2001. Analisis Sebaran dan Kelimpahan I-
kan Lemuru (Sarinella lemuru Bleeker,1853) di
Perairan Selat Bali; Kaitannya dengan Optimasi
Penangkapan. Disertasi (tidak dipublikasikan). Pro-
gram Pascasarjana IPB. Bogor.

More Related Content

Viewers also liked

PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...
PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...
PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...Repository Ipb
 
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...Repository Ipb
 
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilisKONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilisRepository Ipb
 
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...Repository Ipb
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...Repository Ipb
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...Repository Ipb
 
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHRepository Ipb
 

Viewers also liked (10)

PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...
PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...
PERBANDINGAN DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA ACAK DENGAN METODE KUA...
 
Saturn Corporations Transports and Logistics
Saturn Corporations Transports and LogisticsSaturn Corporations Transports and Logistics
Saturn Corporations Transports and Logistics
 
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
 
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilisKONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
 
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
 
Project assignment objective
Project assignment objectiveProject assignment objective
Project assignment objective
 
Childhood obesity
Childhood obesityChildhood obesity
Childhood obesity
 
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ACOUSTIC DESCRIPTOR ANALYZER (ADA-VERSI 2004) UNTUK IDENTIFIKASI KAWANAN IKAN PELAGIS

