3. 3
…Diabetes menjadi ancaman kesehatan di
seluruh dunia !!!
Africa
Middle East and
NorthAfrica
Europe
NorthAmerica
South and CentralAmerica
South-East Asia
Western Pacific
37.4
53.2
+42%
16.0
29.6
+65%
12.1
23.9
+98%
26.5
51.7
+94%
55.2
66.2
+20%
76.7
112.8
+47%
58.7
101.0
+72%
IDF. Diabetes Atlas 4th Edition – 2009
Seluruh dunia :
284.6 juta orang tahun 2010
438.4 juta orang diperkirakan tahun 2030
……Meningkat 54%
5. Penyebab Utama DM
90% penderita DM dipengaruhi oleh pola hidup
tidak sehat, terutama karena konsumsi
karbohidrat yang berlebihan
(Sumber : WHO, factsheet No. 312, Nov 2009)
6. KOMPLIKASI
Komplikasi akut:
Hiperglikemia & Ketoasidosis
Sindroma hiperosmolar non
ketosis
Komplikasi kronis:
Retinopati (potential loss of
vision)
Nefropati (renal failure)
Neuropati perifer (foot ulcers,
amputation, Charcot joint)
Neuropati autonom (causing
gastrointestinal, genitourinary,
and cardiovascular symptoms &
sexual disfunction)
11. KUNCI KEBERHASILAN TERAPI
KETERLIBATAN SECARA MENYELURUH ANGGOTA TIM
(DOKTER, PERAWAT, AHLI GIZI, PETUGAS KESEHATAN YANG
LAIN SERTA PASIEN DAN KELUARGANYA)
15. DIET DM PADA ULKUS MENURUT
ASKANDAR
Diet G (1999) untuk Diabetisi dengan komplikasi kaki
gangren
Komposisi Zat Gizi :
Karbohidrat : 60%
Lemak : 20%
Protein : 20%
Tinggi Arginin, Tinggi Serat, Rendah Kolesterol, Ekstra
Asam Folat, Vitamin B6 dan B12.
16. DIET DM PADA ULKUS MENURUT
ASKANDAR
Pembagian makan harian :
6 kali makan
interval 3 jam
Prosentase Distribusi perhari
Makan Pagi : 20%
Snack Siang : 10%
Makan Siang : 25%
Snack Sore : 10%
Makan Sore : 25%
Snack malam : 10%
18. KARBOHIDRAT
KH : 60% dari total energi
Konsensus Perkeni, 2015
KH > 130 mg/hari
Pilih KH berserat tinggi
Gula dalam bumbu diperbolehkan
Gula < 5% dari total energi
20. LEMAK
Lemak : 20% dari total energi
Konsensus Perkeni, 2015
Kolesterol < 200 mg/hari
Batasi : lemak jenuh dan lemak trans
21. PEMANIS ALTERNATIF
Pemanis Berkalori :
gula alcohol (isomalt, lactitol, maltitol, mannitol,
sorbitol, xylitol)
fruktosa (tdk dianjurkan : meningkatkan LDL) tetapi
bukan fruktosa alami (buah-buahan)
Pemanis tidak berkalori :
aspartame, sakarin, acesulfame potassium, sucralose,
neotame
22. MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI
1. Menghitung Berat Badan Ideal (BBI)
Rumus Brocca yang dimodifikasi
BBI : 90% (TB dalam cm-100) X 1 kg
Utk Pria TB< 160 cm dan wanita TB < 150 cm, menggunakan rumus :
BBI : (TB dalam cm – 100) X 1 kg
BB Normal : BB Ideal + 10%
Kurus : BBI – 10%
Gemuk : BBI + 10%
23. MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI
Lanjutan……..
2. Menghitung kebutuhan Energi Basal
Pria : BBI X 30 kkal
Wanita : BBI X 25 kkal
3. Tambahkan factor aktivitas
Istirahat : 10%
Aktivitas Ringan : 20% (Peg kantor, guru, ibu rumah tangga)
Aktivitas Sedang : 30% (peg indutsri ringan, mhs, militer tdk perang)
Aktivitas Berat : 40% (petani, buruh, atlet, militer sedang perang)
Aktivitas Sangat Berat : 50% (tukang becak, tukang gali)
24. MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI
Lanjutan……..
4. Tambahkan stress metabolic
10% DM Murni
13% Febris, kenaikan suhu 1° C
50% Sirosis, kanker
10-25% Luka bakar 10%
25-50% Luka bakar 25%
50-100% Luka Bakar 50%
10-20% CHF, Bedah minor, CVA
20-40% Infeksi
50-80% Sepsis, post operasi elektif
25. MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI
Lanjutan……..
5. Kurangi untuk koreksi umur
40-50 Tahun : - 5%
50-60 Tahun : -10%
Dan seterusnya setiap kenaikan 10 tahun -5%
6. Hitung Kebutuhan Energi Total
Energi Basal + Aktivitas + Stres - Koreksi Umur
26. Kebutuhan Energi /kg BBI
STATUS GIZI
KERJA
SANTAI SEDANG BERAT
GEMUK 25 30 35
NORMAL 30 35 40
KURUS 35 40 40-50
27. SEBUTAN DIET DM DENGAN ULKUS
TIDAK ADA YANG BAKU, TERGANTUNG
KESEPAKATAN DI MASING-MASING INSTITUSI
CONTOH : DM TP, DM G
28. MASALAH YANG SERING TIMBUL
Kurangnya kolaborasi dan koordinasi antar tenaga
kesehatan untuk pasien DM (terutama rawat jalan)
Keadaan pasien berubah dari waktu ke waktu (terutama :
BB, komplikasi) => perlu perubahan diet
Pasien DM mendapat konsultasi/konseling gizi hanya 1 kali
selama bertahun-tahun
29. APA YANG BISA DILAKUKAN
Meningkatkan kolaborasi, kerjasama dan koordinasi antar
tenaga kesehatan (patient center)
Monitoring dan Evaluasi Gizi (khususnya rawat jalan)
dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan perubahan diet
bilamana diperlukan
Konsultasi/Konseling Gizi dilakukan secara berulang-ulang
dan terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan
merubah perilaku diabetisi
30. KESIMPULAN
DM dengan Ulkus Perlu Terapi Gizi : DM dengan Tinggi
Protein, Rendah Kolesterol
Perlu peningkatan koordinasi antar tenaga kesehatan
untuk mempercepat penyembuhan luka dan mencegah
terulangnya ulkus pada pasien DM