2. KENAPA KITA HARUS MENJAGA KEBERSIHAN ?
kebersihan merupakan suatu aspek yang sangat
penting dalam hidup ini, apabila tidak bersih maka
segala sesuatu akan tidak nyaman dipandang dan
dapat menyebabkan berbagai dampak yang kurang
baik.
Salah satu inti ajaran yang tidak bisa terpisahkan dari
agama Islam adalah Thaharah. Islam menghendaki
umatnya menjadi umat yang bersih dan suci baik lahir
maupun batin. Segala bentuk kotoran yang dapat
merusak kesucian lahir dan batin manusia pasti dilarang
oleh Islam. Islam bahkan menjadikan kesucian
setengah dari iman. Tentunya yang dimaksud kesucian
disini adalah kesucian lahir dan batin atau kesucian
jasmani dan rohani.
3. APA ITU TAHARAH?
Thaharah menurut bahasa artinya “bersih”
Sedangkan menurut istilah syara’ thaharah adalah
bersih dari hadas dan najis.
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertobat dan mencintai orang-orang yang suci
lagi bersih”. (QS Al Baqarh:222)
4. PEMBAGIAN THAHARAH DAPAT DIBAGI MENJADI DUA MACAM, YAITU
THAHARAH MA'NAWIYAH DAN THAHARAH NISSIYAH. THAHARAH
MA'NAWIYAH MELIPUTI THAHARAH HATI ATAU ROHANI, SEDANGKAN
THAHARAH NISSIYAH MELIPUTI THAHARAH BADAN ATAU JASMANI.
Thaharah
NissiyahMa’nawiyah
5. MACAM MACAM NAJIS
1) Najis Mugallazah (berat)
Najis mughallazah yaitu najis yang berasal dari anjing dan babi. Cara menyucikannya adalah
menghilangkan terlebih dahulu wujud benda najis itu, kemudian dicuci dengan air bersih sebanyak tujuh
kali dan salah satunya dengan tanah.
2) Najis Mukhaffafah (ringan)
Najis mukhaffafah yaitu najis yang berasal dari air kencing bayi laki-laki yang belum makan apa-apa,
kecuali air susu ibunya dan umurnya kurang dari 2 tahun. Cara menyucikan yaitu cukup dengan
memercikkan air saja pada benda yang terkena najis tersebut.
3) Najis Mutawassitah (sedang)
Najis murtawasithah yaitu semua najis yang tidak termasuk dalam dua macam najis di atas (mugallazah
dan mukhaffafah). Najis mutawassitah ada dua yaitu:
Pertama: Mutawassitah hukmiyyah (najis yang tidak nampak)
Yaitu najis yang diyakini adanya tetapi tidak ada bau, rasa, ataupun wujudnya, seperti kencing yang
sudah kering. Cara menyucikannya yaitu cukup disiram air diatasnya saja.
Kedua: Mutawassitah ‘ainiyah (najis yang nampak)
Yaitu najis yang masih ada wujud, bau, atau pun rasanya. Cara menyucikannya yaitu dibasuh sampai
hilang wujud, bau, ataupun rasa (kecuali jika sangat susah untuk dihilangkan).
6. MACAM MACAM HADAS
A.Hadas kecil, adalah perkara-perkara yang
menjadikan sholat dan semisalnya tidak sah.
Hadas kecil ini hilang dengan cara berwudlu.
B . Hadas besar, adalah perkara yang menjadikan
sholat dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sehukum
dengannya tidak sah. Hadas besar ini bisa hilang
dengan cara mandi besar.
7. Air terbagi 5 (lima) yaitu:
1) air yang suci lagi menyucikan yaitu air yang halal untuk di minum dan sah digunakan untuk
bersuci. seperti air hujan, air laut, air salju, air embun, dan air sungai, air telaga dan air mata
air.
2) air suci tetapi tidak menyucikan yaitu air yang halal untuk diminum, tetapi tidak sah untuk
bersuci. seperti air kelapa, air teh, air kopi, dan air yang di keluarkan dari pepohonan.
3) air mutanajis yaitu air yang terkena najis, seperti air yang sudah berubah warnanya, baunya
dan rasanya karena terkena najis. atau air yang kurang dari dua kulah sudah terkena najis
walaupun tidak berubah warna, rasa dan baunya maka iar tersebut tetap dikatakan air yang
mutanajis.
4) air musyammas yaitu air yang terjemur atau terkena panas matahari dalam bejana, selain
bejana emas dan perak. air ini makruh di pakai untuk bersuci.
5) air mustakmal yaitu air yang telah digunakan untuk bersuci walaupun tidak berubah
warnanya. Air ini tidak boleh digunakan untuk bersuci karena dikhawatirkan telah terkena najis
sehingga dapat mengganggu kesehatan.
9. Tujuan Taharah
Dalam kehidupan sehari-hari, thaharah memiliki
fungsi yaitu :
a. Guna menyucikan diri dari kotoran berupa
hadats dan najis.
b. Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah
seorang hamba.
10. Manfaat Thaharah
untuk membersihkan badan, pakaian, dan
tempat dari hadas dan najis ketika hendak
melaksanakan suatu ibadah.
terjauh dari penyakit
syetan, jin tidak menyukainya
disukai sesma manusia
dekat dengan allah dan para malaikat
sebagai penghapus dosa