  • 1. 87 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ACOUSTIC DESCRIPTOR ANALYZER (ADA-VERSI 2004) UNTUK IDENTIFIKASI KAWANAN IKAN PELAGIS (Development of Acoustics Descriptor Analyzer (ADA- version 2004) for Pelagic Fish School Identification) Fauziyah1 dan Indra Jaya2 ABSTRAK Pada survei hidroakustik kesalahan identifikasi kelompok spesies akan mempengaruhi akurasi perki- raan distribusi dan biomassa ikan. Tujuan pengembangan perangkat lunak ini adalah untuk mengidentifikasi atau mendeteksi kawanan ikan pelagis di suatu perairan dengan menggunakan deskriptor akustik. Pendekatan program ADA-2004 (Acoustic Descriptor Analyzer) adalah untuk membantu menganalisis berbagai tampilan kawanan ikan pelagis dengan menggunakan teknik pengolahan citra dan mengembangkan algoritma yang da- pat membedakan antar kelompok spesies. Sistem ini menggunakan Window XP atau versi lainnya sebagai dasar untuk mengaplikasi bahasa program Matlab version 6.3. Perangkat lunak ini telah diuji coba untuk pendeteksian kawanan ikan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker, 1853) di perairan Selat Bali dan menunjuk- kan hasil yang memuaskan. Kata kunci: Perangkat lunak, identifikasi, kawanan ikan pelagis, deskriptor akustik. ABSTRACT Acoustic surveys for marine fish typically involve identification of species groups. Incorrect identifi- cation may cause bias on the accuracy of both distribution and biomass estimation. In this paper we describe the development of software pelagic to determine the fish school using acoustic descriptors. The utilize of Acoustic Descriptor Analyzer (ADA-version 2004) is used to assess and analyze various features of the pela- gic fish school using image processing techniques and algorithms capable for discrimining species groups. The system is based on Windows XP application program using of Matlab Version 6.3. The software was tested using fisheries data of lemuru (Sardinella lemuru Bleeker, 1853), a pelagic fish school in Bali Strait and showed satisfactory results. Keywords: Software, identification, pelagic fish school, acoustic descriptors. PENDAHULUAN Salah satu tujuan utama dalam survei hi- droakustik adalah memperkirakan stok ikan di suatu perairan. Untuk memenuhi harapan terse- but, survei-survei yang dilakukan selama ini ber- upaya menyediakan informasi mengenai distri- busi dan kelimpahan relatif spesies ikan. Informasi yang lebih rinci dari survei hi- droakustik terdapat pada data akustik atau echo- gram. Echogram memiliki keterbatasan dalam membedakan echo spesies yang ada, sehingga sulit menentukan jenis dan kawanan ikan. Un- tuk mengatasi hal tersebut perlu teknik atau me- tode penentu yang benar terhadap data akustik yang dikumpulkan tersebut, terutama pada ka- wanan ikan yang multi spesies (Misund 1997 in Lawson et al. 2001). Adanya algoritma pola pengenalan kawan- an merupakan salah satu upaya dalam meng- atasi keterbatasan membedakan data akustik an- tar spesies. Algoritma ini akan mengidentifika- si gema kawanan ikan pada echogram sehingga akan diketahui spesies kawanan ikan yang ada. Oleh karena itu perlu dikembangkan sua- tu sistem atau perangkat lunak yang memberi- kan solusi, terutama pada algoritma pola penge- nalan yang dapat membedakan kelompok spesi- es ikan. Tujuannya adalah membantu dan me- mudahkan dalam menganalisis berbagai tampil- an kawanan ikan pelagis melalui teknik pengo- lahan citra (image processing techniques) dan mengembangkan algoritma yang dapat membe- dakan kelompok spesies. 1 Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Sriwijaya. 2 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
  • 2. 88 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2004, Jilid 11, Nomor 2: 87-92 Dalam studi ini dipaparkan hasil peran- cangan perangkat lunak hidroakustik untuk mengidentifikasi atau mendeteksi kawanan ikan pelagis di suatu perairan dengan ruang lingkup pola pengenalan algoritma deskriptor akustik. Deskriptor akustik yang digunakan meliputi des- kriptor akustik energetik, morfometrik dan bati- metrik (Lawson et al. 2001). Perangkat lunak ini diujicobakan untuk pendeteksian kawanan i- kan pelagis (lemuru, Sardinella lemuru) di per- airan Selat Bali. METODE PERANCANGAN Prosedur pembuatan program perangkat lunak secara umum terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu: identifikasi kebutuhan (needed identifi- cation), rancangan sistem (system design), dan uji coba program (verification). Pada tahap identifikasi kebutuhan, dii- dentifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun. Pada tahap ini ditentukan bentuk dan jenis informasi (data dan analisis) yang dibu- tuhkan pengguna. Pada tahap rancangan sistem dilakukan identifikasi kebutuhan program, un- tuk tampilan program (interface) dan penyusun- an program (source code). Tampilan program berbasis GUI (Graphical User Interface), se- hingga lebih mudah digunakan oleh pengguna yang tidak mengerti bahasa pemrograman kom- puter (user friendly). Pembuatan program meng- gunakan Window XP atau versi lainnya sebagai dasar untuk aplikasi bahasa pemrograman Mat- lab versi 6.3. Tahap terakhir adalah tahap uji coba program dengan data. Data akustik yang digunakan adalah data akustik di perairan Selat Bali mulai Tahun 1998-2000. Komponen utama dalam pembuatan pro- gram ini terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu: ba- gian pemasukan data (input), bagian pengolah- an data (proces), bagian keluaran data (output) dan bagian analisis data. Alur pemrosesan ke- empat komponen tersebut ditampilkan pada Gam- bar 1. Input data terdiri dari output program EP 500 yaitu data akustik ikan pelagis, data target strength (TS) dan data back-scattering volume (Sv). Semua data akustik tersebut dimasukkan ke dalam file ASCII dengan ekstensi csv. Sela- in itu disertakan pula data tambahan berupa da- ta suhu, salinitas, musim dan waktu harian. Deskriptor Akustik: 1. Energetik 2. Morfometrik 3. Batimetrik Data akustik ikan pelagis Data Target Strength (TS) ikan pelagis Data Back-Scattering Volume (Sv) Data akustik : File ASCII (*.CSV) Data tambahan: Suhu, musim, salinitas, waktu harian Data Threshold (DT) Software EP 500 Analysis pelagic layer Analysis trace tracking pelagic Analysis expended interval Pembuatan Program ‘Acoustic Descriptor Analyzed -2004’ 1. Interchange 2. Seleksi Warna 3. Binerisasi input program proses output Gambar 1. Alur Pemrosesan Pembuatan Perang- kat Lunak untuk Identifikasi Kawan- an Ikan Pelagis. Pada bagian pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) operasi pengolahan citra, yaitu: perta- ma, Interchange, mengubah matriks data yang berbentuk angka dengan ekstensi csv ke dalam bentuk gambar dengan ekstensi jpg. Tujuannya adalah memudahkan dalam pengolahan dan perhitungan deskriptor akustik; kedua, Seleksi warna/filtering, untuk memilih warna yang se- suai dengan tujuan yang hendak dicapai. War- na pada display adalah warna yang menunjuk- kan kisaran nilai Sv; dan ketiga, Binerisasi, un- tuk memisahkan objek dari background-nya se- hingga perhitungan deskriptor dapat dilakukan (Gambar 2). Pada bagian keluaran terdiri dari 3 (tiga) deskriptor, yaitu deskriptor akustik energetik,
  • 3. Fauziyah dan I. Jaya, Pengembangan Perangkat Lunak Acoustic Descriptor Analyser … 89 morfometrik dan batime-trik. Energetik meru- pakan deskriptor akustik yang merefleksikan e- nergi intensitas suara yang mengenai kawanan ikan. Morfometrik merupakan deskriptor auks- tik yang menggambarkan bentuk dan ukuran ka- wanan ikan. Batimetrik merupakan deskriptor akustik yang menggambarkan posisi kawanan i- kan dalam kolom perairan. Ketiga deskriptor a- kustik tersebut berguna untuk mengetahui ka- rakteristik spesies kawanan ikan dalam rangka mengenali atau mengidentifikasi spesies kawan- an ikan. B. Filter dengan nilai Sv (-50 dB) – (-70 dB) A. Interchange C. Binerisasi Gambar 2. Operasi Pengolahan Citra
  • 4. 90 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2004, Jilid 11, Nomor 2: 87-92 Pada bagian analisis data digunakan ana- lisis statistika. Tujuan penggunaan analisis sta- tistika adalah: Mencari keeratan hubungan antar deskriptor (morfometrik, batimetrik dan energe- tik); Mengelompokkan kawanan ikan dengan nilai deskriptor akustik berdasarkan pada ukur- an kemiripan (similarities) atau ketakmiripan (dissimilarities); dan Menentukan deskriptor a- kustik yang berpengaruh terhadap pemisahan ke- lompok tersebut dan dapat menentukan suatu ka- wanan ikan pelagis (baru) ke dalam salah satu ke- lompok tersebut. Pada bagian ini, program be- lum menyediakan fasilitas analisis statistika se- cara built in. HASIL DAN PEMBAHASAN Program aplikasi komputer untuk mende- teksi kawanan ikan pelagis ini di beri nama ‘ADA-versi 2004’ yang merupakan singkatan dari Acoustic Descriptor Analyzer version 2004. Nama program tersebut merupakan intisari dari pembuatan algoritma untuk menghitung des- kriptor akustik dan mengidentifikasi kawanan i- kan pelagis secara akustik. Kata ‘version’ me- rupakan penanda bahwa program aplikasi ini di- buat pada tahun 2004, dan dapat terus direvisi sehingga mengalami penyempurnaan. Tampil- an utama program ADA-versi 2004 tampak pa- da Gambar 3. Gambar 3. Tampilan Pengolahan (processing) Program ADA-versi 2004. Tampilan (interface) program ADA-versi 2004 sengaja dirancang secara sederhana untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan pro- gram. Konsep kesederhanaan sengaja ditonjol- kan agar menjadi kekuatan program yaitu, ke- mudahan menjalankan program tersebut sekali- pun bagi pengguna awam. Sistem operasi yang dapat digunakan un- tuk program ADA-versi 2004 adalah Windows 98, Windows 2000 atau Windows XP. Dengan banyaknya kemungkinan sistem operasi yang dapat digunakan sebagai platform, maka diha- rapkan program lebih mudah untuk digunakan. Bahasa pemrograman yang digunakan pa- da program ADA-versi 2004 adalah program Matlab produksi The MathWorks. Inc. Matlab merupakan bahasa komputasi teknis yang sudah umum digunakan di kalangan industri, pemerin- tahan dan akademis dari berbagai bidang seperti teknik, ilmu pengetahuan murni dan aplikasi- aplikasi lain (Edyanto 2000). Keputusan penyu- sunan program ADA-versi 2004 menggunakan Matlab didasari oleh kegunaan Matlab secara u- mum yaitu untuk matematika dan komputasi; pengembangan algoritma, pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype; analisis data, eksplorasi dan visualisasi; serta pembuatan aplikasi. Program ADA-versi 2004 ini dibangun untuk memecahkan masalah pendugaan stok i- kan dengan teknik hidroakustik dengan menye- diakan informasi mengenai karakteristik, distri- busi dan densitas spesies ikan pelagis tertentu.
  • 5. Fauziyah dan I. Jaya, Pengembangan Perangkat Lunak Acoustic Descriptor Analyser … 91 Waktu running program terhitung cepat mulai dari menu morfometrik/batimetrik/ener- getik sampai hasil membutuhkan waktu antara 10 detik sampai maksimal 1menit. Untuk me- mulai menjalankan program, pengguna terlebih dahulu menyiapkan input data yang sudah ter- simpan dalam format ASCII. Selanjutnya peng- guna tinggal meng-klik menu get untuk memu- lai membuka berkas data yang akan di identifi- kasi. Untuk pemrosesan (processing) data, peng- guna diminta untuk memasukkan data menge- nai jumlah segment dan jumlah ping/meter yang tertera pada bagian kiri bawah pada tampilan. Pada bagian tersebut berisi informasi mengenai nama berkas, kedalaman perairan, jumlah ping dan rasio ping/meter. Langkah selanjutnya ada- lah menyeleksi kisaran nilai back-scattering vo- lume (Sv) yang dikehendaki secara manual atau secara otomatis. Pengguna tinggal meng-klik a- tau menuliskan kisaran nilai Sv yang dikehen- daki berdasarkan kriteria warna yang sudah ter- sedia dalam satuan desibel (dB). Untuk memulai proses perhitungan des- kriptor, pengguna dapat meng-klik tombol filter untuk menyeleksi warna yang dikehendaki ter- sebut. Kemudian meng-klik tombol select dan membuat crop pada kawanan ikan pelagis yang akan diidentifikasi. Hasil cropping akan tam- pak pada tampilan nilai X1, X2, Y1 dan Y2. Per- hitungan deskriptor akustik dimulai dengan meng- klik tombol morfometrik atau meng-klik kanan mouse pada kawanan ikan yang di cropping. Pada tahap ini, perhitungan dapat dilakukan se- telah program mem-biner kawanan ikan dan membuat perimeter. Hasilnya akan tampak se- telah program selesai menghitung. Perhitungan deskriptor akustik batimetrik dapat dilakukan dengan meng-klik tombol bati- metrik atau meng-klik kanan mouse pada ka- wanan ikan yang di cropping. Pada tahap ini, pengguna diminta untuk menuliskan kedalaman perairan tepat di bawah kawanan ikan yang di cropping. Perhitungan deskriptor energetik di- mulai dengan menyeleksi kisaran nilai Target Strength (TS) yang dikehendaki. Sehingga pa- da perhitungan energetik, hanya nilai Sv terse- leksi yang mempunyai nilai TS terseleksi saja yang akan dihitung. Program ADA-versi 2004 telah diuji co- ba untuk mengidentifikasi kawanan lemuru (Sar- dinela lemuru Bleeker, 1853) di perairan Selat Bali Tahun 1998-2000. Dasar pertimbangan pe- milihan kawanan lemuru adalah bahwa produk- si ikan pelagis di perairan Selat Bali selama ku- run waktu 1996-1998 di dominasi oleh jenis i- kan lemuru (Sardinella lemuru) dengan kisaran 14-98%, selanjutnya tongkol (Auxis spp) de- ngan kisaran 0.5-56%, layang (Decapterus spp.) dengan kisaran 0.1-61% dan ikan lainnya de- ngan kisaran 0.1-14% (Wudianto, 2001). Ada- nya dominasi ikan lemuru di perairan yang mul- ti spesies ini memudahkan dalam verifikasi ha- sil identifikasi kawanan ikan pelagis, sehingga hasil implementasi sistem program ADA-2004 diharapkan teruji dengan baik. Hasil perhitungan deskriptor akustik un- tuk pendeteksian kawanan ikan pelagis dari im- plementasi program tersaji dalam keluaran in- formasi pada sub menu output yaitu save dalam 2 (dua) bentuk format. Format *.csv untuk out- put data dan format *.jpg untuk output echo- gram kawanan ikan pelagis. Berdasarkan output yang berupa data per- hitungan deskriptor, maka dilakukan analisis da- ta untuk mengidentifikasi dan menyeleksi kelom- pok spesies tertentu di suatu perairan. Untuk tu- juan tersebut telah dilakukan 3 (tiga) tahapan analisis, yaitu: Analisis faktor (factor analy- sis), untuk melihat keeratan hubungan (korela- si) antara deskriptor akustik; analisis gerombol (cluster analysis), untuk mengelompokkan ka- wanan ikan pelagis tertentu; dan analisis dis- kriminan (discriminant function analysis), un- tuk menentukan deskriptor akustik yang berpe- ngaruh terhadap pemisahan kelompok. Dari hasil analisis yang diperoleh terlihat hubungan yang erat antara deskriptor akustik morfometrik, energetik dan batimetrik sehingga deskriptor akustik dapat dijadikan parameter ter- ukur dalam menggambarkan kawanan ikan pe- lagis di perairan Selat Bali (Fauziyah dan Jaya, 2005). Kawanan ikan pelagis dapat diidentifika- si dengan keakuratan mencapai 86.2% merupa- kan kawanan lemuru dan 13.8% merupakan ka- wanan bukan lemuru yaitu kawanan tongkol, la- yang dan ikan lainnya melalui analisis gerom- bol. Berdasarkan analisis diskriminan, deskrip- tor akustik morfometrik dan batimetrik merupa- kan deskriptor akustik penentu yang berpenga- ruh terhadap pemisahan kelompok kawanan le-
  • 6. 92 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2004, Jilid 11, Nomor 2: 87-92 muru dan kawanan ikan lainnya. Analisis dis- kriminan menghasilkan model untuk menentu- kan suatu kawanan ikan pelagis baru. Model un-tuk kawanan ikan lemuru adalah F(x) = 0.917X1 + 0.803X2 + 0.720X3 + 0.308X4 - 0.259X5 + 0.233X6 + 0.192X7 - 0.047X8 - 0.046X9 + 0.021X10 dengan X1 = Perimeter, X6 = Tinggi, X2 = Area, X7 = Relative altitude, X3 = Panjang, X8 = Ke- runcingan (Kurtosis), X4 = Kemiringan (Skew- ness), X9 = Energi, X5 = Simpangan Baku, dan X10 = Mean depth. Untuk kawanan ikan lain diperlukan nilai-nilai koefisien yang berbe-da. Keakuratan hasil perhitungan deskriptor akustik yang dihasilkan oleh program komputer tergantung pada akurasi data masukkan (input data) dan seleksi nilai Sv (energi) dan nilai TS yang dilakukan oleh pengguna. KESIMPULAN Program ADA-versi 2004 dirancang se- bagai salah satu solusi untuk mengatasi kele- mahan teknik hidroakustik dalam membedakan echo spesies dan untuk menentukan jenis ka- wanan ikan di suatu perairan. Dari hasil uji coba program ADA-versi 2004 dapat disimpulkan bahwa program ini te- lah berfungsi sesuai dengan tujuan perancangan yaitu dapat mengekstrak atau menghitung des- kriptor akustik serta membedakan/menentukan jenis kawanan ikan. DAFTAR PUSTAKA Barange, M. 1994. Acoustics Identification, Classifica- tion and Structure of Biological Patchiness on the Edge of the Agulhas Bank and Its Relation to Fron- tal Features. South African Journal of marine science, 14:333-347. Edyanto, J. 2000. MATLAB Bahasa Komputasi Teknis. Penerbit ANDI Yogyakarta. Diterjemahkan dari Han- selman D dan B. Littlefield. 1997. The Student Edition of MATLAB: version 5. Support The Math Works Inc. Published Prentice-Hall. Inc. New Jersey. Fauziyah dan I. Jaya. 2005. Penentuan Karakteristik Ka-wanan Ikan Pelagis dengan Menggunakan Des- kriptor Akustik. (Submitted pada Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 12(1)). Lawson GL, M Barange, P Freon. 2001. Species Identification of Pelagis Fish Schools on the South African Continental Shelf using Acoustic Descrip- tors and Ancillary Information. ICES Journal of Marine Science 58:275-287. Wudianto. 2001. Analisis Sebaran dan Kelimpahan I- kan Lemuru (Sarinella lemuru Bleeker,1853) di Perairan Selat Bali; Kaitannya dengan Optimasi Penangkapan. Disertasi (tidak dipublikasikan). Pro- gram Pascasarjana IPB. Bogor.